Anda di halaman 1dari 17

PENANGANAN BENDA TAJAM DAN JARUM

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS ANANDA
IPSRS KESLING – 92 – II 0 1/2
BABELAN

Tanggal Terbit :
16 Februari 2022
SPO
IPSRS - KESLING
Ditinjau Kembali :
16 November 2025

Pengertian Benda Tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam atau runcing,
yang dapat memotong atau menusuk kulit, seperti : Jarum suntik, bisturi,
blood lancet, pecahan kaca dan ampul obat.

Tujuan 1. Untuk mencegah kecelakaan dan cidera.


2. Menjaga kondisi bagi Keselamatan dan Keamanan petugas.
3. Untuk mengurangi dan mengendalikan bahaya resiko.
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Ananda Babelan Nomor 004a/dir-
Kebijakan
RSA/KEP/I/2022, tentang Kebijakan Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan Rumah Sakit Ananda Babelan.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Ananda Babelan Nomor 004c/dir-
RSA/KEP/I/2022, tentang Pedoman Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) serta limbahnya.

Prosedur 1. Pengelolaan jarum/benda tajam setelah pakai :


a. Tidak menekuk/mematahkan jarum suntik/benda tajam yang telah
dipakai.
b. Tidak meletakkan jarum suntik/benda tajam bekas pakai
disembarang tempat.
c. Segera buang jarum/needle ke dalam wadah Safety Box yang telah
ditentukan dan dibuang oleh si pemakai.
d. Container benda tajam diletakkan dekat dengann lokasi tindakan.
e. Wadah yang digunakan harus tahan tusukan (Puncture Proof)
berlabel Biohazard atau berwana kuning.
f. Setelah berisi 3⁄4 bagian, dibawa ke Tempat Pembuangan
Sementara Limbah B3.
2. Pengelolaan pecahan kaca, pisau, dan benda tajam lainnya.
a. Gunakan sarung tangan rumah tangga.
b. Gunakan kertas Koran untuk mengumpulkan pecahan benda tajam
tersebut.
c. Masukkan ke dalam derigen atau container tahan tusukkan
lainnya.
d. Bawa ke Tempat Pembuangan Sementara Limbah B3.

Unit Terkait 1. Cleaning Service.


2. Kesehatan Lingkungan.
3. Pelayanan Medis (Keperawatan, Farmasi, Laboratorium, Kebidanan).
PENYIMPANAN LIMBAH B3

RS ANANDA No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


BABELAN IPSRS KESLING – 93 - II 0 1/2

Tanggal Terbit :
16 Februari 2022
SPO
IPSRS - KESLING
Ditinjau Kembali :
16 November 2025

Pengertian Penyimpanan Limbah B3 adalah penyimpanan Limbah B3 di Tempat


Penyimpanan Sementara (TPS) limbah B3.

Tujuan Agar petugas penyimpan limbah B3 mengetahui cara yang harus dilakukan
sewaktu penyimpanan limbah B3.
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Ananda Babelan Nomor 004a/dir-
Kebijakan
RSA/KEP/I/2022, tentang Kebijakan Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan Rumah Sakit Ananda Babelan.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Ananda Babelan Nomor 004c/dir-
RSA/KEP/I/2022, tentang Pedoman Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) serta limbahnya.

Prosedur 1. Petugas memakai Alat Pelindung Diri, seperti Masker, Sarung tangan,
Sepatu Boat dan pakaian pelindung.
2. Limbah B3 infeksius yang telah dikumpulkan dari setiap unit diangkut
menuju tempat penyimpanan.
3. Limbah B3 dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan sesuai dengan
karakteristik limbah.
4. Kemasan limbah B3 dialasi pallet dan jarak tumpukan tertinggi
terhadap bangunan penyimpanan minimal satu meter.
5. Limbah B3 infeksius disimpan paling lama 2 (dua) hari pada
temperature > 0 °C atau 90 (Sembilan puluh) hari pada temperature ±
0 °C.
6. Limbah B3 non infeksius disimpan dengan ketentuan :
a. 90 (Sembilan puluh) hari sejak limbah B3 dihasilkan, untuk limbah
B3 yang dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh kilogram) perhari
atau lebih.
b. 180 (seratus delapan puluh) hari sejak limbah dihasilkan, untuk
limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh
kilogram) perhari untuk limbah B3 kategori 1 ; 365 (tiga ratus
enam puluh lima) sejak limbah B3 dihasilkan, untuk limbah B3
yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) perhari
untuk limbah B3 kategori 2 dari sumber tidak spesifik dab sumber
spesifik umum, atau
c. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak limbah B3 dihasilkan,
untuk limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus.
7. Limbah B3 diangkut oleh pihak ketiga ketempat pemusnahan yang
direkomendasikan KLH.

Unit Terkait 1. Cleaning Service


2. Kesehatan Lingkungan
TANGGAP DARURAT PENANGANAN TUMPAHAN/CECERAN
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUM (B3)

RS ANANDA
BABELAN No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
IPSRS KESLING – 95 - II 0 1/2

Tanggal Terbit :
16 Februari 2022
SPO
IPSRS - KESLING
Ditinjau Kembali :
16 November 2025

Pengertian Suatu langkah kerja yang harus dilakukan saat terjadi keadaan darurat dalam
penanganan tumpahan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Tujuan Untuk mencegah terjadinya paparan bahaya lain yang dapat timbul akibat
penanganan tumpahan B3 yang tidak tepat.
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Ananda Babelan Nomor 004a/dir-
Kebijakan
RSA/KEP/I/2022, tentang Kebijakan Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan Rumah Sakit Ananda Babelan.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Ananda Babelan Nomor 004c/dir-
RSA/KEP/I/2022, tentang Pedoman Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) serta limbahnya.

