Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, LABA

BUMD, DAN PENDAPATAN SAH LAINNYA TERHADAP
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PEMERINTAH PROVINSI JAWA
TIMUR

JURNAL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi (S.E) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Disusun Oleh :
SANTI SUSIANI
NPM : 11.1.02.01.0159

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2016

Santi Susiani | 11.1.02.01.0159 simki.unpkediri.ac.id

Fak. Ekonomi – Akuntansi
Page | 1
 Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Santi Susiani | 11.1.02.01.0159 simki.unpkediri.ac.id

Fak. Ekonomi – Akuntansi
Page | 2
 Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Santi Susiani | 11.1.02.01.0159 simki.unpkediri.ac.id

Fak. Ekonomi – Akuntansi
Page | 4
 Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, LABA

BUMD, DAN PENDAPATAN SAH LAINNYA TERHADAP
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PEMERINTAH PROVINSI JAWA
TIMUR

SANTI SUSIANI
NPM : 11.1.02.01.0159
Fakultas Ekonomi – Akuntansi
Dr. Subagyo, M.M. dan Drs. Ec. Sugeng, M.M, M.Ak.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan penerimaan yang berasal dari daerah
sendiri, Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil pajak daerah, hasil
retribusi daerah, laba BUMD dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah diharapkan
dapat menjadi penyangga dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Populasi dalam
penelitian ini adalah kabupaten dan kota yang berada di provensi jawa timur yaitu
sejumlah 38 sampel. Penganalisisan data menggunakan bantuan program SPSS for
windows versi 19. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji statistik secara simultan
( uji F) dan uji statistik scara parsial (uji t )

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pajak daerah, retribusi daerah, laba BUMD,
dan pendapatan sah lainnya secara parsialan maupun simultan berpengaruh signifikansi
terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Berdasarkan simpulan hasil penelitian maka
penulis menyarankan untuk pemerintah daerah sebagai evalusasi atau masukkan yang
dapat dijadikan ukur pemikiran dalam menyusun suatu anggaran daerah.

Kata Kunci : Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Laba BUMD, dan Pendapatan Sah Lainnya

I. PENDAHULUAN kewenangan dan perimbangan

A. Latar Belakang Masalah
Pengaturan mengenai
pemerintahan daerah pada masa
pra reformasi ditetapkan melalui
Undang-Undang No. 5 tahun 1974.
Kelahiran Undang-Undang ini
dilatarbelakangi oleh prinsip
pemberian otonomi yang seluas-
luasnya kepada daerah, serta
mengatur pemerintahan daerah
berdasarkan asas desentralisasi dan
asas dekonsentrasi. Namun, dalam
perjalanannya, nuansa sentralisasi
dalam Undang-Undang ini lebih
kuat dibandingkan desentralisasi.
Belum adanya kepastian mengenai
keuangan kepada pemerintah
daerah serta adanya kekuasaan
terpusat (sentralisasi),
mengindikasikan bahwa tidak ada
pemisahan antara peran eksekutif
dan legislatif yang mengakibatkan
fungsi pengawasan tidak berjalan
secara efektif.
Penelitian ini mengambil
objek provinsi Jawa Timur karena
Jawa Timur memiliki posisi yang
strategis di bidang industri, hal ini
disebabkan Jawa Timur diapit oleh
dua provinsi yaitu Jawa Tengah
dan Bali. Kondisi itu diharapkan
dapat menjadikan Jawa Timur

