Anda di halaman 1dari 28

KEPUTUSAN DIREKTUR

TENTANG
TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGI BISNIS
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK ANNISA
NOMOR : 092/SKDIR/RSKIA-A/IX/2019
DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK ANNISA

Menimbang : 1. Bahwa penyusunan dokumen perencanaan (Rencana


Strategi Bisnis) 5 tahun Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Annisa Banjarmasin Tahun 2019-2024;
2. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud dalam huruf perlu menetapkan
keputusan direktur Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Annisa Banjarmasin tentang tim penyusunan rencana
stategis bisnis tahun 2019-2024;
Mengingat : 1. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak Annisa;
4. SK Direktur RSKIA Annisa Nomor :
037/SKDIR/RSKIA-A/VII/2018 tentang pemberlakuan
Organisasi RSKIA Annisa;
5. Peraturan pemerintah nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tata Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan dan Perencanaan Daerah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Badan Layanan
Umum;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/MK.02/2006
Tentang Tata Cara Penyusunan , Penetapan Dan
Perubahan Rencana Bisnis Dan Anggaran Serta Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintan Nomor 8
Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Perencana
Pembangunan

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN


ANAK ANNISA TENTANG TIM PENYUSUN RENCANA
STRATEGIS BISNIS RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK
ANNISA BANJARMASIN TAHUN 2019-2024.
KESATU : Tim sebagaimana dimaksud dalam keputusan ini tercantum
dalam lampiran keputusan ini;
KEDUA : Uraian tugas tim sebagaimana dimaksud dictum KESATU
sebagai berikut;
1. Ketua
a. Merumuskan rancangan rencana strategis bisnis
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa
Banjarmasin;
b. Membahas rancangan rencana strategi bisnis Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin
tahun 2019-2024 dengan seluruh unit kerja
dilingkungan Rumah Sakit Khusus ibu dan Anak
Annisa Banjarmasin;
c. Mengkoordinasikan rancangan rencana strategi
bisnis Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa
Banjarmasin 2019-2024;
d. Memfasilitasi penetapan rancangan rencana strategi
bisnis Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa
Banjarmasin tahun 2019-2024;
2. Wakil Ketua : Membantu tugas Ketua Tim
3. Sekretaris : Menyusun Laporan Rencana Strategis
Bisnis Berdasarkan tata dan kajian dari anggota tim
4. Anggota
a. Mempersiapkan data dan informasi yang digunakan
dalam penyusunan rencana strategi bisnis Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin
tahun 2019-2024;
b. Bersama tim melakukan analisis Rencana Strategis
Bisnis;
5. Staf Administrasi : Membantu seluruh kelengkapan
administrasi
KEEMPAT : Keputusan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Banjarmasin
pada tanggal 01 September 2019
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK
ANNISA
Direktur

drg. Nolista Indah Rasyid, Sp.Ort.


NIK 004 10 11
LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK
ANNISA BANJARMASIN NOMOR :
092/SKDIR/RSKIA-A/IX/2019 TENTANG
TIM PENYUSUN PENYUSUN RENCANA
STRATEGIS BISNIS RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN ANAK ANNISA
BANJARMASIN TAHUN 2019-2024.

STRUKTUR ORGANISASI TIM PENYUSUNRENCANA STRATEGIS BISNIS


RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK ANNISA BANJARMASIN
TAHUN 2019-2024

1. Penanggung Jawab : Direktur RSKIA Annisa Banjarmasin


2. Ketua : Kabag Umum dan Keuangan
3. Wakil Ketua : Kepala Bidang Pelayanan Medik & Keperawatan
4. Sekretaris : Seksi Keuangan
5. Anggota :
1. Kepala Bidang Penunjang Medis
2. Accounting
3. Staff Keuangan
4. Seksi Kepegawaian dan Administrasi
5. Seksi Umum
6. Seksi Humas dan Marketing
7. Seksi SIMRS
8. Ketua SPI
9. Ketua PMKP
10.Ketua Komite Medik
6. Staff Administrasi : Rusda Rahmatina, A.Md, Keb
Ditetapkan di Banjarmasin
pada tanggal 01 September 2019
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK
ANNISA
Direktur

drg. Nolista Indah Rasyid, Sp.Ort


NIK 004 10 11

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, atas karunianya Rencana

Strategis Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin (2019-2024)

dapat tersusun. Adapun maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin (2019-2024) adalah

untuk memberikan gambaran rencana strategis yang telah ditetapkan berdasrkan

Visi, Misi, Sasara, Indikator Kinerja, dan kebijakan program serta kegiatan yang

disesuaikan dengan kebutuhan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa

Banjarmasin dalam waktu 5 (lima) tahun kedepan.

