Anda di halaman 1dari 4

Haji Wada, Khutbah Rasulullah dan Tanda Sempurnanya Islam

Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari


Jabir ra, ia berkata: Selama 9 tahun tinggal di Ibnu Sa‘ad meriwayatkan bahwa ketika Nabi saw
Madinah Munawarah, Nabi Shallallahu Alaihi menunjuk Abu Bakar sebagai Amir Jama‘ah haji, ia
Wasallam belum melaksanakan Haji. Kemudian (Abu Bakar) berangkat bersama 300 orang dari
pada tahun ke 10 beliau mengumumkan hendak penduduk Madinah dengan membawa 20 ekor
melakukan haji. Maka berduyun-duyun orang binatang qurban. Rombongan ini berangkat tak
datang ke Madinah, semuanya ingin mengikuti lama setelah kaum Muslimin kembali dari Perang
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan Tabuk.
mengamalkan ibadah Haji sebagaimana amalan
beliau. Tahun berikutnya, yaitu pada tanggal 25 Dzul
Qaidah tahun 10 H, Rasulullah saw keluar dari
Namun sebelum melaksanakan niat tersebut, Madinah untuk melaksanakan haji. Ada perbedaan
Rasulullah bersabda :“Tetapi orang-orang musyrik pendapat di kalangan para perawi. Ahlul Madinah
masih hadir melakukan thawaf dengan telanjang. berpendapat bahwa Nabi saw melaksanakan haji
Aku tidak ingin melaksanakan ibadah haji sebelum ifrad, sedangkan yang lainnya berpendapat bahwa
hal itu dihapuskan“. Maka beliaupun mengutus beliau melakukan haji Qiran.
Abu Bakar ra yang disusul oleh Abu Thalib ra untuk
mengumumkan bahwa mulai tahun depan kaum Jabir berkata: Setelah onta yang membawanya
Musrikin dilarang lagi melakukan ibadah haji sampai di lapangan besar aku lihat sejauh
kecuali mereka mau memeluk Islam. Untuk itu pandangan mata lautan manusia mengitari
mereka diberi waktu 4 bulan untuk berpikir. Rasulullah saw, di depan , belakang, sebelah kiri
Setelah itu bila mereka tetap ingin melakukan dan kanan beliau. Rasulullah sendiri berada di
ibadah haji dengan mencontoh ritual nenek hadapan kami dan di saat itu pula beliau menerima
moyang mereka yang berhaji dengan bertelanjang wahyu.
kaum Muslimin akan memerangi mereka.
Maka pada hari Arafah, tepat pada tanggal 10
“Aku Thawaf di Ka‘bah sebagaimana saat aku Dzulhijjah itu, Rasulullah saw menyampaikan
dilahirkan oleh ibuku, tidak ada kotoran benda khutbah terakhirnya. Khutbah ini disaksikan oleh
dunia yang melekat ditubuhku“, itulah alasan 124 ribu ( ada yang mengatakan 144 ribu) kaum
jahiliyah yang dikemukan kaum Musrykin mengapa Muslimin yang saat itu sedang melaksanakan
ketika berhaji mereka telanjang. wuquf bersama Rasulullah.

“Dan (inilah) suatu permakluman dari Allah dan “Wahai manusia, dengarkanlah apa yang hendak
Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji kukatakan. Mungkin sehabis tahun ini, aku tidak
akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya akan bertemu lagi dengan kalian di tempat ini
berlepas diri dari orang-orang musyrikin. untuk selama-lamanya…. Hai manusia,
Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertaubat, sesungguhnya darah dan harta benda kalian
maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika adalah suci bagi kalian (yakni tidak boleh dinodai
kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa oleh siapapun juga) seperti hari dan bulan suci
sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan sekarang ini di negeri kalian ini. Ketahuilah,
Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir sesungguhnya segala bentuk perilaku dan tindakan
(bahwa mereka akan mendapat) siksa yang jahiliyah tidak boleh berlaku lagi. Tindakan
pedih”.(QS.At-Taubah(9):3). menuntut balas atas kematian seseorang

