Anda di halaman 1dari 103

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA

MELALUI JURNAL HARIAN SISWA KELAS IV


MI NURUL ILMI BOGOR

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan

Oleh:
TASYA RATIH ZULFA
NIM 108018300032

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BAHASA
INDONESIA MELALUI JURNAL HARIAN SISWA KELAS IV
MI NURUL ILMI BOGOR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
Tasya Ratih Zulfa
NIM 108018300032

Pembimbing

Ahmad Bahtiar, M, Hum


NIP 197601182009121002

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia


Melalui Jurnal Harian Siswa Kelas IV MI Nurul Ilmi” Kecamatan Kemang
Kabupaten Bogordisusun oleh Tasya Ratih Zulfa , NIM. 108018300032, Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah
sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diajukan pada sidang munaqasah sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 18 Maret 2015

Yang Mengesahkan,

Ahmad Bahtiar, M. Hum


NIP 197601182009121002

i
LEMBAR PENGESAHAN PANITAIA UJIAN

Skripsi yang berjudul : “Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Melalui


Juranal Harian Siswa Kelas IV MI Nurul Ilmi” di susun oleh : Tasya Ratih
Zulfa, nomor Induk Mahasiswa 108018300032, diajukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam berhak memperoleh gelar sarjana SI
(S.Pd) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Jakarta 10 April 2015


Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia
(Ketua Jurusan PGMI) Tanggal Tanda Tangan

Dr. Fauzan, M.Pd


NIP. 19761107200701 1 013
Penguji I

Nuryani
NIP. 19820628 200912 2 003
Penguji II

Makyun Subuki, M.Hum .


NIP. 19880305 200901 1 015

Mengetahui

ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Tasya Ratih Zulfa
NIM : 108018300032
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Melalui Jurnal Harian Siswa Kelas IV MI Nurul Ilmi
Bogor

Dosen Pembimbing : Ahmad Bahtiar, M. Hum

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S1) di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini Plagiasi, maka saya bersedia
menerima sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta,18 Maret 2015


Yang Menyatakan

Tasya Ratih Zulfa


108018300032

iii
ABSTRAK

Tasya Ratih Zulfa, 108018300032 “Peningkatan Kemampuan Menulis


Cerita Melalui Jurnal Harian Kelas IV MI Nurul Ilmi Bogor 2014/2015”. Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Pembimbing: Ahmad Bahtiar M. Hum

Dalam menulis cerita ditemukan hambatan menentukan judul dan


menuangkan ide dalam sebuah karangan. Untuk mengatasinya, peneliti
menggunakan Jurnal Harian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
dalam menulis cerita siswa kelas IV MI Nurul Ilmi Bogor.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan
kelas (PTK), karena metode ini bertujuan untuk melakukan perubahan dalam
belajar. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa hasil menulis
cerita (karangan) pada siklus I dan siklus II, angket untuk siswa, hasil wawancara,
dan lembar observasi.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis cerita


di siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dibandingkan hasil belajar
sebelum tindakan menulis cerita dengan menggunakan Jurnal Harian siswa. Pada
hasil pratindakan nilai rata-rata siswa 52,91, setelah diberi tindakan pada akhir
siklus rata-rata menulis cerita siswa pada akhir siklus II, yaitu 72,18. Hal ini
membuktikan melalui Jurnal Harian siswa berhasil meningkatkan kemampuan
menulis cerita siswa kelas IV MI Nurul Ilmi Bogor.

Kata Kunci: Menulis cerita, Jurnal Harian, penelitian tindakan kelas

iv
ABSTRACT

Tasya Ratih Zulfa, 108018300032 "Improving Writing Bahasa Media


Daily Writing Student grede IV MI Nurul Ilmi Bogor. Islamic Elementary School
Teacher Education Programs Faculty of Tarbiyah and Teaching, Syarif
Hidayatullah State Islamic University, Jakarta.

advisor : Ahmad Bahtiar, M. Hum.

In writing the story found obstacles in determining the title and put the
idea in an essay. then to fix this, researchers used daily writing that aims to boost
the ability to write a story grade IV MI Nurul Ilmi East Bogor.

The method used in this reserch is Classroom Action Research (CAR), because
the method aims to make the change towards improvement or improvement in
learning. the instrument in the from of story writing in the first cycle and second
cycle, questioner for students, from of interviews, and observation sheets.

Based on the ability to write a story in first cycle and second cycle increased
compared with the results of study before action story on that pre-action score
52,91 after a given action at the last cycle, ie 72,18. it to write story grade IV MI
Nurul Ilmi East Bogor.

Kata Kunci : Writing a story (writen by), daily writing, action research.

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabil’alamin. Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih


Lagi Maha Penyayang. Salawat dan salam senantiasa tercurah pada Nabi
Muhammad Saw sebagai teladan yang sempurna.

Segenap rasa syukur yang teramat dalam atas rahmat, hidayah, dan nikmat
sehat yang Allah Swt berikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Melalui Jurnal Harian Siswa Kelas IV Mi Nurul Ilmi Bogor”

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini, banyak pihak


yang memberikan kesempatan, bimbingan, dukungan, perhatian, dan motivasi
kepada penulis. Oleh karena itu, sebagai ungkapan rasa hormat dan terima
kasih yang sedalam-dalamnya, penulis menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Fauzan, M.Pd selaku ketua prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ahmad Bahtiar, M.Hum, selaku dosen pembimbing yang selalu
meluangkan waktunya untuk memberikan, motivasi, bimbingan, kritik,
saran serta doa sehingga skripsi ini diselesaikan dengan lancar.
4. Suwarni, S.Pd, ibunda tercinta dan Moch. Sobari ME, ayahanda tercinta
yang selalu mendoakan dan membantu baik dari segi materi, tenaga, dan
waktu. Ananda ucapkan terimakasih atas segala curahan kasih sayangnya
yang tak terbatas.

vi
5. Moch. Samsullah, S.Pd. Suamiku tercinta yang telah membantu baik dari
segi materi, tenaga, motivasi, serta doa sehingga penulis menyelesaikan
skripsi ini.
6. Alfin Nurfaiz adikku tercinta, yang telah membatu baik dari segi, tenaga,
motivasi serta doa.
7. Kedua Mertuaku tercinta yang telah membantu dari segi motivasi sertadoa.
8. Madroi, M.Pd, yang telah membatu baik dari segi tenaga dan doa.
9. Seluruh keluarga besar MI Nurul Ilmi Bogor.
10. Sahabat-sahabat tersayang, Nuraisyah Fahmi, Nuraida Putri Yani, Siti
Juhairiyah, Eka Novianti, Dewi Rahmawati, dan Reni Fitriani.
11. Seluruh teman dari Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), terima
kasih atas perteman yang kalian berikan selamaini.
12. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dengan tulus ikhlas, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan


skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat
khususnya bagi penulis umumnya bagi semua pihak yang membacanya.

Jakarta, 18 Maret 2015

Penulis

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI ............................................. i


LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ....................................................... ii
SURAT PERNYATAAN....................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
ABSTRACT .............................................................................................................v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................................8
C. Pembatasan Masalah ......................................................................................8
D. Rumusan Masalah ..........................................................................................8
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................9
F. Manfaat Penelitian ..........................................................................................9

BAB II LANDASAN TEORI


A. Landasan Teoretis .........................................................................................10
1. Pengertian Menulis .................................................................................10
2. Tujuan Menulis .......................................................................................11
3. Manfaat Menulis .....................................................................................13
4. Langkah-Langkah Menulis .....................................................................14
5. Pengertian Belajar ...................................................................................15
B. Jurnal Harian .................................................................................................18
1. Pengertian Jurnal ....................................................................................18
2. Ciri-ciri Jurnal.........................................................................................19
3. Tujuan Jurnal ........................................................................................ 20
4. Manfaat Jurnal ...................................................................................... 20
C. Hasil Penelitain yang Relevan ......................................................................21

viii
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................22
A. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................................22
B. Metode Penelitian .........................................................................................22
C. Subjek Penelitian ..........................................................................................24
D. Peran dan Posisi Penelitian dalam Penelitian ...............................................24
E. Tahap Perencanaan Tindakan .......................................................................25
F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan .................................................26
G. Data dan Sumber Data ..................................................................................27
H. Instrumen Pengumpulan Data.......................................................................27
I. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................28
J. Validitas dan Relibilitas Data .......................................................................28
K. Analisis Data .................................................................................................29

BAB IV PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Sekolah.................................................................................32
1. Keadaan Guru dan Siswa MI Nurul Ilmi ................................................32
2. Visi, Misi, dan Tujuan MI Nurul Ilmi ....................................................33
B. Hasil Penelitian .............................................................................................34
1. Pratindakan .............................................................................................34
2. Siklus I ....................................................................................................40
3. Siklus II...................................................................................................49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan dari Penelitian ...........................................................................60
B. Saran ...........................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..... 61

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Keadaan Tenaga Pengajar MI Nurul Ilmi


Tabel 2 : Keadaan Siswa MI Nurul Ilmi
Tabel 3 : Kriteria Penilaian Mrnulis Cerita (Karangan)
Tabel 4 : Prolehan Nilai Pretest
Tabel 5 : Hasil Menulis Cerita (karangan) Siswa Kelas IV Siklus I
Tabel 6 : Hasil Angket Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Cerita
(karangan) Siklus I
Tabel 7 : Distribusi Frekuensi Siklus I
Tabel 8 : Kategori Minat Siswa Siklus I
Tabel 9 : Refleksi Siklus I dan Perbaikan
Tabel 10 : Hasil Menulis Cerita (karangan) Siswa Kelas IV Siklus II
Tabel 11 : Hasil Angket Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Cerita
(karangan) Siklus II
Tabel 12 : Distribusi Frekuensi Siklus II
Tabel 13 : Kategori Minat Siswa Siklus II

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Maslah


Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia dalam
menentukan kemajuan masa depan bangsa. Kemajuan suatu bangsa terletak
pada kualitas bangsa terletak pada kulitas pendidikan manusianya. Dengan
pendidikan seseorang akan bisa mensyukuri nikmat Allah terhadap apa yang
telah diciptakan Allah untuk dirinya.
Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi
yang dimiliki seseorang hingga berkualitas. Kualitas sumber daya manusia itu
harus dibina dan dikembangkan secara terus-menerus, salah satu cara usaha
yang dilakukan untuk meningkatkan sumberdaya manusia itu adalah melalui
proses pembelajaran di sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan
kedua setelah pendidikan keluarga dan bersifat formal. Proses pembelajaran
yang berlangsung hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual
anak. Masing-masing anak berbeda daya tangkapnya, ada yang cepat, ada
yang sedang, dan ada yang lambat. Allah menciptakan anak dengan kelebihan
dan kekurangan yang dimiliki oleh masing-masing anak. Oleh karena itu,
guru ditantang untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai dalam setiap
proses pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga terjadinya proses
perubahan pada peserta didik dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Pendidikan merupakan cara sebuah negara menyiapkan kualitas sumber
daya manusia. Keberhasilan dan peningkatan mutu pendidikan menjadi tujuan
dan cita-cita kita bersama. Cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai harus
dinyatakan secara jelas, sehingga semua pelaksana dan sasaran pendidikan
memahami atau mengetahui suatu proses kegiatan seperti pendidik.
Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
pada Bab II Pasal 3, yakni:

1
2

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka membentuk kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.1

Berdasarkan tujuan tersebut pemerintah Indonesia memiliki tanggung


jawab mewujudkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang bermutu.
Karena pendidikan merupakan kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat.
Kebutuhan pendidikan merupakan hak asasi setiap manusia. Pendidikan
memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia
yang berkualitas dan mampu berkompetensi dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, sehingga pendidikan harus dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil maksimal.
Seorang guru dalam menghadapi peserta didik yang mempunyai
kemampuan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, misalnya dalam
memilih mata pelajaran, ada yang suka mata pelajaran IPA tetapi tidak suka
bahasa Indonesia, ada yang suka menggambar tetapi tidak suka matematika,
harus memiliki kesabaran dan kemahiran serta kecerdasan dalam mengeola
kelas, supaya semua tujuan dapat tercapai sesuai yang diharapkan.
Sasaran pendidikan adalah manusia, pendidikan bermaksud membantu
peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi yang dimiliki setiap
manusia. Pendidik berusaha untuk selalu menggali potensi manusia tersebut
dan mengembangkan sehingga mereka dapat mengimbangi perkembangan
sains dan teknologi. Pendidikan tidak bersifat sementara atau hanya beberapa
tahun saja, tetapi pendidikan dilakukan sepanjang hidup. Seperti yang
diungkapkan Umar Tirtaraharja “Pendidikan merupakan usaha sadar yang
dilakukan untuk memberikan bantuan kepada anak dalam pertumbuhan
jasmani maupun rohani. Adapun fungsi pendidikan yaitu untuk

1
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Jakarta: Departemen pendidikan Nasional Indonesia, 2006), Cet ke-3, hal. 8

2
3

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa


yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.”2
Proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang terencana dan
berkesinambungan, dengan demikian untuk meningkatkan kualitas
pendidikan dapat dimulai dengan menganalisis setiap komponenyang dapat
membentuk dan mempengaruhi proses pembelajaran. Potensi yang dimiliki
manusia pada bentuk asalnya baru berupa dorongan-dorongan dasar yang
bekerja secara alami. Oleh karena itu, potensi tersebut baru akan tercapai
tujuan yang sebenarnya apabila dijaga, dipelihara, dibimbing, dan
dikembangkan potensi manusia harus melalui proses belajar mengajar.
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai
edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik.
Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaran secara sistematis
dengan memanfaatkan sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Secara
umum, belajar dapat dimaknai dengan suatu proses bagi seseorang untuk
memperoleh kecakapan, keterampilan, dan sikap. Dalam perspektif fisikologi
pendidikan, belajar didefinisikan sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam
diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman.
Dalam pelaksanaan di kelas penggunaan model pembelajaran yang
bervariatif masih sangat rendah dan guru cenderung menggunakan model
konvensional pada setiap pembelajaran yang harus dilakukannya. Hal ini
disebabkan kurangnya penguasaan guru terhadap model-model pembelajaran
yang ada, padahal penguasaan terhadap model-model pembelajaran sangat
diperlukan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Guru perlu
meningkatkan kualitas pembelajarannya, melalui rancangan pembelajaran
yang baik dengan memperhatikan tujuan, karakteristik siswa, materi yang
diajarkan, dan sumber belajar yang tersedia. Kenyataannya masih ditemui
proses pembelajaran yang kurang berkualitas, tidak efisien dan kurang

2
Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia No 20 tahun 2003, Sistem
Pendidikan Nasional, (Jakarta: BP. Panca Usaha Putri, 2003) cet ke 1, h. 5

3
4

mempunyai daya tarik, bahkan cenderung membosankan, sehingga hasil


belajar yang dicapai tidak optimal.
Tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian
informasi kepada peserta didik. Sesuai kemajuan dan tuntutan zaman, guru
harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai
keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan
belajar. Dengan demikian guru dituntut memahami model pembelajaran yang
efektif agar dapat membimbing peserta didik secara optimal.
Proses pembelajaran merupakan sistem yang terencana dan merupakan
proses yang mengandung serangkaian interaksi antara guru dan murid dan
murid dengan murid didalam suatau lingkungan sekolah. Di dalam proses
interaksi guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan, potensi atau
pengetahuan awal siswa, sehingga guru dapat mencari solusi yang tepat untuk
menanganinya. Potensi siswa dapat digali atau dikembangkan melalui proses
belajar mengajar, belajar merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh
manusia pada umumnya, karena orang-orang yang belajar atau berpendidikan
diangkat drajat oleh Allah Swt.
Belajar akan membawa perubahan, perubahan itu pada pokonya adalah
didapatkannya kecakapan baru dan perubahan itu karena usaha”.3 Dengan
demikian, proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang bernilai
pendidikan, dengan adanya pendidikan manusia akan mengalami perubahan
yang jauh lebih baik, pendidikan akan membawa kita ke arah yang lebih baik
dalam kehidupan. Oleh karena itu, proses belajar mengajar merupakan salah
satu cara untuk menuju perubahan tersebut.
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita
bedakan menjadi tiga macam, yakni :
1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yaitu keadaan/kondisi jasmani
dan rohani siswa.

