Tindak lanjut Skrining Hipothyroid Kongenital (SHK) merupakan tindakan yang
1. Pengertian harus dilakukan ketika didapat hasil pemeriksaan SHK dari laboratorium Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan kunjungan rumah 2. Tujuan tindak lanjut Skrining Hipothyroid Kongenital (SHK) di UPTD Puskesmas Jatiwangi. Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Jatiwangi Nomor 3. Kebijakan SK No.800/029/SK/PKM.JTW/I/2017 tentang Layanan Klinik. 1. Permenkes No. 25 tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak. 2. Permenkes No. 97 tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masyarakat sebelum hamil, masa hamil, persalinan dan masa sesudah melahirkan, 4. Referensi penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual. 3. Buku Pedoman Skrining Hipotiroid Kongenital, Kemenetrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2016. 4. Pedoman Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). 5. Prosedur a. Persiapan Alat dan Bahan 1. Alat tulis 2. Hasil SHK b. Petugas yang melaksanakan Petugas kesehatan(Dokter, bidan, petugas laboratorium dan perawat) c. Langkah-langkah: 1. Petugas kesehatan menyiapkan alat dan bahan. 2. Jika bayi dengan hasil positif, maka petugas memilih bayi yang kemungkinan HK dari yang normal. 3. Petugas kesehatan melakukan informed consent pada keluarga dan KIE tentang bahaya HK. 4. Petugas Kesehatan merujuk pasien dengan hasil TSH tinggi untuk tes konfirmasi untuk memastikan diagnosis. 5. Petugas kesehatan melihat hasil tes konfirmasi bila: Bila hasil tes konfirmasi hasilnya negatif, bidan desa mencatat dalam rekam dan informasikan kepada orang tua pasien Bila hasil tes konfirmasi hasilnya positif, maka dilakukan pelacakan kasus 6. Mendokumentasikan hasil tes dan Tindakan yang dilakukan. Poli KIA 6. Unit Terkait Poli MTBS Laboratorium
Memilih bayi yang
Persiapan Alat kemungkinan HK dari yang normal 1. Rekaman Histori Perubahan No. Yang dirubah Isi perubahan Tanggal Mulai diberlakukan