Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

NAMA : ELLEN JUMELDA LETTE

NIM : 859262798

KODE MATA KULIAH : PDGK4106/PENDIDIKAN IPS DI SD

KODE/ NAMA UPBJJ : 079/ KUPANG (53) NTT

KEMENTRIAN DAN KEBUADAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA


1. Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan dasar, karena siswa
sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. ... Sehingga
pembelajaran IPS mampu memberi sumbangsih bagi masyarakat sekitar.
Pelajaran IPS sangat penting karena didalamnya memuat materi yang
mempersiapkan serta mendidik siswa untuk hidup dan memahami dunianya. Karena
kemapuan bersosialisasi sangat diperlukan sekali.

Menurut A.K. Ellis (1991), bahwa alasan dibalik diajarkannya IPS sebagai mata
pelajaran di sekolah karena hal-hal sebagai berikut:

IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekan demokrasi.
IPS dirancang untuk membantu siswa menjelaskan “dunianya”.
IPS adalah sarana untuk pengembangan diri siswa secara positif.
IPS membantu siswa memperoleh pemahaman mendasar (fundamental
understanding) tentang sejarah, geographi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
IPS meningkatkan kepekaan siswa terhadap masalah-masalah sosial.
Kurikulum pendidikan IPS tahun 1994 sebagaimana yang dikatakan oleh Hamid
Hasan (1990), merupakan fusi dari berbagai disiplin ilmu, Martoella (1987)
mengatakan bahwa pembelajaran Pendidikan IPS lebih menekankan pada aspek
“pendidikan” dari pada “transfer konsep”, karena dalam pembelajaran pendidikan
IPS siswa diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan
mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral, dan keterampilannya berdasarkan
konsep yang telah dimilikinya. Dengan demikian, pembelajaran pendidikan IPS harus
diformulasikannya pada aspek kependidikannya.
Tetapi dalam hal ini Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD juga harus
memperhatikan kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun. Anak dalam
kelompok usia 7-11 tahun menurut Piaget (1963) berada dalam perkembangan
kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan kongkrit operasional. Mereka
memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan
datang sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah sekarang
(kongkrit), dan bukan masa depan yang belum mereka pahami (abstrak). Padahal
bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Konsep-konsep
seperti waktu, perubahan, kesinambungan (continuity), arah mata angin,
lingkungan, ritual, akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan,
atau kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program studi IPS harus
dibelajarkan kepada siswa SD.
Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa pentingnya ilmu pengetahuan social
diberikan di SD karena memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental
positif terhadap perbaikan segala penyimpangan yang terjadi di masyarakat, dan
terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa
dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pembelajaran IPS di
sekolah diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci
sebagai berikut (Awan Mutakin, 1998).
2. Perkembangan kurikulum IPS SD
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan
oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang
akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut
serta kebutuhan lapangan kerja.
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang bersumber dari kehidupan
sosial masyarakat yang diseleksi menggunakan konsep-konsep ilmu sosial yang
digunakan untuk kepentingan pembelajaran. Materi pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial Sekolah Dasar terdiri dari materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
Materi IPS SD tidak nampak secara nyata, namun terata secara terpadu dalam
standar kompetensi yang dimulai sejak kelas satu sampai dengan kelas enam.
Pembelajaran IPS pada kelas 1 sampai kelas 6 dilaksanakan melalui pendekatan
pembelajaran.
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam sistem pendidikan di Indonesia baru
dikenal sejak lahirnya kurikulum tahun 1975. Sebelumnya, pembelajaran ilmu-ilmu
sosial untuk tingkat persekolahan menggunakan istilah yang berubah-rubah sesuai
dengan situasi politik pada masa itu. Perkembangan kurikulum IPS SD di Indonesia
diantaranya antara lain sebagai berikut.
Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 mengelompokkan tiga jenis pendidikan, yakni pendidikan umum,
pendidikan akademis dan pendidikan keahlian khusus. Dalam kurikulum 1975
dikemukakan secara eksplisit istilah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
yang merupakan perpaduan dari mata pelajaran sejarah, geografi dan ekonomi.
Dalam kurikulum 1975, IPS termasuk kelompok pendidikan akademis. Namun IPS
sebagai pendidikan akademis mempunyai misi menyampaikan nilai-nilai
berdasarkan filsafat pancasila dan UUD 1945.
Kurikulum 1984
Kurikulum IPS 1984 pada hakikatnya menyempurnakan atau memperbaiki
kelemahan-kelemahan Kurikulum 1975. Ditinjau dari segi pendekatan (metodologi)
pembelajaran, Kurikulum IPS 1975 dan 1984 menggunakan pendekatan integrative
(integrated approach) untuk IPS Sekolah Dasar (SD) .
Kurikulum 1994
Pada tahun 1994, terjadi lagi perubahan kurikulum IPS. Bahan kajian pokok IPS SD
dibedakan atas dua bagian, yaitu pengetahuan sosial yang meliputi lingkungan
sosial, ilmu bumi, ekonomi, serta pemerintahan, dan bahan kajian sejarah mencakup
perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau hingga kini. Ada perbedaan
yang cukup menonjol dalam kurikulum IPS Sekolah Dasar 1994 dibandingkan dengan
Kurikulum IPS sebelumnya, yakni dalam metode dan penilaian. Kurikulum IPS 1994
hanya memberikan anjuran umum bahwa pelaksanaan proses belajar mengajar
hendaknya para guru menerapkan prinsip belajar aktif. Dari bunyi rambu-rambu
yang terakhir ini, menunjukkan bahwa Kurikulum IPS 1994 memberikan keleluasaan
atau kekuasaan otonom yang cukup besar.
Kurikulum 2004
Pada tahun 2004, pemerintah kembali melakukan perubahan kurikulum yang
dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Namun pengembangan
kurikulum IPS diusulkan menjadi Pengetahuan Sosial untuk merespon secara positif
berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan relevansi program pembelajaran Pengetahuan Sosial
dengan keadaan dan kebutuhan setempat.
Kurikulum 2006
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun 2006
tanggal 23 Mei 2006 ditetepakan Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah
Dasar, yang mempunyai karakteristik tersendiri karena kurikulum IPS yang mulai
berlaku tahun ajaran 2006 itu tidak menganut istilah pokok bahasan, namun
menggunakan istilah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Hal ini jauh lebih
sederhana dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya dan jam pelajarn relatif
lebih sedikit per minggunya. Hal ini memberikan peluang yang luas bagi guru sebagai
pengembang kurikulum untuk berkreasi dalam pengembangan kurikulum yang
mengacu pada pembelajaran IPS yang PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif dan
Menyenangkan). Kurikulum Pendidikan IPS SD tahun 2006 hanya memberi rambu-
rambu untuk kedalaman dan keluasan materi dalam mencapai kompetensi dasar
yang diharapkan.

