Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan 3 jenis Klasififikasi agama ?

2. Jelaskan pengertian tentang etika, , moral, susila dan budi pekerti berdasarkan
epistimologi ?
3. Jelaskan 4 pilar akhlak mulia dalam islam!

Jawab :
1. Jelaskan 3 jenis Klasififikasi agama ?
Klasifikasi agama dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Wahyu dan Non-Wahyu
Agama Wahyu adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada
para rasul-rasulNya dan kepada kitab-kitabNya serta pesanNya untuk disebarkan
kepada segenap umat manusia.
Agama Non-Wahyu adalah agama yang tidak memandang esensial penyerahan
manusia kepada tata aturan ilahi diatas.
Berikut perbedaan agama wahyu dan non-wahyu:
Agama Wahyu Agama Non-Wahyu
1 Berpokok pada konsep keesaan Tidak berpokok pada konsep
Tuhan keesaan Tuhan
2 Beriman kepada Nabi Tidak beriman kepada Nabi
3 Sumber utama ketentuan baik dan Kitab suci bukanlah sumber utama
buruk dalam agama adalah kitab untuk menjadikan ketentuan baik
suci dan tidaknya dalam agama
4 Semua agama wahyu lahir di Timur Agama non-wahyu lahir diluar
Tengah Timur Tengah
5 Timbul didaerah-daerah yang secara Lahir di luar wilayah pengaruh ras
historis dibawah pengaruh ras semitik
semitik, walaupun kemudian
menyebar luas ke luar area
pengaruh ras semitik
6 Sesuai dengan ajarannya agama Sesuai dengan ajarannya agama
wahyu bersifat misionaris non-wahyu tidak bersifat misionaris
7 Ajarannya jelas dan tegas Ajarannya kabur dan sangat elastis
8 Memberikan arah dan jalan yang Memberikan arah dan jalan hanya
lengkap bagi pemeluknya pada aspek tertentu saja

2. Misionaris dan Non-Misionaris


Agama misionaris adalah agama yang ajarannya mengharuskan penganutnya
menyebarkan kepada seluruh manusia.
Agama non-misionaris adalah agama yang tidak memuat tuntutan yang
mengaruskan penganutnya menyebarkan kepada seluruh manusia.

3. Rasial dan Universal


Ditinjau dari segi rasial dan geografis agama didunia terbagi ke dalam tiga
golongan :
1. Semitik, termasuk didalamnya adalah Yahudi, Kristen dan Islam
2. Arya, termasuk didalamnya adalah Hindu, Jainisme, Sikhiisme dan
Zoaterianisme
3. Mongolia, termasuk didalamnya adalah Confusionisme, Taoisme dan
Shintoisme

2. Jelaskan pengertian tentang etika, moral, susila dan budi pekerti berdasarkan
epistimologi ?
a. Etika secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Secara istilah etika adalah ilmu yang membicarakan
tentang tingkah laku manusia. Sebagian ahli yang lain mengemukakan definisi
etika sebagai teori tentang laku perbuatan manusia dipandang dari segi nilai baik
dan buruk sejauh yang dapat ditentukan akal.
b. Moral secara etimologis berasal dari bahasa Latin, mores, bentuk jamak dari
more, artinya adat atau kebiasaan. Secara terminologi moral adalah ajaran
tentang tindakan seseorang yang dalam hal sifat, perangai, kehendak, pendapat,
atau perbuatan yang secara layak dapat dikatan benar atau salah, baik atau
buruk.
c. Susila dan budi pekerti, secara etimologis kata susila berasal dari bahasa
Sanskerta, yaitu su dan sila. Su berarti baik, bagus, dan sila berarti dasar, prinsip,
peraturan hidup atau norma. Secara terminologi, susila adalah aturan-aturan
hidup yang baik. Orang yang susila adalah orang yang berkelakuan baik,
sedangkan orang yang a susila adalah orang yang berkelakuan buruk. Susila
biasanya bersumber pada adat yang berkembang di masyarakat setempat
tentang suatu perbuatan itu tabu atau tidak tabu, layak atau tidak layak. Dengan
demikian susila menunjuk pada arti perilaku baik yang dilakukan seseorang.
Kemudian budi pekerti merupakan kata majemuk dari kata budi dan pekerti. Kata
budi berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya sadar, yang menyadarkan, alat
kesadaran. Budi secara istilah adalah yang ada pada manusia yang berhubungan
dengan kesadaran yang didorong oleh akal. Sementara, pekerti artinya apa yang
terlihat pada manusia karena didorong oleh perasaan. Budi pekerti adalah
perpaduan dari dari hasil akal dan rasa yang berwujud pada karsa dan tingkah
laku manusia.

3. Jelaskan 4 pilar akhlak mulia dalam islam!


1. Kekuatan ilmu yang berwujud hikmah, yaitu kebijaksanaan yang artinya adalah
keadaan jiwa yang bisa menentukan antara hal-hal yang benar dan hal-hal yang
salah.
2. Kekuatan amarah yang wujudnya adalah berani, yaitu keadaan kekuatan amarah
yang tunduk kepada akal pada waktu dinyatakan atau dikekang.
3. Kekuatan nafsu syahwat (keinginan) yang wujudnya adalah iffah, yaitu keadaan
syahwat yang terdidik oleh akal.
4. Kekuatan keseimbangan di antara yang tiga diatas. Wujudnya adalah adil, yakti
kekuatan jiwa yang menuntun amarah dan keinginan sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh hikmah (kebaikan dan kebijaksanaan).

Sumber : Modul MKDU4221/3SKS/MODUL 5

Anda mungkin juga menyukai