Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK V

"Asas-Asas Bimbingan dan Konseling"


1. Cori Maisah NIM : 21018057
2. Resa Wahyuni NIM : 21018097
3. Stevan Kelvin Malvindo NIM : 21232040

Dosen Pengampu : Dr. Marjohan, M.Pd., Kons


Usaha Bimbingan dan konseling hendaknya

Asas membantu terjadinya perubahan diri dan

kedinamisan
juga terjadinya pembaharuan ke yang lebih
baik pada peserta didik. Perubahan yang
terjadi dapat berupa perubahan tingkah
laku pada peserta didik.
Asas keterpaduan
Asas yang menghendaki agar berbagai layanan
dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik
yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun
pihak lain, saling menunjang, harmonis dan
terpadukan.
Asas kenormatifan
Asas yang menghendaki agar segenap layanan dan

Easy Level
kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada
norma-norma, baik norma agama, hukum,
peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan
kebiasaan-kebiasaan yang berlaku.
Asas yang menghendaki agar layanan
dan kegiatan bimbingan dan konseling
diselenggarakan atas dasar kaidah-
kaidah professional. Dalam hal ini
kaidah pelaksana layanan dan kegiatan
asas keahlian bimbingan dan konseling lainnya
hendaknya dilakukan oleh tenaga yang
benar-benar ahli dalam bimbingan dan
konseling
Asas yang menghendaki agar pihak-pihak
yang tidak mampu menyelenggarakan
Asas Alih Tangan layanan bimbingan dan konseling secara
Kasus tepat dan tuntas terhadap suatu
permasalahan yang dihadapi peserta didik
sekiranya dapat mengalih-tangankan
kepada pihak yang lebih ahli.
Asas Tut Wuri Handayani
Asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan
dan konseling secara keseluruhan dapat
menciptakan suasana mengayomi (memberikan
rasa aman), mengembangkan keteladanan dan
memberikan rangsangan dan dorongan, serta
kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik
(klien) untuk maju.
penerapan
asas-asas
bimbingan
konseling
Asas Kedinamisan : Permasalahan yang
semakin kompleks harus bisa ditangani oleh
konselor dengan baik, misalnya kenakalan
remaja dan kecanduan game, maka konselor
bertugas untuk membimbing siswa untuk
berubah kepada arah yang lebih baik.

Asas Keterpaduan : Konselor melakukan


kerjasama dengan psikolog dan
mengundangnya ke sekolah untuk
menyampaikan materi agar pemahaman
siswa bertambah
Asas kenormatifan: Seorang konselor harus
menjalankan tugasnya sesuai dengan norma
yang berlaku, baik norma agama, norma sosial
sampai norma hukum. Misalnya atura di suatu
daerah yang membatasi agar interaksi antara
anak laki-laki dan perempuan agar tidak boleh
sampai berlebihan (menurut norma yang
berlaku di daerah tersebut ) seperti berjalan
sambil berpegangan tangan, maka konselor
boleh menegur sesuai norma yang berlaku di
daerah tersebut.

Asas keahlian: Ketika konselor didatangi oleh


konseli harus bersikap profesional agar solusi
yang diberikan sesuai dengan permasalahan.
Asas alih tangan. Jika konselor sudah
mengerahkan segenap kemampuannya untuk
membantu individu, dan individu yang
bersangkutan belum dapat terbantu
sebagaimana yang diharapkan, maka konselor
dapat mengirim individu tersebut kepada
petugas atau badan yang lebih ahli.

Asas tut wuri handayani; Konselor harus


menjadi teladan serta berupaya untuk
menciptakan suasana nyaman agar klien bisa
terbuka mengenai permasalahan yang
dihadapi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai