Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT FILARIASIS

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA


DINAS KESEHATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT FILARIASIS
A. Pendahuluan

Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata

dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif

masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan

masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa

mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009).

Akreditasi Puskesmas adalah  proses penilaian eksternal oleh Komisi

Akreditasi dan/atau Perwakilan di Provinsi terhadap puskesmas untuk menilai

apakah sistem manajemen mutu dan system penyelenggaraan pelayanan dan

upaya pokok sesuai dengan standar yang ditetapkan. Jadi yang menilai atau

meng akreditasi Puskesmas merupakan komisi yang memang sudah dilatih

kusus menjadi penilai apakah sebuah puskesmas lulus akreditasi atau tidak.

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas, sistem akreditasi

Puskesmas yang mengacu pada pelayanan berfokus pada pasien serta

kesinambungan pelayanan dan menjadikan keselamatan pasien sebagai standar

utama.

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 bahwa

setiap Puskesmas wajib untuk diakreditasi secara berkala paling sedikit tiga

tahun sekali.

Akreditasi merupakan salah satu persyaratan kredensial sebagai fasilitas

pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bekerjasama dengan BPJS,

sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013


tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional Pasal 6

ayat(2).

B. Latar belakang
Penyakit filariasis ( Penyakit Kaki Gajah ) adalah salah satu penyakit
Bersumber Binatang yang cukup besar berkontribusi terhadap angka kesakitan di
Indonesia, dan salah satu penyakit yang tergolong dalam Neglected Tropical
Disease (NTDs), yang menjadikan upaya pengedalian penyakit ini kurang
maksimal.
Filariasis merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh
cacing filaria yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening. Penyakit ini
dapat merusak sistem limfe, menimbulkan pembengkakan pada tangan, kaki,
glandula mammae dan scrotum, serta menimbulkan cacat seumur hidup serta
stigma sosial bagi penderita dan keluarga.
Penyakit Filariasis ditularkan oleh berbagai nyamuk dapat berdampak
penurunan produktifitas kerja penderita, beban keluarga dan menimbulkan
kerugian ekonomi bagi negara yang tidak sedikit.
Berdasarkan data Kementrian dan Kesehatan RI pada tahun 2014
terdapat kasus kronis Filariasis sebayak 14.932 kasus dengan jumlah
kabupaten/Kota endemis filariasis sebanyak 233 termasuk salah satunya
Kabupaten Kuningan, sampai dengan Tahun 2015 di Kabupaten Kuningan
ditemukan 41 kasus kronis dengan angka MF = 2,44% hasil survei darah jari di 3
desa menyebar di beberapa Kecamatan termasuk Kecamatan Ciawigebang
terdapat di Desa Ciawilor 3 kasus, Ciputat 1 kasus pajawan lor 1 kasus dan Desa
Ciomas 1 kasus. Berdasarkan data tersebut Kuningan merupakan daerah
endemis filariasis oleh sebab itu harus dilakukan POPM Filariasis selama 5 Tahun.
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Memutus rantai penularan melalui pengobatan obat pencegahan masal
(POPM) Filariasis selama 5 tahun
b. Tujuan Khusus
1) Diperoleh data sasaran umur 2 – 70 tahun
2) Dilaksanakannya pemberian pengobatan masal pencegahan obat (POPM)
filsrisisis selama 5 tahun (2015-2020)
3) Menurunnya kejadian ikutan pasca minum obat cacing filaria
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Melakukan sosialisasi kepada  Pre test
kader tentang filariasis dan  Pembukaan
evaluasi pelaksanaan Tahun 2016  Sambutan
 Pemberian materi ( riveu penyakit
filariasis dan teknis POPM)
 Tanya Jawab
 Penutup
2. Melaksanakan pendataan sasaran  Formulir pendataan
usia 2 sampai 70 Tahun  Pelaksanaan pendataan oleh
kader
 Rekapitulasi data berdasarkan
sasaran 2-5 Tahun, 6 -14 Tahun
dan > 15 Tahun
3. Melaksanakan pemberian obat  Surat pemberitahuan pelaksanaan
pencegahan masal (POPM) ke Desa
Filariasis  Wawar sehari sebelum
pelaksanaan
 Pelaksanaan POPM Filariasis
 Rekapitulasi hasil pelaksanaan
4. Melaksanakan sweeping  Rekapitulasi sasaran yang tidak
datang
 Melaksanakan sweeping ke
sasaran yang tidak datang
 Rekapitulasi hasil pelaksanaan
sweeping
5. Pemantauan Kejadian Ikutan  Pemantaun dilaksanakan KIP
Pasca Pengobatan POPM POMP Filariasis selama 7 hari
Filariasis setelah minum obat
 Pencatatan kejadian KIP POPM
Filariasis
 Rekapitulasi hasil Pencatatan
kejadian KIP POPM Filariasis