1
sebagaimana yang berlaku di masa jahiliyah juga kalian ialah kalian harus memberi nafkah dan
tidak boleh berlaku lagi. Tindak pembalasan pakaian kepada mereka secara baik”.
jahiliyah seperti itu pertama kali kunyatakan tidak
berlaku ialah tindakan pembalasan atas kematian “Maka perhatikanlah perkataanku itu, wahai
Ibnu Rabi‘ bin al Harits”.. manusia, sesungguhnya aku telah sampaikan. Aku
tinggalkan sesuatu kepada kalian, yang jika kalian
“Riba jahiliyah tidak berlaku, dan riba yang pegang teguh, kalian tidak akan tersesat selama-
pertama kunyatakan tidak berlaku adalah riba lamanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya”.
Abbas bin Abdul Muthalib. Sesungguhnya segala
macam riba tidak boleh berlaku lagi”. “Wahai manusia, dengarkanlah taatlah sekalipun
kalian diperintah oleh seorang hamba sahaya dari
“Hai manusia, di negeri kalian ini, setan sudah Habasyah yang berhidung gruwung, selama ia
putus harapan sama sekali untuk dapat disembah menjalankan Kitabullah kepada kalian”.
lagi. Akan tetapi masih menginginkan selain itu. Ia
akan merasa puas bila kalian melakukan perbuatan “Berlaku baiklah kepada para budak kalian…..
yang rendah. Karena itu hendaklah kalian jaga berilah mereka makan apa yang kalian makan dan
baik-baik agama kalian!” berilah pakaian dari jenis pakaian yang sama
dengan kalian pakai. Jika mereka melakukan
“Hai manusia, sesungguhnya menunda berlakunya sesuatu kesalahan yang tidak bisa kalian ma‘afkan
bulan suci akan menambah besarnya kekufuran. maka juallah hambah-hamba Allah itu dan
Dengan itulah orang-orang kafir menjadi tersesat. janganlah kalian menyiksa mereka”.
Pada tahun yang satu mereka langgar dan pada
tahun yang lain mereka sucikan untuk disesuaikan “Wahai manusia, dengarkanlah perkataanku dan
dengan hitungan yang telah ditetapkan perhatikanlah! Kalian tahu bahwa setiap orang
kesuciannya oleh Allah. Kemudian mereka Muslim adalah saudara bagi orang-orang Muslim
menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan yang lain, dan semua kaum Muslimin adalah
mengharamkan apa yang telah dihalalkan Allah”. saudara. Seseorang tidak dibenarkan mengambil
sesuatu dari saudaranya kecuali yang telah
“Sesungguhnya jaman berputar seperti diberikan kepadanya dengan senang hati, karena
keadaannya pada waktu Allah menciptakan langit itu janganlah kalian menganiaya diri sendiri”.
dan bumi. Satu tahun adalah dua belas bulan. “ Ya Allah sudahkah kusampaikan?”
Empat bulan diantaranya adalah bulan-bulan suci.
Tiga bulan berturut-turut : Dzul Qa‘dah, Dzul “Kalian akan menemui Allah maka janganlah kalian
Hijjah, dan Muharram. Bulan Rajab adalah antara kembali sesudahku menjadi sesat, sebagian kalian
bulan Jumadil Akhir dan bulan Sya‘ban”.. memukul tengkuk sebagian yang lain. Hendaklah
orang yang hadir menyampaikan kepada yang
“Wahai manusia, takutlah Allah dalam tidak hadir,barangkali sebagian orang yang
memperlakukan kaum wanita, karena kalian menerima kabar (tidak langsung) lebih mengerti
mengambil mereka sebagai amanat Allah dan daripada orang yang mendengarkannya (secara
kehormatan mereka dihalalkan bagi kalian dengan langsung). Kalian akan ditanya tentang aku maka
nama Allah. Sesungguhnya kalian mempunyai hak apakah yang hendak kalian katakan?”.
atas para istri kalian dan mereka pun mempunyai
hak atas kalian. Hak kalian atas mereka ialah Mereka menjawab: “Kami bersaksi bahwa engkau
mereka sama sekali tidak boleh memasukkan telah menyampaikan (risalah), telah menunaikan
orang yang tidak kalian sukai ke dalam rumah dan memberi nasehat.“ Kemudian seraya
kalian. Jika mereka melakukan hal itu maka menunjuk ke arah langit dengan jari telunjuknya,
pukullah mereka dengan pukulan yang tidak Nabi saw bersabda: “Ya Allah, saksikanlah.” (tiga
membahayakan. Sedangkan hak mereka atas kali).

2
Nabi saw tetap tinggal di Arafah hingga terbenam
Setelah itu turunlah ayat 3 surat Al-Maidah berikut matahari. Pada saat terbenam matahari itu Nabi
: saw berserta orang-orang yang menyertainya
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu berangkat ke Muzdalifah. Seraya memberikan
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu isyarat dengan tangan kanannya beliau bersabda:
ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. Maka barangsiapa terpaksa karena “Wahai manusia, harap tenang, harap tenang!“.
kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Kemudian beliau menjama‘ takhir shalat maghrib
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha dan Isya‘ di Muzdalifah kemudian sebelum terbit
Penyayang”. matahari beliau berangkat ke Mina, lalu melontar
Jumratul Aqabah dengan tujuh batu kecil seraya
Subhanallah .. betapa leganya hati Rasulullah saw. bertakbir di setiap lontaran. Setelah itu beliau
22 tahun sudah beliau abdikan jiwa dan raganya pergi ke tempat penyembelihan lalu menyembelih
bagi memenuhi perintah Tuhannya. Beliau ridho 63 binatang sembelihan (budnah). Kemudian
‘mengorbankan’ seluruh kesenangan hidup beliau menyerahkan kepada Ali untuk
duniawinya, keluarga dan harta bendanya demi menyembelih sisanya sampai genap 100
mencari ridho dan kasih sayang Sang Khalik. sembelihan.
Penolakan, ejekan, cemoohan, hinaan hingga
penyiksaan, semua beliau lalui dengan sabar dan Setelah itu beliau naik kendaraannya berangkat ke
tawakal. Perjuangan demi perjuangan terus beliau Ka‘bah (ifadhah) lalu shalat dhuhur di Mekkah, dan
lalui dengan keyakinan pertolongan Allah pasti pergi mendatangi Banu Abdul Muthalib yang
datang. Islam dengan kalimat tauhidnya pasti akan sedang mengambil air Zamzam lalu bersabda:
berkibar memenuhi bumi-Nya. Dan inilah janji “Timbalah wahai banu Abdul Muthalib, kalaulah
yang dinantikan beliau. tidak karena orang-orang berebut bersama kalian,
niscaya aku menimba bersama kalian.“ Kemudian
Disaksikan 144 ribu umat Islam yang memenuhi mereka memberikan setimba air kepadanya dan
padang Arafah, Rasulullah menyampaikan apa beliaupun minum darinya. Kemudian Nabi saw
yang harus disampaikannya. Kemudian Allah swt berangkat kembali ke Madinah.
pun menjawab pernyataan Rasul-Nya tersebut
dengan telah sempurnanya perintah-Nya. Berarti Sesampai di Madinah, Rasulullah mengumpulkan
Allah Azza wa Jalla puas dan telah menerima kembali para sahabat. Rasulullah mengulang
pertanggung-jawaban nabi saw. Ya, inilah puncak kembali ayat 3 surat Al-Maidah yang diturunkan di
kebahagiaan Rasulullah. Allahuakbar … padang Arafah dan menceritakan apa yang
Allahuakbar … Allahuakbar .. dikatakan malaikat Jibril as kepada beliau.

Namun sebaliknya dengan Umar bin Al- “Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini
Khath-thab. Mendengar firman Allah tersebut, ia telah disempurnakan urusan agamamu, maka
malah meneteskan air mata. Ketika hal ini terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah swt
dita-nyakan kepadanya,“Umar! Mengapa engkau dan demikian juga apa yang terlarang oleh-Nya.
menangis? Bukankah engkau ini jarang sekali Oleh itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan
menangis?” beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari
terakhir aku bertemu dengan kamu“.
“Karena aku tahu, selepas kesempurnaan hanya
ada ke­kurangan,” jawab Umar. Tampaknya ia Mendengar berita tersebut maka para sahabatpun
telah merasakan suasana perpisahan (wada’) berseru gembira ““Agama kita telah sempurna.
terakhir dengan Rasulullah saw yang sangat Agama kila telah sempuma”.
dicintainya.

3
Sebaliknya dengan Abu Bakar ra. Ia segera pulang mereka. Maka pecahlah tangis dimana-mana.
ke rumah, mengunci pintu dan menangis kuat- Untuk beberapa lama suasana duka menyelimuti
kuat. Ia begitu berduka menyadari bahwa kekasih sekitar rumah Abu Bakar. Selanjutnya ada
Allah yang sejak kecil telah menjadi sahabat beberapa pendapat tentang berapa lamanya
terbaiknya ini akan segera meninggalkannya. Rasulullah berada di antara para sahabat sejak
Sementara itu para sahabat lain merasa heran turunnya ayat di padang Arafah tersebut. Ada yang
akan kesedihan Abu Bakar. mengatakan 21 hari, ada pula yang mengatakan 35
hari. Namun ada juga yang mengatakan Rasulullah
“Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat masih ada di antara para sahabat hingga 50
kamu menangis sehingga begini sekali bahkan 81 hari setelahnya.
keadaanmu? Sepatutnya kamu berasa gembira
sebab agama kita telah sempuma.”

Abu Bakarpun menjawab :”Wahai para sahabatku,


kamu semua tidak tahu tentang musibah yang
menimpa kamu. Tidakkah kamu menyadari bahwa
apabila suatu perkara itu telah sempuma maka
akan terlihatlah kekurangannya. Turunnya ayat
tersebut, menunjukkan dekatnya perpisahan kita
dengan Rasulullah saw, Hasan dan Husin akan
segera menjadi yatim dan para isteri nabi menjadi
janda”.

Mendengar jawaban Abu Bakar itu, serentak para


sahabatpun ikut menangis. Salah seorang yang
melihat peristiwa tersebut kemudian
melaporkannya kepada Rasulullah. “Ya Rasulullah,
kami baru pulang dari rumah Abu Bakar dan kami
mendapati banyak orang menangis dengan suara
yang kuat di hadapan rumah beliau”.

Maka berubahlah muka Rasulullah. Dengan


bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar.
“Wahai para sahabatku, kenapakah kalian semua
menangis?”, tanya Rasulullah cemas.“Ya
Rasulullah, Abu Bakar mengatakan bahwa
turunnya ayat 3 surat Al-Maidah adalah
menandakan bahwa waktu wafatmu telah dekat.
Benarkah itu, ya Rasulullah?”, tanya Ali bin Abu
Thalib resah.

“ Semua yang dikatakan Abu Bakar itu benar


adanya. Sesungguhnya masa untuk aku
meninggalkan kalian semua telah hampir dekat.”,
begitu jawab Rasulullah.

Kemudian satu demi satu Rasulullullah saw


menyalami para sahabat dan berwasiat kepada

Anda mungkin juga menyukai