Marketing Mix atau bauran pemasaran adalah strategi pemasaran yang dapat menentukan
kesuksesan perusahaan dalam mengejar profit atau keuntungan maksimal. Elemen marketing mix untuk produk nyata dan jasa yakni: Product (Barang) Product/ product (barang) merupakan produk yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dan merupakan esensi pertukaran dalam proses penjualan. Price (Harga) Place (Lokasi) Promotion (Promosi) People (Manusia) Process (Proses Aktivitas) Physical Evidence (Bukti Fisik) 2. Karena kombinasi dari berbagai marketing mix merupakan variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam penjualan, sehingga akan dicapai volume penjualan dengan biaya yang memungkinkannya mencapai tingkat laba yang diinginkan. Selain itu ada elemen-elemen lain yang bisa dikontrol dan dikombinasikan untuk keperluan komunikasi dengan konsumen jasa. Elemen-elemen tersebut adalah: orang (People or Personal traits), lingkungan fisik dimana jasa diberikan atau bukti fisik (physical evidence), dan proses jasa itu sendiri (process). 3. Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Klasifikasi produk yakni sebagai berikut: a. Berdasarkan wujudnya Produk berdasarkan wujudnya dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama, yaitu: Barang. Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Jasa. Jasa merupakan aktivitas, manfaat dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. b. Berdasarkan daya tahan Produk berdasarkan aspek daya tahan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu Barang tidak tahan lama (nondurable goods). Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng, dan sebagainya. Barang tahan lama (durable goods). Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya: lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain. 4. Diferensiasi produk adalah proses yang membedakan produk atau layanan Anda dengan pihak lain. Proses ini melibatkan detail karakteristik setiap produk yang dihargai oleh konsumen dan menjadikan hal ini unik. Ketika berhasil, diferensiasi produk menciptakan keunggulan kompetitif dikarenakan pelanggan melihat produk Anda sebagai yang superior. Hal yang bisa dilakukan sebagai bahan diferensiasi oleh marketer yakni: Segmentasi pasar. saat ini dihadapkan dengan persaingan bisnis yang sangat kompetitif. Jika suatu produk tidak memiliki kualitas tinggi secara konsisten, konsumen akan beralih ke pilihan lain. Membuat produk yang unik tidak akan cukup untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari diferensiasi produk jika pembeli tidak mengetahui perbedaan produk Anda dengan merek lain. Penjual harus memiliki pemahaman menyeluruh tentang harapan pembeli dan bagaimana produk akan digunakan. Misalnya, tujuan membeli mobil adalah untuk alat transportasi, tetapi jika membeli mobil tersebut juga akan memberikan perasaan pencapaian dan harga diri yang tinggi, maka penjual akan memiliki keunggulan kompetitif atas produk mobil yang ia pasarkan. memberikan kontribusi terhadap persepsi pembeli bahwa tidak ada merek yang serupa dengan produk yang kita pasarkan. 5. Karena Co branding adalah suatu kombinasi , perpaduan atau kerja sama antara dua brand/merek pada satu produk atau jasa yang sama. Dua merk ini bekerja sama dan berbagi kompetensi untuk memaksimalkan pendapatan , memperluas pangsa pasar menggaet customer dari brand partnernya . Kerja sama ini tidak permanen hanya dalam waktu tertentu. Kerja sama Co branding tidak permanent dan mempunyai manfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan pendapatan, memperluas pangsa pasar, mempertinggi kesadaran merk . Di samping itu mempermudah konsumen untuk memperoleh jasa atau produk yang berkualitas. Strategi ini juga mempunyai resiko yang dapat diantisipasi dengan cara hati-hati dalam memilih partner. Keuntungan dari Co Branding yakni: Pendapatan dari royalty Mendongkrak penjualan Kesempatan memasuki pasar baru Menawarkan additional benefit Meminimalkan investasi Mengurangi resiko Keuntungan lebih cepat didapat Harga premium
PENGARUH ONLINE SHOPPING EXPERIENCE, CUSTOMER SERVICE, EXTERNAL INCENTIVES, SECURITY, PERSONAL CHARACTERISTICS DALAM MEMBENTUK CUSTOMER SATISFACTION PADA PENGGUNA APLIKASI H&M DI KOTA SURABAYA (Jawaban)