Dengan tersusunya Rensrta Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa

Banjarmasin diharpkan dapat mewujudkan pemenuhan pencapaian, tujuan, dan

sasaran yang tercantum Dalam Rensra Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.

Rencana Strategis Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin

(2019-2024) tersususn atas dukungan dari semua pihak yang terkait. Diharapkan

semua pihak dapat selalu memberikan saran serta perbaikan terhadap Rencana

Startegis yang akan dijalankan.

DIREKTUR
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK ANNISA

drg. Nolista Indah Rasyid, Sp.Ort.


NIK 004 10 11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan


manusia yang amat penting untuk segera diwujudkan sebagai upaya
peningkatan kualitas hidup dalam masyarakat. Kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan).
Pembangunan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan mutu dan
kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Mutu pelayanan sangat dipengaruhi oleh kualitas, sarana fisik, sumber
daya manusia yang tersedia, sarana penunjang, proses pelayanan, dan
kompensasi yang diterima serta harapan masyarakat pengguna jasa
rumah sakit.
Pembangunan dan pengembangan fasilitas kesehatan juga
merupakan jawaban kepada masyarakat terhadap tuntutan pelayanan
kesehatan yang berkualitas seiring dengan semakin meningkatnya
jumlah penduduk, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTek),
dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang hidup sehat.
Akhir-akhir ini, tuntutan masyarakat terhadap mutu
pelayanan semakin meningkat menyertai semakin meningkatnya kasus
penyakit di masyarakat yang memerlukan penanganan yang lebih
seksama yang diimbangi dengan tersedianya keilmuan dan peralatan
yanglebihmemadai.

Target utama di masa depan adalah adanya usaha-usaha ke arah


akreditasi sebagaimana diisyaratkan oleh pemerintah yang merupakan
kewajiban untuk mengikuti akreditasi rumah sakit. Dalam kaitan
peningkatan usaha pelayanan rumah sakit, penambahan sarana dan
prasarana, penambahan peralatan dan penggantian alat yang rusak
harus diiringi dengan peningkatan ilmu pengetahuan sumber daya
manusia sebagai pelaksana agar dapat mengimbangi kemajuan IPTEK
mutakhir.

1.2 LANDASAN HUKUM

Adapun Landasan hokum pada dokumen Rencana Strategis (Renstra)


Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin Tahun 2019-
2024 adalah sebagai berikut :

1. Undang -Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional.

2. Undang – Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana


Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPJPN) Tahun 2005-
2025.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra)


Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin adalah untuk
memberikan arahan bagi seluruh dimensi kebijakan Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin pada periode 2019-2024
sebagai pedoman strategis dalam penyelenggaraan pelaksanaan
pelayanan kesehatan. Setelah dilakukan reviw untuk menghasilkan
kinerja Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin yang
selaras dan akuntabel dalam pencapaian visi dan misi Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin dan mempunyai tujuan
adalah sebagai acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan
sehingga pelaksanaannya terarah dan tepat sasaran.

1.4 SISTEMATIKA

Sistematika penulisan Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Rumah


Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin Tahun 2019-2024
disusun sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, tujuan, sasaran, landasan
hukum penyusunan serta sistematika penulisan Rencana Strategis
Perubahan.

BAB II : GAMBARAN UMUM PELAYANAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak Annisa Banjarmasin, tugas pokok dan fungsi, sumber daya
manusia dan capaian kinerja pelayanan Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak Annisa Banjarmasin.

BAB III : GAMBARAN KEUANGAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran keuangan yang terdiri dari


pendapatan dan belanja pada Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Annisa Banjarmasin.

BAB IV : PERMASALAHAN DAN ISSUE STRATEGIS

Bab ini menguraikan tentang permasalahan dan issue strategis yang


dihadapi selama 5 tahun kedepan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Annisa Banjarmasin.