3
Sumandi Suryabrata, Pisikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2002.)
h.232

4
5

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan


disekitar siswa.
3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi.4
Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai penanggung jawab dituntut
untuk memiliki kualitas dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-
sifat pribadi yang bernilai tinggi, agar proses pembelajaran dapat berjalan
atau berlangsung dengan efektif, efisien, dan menyenangkan.
Menurut pengamatan penulis, salah satu materi dalam bahasa Indonesia
yang kurang disukai dan kurang diminati oleh peserta didik pada sekolah
dasar dan MI NURUL ILMI kelas IV dan terutama kelas rendah adalah
pelajaran menulis. Untuk mengetahui persoalan tersebut perlu dicari solusi
yang dapat mendukung proses pembelajaran bahasa Indonesia terutama
dalam pelajaran menulis agar menyenangkan dan tidak membosankan,
sehingga peserta didik dapat semangat dalam belajar dan mudah
memahaminya dalam belajar bahasa Indonesia khususnya dalam
pembelajaran menulis.
Menulis adalah salah satu dari empat standar kompetensi yang dipelajari
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Empat standar kompetensi yang
dipelajari dalam bahasa Indonesia adalah, mendengarkan, berbicara,
membaca dan meulis. Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa
penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis
melibatkan unsur penulis sebagai penyampaian pesan, atau isi tulisan, saluran
atau media tertulis, dan pembaca sebagai penerima pesan.5
Keterampilan menulis tidak secara otomatis dikuasai oleh siswa,
melainkan harus melalui latihan dan praktik secara terus-menerus dan teratur.
Dengan menulis siswa dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk

4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet.
15, h. 129.
5
Kusnadi dan Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK UIN Syarif
Hidayatullah, 2006), h.14.

5
6

mencapai maksud dan tujuan, dalam keterampilan menulis siswa memerlukan


tahapan-tahapan yang membutuhkan waktu yang relatif lama dilakukan oleh
siswa dalam melatih siswa menulis secara formal dalam pembelajaran bahasa
Indonesia
Kemampuan menulis memang harus terus-menurus dibina, karena
kegiatan menulis menyangkut upaya perekaman ilmu pengetahuan. Akan sulit
sekali penyebaran ilmu pengetahuan tanpa adanya sarana tulis ini.6 Sebagai
suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang komplek
karena penulis dituntut dapat menyusun dan mengorganisasikan isi
tulisannya. Menulis mengandung banyak manfaat bagi pengembangan
mental, intelektual, dan sosial seseorang. Menulis dapat meningkatkan
kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan
keberanian, serta merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan
informasi.
Guru sebagai pusat pembelajaran sehingga siswa kurang aktif dalam
pembelajaran, di mana siswa hanya mendengarkan penjelasan guru, sehingga
dengan metode ceramah guru secara mutlak menjadi satu-satunya sumber
belajar bagi siswa. Pembelajaran didominasi oleh guru dan siswa menjadi
pendengar pasif tanpa mengembangkan kompetensi yang ada dalam dirinya.
Hal tersebut dapat berdampak pada hasil belajar siswa karena keberhasilan
suatu pembelajaran dilihat dari keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran yaitu dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi, serta
prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman, penguasaan materi, serta
prestasi belajar siswa maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan
pembelajaran siswa. Namun sebaliknya, jika semakin rendah tingkat
pemahamannya, penguasaan materi, serta prestasi belajar siswa maka
semakin rendah pula tingkat keberhasilan pembelajaran siswa. Metode
ceramah semacam ini kurang memberikan arahan pada proses pencarian
pemahaman, penemuan, dan penerapan.

6
M. Atar Semi, Menulis Efektif, (Padang: Angkasa Raya, 1990), h.3.

6
7

Berdasarkan hasil observasi di sekolah, hasil belajar bahasa Indonesia di


MI Nurul Ilmi pada kelas IV, tidak sesuai dengan KKM sekolah tersebut.
Selain itu dalam proses belajar bahasa Indonesia kurangnya minat siswa
untuk menulis.
Berbagai masalah yang muncul dalam proses pembelajaran harus
dijadikan sebagai titik tolak dalam memperbaiki pembelajaran agar kualitas
pendidikan secara umum dapat ditingkatkan. Pemilihan model pembelajaran
yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran dapat meningkatkan kualitas
dalam proses pembelajaran. Penerapan model pembelajaran yang sesuai
dengan keadaan siswa diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa.
Selain itu, peran guru sebagai pembimbing dan fasilitator harus berusaha
menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif sehingga meningkatkan hasil
belajar siswa.
pembelajaran menulis, sering ditemukan beberapa permasalahan, di
antaranya siswa kurang berminat dan kurangnya kreativ siswa dalam
mengikuti pembelajaran menulis, selain itu kurangnya keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran, banyak siswa yang kurang termotivasi dalam
pembelajaran menulis.
Untuk mengetahui persoalan tersebut perlu dicari solusi yang dapat
mendukung proses pembelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam pelajaran
menulis agar menyenangkan dan tidak membosankan, sehingga peserta didik
dapat semangat dalam belajar dan mudah memahaminya dalam belajar bahasa
Indonesia khususnya dalam pembelajaran menulis. Penulis menemukan solusi
untuk mengatasi yang kurang suka terhadap pelajaran menulis.
Cara yang dipakai adalah pelaksanaan Jurnal Harian, di mana peserta
didik disuruh menulis tentang pengalaman mereka, baik pengalaman
menyenangkan atau yang tidak menyenangkan. Tulisan yang dibuat peserta
didik tidak dibatasi, yang terpenting pesrta didik mengerjakan. Terkait dengan
permasalahan di atas, penulis tarik untuk meneliti tentang “PENINGKATAN
KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN JURNAL HARIAN
SISWA KELAS IV”.

7
8

B. Identifikasi Masalah
Masalah yang diidentifikasi sesuai dengan latar belakang yang
dipaparkan sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis bahasa Indonesia
2. Kurangnya kreativitas siswa dalam pelajaran menulis cerita
3. Kurangnya keaktivan siswa dalam menulis
4. Kurangnya motivasi siswa dalam menulis cerita
5. Siswa kurang mampu dalam menggunakan dan memilih kata dalam
menuangkan dalam suatu tulisan

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, maka diperlukan
adanya pembatasan masalah agar penelitian ini dapat terarah dan tidak terlalu
luas jangkauan yang akan dianalisis dan diteliti. Oleh karena itu, masalah
yang akan dianalisis dan diteliti pada penelitian ini dibatasi pada, Penggunaan
Jurnal Harian pada pembelajaran menulisBahasa Indonesia kelas IV MI Nurul
Ilmi Bogor.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis cerita melalui Jurnal harian
pada siswa di MI Nurul Ilmi Bogor?

8
9

E. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penggunaan jurnal harian di MI NURUL ILMI
Kemang Bogor.
2. Untuk untuk mendeskripsikan peningkatan menulis cerita dengan
menggunakan Jurnal Harian terhadap kemampuan menulis dalam
pelajaran bahasa Indonesia kelas IV.

F. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini yaitu :

1. Bagi Peneliti
a. Untuk mendapat pengalaman dan pengetahuan baru tentang
pelaksanaan jurnal harian.
b. Sebagai bahan masukan semua pihak yang beraktivitas dalam dunia
pendidikan, khususnya MI NURUL ILMI Bogor.

2. Bagi guru
a. Guru memiliki pengetahuan dan wawasan dengan penggunaan jurnal
harian dalam meningkatkan meningkatkan kemampuan menulis siswa.
b. Sebagai bahan pertimbangan guru bahasa Indonesia agar dapat
menciptakan dan menunjang proses belajar mengajar

9
10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teoretis
1. Pengertian Menulis
Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan
secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis melibatkan unsur
penulis sebagai penyampaian pesan, atau isi tulisan, saluran atau media
tertulis, dan pembaca sebagai penerima pesan.7
Menulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “melahirkan
pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat, dan sebagainya)
dengan tulisan”.8 Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa menulis
merupakan suatu proses perubahan bentuk pikiran (perasaan) menjadi
wujud lambang (tulisan) sebagai suatu kegiatan komunikasi dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau media.
Kemampuan menulis memang harus terus-menerus dibina, karena
kegiatan menulis menyangkut upaya perekaman ilmu pengetahuan. Akan
sulit sekali penyebaran ilmu pengetahuan tanpa adanya sarana tulis ini.9
Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang
komplek karena penulis dituntut dapat menyusun dan mengorganisasikan
isi tulisannya. Menulis mengandung banyak manfaat mental, intelektual,
dan sosial seseorang. Menulis dapat meningkatkan kecerdasan,
mengembangkan daya inisiatif, menumbuhkan keberanian, serta
merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak
langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena dapat

7
Kusnadi dan Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK UIN Syarif
Hidayatullah, 2006), h.14.
8
Dep diknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h.1219.
9
M. Atar Semi, Menulis Efektif, (Padang: Angkasa Raya, 1990), h.3.

10
11

memudahkan bagi para pelajar berfikir secara kritis, terutama dalam


memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi10.

Memiliki kemampuan menulis tentu saja memungkinkan manusia


mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalaman kepada orang lain.
Kemampuan menulis ini dimiliki karena dilakukannya penelitian dan
bimbingan yang intensif yang harus dilatih dari Sekolah Dasar, karena
menulis sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya dalam kehidupan
pendidikan melainkan kehidupan dalam bermasyarakat.
Hal yang ada dalam aktivitas menulis yaitu adanya ide atau gagasan
yang melandasi seseorang untuk menulis, adanya ide atau gagasan yang
melandasi seseorang untuk menilis, adanya media berupa bahasa tulis, dan
adanya tujuan menjadikan pembaca memahami pesan atau informasi yang
disampaikan oleh penulis.

2. Tujuan Menulis
Tujuan menulis adalah “respons atau jawaban yang diharapkan oleh
pembaca”11 Menulis seperti juga kegiatan keterampilan berbahasa lainnya,
yaitu keterampilan membaca, keterampilan menyimak atau mendengarkan
dan keterampilan berbicara merupakan suatu proses perkembangan.
Menulis memiliki beberapa tujuan, Hugo Hartig menjelaskan tujuan
menulis sebagai berikut :
a) Tujuan penugaan (assignment purpose). Tujuan penugasan ini
sebenarnya tidak memiliki tujuan sama sekali. Penulis menulis hanya
karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.
b) Tujuan alturuistik (alturuistic punpouse). Penulis bertujuan untuk
menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedudukan para
pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai

10
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 1984, h.21-22
11
Ibid h. 24
12

perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembacanya


lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
c) Tujuan persuasif (persuasive purpose). Tulisan yang bertujuan
meyakinkan kepada para pembaca akan kebenaran gagasan yang
diutarakan.
d) Tujuan informasional, tujuan penerangan ( informational purpose).
Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan kepada
para pembaca.
e) Tujuan pernyataan diri (self-expressive purpose).Tulisan yang
bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang
kepada para pembaca.
f) Tujuan pernyataan kretif (creative purpous). Tulisan yang bertujuan
mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian.
g) Tujuan tujuan pemecahan masalah (problem-solving purpose). Penulis
ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelahi serta meneliti secara
cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat
dimengerti dan diterima oleh para pembaca.12

Selain itu adapun tujuan menulis adalah sebagai berikut:


a. Menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data maupun
peristiwa termasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta, data dan
peristiwa agar nantinya pembaca memperoleh penetahuan dan
pemahaman baru.
b. Membujuk melalui tulisan seorang penulis mengharapkan pula
pembaca dapat menentukan sikap, apakah menyetujui atau
mendukung yang dikemukakan. Penulis harus mampu membujuk dan
meyakinkan pembaca dengan menggunakan gaya bahasa yang
persuasif.
c. Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan.
Melalui membaca hasil tulisan wawasan pengetahuan seseorang akan

12
Ibid
13

terus bertambah, kecerdasan terus diasah, yang pada akhirnya akan


menentukan prilaku seseorang.
d. Menghibur fungsi dan tujuan menghibur dalam komunikasi, bukan
monopoli media masa, radio, televisi, namun media cetak dapat pula
berperan dalam menghibur khalayak pembacanya.13

3. Manfaat Menulis
Kemampuan menulis memberikan beberapa keutungan bagi penulis
diantaranya :
a. Dengan menulis kita dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi
diri kita dan untuk mengetahui sampai di mana pengetahuan tentang
suatu topik. Untuk mengembangkan topik itu kita terpaksa berpikir,
menggali pengetahuan dan pengalaman yang kadang tersimpan di
alam bawah sadar.
b. Melalui kegiatan menulis kita kita dapat mengembangkan berbagai
gagasan. Kita terpaksa bernalar menghubung-hubungkan serta
membandingkan fakta-fakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan
jika tidak menulis.
c. Kegiatan menulis memaksa kita lebih banyak menyerap, mencari,
serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang kita tulis.
Dengan demikian kegiatan menulis memperluas wawasan baik secara
teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang bersangkutan.
d. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistemati serta
mengungkapkan secara tersurat. Dengan demikian, kita dapat
menjelaskan permasalahanyang semula masih sama bagi diri kita
sendiri.
e. Melalui tulisan kita akan dapat meninjau serta menilai gagasan kita
sendiri lebih objektif.

