Anda di halaman 1dari 7

BAHAN AJAR

Sekolah : SMA Negeri 1 Kubu


Kelas : XI
Mater Pokok : Teks Tanggapan

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


4.7 Menyimpulkan isi teks tanggapan 4.7.2 Menyajikan isi teks tanggapan berupa
berupa kritik atau pujian (mengenai kritik aatau pujian argumen yang logis
lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau disertai alasan pada teks tanggapan yang
keragaman budaya) yang didengar dan dibaca atau didengar
dibaca.

MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Teks Tanggapan
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, KBBI dapat diartikan sebagai suatu
sambutan terhadap ucapan yang dapat berwujud kritik, komentar, dan lain sebagainya.
Sementara itu, menurut Sujanto dalam penelitian pada tahun 2004, tanggapan merupakan
suatu gambaran pengamatan yang berasal dari kesadaran seorang manusia ketika telah
melakukan pengamatan.
Oleh karena itu, teks tanggapan sendiri dapat disebut sebagai sebuah teks yang bisa
disampaikan melalui komentar, evaluasi, kritik, pujian, dukungan, hingga penolakan
terhadap suatu hal. Beberapa hal yang dapat ditanggapi biasanya berangkat dari sudut
pandang atau pengamatan yang muncul dalam pemikiran seseorang.
2. Struktur Teks Tanggapan
Seperti yang sudah disinggung di bagian ciri-ciri teks tanggapan, bahwa teks tanggapan
memiliki tiga struktur yang terdiri dari evaluasi, deskripsi, dan penegasan kembali.
Struktur pada suatu teks dapat Kamu gunakan ketika hendak menulis suatu tanggapan.
Nah, berikut ini akan disajikan penjelasan tentang struktur teks tanggapan yang perlu
Kamu ketahui sebelum menulis, diantaranya yaitu:
1) Evaluasi
Bagian pertama dari struktur teks tanggapan adalah evaluasi. Evaluasi dapat dipahami
sebagai bagian awal dari teks tanggapan yang berisi berbagai pernyataan umum tentang
isu atau permasalahan dari penulis. Beberapa ahli mengatakan bahwa evaluasi adalah
suatu hal yang menjadi fokus atau konsentrasi dari seorang penanggap. Hal ini
menjadikan pembaca mengetahui fokus permasalahan atau gagasan dari sebuah
tanggapan.
2) Deskripsi
Bagian kedua dari struktur teks tanggapan adalah penegasan ulang. Deskripsi sendiri
dapat dikatakan sebagai bagian dari teks tanggapan yang memuat inti pembahasan dari
penulis. Deskripsi juga biasanya terdiri dari informasi tentang permasalah yang diangkat
penulis. Di sini penulis dapat memberikan tanggapan berupa opini dari berbagai sudut
pandang dan bukti atau fakta pendukung terkait suatu yang ditanggapi.
3) Penegasan Ulang
Bagian ketiga dari struktur teks tanggapan adalah penegasan ulang. Penegasan ulang
adalah bagian terakhir atau penutup dari teks tanggapan. Bagian ini memiliki fungsi
untuk memberikan simpulan yang ditentukan oleh penulis terkait isu yang dibahas.
Selain itu, penulis juga dapat memberikan saran atau masukan sehingga dapat dijadikan
pembelajaran bagi para pembaca.
3. Kaidah Kebahasaan Teks Tanggapan
Setelah mengetahui pengertian, ciri-ciri, dan struktur dari teks tanggapan, berikutnya
Kita akan mempelajari tentang kaidah kebahasaan yang ada pada teks tanggapan. Kaidah
kebahasaan sendiri dapat digunakan untuk membedakan teks tanggapan dengan teks
yang lain berdasarkan gaya bahasanya.
Kaidah kebahasaan dari teks tanggapan sendiri ada 4, berikut ini adalah penjelasan dari
empat kaidah kebahasaan teks tanggapan yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu:
1) Kalimat Kompleks
Kaidah kebahasaan yang pertama dari teks tanggapan yaitu kalimat kompleks. Kalimat
kompleks pada dasarnya adalah kalimat yang identik dengan adanya induk kalimat dan
anak kalimat. Kalimat kompleks pada teks tanggapan biasanya memiliki dua struktur dan
dua kata kerja atau verba, yang mana biasa digunakan untuk menjelaskan informasi atau
tanggapan yang ingin disampaikan oleh penulis.
2) Konjungsi
Kaidah kebahasaan yang kedua dari teks tanggapan adalah konjungsi. Konjungsi sendiri
dapat digunakan untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain.
Tidak hanya kalimat, konjungsi juga dapat biasa digunakan untuk menyambungkan
pembahasan yang satu dengan pembahasan yang lain. Konjungsi pada dasarnya memiliki
tujuan yang dapat dimanfaatkan penulis untuk menghubungkan berbagai informasi,
fakta, atau data terkait isu atau permasalahan yang dibahas.
3) Diksi atau Pemilihan Kata
Kaidah kebahasaan yang ketiga dari teks tanggapan adalah diksi atau pemilihan kata.
Gaya bahasa khas dari teks tanggapan ini memiliki tujuan agar penulis dapat melakukan
pemilihan kata yang tepat. Hal ini dilakukan supaya penyampaian tanggapan pada teks
bisa dilakukan dengan jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.
4) Rujukan atau Referensi
Kaidah kebahasaan yang keempat dari teks tanggapan adalah rujukan atau referensi.
Rujukan atau referensi ini memiliki fungsi untuk menguatkan argumen yang
disampaikan oleh penulis. Rujukan atau referensi juga dapat digunakan untuk
mendukung informasi atau tanggapan yang disajikan kepada pembaca.
4. Jenis Kalimat dalam Teks Tanggapan
Setelah mengetahui kaidah kebahasaan atau gaya bahasa khas dari teks tanggapan, pada
bagian Kita akan memahami tentang berbagai dua jenis kalimat dari teks tanggapan,
yakni teks tanggapan pujian dan teks tanggapan kritik.