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Melaksanakan sosialisasi tentang penyakit kaki gajah, mengevaluasi hasil
pelaksanaan kegiatan tahun 2016 dan teknis pencatatan dan pelaporan ke
kader pos minum obat (PMO) di laksanakan 1 hari di bulan september
2. Pendataan dilaksanakan sehari setelah sosialisasi dengan formulir
pendataan
3. Pelaksanaan Pemberian Obat Pencegahan Masal (POMP) Filariasis
dilaksanakan di bulan oktober 2017
4. Pelaksanaan Sweeping dilakukan 1 – 3 hari setelah pelaksanaan POPM
Filariasis
5. Pelakasanaan Pemanatauan KIP POPM Filariasis reaksi efek samping obat
POPM Filariasis selama 3 – 7 hari setelah pemberian obat cacing
berdasarkan laporan kader dan bidan desa
F. Sasaran
1. Masyarakat umur 2 tahun sampai dengan 70 tahun
2. 10 Desa Wilayah Puskesmas Cihaur

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No. Kegiatan Pokok Tujuan waktu Sasaran
1. Melakukan sosialisasi meningkatkan Septembe kader
kepada kader tentang pengetahun kader r
filariasis dan evaluasi
pelaksanaan Tahun
2016
2. Melaksanakan menentukan Septembe Masyarakat
pendataan sasaran usia sasaran POPM r
2 sampai 70 Tahun
3. Melaksanakan memutus rantai Oktober Masyarakat
pemberian obat penularan cacing
pencegahan masal filaria
(POPM) Filariasis
4. Melaksanakan sweeping Melacak sasaran Oktober Masyarakat
yang tidak datang
ke PMO
5. Pemantauan Kejadian memantau Oktober Masyarakat
Ikutan Pasca kejadian reaksi
Pengobatan POPM obat cacing
Filariasis

H. Evaluasi Pelaksnaan Kegiatan dan Pelaporan


1. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan sosialisasi kepada kader tentang filariasis
dan evaluasi pelaksanaan Tahun 2016 dilakukan post test dan laporan hasil
kegiatan sosialisasi.
2. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan pendataan dengan rekapitulasi hasil
pendataan sasaran
3. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan pelaksanaan pemberian obat pencegahan
masal (POPM) Filariasis dengan rekapitulasi hasil pelaksanaan di pos minum
obat
4. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan sweeping rekapitulasi 3 hari setelah
pelaksanaan POPM Filariasis
5. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan KIP POPM Filariasis rekapitulasi rekasi
samping obat cacing seminggu setelah pelaksanaan POPM Filariasis
I. Pencatatan , Pelaporan dan Evaluasi
Laporan Cakupan Hasil Pelaksanaan ditambah hasil Sweeping Pelaksanaan
POMP Filariasis seminggu setelah pelaksanaan POPM Filariasis
Mengetahui ; Kubu,
Kepala Puskesmas kubu Pengelola Filariasis

SAMSUL HADI, A.Md. Kep.SE FITRI YULINDA, A.Md. Kep


NIP 19750708 199603 1 001

Anda mungkin juga menyukai