13
Anonim. “Manfaat Menulis”, www.purwo.com. diunduh 12/10/2011
14

f. Dengan menulis diatas kertas kita akan lebih mudah memecahkan


permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam
konteks yang lebih kongkret.
g. Tugas menulis mengenai suatu topik mendorong kita belajar secara
aktif. Kita harus menjadi penemu sekaligus pemecah masalah., bukan
sekedar menjadi penyadap informasi dari orang lain.
h. Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir
serta berbahasa secara tertib”.14
Selain itu manfaat menulis adalah manfaat bagi penulis itu sendiri
yang diantaranya adalah :
a. Dengan menulis, penulis dapat mengetahui kemampuan dan potensi
dirinya.
b. Penulis dapat mengembangkan berbagai gagasan
c. Penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta
menginformasikan sehubungan dengan topik yang ditulis.
d. Penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan secara sistematis serta
mengekspresikan secara tersurat.
e. Penulis mudah memecahkan masalah.
f. Penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif, dan
g. Penulis menjadi terbiasa berpikir serta berbahasa secara tertib dan
teratur.15

4. Langkah-langkah Menulis
Kegitan keterampilan menulis memiliki beberapa langkah,
diantaranya :
a. Persiapan (preparation) :
1) Buat karangan tulisan (out line)
2) Temukan idiom yeng menarik (eye catching)
3) Temukan kata kunci (eye word)
14
Budi Nuryanta Y, Kasuriyanta, dan Imam Koemen, Pengajaran Keterampilan Bahasa,
(Jakarta : Universitas Terbuka, 2008), Cet. II, h. 12.2-12.3
15
http://weruh-weruh.blogspot.com/2011/04/manfaat-menulis.html
15

b. Menulis (writing)
1) Inagtkan diri agar tetap logis
2) Baca kembali setelah menyelesaikan suatu paragraph
3) Percaya akan apa yang telah ditulis
c. Editing
1) Perhatikan kesehatan kata, tanda baca, dan tanda hubung
2) Perhatikan hubungan antar paragraph
3) Baca esai secara keseluuhan.16

D’Arey mengidentifikasikan “sejumlah cara yang dapat dilakukan


dalam program pengajaran menulis yang mengajak siswa untuk melakukan
beberapa hal dalam proses menulis. Langkah-langkah yang harus
ditempuh siswa berkaitan dengan proses menulis itu adalah : (1)
menyimpan memori dari dunia pengalamannya, (2) mengumpulkan
kembali ingatan atau pengalamannya, (3) mengkreasikan kembali memori
dan penglaman pertama, (4) menyusun kembali ide-ide dengan
menghadirkan persepsi dari penglaman keduanya, dan (5) menampilkan
kembali hal-hal yang telah diketahui sekarang yang sebelumnya diketahui
dalam berbagai cara.17

5. Menulis Cerita Karangan


1. Hakikat Menulis Cerita Karangan
Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis
kepada bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami (Gie,
2002:3). Mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulis meliputi 4
unsur yaitu:

16
Alek, Achmad H.P, Bahasa Indonesia, (Jakarta : Kencana Prenada, 2010) cet.I
17
Novi Rusmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia
di Kelas Tinggi, (Bandung : UPI Press, 2007), Cet. I, h. 115
16

1. Gagasan
Ini dapat berupa pendapat, pengalaman atau pengetahuan yang
ada dalam pikiran seseorang.
2. Tuturan
Ini ialah bentuk pengungkapan gagasan sehingga dapat
dipahami pembaca dalam kepustakaan tehnik mengarang telah lazim
dibedakan empat bentuk berikut:
a. Penceritaan
Bentuk pengungkapan yang menyampaikan sesuatu
peristiwa/ pengalaman dalam kerangka urutan waktu kepada
pembaca.
b. Pelukisan
Bentuk pengungkapan yang menggambarkan berbagai
serapan pengarang dengan segenap inderanya yang bermaksud
menimbulkan citra yang sama dalam diri pembaca.
c. Pemaparan
Bentuk pengungkapan yang menyajikan fakta-fakta secara
teratur, logis, dan terpadu, yang terutama bermaksud memberi
penjelasan kepada pembaca mengenali suatu ide, persoalan,
proses atau peralatan.
d. Perbincangan
Bentuk pengungkapan dengan maksud meyakinkan
pembaca agar mengubah pikiran, pendapat atau sikapnya sesuai
dengan yang diharapkan oleh pengarang.

3. Tatanan
Yaitu pengaturan dan penyusunan gagasan dengan
mengindahkan berbagai asas aturan, dan tehnik.
17

4. Wahana
Yaitu sarana pengantar gagasan berupa bahasa tulis yang
terutama menyangkut kosa-kata, gramatika, dan retorika. Bahasa
tulis merupakan kendaraan angkut untuk menyampaikan gagasan
seseorang kepada pembaca.

Mengarang merupakan segenap rangkaian kegiatan seseorang


mengungkapkan buah pikirannya melalui bahasa tulis untuk dibaca dan
di mengerti oleh orang lain. Buah pikiran itu dapat berupa pengalaman,
pendapat, pengetahuan, keinginan perasaan sampai gejolak kalbu
seseorang. Buah pikiran ini diungkapkan dan disampaikan kepada
pihak lain dengan wahana berupa bahasa tulis, yakni bahasa yang tidak
menggunakan peralatan bunyi dan pendengaran melainkan berwujud
sebagai tanda dan lambang yang harus dibaca.
.
Wujud karangan dapat berupa pengalaman, pendapat, pengetahuan,
keinginan perasaan sampai gejolak kalbu seseorang. Buah pikiran ini
diungkapkan dan disampaikan kepada pihak lain dengan wahana
berupa bahasa tulis, yakni bahasa yang tidak menggunakan peralatan
bunyi dan pendengaran melainkan berwujud sebagai tanda dan
lambang yang harus dibaca.18

Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di


sekolah. Mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis.
b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara.

18
http://materiinside.blogspot.com/2014/09/pengertian-menulis-karangan-mengarang.html
18

c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakan dengan tepat dan


kreatif untuk berbagai tujuan.
d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan berbahasa.menghargai dan mengembangkan sastra
Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia
Indonesia.19

Menulis adalah salah satu dari empat standar kompetensi yang


dipelajari dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Empat standar
kompetensi yang dipelajari dalam bahasa Indonesia adalah,
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

B. Jurnal Harian
1. Pengertian Jurnal
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia menjelaskan jurnal adalah
“buku catatan harian, surat kabar yang terbit setiap hari”.20 Sedangkan
dalam Kamus Bahasa Inggris, Jurnal mempunyai arti sebagi “majalah,
sutat kabar dan diary (buku catatan harian)”.21 Selanjutnya Didik
Komaidi mengatakan jurnal adalah “ suatu terbitan yang memuat materi
bertema khusus dan ditulis seorang pakar dibidangnya”.22
Jurnal harian adalah salah satu cara untuk menemukan nada yang paling
wajar dan jujur dari tulisan seseorang adalah dengan jalan membaca
catatan atau buku hariannya.

19
Dep Diknas, Paduan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP),Jakarta: Darma
Bakti, 2006, h.22
20
Daryanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,(Surabaya: Apollo,1997),h.310
21
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta:
Grafindo,1996), h. 337
22
Didik Komaidi, Menulis Kreatif, (Yogyakarta: Sabda Media, 2011), h.139
19

Menulis suatu jurnal yang baik haruslah dapat menggabungkan


segala kemungkinan dari ketiga sarana berfikir ini bagi perekaman atau
pencatatn penglaman :
a. Suatu catatan jurnal dapat menciptakan suatu pemerian secara jelas
seperti keadaan yang sebenarnya, seprti halnya sebuah gambaran
dalam bidang fotograf.
b. Suatu catatan jurnal dapat menangkap serta merekam esensi,
hakikat, intisari sesuatu saat seefektif mungkin, seperti halnya
suatu alat perekam suara.
c. Suatu catatan jurnal mempunyai suatu kemampuan untuk memberi
tanda mata atau oleh-oleh yang dapat menggerakkan serta
menghidupkan kenangan masa silam.23

2. Ciri-ciri Jurnal
Beberapa ciri yang dimiliki oleh tulisan jurnal adalah sebagai
berikut :
a. Jurnal bernada akrab.
b. Jurnal bersifat pribadi.
Walaupun bersifat pribadi, jurnal diperuntukkan juga dibaca oleh
orang lain.
c. Jurnal sanggup menangkap kesan fotografis dalam kata-kata dan
pada saat itu juga menatanya dengan informasi yang tidak dapat
diberikan oleh sebuah gambar.
d. Jurnal sanggup mengira-ngira lukisan gambar seseorang bukan
hanya dari segi pernyataan metafisis, tetapi terlebih-lebih dari segi
sosial.
e. Jurnal sanggup menangkap kesan dari suatu tempat dan secara
berangsur-angsur membangkitkan sentuhan falsafah pribadi.

23
Henry Guntur Trigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung :
Angkasa, 2008), h. 39.
20

f. Jurnal mampu menghidupkan atau menciptakan kembali situasi


masa lalu.
g. Jurnal mempunyai keterperinciannya membubuhi kehidupan dan
keotentikan kepada pengalaman.
h. Butir catatan dalam jurnal mempunyai kualitas “instant replay”
atau “pengulangan permainan pada saat itu juga”, bukan sebagai
analisis berita yang belakangan.
i. Bahasa jurnal bersifat wajar, jelas, dan lincah; ketiga inilah yang
turut membuat tulisan sanggup mempesona para pembaca.24
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa manfaat menulis adalah
dapat meningkatkan kemampuan berfikir, menambah wawasan,
menjernihkan pikiran, menyehatkan badan, mengurangi rasa stres,
membantu memecahkan masalah, sebagai media dakwah, dapat
menunjang karir dan dapat menambah penghasilan.
Jurnal harian atau catatan harian adalah sebuah catatan yang ditulis
oleh seseorang tentang segala masalah atau tetek bengek persoalan
sehari-hari.25 Kegiatan jurnal berkaitan dengan pencatatan dan
pelaporan tentang suatu kejadian atau peristiwa yang dialami. Orang
yang tugasnya menulis berita disebut jurnalis atau wartawan.
Sedangkan kegiatan dalam pencatatan berita dikenal dengan istilah
jurnalistik.

24
Ibid, hlm. 40
25
Didik Komaidi, Menulis Kreatif, (Yogyakarta: Sabda Media, 2011), h.206
21

3. Jurnalistik

Menurut Onong Uchjana Effendi dalam bukunya Komunikasi


Teori dan Praktek mndefinisikan jurnalistik adalah “suatu pengelolaan
laporan harian yang menarik minat khalayak mulai dari peliputan
sampai penyebarannya kepada masyarakat.26

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang peneliti lakukan mengambil judul “Peningkatan


Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia Melalui Jurnal Harian Siswa Kelas
IV, memperhatikan penelitian sebelumnya.

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Maimunah dalam skripsinya


yang berjudul “Hubungan Jurnal Harian (Daily writing) Terhadap
peningkatan menulis Bahasa Indonesia (studi kasus di Sekolah Dasar Islam
Kelas 2)”. Universitas IBN Khaldun Bogor PGMI.27

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maimunah di SDIT Kreativa kelas 2,


menggunakan jurnal harian dalam menulis cerita dapat membantu siswa
dalam menuangkan ide dan gagasannya.

Persamaan dan perbedaannya adalah, persamaannya adalah sama-sama


menggunakan media Jurnal harian untuk siswa. Sedangkan pebedaannya
adalah, dalam menggunakan metode penelitian.

Penelitan yang kedua mengenai Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam


Menulis Karangan Melalui Penggunaan Media Gambar Seri. Penelitian ini
dilakukan oleh Sri Wahyuni di SDN 01 Jakarta Timur pada kelas VI. Hasil
penelitian yang dilakukan Sri Wahyuni di Jakarta Timur (2010/2011), media

26
Onong Uchjana Efendi, Komunikasi teori dan Praktek, (Bandung : Rosdakara, 2006) ,
h.151
27
Maimunah, “Hubungan Jurnal Harian (Daily writing) Terhadap peningkatan menulis
Bahasa Indonesia (Studi Kasus di Sekolah dasar Islam Kelas 2), Skripsi pada Universitas IBN
Kholdun, Bogor, 2011, h. i.
22

gambar seri dalam proses pembelajaran dalam menulis narasi menjadi efektif
karena pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang terdiri atas
evaluasi proses dan evaluasi hasil tes. Evaluasi hasil tes dilaksanakan, yaitu
menilai hasil cerita (karangan) siswa. Dalam penelitiannya mengungkapkan
bahwa nilai rata-rata hasil menuli karangan siswa pada siklus I hanya 52,50
(kurang), dan pada siklus II menunjukan nilai rata-rata mencapai 80,10
(katagori baik). Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan
menulis narasi dengan menggunakan media gambar menunjukan hasil yang
meningkat.
11

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di MI Nurul Ilmi Kp. Babakan Rt.02/04 Ds.
Pondok Udik Kec. Kemang – Bogor. Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
ini adalah 3 bulan, yaitu antara oktober sampai desember 2014
Penelitian dilaksanakan di kelas IV semester ganjil tahun pelajaran
2014/2015. Adapun penelitian dimulai dari tanggal 7 sampai tanggal 17
November 2014.

B. Metode Penelitian
Metode penelitian secara umum diartikan cara ilmiah untuk memperoleh
data dengan tujuan tertentu.28
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) atau sering disebut (classroom action research) (CAR) yaitu sebuah
kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas yang bercirikan sebuah kegiatan
partisipasif dan kolaboratif yang di laksanakan oleh para praktisi pendidikan
untuk meningkatkan praktik pelaksanaan kegiatan yang di lakukan dalam
sebuah pembelajaran yang bertujuan untuk memecahkan masalah. Dengan
penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri praktik pembelajaran
yang ia lakukan di kelas, di mana guru sebagai peneliti yang merancang
tindakan, mengobservasi dan merefleksi pembelajaran yang dilakukan.29
Menurut Nazier ciri utama dari penelitian diadakan tujuannya untuk
memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat
digunakan ketika kebijakan dilaksanakan.30

28
Ruswandi Hermawan, Mujiono, dan Ayi Suherman. Metode Penelitian Pendidikan
Sekolah Dasar , (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet. 1, h.4.
29
Ibid., h. 79.
30
Ihat Hatimah, Rudi Susilana, Nur Aedi. Penelitian Pendidikan, (Bandung: UPI PRESS,
2007), Cet ke-1, h.114.

23
24

Menurut suhadi PTK adalah “suatau penelitian ilmiah yang dilanjutkan


untuk memecahkan masalah dengan menggunakan keterampilan baru yang
diaplikasikan langsung dalam situasi kelas.31
Sedangkan Wallace mengatakan bahwa “Penelitian tindakan kelas
dilakukan untuk mengumpulakan data atau informasi secara sistematik
tentang praktek keseharian dan menganalisisnya untuk dapat membuat
keputusan-keputusan tentang prakek yang seharusnya dilakaukan di masa
mendatang”.32
Penelitian ini dilakukan secar kolaborasi dengan guru bidang studi
bahasa Indonesia secara bergantian. “Kerjasama (kolaborasi) antara guru
dengan peneliti menjadi hal yang penting melalui kerjasama, mereka secar
bersama menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang di hadapi guru dan
siswa di sekolah.33
Desain penelitian tindakan kelas yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah model Stephen Kemmis & Mc. Taggart yang terdiri dari 3 tahap yaitu:
merencanakan, melakukan tindakan, dan mengamati dan merefleksikannya.
Model desain dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model yang dikenal
dengan proses siklus putaran spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana,
tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali yang merupakan
dasar untuk ancang-ancang pemecahan masalah.
Model tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemis dan
Mc.Taggar, yang terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu :
1. Perencanaan (planinning)
2. Tindakan (Acting)
3. Pengamatan (Observation)

31
Achmad Hufaz, Penelitian Tindakan Kelas, (Direktorat Jendral Pendidikan Islam
Departemen Agama RI, 2009), Cet. I, h. 5
32
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jkarta: PT Rajawali, 2011), Cet. IV, h.44.
33
Suharsini, Ari Kunto, dan Suharjono Supardi, Penelitian Tindakan keleas, (Jakarta : PT
Bumi Aksara, 2010), Cet. IX, h.63
25

4. Refleksi (reflection)34

C. Subjek Penelitian
Subjek pelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa MI
Nurul Ilmi Kp.Babakan Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Penelitian di
laksanakan di kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014, yang
berjumlah 34 orang dengan sebaran laki-laki 15 orang dan perempuan 19
orang.
Guru kelas terlibat dalam penelitian ini sebagai observer (pengamat)
jalannya penelitian. Selain itu juga observer mengamati, menilai, dan
memberi arahan kepada peneliti dalam menyampaikan materi pelajaran.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian


1. Peran Peneliti
Peran peneliti adalah sebagai pelaksana utama perancang kegiatan,
melakukan pengamatan, mengumpulkan data serta melaporkan hasil
penelitian pembelajaran menulis dengan menggunakan jurnal harian.

