Anda di halaman 1dari 18

PROSES PENGHITUNGAN

ASFR 10-14 TAHUN


WEBINAR KESEHATAN REPRODUKSI DAN
KELAHIRAN USIA REMAJA

Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan,


Badan Pusat Statistik

Jakarta, 4 November 2020


Bagaimana Menghitung ASFR?

Hmmm…..

2 Memasukkan parameter hasil penghitungan ke


template excel QS Model Schmertmann.

Menghitung parameter model menggunakan input


TFR dan ASFR hasil SDKI2012, SDKI2017 dan
SUPAS2015 dengan Software R
> results
country alpha R P H
1 sdki2012 12.97 143.025 24.23 36.31
2 sdki2017 13.10 138.008 26.01 36.77
3 supas2015 12.82 128.020 25.22 36.59

2
KERANGKA 01 UKURAN-UKURAN FERTILITAS
PAPARAN
KETERSEDIAAN DATA DAN
02 KETERBATASANNYA

03 METODE PENGUKURAN FERTILITAS

04 ASFR 10-14 DI INDONESIA

05 KESIMPULAN DAN SARAN

3
UKURAN-UKURAN FERTILITAS
01 NUMBER OF BIRTHS

02 CRUDE BIRTH RATE (CBR)

03 GENERAL FERTILITY RATE (GFR)

04 AGE-SPECIFIC FERTILITY RATE (ASFR)

05 TOTAL FERTILITY RATE (TFR)

06 GROSS REPRODUCTION RATE (GRR)

07 AVERAGE PARITY/CHILDREN EVER BORN (CEB)

08 PARITY DISTRIBUTIONS

09 CHILD-WOMAN RATIO (CWR)

4
RATIO VS RATE

RATIO RATE

❑ Perbandingan kuantitas dua ❑ Perbandingan kuantitas dua unit yang


unit yang sama. berbeda.
❑ Dibaca “berbanding” (to) ❑ Dibaca “per”
❑ Contoh: ❑ Contoh:
σ 𝐿𝑎𝑘𝑖−𝑙𝑎𝑘𝑖 3 𝑎𝑛𝑎𝑘
➢ 𝑆𝑒𝑥 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = ➢ 𝑅𝑎𝑡𝑒 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 =
σ 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 1 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎
101 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
➢ 𝑆𝑒𝑥 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =
100 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 Membandingkan
dua unit (fraction)

5
Penghitungan ASFR
Rumus Penghitungan ASFR

ASFRi = Jumlah kelahiran pada wanita umur i


Jumlah wanita pada umur i
Ilustrasi Penghitungan ASFR
Angka Kelahiran
Jumlah Penduduk
Umur Jumlah Kelahiran Berdasarkan Umur
Perempuan
(ASFR)
15-19 15.840 264.960 60
20-24 41.040 208.080 197
25-29 50.400 200.880 251
30-34 49.680 163.440 304
35-39 18.000 151.200 119
40-44 7.200 110.160 65
45-49 720 66.960 11
Jumlah ASFR 1.007
TFR = Jumlah ASFR * 5 / 1000 5,04

6
METODE PENGUKURAN FERTILITAS

Metode langsung (direct methods) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑖


𝐴𝑆𝐹𝑅 = x 1000
✓ Data kelahiran lengkap, akurat, dan reliabel. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎 𝑖

Metode tidak langsung (indirect methods)

✓ Brass P/F Ratio


Apabila tersedia
✓ Relational Gompertz
informasi CEB ✓ El Badry Correction

✓ Reverse Survival: Births From Age


Jika tidak ✓ Own Children Method
tersedia jumlah ✓ Rele Technique
kelahiran ✓ The Variable-r Method
7
Apa itu Metode Schmertmann ?

Quadratic Spline Interpolation of Fertility Schedule


❑ Diperkenalkan oleh Schmertmann pada tahun 2003.
❑ CP Schmertmann, 2003. A System of Model Fertility Schedules with Graphically Intuitive
Parameters. Demographic Research Vol. 9-5 (10 Oct 2003).
https://dx.doi.org/10.4054/DemRes.2003.9.5
❑ Idenya adalah mencari fungsi kontinu (khususnya, quadratic spline) yang memperkirakan
nilai-nilai observasi fungsi fx.