Santi Susiani | 11.1.02.01.0159 simki.unpkediri.ac.id

Fak. Ekonomi – Akuntansi
Page | 5
 Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

sebagai pusat pertumbuhan pemerintah Provinsi Jawa

industri maupun perdagangan.
PAD beserta komponennya
memiliki peranan yang besar
sebagai sumber pembiayaan
pembangunan dan pada akhirnya
mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah. Berdasarkan
uraian di atas, maka penulis
memilih judul “ANALISIS
PENGARUH PAJAK DAERAH,
RETRIBUSI DAERAH, LABA
BUMD, DAN PENDAPATAN
SAH LAINNYA TERHADAP
PENDAPATAN ASLI DAERAH
(PAD) PEMERINTAH
PROVINSI JAWA TIMUR”.
B. Identifkasi Masalah
1. Pemerintah daerah setempat
harus mampu meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dan mampu mengelola
keuangan sesuai dengan
peraturan yang ada.
2. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
beserta komponennya harus
mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah.
3. Suatu daerah harus mampu
menunjukkan kemandiriannya
dalam mengelola keuangannya
sendiri.
C. Batasan Masalah
1. Pada penelitian ini hanya
membahas tentang Pajak
Daerah, Retribusi Daerah, Laba
BUMD, dan Pendapatan Sah
Lainnya terhadap Pendapatan
Asli Daerah (PAD).
2. Pemerintahan yang diamati
adalah pemerintah daerah
Provinsi Jawa Timur periode
tahun 2011-2013
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh Pajak
Daerah secara parsial terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pemerintah Provinsi Jawa
Timur?
2. Bagaimana pengaruh Retribusi
Daerah secara parsial terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Timur?
3. Bagaimana pengaruh Laba
BUMD secara parsial terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
pemerintah Provinsi Jawa
Timur?
4. Bagaimana pengaruh
Pendapatan Sah Lainnya secara
parsial terhadap Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Pemerintah
Provinsi Jawa Timur?
5. Bagaimana pengaruh Pajak
Daerah, Retribusi Daerah, Laba
BUMD, dan Pendapatan Sah
Lainnya secara simultan
terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) pemerintah
Provinsi Jawa Timur?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh
Pajak Daerah secara parsial
terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Pemerintah
Provinsi Jawa Timur.
2. Untuk menganalisis pengaruh
Retribusi Daerah secara parsial
terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) pemerintah
Provinsi Jawa Timur.
3. Untuk menganalisis pengaruh
Laba BUMD secara parsial
terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) pemerintah
Provinsi Jawa Timur.
4. Untuk menganalisis pengaruh
Pendapatan Sah Lainnya secara
parsial terhadap Pendapatan
Asli Daerah (PAD) pemerintah
Provinsi Jawa Timur.
5. Untuk menganalisis pengaruh
Pajak Daerah, Retribusi
Daerah, Laba BUMD, dan
Pendapatan Sah Lainnya secara
simultan terhadap Pendapatan
Asli Daerah (PAD) pemerintah
Provinsi Jawa Timur.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Praktis
a. Bagi pemerintah daerah
provinsi Jawa Timur
Sebagai evaluasi atau
masukan yang dapat

