Anda di halaman 1dari 2

Diresume oleh :

Fatimatuzzahrah 190103020412
Halipah 190103020459

Mata kuliah : Ilmu Mantiq


Dosen Pengampu : Muhammad Syafi'i, M.Ag

Kelompok 7 : Istidlal

Pembahasan tentang Istidlal


Kata istidlal berasal dari bahasa Arab kata istidlal adalah dari kata “istadalla”, yang berarti
mengambil kesimpulan atau kesimpulan yang diambil dari petunjuk yang ada. Sedangkan, arti
dalil sendiri adalah petunjuk, petunjuk yang digunakan untuk mendapat satu kesimpulan.
Menurut Imam Abdul Hamid Hakim, istidlal adalah mencari dalil yang tidak ada pada nash
Alquran dan al-Sunnah, tidak ada pada Ijma dan tidak ada pada Qiyas . Istidlal merupakan
pembahasan terpenting dan tujuan tertinggi daripada ilmu mantiq, karena dengan istidlal itu
pikiran dipindahkan dari perkara-perkara yang sudah diketahui kepada yang belum diketahui
sehingga ia memperoleh apa yang dicari dan mengetahui apa yang dimaksud.
A. Ta'rifnya
Istidlal ialah memindahkan pikiran dari perkara-perkara yang sudah diketahui
kepada perkara-perkara yang belum diketahui dengan menggunakan yang sudah
diketahui itu sebagai wasilah untuk mengetahui yang belum diketahui.
B. Pembagiannya
Istidlal dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Qiyasi/deduksi, yaitu istidlal yang menggunakan pikiran ketika memindahkannya dari
hakikat-hakikat yang sudah diketahui kepada hakikat-hakikat yang belum diketahui
dengan kaidah-kaidah yang diterima kebenarannya agar sampai kepada yang
dimaksudkan.
Contoh:
-Besi ialah logam.
-Tiap-tiap logam dapat menyampaikan panas denganbaik.
Besi dapat menyampaikan panas dengan baik pikiran dapat sampai kepada
kesimpulan (natijah) ini, yaitu, “besi dapat menyampaikan panas dengan baik” adalah
karena mempergunakan dua qadhiyyah yang diterima kebenarannya, yaitu:
-Besi ialah logam.
-Tiap-tiap logam dapat menyampaikan panas dengan baik
2. Istiqra'i, yaitu istidlal adalah proses berpikir dengan cara menarik kesimpulan
berdasarkan fakta-fakta setelah dilakukan percobaan-percobaan dan penelitian yang
cermat serta tepat. Istilah lain untuk istidlal istiqra'i adalah penarikan secara induktif
( istinbathi ).
Contoh :
Besi, melalui percobaan-percobaan memanaskannya ternyata memuai. Percobaan ini
dilakukan berulang-ulang di berbagai tempat dan waktu yang hasilnya sama, yaitu
memuai. Kesimpulan umum ditarik bahwa besi, jika dipuji memuai. Percobaan
dilanjutkan kepada benda lainnya dan semuanya sama, jika terpesona. Akhirnya ditarik
suatu generalisasi yang menjadi kesimpulan umum bahwa semua benda padat, jika
dilihat, memuai.
Istidlal Istiqra'i terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
a. Istidlal Istiqra'i Tam , yaitu jika penarikan kesimpulan umum (generalisasi)
berdasarkan hasil penelitian itu berlaku untuk semua individu atau satuan dari
fakta-fakta yang ditetapkan suatu keputusan.
Contoh : Jumlah hari pada setiap bulan Qomariyah tidak lebih dari tiga puluh hari.
b. Istiqra'i Naqish , yaitu jika penarikan kesimpulan umum (generalisasi)
berdasarkan hasil penelitian tetapi tidak berlaku untuk semua individu (masih
terdapat individu yang dikecualikan karena penetapan umum tersebut tidak
diberlakukan kepadanya).
Contoh : Setiap orang yang sedih atau sakit, ia akan menangis.

Anda mungkin juga menyukai