Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

BIMBINGAN KONSELING

Dosen Pengampu:
Dr. Marjohan, M.Pd., Kons

Disusun oleh:
Puteri Nilam Sari
20031093

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
1. Pengertian BK
Salah satu layanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun
kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi,
bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier, melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
2. Tujuan BK
 Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier, serta kehidupan
peserta didik di masa yang akan datang.
 Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat.
 Mengetahui hambatan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam studi,
lingkungan pendidikan dalam masyarakat.
 Mengembangkan hambatan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam studi,
lingkungan pendidikan dan masyarakat.
 Mengembangkan seluruh potensi dengan kekuatan yang dimiliki oleh peserta didik
seoptimal mungkin.
 Memiliki kesadaran diri untuk menggambarkan penampilan dan mengenal
kekhususan yang ada pada dirinya.
 Mampu melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif.
 Mampu mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang yang
mereka senangi.
3. Fungsi pelayanan BK
 Fungsi Pemahaman
Sebagai pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan
kepentingan pengembangan peserta didik.
 Fungsi Pencegahan
Mencegah terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang dapat
mengganggu, menghambat,kerugian-kerugian tertentu dalam proses
perkembangannya.
 Fungsi Pengentasan
Mengatasi berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik.
 Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Memelihara berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik
 Fungsi Advokasi
Sebagai pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka upaya pengembangan
seluruh potensi secara optimal.
4. Kesalahpahaman yang pernah ada tenang BK di lapangan
 Konselor disekoalah dianggap sebagai polisi sekolah
 Bimbingan dan konseling semata mata sebagai proses pemberian nasihat.
 Bimbingan dan konseling dibatasi pada hanya menangani yang bersifat incidental.
 Bimbingan dan konseling dibatasi hanya untuk siswa siswa tertenntu saja.
 Bimbingan dan konseling melayani orang sakit atau kurang normal
 Bimbingan dan konseling bekerja sendiri.
 Siswa menganggap bahwa guru Bimbingan dan Konseling adalah sebagai guru yang
ditakuti
 Menganggap pekerjaan bimbingan dan konseling dapat dilakukan siapapun.
 Menyamakan pekerjaan bimbingan dan konseling dengan pekerjaan dokter atau
psikiater.
DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Abu Ahmadi, Rohani. 2017.Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Edisi 04 No. 03, Juli
September 2017, p.24-26
Sudirman, Sudirman & Sulfemi, Wahyu Bagja. (2010). Korelasi Antara Konsep Diri Guru
dengan Profesionalisme Guru di SMA Negeri 1 Pamijahan Kabupaten Bogor. Edutecno
2 (2), 10-19.
Masdudi. (2015). Bimbingan dan Konseling Perspektif Sekolah. Nurjati Press
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2019). Asosiatif Layanan Tenaga Perpustakaan Sekolah Dengan
Motivasi Membaca Siswa di Kabupaten Bogor. Edutecno. 19 (2), 1-10.
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2016). Modul Pembelajaran Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bogor :
STKIP Muhammadiyah Bogor
Tohirin, 2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali Pers

Jurnal:
Azzet, Akhmad Muhaimin. 2013. Bimbingan & Konseling di Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.
Gusmawati, G., Taufik, T., & Ifdil, I. (2016). Kondisi Self Disclosure Mahasiswa Bimbingan
dan Konseling. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 4(2), 92-97.

Anda mungkin juga menyukai