Santi Susiani | 11.1.02.01.0159 simki.unpkediri.ac.id

Fak. Ekonomi – Akuntansi
Page | 5

Universitas Nusantara PGRI Kediri
dijadikan ukur pemikiran
dalam menyusun suatu
anggaran daerah.
b. Bagi masyarakat
Penelitian ini dapat digunakan
sebagai informasi bagi para
masyarakat maupun para
stakeholder untuk mengetahui
tingkat kinerja keuangan
pemerintah daerah sehingga
dapat digunakan sebagai alat
pengawasan mengenai
Pendapatan Asli Daerah
(PAD).
2. Secara Teoritis
Bagi akademis, dengan
adanya penelitian ini dapat
menambah wawasan dan
pengetahuan tentang pengaruh
PAD dan komponennya
terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) pemerintah.
II. METODE
A. Identifikasi Variabel penelitian
Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah Pendapatan Asli Daerah
(Y). Variabel bebas yang
digunakan dalam penelitian ini
Pajak Daerah (X1), Retribusi
Daerah (X2), Laba BUMD (X3),
dan Pendapatan Sah Lainya (X4).
B. Teknik dan Pendekatan
Penelitian
Dalam penelitian ini,
metode yang digunakan adalah
metode penelitian deskriptif.
Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan kuantitatif.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini penulis
melakukan penelitian di Direktorat
Jendral Keuangan Daerah
Departemen Dalam Negri Melalui
Website
(http://www.dpjk.kemenkeu.go.id).
Waktu penelitian adalah April
2015 sampai bulan September
2015.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian
ini adalah Kabupaten dan Kota
yang berada di Pemerintah Daerah
Santi Susiani | 11.1.02.01.0159
Fak. Ekonomi – Akuntansi
Artikel Skripsi
Provinsi Jawa Timur, Penelitian ini
memiliki rentang waktu 3 (tiga)
tahun yaitu mulai tahun 2011
sampai dengan 2013. Sampel
penelitian diambil secara
purposive sampling, dimana
sampel yang digunakan adalah
seluruh Kabupaten dan kota yang
termasuk di dalam provinsi Jawa
timur yaitu sejumlah 38 sampel.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
merupakan teknik atau cara-cara
yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data dalam usaha
memecahkan permasalahan yang
dihadapi. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah
dokumentasi dan studi
Kepustakaan.
F. Tehnik Analisis Data
1. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolinearitas
c. Uji Heteroskedastisitas
d. Uji Autokorelasi
2. Pengujian Regresi Linier
Berganda
Model dan Teknik Analisis
Data
Y= a+ b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+e
3. Pengujian Hipotesis
a. Koefisien Determinasi
b. Uji t (secara Parsial)
c. Uji F (secara Simultan)
III. HASIL PENELITIAN
A. Hasil Analisis Data dan
Interpretasi
1. Uji Asumsi Klasik
a. Interpretasi Uji Normalitas
1) Interpretasi Analisis
Grafik
Untuk analisis grafik,
dapat dilihat bahwa data
telah terdistribusi normal.
Hal ini ditunjukkan oleh
gambar tersebut yang
sudah memenuhi dasar
pengambilan keputusan,
bahwa data menyebar
simki.unpkediri.ac.id
Page | 6

Universitas Nusantara PGRI Kediri
disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis
diagonal menunjukkan
pola distribusi normal,
maka model regresi
memenuhi asumsi
normalitas.
2) Interpretasi Analisis
Statistik
Uji normalitas
dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov (K-
S) menunjukkan bahwa
data residual yang diolah
adalah berdistribusi
normal, hal ini dapat
ditunjukkan pada tingkat
signifikansi sebesar 0,627
angka ini lebih besar dari α
= 0,05 sehingga hasil ini
menunjukkan data
berdistribusi normal.
b. Interpretasi Uji
Multikolinieritas
Uji asumsi klasik yang
kedua adalah uji
multikolinearitas.Pada model
regresi yang baik seharusnya
antar variabel independen
tidak terjadi korelasi.
Berdasarkan pengujian dapat
dilihat bahwa variabel Pajak
Daerah, Retribusi Daerah,
Laba BUMD dan Pendapatan
Sah Lainnyamemiliki nilai
Tolerance sebesar 0,392 ;
0,410 ; 0,579 dan 0,788 yang
lebih besar dari 0,10 dan VIF
sebesar 2,548; 2,438 ; 1,727
dan 1,270 yang lebih kecil
dari 10. Dengan demikian
dalam model ini tidak ada
masalah multikolinieritas.
c. Interpretasi Uji Autokorelasi
Uji asumsi klasik yang
ketiga adalah uji
autokorelasi. Menurut
Ghozali (2011:111) dengan
melihat Durbin Watson
dengan ketentuan du <dw<
4-du jika nilai dw terletak
antara du dan 4 - du berarti
bebas dari autokorelasi.
Santi Susiani | 11.1.02.01.0159
Fak. Ekonomi – Akuntansi
Artikel Skripsi
Berdasarkan tabel di atas
didapatkan nilai Uji DW
sebesar 1.799. Nilai tersebut
berada diantara nilai du=
1,7677 sampai dengan 4-du=
2,2323. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa pada
persamaan regresi tersebut
tidak terdapat gejala
autokorelasi.
d. Interpretasi Uji
Heteroskedastisitas
Uji asumsi klasik yang
terakhir adalah uji
heteroskedastisitas.
Berdasarkan gambar
ditunjukkan bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta
tersebar baik diatas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu
Y. Dan ini menunjukkan
bahwa model regresi ini
tidak terjadi
heteroskedastisitas.
2. Interpretasi Uji Regresi Linier
Berganda
Untuk mengetahui apakah
ada pengaruh yang signifikan
dari beberapa variabel
independen terhadap variabel
dependen maka digunakan
model regresi linier berganda
yang dirumuskan sebagai
berikut:
Y = 1,239 + 0,356 + 0,326+ 0,045
+ 0,293 + e
Persamaan Regresi
Linier berganda menunjukkan
interpretasi sebagai berikut:
a. Konstanta =1,239
Setiap penambahan 1
satuan Penghasilan Asli
Daerah (PAD)dengan asumsi
Pajak Daerah, Retribusi
Daerah, Laba BUMD dan
Pendapatan Sah Lainnya tetap
dan tidak berubah, maka akan
menambah Penghasilan Asli
Daerah (PAD)sebesar 1,239.
Namun sebaliknya, jika
Penghasilan Asli Daerah
simki.unpkediri.ac.id
Page | 7
 Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

