Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

IMPLEMENTASI SEKTOR PUBLIK DALAM BIDANG PERTAHANAN


DI THAILAND

Motivasi Pemerintah Thailand dalam Bidang Pertahanan

Pertahanan dan keamanan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu
negara untuk menjamin kelangsungan hidup warga negara serta keutuhan dan
kedaulatan sebuah negara. Tidak terkecuali di Thailand. Kemungkinan ancaman
bagi Thailand bisa datang baik dari jalur internasional, regional, maupun domestik
itu sendiri. Namun, ancaman prioritas di negara Thailand adalah ancaman internal,
yaitu konflik Thailand Selatan (Pongsudhirak t.t.). Konflik tersebut berasal dari
pemberontakan kelompok separatis Thailand Selatan yang sudah terjadi sejak
tahun 1909. Konflik ini terkait dengan hak otonomi khusus dan kemerdekaan
yang dituntut oleh Thailand Selatan dan hingga saat ini belum menghasilkan
kesepakatan (Engval dan Andersson 2014).

Kondisi ini menjadi pemicu bagi masyarakat Thailand Selatan untuk


membentuk kelompok separatis yang melakukan pertentangan dan
pemberontakan. Pemberontakanpemberontakan tersebut semakin meningkat
dengan munculnya kesenjangan kondisi ekonomi, politik dan sosial budaya antara
pemerintah Thailand pusat dan masyarakat Thailand Selatan (Engval dan
Andersson 2014). Pada tahun 2008, tercatat korban jiwa sekitar 422 milisi sipil
dan 74 personel pemerintah. Korban luka yang tercatat meliputi sekitar 613
masyarakat sipil dan 425 personel pemerintah. Selain itu juga tercatat 741
serangan pistol dan 218 pengeboman. Pada bulan Juli 2009, jumlah korban jiwa
meliputi sekitar 1,788 masyarakat Melayu Muslim Thailand dan 1,384 masyarakat
Buddha Thailand. Korban luka meliputi 3,222 masyarakat Buddha Thailand dan
1,633 masyarakat Muslim Thailand (Moore 2010).

Hal ini menempatkan Thailand pada peringkat ke-10 tertinggi di dunia


sebagai negara dengan ancaman kejahatan terorisme atau separatisme. Tingginya
jumlah serangan separatisme di Thailand yang disertai jatuhnya korban jiwa
dalam jumlah yang besar bukan berarti tidak ada upaya penyelesaian yang
dilakukan oleh pemerintah Thailand. Pemerintah Thailand terus membuat
kebijakan-kebijakan politik dan ekonomi untuk mengatasi pemberontakan yang
dilakukan oleh kelompok separatis ini.

Ketentuan dalam Bidang Pertahanan di Thailand


 Pasal 52 Konstitusi Kerajaan Thailand, BE 2560 (2017) menetapkan bahwa
Negara harus melindungi dan menegakkan lembaga monarki, kemerdekaan,
kedaulatan, keutuhan wilayah dan wilayah di mana Thailand memiliki hak
kedaulatan, kehormatan dan kepentingan Bangsa, keamanan Negara, dan
ketertiban umum. Oleh karena itu, untuk tujuan ini, Negara harus
menyediakan layanan militer, diplomatik, dan intelijen yang efisien untuk
tujuan pembangunan nasional,
 Perumusan Kebijakan dan Rencana Keamanan Nasional tersebut harus sesuai
dengan Bagian 14 Undang-Undang Dewan Keamanan Nasional, BE 2559
(2016) yang menetapkan bahwa Kebijakan dan Rencana Keamanan Nasional
harus secara koheren menangani kebijakan dalam dan luar negeri serta militer,
ekonomi, dan kebijakan keamanan nasional lainnya untuk memastikan
kerjasama yang erat di antara lembaga-lembaga negara untuk pembangunan
yang konstruktif. keamanan nasional, dan setidaknya harus menetapkan tujuan
dan pedoman pelaksanaan keamanan nasional untuk masalah-masalah berikut:
1) Untuk memperkuat keamanan lembagalembaga kunci bangsa dan rezim
pemerintahan yang demokratis dengan Raja sebagai Kepala Negara; 2)
Melindungi dan menjunjung tinggi kepentingan nasional; 3) Memajukan
sistem kesiapsiagaan nasional dan kemampuan pertahanan negara; dan 4)
Menjaga keamanan nasional dan internasional

Implementasi Kebijakan dalam Bidang Pertahanan di Thailand

Implementasi kebijakan militer yang dilakukan oleh pemerintah Thailand


adalah untuk membentuk doktrin Counter Insurgency atau COIN. Doktrin COIN
merupakan perspektif pemerintah Thailand dalam memandang insurgensi yang
terjadi di Thailand Selatan. Keberhasilan doktrin COIN dalam menghadapi
ancaman separatisme dan terorisme tergantung pada pengaplikasian operasi
berdasarkan kualitas intelijen dan senjata yang digunakan.