Kurikulum 2013
Salah satu ciri kurikulum 2013, khususnya untuk SD adalah bersifat tematik
integratif. Dalam pendekatan ini, mata pelajaran IPS sebagai materi pembahasan
pada semua mata pelajaran. Prosesnya, tema-tema yang ada pada pelajaran IPS
diintegrasikan kedalam sejumlah mata pelajaran. Pelajaran IPS menjadi materi
pembahasan pelajaran PPKN, Bahasa Indonesia, dll.
Hakikat pembelajaran IPS SD
Pengertian Ips dan pendidikan IPS
Secara etimologi, sosial berasal dari kata socious yang berarti lebih dari satu,
penemanan, bergaul atau pergaulan, sedangkan ilmu berasal dari kata logos yang
berarti ilmu atau pengetahuan. Menurut Soekanto (1990) ilmu sosial adalah ilmu
yang bersifat tidak pasti (inexact) karena menyangkut hakekat, fungsi, dan
kedudukan manusia dalam kehidupannya baik secara individu maupun sebagai
makhluk sosial (homo socious) yang senantiasa berubah-ubah. Sementara itu
Poerwadarminta (1986) mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah
suatu ilmu yang memiliki karakter tersendiri yang berbeda dengan ilmu-ilmu lainnya
karena karakteristik dan perpaduan dari beberapa konsep antara lain, geografi,
ekonomi, sosial, dan sejarah. Adapun Samlawi dan Maftuh (1999) menyatakan
bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang memadukan
konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan
pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan
kehidupannya.
Menurut Depdikbud 1983, pendidikan IPS pada hakikatnya adalah pendidikan
interelasi aspek-aspek kehidupan manusia di masyarakat. Pendidikan IPS merupakan
proses pengajaran yang memadukan berbagai pengetahuansosial.
Muhammad Numan Somantri mengemukakan, bahwa Pendidikan IPS adalah suatu
penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya
serta masalah-masalah sosial yang terkait, yang diorganisasikan dan disajikan secara
ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan
menengah. Jadi dapat disimpulkan bahwa, Pendidikan IPS merupakan
penyederhanaan adaptasi, seleksi dan modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis-psikologis untuk tujuan
institusional pendidikan dasar dan menengah dalam kerangka mewujudkan tujuan
pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila.
Menurut Sardiyo dkk pada ruang lingkup mata pelajaran IPS SD meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
Manusia,tempat dan lingkungan.
Waktu, Keberlanjutan dan Perubahan.
Sistem Sosial dan Budaya.
Perilaku Ekonomi dan Kesejahtraan