(PAD) Pemerintah turun 1 BUMD turun 1 satuan dengan

satuan dengan asumsi Pajak asumsi Pajak Daerah,
Daerah, Retribusi Daerah, Retribusi Daerah, dan
Laba BUMD dan Pendapatan Pendapatan Sah Lainnya tetap
Sah Lainnya tetap dan tidak dan tidak berubah maka akan
berubah maka akan menurunkan Penghasilan Asli
menurunkan Penghasilan Asli Daerah (PAD) sebesar 0,045.
Daerah (PAD) Pemerintah e. Koefisien X4 = 0,293
sebesar 1,239. Setiap penambahan 1
b. Koefisien X1 = 0,356 satuan Pendapatan Sah
Setiap penambahan 1 Lainnya dengan asumsi Pajak
satuan Pajak Daerah dengan Daerah, Retribusi Daerah, dan
asumsi Retribusi Daerah, Laba BUMD tetap dan tidak
Laba BUMD dan Pendapatan berubah, maka akan
Sah Lainnya tetap dan tidak menaikkan Penghasilan Asli
berubah, maka akan Daerah (PAD) sebesar 0,293.
menaikkan Penghasilan Asli Namun sebaliknya, jika
Daerah (PAD) sebesar 0,356. Pendapatan Sah Lainnya
Namun sebaliknya, jika Pajak turun 1 satuan dengan asumsi
Daerah turun 1 satuan dengan Pajak Daerah, Retribusi
asumsi Retribusi Daerah, Daerah, Laba dan BUMD
Laba BUMD dan Pendapatan tetap dan tidak berubah maka
Sah Lainnya tetap dan tidak akan menurunkan Penghasilan
berubah maka akan Asli Daerah (PAD) sebesar
menurunkan Penghasilan Asli 0,293.
Daerah (PAD) sebesar 0,356. 3. Pengujian Hipotesis
c. Koefisien X2 = 0,326 a. Koefisien Determinasi
Setiap penambahan 1 Berdasarkan hasil
satuan Retribusi Daerah analisis diperoleh nilai
dengan asumsi Pajak Daerah, Adjusted R2sebesar 0,979.
Laba BUMD dan Pendapatan Dengan demikian
Sah Lainnya tetap dan tidak menunjukkan bahwa Tingkat
berubah, maka akan Pajak Daerah, Retribusi
menaikkan Penghasilan Asli Daerah, Laba BUMD dan
Daerah (PAD) sebesar 0,326. Pendapatan Sah Lainnya
Namun sebaliknya, jika dalam menjelaskan variabel
Retribusi Daerah turun 1 Kinerja Keuangan
satuan dengan asumsi Pajak Pemerintahsebesar 97,9% dan
Daerah, Laba BUMD dan sisanya yaitu 2,1% dijelaskan
Pendapatan Sah Lainnya tetap oleh faktor lain yang tidak
dan tidak berubah maka akan dikaji dalam penelitian ini.
menurunkan Penghasilan Asli b. Pengujian Hipotesis Secara
Daerah (PAD) sebesar 0,326. Parsial (Uji t)
d. Koefisien X3 = 0,045 Pengujian secara parsial
Setiap penambahan 1 menggunakan uji t (pengujian
satuan Laba BUMD dengan signifikansi secara parsial)
asumsi Pajak Daerah, dimaksudkan untuk
Retribusi Daerah, dan mengetahui seberapa jauh
Pendapatan Sah Lainnya tetap pengaruh Pajak Daerah,
dan tidak berubah, maka akan Retribusi Daerah, Laba
menaikkan Penghasilan Asli BUMD dan Pendapatan Sah
Daerah (PAD) sebesar 0,045. Lainnya secara individual
Namun sebaliknya, jika Laba