1) Teks Tanggapan Pujian


Jenis kalimat pada teks tanggapan pujian sering kali dipakai ketika hendak
menyampaikan pujian atau berbagai bentuk apresiasi lainnya terhadap suatu hal.
Jenis teks ini biasanya juga memuat berbagai kalimat positif, yang mana kalimat
pada teks tanggapan pujian memiliki tujuan untuk memberikan perasaan senang
kepada orang yang diberikan pujian atau apresiasi tersebut.
Berikut ini adalah contoh kalimat yang bisa Kamu gunakan ketika membuat teks
tanggapan pujian, yaitu:
“Salah satu hal yang menarik dari buku ini adalah ringkasannya yang jelas dan
padat. Selain itu, poin-poin konsep juga disajikan dengan apik dan mudah
dipahami. Selanjutnya, kelebihan lainnya dari buku ini adalah disediakannya CD
bagi pembaca yang ingin mengetahui isi buku melalui audio.”
2) Bentuk Kritik dalam Teks Tanggapan
Setelah mengetahui teks tanggapan pujian, jenis kalimat berikutnya dalam teks
tanggapan adalah teks tanggapan kritik. Teks tanggapan kritis merupakan jenis teks
yang lebih sering digunakan dibandingkan teks tanggapan pujian. Teks tanggapan
kritis sendiri dapat dipahami sebagai salah satu jenis teks yang dapat digunakan
untuk menyampaikan suatu kritikan.
Kritikan pada teks tanggapan kritik biasanya disampaikan dengan sifat yang
mengomentari atau bisa juga menyalahkan, sehingga sangat berpotensi untuk
memunculkan perkataan negatif. Namun, teks tanggapan kritik tetap harus
mengedepankan tanggapan atau komentar yang bersifat membangun. Selain
memberikan kritik, penanggap atau penulis pada teks tanggapan kritik juga harus
memberikan saran atau solusi terkait masalah yang dibahas.
Berikut contoh teks tanggapan kritis:
“Terlepas dari beberapa kelebihan yang dimiliki oleh buku ini, ada beberapa
kelemahan yang bisa diperbaiki. Buku ini tidak memiliki referensi lebih lanjut
mengenai topik yang didiskusikan. Selain itu, ada beberapa halaman kosong yang
seharusnya bisa dihindari.”
Dalam teks tanggapan kritis sendiri dapat dibagi menjadi tiga bentuk, yakni
kalimat persetujuan, kalimat penolakan, dan kalimat sanggahan. Berikut ini adalah
penjelasan dari tiga jenis kalimat tersebut, diantaranya yaitu:
a. Kalimat Persetujuan
Pada dasarnya, kalimat persetujuan memiliki arti sebagai suatu kalimat yang
memberikan pernyataan terkait persetujuan seseorang terhadap ide, gagasan,
atau pendapat yang disampaikan oleh orang lain. Ciri-ciri dari kalimat
persetujuan biasanya dapat ditandai dengan adanya kata “setuju”,
“sependapat”, “sejalan”, atau berbagai kata yang menunjukan keberpihakan
pada suatu pendapat.
Berikut ini adalah contoh kalimat persetujuan yang bisa Kamu gunakan ketika
hendak memberikan persetujuan terhadap pendapat orang lain, yaitu:
– Terus terang saya sangat setuju dengan pendapat Anda!
– Kami sepakat! Apa yang Anda sampaikan sangat sesuai dengan apa yang
Kami pikirkan!
b. Kalimat Penolakan
Kalimat penolakan dapat dipahami sebagai kebalikan dari kalimat persetujuan.
Kalimat penolakan sendiri merupakan sebuah kalimat yang memberikan
pernyataan penolakan atau pengingkaran terhadap suatu ide, gagasan, atau
pendapat yang disampaikan oleh orang lain. Pada saat menyampaikan kalimat
penolakan, Kamu diharuskan dianjurkan untuk bersikap sopan dan
menghargai pendapat yang berbeda.
Salah satu cara yang bisa Kamu gunakan untuk menyampaikan kalimat
penolakan dalam teks tanggapan adalah dengan mengawali kata “maaf”,
“mohon maaf”, “izin”, dan lain sebagainya. Selain itu, ciri-ciri dari kalimat
penolakan bisa juga disampaikan dengan memunculkan kata “tidak setuju”,
“tidak sejalan”, “kurang sependapat”, dan yang lainnya.
Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat penolakan yang bisa Kamu pakai
pada saat hendak menyampaikan penolakan secara sopan terhadap pendapat
orang lain, yaitu:
– Mohon maaf. Saya tampaknya tidak sejalan dengan apa yang telah Anda
kemukakan.
– Izin menanggapi. Saya terus terang tidak setuju dengan gagasan yang Anda
tawarkan.