BAB V : VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN

Bab ini menguraikan tentang visi, misi, moto, tujuan dan sasaran
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin.

BAB VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab ini menguraikan tentang strategi dan arah kebijakan yang akan
dilakukan oleh Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa
Banjarmasin.

BAB VII : KERANGKA PENDANAAN DAN PROGRAM

Bab ini menguraikan tentang kerangka pendanaan selama 5 tahun dan


rencana program kegiatan dan indikator kinerja serta sumber dana
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin.

BAB VIII : INDIKATOR KINERJA

Bab ini menguraikan pencapaian target indikator kinerja utama,


indikator kinerja sasaran yang mengacu pada tujuan dan sasaran
Renstra Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.

BAB IX : PENUTUP

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan secara keseluruhan dokumen


Rencana Strategis Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa
Banjarmasin 2019-2024.
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK ANNISA

2.1 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin

merupakan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Pertama yang ada di

Kota Banjarmasin, dengan Nomor Perizinan 503/217/SIO/RSKIB-

AN/X-16/Diskes. Berlokasi di Jl. Japri Zam-Zam No. 55-56

Banjarmasin.

A. Tugas Pokok

Tugas pokok Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin

adalah melaksanakan upaya kesehatan di bidang kesehatan ibu dan

anak, upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan

secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan

dan melaksanakan upaya rujukan.

B. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas maka

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin mempunyai

fungsi :

1. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

2. Pelaksanaan tugas teknis operasional bidang pelayanan

kesehatan ibu dan anak yang meliputi pelayanan dan


penunjang medik, keperawatan serta sarana dan prasarana.

3. Pelaksanaan teknis administrasi rumah sakit.

C. Struktur

Organisasi merupakan salah satu fungsi dari administrasi, yang

merupakan wadah dari orang-orang atau unit kerja untuk dapat

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan oleh organisasi untuk

mencapai tujuan organisasi.


2.2 SUMBER DAYA RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK

ANNISA

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin memiliki

sumber daya manusia yang belum memenuhi persyaratan sesuai

dengan standar minimal kebutuhan tenaga kesehatan pada rumah

sakit khusus ibu dan anak kelas C, tetapi akan dipenuhi secara

bertahap melalui rekruitment Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan

Adapun Rekapitulasi tenaga pada Rumah Sakit Khusus Ibu dan

Anak Annisa Banjarmasin adalah sebagai berikut :

No Uraian Jumlah Karyawan

A Tenaga Medis
1 Dokter Umum :
- S1 4
- S2 0
2 Dokter Spesialis :
- S1 0
- S2 10
- S3 0
B Tenaga Keperawatan & Kebidanan
Kebidanan :
- D3 Kebidanan 15
- D4 Kebidanan 2
- S1 Kebidanan 0
Keperawatan :
- D3 Keperawatan 3
- S1 Keperawatan 1
- Ners 14
C Tenaga Kefarmasian
- D3 3
- S1 3
- S2 1
D Tenaga Kesling
- D3 1
E Tenaga Elektromedis
- D3 1
F Tenaga Gizi
- D3 1
G Tenaga Keteknisian Medis
Analis Kesehatan :
- D3 2
Perekam Medis :
- D3 3
H Tenaga Administrasi
- S2 Hukum 1
- S1 Hukum 0
- S1 Ekonomi 5
- S1 Komunikasi 0
- S1 Komputer 2
- S1 Sosial 1
- S1 Akuntansi 1
- SMA 14
- SMP 5
- SD 2
Kualifikasi dan Pola Ketenagaan RSKIA Annisa