Santi Susiani | 11.1.02.01.0159 simki.unpkediri.ac.id

Fak. Ekonomi – Akuntansi
Page | 8
 Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

terhadap Penghasilan Asli variabel Retribusi Daerah

Daerah (Y). adalah 0,000. Hal ini
1) Pengujian Hipotesis 1 menunjukkan bahwa nilai
H0:b1=0 Tingkat Pajak signifikan uji t variabel
Daerah secara Retribusi Daerah < 0,05
parsial tidak yang berarti H0 ditolak dan
berpengaruh Ha diterima. Hasil dari
terhadap pengujian parsial ini
Penghasilan Asli adalah Retribusi Daerah
Daerah(PAD) berpengaruh signifikan
Pemerintah. terhadap Penghasilan Asli
Ha:b1≠0 Tingkat Pajak Daerah (PAD) Pemerintah.
Daerah berpengaruh 3) Pengujian Hipotesis 3
secara parsial H0:b3=0 Tingkat Laba
terhadap BUMD secara parsial
Penghasilan Asli tidak berpengaruh
Daerah (PAD) terhadap Penghasilan
Pemerintah. Asli Daerah (PAD)
Berdasarkan hasil Pemerintah.
perhitungan pada SPSS for Ha:b3≠0 Tingkat Laba
windows versi 20 nilai BUMD berpengaruh
signifikan variabel Pajak secara parsial
Daerah adalah 0,000. Hal terhadap Penghasilan
ini menunjukkan bahwa Asli Daerah(PAD)
nilai signifikan uji t Pemerintah.
variabel Pajak Daerah< Berdasarkan hasil
0,05 yang berarti H0ditolak perhitungan pada SPSS for
dan Ha diterima. Hasil dari windows versi 20
pengujian parsial ini diperoleh nilai signifikan
adalah Pajak Daerah variabel Laba BUMD
berpengaruh signifikan adalah 0,001. Hal ini
terhadap PAD Pemerintah menunjukkan bahwa nilai
Provinsi Jawa Timur. signifikan uji t variabel
2) Pengujian Hipotesis 2 Laba BUMD < 0,05 yang
H0:b2=0 Tingkat Retribusi berarti H0 ditolak dan Ha
Daerah secara diterima. Hasil dari
parsial tidak pengujian parsial ini
berpengaruh adalah Laba BUMD
terhadap berpengaruh signifikan
Penghasilan Asli terhadap Penghasilan Asli
Daerah(PAD) Daerah (PAD) Pemerintah.
Pemerintah. 4) Pengujian Hipotesis 4
Ha:b2≠0 Tingkat Retribusi H0:b4=0 Tingkat
Daerah berpengaruh Pendapatan Sah
secara parsial Lainnya secara
terhadap parsial tidak
Penghasilan Asli berpengaruh
Daerah(PAD) terhadap
Pemerintah. Penghasilan Asli
Berdasarkan hasil Daerah(PAD)
perhitungan pada SPSS for Pemerintah.
windows versi 20 Ha:b4≠0 Tingkat
diperoleh nilai signifikan Pendapatan Sah

