Anda di halaman 1dari 10

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 2 Nomor 2 Tahun 2020 Halm 134-143

EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN


Research & Learning in Education
https://edukatif.org/index.php/edukatif/index

Kebijakan Standar Proses Di Sekolah Dasar

Lisa Syupriyanti1, Sufyarma Marsidin2, Ahmad Sabandi3


Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Indonesia1,2,3
E-mail : lisavkr@gmail.com1 sufyarma1954@gmail.com2 sabandi@fip.unp.ac.id3

Abstrak

Tulisan ini membahas dan menganalisis kebijakan standar proses di sekolah dasar. Seperti yang diketahui,
untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang diharapkan, maka sistem pembelajaran harus mengarah pada
standar proses. Standar proses yaitu standar nasional pendidikan yang berhubungan dngan proses pelaksanan
pembelajaran dalam pendidikan untuk tercapainya standar kompetensi lulusan. Berdasarkan penelitian melalui
kajian pustaka yang dilakukan, maka diperoleh beberapa kebijakan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan
standar proses. Untuk itu manfaat dari penelitian ini ialah upaya yang dilakukan guru dalam menerapkan
standar proses yang telah ditentukan dari satuan pendidikan agar terciptanya pembelajaran yang bermakna.
Kata kunci : kebijakan, standar proses, sekolah dasar

Abstract

This paper discusses and analyzes the default process policy in elementary school. As is known, to realize the
desired educational purpose, then the learning system must lead to a standard process. Process standards are
the national standard of education related to the implementation of learning in education to achieving the
competence standards of graduates. Based on research through library studies done, some policies should be
made in the standard implementation of the process. For that reason the benefits of this study are the efforts
teachers make in applying predetermined process standards to create meaningful learning.
Keywords : policy, default process, primary school

Copyright (c) 2020 Lisa Syupriyanti, Suryarma Marsidin, Ahmad Sabandi


 Corresponding author :
Address : Padang, Sumatera Barat ISSN 2656-8071 (Media Cetak)
Email : lisavkr@gmail.com ISSN 2656-8063 (Media Online)
Phone : 085263867726
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.116

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
135 Kebijakan Standar Proses Di Sekolah Dasar - Lisa Syupriyanti, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.116

PENDAHULUAN Dalam proses pembelajaran tingkat satuan


UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan dapat dilaksanakan secara interaktif,
Penddikan Nasional, Pasala 1 ayat 1 menyatakan menyenangkan, inspiratif, dan mendorong siswa
bahwa pendidikan merupakan suatu usaha yang untuk dapat aktif serta memberikan tempat yang
terencana dalam mewujudkan proces belajar cukup untuk kreatif dan kemauan sesuai dengan
mengajar dan suasana belajar yang kondusif agar minat, bakat, perkembangan fisik dan psikis dari
siswa dapat mengembangkan potensidirinya. siswa. Maka dari itu tiap tingkat satuan pendidikan
Menurut PP No 19 Tahun 2005 mengenai dapat membuat perencanan pembelajaran,
Standar Nasional Pendidikan salah satu standar pelaksanaan proses pembelajaran serta evaluasi
yang harus dikembangkan ialah standar proses. yang dilakukan dalam proses pembelajaran untuk
Standar proses merupakan kriteria acuan tentang meningkatkan efektifitas tercapainya kompentesi
dalam pelaksanaan pembelajaran tingkat satuan kelulusan.
pendidikan untuk tercapainya standar kompetensi
kelulusan. Standar tersebut bertujuan untuk METODE PENELITIAN
mengoptimalkan pencapaian output sesuai dengan Metode yang diterapkan pada kajian ini
standar kompetensi kelulusan dengan melalui ialah dengan library research. Library research
evaluasi berdasarkan standar penilaian pendidikan. yaitu serangkaian kgiatan yang berhubungan
Standar proses mempunyai kriteria minimal dengan mengumpulkan data kepustakaan,
dalam proses pembelajaran pada tingkat satuan mencatat, membaca dan mengolah bahan tersebut.
pendidikan dasar maupun menengah yang ada Penelitian ini disebut penelitian pustaka karena
pada hukum NKRI. Standar proses berlaku pada data-data atau bahan yang digunakan dalam
tiap jenjang pendidikan dasar maupun menengah menyelesaikan sebuah penelitian berasal dari
pada jalur formal, baik sistem paket dan sistem pustaka berupa buku, kamus, dokumen
kredit semester. Pengembangan standar proses ensiklopedi, jurnal, majalah dan sebagainya
untuk mengarah pada standar kompetnsi kelulusan (Harahap, 2014).
dan standar isi yang sudah ditentukan dan Oleh karena itu, pengumpulaan data dalam
disesuaikan dengan ketentuann da;am PP No 19 penelitian dilakukan dengan menelaah atau
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengeksplorasi beberapa buku, jurnal, dan
sebagaimna yang sudah diganti dengan PP No 32 dokumen cetak maupun elektroniik serta sumber
Thn 2013. data atau informasi lainya yang sesuai dengan
Standar proses yang dilakukan melalui penelitian yang dilakukan.
perencanan proces pembelajaran, pelaksanan
proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
dan pengawasan proses pembelajaran agar proses Pengertian Standar Proses Dan Pembelajaran
pembelajaran dapat terlaksana secara efektif dan Standar dapat dikatakan sebagai suatu
efisien. ukuran tertentu yang digunakan sebagai acuan