3. Peristiwa : Amaranti dan keluarganya akan pindah rumah


Fakta : Amaranti saat ini duduk di kelas 3 dan Aisyah adalah salah satu teman
Amaranti
Konsep : Aisyah ingin membantu Amaranti dan keluaganya mengemasi barang-
barang karena akan pindah rumah.
Generalisasi : Keluarga Amaranti merasa senang dan bersyukur. Tetangga dan
saudara telah meringankan
pekerjaan mereka. Bekerja sama menjadikan pindahan rumah cepat
selesai.

4. Cara yang harus dulakukan Bu Jumi untuk memfasilitasi pengembangan keterampilan


mengorganisasikan informasi adalah dengan cara mengajak siswa untuk sama-sama
melakukan kerja bakti.

5. Bentuk-bentuk permukaan bumi yang membentang luas, yang kamu lihat itulah yang
dinamakan kenampakan alam. Kenampakan alam disebut juga bentang alam.
Kenampakan alam di setiap wilayah berbeda-beda. Setiap wilayah memiliki ciri khas masing-
masing. Hal ini disebabkan bentuk kenampakan atau bentang alam di muka bumi tidak rata.
Bentuk kenampakan alam di muka bumi terdiri atas bentuk muka bumi daratan dan muka
bumi perairan.
Apa yang kamu ketahui tentang muka bumi daratan dan muka bumi perairan? Kawan-kawan
tentu pernah melihat gunung dan pegunungan. Itu semua merupakan bentuk muka bumi
daratan. Muka bumi daratan terdiri atas muka bumi daratan yang luas dan muka bumi
daratan yang sempit.
Muka bumi daratan yang luas dinamakan benua. Bumi yang kita tempati ini terbagi atas
enam benua yaitu Asia, Australia, Amerika, Afrika, Eropa, dan Antartika. Sementara bentuk
muka bumi daratan yang lebih sempit dinamakan pulau. Kenampakan muka bumi daratan
memiliki berbagai bentuk relief. Selain gunung dan pegunungan, juga berupa dataran tinggi,
dataran rendah, dan sebagainya.
Adapun muka bumi perairan terbagi menjadi perairan air asin dan perairan air tawar.
Perairan air asin meliputi samudra, laut, dan selat. Sedangkan perairan air tawar terdiri atas
danau dan sungai.