Santi Susiani | 11.1.02.01.0159 simki.unpkediri.ac.id

Fak. Ekonomi – Akuntansi
Page | 9
 Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lainnya pembangunan akan sulit untuk

berpengaruh secara di penuhi karena kita tahu
parsial terhadap bahwa sebagian besar
Penghasilan Asli pendapatan setiap daerah
Daerah(PAD) adalah berasal dari pajak.
Pemerintah. Secara tidak langsung juga
Berdasarkan hasil pajak daerah juga akan
perhitungan pada SPSS for mepengaruhi Pendapatan Asli
windows versi 20 diperoleh Daerah (PAD) karena sumber
nilai signifikan variabel dari keuangan daerah salah
Pendapatan Sah Lainnya satunya adalah dari pajak
adalah 0,000. Hal ini daerah.
menunjukkan bahwa nilai b. Pengaruh Retribusi Daerah
signifikan uji t variabel terhadap Pendapatan Asli
Pendapatan Sah Lainnya < Daerah (PAD) Pemerintah
0,05 yang berarti H0 ditolak Berdasarkan hasil
dan Ha diterima. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa,
pengujian parsial ini adalah secara parsial Retribusi Daerah
Pendapatan Sah Lainnya berpengaruh signifikan
berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli
terhadap Penghasilan Asli Daerah (PAD) Pemerintah. Hal
Daerah(PAD) Pemerintah. ini dikarenakan ada
c. Hipotesis Secara Simultan kecenderungan bahwa retribusi
(Uji F) daerah terutama di kabupaten
0,000. Hal ini menunjukkan dan kota di Jawa Timur
bahwa nilai signifikan uji F memiliki kontribusi yang besar
variabel Pajak Daerah, terahdap pendapatan asli
Retribusi Daerah, Laba daerah. Dengan demikian
BUMD dan Pendapatan Sah seharusya retribusi daerah harus
Lainnya < 0,05 yang berarti di optimalkan supaya tercermin
H0 ditolak dan Ha diterima. kinerja keungan daerah yang
Hasil dari pengujian simultan sesungguhnya.
ini adalah Pajak Daerah, c. Pengaruh Laba BUMD
Retribusi Daerah, Laba terhadap Pendapatan Asli
BUMD dan Pendapatan Sah Daerah (PAD) Pemerintah
Lainnya berpengaruh Berdasarkan hasil
signifikan terhadap penelitian, secara parsial laba
Pendapatan Asli Daerah BUMD berpengaruh
(PAD) Pemerintah. signifikan terhadap
B. Pembahasan Pendapatan Asli Daerah
a. Pengaruh Pajak Daerah (PAD) Pemerintah. Hal ini
terhadap Pendapatan Asli terjadi dikarenakan Laba
Daerah (PAD) Pemerintah BUMN sendiri adalah laba
Berdasarkan hasil yang berasal dari badan usaha
penelitian, secara parsial Pajak yang didirikan yang salah satu
Daerah berpengaruh signifikan tujuanaya adalah untuk
terhadap Pendapatan Asli kesejahteraan masyarakat.
Daerah. Hal ini disebabkan Laba BUMN merupakan
karena Pajak Daerah berperan salah satu penadapatan utama
serta dalam membiayai dalam perekonomian
pembangun daerah, tanpa nasional. Oleh karena itu,
adanya pajak daerah, maka Laba BUMN mempunyai
kebutuhan akan dana untuk peranan penting dalam

