Pertahanan dan keamanan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu
negara untuk menjamin kelangsungan hidup warga negara serta keutuhan dan
kedaulatan sebuah negara. Tidak terkecuali di Thailand. Kemungkinan ancaman
bagi Thailand bisa datang baik dari jalur internasional, regional, maupun domestik
itu sendiri. Namun, ancaman prioritas di negara Thailand adalah ancaman internal,
yaitu konflik Thailand Selatan (Pongsudhirak t.t.). Konflik tersebut berasal dari
pemberontakan kelompok separatis Thailand Selatan yang sudah terjadi sejak
tahun 1909. Konflik ini terkait dengan hak otonomi khusus dan kemerdekaan
yang dituntut oleh Thailand Selatan dan hingga saat ini belum menghasilkan
kesepakatan (Engval dan Andersson 2014).
Oleh karena itu, kebutuhan militer dan alat pertahanan semakin meningkat
di Thailand. Agar penanganan terhadap kelompok separatis lebih efektif,
pemerintah Thailand mengalokasikan lebih dari 49 persen anggaran pertahanan
untuk kebutuhan persenjataan Angkatan Darat. Angkatan Laut hanya memperoleh
19 persen dan Angkatan Udara hanya 18 persen. Pemerintah Thailand bermaksud
untuk memfokuskan anggaran pertahanan pada pengadaan senjata untuk
menangani pemberontakan Thailand Selatan, seperti kendaraan tempur lapis baja,
helikopter untuk Angkatan Darat, satelit, pistol, senapan laras panjang, dan
amunisi (International Trade Administration 2016).
Pengaruh Kebijakan dalam Bidang Pertahanan di Thailand
Dari penjelasan sebelumnya, saya melihat sisi kelebihan dan kelemahan kebijakan
dalam bidang pertahanan yang diberikan oleh pemerintah Thailand
Assessments