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
136 Kebijakan Standar Proses Di Sekolah Dasar - Lisa Syupriyanti, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.116

yang baku. Sedangkan proses merupakan untuk ikut berperan aktif sesuai dengan minat,
perubahan peristiwa pada suatu perkembangan. bakat, perkembangan fisik dan psikis dari diri
Suatu hal mengalami perkembangan termasuk siswa tersebut.
dalam hal pembelajaran, sehingga proses yang
dikatakan merupakan hal yang berhubung dengan Karakteristik Pembelajaran Yang Sesuai
perkembangan dari proses pembelajaran tersebut. Dengan Standar Pendidikan
Selain itu, pembelajaran ialah proses belajar agar Karakteristik pembelajaran pada tiap tingkat
seseorang melakukan kegiatan belajar (KBBI). satuan pendidikan berkaitan dengan standar
Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang kompetensi kelulusan dan standar isi. Standar
System Pendidikan Nasional menyebutkan kompetensi kelulusan memberikan kerangka
pembelajaran yaitu suatu proses interaksi guru konseptual tentang sasaran dari pembelajaran yang
dengan siswa serta sumber belajar pada hendak dicapai, sedangkan standar isi memberikan
lingkungan belajar. Sedangkan pembelajaran ialah kerangka konseptual tentang kegiatan belajar
usaha pendidikan yang sengaja dilakukan agar mengajar yang turunan dari kompetensi dan
tujuan yang ditetapkan sebelum proses materi.
pembelajaran dilakukan serta pelaksanaanya dapat Berdasarkan standar kompetensi kelulusan,
terkendali (Miarso). sasaran dari pembelajaran yang mencakup dari
Dari pendapat ahli tersebut, kesimpulannya perkembangan ranah sikap, pengetahuan dan
bahwa pembelajaran ialah suatu aktifitas yang keterampilan yang dielaborasi untuk tiap satuan
dilakukan pendidik dalam membelajarkan peserta pendidikan. Ranah sikap dapat diperoleh dengan
didik dalam lingkungan belajar dengan tujuan akifitas seperti menerima, menjalankan,
terjadinya perubahan tingkah laku. Oleh karena menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
itu, pembelajaran merupakan suatu proses tertentu Ranah pengetahuan dapat diperoleh dengan
yang mempunyai unsur yang saling terikat dan aktifitas seperti mengingat, memahami,
terkait. menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan
Unsur itu merupakan pendidik, peserta mencipta. Sedangkan untuk ranah keterampilan
didik, tujuan pembelajaran, kurikulum, strategi dapat aktivitas dengan kegiatan seperti mengamati,
pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi. menannya, mencoba, menalar, menyaji dan
Diantara komponen tersebut mempunyai hubungan mencipta.
yang terdapat sebagai pembentuk suatu kegiatan Perbedaan karkteristik kompetensi yang
proses pembelajaran. diperoleh ikut serta dalam mempengaruhi
Proses pembelajaran ialah semua kegiatan karakteristik standar proses. Untuk memperkuat
yang telah direncanakan untuk membelajarkan pendekatan ilmiah, tematik dan tematik terpadu
siswa. Pada tingkat satuan pendidikan, proses perlu untuk diterapkannya pembelajaran berbasis
pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, inquiry/discovery dan project basedlearning yang
menyenangkan, inspiratif dan motivasi siswa dapat mendorong kemampuan siswa untuk