Santi Susiani | 11.1.02.01.0159 simki.unpkediri.ac.id

Fak. Ekonomi – Akuntansi
Page | 10
 Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

penyelenggaraan 97,9% Pendapatan Asli

perekonomian nasional guna Daerah (PAD) Pemerintah
mewujudkan kesejahteraan dapat dijelaskan oleh keempat
masyarakat. variabel independen. Dari
d. Pengaruh Pendapatan Sah persentase yang tergolong
Lainnya terhadap tinggi tersebut, menunjukkan
Pendapatan Asli Daerah bahwa masih terdapat
(PAD) Pemerintah pengaruh dari faktor lain yang
Berdasarkan hasil tidak dimasukkan dalam
penelitian, secara parsial penelitian ini yaitu sebesar
pendapatan sah 2,1%.
lainnyaberpengaruh signifikan
terhadap Pendapatan Asli IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Daerah (PAD) Pemerintah. A. Kesimpulan
Hal ini terjadi dikarenakan Berdasarkan dari
Pendapatan sah lainnya penelitian di atas dapat
adalah pendapatan daerah dari disimpulkan bahwa :
sumber lain misalnya 1. Pajak Daerah berpengaruh
sumbangan pihak ketiga signifikan terhadap PAD
kepada daerah yang Provinsi Jawa Timur.
dilaksanakan sesuai dengan 2. Retribusi Daerah berpengaruh
peraturan perundangan- signifikan terhadap PAD
undangan yang berlaku. Provinsi Jawa Timur.
Pendapatan sah lainya 3. Laba BUMD berpengaruh
berpengaruh terhadap kinerja signifikan terhadap PAD
keuangan daeah karena Pemerintah Provinsi Jawa
pendapatan sah lainnya ada Timur.
kecenderungan memiliki 4. Pendapatan Sah Lainnya
peran terhadap kinerja berpengaruh signifikan
keuanagn daerah bahkan terhadap PAD Pemerintah
dalam penelitian ini dapat Provinsi Jawa Timur.
dilihat bahwa pendapatan sah 5. Pajak Daerah, Retribusi
lainnya menyumbang sekitar Daerah, Laba BUMD, dan
8% dari total pendapatan asli Pendapatan Sah Lainnya
daerah pada tahun 2013. berpengaruh signifikan
e. Pengaruh Pajak Daerah, terhadap PAD Provinsi Jawa
Retribusi Daerah, Laba Timur.
BUMN dan Pendapatan Sah B. Implikasi
Lainnya terhadap Urusan wajib atau
Pendapatan Asli Daerah kewenangan yang begitu luas
(PAD) Pemerintah diserahkan ke daerah membawa
Berdasarkan hasil konsekuensi terhadap pembiayaan,
penelitian, menunjukkan sedangkan bila daerah
bahwa secara simultan Pajak mengandalkan penerimaan dan
Daerah, Retribusi Daerah, pendapatan asli daerah (PAD), maka
Laba BUMN dan Pendapatan membiayai seluruh urusan wajib
Sah Lainnya berpengaruh yang diserahkan pemerintah tersebut
signifikan terhadap masih sangatlah kurang, untuk itu
Pendapatan Asli Daerah perlu adanya dana pusat yang
(PAD) Pemerintah. Dengan diserahkan ke daerah dalam supaya
nilai koefisien determinasi mengurangi ketimpangan baik
(Adjusted R Square) sebesar vertikal maupun horizontal dan dana
0,979 yang berarti bahwa tersebut dalam peraturan perundang-

Santi Susiani | 11.1.02.01.0159 simki.unpkediri.ac.id

Fak. Ekonomi – Akuntansi
Page | 11
 Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