2. Posisi Peneliti
Posisi peneliti dalam penelitian tindakan ini adalah pelaksana utama.
Peneliti melakukan langsung apa yang akan di tingkatkan dalam belajar
mengajar (sebagai pengajar), dan berusaha mengumpulkan data sebanyak
mungkin untuk sesui fokus deengan penelitian. Dalam proses penelitian,
peneliti berusaha mempelajari perilaku subyek dan interaksi terhadap
lingkungan, sehingga data yang diperoleh akurat. Berdasarkan atau yang
akurat akan menghasilkan penelitian yang baik.

34
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas Edisi
kedua, (Jakarta: Indeks, 2012), cet. 5. H. 20
26

E. Tahapan Perencanaan Tindakan


Prosedur penelitian ini berlangsung dalam satu siklus. Siklus I terdiri dari
tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tahap penelitian
dimulai dari tahap penelitian yang akan dilanjukan dengan siklus II.
Kegiatan penelitian :
1. Observasi Ke MI Nurul Ilmi
2. Mengurus surat izin penelitian
3. Membuat instrumen penelitian
4. Membuat media pembelajaran
5. Menghubungi kepala sekolah
6. Observasi proses pembelajaran di kelas

Siklus I
a. Perencanaan tindakan siklus I
Tahap perencanaan tindakan siklus I meliputi :
1. Membuat Rencana Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
penggunaan Jurnal Harian
2. Membuat/menyediakan Media (Jurnal Harian) untuk siswa
3. Membuat Lembar Observasi
4. Membuat Lembar Catatan Lapangan
5. Menetapkan indikator keberhasilan siklus
6. Menyiapkan alat dokumentasi
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Tahap tindakan siklus I meliputi :
1. Pelaksanaan rencanaan pembelajaran yang telah disusun.
2. Melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan Jurnal
yang dibagikan kepada siswa satu persatu.
3. Menjelaskan pengertian karanagan kepada siswa.
4. Memberi contoh membuat karangan dengan menggunakan jurnal yang
telah dibagikan kepada siswa.
27

5. Siswa menulis karangan menggunakan jurnal yang telah dibuat oleh


guru.
6. Siswa memeriksa kembali hasil karyanya dan mengumpulkannya.

c. Tahap Observasi Siklus I


Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati segala
yang dilakukan oleh siswa didalam kelas yang berkaitan dengan menulis.
Dan observer mengamati, mencatat dan mendokumentasikan proses yang
terjadi selama pembelajaran pada siklus I mengenai aktivitas siswa yang
berhubungan yang berhubungan denagan minat atau keterampilan siswa
yaitu mengamati perhatian, keaktifan, dan keterampilan siswa dalam
menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan
Jurnal Harian siswa.
d. Refleksi siklus
Pada tahap refleksi, peneliti mengevaluasi kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Dengan refleksi proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan, maka peneliti akan mengetahui kekurangan serta
kelemahan yang ada dalam pembelajaran menulis karangan menggunakan
jurnal. Hasil refleksi ini dapat digunakan untuk menentukan langkah-
langkah untuk tindakan
F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan
Hasil penelitian yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
oleh peneliti, yaitu meningkatkan kemampuan pembelajaran menulis
karangan melalui Jurnal harian siswa. Adapun hasil yang ingin dicapai yaitu :
1. Dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan menggunakan Jurnal
Harian siswa.
2. Hasil belajar menulis karangan sebagian siswa lebih besar dari standar
KKM (65).
28

G. Data dan Sumber Data


1. Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian data kualitatif adalah
beberapa kata-kata atau tindakan. kata-kata atau tindakan yang muncul
pada dilaksanakan proses pembelajaran menulis cerita dengan
menggunakan Jurnal Harian siswa dengan cara mengamati, wawancara,
dan sumber data.lam penelitian adalah siswa
2. Sumber Data
Sumber data utama dalm penelitian ini adalah siswa yang menjadi
objek penelitian, karena penulis menggunakan jurnal harian.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadisistematis dan dipermudah olehnya.35 Instrumen yang digunakan
dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi:
1. Tes (Pre test dan Post test)
Tes tertulis ini berupa Pre test dan Post test
Pre test
Sebelum memulai pembelajaran peneliti memberikan pertanyaan dan
mencoba membelrikan jurnal harian dan menyuruh siswa mengerjakannya
untuk memotivasi siswa dan melihat sejauh mana siswa suka dalam
pemebelajaran menulis ini.

Post Test
Penilaian ini dilakukan sebagai proses menentukan dan mengukur
tingkat ketercapaian kompetensi sekaligus untuk mengukur efektifitas
proses pembelajaran, dan sebagai bukti atas kemampuan siswa.

35
Triano, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011).
Cet. 1, h. 54
29

2. Angket
Peneliti menyebarkan angket mengenai penggunaan Jurnal Harian
dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk peningkatan kemampuan
menulis bahasa Indonesia kelas IV MI Nurul Ilmi setiap siklus. Angket
yang di gunakan adalah angket terstruktur atau tertutup dengan
menggunakan sekala likert dengan 4 alternatif pilihan jawaban, yaitu :
a. Sangat setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Tidak setuju (SJ)
d. Sangat tidak setuju (STJ)

3. Lembar Observasi
Pedoman observasi berupa aspek-aspek minat dan kemampuan menulis
bahasa indonesia dengan penggunaan Jurnal Harian dengan indikator
partisipasi, perhatian, keingintahuan dan motivasi.
Lembar observasi siswa di gunakan untuk mengevaluasi kegiatan atau
aktivitas siswa untuk mengetahui minat dan kemmpuan belajar bahasa
Indonesia dengan penggunaan Jurnal Harian selama tindakan pada siklus I
dan siklus II.

4. Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan dan kesan siswa
terhadap kegiatan tindakan pada siklus I dan siklus II dengan
menggunakan pedoman wawancara. Wawancara juga digunakan untuk
mengetahui secara langsung kondisi siswa serta untuk mengetahui
gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-msalah
yang dihadapi di kelas pada siklus I dan siklus II.
30

5. Dokumentasi
Dokumentasi yang dimaksud berupa foto. Foto itu di gunakan untuk
mendokumentasikan kegiatan yang berlangsung pada siklus I dan siklus II
selam proses pembelajaran.

Tabel 1

KRITERIA PENILAIAN MRNULIS CERITA (KARANGAN)

Aspek Kriteria Skor

 Jika judul sesuai dengan 20


apa yang diperintahkan

1. Kesesuaian Judul (5-20) oleh guru.


 Jika judul tidak sesuai
5

 Jika terdapat isi runtun, 15 – 20


utuh dan koheren
 Jika terdapat isi utuh,
10 – 15
2. Pengorganisasian isi runtun, tetapi tidak
(runtun, utuh, dan koheren) koheren
 Jika terdapat isi tidak
utuh, runtun dan koheren
5 – 10

 Jika kata dan kalimatnya 15 – 20


sesuai
 Jika kata sesuai tetapi
3. Struktur 10 – 15
kalimatnya tidak sesuai
 Jika kata tidak seuai
dengan kalimatnya
5 – 10
31

 Jika terdapat pilihan kata 10 – 20


yang sesuai dengan bahasa
baku
4. Pilihan kata (Diksi) (5 – 20)
 Jika terdapat pilihan kata
yang tidak sesuai dengan 5 – 20
bahasa yang baku
 Jika terdapat penggunaan 15 – 20
tanda baca dan huruf besar
 Jika terdapat tanda baca
tetapi tidak ada
5. Penerapan ejaan (5 – 20)
penggunaan huruf besar 10 – 15
 Jika tidak terdapat tenda
baca dan huruf besar
5 – 10

JUMLAH 100

I. Teknik Pengumpulan Data


Teknik dalam pengumpulan data adalah dengan mengamati setiap
aktivitas yang termasuk dalam indikator menulis karangan. Pengumpulan data
dilakukan oleh guru sebagai peneliti selama pembelajaran, catatan lapangan,
dan hasil menulis karangan siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini melalui tes, observasi angket dan foto dokumentasi.

J. Validitas dan Reliabilitas Data


1. Validitas
Ibnu Hadjar dalam bukunya membagi validitas menjadi dua, yaitu
“Validitas internal mengacu pada seberapa jauh apa yang diamati, diukur,
dan dianalisa sesuai deengan kenyataan, dan validitas eksternal mengan
kenyataan, dan validitas eksternal mengacu pada kemampuan generalisasi
32

hasil atau mengacu pada seberapa jauh hasil serta kesimpulan dapat
diterapkan untuk memahami populasi serta kesimpulan dapat diterapkan
untuk memahami populasi serta setting lebih luas.36

2. Reliabilitas
“Sesuatu instrumen memiliki tingat reliabilitas yang memadai, bila
instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali
hasilnya sama atau relatif sama”.37 Reliabilitas dilakukan dengan cara
menyajikan hasil data asli, misalnya transkip wawancara dan catatan
lapangan. Selain itu dalam lampiran dicantumkan hasil menulis karangan
oleh peserta didik dan dokumentasi berupa foto kegiatan.

K. Analisis Data
Proses analisis data yang dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan
berlangsung dan analisis data sudah terkumpul. Data-data yang terkumpul
yaitu hasil angket, hasil wawancara, hasil tes, dan hasil observasi. Setelah
data-data yang dikumpulkan telah diperoleh, maka dilakukkan proses
pengolahan data. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes awal dan tes akhir.
Tes awal dan akhir dilakukan sebelum dan setelah siswa diberi tindakan yang
berupa pemmbelajaran menulis karangan. Data ini berupa skor keterampilan
menulis karangan.
Data yang diperoleh dari instrument penelitian dianalisis menggunakan
analisis deskriptif. Data diperoleh berupa kalimat-kalimat yang diubah
menjadi kalimat-kalimat yang bermakna dan ilmiah.
1. Mereduksi data atau menulis kembali data yang ada dengan menambah
atau mengurangi catatan yang ada tanpa mengubah maksud dan inti

36
Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan,
(Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 1999), h. 106
37
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), h.229.
33

catatan yang diperoleh. Data tersebut disingkat dan disusun secara


sistematis.
2. Menyimpulkan, verivikasi dan refleksi. Data yang sudah direduksi
selanjutnya di verifikasi atau dilakukan pengujian terhadap temuan
penelitian sehingga di peroleh kesimpulan akhir. Hasil kesimpulan akhir di
lakukan refleksi untuk menyusun rencana tindakan selanjutnya.
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif
berupa persentase, dan penyajian dengan menggunakan tabel.
b. Data Kualitatif
Data yang diperoleh berupa informasi yang memberikan gambaran
tentang minat atau kemampuan menulis pada mata pelajaran bahasa
Indonesia dengan menggunakan Jurnal Harian.
1) Angket
Pada angket minat atau kemampuan, interpretasi terhadap
sekor individual dengan skala rating yang dijumlahkan adalah
dengan membandingkan skor responden dengan skor kelompok.
Pada penelitin ini, responden akan di kelompokkan menjadi
3 (tiga) katagori yaitu katagori tinggi, sedang, dan rendah.
Pengkatagorisasiannya digunakan rumus38 berikut :

2) Observasi
Data hasil observasi disajikan dalam betuk tabel dan
dianalisis dengan menggunakan nilai persentase. Rumus
persentase yang digunakan adalah :

Keterangan :

38
Saifudin Azwar, Penyusunan Skala Pisikologi Edisi 2, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2012), 149
34

P : Angka Persentase
F : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N : Number of case (jumlah frekuensi)39

3) Wawancara
Dari hasil wawancara dideskripsikan dalam kalimat kemudian
disusun dan dibentuk rangkuman hasil wawancara.

39
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1997), cet. 8 h. 40.
24

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Sekolah


1. Keadaan Guru dan Siswa Siswi MI Nurul Ilmi
a. Guru dan Karyawan
Madrasah ibtidaiyah ini berdiri sejak tahun 1991 dengan alamat
Kp. Babakan Rt.02/04 Ds. Pondok Udik Kec. Kemang – Bogor. MI
saat ini di kepalai oleh Iyah Satiyah. S.Pd.I
Jumlah tenaga pengajar berikut kepala sekolah, staf tata usaha, dan
tenaga keraja lainnya yang ada di MI Nurul Ilmi berjumlah 13 orang.
Rinciannya adalah 9 tenaga pengajar termasuk kepala sekolah, 2
orang Pembina pramuka, 1 orang pengurus sekolah dan satu orang
keamanan.
Tabel 1
Keadaan Tenaga Pengajar MI Nurul ILmi

No Nama Jabatan Keterangan


1 Iyah Satiyah.s.Pd.I Kepala Madrasah
2 Abd. Khotib.S.Pd.I Guru Kelas 6
3 Abd Rozak.S.Ag Guru MP
4 Nurlaelah Guru MP
5 Saifuddin.S.Pd.I Guru Kelas 2/Bendahara
6 Nurhasanah.S.Ag Guru Kelas 3
7 Fatimah.S.Pd.I Guru Kelas 1
8 Cecep Satiri S.Pd Guru Kelas 5
9 Wahyudi.S.Pd.I Guru Kelas 4
10 Junaedi Satpam
11 Atiah Petugas Kebersihan
12 Basri Bina Latih Pramuka

35
36

13 Lisna Ganda Wati Bina Latih Pramuka

2. Siswa
Jumlah siswa MI Nurul Ilmi adalah sebanyak 182 siswa. Yang terdiri
dari siswa kelas I sebanyak 37 siswa, kelas II sebanyak 29 siswa, kelas
III sebanyak 32 siswa, kelas IV sebanyak 34 siswa, kelas V sebanyak
21 siswa, dan kelas IV sebanyak 29 siswa.

Tabel 2
Keadaan siswa MI Nurul Ilmi

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

I 16 21 37

II 16 13 29

III 17 15 32

IV 16 18 34

V 10 11 21

VI 14 15 29
2. V
i Total 89 93 182
s
i, Misi dan Tujuan MI Nurul Ilmi
1. Visi
1. Menciptakan insan yang berkualitas berdasarkan iman dan
takwa kepada Allah Swt.
2. Membekali lulusan ilmu pengetahuan sebagai bekal hidup di
masyarakat dan lingkungan.
37

2. Misi
1. Mencerdaskan kehidupan bangsa
2. Menumbuhkan pendidikan yang berorientas islam
3. Megembangkan gagasan baru yang inovatif dalam memperkaya
muatan kurikulum.
3. Tujuan Umum
1. Membantu pemerintah dalam mensukseskan program wajib
belajar 9 tahun.
2. Melahirkan siswa yang mencintai bangsa dan negaranya.
3. Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.

