Anda di halaman 1dari 4

Review tentang Sistem Persamaan Diferensial Linear

Misalkan diberikan Sistem Persamaan Diferensial Linear


𝑑𝑥
𝐷𝑥 = = 𝐴𝑥, 𝑥 ∈ ℝ𝑑
𝑑𝑡
dengan 𝐴 merupakan matriks berukuran 𝑑 × 𝑑 dengan elemen matriks merupakan bilangan
real.
• Solusi system persamaan diferensial linear
𝑑𝑥
= 𝐴𝑥, 𝑥 ∈ ℝ𝑑 , 𝑥(0) = 𝑥0
𝑑𝑡
diberikan oleh
𝑥(𝑡) = 𝑒 𝐴𝑡 𝑥0 .
• Perilaku solusi (perilaku solusi menggambarkan perilaku sistem persamaan diferensial
linear tersebut). Perilaku solusi untuk jangka panjang ( lim 𝑥(𝑡) = lim 𝑒 𝐴𝑡 𝑥0 )
𝑡→∞ 𝑡→∞
dipengaruhi oleh nilai eigen matriks 𝐴.
• Jika semua nilai eigen matriks 𝐴 bernilai negative atau mempunyai bagian real
negative, maka
lim 𝑒 𝐴𝑡 = 0, lim ‖𝑒 𝐴𝑡 ‖ = 0.
𝑡→∞ 𝑡→∞
∗ 𝑑
Hal ini berarti titik setimbang 𝑥 = 0 ∈ ℝ bersifat stabil asimtotis, karena
lim 𝑥(𝑡) = lim 𝑒 𝐴𝑡 𝑥0 = 0.
𝑡→∞ 𝑡→∞
• Jika ada nilai eigen matriks 𝐴 bernilai positif atau mempunyai bagian real positif, maka
lim ‖𝑒 𝐴𝑡 ‖ = ∞.
𝑡→∞

Untuk sistem PDB tak linear, perlu menggunakan teorema center-manifold untuk
menguji kestabilan titik setimbang.

Kestabilan SPDF Linear


Misalkan diberikan SPDF Linear
𝐶 𝛼
0𝐷 𝑥 = 𝐴𝑥, 𝑥 ∈ ℝ𝑑
dengan 𝐴 merupakan matriks berukuran 𝑑 × 𝑑 dengan elemen matriks merupakan bilangan
real.
• Solusi system persamaan diferensial linear
𝐶 𝛼
0𝐷 𝑥 = 𝐴𝑥, 𝑥 ∈ ℝ𝑑 , 𝑥(0) = 𝑥0
diberikan oleh
𝑥(𝑡) = 𝐸𝛼 (𝐴𝑡 𝛼 )𝑥0 .
-
Identitas Euler

𝑒 𝑖𝜃 = cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃

𝑡𝑒 𝑖𝜃 = 𝑡(cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃)
𝑡 𝛼 𝑒 𝑖𝜃 = 𝑡 𝛼 (cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃)
Misalkan 𝜆1 , 𝜆2 , … , 𝜆𝑑 adalah nilai eigen matriks A, dan
𝜆𝑘 = 𝑟𝑘 (cos 𝜃𝑘 + 𝑖 sin 𝜃𝑘 ), 𝑘 = 1,2, … , 𝑑.
Disini 𝜃𝑘 = arg(𝜆𝑘 ) , 𝑘 = 1,2, … , 𝑑.
Dengan menggunakan Teorema 4.4(a),
𝛼𝜋
𝐸𝛼 (𝑡 𝛼 𝑒 𝑖𝜃 ) = 𝐸𝛼 (𝑡 𝛼 (cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃)) → 0 ketika 𝑡 → ∞ asalkan 𝜃 > .
2

Akibatnya,
𝛼𝜋
lim 𝐸𝛼 (𝐴𝑡 𝛼 ) = 0 asalkan arg(𝜆𝑘 ) > , 𝑘 = 1,2, … , 𝑑, dengan 𝜆𝑘 , 𝑘 = 1,2, … , 𝑑 menyatakan
𝑡→∞ 2
nilai eigen A.