Data yang dibutuhkan untuk menghitung Age-specific fertility rate (ASFR) schedules:
R, level puncak fertilitas
α, umur termuda ketika fertilitas naik diatas 0
P, umur dimana fertilitas mencapai puncaknya
H, umur termuda diatas P dimana fertilitas turun sampai setengah dari puncaknya
* α dapat didekati dengan umur pertama melahirkan
8
SUMBER DATA

Survei Demografi dan Kesehatan


Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) Indonesia (SDKI)

❑ SUPAS 2015 dilaksanakan di seluruh wilayah ❑ Dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia


Indonesia meliputi daerah perkotaan dan meliputi daerah perkotaan dan perdesaan
perdesaan ❑ Desain sampling dirancang untuk menyajikan
❑ Desain sampling SUPAS 2015 dirancang dengan estimasi di level Nasional dan Provinsi
mempertimbangkan kecukupan untuk Estimasi ❑ Jumlah Sampel SDKI 2012 sebesar 1.840 Blok
MMR Tingkat Nasional dan Regional Sensus dengan jumlah Rumah Tangga
❑ Jumlah Sampel 40.750 Blok Sensus, dengan sebanyak 46.000 (1 BS = 25 ruta)
jumlah Rumah Tangga sebanyak 652.000 ❑ Jumlah Sampel SDKI 2017 sebesar 1.970 Blok
Sensus dengan jumlah Rumah Tangga
sebanyak 49.250 (1 BS = 25 ruta)

9
KETERSEDIAAN DATA DAN KETERBATASANNYA
KETERBATASAN DATA
Jenis Pertanyaan Keterbatasan
Umum • Tidak menanyakan pertanyaan mengenai fertilitas kepada seluruh wanita yang
“harusnya” ditanyakan. Misal: wanita yang tidak pernah menikah, janda (cerai hidup
atau cerai mati), atau wanita yang hidup terpisah dengan pasangannya; wanita usia
remaja; wanita usia lanjut.
• Kesalahan pelaporan umur Ibu.

Kelahiran • Ketidaktepatan pelaporan umur anak terakhir.

Anak yang dilahirkan • Tidak memasukkan anak yang seharusnya masuk dalam perhitungan: anak yang sudah
(children ever born) meninggal, anak yang sudah tidak tinggal serumah, anak dari perkawinan sebelumnya,
dll.
• Kesalahan memasukkan anak yang seharusnya tidak dilahirkan sendiri sebagai anak
yang dilahirkan: anak tiri, anak adopsi, anak lainnya di rumah tangga, anak lahir mati.
• Memasukkan wanita yang tidak memiliki anak sebagai non-response.

Sumber: US Census Buerau (2019). Measuring Fertility From a Census.


Ada apa dengan Fertilitas 10-14 Tahun?

Untuk lebih memahami situasi remaja wanita dan


kebutuhan mereka saat ini guna mempersiapkan masa
remaja dan masa dewasa yang lebih sehat (Igras dkk.
2014; Patton dkk. 2016; UNFPA 2016).

Pernikahan dan kehamilan diusia dini diinterpretasikan


sebagai indikator negatif terhadap perlindungan anak dan
membatasi peluang pendidikan wanita muda (Pullum,
Croft, & MacQuarrie, 2018).

Sumber: Purbowati, Ari dkk. (2019). Analysis of Adolescent Fertility Aged 10-14 Calculation
Results in Indonesia dalam The Indonesian Journal of Development Planning Volume III No.
2 – August 2019. Jakarta.
11
Penghitungan ASFR dari hasil survei

Penghitungan ASFR dilakukan dengan


modifikasi

ASFR = Jumlah kelahiran pada wanita umur i


Jumlah wanita pada umur i
dengan modifikasi

ASFR = Kelahiran dalam periode 3 tahun sebelum survei untuk wanita pada umur i
Wanita yang terpajan dalam periode 3 tahun sebelum survei pada umur i
i = 5 Tahun untuk kelompok umur (15-19, 20-24, ...., 45-49)

12
PERIODE OBSERVASI
3 tahun paling optimal memberikan informasi kelahiran

Mengapa 3 tahun sebelum survei?