Rencana Ketenagaan
N
Klasifikasi Kebutuhan
o Tenaga RS Kurang
saat ini
A Tenaga Medis
1. Dokter Umum 5 3 2
2. Penyakit Dalam 1 1 -
3. Kesehatan Anak 2 2 -
5. Anastesi 3 3 -
6. Obstetri dan Gynekologi 3 3 -
7. Pathologi Klinik 1 1 -
8. Ortodontis 1 1 -
B Tenaga Keperawatan dan/atau Tenaga Kebidanan
1. Keperawatan 18 18 -
2. Kebidanan 17 17 -
C Tenaga Kefarmasian
1. Apoteker 2 2 -
2. Asisten Apoteker 4 4 -
D Tenaga Kesehatan Lainya
1. Analis Kesehatan 3 2 1
2. Ahli Gizi 1 1 -
3. Rekam Medis 4 3 1
4. Sterilisasi Instrumen 1 1 -
5. PPT 4 4 -
6. Elektromedis 1 1 -
7. Radiologi 1 0 1
8. Kesling 1 1 0
E Tenaga Manajemen Rumah Sakit
1. Direktur 1 1 -
2. Kepala Bidang Pelayanan -
1 1
Medis dan Keperawatan
3. Kepala Bidang Penunjang
1 1 -
Medis
4. Kepala Bagian Umum dan
1 1 -
Keuangan
5. Seksi Kepegawaian dan -
1 1
Administrasi
6. Seksi Umum 1 1 -
5. Seksi Humas dan -
1 1
Marketing
6. Seksi Keuangan 1 0 1
F Tenaga Non Kesehatan
1. IT -
1 1

2. Accounting -
1 1

3. Staf Keuangan 1
1 0

4. Kasir -
4 4

5. Pekarya Gizi -
2 2

6. Laundry/Linen -
3 3

7. Cleaning Service -
8 8

8. Driver -
2 2

9. Kelistrikan -
1 1

10. Teknis Bangunan -


1 1

11. Parkir -
2 2

Selain sumber daya manusia yang ada, maka keberadaan Rumah

Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Banjarmasin ditunjang dengan

gedung rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan khusus

untuk ibu dan anak. Adapun jenis pelayanan saat ini adalah :

1. Instalasi Gawat darurat


2. Instalasi Rawat Inap

3. Instalasi Farmasi

4. Instalasi Gizi

5. Instalasi Laboratorium

6. Instalasi HCU

7. Instalasi Rekam Medis

8. Instalasi Bedah Sentral

9. Poliklinik Kandungan

10. Poliklinik Anak

11. Polikliniki Gigi

12. Poliklinik Penyakit Dalam

13. Poliklinik Bedah Umum

14. Promosi Kesehatan

15. Sistem Informasi Rumah Sakit

16. Administrasi dan Manajemen

Untuk memenuhi fasilitas pelayanan kesehatan yang terstandar sesuai

dengan kualifikasi Rumah Sakit Khusus Tipe C, akan disdiakan

penambahan jenis layanan sebagai berikut :

1. Instalasi Radiologi

2. Instalasi Pelayanan Intensife Care Unit

3. Klinik Fertilitas

2.3 KINERJA PELAYANAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN


Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk
mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan
rumah sakit. Indikator tersebut antara lain :
1. BOR (Bed Occupancy Ratio) adalah angka penggunaan tempat tidur.
2. AVLOS (Average Length of Stay) adalah rata-rata lama rawat
seorang pasien.
3. TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur
tidak ditempati dari telah diisi sampai ke saat terisi berikutnya.
4. BTO (Bed Turn Over) merupakan rata- rata jumlah pasien yang menggunakan
setiap tempat tidur dalam periode tertentu
5. GDR (Gross Death Rate) adalah angka kematian umum untuk
setiap 1000 penderita keluar.
6. NDR (Net Death Rate) adalah angka kematian 48 jam setelah
dirawat untuk 1000 penderita keluar.
Berikut tabel pencapaian indikator pelayanan selama 2 tahun
terakhir di RSKIA ANNISA BANJARMASIN :

Tabel 2.2
Pencapaian Indikator Pelayanan
RSKIA ANNISA BANJARMASIN Tahun 2017-2018

NO URAIAN STANDAR 2017 2018

1 BOR (Bed 60-85% 21,7% 22,14 %


Occupancy Ratio)
2 Av LOS (Avarage 6-9 hari 2,43 hari 2,39 hari
Length Of Stay)
3 TOI (Turn Over 1-3 hari 8,99 hari 8,35 hari
Interval)