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
137 Kebijakan Standar Proses Di Sekolah Dasar - Lisa Syupriyanti, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.116

menghasilkan suatu karya. perencanan harus mulai dari penetapan tujuan


Karateristik proses pembelajaran yang hendak dicapai setelah itu menetapkan
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Pada langkah yang akan dilakukan untuk
tingkat SD/MI pembelajaran tematik terpadu tercapainya tujuan tersebut. Perencanaan ialah
disesuaikan dengan tingkat perkembangan dari suatu cara yang dapat membuat kegiatan
siswa. Pada tingkat SMP/MTs pembelajaran berlangsung dengan baik serta berbagai
tematik terpadu sesuai dengan karakteristik langkah yang dapat berguna untuk
kompetensi yang mengenalkan muatan pelajaran memperkecil kesenjangan yang terjadi
dengan memperhatikan tematik terpadu pada IPA sehingga kegiatan tersebut dapat tercapai
dan IPS. Sedangkan karakteristik proses tujuannya (Hamzah B Uno).
pembelajaran pada tingkat SMA/MA secara Dalam pembelajaran, perencanaan dapat
keseluruhan berbasis muatan pelajaran walaupun dikatakan sebagai proses dari penyusunan
pendekatan tematik tetap ada. Standar proses yang materi, penggunaan media, metode dan
dilakukan pada SDLB, SMPLB dan SMALB pendekatan pembelajaran serta evaluasi dalam
diperuntukan bagi berkebutuhan khusus yang waktu yang dilakukan pada masa tertentu
intelegensinya normal. untuk tercapainya tujuan yang diharapkan.
UU No 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Perencanan proses pembelajaran yang baik
Pendidikan Nasional sudah menerapkan taksonomi akan berdampak pada proses pembelajaran
dalam bentuk rumusann sikap, pengetahuan dan yang baik juga. Oleh karena itu, dalam
keterampilan. Proses pembelajaran dapat penyusunan perencanan membutuhkan
diarahkan pada perkembangan ketiga ranah pedoman yang akan membuat rencana proses
tersebut secara keseluruhan yang artinya pembelajaran berfungsi sebagaimana
perkembangan ranah tersebut tidak dapat seharusnya. Perencanan proses pembelajaran
dipisahkan satu sama lainnya. Dengan demikian seperti program penyusunan program
proses pembelajaran secara utuh dapat melahirkan tahunan, program semester, alokasi waktu,
kualitas individu yang mencermikan keutuhan dari silabus dan RPP (Wina Sanjaya).
penguatan sikap, pengetahuan dan keterampilan Perencanan pembelajaran yang dibuat
tersebut. dalam bentuk silabus dan RPP mengarah pada
standar isi. Perencanan pembelajaran seperti
Perencanaan, Pelaksanaan Dan Penilaian Yang penyusunan RPP dan persiapan sumber
Dilakukan Dalam Proses Pembelajaran belajar, media, perangkat penilaian serta
1. Perencanan Dalam Proses Pembeljaran skenario pembelajaran. Susunan silabus dan
Perencanan merupakan kata rencana RPP dapat disesuaikan dengan pendekatan
yang maksudnya ialah pengambilan pembelajaran yang akan dipakai.
keputusan tentang apa yang harus dilakukan a. Silabus
agar tercapainya suatu tujuan. Untuk itu, Silabus adalah pedoman susunan