undangan dinamakan Dana Republik Indonesia. 1974. Undang-

Perimbangan. Seperti halnya dalam undang Republik Indonesia Nomor
penelitian ini menunjukkan bahwa 5 Tahun 1974Tentang Pokok-
pajak daerah, retribusi, laba BUMD, pokok Pemerintahan Daerah.
dan pendapatan sah lainnya mampu Republik Indonesia. 1999. Undang-
memepengaruhi nilai dari PAD jadi undang RI No. 22 Tahun 1999
perlu adanya pengelolaan yang baik Tentang Perimbangan Keuangan
supaya mampu mengoptimalkan Antara Pemerintah Pusat Dan
PAD suatu daerah. Daerah.
C. Saran-saran Republik Indonesia. 1999. Undang-
1. Bagi pemerintah daerah undang Republik Indonesia Nomor
Sebagai evaluasi atau 25 Tahun 1999Tentang
masukan yang dapat dijadikan Perimbangan Keuangan Antara
ukur pemikiran dalam menyusun Pemerintah Pusat Dan Daerah.
suatu anggaran daerah. Republik Indonesia. 2000. Undang-
2. Bagi Masyarakat undang Republik Indonesia Nomor
Penelitian ini dapat 34 Tahun 2000 Tentang
digunakan sebagai informasi bagi Perubahan Atas Undang-undang
para masyarakat maupun para Republik Indonesia Nomor 18
stakeholder untuk mengetahui Tahun 1997 tentang Pajak dan
tingkat Pendapatan Asli Daerah Retribusi Daerah.
(PAD) pemerintah daerah Republik Indonesia. 2000. Peraturan
sehingga dapat digunakan Pemerintah Republik Indonesia
sebagai alat pengawasan Nomor 105 Tahun 2000Tentang
mengenai Pendapatan Asli Pengelolaan Dan
Daerah (PAD) pemerintah Pertanggungjawaban Keuangan
daerah. Daerah Presiden Republik
3. Bagi Penelitian Selanjutnya Indonesia.
Penelitian ini masih Republik Indonesia. 2001.Peraturan
mengambil sampel dari Provinsi Pemerintah Republik Indonesia
Jawa Timur sehingga Nomor 66 tahun 2001Tentang
memberikan kesempatan pada Retribusi Daerah.
penelitian selanjutnya agar Republik Indonesia. 2003. Undang-
memperluas ruang lingkup undang Nomor 17 Tahun 2003
penelitian, sehingga jumlah Tentang Keuangan Negara.
sampel yang digunakan akan Republik Indonesia. 2006.Peraturan
semakin bertambah. Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 66 tahun 2006Tentang Unit
Organisai dan Tugas Eselon 1
DAFTAR PUSTAKA Kementrian Negara Republik
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Indonesia.
Multivariate dengan Program Republik Indonesia. 2007. Peraturan
SPSS. Semarang: undip. Pemerintah Republik Indonesia
Halim, Abdul. 2004. “Akuntansi Nomor 59 Tahun 2007Tentang
Keuangan Daerah”,edisi Revisi Pedoman Pengelolaan Keuangan
Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Daerah Tingkat
Putri, Meilda Ellysa dan Sri Rahayu. Provinsi/Kabupaten/Kota.
2015. Pengaruh Pajak Daerah dan Soamole, Mulyadi. 2012. Pengaruh
Retribusi Daerah Terhadap PAD Pendapatan Asli Daerah Terhadap
(Studi Kasus Pemerintah Daerah Penyelenggaraan Pembangunan
Kabupaten Cirebon tahun Daerah (studi di Kabupaten
Anggaran 2010-2014).Universitas Kepulauan Sula). Jurnal
Telkom. Akuntansi.

Santi Susiani | 11.1.02.01.0159 simki.unpkediri.ac.id

Fak. Ekonomi – Akuntansi
Page | 12
 Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian (Studi Empiris di DPPKAD

Manajemen. Bandung : Alfabeta. Wilayah Karisidenan Surakarta).
Utomo, Okta Sigit. 2013. Analisis Skripsi. Universitas
Pengaruh Pajak Daerah dan Muhammadiyah Surakarta.
Retribusi Daerah Terhadap PAD WWW.djpk.kemenkeu.go.id

Santi Susiani | 11.1.02.01.0159 simki.unpkediri.ac.id

Fak. Ekonomi – Akuntansi
Page | 13