4 BTO (Bed Turn 40-50 kali 31,8 kali 33,9 kali


Over)
4 GDR (Gross ‰ 1,08 0
Death Rate)
5 NDR (Net Death ‰ 1,08 0
Rate)
Terlihat pada tabel diatas hasil pencapaian masing masing
indikator, dari tahun 2017 sampai 2018 mengalami kenaikan
dan penurunan. Ada hal yang harus diperhatikan oleh pihak
rumah sakit dalam pencapaian, karena semakin pencapaian
melebihi dari standar atau pencapaian semakin kecil dari
standar yang telah ditetapkan, maka pihak rumah sakit harus
menjadikan bahan evaluasi tersebut untuk pemecahan
masalah yang timbul diakibatkan dari tingginya atau
rendahnya indikator tersebut.

Berikut penjelasan dari pencapaian indikator pelayanan RSKIA


ANNISA BANJARMASIN Tahun 2018 :

BED OCCUPANCY RATE (BOR) adalah tingkat pemanfaatan


tempat tidur di rumah sakit atau ratio rata-rata pemanfaatan
tempat tidur yang terisi dalam 1 (satu) tahun adalah sebesar
22,14 %, angka ini sudah tidak sesuai dari standar yang
ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI sebesar 60-85%.
Angka BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas
perawatan rumah sakit oleh karena itu maka rumah sakit harus ada
melakukan peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Jumlah
pasien yang sedikit ini bisa menimbulkan kesulitan pendapatan
ekonomi bagi pihak rumah sakit.

LENGTH OF STAY (LOS) atau angka rata-rata lamanya pasien


dirawat adalah sebesar 2,39 hari , angka ini jauh lebih rendah
dari standar Departemen Kesehatan RI sebesar 6-9 hari,
rendahnya angka LOS dapat mengurangi masa pemantauan
pasien oleh rumah sakit dan hal ini berisiko meningkatkan
kematian ibu pasca melahirkan bisa disebabkan proses
recovery pasien tidak maksimal.
TURN OVER INTERVAL (TOI) atau angka rata-rata tempat
tidur tidak terisi adalah sebesar 8,35 hari angka ini juga jauh
lebih tinggi dari standar yang telah ditetapkan sebesar 1-3
hari. Semakin besar angka TOI, berarti semakin lama “menganggur”nya
TT yakni semakin lama waktu tempat tidur tidak terpakai secara
produktif. Tinggi nya nilai TOI mengakibatkan pihak rumah sakit tidak
diuntungkan dari segi ekonomi.

BTO (Bed Turn Over) menunjukkan frekuensi penggunaan setiap


tempat tidur pada periode tertentu. adalah sebesar 33,9 kali angka ini
lebih rendah dari standar Departemen Kesehatan RI sebesar 40-50 kali.
Secara logika, semakin rendah angka BTO berarti setiap TT yang
tersedia tidak digunakan oleh banyak pasien secara bergantian. Hal ini
tentu merupakan kondisi yang sangat merugikan bagi pihak rumah
sakti karena TT yang telah disediakan tidak digunakan maka akan
megurangi pemasukan Rumah Sakit.

GROSS DEATH RATE (GDR) adalah angka kematian yang terjadi


setiap 1000 penderita keluar sebesar 0 % pada Tahun 2018. Hal ini
menunjukan upaya RSKIA ANNISA dalam upaya menekan angka
kematian secara keseluruhan cukup baik.

NET DEATH RATE (NDR) adalah angka kematian setelah dirawat 48


jam yang terjadi setiap 1000 penderita keluar. Indikator ini
menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit sebesar 0 %. Hal ini
menunjukan bahwa upaya RSKIA ANNISA untuk menekan angka
kematian lebih dari 48 jam tersebut sudah optimal.Indikator layanan
lain adalah jumlah kunjungan yang terdiri dari rawat jalan dan rawat
inap.
Tabel 2.3
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap

RSKIA ANNISA BANJARMASIN Tahun 2017-2018

Kunjungan Pasien
No Tahun Jumlah
Rawat Rawat
Jalan Inap
1 2017 14.925 945 15.870
2 2018 16.011 944 16.955