B. Hasil Penelitian
1. Pratindakan
a. Hasil Observasi Pratindakan
Pada saat observasi pratindakan, peneliti melakukan wawancara
dengan guru Bahasa Indonesia kelas IV MI Nurul Ilmi, yaitu
Wahyudi, S.Pd.I. Pada kesempatan wawancara dengan guru, peneliti
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan siswa dan pembelajaran
menulis di kelas IV. Guru memberikan gambaran secara garis besar
mengenai pembelajaran menulis di kelas IV. Peneliti mengajukan
pertanyaan yaitu (1) Apakah siswa di sekolah ini suka menulis; (2)
Bagaimana guru cara guru menyampaikan materi menulis karangan
kepada siswa; (3) apakah siswa antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran yang berlangsung; (4) Apa saja kendala yang dialami
oleh guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada
materi menulis cerita (atau karangan). Guru mengatakan bahwa
hanya beberapa siswa saja yang menyukai pelajaran menulis, karena
yang lain menganggap pelajaran menulis membosankan. Beliau
biasanya menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan
metode ceramah terus menerus. Selama pembelajaran menulis ada
38

kegiatan siswa yang bermacam-macam ada beberapa yang


memperhatikan penjelasan guru, sedangkan kebanyakan siswa yang
bercanda dan mengobrol dengan teman sebangkunya saat guru
menjelaskan tentang materi mengarang. Siswa yang bertanya dan
menjawab pertanyaan guru hanya beberapa saja. Banyak sekali yang
menjadi kendala dalam pembelajaran menulis karangan, misalnya
keterbatasan media sehingga aga sulit menjelaskan materi kepada
siswa agar lebih mudah memahami.
Pada penelitian ini, jumlah murid kelas IV MI Nurul Ilmi
sebanyak 34 siswa. Dari 34 siswa tersebut meiliki karakteristik yang
berbeda-beda, ada siswa yang aktif, ada siswa yang pendiam. Jika
dilihat dari kemampuan yang berbeda-beda yaitu, ada yang memiliki
kemampuan tinggi, sedang, bahkan rendah. Sedangkan dari latar
belakang ekonomi tergolong dalam kelompok standar, yaitu
menengah kebawah. Oleh sebab itu hasil tes kognitif individu pun
tidak sama.

b. Hasil Penelitian Pratindakan


Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II, terlebih dahulu
peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui
kedmampuan menulis siswa dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan
hasil observasi ini peneliti mendapatkan data bahwa kemampuan
menulis siswa kelas IV masih rendah. Hal ini terlihat dari aktivitas
belajar bahasa Indonesia, masih banyak siswa yang tidak
memperhtikan guru, siswa sibuk mengobrol dengan teman
sebangkunya, berjalan-jalan di dalam kelas, ada siswa yang pasif,
dan juga masih banyak siswa yang malas menulis.
Selain melakukan observasi, peneliti juga melakukan
wawancara kepada guru kelas mengenai pembelajaran bahasa
Indonesia. Wawancara juga dilakukan kepada guru kelas bahwa
kemampuan dan minat siswa menulis dalam pelajaran bahasa
39

Indonesia masih rendah, perhatian kepada guru kelas bahwa


kemampuan dan minat siswa menulis dalam pelajaran bahasa
Indonesia masih rendah, perhatian siswa dalam proses pembelajaran
masih kurang, hanya ada sebagian siswa yang memperhatikan
penjelasan guru tentang materi yang diajarkan bahkan untuk menulis
tugas yang diberikan oleh guru masih malas dan ada beberapa siswa
yang pasif daan sibuk mengobrol di dalam kelas. Partisipasi dan
keingintahuan siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa
Indonesia juga masih rendah.
Pada tahap pratindakan ini dilaksanakan pretest. Pretest
dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan
permasalahan yang dihadapi siswa dalam menulis cerita (karangan)
sebelum diberikan tindakan kemapuan awal siswa dapat diketahui
dari hasil penilaian hasil menulis cerita (karangan) melalui jurnal
harian siswa yang ditulis pada pretest.
Dari hasil kegiatan pratindakan ternyata sebagian besar nilai
siswa belum memenuhi KKM (65) penilaian hasil belajar menulis
melalui jurnal harian siswa.
40

Tabel 3

KRITERIA PENILAIAN MRNULIS CERITA (KARANGAN)


Aspek Kriteria Skor

 Jika judul sesuai dengan 20


apa yang diperintahkan

1. Kesesuaian Judul (5-20) oleh guru.


 Jika judul tidak sesuai
5

 Jika terdapat isi runtun, 15 – 20


utuh dan koheren
 Jika terdapat isi utuh,
10 – 15
2. Pengorganisasian isi runtun, tetapi tidak
(runtun, utuh, dan koheren) koheren
 Jika terdapat isi tidak
utuh, runtun dan koheren
5 – 10

 Jika kata dan kalimatnya 15 – 20


sesuai
 Jika kata sesuai tetapi
3. Struktur 10 – 15
kalimatnya tidak sesuai
 Jika kata tidak seuai
dengan kalimatnya
5 – 10

 Jika terdapat pilihan kata 10 – 20


yang sesuai dengan bahasa
baku
4. Pilihan kata (Diksi) (5 – 20)
 Jika terdapat pilihan kata
yang tidak sesuai dengan 5 – 20
bahasa yang baku
41

 Jika terdapat penggunaan 15 – 20


tanda baca dan huruf besar
 Jika terdapat tanda baca
tetapi tidak ada
5. Penerapan ejaan (5 – 20)
penggunaan huruf besar 10 – 15
 Jika tidak terdapat tenda
baca dan huruf besar
5 – 10

JUMLAH 100

Tabel 4

Prolehan Nilai Pretest

KRITERIA
Isi (runtun, Pilihan Ejaan
No Nama Judul utuh, kohe- Struktur kata dan tanda Jumlah
ren (diksi) baca
5 – 20 15 – 20 15 – 20 10 – 20 15 – 20
1 Abd Makmur Gunawan 9 11 10 8 9 47
2 Ade Ramadhan 10 9 9 10 10 48
3 Ahmad Mulyono 7 8 9 7 9 40
4 Ajeng Restu Cia 15 10 10 10 15 60
5 Amirosa 9 9 9 7 8 42
6 Anggela Sabrina Sanusi 14 10 10 11 15 60
7 Anggi Syah Putra 7 8 9 7 9 40
8 Annisa Zisca Sumardi 10 9 9 10 10 48
9 Aurena Rizky farrhah 10 9 10 10 10 49
10 Dimas Harya Putra 11 10 9 10 10 50
11 Haikal Ridho 10 10 10 10 10 50
42

12 Ine Juliana 13 10 11 10 13 57
13 Kaisa Davina Jauza 10 10 14 13 10 57
14 Laisa Nurrizki 14 11 10 10 11 56
15 Manda Nurhaliza 15 10 10 11 15 61
16 Muhammad Andriansyah 8 10 10 11 10 49
17 Muhammad Fahreza 12 9 9 11 13 54
18 Muhammmad Fikri A 13 10 11 10 13 57
19 Muhammad Raihan N 9 10 10 10 10 49
20 Muhammad Rizki R 10 10 10 10 10 50
21 Mutiara Widi Lianti 13 10 14 10 10 57
22 Natasya Putri 15 10 10 12 10 57
23 Nurdini Afrilianti 11 10 10 10 11 52
24 Olga silvia 15 10 15 10 10 60
25 Rafika 11 10 10 10 11 52
26 Rafiki 15 10 11 10 14 60
27 Rafli Stiawan 8 10 10 10 10 48
28 Randy Dores 12 9 9 11 13 54
29 Ria Angelina 10 10 14 13 12 59
30 Siti Afiffah 12 15 10 10 10 57
31 Siti Maryanah 15 10 11 10 14 60
32 Sobrn Jamil Al-gofari 12 9 9 11 12 53
33 Zakia Marhamah 10 12 10 10 13 55
34 Giyan Perdiansyah 10 11 10 10 10 51
Jumlah 1799
Rata-rata 52,91
43

Total skor : Jumlah skor yang diperoleh oleh siswa x 100 %

Jumlah siswa

= 1799 X 100

34

= 52,91

Berdasarkan tabel di atas, nilai pretest nilai terendah hingga


tertinggi, dan dari hasil pretest menulis cerita (karangan) melalui
jurnal harian di atas, siswa kelas IV termasuk ke dalam kategori
kurang baik.

2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Tahap persiapan yang dilakukan peneliti dalam siklus I ini
adalah menyiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan,
mempersiapkan media yang berupa jurnal harian siswa,
menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar
observasi siswa untuk melihat kondisi pembelajaran di kelas,
lembar angket minat untuk mengukur kemampuan menulis dalam
pelajaran bahasa Indonesia, dan menyiapkan alat dokumentasi.

b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang di lakukan peneliti pada tahap ini adalah
melaksanakan proses pembelajaran sesui dengan pedoman RPP
yang telah disusun. Peneliti melakukan pembelajaran dalam waktu
yang direncanakan serta memberikan latihan untuk mengetahui
tingkat pendalaman dalam menulis cerita (karangan) melalui Jurnal
Harian, pembagian dilakukan selama 3 pertemuan.
44

Proses pelaksanaan tindakan dimulai dari 7 sampai 17


November 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada masing-
masing pertemuan. Adapun tahapan pelaksanaan pembelajaran
adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7
November 2013 pada pukul 10.00 sampai 11.00. Pada kegiatan
pendahuluan berlangsung selama 10 menit. Pertama-tama
peneliti membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam,
menyuruh dan memimpin siswa membaca doa sebagai pembuka
pembelajaran, lalu peneliti mengodisikan kelas dan menanyakan
kabar siswa. Semua siswa hadir pada hari ini.
Peneliti memberikan apersepsi mengenai pembelajaran
menulis cerita (karangan), menyiapkan bahan ajar (materi dan
media) serta memotivasi siswa untuk menulis karangan
menggunakan jurnal.
Peneliti melakukan kegiatan inti selama 45 menit, dan
mengawali kegiatan ini pertama-tama peneliti memberikan
kertas atau jurnal harian yang diberikan oleh peneliti, kemudian
guru menjelaskan cara untuk mengerjakan karangan dengan
menuliskan di jurnal yang telah diterima siswa. Dan peneliti
memberikan satu gambar kegiatan yang kemudian siswa
membuat judul yang sesuai dengan gambar tersebut. Lalu
peneliti meminta siswa untuk menulis cerita berdasarkan gambar
yang ditunjukan, setelah selesai peneliti meminta siswa untuk
membacakan cerita atau karangan yang telah dibuatnya di depan
kelas, kegiatan ini guna untuk menimbulkan keberanian siswa.
Kemudian kegiatan akhir berlangsung selama 15 menit.
Pada kegiatan akhir ini, peneliti mengadakan evaluasi, dengan
cara bertanya bagaimana cara membuat karangan. Peneliti
45

menyimpulkan pelajaran yang telah dilaksanakan secara


bersama-sama dan menutup pembelajaran dengan doa.

2) Pertemuan Kedua
Penelitian kedua dilakukan pada 13 November 2013 dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit.
Kegiatan awal berlangsung selama 10 menit. Pertama-tama
peneliti membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam,
menyuruh dan memimpin siswa membaca doa sebagai pembuka
pembelajaran, lalu peneliti mengkodisikan kelas dan
menanyakan kabar siswa. Semua siswa hadir pada hari itu.
Peneliti memberikan apersepsi mengenai pembelajaran
menulis cerita (karangan), menyiapkan bahan ajar (materi dan
media) serta memotivasi siswa untuk menulis karangan
menggunakan jurnal.
Guru mengulang kembali pembelajaran sebelumnya, setelah itu
peneliti menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa
mengenai pembelajaran dan materi yang telah dijelaskan oleh
peneliti. Peneliti menyuruh siswa untuk menulis karangan pada
jurnal harian berdasarkan pengalaman yang dialaminya, setelah
itu peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju
kedepan untuk membacakan dan menceritakan pengalaman
yang telah ditulisnya.
Kemudian kegiatan akhir berlangsung selama 15 menit.
Pada kegiatan akhir ini, peneliti mengadakan evaluasi, dengan
cara bertanya bagaimana cara membuat karangan. Dan peneliti
menyimpulkan pelajran yang telah dilaksanakan secara
bersama-sama dan menutup pembelajaran dengan doa.
46

3) Pertemuan Ketiga
Penelitian kedua dilakukan pada 15 November 2013
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.
Kegiatan awal berlangsung selama 10 menit. Pertama-tama
peneliti membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam,
menyuruh dan memimpin siswa membaca doa sebagai pembuka
pembelajaran, lalu peneliti mengkondisikan kelas dan
menanyakan kabar siswa. Semua siswa hadir pada hari itu.
Peneliti memberikan apersepsi mengenai pembelajaran
menulis cerita (karangan), menyiapkan bahan ajar (materi dan
media) serta memotivasi siswa untuk menulis karangan
menggunakan jurnal.
Guru mengulang kembali pembelajaran sebelumnya, setelah itu
peneliti menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa
mengenai pembelajaran dan materi yang telah dijelaskan oleh
peneliti. Peneliti menyuruh siswa untuk menulis karangan pada
jurnal harian berdasarkan pengalaman yang dialaminya, peneliti
memeriksa karangan yang dibuat siswa, setelah itu peneliti
memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju ke depan
untuk membacakan dan menceritakan pengalaman yang telah di
tulisnya.
Kemudian kegiatan akhir berlangsung selama 15 menit.
Pada kegiatan akhir ini, peneliti mengadakan evaluasi, dengan
cara bertanya bagaimana cara membuat karangan. Dan peneliti
menyimpulkan pelajaran yang telah dilaksanakan secara
bersama-sama dan menutup pembelajaran dengan doa.

c. Tahap Observasi
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung
baik itu observasi untuk guru maupun untuk siswa. Observasi
bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara perencana tindakan
47

yang disusun untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan


tindakan yang disusun untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan
tindakan menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang
diharapkan. Dalam observasi, peneliti mencatat segala perubahan
yang terjadi yang disesuaikan dengan indikator yang telah
dirancang.
Tabel 5