c. Kalimat Sanggahan
Kalimat sanggahan merupakan sebuah kalimat penolakan terhadap suatu ide,
gagasan, atau pendapat, tetapi telah disusun sedemikian rupa sehingga bisa
memberikan kesan persetujuan. Tujuan dari penyampaian kalimat sanggahan
biasanya digunakan supaya tidak memunculkan makna kasar ketika
memberikan pernyataan penolakan.
Kalimat sanggahan sendiri kerap kali dipakai pada saat dilaksanakannya
diskusi. Hal ini tentu saja memiliki maksud untuk mempengaruhi seseorang
yang pendapatnya kita tolak supaya mau menerima saran, masukan, dan
pendapat yang Kita sampaikan. Dalam menyampaikan kalimat sanggah
biasanya terdiri dengan argumentasi logis, sehingga bisa membuat pendapat
Kita bisa diterima dengan baik oleh pihak yang berbeda pendapat.
Ciri-ciri kalimat sanggahan sangat unik, karena memadukan maksud dua jenis
teks tanggapan kritis sebelumnya. Ciri-ciri dari kalimat sanggahan yang biasa
digunakan yaitu tetapi, namun, atau kata sambung lain yang menimbulkan
pertentangan dan persetujuan.
Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat sanggahan yang dapat Kamu
gunakan pada saat hendak menolak sekaligus menyetujui dalam sebuah
diskusi, diantaranya yaitu:
– Pada dasarnya saya setuju dengan pendapat Anda, akan tetapi tentu menjadi
lebih baik bila kita memperhatikan unsur estetika atau keindahan dari karya
seni yang kita buat.
– Pada prinsipnya pendapat Anda sudah sangat baik, namun menurut saya
akan menjadi lebih baik lagi bila kita juga melakukan perencanaan yang
matang.

5. Tata Cara Mengkritik


1) Cara Kue lapis
Seperti halnya kue lapis, ada tiga bagian dalam memberi kritik. Tunjukkan poin yang
kurang baik atau yang lemah di antara dua poin yang baik. Tujuannya adalah untuk
menjaga dari perasaan diserang dan memberikan kesan bersahabat. Contoh tanggapan
kritik yang baik.
“Tulisanmu cukup baik. Akan lebih baik lagi kalau tulisan kamu ditambah dengan
data yang akurat. Jika kamu dapat menambah tulisanmu dengan data yang akurat,
tulisan kamu saya beri nilai 90.”
Bandingkan kalimat kritik tersebut dengan kalimat kritik berikut ini “Tulisan kamu
jelek, tidak pantas ditampilkan.”
2) Gunakan bahasa yang santun
Dengan bahasa yang santun, orang akan mau mendengar dan mau melaksanakan.
Namun, jika menggunakan bahasa yang kasar, sama saja kamu menciptakan
musuh baru.
3) Kritiklah tulisan atau tindakannya, bukan orangnya
Dengan mengkritik tulisan atau tindakan, berarti kita menunjukkan poin yang
jelas. Selain itu, berarti kita memebrikan kritik secara objektif bukan subjektif.
Hindari kata-kata yang tidak perlu, seperti: penulis tidak mengerti masalah yang
dibahas dalam tulisannya.
4) Berikan simpulan dan cara melakukan kritik atau saran tahap demi tahap
Sebuah kritik yang bagus, sebaiknya memberi simpulan di akhir. Tujuannya untuk
menekankan dan menjelaskan poin utama dari kritik kita.

Anda mungkin juga menyukai