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
138 Kebijakan Standar Proses Di Sekolah Dasar - Lisa Syupriyanti, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.116

kerangka pembelajaran pada tiap kajian 1) Identitas sekolah


mata pelajaran. Pada silabus berisi : 1) 2) Identitas mata pelajaran/tema/subtema
identitas muatan pelajaran (khusus SMP 3) Kelas/semester
dan SMA), 2) identitas sekolah, 3) 4) Materi pokok
kompetensi inti, 4) kompetensi dasar, 5) 5) Alokasi waktu
materi pokok, 6) kegiatan pembelajaran, 6) Tujuan pembelajaran
7) penilaian, 8) alokasi waktu, 9) sumber
7) KD dan Indikator
belajar. Pengembangan silabus
8) Materi pemblajaran
disesuaikan dengan standar kompetensi
9) Metode pemblajaran
kelulusan dan standarisi pada tingkat
10) Mediia pmbelajaran
satuan pendidikan dasar maupun
11) Sumber blajar
menengah yang sesuai dengan pola
12) Langkah-langkah pemblajaran
pembelajaran pada tiap tahun ajaran
13) Penilaian hasilpembelajaran
tertentu. Silabus berfungsi sebagai
Dalam menyusun sebuah RPP perlu
pedoman dalam mengembangkan RPP.
melihat beberapa prinsip seperti:
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1) Perbedaan individu siswa
RPP ialah rancangan kegiatan
2) Peserta didik ikut untuk berpartisipasi
pembelajarn tatap muka untuk sekali
aktif
pertemuan maupun lebih. RPP
merupakan pengembangan dari silabus 3) Berpusat pada siswa

untuk mengarahkan kegiatan 4) Pengembangan budaya dalam baca


pembelajaran dalam KD yang ingin dan tulis

dicapai. Setiap pendidik pada tingkat 5) Pemberian umpan balik dan tindak
satuan pendidikan wajib untuk membuat lanjut RPP

RPP secara lengkp dan sistematis agar 6) Penekanan pada keterpaduan dan
pembelajaran dapat berlangsung secara keterkaitan antara KD, materi,
interaktif, menyenangkan, inspiratif, dan kegiatan pembelajaran, indikator,
mendorong siswa untuk dapat aktif serta evaluasi dan sumber belajar dalam
memberikan tempat yang cukup untuk satu kesatuan keutuhan pengalaman
berkreatif dan kemauan sesuai dengan belajar
minat, bakat, prkembangan fisik dan 7) Mengakomodasi pembelajaran
psikis dari siswa. RPP disusun tematik terpadu, keterpaduan antar
berdasarkan KD atau subtema yang muatan pelajaran, lintas aspek belajar
dilakukan dalam satu kali pertemuan atau dan keragaman budaya
lebih. 8) Penerapn TIK scara sistematis,
Adapun komponen RPP ialah : terintegrasi dan efektif ssuai dengan

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
139 Kebijakan Standar Proses Di Sekolah Dasar - Lisa Syupriyanti, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.116

