a. Ilmu berasal dari bahasa Arab ‘alima, ya’lamu, ‘ilman yang berarti mengerti atau memahami benar-benar. Kata 'ilm (ilmu pengetahuan) menurut al-Ghazali adalah bentuk kata yang ambigu (musytarak: mempunyai banyak arti) yang meliputi penglihatan dan perasaan. b. Tashwir adalah ilustrasi akal tentang hakikat sesuatu, yang terlepas dari unsur aksiden dengan segala dimensi, kualitas, kuantitas, substansi dan zatnya. Konsep (Beberapa istilah c. Pengetahuan empiris yaitu pengetahuan yang didapatkan 1 dan definisi) di KB melalui pengalaman inderawi dan akal mengolah bahan- bahan yang diperoleh dari pengalaman dengan cara induksi. d. Teori tabula rasa ialah bahwa manusia pada mulanya kosong dari pengetahuan, lantas pengalamannya mengisi jiwa yang kosong itu, lantas ia memiliki pengetahuan. e. Pengetahuan intuisi adalah pengetahuan yang didapatkan melalui salah satu jenis kemampuan nalar tinggi dengan bentuk pemunculan ide-ide terpendam di bawah sadar
Jika disimak penuturan al-Ghazali dalam kitab-kitab filsafatnya
terutama Ma'ârij al-Quds terlihat bahwa dinamika akal dalam gerakan klimaks sangat mengagumkan. Gerakan rasional dari Daftar materi pada KB alam wujud terendah hingga menusuk ke alam ghaib. Pada 2 yang sulit dipahami tingkat akal mustafâd aktifitas berfikir sangat berbeda dengan tahap sebelumnya. Pada tingkat ini akal justru secara pasif menerima pengetahuan langsung dari Akal Aktif tanpa melalui proses belajar.
al-Ghazali memformulasikan ilmu pengetahuan dalam dua
kategori yakni ilmu agama dan ilmu umum, tetapi ia tidak bisa disebut sebagai tokoh dualisme pengetahuan terlebih tokoh Daftar materi yang sering sekularisme pengetahuan dalam Islam. Hal ini karena batas 3 mengalami miskonsepsi antara ilmu agama dan ilmu umum tersebut hanya semacam dalam pembelajaran pemisah. Batasan itu secara kategoris ada, tapi pada hakekatnya tidak ada. Pembagian ini dibuat semata-mata untuk kepentingan dalam mempermudah pemahaman.