Prosedur 1. Tanggap darurat ceceran pada proses penyimpanan limbah B3.


a. Kenali limbah B3 yang tercecer.
b. Gunakan APD yang sesuai.
c. Segera lokalisir area tumpahan/ceceran/kebocoran dengan
menggunakan absorbent/majun.
d. Tutup akses aliran tumpahan yang menuju ke area luar disekitar
lokasi tumpahan/ceceran/kebocoran.
e. Taburi tumpahan/ceceran/kebocoran dengan menggunakan
abu/pasir/bubuk gergaji beberapa saat agar menyerap.
f. Setelah terserap, buang abu ke dalam drum/wadah khusus limbah
B3.
g. Catat kejadian dan segera laporkan ke TIM K3.
2. Tanggap darurat ceceran/kebocoran pada proses pemindahan Limbah
B3.
a. Kenali limbah B3 yang bocor.
b. Gunakan APD yang sesuai.
c. Stop kendaraan/sarana pengangkut sefera setelah
tumpahan/ceceran/kebocoran terjadi.
d. Tutup kebocoran tadi dengan menggunakan Seal Tape atau materi
lainnya atau posisikan drum/wadah tempat penyimpanan Limbah
B3 yang sedang dipindahkan sehingga tidak terjadi
tumpahan/ceceran/kebocoran.
e. Segera lokalisir area tumpahan/ceceran/kebocoran dengan
menggunakan absorbent/majun.
f. Tutup akses aliran tumpahan yang menuju tanah terbuka disekitar
lokasi tumpahan/ceceran/kebocoran.
g. Taburi tumpahan/ceceran/kebocoran dengan menggunakan
abu/pasir/bubuk gergaji, biarkan beberapa saat agar menyerap.
h. Setelah terserap, buang abu atau bubuk gergaji ke dalam
drum/wadah khusus Limbah B3.
i. Catat kejadian dan segera laporkan ke Tim K3.

Unit Terkait 1. Cleaning Service


2. Keperawatan
3. Kebidanan
4. Laboratorium
5. Farmasi
6. Radiologi
7. Tim K3
PELAPORAN KEJADIAN
TUMPAHAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS ANANDA
IPSRS KESLING – 96 - I1 0 1/1
BABELAN

Tanggal Terbit :
16 Februari 2022
SPO
IPSRS - KESLING
Ditinjau Kembali :
16 November 2025

Pengertian Proses pelaporan berjenjang yang harus dilakukan apabila terjadi tumpahan
B3.
Tujuan Agar semua kejadian tumpahan B3 dapat di dokumentasikan dan ditindak
lanjuti oleh Tim K3RS.
Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Ananda Babelan Nomor 004a/dir-
RSA/KEP/I/2022, tentang Kebijakan Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan Rumah Sakit Ananda Babelan.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Ananda Babelan Nomor 004c/dir-
RSA/KEP/I/2022, tentang Pedoman Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) serta limbahnya.
Prosedur 1. Petugas Unit terkait di RS menginfokan kepada Cleaning Service
bahwa ada tumpahan B3.
2. Cleaning Service menyiapkan Spill Kit untuk menangani tumpahan
tersebut.
3. Cleaning Service menggunakan APD lengkap seperti : Sarung tangan
karet, Masker, Sepatu, Celemek/Apron, Nurse Cap.
4. Lakukan penanganan tumpahan B3 sesuai dengan prosedur.
5. Setelah melakukan penanganan tumpahan B3, lakukan pengisian form
laporan tumpahan B3 yang sudah tersedia.
6. Laporkan dan serahkan formulir tumpahan ke Staff Kesehatan
Lingkungan RS paling lambat 2 x 24 jam.
7. Staff Kesehatan Lingkungan RS membuat laporan rekapitulasi
kejadian tumpahan B3 setiap bulan dan dilaporkan kepada Tim K3RS.
Unit Terkait Semua Unit
KESELAMATAN KERJA PETUGAS PENGAMBIL LIMBAH B3

RS ANANDA No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


BABELAN IPSRS KESLING – 97 – V1 0 1/2

Tanggal Terbit :
16 Februari 2022
SPO
IPSRS - KESLING
Ditinjau Kembali :
16 November 2025

Pengertian Keselamatan kerja petugas pengambil Limbah B3 adalah prosedur yang harus
diterapkan pada saat pengambilan limbah B3 supaya tidak terjadi kecelakaan
kerja.

Tujuan Agar seluruh staff cleaning service mengetahui cara yang harus dilakukan
sewaktu pengangkutan Limbah B3.

Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Ananda Babelan Nomor 004a/dir-


RSA/KEP/I/2022, tentang Kebijakan Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan Rumah Sakit Ananda Babelan.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Ananda Babelan Nomor 004c/dir-
RSA/KEP/I/2022, tentang Pedoman Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) serta limbahnya.

Prosedur 1. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu : masker, sarung tangan,
sepatu boat, dan baju wearpack/celemek plastic.
2. Siapkan trolly dan kantong sampah kuning.
3. Ambil sampah dari tempat sampah disetiap ruangan dan ikat kantong
membentuk ikan tunggal sebelum penuh (3⁄4 dari volume tempat
sampah).
4. Kantong yang telah terikat dimasukkan ke dalam trolly sampah.
5. Letakkan sampah di TPS B3 yang telah ditentukan.
6. Pastikan kondisi kantong plastic tidak terbuka, tercecer, dan tidak
robek. Apabila terdapat kantong plastic yang robek, maka harus
menggandakan kantong tersebut.
7. Bersihkan dan rapihkan peralatan kerja dan simpan pada tempat yang
telah ditentukan.
Unit Terkait 1. Cleaning Service.
2. Kesehatan Lingkungan.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai