Dikutip dari Hikmatut Tasyri' yang ditulis oleh Syekh Ali Ahmad al-Jurjawi, berikut
penggalan isi khutbah Nabi Muhammad SAW saat ibadah haji wada dilakukan:
“Sesungguhnya darah dan harta kalian adalah suci, sama seperti sucinya hari yang
kalian jalani ini, pada bulan ini, di negeri kalian ini. Ingatlah bahwa segala sesuatu yang
terjadi pada masa Jahiliah dan disaksikan oleh kedua mata kakiku ini telah dihapuskan.
Bahwa darah yang tertumpah pada masa Jahiliah, semuanya telah dihapuskan.
Darah pertama dari sekian banyak darah kita yang telah kuhapuskan adalah darah Ibnu
Rabi'ah ibn Harits. Pada saat itu, Ibnu Rabi'ah disusui di tempat Bani Sa'ad, kemudian
dibunuh oleh Hudzail.
Bahwa riba yang dijalankan pada masa Jahiliah telah dihapuskan. Dan praktik
riba yang pertama kali dihapuskan adalah riba yang terjadi di antara kita, riba yang
dilakukan oleh Abbas ibn Abdul Muththalib. Maka, sesungguhnya seluruh riba yang
telah dilakukan olehnya telah dihapuskan.
Takutlah kalian kepada Allah dalam soal perempuan. Sesungguhnya kalian telah
mengambil mereka sebagai amanah dari Allah dan menghalalkan kehormatan mereka
dengan mengatasnamakan Allah. Hak kalian atas mereka adalah bahwa mereka tidak
mengizinkan seseorang yang tidak kalian sukai menginjakkan kakinya di lantai kalian.
Dan sesungguhnya telah kutinggalkan untuk kalian sesuatu yang jika kalian
berpegang teguh kepadanya, niscaya kalian tidak akan sesat selama-lamanya. Sesuatu itu
adalah Kitab Allah.
Apabila pada hari kemudian aku mempertanyakan semua itu kepada kalian, apa
jawaban kalian?
Selain itu, Nabi Muhammad juga menyampaikan hal berikut dalam khutbahnya:
Sesungguhnya setiap muslim adalah saudara bagi setiap muslim lainnya. Seluruh
muslimin adalah bersaudara. Oleh sebab itu, tidak diperbolehkan bagi siapapun untuk
mengambil harta saudaranya, kecuali sesuatu yang diberikan atas kebaikan hatinya