Hmmm…..
2
KERANGKA 01 UKURAN-UKURAN FERTILITAS
PAPARAN
KETERSEDIAAN DATA DAN
02 KETERBATASANNYA
3
UKURAN-UKURAN FERTILITAS
01 NUMBER OF BIRTHS
08 PARITY DISTRIBUTIONS
4
RATIO VS RATE
RATIO RATE
5
Penghitungan ASFR
Rumus Penghitungan ASFR
6
METODE PENGUKURAN FERTILITAS
Data yang dibutuhkan untuk menghitung Age-specific fertility rate (ASFR) schedules:
R, level puncak fertilitas
α, umur termuda ketika fertilitas naik diatas 0
P, umur dimana fertilitas mencapai puncaknya
H, umur termuda diatas P dimana fertilitas turun sampai setengah dari puncaknya
* α dapat didekati dengan umur pertama melahirkan
8
SUMBER DATA
9
KETERSEDIAAN DATA DAN KETERBATASANNYA
KETERBATASAN DATA
Jenis Pertanyaan Keterbatasan
Umum • Tidak menanyakan pertanyaan mengenai fertilitas kepada seluruh wanita yang
“harusnya” ditanyakan. Misal: wanita yang tidak pernah menikah, janda (cerai hidup
atau cerai mati), atau wanita yang hidup terpisah dengan pasangannya; wanita usia
remaja; wanita usia lanjut.
• Kesalahan pelaporan umur Ibu.
Anak yang dilahirkan • Tidak memasukkan anak yang seharusnya masuk dalam perhitungan: anak yang sudah
(children ever born) meninggal, anak yang sudah tidak tinggal serumah, anak dari perkawinan sebelumnya,
dll.
• Kesalahan memasukkan anak yang seharusnya tidak dilahirkan sendiri sebagai anak
yang dilahirkan: anak tiri, anak adopsi, anak lainnya di rumah tangga, anak lahir mati.
• Memasukkan wanita yang tidak memiliki anak sebagai non-response.
Sumber: Purbowati, Ari dkk. (2019). Analysis of Adolescent Fertility Aged 10-14 Calculation
Results in Indonesia dalam The Indonesian Journal of Development Planning Volume III No.
2 – August 2019. Jakarta.
11
Penghitungan ASFR dari hasil survei
ASFR = Kelahiran dalam periode 3 tahun sebelum survei untuk wanita pada umur i
Wanita yang terpajan dalam periode 3 tahun sebelum survei pada umur i
i = 5 Tahun untuk kelompok umur (15-19, 20-24, ...., 45-49)
12
PERIODE OBSERVASI
3 tahun paling optimal memberikan informasi kelahiran
SDKI 2012
Direct method* : 0.265
Schmertmann model : 0.325
SUPAS 2015
Direct method (weighted) : 0,156
Direct method (unweighted) : 0,104
Schmertmann model : 0,286
SDKI 2017
Direct method* : 0.280
Schmertmann model : 0.179
Ket : *Direct method dalam SDKI menggunakan ASFR dengan modifikasi 14
Prevalensi Perkawinan Perempuan di bawah Usia 15 Tahun di Indonesia (hasil Susenas
Maret 2008-2018), serta ASFR 10-14 Tahun Direct Method dan Schmertmann Model hasil
SUPAS 2015 dan SDKI 2012 & SDKI 2017
0.350 1.80
1.60 0.325
1.60
0.300 0.286 0.280
1.38 1.35 1.38
0.265 1.40
0.250
1.05 1.20
1.15 0.99
0.200
< 15 th 0.179 1.00
0.156
0.150 0.80
0.60 0.54 0.56
0.60
0.100
0.48 0.40
0.050
0.20
0.000 0.00
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
ASFR Schmertmann Model ASFR Direct Method Prevalensi Perkawinan Perempuan Usia < 15 Tahun
• Tren prevalensi perkawinan anak yang menikah sebelum 15 tahun mempunyai pola menurun. Hal ini
sejalan dengan tren ASFR 10-14 Tahun dari Schmertmann Model yang juga menunjukkan pola menurun.
• Sementara ASFR dengan penghitungan secara direct method berpola fluktuatif, kemungkinan karena
karakteristik informasi yang berbeda antara SUPAS dan SDKI.
• Namun jika dibandingkan antara dua SDKI (yaitu SDKI 2012 ke SDKI 2017), angka fertilitas pada
perempuan usia 10-14 tahun mengalami kenaikan.
15
Persentase Perempuan Usia 20-24 Tahun menurut Usia Perkawinan
Pertama dan Usia Hamil Pertama Kali, 2017
<18 1,95 4,70 17,53 38,90 20,57 7,46 4,91 3,97 100,00
<15 46,84 17,13 7,78 6,21 2,55 6,06 3,90 9,53 100,00
Sumber: Susenas Maret 2017
• Lebih dari separuh perempuan usia 20-24 tahun yang kawin kurang dari 18 tahun usia hamil
pertamanya sebelum usia 18 juga (63,08 persen).
• Hampir separuh (46,84 persen) perempuan usia 20-24 tahun yang kawin kurang dari 15 tahun usia
hamil pertamanya sebelum usia 15 tahun.
• Hal ini mengindikasikan ada hubungan erat antara kehamilan dan perkawinan anak.
16
KESIMPULAN DAN SARAN
Penggunaan Schmertmann Model dapat Saran: Penggunaan Sumber Survey Selain SUPAS
memberikan gambaran pola fertilitas dan SDKI yang rentang waktu pelaksanaannya
dalam Penghitungan ASFR 10-14 Tahun tidak terlalu lama, seperti SUSENAS
17
” Terima Kasih
Credit to:
18