Jumlah kunjungan pasien tahun 2017 dirawat jalan sebesar 14.925


( Empat belas ribu sembilan ratus dua puluh lima) sedangkan
kunjungan rawat inap sebesar 945 ( Sembilan ratus empat puluh lima).
Total jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap pada tahun 2017
sebesar 15.870 ( Lima belas ribu delapan ratus tujuh puluh). Data ini
menunjukan bahwa pelayanan Rumah Sakit berjalan baik sehingga
kunjungan pasien pada tahun 2017 mampu meningkatkan jumlah
kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap pertahunnya. Rumah sakit
melakukan evaluasi dan perbaikan dalam memberikan pelayanan yang
terbaik.
Jumlah kunjungan pasien tahun 2018 dirawat jalan sebesar 16.011
( Enam belas ribu sebelas) sedangkan pada tahun 2018 jumlah rawat
inap sebesar 944 ( Sembilan ratus empat puluh empat ) Total jumlah
kunjungan rawat jalan dan rawat inap pada tahun 2018 sebesar 16.955
( Enam belas ribu sembilan ratus lima puluh lima). Data ini
menunjukkan adanya penurunan kunjungan rawat jalan dan rawat
inap. Rumah Sakit melakukan perbaikan dan evaluasi kinerja agar
dapat meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien yang berkunjung
keRumahSakit.

2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN


PELAYANAN

Analisis SWOT merupakan metode analisis


perencanaan strategi untuk mengetahui peta
factor-faktor lingkungan eksternal dan internal
suatu perusahaan atau unit bisnis sehingga
menghasilkan kesimpulan yang berguna untuk
memberi masukan terhadap pengambilan
keputusan strategi dan memberi masukan
prioritas strategi terhadap apa yang sebaiknya
dilakukan terlebih dahulu oleh pengambil
keputusan.
Analisis SWOT sangat berguna untuk
mengenali situasi, lingkungan, dan kondisi saat ini
untuk keperluan pengambilan keputusan-
keputusan menentukan langkah-langkah yang sebaik
nya dilakukan oleh perusahaan terhadap
kelangsungan hidup aktivitas bisnisnya
Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (strengths)
dan peluang (opportunities) dan secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threats).
Langkah penyusunan analisis SWOT,
diawali dengan analisis internal (IFAS/ Internal
Strategic Factors Analysis Summary) dan
analisis eksternal (EFAS/ External Factors
Analysis Summary) pada masing-masing faktor
diberikan bobot dan rating dengan skala
sebagai berikut :
Skala 5 : Sangat
kuat
Skala
4 :
Kuat
Skala 3 : Cukup
Skala 2 : Lemah
Skala 1 : Sangat lemah

a. Analisis faktor internal (IFAS) untuk


mengetahui faktor kekuatan (s/strength) dan
kelemahan (w/Weakness) RSKIA Annisa
dalam pengembangan layanan terdapat pada
tabel berikut :

Tabel analisis faktor internal (IFAS)

Faktor-Faktor Strategi Internal Bobo Ratin Bobot


t g x
Ratin
g
N Kekuatan
o
1 Tersedianya tenaga medis yang 0,05 4 0,2
lengkap sesuai pemenuhan
standar RSKIA Annisa
2 Kenaikan jumlah kunjungan 0,1 3 0,3
pasien rawat inap dan rawat
jalan setiap tahunnya
3 Tersedianya sumber 0,1 3 0,3
pendapatan dari pelayanan
yang diberikan serta
pendapatan dari aktivitas
penunjang medis yang ada di
RSKIA Annisa
4 Suasana RSKIA Annisa yang 0,1 2 0,2
terasa nyaman dengan layout
ruangan yang memberi kesan
seperti dirumah
5 Dokter spesialis kebidanan 0,15 4 0,6
dan kandungan perempuan
lebih dipilih oleh masyarakat
Banjarmasin yang agamis
Skor 0,5 1,6
Kekuatan
N Kelemaha
o n
1 Belum menjadi mitra BPJS 0,1 -2 -0,2
Kesehatan
2 Kurangnya promosi RSKIA 0,1 -2 -0,2
Annisa di media sosial
3 Instalasi Radiologi dan Instalasi 0,1 -2 -0,2
Rawat Intensif yang belum
tersedia di RSKIA Annisa
4 Sistem Informasi Rumah sakit 0,1 -1 -0,1
belum terlaksana sepenuhnya di
RSKIA Annisa
5 Sarana Parkir kurang dapat 0,1 -1 -0,1
menampung kendaraan pasien
dan pengunjung RSKIA Annisa
Skor Kelemahan 0,5 -0,8
Total Skor Faktor 1,6
Internal
Tabel analisis faktor eksternal (EFAS)