Hasil Menulis Cerita (karangan) Siswa Kelas IV Siklus I

KRETERIA
Isi Ejaan
Pilihan
(runtun, dan
No Nama Judul Struktur kata Jumlah
utuh, tanda
(diksi)
koheren baca
5 – 20 15 – 20 15 – 20 10 – 20 15 – 20
1 Abd Makmur Gunawan 10 10 15 10 15 62
2 Ade Ramadhan 15 10 10 10 15 60
3 Ahmad Mulyono 9 11 10 10 11 51
4 Ajeng Restu Cia 15 15 10 10 15 67
5 Amirosa 12 11 15 12 10 60
6 Anggela Sabrina Sanusi 15 15 10 10 15 65
7 Anggi Syah Putra 9 11 10 10 11 51
8 Annisa Zisca Sumardi 14 11 10 10 12 57
9 Aurena Rizky farrhah 12 10 10 12 16 60
10 Dimas Harya Putra 14 11 10 10 11 56
11 Haikal Ridho 13 10 11 11 14 59
12 Ine Juliana 15 10 10 10 15 60
13 Kaisa Davina Jauza 15 15 10 10 15 64
14 Laisa Nurrizki 19 10 10 10 10 59
48

15 Manda Nurhaliza 14 14 17 13 11 69
16 Muhammad Andriansyah 13 12 10 11 12 58
17 Muhammad Fahreza 13 12 10 11 12 58
18 Muhammmad Fikri A 15 10 10 15 15 60
19 Muhammad Raihan N 10 10 10 10 19 59
20 Muhammad Rizki R 11 10 10 10 11 52
21 Mutiara Widi Lianti 14 11 12 11 14 62
22 Natasya Putri 12 10 10 12 16 60
23 Nurdini Afrilianti 13 10 11 11 14 59
24 Olga silvia 15 15 10 10 15 65
25 Rafika 12 10 10 12 16 60
26 Rafiki 13 14 16 10 10 63
27 Rafli Stiawan 13 10 10 10 10 53
28 Randy Dores 12 11 10 11 12 56
29 Ria Angelina 11 13 10 10 19 63
30 Siti Afiffah 12 10 10 12 16 60
31 Siti Maryanah 11 10 10 19 13 63
32 Sobrn Jamil Al-gofari 14 11 10 10 12 57
33 Zakia Marhamah 13 11 12 11 12 59
34 Giyan Perdiansyah 13 12 10 11 12 58
Jumlah 2025
Rata-rata 59,56

Total skor : Jumlah skor yang diperoleh oleh siswa x 100 %

Jumlah siswa

= 2025 X 100

34

= 59,56
49

Tabel 6
Hasil Angket Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Cerita
(Karangan)
Siklus I
Persentase jumlah responden / Persn- Rata- Interpret-

No Aspek yang dinilai pertemuan tase rata/indi asi Data


kator
1 2 3 4

Memperhatikan Cukup
1. 58,82% 61,76% 70,36% 67,65% 64,21%
penjelasan guru Baik

Senang 64,37%
memperhatikan guru Cukup
2. 52,82% 58,82% 67,65% 64,71% 61,03%
karena menggunakan Baik
Jurnal harian

Siswa mengerjakan
tugas dengan serius Cukup
3. 64,71% 61,76% 73,53% 70,59% 67,65%
karena menggunakan Baik
jurnal harian

Aktif bertanya pada


60,05% Cukup
4. saat pembelajaran 44,11% 50,00% 58,82% 61,76% 53,67%
Baik
berlangsuang

Mencatat hasil
Cukup
5. pembelajaran yang 50,00% 52,94% 64,71% 67,65% 58,83%
Baik
penting

Cukup
Rata-rata 54,12% 57,07% 67,06% 66,47% 61,18%
Baik
50

Berdasarkan hasil tabel di atas, dapat dilihat persentase rata-


rata 61,18%. Rata-rata persentase minat atau kemampuan menulis
pada siklus I ini belum mencapai indikator keberhasilan yang
peneliti inginkan dengan rata-rata minat atau kemampuan menulis
bahasa Indonesia sebesar 75%. Dari 5 aspek penelitian yang
diobservasi rata-rata persentase terkecil yang diperoleh pada aspek
siswa aktif bertanya 53,67%. Hal ini karena, dalam pembelajaran
bahasa Indonesia, siswa masih malu bertanya. Sedangkan aspek
rata-rata persentase terbesar pada siswa mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru karena dalam pembelajaran yang biasa
dilakukan adalah ceramah dan mengerjakan LKS, jadi ketika
peneliti melakukan penelitian dan memberikan tugas menulis
dengan menggunkan jurnal siswa mengerjakan tugasnya dengan
baik yaitu sebesar 67,65%.

Tabel 7
Distribusi Frekuensi Angket Siklus I

Frekuensi
No Interval
Absolut Relatif
1. 54 – 57 1 2,94 %
58 – 61 1 2,94 %
62 – 65 12 35,29 %
66 – 69 14 41,17 %
70 – 73 4 13,60 %
74 – 77 2 5,88 %
Jumlah 34 100 %
Dari tabel frekuensi, peneliti ingin melihat lebih jelas jumlah
siswa yang berminat pada pembelajaran menulis dalam mata
pelajaran bahasa Indonesia dengan mengkatagorikannya menjadi 3
51

(tiga) yaitu kategori tinggi, sedang dan rendah seperti pada gabamar
tabel.

Tabel 8
Kategori Minat Siswa

Interval Kategori Frekuensi Persentase


26 – 52 Rendah - 0%
53 – 78 Sedang 34 100 %
79 – 100 Tinggi 0 0%

Selain melakukan observasi peneliti juga melakukan


wawancara siklus I kepada beberapa siswa mengenai minat dan
kemampuan menulis pada pembelajaran bahasa indonesia. Perhatian
siswa dalam menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia tidak
suka dengan alasan malas menulis dan bosan menulis.
Motif siswa terhadap menulis pada mata pelajaran bahasa
Indonesia cukup baik selama mengikuti pelajaran tersebut dengan
penggunaan Jurnal Harian siswa yang diberikan oleh peneliti, siswa
merasa senang, seru dan lebih tertarik menulis karena dengan
penggunaan jurnal harian bervariasi dan penuh warna dan bisa
diberi gambar serta warna oleh siswa.

d. Refleksi
Proses pelaksanaan siklus I pretest dan protes berjalan dengan
baik, walaupun belum memperoleh hasil belajar yang diharapkan.
Peneliti melakukan analisis terhadap hasil menulis cerita (karangan)
siswa. Adapun hasil analisis menunjukan bahwa : (1) kemampuan
siswa dalm menentukan judul cerita (karangan) masih kurang, (2)
mengembangkan isi cerita (karangan) masih kurang, (3) pemilihan
52

kata masih kurang, (4) penerapan ejaan pun masih kurang. Ini
terbukti bahwa pada pretes siklus I nilai rata-rata siswa yaitu 52,91,
dan rata-rata prostes siklus I hanya 59,56, ini berarti nilai yang
diperoleh siswa dalam menulis cerita (karangan) melalui jurnal
harian belum memenuhi KKM yaitu 65.

Tabel 9
Refleksi Siklus I dan Perbaikan

No Refleksi siklus I Perbaikan untuk siklus II


1. Alat peraga yang kurang bervariasi Setiap jurnal pada siswa
warnanya memberikan gambar dan
warna sendiri pada jurnal
Masih ada siswa yang tidak Melakukan ice breaking
2. memperhatikan penjelasan peneliti
(mengantuk, ngobrol)
Siswa kurang dalam penggunaan kata, Peneliti menjelaskan terlebih
ejaan dan tanda baca dalam penulisan dahulu tentang penggunaan
3.
cerita pada jurnal kata, ejaan dan tanda baca
terlebih dahulu kepada siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil tes disimpulkan


bahwa pembelajaran menulis cerita (karangan) dengan
menggunakan Jurnal harian siswa perlu ditindak lanjuti ke siklus II.

3. Siklus II
a. Tahap Perencanaan Siklus II
Pada siklus II kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak 4 kali
pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan 2x35 menit. Dalam
kegiatan pelaksanaan pembelajaran peneliti melakukan pembelajaran
dengan melakukan jurnal yang lebih bervariatif dengan melihat hasil
53

refleksi pada siklus I. Persiapan yang dilakukan peneliti pada siklus


II ini antara lain menyiapkan materi pembelajaran yang akan
disamapaikan, mempersiapkan jurnal harian untuk pembelajaran
yang akan berlangsung dan siswa menulis cerita berdasarkan
pengalaman. Perencanaan disusun dan dikembangkan oleh peneliti
secara kolaboratif dengan guru bahasa Indonesia, berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran dengan mengambil standar kopetensi
menulis, mengungkapkan, pikiran perasaan, dan informasi secara
tertulis dalam bentuk cerita (karangan), dan pantu anak, dengan
kompetensi dasar menulis cerita (karangan) tentang berbagai topik
sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar
dan tanda baca). Kegiatan siklus II perlu mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, media yang
digunakan untuk memperlancar siklus ini adalah media jurnal juga.
Peneliti juga menyiapkan alat dokumentasi dan ice breaking.

b. Pelaksanaan Tindakan (acting) dan Observasi


1) Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Senin 18
November 2013 pada pukul 07.30 sampai 08.30.Kegiatan awal
berlangsung selama 10 menit. Pertama-tama peneliti membuka
pembelajaran dengan mengucapkan salam, menyuruh dan
memimpin siswa membaca doa sebagai pembuka pembelajaran,
lalu peneliti mengkondisikan kelas dan menanyakan kabar siswa.
Semua siswa hadir pada hari itu.
Kegiatan inti berlangsung selama 45 menit, Peneliti
memberikan apersepsi mengenai pembelajaran menulis cerita
(karangan), menyiapkan bahan ajar (materi dan media) serta
memotivasi siswa untuk menulis karangan menggunakan jurnal.
Guru mengulang kembali pembelajaran sebelumnya, setelah
itu peneliti menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa
54

mengenai pembelajaran dan materi yang telah dijelaskan oleh


peneliti. Peneliti menyuruh siswa untuk menulis karangan pada
jurnal harian berdasarkan pengalaman yang dialaminya, peneliti
memeriksa karangan yang dibuat siswa.
Peneliti melakukan ice breaking dengan melemparkan bola
ke arah siswa tanpa melihat siswa, dan siswa yang terkena
lemparan bola yang terbuat dari kertas maju ke depan untuk
menceritakan kembali tentang pengalaman yang ditulis dalam
jurnal sampai beberapa waktu.
Kemudian kegiatan akhir berlangsung selama 15 menit. Pada
kegiatan akhir ini, peneliti mengadakan evaluasi, dengan cara
bertanya bagaimana cara membuat karangan. Dan peneliti
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan secara
bersama-sama dan menutup pembelajaran dengan doa.

2) Pertemuan Kelima
Pertemuan kelima dilaksanakan pada Senin 20 November
2013 pada pukul 07.30 sampai 08.30. Kegiatan awal
berlangsung selama 10 menit. Pertama-tama peneliti membuka
pembelajaran dengan mengucapkan salam, menyuruh dan
memimpin siswa membaca doa sebagai pembuka pembelajaran,
lalu peneliti mengkondisikan kelas dan menanyakan kabar
siswa. Semua siswa hadir pada hari itu.
Kegiatan inti berlangsung selama 45 menit, Peneliti
memberikan apersepsi mengenai pembelajaran menulis cerita
(karangan), menyiapkan bahan ajar (materi dan media) serta
memotivasi siswa untuk menulis karangan menggunakan jurnal.
Guru mengulang kembali pembelajaran sebelumnya, setelah itu
peneliti menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa
mengenai pembelajaran dan materi yang telah dijelaskan oleh
peneliti. Peneliti menyuruh siswa untuk menulis karangan pada
55

jurnal harian berdasarkan pengalaman yang dialaminya, peneliti


memeriksa karangan yang dibuat siswa.
Peneliti melekukan ice breaking dengan melemparkan bola
ke arah siswa tanpa melihat siswa, dan siswa yang terkena
lemparan bola yang terbuat dari kertas maju ke depan untuk
menceritaka kembali tentang pengalaman yang di tulis dalam
jurnal sampai beberapa waktu.
Kemudian kegiatan akhir berlangsung selama 15 menit.
Pada kegiatan akhir ini, peneliti mengadakan evaluasi, dengan
cara bertanya bagaimana cara membuat karangan. Dan peneliti
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan secara
bersama-sama dan menutup pembelajaran dengan doa.

3) Pertemuan Keenam
Pertemuan keenam dilaksanakan pada Senin 21 November
2013 pada pukul 07.30 sampai 08.30. Kegiatan awal
berlangsung selama 10 menit. Pertama-tama peneliti membuka
pembelajaran dengan mengucapkan salam, menyuruh dan
memimpin siswa membaca doa sebagai pembuka pembelajaran,
lalu peneliti mengkondisikan kelas dan menanyakan kabar
siswa. Semua siswa hadir pada hari ini.
Kegiatan inti berlangsung selama 45 menit, Peneliti
memberikan apersepsi mengenai pembelajaran menulis cerita
(karangan), menyiapkan bahan ajar (materi dan media) serta
memotivasi siswa untuk menulis karangan menggunakan jurnal.
Guru mengulang kembali pembelajaran sebelumnya, setelah itu
peneliti menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa
mengenai pembelajaran dan materi yang telah dijelaskan oleh
peneliti. Peneliti menyuruh siswa untuk menulis karangan pada
jurnal harian berdasarkan pengalaman yang di alaminya, peneliti
memeriksa karangan yang dibuat siswa.
56

Peneliti melakukan ice breaking dengan melemparkan bola


ke arah siswa tanpa melihat siswa, dan siswa yang terkena
lemparan bola yang terbuat dari kertas maju ke depan untuk
menceritaka kembali tentang pengalaman yang ditulis dalam
jurnal sampai beberapa waktu.
Kemudian kegiatan akhir berlangsung selama 15 menit.
Pada kegiatan akhir ini, peneliti mengadakan evaluasi, dengan
cara bertanya bagaimana cara membuat karangan. Dan peneliti
menyimpulkan pelajran yang telah dilaksanakan secara
bersama-sama dan menutup pembelajaran dengan doa.

c. Tahap Observasi
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran baik itu
observasi untuk guru ataupun untuk siswa. Observasi bertujuan
untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan tindakan yang
disususn untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat
menghasilkan perubahan yang sesuai yang diharapkan dengan yang
diharapkan. Dalam observasi, peneliti mencatat segala perubahan
yang terjadi yang disusaikan dengan indikator yang telah ditentukan
(dirancang) sebelum melakukan observasi. Observasi pada siswa
dilakukan peneliti yang bertindak sebagai guru. Observasi dilakukan
selama proses pembelajaran.
57

Tabel 10

Hasil Menulis Cerita (karangan) Siswa Kelas IV Siklus II

KRETERIA
Isi Ejaan
Pilihan
(runtun, dan
No Nama Judul Struktur kata Jumlah
utuh, tanda
(diksi)
koheren baca
5 – 20 15 – 20 15 – 20 10 – 20 15 – 20
1 Abd Makmur Gunawan 20 13 13 12 17 75
2 Ade Ramadhan 18 12 11 17 15 73
3 Ahmad Mulyono 15 15 10 10 15 67
4 Ajeng Restu Cia 20 16 16 13 15 80
5 Amirosa 16 13 12 13 18 72
6 Anggela Sabrina Sanusi 20 15 15 12 15 77
7 Anggi Syah Putra 15 15 10 15 10 67
8 Annisa Zisca Sumardi 18 13 12 11 17 71
9 Aurena Rizky farrhah 18 13 13 11 17 72
10 Dimas Harya Putra 18 13 12 11 17 71
11 Haikal Ridho 17 13 13 12 18 73
12 Ine Juliana 15 15 14 13 13 70
13 Kaisa Davina Jauza 15 15 17 13 15 75
14 Laisa Nurrizki 15 15 14 13 13 70
15 Manda Nurhaliza 20 16 17 13 14 80
16 Muhammad Andriansyah 17 13 13 12 18 73
17 Muhammad Fahreza 18 13 12 11 17 71
18 Muhammmad Fikri A 15 15 14 13 13 70
19 Muhammad Raihan N 15 14 14 13 13 69
20 Muhammad Rizki R 15 15 10 10 15 67
58