Oleh karena itu, kebutuhan militer dan alat pertahanan semakin meningkat
di Thailand. Agar penanganan terhadap kelompok separatis lebih efektif,
pemerintah Thailand mengalokasikan lebih dari 49 persen anggaran pertahanan
untuk kebutuhan persenjataan Angkatan Darat. Angkatan Laut hanya memperoleh
19 persen dan Angkatan Udara hanya 18 persen. Pemerintah Thailand bermaksud
untuk memfokuskan anggaran pertahanan pada pengadaan senjata untuk
menangani pemberontakan Thailand Selatan, seperti kendaraan tempur lapis baja,
helikopter untuk Angkatan Darat, satelit, pistol, senapan laras panjang, dan
amunisi (International Trade Administration 2016).
Pengaruh Kebijakan dalam Bidang Pertahanan di Thailand

Pengaruh Kebijakan ini diarahkan pada penguatan Angkatan Darat


Thailand. Hal ini dilakukan agar penanganan terhadap prioritas ancaman yang
dihadapi Thailand yaitu kelompok separatis Thailand Selatan menjadi lebih
efektif. Penguatan Angkatan Darat didukung oleh struktur Angkatan Darat
Thailand yang terdiri atas empat organisasi dalam empat area dengan organisasi
yang bertanggung jawab untuk melakukan operasi pengamanan terhadap Thailand
Selatan adalah Fourth Army. Strategi yang digunakan Fourth Army untuk
menghadapi kelompok separatis adalah perang gerilya (Global Security t.t.). Oleh
karena itu, senjata yang dibutuhkan Thailand adalah senjata yang mendukung
strategi gerilya, yaitu kendaraan tempur lapis baja, pistol, senapan, dan amunisi.

Kelebihan dan Kelemahan dari Kebijakan Pertahanan di Thailand

Dari penjelasan sebelumnya, saya melihat sisi kelebihan dan kelemahan kebijakan
dalam bidang pertahanan yang diberikan oleh pemerintah Thailand

Kelebihan : Alokasi anggaran untuk sektor pertahanan di Thailand disesuaikan


dengan prioritas ancaman pertahanan negara. Berarti dalam hal ini Angkatan
Darat yang mendapatkan anggaran lebih besar dibandingkan Angkatan Laut dan
Udara. Dengan kata lain, kebijakan alokasi anggaran yang dilakukan oleh
pemerintah Thailand disesuai dengan kebutuhan demi tercapainya pertahanan dan
keamanan negara secara efektif.
Kelemahan : Prioritas anggaran untuk Angkatan Darat ini justru berakibat pada
kekuatan yang dominan dalam sejarah militer di Thailand yang dapat berpotensi
pada pemanfaatan kekuasaan eksekutif yang diperoleh untuk mengarahkan lebih
banyak sumber daya ke dalam organisasi mereka. Hal ini sesuai dengan penelitian
Akihiko Kawaura (2018).

Assessments

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, saya menilai bahwa sektor


pertahanan di Thailand merupakan sektor publik yang perlu diprioritaskan. Peran
pemerintah Thailand di sektor pertahanan sangatlah penting untuk menunjang
pertahanan dan keamanan di negaranya. Berdasarkan aturan kebijakan di Thailand
dikatakan bahwa negara harus menyediakan layanan militer, diplomatik, dan
intelijen yang efisien untuk tujuan pembangunan nasional. Dengan begitu, hal ini
sesuai dengan teori ekonomi sektor publik bahwa sektor pertahanan digolongkan
ke dalam barang publik murni karena masuk ke dalam kriteria non-rival dan non-
excludable. Sektor pertahanan di Thailand membutuhkan anggaran yang besar dan
hanya mungkin dilakukan oleh pemerintah demi menjaga keamanan negaranya
(termasuk rakyat dan sumber dayanya).

Anda mungkin juga menyukai