3 Tahun jendela observasi
❑ 1 tahun: tidak cukup kelahiran untuk
memberikan estimasi yang reliabel. ✓ Periode 36 bulan sebelum bulan
❑ Periode yang lebih panjang memberikan jumlah wawancara
kelahiran lebih besar. ✓ Jendela observasi = 1 s/d 36 bulan
sebelum bulan wawancara
❑ 5 tahun: lebih banyak kelahiran, ✓ Misal wawancara pada Agustus
Namun, makin panjang pengamatan, laporan 2017, maka jendela observasinya
adalah: Agustus 2014 – Juli 2017
kelahiran makin tidak akurat, responden sulit
mengingat kejadian kelahiran (bulan dan tahun
kelahiran)
Ringkasan Hasil Penghitungan
Dari seluruh metode yang digunakan, hasil penghitungan ASFR usia 10-14 tahun relatif kecil:

SDKI 2012
Direct method* : 0.265
Schmertmann model : 0.325

SUPAS 2015
Direct method (weighted) : 0,156
Direct method (unweighted) : 0,104
Schmertmann model : 0,286

SDKI 2017
Direct method* : 0.280
Schmertmann model : 0.179
Ket : *Direct method dalam SDKI menggunakan ASFR dengan modifikasi 14
Prevalensi Perkawinan Perempuan di bawah Usia 15 Tahun di Indonesia (hasil Susenas
Maret 2008-2018), serta ASFR 10-14 Tahun Direct Method dan Schmertmann Model hasil
SUPAS 2015 dan SDKI 2012 & SDKI 2017
0.350 1.80
1.60 0.325
1.60
0.300 0.286 0.280
1.38 1.35 1.38
0.265 1.40
0.250
1.05 1.20
1.15 0.99
0.200
< 15 th 0.179 1.00
0.156
0.150 0.80
0.60 0.54 0.56
0.60
0.100
0.48 0.40
0.050
0.20

0.000 0.00
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
ASFR Schmertmann Model ASFR Direct Method Prevalensi Perkawinan Perempuan Usia < 15 Tahun

• Tren prevalensi perkawinan anak yang menikah sebelum 15 tahun mempunyai pola menurun. Hal ini
sejalan dengan tren ASFR 10-14 Tahun dari Schmertmann Model yang juga menunjukkan pola menurun.
• Sementara ASFR dengan penghitungan secara direct method berpola fluktuatif, kemungkinan karena
karakteristik informasi yang berbeda antara SUPAS dan SDKI.
• Namun jika dibandingkan antara dua SDKI (yaitu SDKI 2012 ke SDKI 2017), angka fertilitas pada
perempuan usia 10-14 tahun mengalami kenaikan.

15
Persentase Perempuan Usia 20-24 Tahun menurut Usia Perkawinan
Pertama dan Usia Hamil Pertama Kali, 2017

Usia Usia Hamil Pertama


Perkawinan
Belum Pernah
Anak <15 15 16 17 18 19 20+ Total
Hamil
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

<18 1,95 4,70 17,53 38,90 20,57 7,46 4,91 3,97 100,00

<15 46,84 17,13 7,78 6,21 2,55 6,06 3,90 9,53 100,00
Sumber: Susenas Maret 2017

• Lebih dari separuh perempuan usia 20-24 tahun yang kawin kurang dari 18 tahun usia hamil
pertamanya sebelum usia 18 juga (63,08 persen).
• Hampir separuh (46,84 persen) perempuan usia 20-24 tahun yang kawin kurang dari 15 tahun usia
hamil pertamanya sebelum usia 15 tahun.
• Hal ini mengindikasikan ada hubungan erat antara kehamilan dan perkawinan anak.

16
KESIMPULAN DAN SARAN

Penggunaan Schmertmann Model dapat Saran: Penggunaan Sumber Survey Selain SUPAS
memberikan gambaran pola fertilitas dan SDKI yang rentang waktu pelaksanaannya
dalam Penghitungan ASFR 10-14 Tahun tidak terlalu lama, seperti SUSENAS

17
” Terima Kasih

Credit to:

18

Anda mungkin juga menyukai