21 Mutiara Widi Lianti 20 14 14 12 15 75


22 Natasya Putri 18 12 11 17 15 73
23 Nurdini Afrilianti 20 15 13 12 14 74
24 Olga silvia 20 15 15 13 15 78
25 Rafika 20 14 14 12 13 73
26 Rafiki 18 13 12 11 17 71
27 Rafli Stiawan 15 14 14 13 13 69
28 Randy Dores 15 13 14 13 14 69
29 Ria Angelina 20 14 13 12 14 73
30 Siti Afiffah 15 14 14 13 13 69
31 Siti Maryanah 20 15 15 12 15 77
32 Sobrn Jamil Al-gofari 15 14 14 13 13 69
33 Zakia Marhamah 15 15 14 13 13 70
34 Giyan Perdiansyah 18 13 12 11 17 71
Jumlah 2454
Rata-rata 72,18

Total skor : Jumlah skor yang diperoleh oleh siswa x 100 %

Jumlah siswa

= 2454 X 100

34

= 72,18
59

Tabel 11
Hasil Angket Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Cerita (Karangan)
Siklus II

Persentase jumlah responden / Persen- Rata- Interp-

No Aspek yang dinilai pertemuan tase rata/indi retasi


kator Data
1 2 3 4

Memperhatikan Cukup
1. 61,76 % 67,65% 64,71% 73,53% 66,91%
penjelasan guru Baik

Senang
66,54%
memperhatikan guru Cukup
2. 55,88% 70,59% 61,76% 66,18% 66,18%
karena menggunakan Baik
Jurnal harian

Siswa mengerjakan
tugas dengan serius
3. 70,59% 64,71% 79,41% 76,47% 76,47% 72,80% Baik
karena menggunakan
jurnal harian

Aktif bertanya pada


Cukup
4. saat pembelajaran 50,00% 58,82% 52,94% 67,65% 57,35%
Baik
berlangsuang
64,22%
Mencatat hasil
Cukup
5. pembelajaran yang 52,94% 58,82% 67,65% 70,51% 62,50%
Baik
penting

Cukup
Rata-rata 58,23% 64,12% 65,29% 72,94% 65,15% 65,15%
Baik
60

Berdasarkan hasil tabel di atas, dapat dilihat persentase rata-rata


65,15%. Rata-rata persentase minat atau kemampuan menulis pada
siklus II ini sudah tercapai sesuai dengan indikator yang di
inginkan.

Tabel 12
Distribusi Frekuensi Angket Siklus II

Frekuensi
No Interval
Absolut Relatif

1. 58 – 61 2 5,88%

2. 62 – 65 6 17,65%

3. 66 – 69 8 23,53%

4. 70 – 73 12 35,29%

5. 74 – 77 3 8,82%

6. 74 – 77 3 8,82%

Jumlah 34 100%

Pada tabel frekuensi di atas, frekuensi terbesar interval 70 – 73


sebanyak 12 siswa dan terendh pada interval 58 – 61 yaitu 2 siswa.
Dari tabel frekuensi, peneliti melihat lebih jelas jumlah siswa yang
senang menulis dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan
mengkatagorikan menjadi 3 (tiga) yaitu kategori tinggi, sedang dan
rendah seperti yang tergambar pada tabel.
61

Tabel 13
Kategori Minat Siswa

Interval Kategori Frekuensi Persentase


26 – 52 Rendah - 0%
53 – 78 Sedang 32 94, 12%
79 – 100 Tinggi 2 5, 88%

Selain melakukan observasi peneliti juga melakukan


wawancara siklus II kepada beberapa siswa mengenai minat dan
kemampuan menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia.
Perhatian siswa dalam menulis pada mata pelajaran bahasa
Indonesia adalah sebagian siswa menyukai menulis dalam pelajaran
bahasa Indonesia karena menggunakan jurnal harian yang membut
mereka mampu menuliskan cerita (karangan) yang ilusi ataupun
kenyataan sesuai dengan pengalaman mereka.

d. Refleksi
Pembelajaran tindakan siklus II difokuskan pada upaya
meningkatkan keterampilan menulis cerita (karangan) melalui
penggunaan Jurnal harian siswa. seluruh data yang dilakukkan
melalui observasi dan evaluasi hasil pretes dan postest berjalan
dengan baik. Hasil analisis dan refleksi dari peristiwa-peristiwa yang
terjadi pada tindakan siklus II yaitu : (1) guru telah mampu
melaksanakan pembelajaran secara optimal sesuai yang
direncanakan, (2) siswa aktif dalam proses pembelajaran menulis
cerita dengan menggunakan jurnal harian, (3) siswa telah mampu
menulis cerita (mengarang) berdasarkan pengalaman, (4)
berdasarkan hasil prostest yang dilakukan dapat dikatakan bahwa
pembelajaran menulis cerita (karangan) menggunakan Jurnal harian
siswa telah berhasil, sesuai indikator yang diharapkan. Hal tersebut
62

terbukti pada pretes nilai rata-rata siswa 52,91, dan pada siklus I
rata-ratanya hanya 59,59, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata
siswa 72,18. Ini berarti hasilnya sudah mencapai KKM yaitu 65.
Berdasarkan hasil pengamatan, dan hasil tes dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran menulis cerita (karangan) menggunakan Jurnal
Harian dapan meningkat kemampuan menulisnya.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan, disimpulkan bahwa

1. Penggunaan jurnal harian dapat diterapkan dalam menulis cerita


(karangan) siswa kelas IV MIS Nurul Ilmi kemang Bogor. Hal ini
terlihat dari data nilai dan agket rata-rata persentase yang meningkat
dari siklus I ke siklus II, dan nilai postes.
2. Penerapan dan penggunan jurnal harian mampu meningkatkan
kemampuan menulis cerita (karangan) siswa kelas IV MI Nurul Ilmi
Bogor.

B. Saran
Berdasarkan penelitian, dapat disarankan sebagai berikut :
1. Peneliti mengajukan saran pembelajaran kepada guru bahasa Indonesia
dalam menulis cerita (karangan) hendaknya menggunakan jurnal
harian, agar dapat mengoptimalkan atau meningkatkan kemampuan
menilis agar siswa menjadi lebih kreatif.
2. Selain dari pemilihan media atau alat peraga yang tepat, guru juga
harus memotivasi siswa selalu bersemangat dalam proses
pembelajaran, dan menciptakan suasana belajar yang kondusif,
menyenangkan, dan kreatif, sehingga siswa dapat terpusat dalam
proses pembelajaran.
3. Untuk sekolah, peneliti menyarankan penggunaan media atau alat
peraga dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Dan untuk siswa dengan adanya penggunaan media siswa
seperti Jurnal harian menjadi lebih mandiri dan kreatif.

63
DAFTAR PUSTAKA

Alek dan Achmad H.P, Bahasa Indonesia, Jakarta : Kencana Prenada,


cet.I. 2010

Anonim. “Manfaat Menulis”, www.purwo.com. diunduh 12/10/2011

Azwar, Saifudin. Penyusunan Skala Pisikologi Edisi 2. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar, 2012

Daryanto. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Apollo,1997

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,


2007

Depdiknas, Paduan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP).


Jakarta: Darma Bakti, 2006

Echols, John M, dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia. Jakarta:


Grafindo,1996

Hadjar, Ibnu. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam


Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 1999

Hatimah, Ihat, Rudi Susilana, Nur Aedi. Penelitian Pendidikan.


Bandung: UPI PRESS, Cet.I. 2007

Hemalik, Oemar. Dasar-dasar Perkembangan Kurikulum. Bandung :


Remaja Rosdakarya, Cet. III. 2009

Hermawan, Ruswandi, Mujiono, dan Ayi Suherman. Metode Penelitian


Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS, Cet. I. 2007

Hufaz, Achmad. Penelitian Tindakan Kelas. Direktorat Jendral


Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Cet.I. 2009

64
65

http://weruh-weruh.blogspot.com/2011/04/manfaat-menulis.html

Komaidi, Didik. Menulis Kreatif. Yogyakarta: Sabda Media, 2011

Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai


Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Rajawali, Cet.IV. 2011

Kusnadi dan Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN


Syarif Hidayatullah, 2006

M. Atar Semi, Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya,1990

Novrida, Lizza. “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Bentuk Tes


Formatif Terhadap Hasil Belajar Matematika dengan Mengontrol
Intelegensi Siswa”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2010

Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia No 20 tahun 2003,


Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: BP. Panca Usaha Putri, Cet.I.
2003

Rusmini, Novi dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa Indonesia dan


Sastra Indonesia di Kelas Tingg., Bandung : UPI Press, Cet. I. 2007

Sadiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali


Pers, Cet. 19. 2011

Siregar, Evaline dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran.


Bogor : Ghalia Indonesia, Cet.II. 2011

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :


PT Rineka Cipta, Cet. IV. 2003

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada, cet. 8. 1997

Suharsini, Ari Kunto, dan Suharjono Supardi, Penelitian Tindakan


keleas. Jakarta : PT. Bumi Aksara, Cet. IX. 2010
66

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2012

Sumandi Suryabrata, Pisikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo


persada, 2002

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, Cet. 15. 2010

Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan


Berbahas., Bandung: Angkasa, 1984

Tarigan, Henry Guntur, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan


Berbahasa. Bandung : Angkasa, 2008

Triano. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi


Pustaka, Cet. I. 2011

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen pendidikan Nasional
Indonesia, Cet. III. 2006

Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan


Kelas Edisi kedua. Jakarta: Indeks, cet.V. 2012

Y, Budi Nuryanta, Kasuriyanta, dan Imam Koemen. Pengajaran


Keterampilan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka, Cet. II. 2008

Z, Zurinal dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-


dasar Pelaksanaan Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. I. 2006
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lembar Wawancara dengan Guru

Hari/ tanggal : Sabtu /08 November 2014

Tempat : MI Nurul Ilmi

Waktu : Pukul 09.00 WIB s/d selesai

Yang diwawancarai : Wahyudi S.Pd.I

Yang mewawancarai : Tasya Ratih Zulfa

1. Apa saja hambatan-hambatan yang sering ditemukan dalam pembelajaran


Bahasa Indonesia?
• Kurangnya media pembelajaran
• Bahasan dalam buku baik paket/ LKS hanya sedikit

2. Metode pembelajaran apa saja yang digunakan pada pembelajaran Bahasa


Indonesia ?
Ceramah, tanya jawab, latihan, tugas, merangkum dan diskusi

3. Metode pembelajaran apakah yang sering digunakan pada pembelajaran


Bahasa Indonesia? Mengapa?
Ceramah, tanya jawab, latihan, dan tugas

Alasan :
Menurut saya setelah saya memberikan penjelasan dan langsung melakukan
tanya jawab , latihan dan tugas akan membantu ingatan mereka tentang materi
yang disampaikan.

4. Model pembelajaran apakah yang digunakan pada pembelajaran Bahasa


Indonesia?
Tanya jawab dan tugas.
5. Model pembelajaran apakah yang sering digunakan pada pembelajaran Bahasa
Indonesia? Mengapa?
Tanya jawab dan tugas

Alasan :
Karena dengan tanya jawab membantu daya ingat mereka secara langsung dan
pada saat pemberian tugas membantu kemampuan mereka.

6. Bagaimana dengan hasil belajar ulangan tengah semester siswa pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia?
Puas

Alasan (jika perlu) :


Karena yang mengikuti remedial setelah UTS hanya beberapa siswa saja.

7. Bagaimana cara anda, agar siswa mendapatkan nilai yang bagus?


Memberikan banyak latihan, tanya jawab dan pemberian tugas serta mencari.

8. Berapa persen siswa yang mengikuti kegiatan remedial setelah


dilaksanakannya
ulangan tengah semester?
Sebanyak 0,5%.

Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : MI NURUL ILMI

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/I

AlokasiWaktu : 4 x 32 menit

Standar Kompetensi : M e n g u n g k a p ka n
p i k ira n, perasaa n da n in f or m asi
se c a r a tert ulis dalam
b e nt u k karan g a n,
p e n g u m u m a n, dan
p a nt u n
a na k.
Kompetensi Dasar : M e n y us u n kara n g a n
tenta n g ber b a gai to pi k
se d e r h a n a den g a n
m e m p e r hatik a n
p e n g g u n aa n
ejaa n (h uru f besar,ta n d a
titi k,ta n d a k o m a, dll)

Indikator :

 Dapat menulis cerita berdasarkan pengalaman


 Dapat menyusun cerita dengan memperhatikan ejaan.
 Dapat menentukan judul cerita

1. Tujuan Pembelajaran:
- Siswa dapat menulis cerita berdasarkan pengalaman
- Siswa dapat menyusun cerita dengan memperhatikan ejaan
- Siswa dapat menentukan judul cerita
2. Metode Pembelajaran:
- Ceramah
- Tanya jawab
- Penggunaan Jurnal Harian
3. Materi Pembelajaran:
- Menulis
- Sub materi (Menulis cerita)
4. Langkah Pembelajaran
Nilai-
Langkah Kegiatan Pembelajaran
NilaiKarakter

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan membaca do’a Iman danTakwa

(5 Menit) sebelum belajar


2. Guru Mengkondisikan kelas Disiplin
3. Mengabsen kehadiran siswa Disiplin
4. Guru menanyakan kabar siswa.
5. Apersepsi, dengan mengajukan pertanyaan seperti : Keaktifan siswa,
dalam menulis cerita atau karangan apa yang harus konsentrasi
kalian tentukan ?
6. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran Keaktifan,
7. Pre-test : Cermat, rasa ingin
Guru memotivasi siswa dengan memberikan pre test tahu
Inti Eksplorasi:
(70 menit) Cermat,
1. menjelaskan kepada siswa tentang cara menulis
mengungkapkan
cerita (karangan)
pendapat, tertib
2. Memberikan contoh tentang membuat cerita
(karangan)

Elaborasi

3. Jika semua siswa sudah mengerti tentang petunjuk Keaktifan siswa,


untuk membuat cerita, guru memberikan kesempatan disiplin
kepada siswa untuk bertanya jika masih ada yang
belum dimengerti. .Disiplin dan
4. Untuk mengulas pemahaman siswa tentang membuat memperhatikan
cerita dengan petunjuk.
5. Guru membagikan kertas Jurnal harian kepada Tanggung jawab
sisawa.
6. Guru menyuruh siswa untuk menentukan judul
cerita sesuai dengan petunjuk. Tertib
7. Guru menugaskan siswa untuk menulis.
8. Guru menyuruh siswa untuk membacakan hasil Tanggung jawab
cerita atau karangan yang telah dibuat.