situasi dankondisi posisi tempat dduk siswa


2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran b) Volume dan intonasi suara guru
Pelaksanan proses pembelajaran ialah dapat didengar dengan baik dan
unsur yang paling penting dalam mewujudkan jelas oleh siswa
kualitas output pendidikan. Oleh sebab itu, c) Guru mengunakan kata-kata yang
dalam pelaksanan proses pembelajaran harus baik, sopan, santun, dan mudah
dilakukan secara tepat, ideal dan proposional. dimengerti oleh siswa
Dengan demikian, pendidik dapat d) Guru menyesuiakan materi
mengimpelementasikan teori yang berkaitan pelajaran yang diberikan dengan
dengan teori pembelajaran ke dalam kemampuan dan kecepatan dari
pembelajaran yang realitas sebenarnya. siswa
Pelaksanaan pembelajaran ialah e) Guru menciptakan ketertiban,
pelaksanaan strategi yang sudah disusun keselamatan dan kenyamanan serta
untuk tujuan pembelajaran yang hendak kedisplinan dalam proses
dicapai. Berdasarkan Permendikbud No 65 pembelajaran berlangsung
Tahun 2013 bahwa dalam pelaksanan proses f) Guru memberikan penguatan dan
pembelajarn perlu syarat dalam melaksanakan umpan balik terhadap respon dan
proses pembelajaran itu sendiri yang hasil belajar siswa
kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan g) Guru memotivasi dan menghargai
pembelajaran (Roy R Lefrancois yang dikutip siswa untuk bertanya serta
dari Dimyati Mahmud). Syarat pelaksanaan mengemukakan pendapat
proses pembelajaran itu ialah :
h) Guru berpakaian yang sopan,
a. Persyaratan Pelaksanaan Proses
bersih dan rapi
Pembelajaran
i) Pada tiap awal tahun
1) Alokasi waktu
ajaran/semester, guru hendaknya
a) Tingkat SD/MI ialah 35 menit menjelaskan silabus pada siswa
b) Tingkat SMP/MTs ialah 40 j) Guru memulai dan mengakhiri
menit proses pembelajaran sesuai dengan
c) Tingkat SMA/MA ialah 45 menit alokasi waktu yang telah
d) Tingkat SMK/MAK ialah 45 dirancang
menit b. Pelaksanaan Pembelajaran
2) Buku teks pelajaran Pelaksanaan pembelajaran ialah
3) Pengelolaan kelas implementasi dari RPP seperti kegiatan
a) Guru perlu melakukan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
penyesuaian untuk pengaturan 1) Kegiatan Awal

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
140 Kebijakan Standar Proses Di Sekolah Dasar - Lisa Syupriyanti, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.116

Dalam kegiatan awal hal yang harus pembelajaran berorientasi pada


dilakukan guru ialah: tahapan kompetensi yang dapat
a) Mengkondisikan kelas, mendorong siswa untuk
mempersiapkan siswa baik secara melakukan kegiatan tersebut.
fisik maupun psikis dalam b) Pengetahuan
mengikuti proses pembelajaran Pengetahuaan diperoleh dengan
b) Memberikan motivasi belajar aktifitas menggetahui, memahami,
kepada siswa menerapkan, menganalisis,
c) Melakukan tanya jawab yang mengevaluasi dan mencipta.
dikaitkan dengan pengetahuan Karateristik kegiatan belajar dalam
sebelumnya dan materi yang ranah pengetahuan memiliki
hendak dipelajari perbedaan dan persamaan dengan
d) Menjelaskan tujuan pembelajaran kegiatan belajar dalam ranah
atau KD yang hendak dicapai keterampilan. Untuk memperkuat

e) Menyampaikan cakupan materi pendekatan sainstifik, tematik

dan penjelasan uraian kegiatan terpadu dan tematik sangat

yang sesuai dengan silabus diharapkan untuk dapat

2) Kegiatan Inti menerapkan pembelajaran berbasis

Kegiatan inti menggunakan inquiry/diiscovery dan project

metode, model, media pembelajaran basedlearning.

dan sumber belajar yang sesuai dengan c) Keterampilan


karateristik dari siswa dan muatan Keterampilan dapat diperoleh

pe;ajaran. Pemilihan pendekatann dengan aktifitas menggamati,

tematik atau tematik terpadu atau menanya, mencoba, menalar,

sainstifik atau discovery atau inquiri menyaji dan mencipta. Segala isi

serta project based learning materi topik atau subtopik muatan

disesuiakan dengan karateristik pelajaran yang diturunkan dari

komptensi dan jenjang pendidikan. keterampilan harus mendorong

a) Sikap peserta didik untuk melakukan

Sesuai dengan karateristik sikap, suatu pengamatan hingga mencipta

maka salah satu cara yang dipilih untuk mewujudkan keterampilan

ialah proses afeks mulai dari tersebut harus melakukan

menerima, menjalankan, pembelajaran yang diterapkan

menghargai, menghayati hingga melalui metode belajar berbasis

menggamalkan. Semua aktifitas inquiry/discovery dan project


basedlearning.