6. Indonesia adalah negara yang kaya akan flora dan fauna. Hal ini disebabkan oleh letak
geografis Indonesia di antara dua samudra dan dua benua. Flora adalah tumbuhan dan
fauna adalah hewan. Flora dan fauna artinya dunia tumbuhan dan dunia hewan.
Keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh bentang alam yang ada.
Flora di Indonesia
Menurut penyelidikan para ahli, di Indonesia terdapat kurang lebih 4.500 jenis pohon,1.500
jenis tumbuhan paku dan 5.000 jenis tumbuhan anggrek dari jumlah 375.000 jenis yang ada
di dunia. Keadaan tanah dan iklim di Indonesia menyebabkan tanah di Indonesia subur,
sehingga hampir 14% wilayah Indonesia ditumbuhi tanaman yang sangat lebat. Flora di
Indonesia dikelompokkan menjadi empat, yaitu sebagai berikut :

a. Hutan hujan tropis

Hutan hujan tropis terdapat di sekitar garis khatulistiwa. Tumbuhannya sangat


beragam sehingga sering disebut hutan heterogen. Wilayah Indonesia yang banyak
terdapat hutan hujan tropis adalah Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, Pulau
Sulawesi, dan Pulau Papua.
b. Hutan musim

Hutan musim adalah hutan yang terdapat di daerah yang memiliki musim kemarau
cukup panjang. Hutan ini jenis tumbuhannya sangat sedikit bahkan cenderung
sejenis. Hutan musim sering disebut hutan homogen. Contoh hutan musim adalah
hutan jati dan hutan pinus. Wilayah Indonesia yang banyak terdapat hutan musim
adalah Jawa Timur, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

c. Hutan sabana dan stepa


Hutan sabana adalah hutan padang rumput yang banyak semak-semaknya. Stepa
adalah padang rumput yang luas tanpa bersemak. Keduanya terdapat di daerah yang
kering dan curah hujan yang sedikit. Hutan ini banyak terdapat di Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Madura. Daerah ini cocok dimanfaatkan sebagai
daerah peternakan.

d. Hutan lumut

Hutan lumut adalah hutan yang hanya ditumbuhi oleh padang lumut. Hutan ini
tumbuh di daerah gunung atau pegunungan yang memiliki ketinggian 1.500 –3.000
meter dan berudara lembab.

Fauna di Indonesia Sama halnya dengan flora di Indonesia, fauna di Indonesia juga
sangat beragam. Ahli flora dan fauna Alfred Weber dan Wallace membagi wilayah
fauna menjadi tiga bagian, yaitu fauna Asiatis, fauna Peralihan, dan fauna Australis.
Ketiganya dipisahkan oleh garis Weber dan garis Wallace. Garis Weber adalah garis
yang digambar oleh Weber untuk memisahkan habitat fauna tipe Australia dengan
fauna tipe Peralihan, sedangkan garis Wallace adalah garis yang digambar oleh
Wallace untuk memisahkan habitat fauna tipe Peralihan dengan fauna tipe Asia.

- Fauna Asiatis Fauna Asiatis memiliki kesamaan dengan fauna yang hidup di Benua
Asia. Hewan tipe Asia, antara lain harimau, kera, gajah, orangutan, dan sebagainya.
Hewan tipe Asia banyak terdapat di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa.

- Fauna Peralihan Fauna Peralihan tidak memiliki kesamaan dengan fauna di Asia
ataupun fauna di Australia. Fauna tipe Peralihan umumnya berada di wilayah Pulau
Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Jenis hewan tipe ini, antara lain
komodo, anoa, babi rusa, burung malio, dan burung kakaktua.

- Fauna Australis Fauna Australis memiliki kesamaan dengan fauna yang ada di
Benua Australia. Jenis hewan tipe ini banyak hidup di wilayah Indonesia bagian
timur, Maluku bagian timur, dan Irian. Jenis hewan tipe Australis, antara lain burung
cenderawasih, nuri raja, kanguru, kuskus, musang berkantung, tikus berkantung, dan
kasuari.

Anda mungkin juga menyukai