Anda di halaman 1dari 2

Materi diskusi

Negara sebagai wadah daripada suatu bangsa untuk mencapai cita-cita atau tujuan bangsanya.
Sehingga tentunya pembentukan sebuah negara pada hakekatnya memiliki fungsi, di antaranya

1. Fungsi Keamanan dan Ketertiban


2. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran
3. Fungsi Pertahanan
4. Fungsi keadilan

TNI berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan yang dalam menjalankan tugasnya
berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara. Tugas pokok TNI sebagaimana disebutkan
adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
serta melindungi segenap tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap
kedaulatan negara.

TNI sebagai alat pertahanan negara berfungsi sebagai penangkal terhadap setiap bentuk
ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan,
keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa; Sebagai wujud nyata dalam mengemban tugas
tersebut, TNI telah berkiprah positif dan ikut memberi andil dalam membangun kehidupan
berbangsa dan bernegara. Salah satu contoh yaitu keberhasilan TNI dalam mendukung dan
mengawal agenda demokrasi Pemilihan Umum, khususnya dalam puncak prosesi Pemilu
legislatif dan Pemilu Presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyat Indonesia. Keberhasilan
tersebut tentu akan mendorong kesadaran Prajurit TNI khususnya TNI–AD dalam mengamankan
keutuhan negara secara konsisten dan terpatri yang dibuktikan dengan sikap netralitas TNI
terhadap politik praktis melalui nuansa reformasi dalam tubuh TNI. Sehingga TNI tidak lagi
menjadi bagian dari atensi politik praktis serta membuktikan dirinya untuk selalu bersikap netral
dalam kehidupan politik praktis.

Perkembangan lingkungan saat ini telah menciptakan suatu tantangan yang harus
dihadapi oleh prajurit TNI-AD. Hal ini membawa pengaruh berupa tuntutan dan tantangan bagi
prajurit TNI-AD untuk meningkatkan profesionalisme dan disiplin prajurit sehingga memiliki
tingkat kesiapan yang tinggi serta mampu dihadapkan pada tantangan tugas yang semakin
kompleks.

TNI dalam Para digma baru telah menempatkan penegakan hukum dan demokrasi adalah
sesuatu yang harus diperjuangakan dalam melaksanakan pemerintahan negara untuk mencapai
tujuan dari negara itu sendiri. TNI sebagai komponen pertahanan negara bertugas demi
kepentingan negara diatas kepentingan daerah, suku, ras dan golongan agama, menganut prinsip
demokrasi, supremasi sipil, hak asasi manusia, ketentuan hukum nasional, dan hukum
Internasional sebagai jati diri TNI. Penegakan hukum dan demokrasi ini menjadi sesuatu yang
harus diemban dan diperjuangkan oleh TNI dalam melaksankan tugasnya sebagai alat pertahanan
negara (Lembaga Negara) dalam upaya menciptakan keamanan negara terhadap ancaman dari
dalam maupun dari luar negara.

TNI telah menempatkan dirinya tunduk terhadap segala peraturan yang dituangkan dalam
undang-undang atau dengan kata lain TNI tunduk pada hukum atau perundang-undangan, dan
menjunjung tinggi penegakan hak asasi manusia yang berlaku di negara ini.

Setiap pergerakan dan pengerahan terhadap personil TNI diatur berdasarkan undang-
undang atau kebijakan politik negara, seperti kegiatan yang menyangkut aktifitas prajurit adalah
pelaksanaan program dari kebijakan pemerintah baik berupa latihan berkala maupuan tugas-
tugas yang sifatnya eksidentil yang diputuskan dengan kebijakan politik negara kita sebagaimana
diatur dalam UndangUndang Dasar 1945 dan UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Anda mungkin juga menyukai