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
141 Kebijakan Standar Proses Di Sekolah Dasar - Lisa Syupriyanti, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.116

3) Kegiatan Akhir memenuhi acuan tertentu. Oleh karena itu,


Dalam kegiatan akhir, pendidik maka penilaian hasil belajar mempunyai
bersama peserta didik melakukan beberapa fungsi seperti :
refleksi untuk mengevaluasi yaitu : a. Alat untuk mengetahui perkembangan
a) Seluruh rangkian kegiatan dan kemajuan serta keberhasilan peserta
pembelajaran dan hasil yang didik setelah mengikuti proses belajar
diperoleh untuk selanjutnya dapat mengajar selama kurun waktu tertentu
menemukan manfaat pembelajaran b. Alat untuk mengetahui tingkat
b) Memberikan umpan balik pada keberhasillan suatu program
proses dan hasil pembelajaran pembelajaran
c) Melakukan kegiatan tindak lanjut c. Alat untuk keperluan BK
dalam bentuk tugas secara pribadi d. Alat untuk keperluan pengembangan dan
dan kelompok perbaikan
d) Menginformasikan rencana Berdasarkan Permendikbud No 65 Tahun
kegiatan pembelajaran pada 2013 bahwa penilaian proses pembelajaran
minggu selanjutnya harus menggunakan pendekatan penilaian
3. Penilaian Proses Pembelajaran yang autentik dengan menilai kesiapan siswa,
Penilaian ialah proses memberikan dan proses dan hasi; belajar secara keseluruhan.
menentukan nilai pada suatu objek tertentu Keterpaduaan penilaian dari ketiga ranah
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Dalam tersebut akan dapat mengambarkan kapasitas,
proses pembelajaran, penilaian mempunyai gaya dan perolehan hasil belajar peserta didik
peran yang penting seperti untuk mengetahui untuk menghasilkan dampak instruksional
tercapai atau tidaknya proses pembe;ajaran dan pegiring pada pembelajaran.
yang telah dilakukan. Penilaian ialah suatu Hasil penilaian autentik ini nanti dapat
proses yang terurut mulai dari pengumpulan, digunakan oleh guru untuk merencanakan
analisis, interpretasi informasi data untuk program remedi, pengayan dan pelayanan
menentukan sejauh mana siswa sudah konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik
mencapai tujuan pembelajaran. Penilaian pada ini dapat digunakan sebagai bahan untuk
umumnya dilakukan untuk memberikan memperbaiki proses pembelajaran yang sesuai
pertimbangan dan nilai berdasarkan acuan dengan Standar Penilaian Penddikan.
tertentu. Hasil yang diperoleh dari penilaian Penilaian proses pembelajaran dilakukan saat
inilah nanti dibentuk dalam hasi lbelajar prosess pembelajaran berlangsung dengan
(Gronlund yang dikutip dari Zainal Arifin). menggunakan angket, pengamatan, catatan
Penilaiann hasil belajar merupakan anekdot maupun refleksi.
proses memberikan nilai terhadap hasil yang
telah didapat oleh peserta didik dengan

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
142 Kebijakan Standar Proses Di Sekolah Dasar - Lisa Syupriyanti, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.116