Konfirmasi:

9. Guru merefleksi kegiatan pelajaran guna menggali Dsiplin, rasa ingin


pengalaman belajar yang telah dilakukan. tahu
10. Guru bertanya tentang hal-hal yang belum di ketahui. Rasa ingin tahu
11. Membantu menyelesaikan masalah. Tanggung jawab

Penutup 12. Siswa dan guru mengambil kesimpulan dari materi Keaktifan siswa

(5 menit) pelajaran hari ini.


13. Guru memberikan penilaian terhadap hasil pelajaran.
14. Memberikan PR
15. Pembelajaran ditutup dengan membaca do’a Iman danTakwa
hamdallah.

5. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran


 Buku paket Bina Bahasa Indonesia kelas IV
 Buku LKS
 Jurnal Hariansiswa

Mengetahui
Kepala MIS.Nurul Ilmi Guru Mata Pelajaran

Iyah Satiyah. S.Pd.I (Tasya Ratih Zulfa)


NIP 196705061991032004
Lampiran 3
Tabel
Format Lembar Observasi Guru

Penilaian

No Aspek yang diamati Ya Tidak

(2) (1)

1 Guru mengkondisikan kelas 2

2 Guru mengadakan apersepsi 2

3 Guru memberikan motivasi 2

4 Guru menyiapkan mteri pembelajaran 2

5 Guru mengimformasikan tujuan pembelajaran 2

6 Guru membagikan jurnal harian kepada siswa 2


Guru mengembangkan materi pembelajaran
7 2
sesuai dengan apa yang dipelajari

8 Guru memeriksa hasil siswa 2

Guru menyuruh siswa untuk membacakan hasil


9 2
cerita (karangan) yang dibuat

10 Guru menyimpulkan hasil tes 2

11 Guru melakukkan penilaian 2

12 Guru membuat simpulan pembelajaran 2

Lampiran 4

Format Lembar Observasi Siswa

Penilaian

Aspek yang diamati Ya Tidak

(2) (1)

1 Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran

a. Siswa memperhatikan penjelasan guru


1 1
tentang menulis cerita (karangan) dengan
menggunakan Jurnal Harian siswa
b. Siswa menulis cerita (karangan) dengan
2
menggunakan Jurnal Harian
c. Siswa mengajukan pertanyaan yang
2
berkaitan dengan menulis cerita (karangan)
d. Siswa menjawab pertanyaan guru 2

e. Siswa membacakan hasil cerita (karangan)


2
yang sudah dibuat siswa
f. Siswa mencatat kesimpulan yang telah
2
diberikan oleh guru

Lampiran 5
Lembar Kerja Siswa

Menulis Cerita (karangan)

Petunjuk

1. Kerjakan karangan dengan menggunakan jurnal yang telah diberikan


2. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Soal

1. Tulis sebuah cerita (karangan) berdasarkan pengalaman kalian


2. Tentukan :
a. Judul
b. Isi
c. Struktur
d. Pilihan kata
e. Ejaan dan tanda baca

Selamat Mengerjakan

Lampiran 7
KRITERIA PENILAIAN MRNULIS CERITA (KARANGAN)

Aspek Kriteria Skor

6. Kesesuaian Judul (5-20)  Jika judul sesuai dengan 20


apa yang diperintahkan
oleh guru.
 Jika judul tidak sesuai
5

7. Pengorganisasian isi  Jika terdapat isi runtun, 15 – 20


(runtun, utuh, dan koheren) utuh dan koheren
 Jika terdapat isi utuh,
10 – 15
runtun, tetapi tidak
koheren
 Jika terdapat isi tidak
utuh, runtun, dan koheren
5 – 10

8. Struktur  Jika kata dan kalimatnya 15 – 20


sesuai
 Jika kata sesuai tetapi
10 – 15
kalimatnya tidak sesuai
 Jika kata tidak seuai
dengan kalimatnya
5 – 10

9. Pilihan kata (Diksi) (5 – 20)  Jika terdapat pilihan kata 10 – 20


yang sesuai dengan bahasa
baku
 Jika terdapat pilihan kata
yang tidak sesuai dengan 5 – 20
bahasa yang baku
10. Penerapan ejaan (5 –  Jika terdapat penggunaan 15 – 20
20) tanda baca dan huruf
kapital
10 – 15
 Jika terdapat tanda baca
tetapi tidak ada
penggunaan huruf kapital
 Jika tidak terdapat tanda
baca dan huruf kapital
5 – 10

JUMLAH 100

Lampiran 8

Prolehan Nilai Pretest

KRTERIA

Isi (runtun, Pilihan Ejaan


No Nama Judul utuh, StIruktur kata dan tanda Jumlah
koheren (diksi) baca

5 – 20 15 – 20 15 – 20 10 – 20 15 – 20
1 Abd Makmur Gunawan 9 11 10 8 9 47

2 Ade Ramadhan 10 9 9 10 10 48

3 Ahmad Mulyono 7 8 9 7 9 40

4 Ajeng Restu Cia 15 10 10 10 15 60

5 Amirosa 9 9 9 7 8 42

6 Anggela Sabrina Sanusi 14 10 10 11 15 60

7 Anggi Syah Putra 7 8 9 7 9 40

8 Annisa Zisca Sumardi 10 9 9 10 10 48

9 Aurena Rizky farrhah 10 9 10 10 10 49

10 Dimas Harya Putra 11 10 9 10 10 50

11 Haikal Ridho 10 10 10 10 10 50

12 Ine Juliana 13 10 11 10 13 57

13 Kaisa Davina Jauza 10 10 14 13 10 57

14 Laisa Nurrizki 14 11 10 10 11 56

15 Manda Nurhaliza 15 10 10 11 15 61

16 Muhammad andriansyah 8 10 10 11 10 49

17 Muhammad Fahreza 12 9 9 11 13 54

18 Muhammmad Fikri A 13 10 11 10 13 57

19 Muhammad Raihan N 9 10 10 10 10 49

20 Muhammad Rizki R 10 10 10 10 10 50

21 Mutiara Widi Lianti 13 10 14 10 10 57

22 Natasya Putri 15 10 10 12 10 57
23 Nurdini Afrilianti 11 10 10 10 11 52

24 Olga silvia 15 10 15 10 10 60

25 Rafika 11 10 10 10 11 52

26 Rafiki 15 10 11 10 14 60

27 Rafli Stiawan 8 10 10 10 10 48

28 Randy Dores 12 9 9 11 13 54

29 Ria Angelina 10 10 14 13 12 59

30 Siti Afiffah 12 15 10 10 10 57

31 Siti Maryanah 15 10 11 10 14 60

32 Sobrn Jamil Al-gofari 12 9 9 11 12 53

33 Zakia Marhamah 10 12 10 10 13 55

34 Giyan Perdiansyah 10 11 10 10 10 51

Jumlah 1799

Rata-rata 52,91
Lampiran 9

Hasil Menulis Cerita (karangan) Siswa Kelas IV Siklus I

KRITERIA

Isi Ejaan
Pilihan
(runtun, dan
No Nama Judul Struktur kata Jumlah
utuh, tanda
(diksi)
koheren baca

5 – 20 15 – 20 15 – 20 10 – 20 15 – 20

1 Abd Makmur Gunawan 10 10 15 10 15 62

2 Ade Ramadhan 15 10 10 10 15 60

3 Ahmad Mulyono 9 11 10 10 11 51

4 Ajeng Restu Cia 15 15 10 10 15 67

5 Amirosa 12 11 15 12 10 60

6 Anggela Sabrina Sanusi 15 15 10 10 15 65

7 Anggi Syah Putra 9 11 10 10 11 51

8 Annisa Zisca Sumardi 14 11 10 10 12 57

9 Aurena Rizky farrhah 12 10 10 12 16 60


10 Dimas Harya Putra 14 11 10 10 11 56

11 Haikal Ridho 13 10 11 11 14 59

12 Ine Juliana 15 10 10 10 15 60

13 Kaisa Davina Jauza 15 15 10 10 15 64

14 Laisa Nurrizki 19 10 10 10 10 59

15 Manda Nurhaliza 14 14 17 13 11 69

16 Muhammad Andriansyah 13 12 10 11 12 58

17 Muhammad Fahreza 13 12 10 11 12 58

18 Muhammmad Fikri A 15 10 10 15 15 60

19 Muhammad Raihan N 10 10 10 10 19 59

20 Muhammad Rizki R 11 10 10 10 11 52

21 Mutiara Widi Lianti 14 11 12 11 14 62

22 Natasya Putri 12 10 10 12 16 60

23 Nurdini Afrilianti 13 10 11 11 14 59

24 Olga silvia 15 15 10 10 15 65

25 Rafika 12 10 10 12 16 60

26 Rafiki 13 14 16 10 10 63

27 Rafli Stiawan 13 10 10 10 10 53

28 Randy Dores 12 11 10 11 12 56

29 Ria Angelina 11 13 10 10 19 63

30 Siti Afiffah 12 10 10 12 16 60

31 Siti Maryanah 11 10 10 19 13 63
32 Sobrn Jamil Al-gofari 14 11 10 10 12 57

33 Zakia Marhamah 13 11 12 11 12 59

34 Giyan Perdiansyah 13 12 10 11 12 58

Jumlah 2025

Rata-rata 59,56

Lampiran 10

Hasil Menulis Cerita (karangan) Siswa Kelas IV Siklus II

KRITERIA

Isi Ejaan
Pilihan
(runtun, dan
No Nama Judul Struktur kata Jumlah
utuh,kohe tanda
(diksi)
ren baca

5 – 20 15 – 20 15 – 20 10 – 20 15 – 20
1 Abd Makmur Gunawan 20 13 13 12 17 75

2 Ade Ramadhan 18 12 11 17 15 73

3 Ahmad Mulyono 15 15 10 10 15 67

4 Ajeng Restu Cia 20 16 16 13 15 80

5 Amirosa 16 13 12 13 18 72

6 Anggela Sabrina Sanusi 20 15 15 12 15 77

7 Anggi Syah Putra 15 15 10 15 10 67

8 Annisa Zisca Sumardi 18 13 12 11 17 71

9 Aurena Rizky farrhah 18 13 13 11 17 72

10 Dimas Harya Putra 18 13 12 11 17 71

11 Haikal Ridho 17 13 13 12 18 73

12 Ine Juliana 15 15 14 13 13 70

13 Kaisa Davina Jauza 15 15 17 13 15 75

14 Laisa Nurrizki 15 15 14 13 13 70

15 Manda Nurhaliza 20 16 17 13 14 80

16 Muhammad Andriansyah 17 13 13 12 18 73

17 Muhammad Fahreza 18 13 12 11 17 71

18 Muhammmad Fikri A 15 15 14 13 13 70

19 Muhammad Raihan N 15 14 14 13 13 69

20 Muhammad Rizki R 15 15 10 10 15 67

21 Mutiara Widi Lianti 20 14 14 12 15 75

22 Natasya Putri 18 12 11 17 15 73
23 Nurdini Afrilianti 20 15 13 12 14 74

24 Olga silvia 20 15 15 13 15 78

25 Rafika 20 14 14 12 13 73

26 Rafiki 18 13 12 11 17 71

27 Rafli Stiawan 15 14 14 13 13 69

28 Randy Dores 15 13 14 13 14 69

29 Ria Angelina 20 14 13 12 14 73

30 Siti Afiffah 15 14 14 13 13 69

31 Siti Maryanah 20 15 15 12 15 77

32 Sobrn Jamil Al-gofari 15 14 14 13 13 69

33 Zakia Marhamah 15 15 14 13 13 70

34 Giyan Perdiansyah 18 13 12 11 17 71

Jumlah 2454

Rata-rata 72,18
Lampiran 11

Tabel
Hasil Angket Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Cerita
(Karangan)
Siklus I

Persentase jumlah responden / Rata-


pertemuan Persen- Interpret
No Aspek yang dinilai rata/ind
tase asi Data
1 2 3 4 ikator

Memperhatikan Cukup
1. 58,82% 61,76% 70,36% 67,65% 64,21%
penjelasan guru Baik

Senang 64,37%
memperhatikan guru Cukup
2. 52,82% 58,82% 67,65% 64,71% 61,03%
karena menggunakan Baik
Jurnal harian

Siswa mengerjakan
tugas dengan serius Cukup
3. 64,71% 61,76% 73,53% 70,59% 67,65%
karena menggunakan Baik
jurnal harian 60,05%

Aktif bertanya pada


Cukup
4. saat pembelajaran 44,11% 50,00% 58,82% 61,76% 53,67%
Baik
berlangsuang
Mencatat hasis
Cukup
5. pembelajaran yang 50,00% 52,94% 64,71% 67,65% 58,83%
Baik
penting

Cukup
Rata-rata 54,12% 57,07% 67,06% 66,47% 61,18%
Baik

Lampiran 12

Tabel
Distribusi Frekuensi Angket Siklus I

Frekuensi
No Interval
Absolut Relatif

2. 54 – 57 1 2,94 %

58 – 61 1 2,94 %

62 – 65 12 35,29 %

66 – 69 14 41,17 %

70 – 73 4 13,60 %

74 – 77 2 5,88 %

Jumlah 34 100 %
Lampiran 13

Tabel
Kategori Hasil Angket Siswa Siklus I

Interval Kategori Frekuensi Persentase

26 – 52 Rendah - 0%

53 – 78 Sedang 34 100 %

79 – 100 Tenggi 0 0%
Lampiran 14

Tabel
Hasil Angket Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Cerita (Karangan)
Siklus II

Persentase jumlah responden / Rata- Interpr


pertemuan Persent
No Aspek yang dinilai rata/ind etasi
ase
1 2 3 4 ikator Data

Memperhatikan Cukup
1. 61,76 % 67,65% 64,71% 73,53% 66,91% 66,54%
penjelasan guru Baik
Senang
memperhatikan guru Cukup
2. 55,88% 70,59% 61,76% 66,18% 66,18%
karena menggunakan Baik
Jurnal harian

Siswa mengerjakan
tugas dengan serius
3. 70,59% 64,71% 79,41% 76,47% 76,47% 72,80% Baik
karena menggunakan
jurnal harian

Aktif bertanya pada


Cukup
4. saat pembelajaran 50,00% 58,82% 52,94% 67,65% 57,35%
Baik
berlangsuang
64,22%
Mencatat hasis
Cukup
5. pembelajaran yang 52,94% 58,82% 67,65% 70,51% 62,50%
Baik
penting

Cukup
Rata-rata 58,23% 64,12% 65,29% 72,94% 65,15% 65,15%
Baik

Lampiran 15

Tabel
Distribusi Frekuensi Angket Siklus II

Frekuensi
No Interval
Absolut Relatif

7. 58 – 61 2 5,88%

8. 62 – 65 6 17,65%

9. 66 – 69 8 23,53%
10. 70 – 73 12 35,29%

11. 74 – 77 3 8,82%

12. 74 – 77 3 8,82%

Jumlah 34 100%

Lampiran 16

Tabel
Kategori Hasil Angket Siswa Siklus II

Interval Kategori Frekuensi Persentase

26 – 52 Rendah - 0%

53 – 78 Sedang 32 94, 12%

79 – 100 Tenggi 2 5, 88%

Anda mungkin juga menyukai