Bobot
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobo Ratin
t g x
Ratin
g
N Peluang
o
1 Akses lokasi RSKIA Annisa yang 0,15 4 0,6
mudah dicapai dengan moda
transportasi darat dan sungai
2 Adanya dukungan dari 0,1 4 0,4
pemerintahan daerah dalam
pengembangan RSKIA Annisa
Banjarmasin
3 Dukungan masyarakat 0,1 3 0,3
sekitar RSKIA Annisa
Banjarmasin atas
keberadaan rumah sakit
4 Peluang Kerjasama dengan pihak 0,1 4 0,4
ketiga dalam pembiayaan
layanan Kesehatan diantaranya
perusahaan asuransi dan BPJS
Kesehatan.
5 Tersedianya SDM Kesehatan 0,05 2 0,1
yang cukup di kota Banjarmasin
dalam rangka pemenuhan SDM
di RSKIA Annisa jika melakukan
pengembangan layanan
Skor 0,5 1,8
Peluang

Bobot
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobo Ratin
t g x
Ratin
g
N Ancaman
o
1 Bertambahnya rumah sakit yang 0,15 -2 -0,3
baru
2 Meningkatnya keinginan 0,1 -4 -0,4
masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan yang cepat dan
memuaskan
3 Adanya standar kelengkapan yang 0,1 -2 -0,2
perlu dipenuhi untuk pemenuhan
standar akreditasi RSKIA Annisa
4 Regulasi pemerintah terkait mitra 0,1 -3 -0,3
BPJS Kesehatan yang belum
membuka Kerjasama dengan rumah
sakit khusus
5 Peluang kerja menjadi 0,05 -2 -0,1
ASN/pegawai negeri
berpengaruh pada turn over
SDM di RSKIA Annisa
Skor 1,00 -1,3
Ancaman
Total Skor Faktor 0,5
Eksternal
Berdasarkan hasil dari analisis IFAS dan EFAS diatas
maka dapat diketahui hasil skornya. PadaTabel diatas faktor
kekuatan (S) mempunyai skor 1.6 dan kelemahan (W) dengan
skor -0,8. Sedangkan pada table EFAS
faktor peluang (O) mempunyai skor 1,8 dan faktor ancaman
mempunyai skor -1,3. Sehingga di dapat skor IFAS yaitu
sebesar 0,8 dan skor EFAS sebesar 0,5.
Berdasarkan hasil skor yang telah dilakukan,
total skor analisis faktor strategi internal (IFAS)
memperoleh skor 0,8. Total skor IFAS menunjukkan bahwa
RSKIA Annisa Banjarmasin memiliki kekuatan yang besar
untuk menghadapi peluang dan ancaman yang terjadi.
Jumlah total skor EFAS yang telah dilakukan
pembobotan dan
rating sebesar 1,8. Total skor EFAS 0,5 menunjukkan bahwa 
RSKIA Annisa cukup tanggap atau resposif dengan adanya
peluang dan ancaman yang terjadi. Untuk menentukan
posisi kordinat kuadran RSKIA Annisa,
dapat dicari dengan caramenghitung selisih dari total
faktor kekuatan (S) dengan total faktor kelemahan (W).
Kemudian dihitung juga selisih dari total skor peluang (O)
dengan total skor ancaman (T) sebagai berikut :
IFAS = Total Skor Kekuatan – Total Skor
Kelemahan= 1,6 – 0,8 = 0.8
EFAS = Total Skor Peluang – Total Skor Ancaman= 1,8 –
1,3= 0,5

Gambar 1. Posisi RSKIA Annisa Banjarmasin


dalam kuadran Swot
Opportunity

1,8

1
Posisi RSKIA Annisa
di Kuadran SO

0,5

Weakness Strength
2

(-0,8) (0,8) (1,6)

(-0,8)

Threat

Anda mungkin juga menyukai