Pengawasan Yang Dilakukan Dalam Proses dilakukan dengan tahap perencanan,


Pembelajaran pelaksanaan dan penilaian hasil
Pengawasan proses pembelajaran yang pembelajaran yang dilakukan dengan
dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi, memberikan contoh, konsultasi, diskusi
evaluasii, pelaporan dan tindak lanjut secara dan pelatihan
berkala maupun berkelanjutan. Pengawasan proses c. Pelaporan
pembelajaran dapat dilakukan oleh kepala satuan Hasil kegiatan pemantauan, supervisi dan
pendidikan setingkat dan pengawas. evaluasi proses pembelajaran disusun
1. Prinsip Pengawasan dalam bentuk laporan untuk ditindak
Pengawasan dilakukan secara objektif dan lanjut pengembangan keprofesional
transparan yang berguna untuk meningkatan pendidik secara berkelanjutan
mutu secara berkelanjutan dan menetapkan d. Tindak Lanjut
peringkat akreditasi Tindak lanjut hasil pengawasan
2. Sistem dan Entitas Pengawasan dilakukan dalam bentuk:
Sistem pengawasan internal yang dilakukan 1) Penguatan dan penghargaan kepada
oleh kepala sekolah, pengawas dan dinas guru yng telah menunjukan kinerja
pendidikan serta LPMP. yang memenuhi syarat atau
a. Kepala sekolah, pengawas dan LPMP melampaui standar
melakukan pengawasan dalam rangka 2) Pemberian kesempatan kepada guru
untuk peningkatan mutu untuk mengikuti program
b. Kepala sekolah dan pengawas melakukan pengembangaan keprofesional
pengawasan dalam bentuk supervisi berkelanjutan
akademik dan manajerial Disinilah perbedaan antara peraturan PP No
c. Pengawasan yang dilakukan LPMP 19 Tahun 2005 yang lama dengan Permendikbud
dalam bentuk evaluasi diri sekolah No 65 Tahun 2013 ialah adanya fungsi supervsi
3. Proses Pengawasan sebagai pengawas jalannya proses kebijakan
a. Pemantauan pembelajaran di sekolah maupun madrrasah
Pemantauan proses pembelajaran sehingga dapat diharapkan untuk lebih
dilakukan dengan tahap perencanan, mengoptimalkan pencapaian standar proces yang
pelaksanan dan penilaian hasil diharapkan.
pembelajaran. Pemantauan dilakukan
dengan diskusi kelompok terfokus, SIMPULAN
observasi, catatan, rekaman, wawancara Setelah melakukan kajian di berbagai literatur
dan dokumentassi dalam bahasan makalah di atas, kesimpulannya
b. Supervisi ialah:
Supervisi prosess pembelajaran 1. Standar proses pembelajaran ialah acuan

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
143 Kebijakan Standar Proses Di Sekolah Dasar - Lisa Syupriyanti, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.116

mengenai pelaksanan pembelajaran pada Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan Desain


Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
satuan pendidikan dasar dan menengah untuk
mencapai kompetensi kelulusan Sudjana, N. (2010). Penilaian Proses Belajar
Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2. Karakteristik pembelajaran harus sesuai
dengan tingkatan yang mempunyai standar
tersendiri
3. Proses pembelajaran terbagi dalam beberapa
aspek seperti:
a. Perencanan pembelajaran seperti
menyusun silabus dan (RPP);
b. Pelaksanaan pembelajaran mulai dari
kegiatan awal, inti dan akhir
c. Penilaian pembelajaran untuk menilai
hasil belajar
Pengawasan (supervisi) proses pembelajaran
ialah fungsi baru pada Permendikbud No 65 Tahun
2013.

DAFTAR RUJUKAN
Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Depdiknas. (2003). Undang-undang No. 20 Tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Depdiknas.

Kemendikbud. (2013). Lampiran Peraturan


Menteri Pendidikan & Kebudayaan RI No.
65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar & Menengah. Jakarta:
Kemendikbud.

Kemendiknas. (2005). Peraturan Pemerintah No.


19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud.

Majid, A. (2008). Perencanaan Pembelajaran.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muhcit, M. S. (2008). Pembelajaran Kontekstual.


Semarang: Rasail Media Grup.

Purwanto, N. (2002). Prinsip-Prinsip dan Teknik


Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071

Anda mungkin juga menyukai