▪ 𝑥 = 0 ∈ ℝ𝑑 merupakan titik setimbang SPDF linear 𝐷𝛼 𝑥 = 𝐴𝑥.


𝛼𝜋
▪ Titik setimbang 𝑥 = 0 bersifat stabil asimtotis jika arg(𝜆𝑖 ) > 2 , 𝑖 = 1,2, … , 𝑑.
▪ Misalkan 𝜆𝑖 (𝑖 = 1,2, … , 𝑑) merupakan nilai eigen 𝐴. Ketika 𝛼 = 1, titik setimbang
𝜋
𝑥 = 0 bersifat stabil asimtotis jika arg(𝜆𝑖 ) > 2 , 𝑖 = 1,2, … , 𝑑, yaitu setiap 𝜆𝑖
mempunyai bagian real negative.
Pentingnya mengkaji kestabilan titik setimbang model
Kita ingin mengetahui perilaku (behaviour) solusi model ketika waktu semakin membesar (𝑡 →
∞).
a) Apakah solusi model 𝑥(t) akan tumbuh tanpa batas ketika 𝑡 → ∞?
Ketika solusi model 𝑥(t) akan tumbuh tanpa batas ketika 𝑡 → ∞, maka titik setimbang
x* dikatakan bersifat tidak stabil. Demikian juga ketika solusi model x(t) menjauhi titik
setimbang x*, maka titik setimbang x* dikatakan tidak stabil.
b) Apakah solusi model 𝑥(𝑡) → 𝑥 ∗ (x* titik setimbang model) ketika 𝑡 → ∞?
Ketika solusi model 𝑥(𝑡) → 𝑥 ∗ (x* titik setimbang model) ketika 𝑡 → ∞, titik
setimbang x* dikatakan bersifat stabil asimtotis.
c) Apakah solusi model 𝑥(𝑡) akan berada di “sekitar” titik setimbang x* ketika 𝑡 → ∞?
Ketika solusi model 𝑥(𝑡) akan berada di “sekitar” titik setimbang x* ketika 𝑡 → ∞, titik
setimbang x* dikatakan bersifat stabil.

Review tentang argumen suatu bilangan kompleks


Tentukan arg (𝑧) untuk:
(a) 𝑧=2
(b) 𝑧 = −3
(c) 𝑧 = 2 + 2𝑖
(d) 𝑧 = 2 − 2𝑖
(e) 𝑧 = −2 + 2𝑖
(f) 𝑧 = −2 − 2𝑖
Perhatikan model SPDF
𝒟 𝛼 𝑥 = 𝑓(𝑥), 𝑥 ∈ ℝ𝑑 .
Misalkan 𝑥 ∗ merupakan titik setimbang SPDF tersebut. Untuk setiap 𝑥 di sekitar 𝑥 ∗ ,
𝑓(𝑥) dapat dihampiri dengan
𝑓(𝑥) ≈ 𝑓(𝑥 ∗ ) + 𝐽𝑓 (𝑥 ∗ )(𝑥 − 𝑥 ∗ ).

Karena 𝑥 ∗ merupakan titik setimbang SPDF, maka 𝑓(𝑥 ∗ ) = 0 ∈ ℝ𝑑 , sehingga


𝑓(𝑥) ≈ 𝐽𝑓 (𝑥 ∗ )(𝑥 − 𝑥 ∗ ).

Oleh karena itu, untuk setiap 𝑥 di sekitar 𝑥 ∗ , model SPDF 𝒟 𝛼 𝑥 = 𝑓(𝑥) dapat dihampiri dengan
hampiran linear
𝒟 𝛼 𝑥 = 𝐽𝑓 (𝑥 ∗ )(𝑥 − 𝑥 ∗ ).

Anda mungkin juga menyukai