Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................1
1.2 TUJUAN PERCOBAAN.................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KAPASITOR....................................................................................................................2
2.2 KAPASITANSI KAPASITOR........................................................................................3
2.3 ENERGI TERSIMPAN DI KAPASITOR.......................................................................3
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT.................................................................................................5
3.2 ALAT DAN BAHAN.......................................................................................................5
3.3 PROSEDUR PERCOBAAN............................................................................................6
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 ANALISA STATISTIK DATA.......................................................................................8
4.2 PEMBAHASAN.............................................................................................................13
BAB V KESIMPULAN
4.2 KESIMPULAN...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................iv

i
DAFTAR GAMBAR

2.1 Dua buah konduktor yang terpisah oleh insulator ………………………………………...2


3.1 Alat dan Bahan ……………………………………………………………………………5

ii
DAFTAR TABEL

3.2. Alat dan Bahan……………..……………………………………………………………5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat digunakan untuk menyimpan muatan
listrik dalam waktu tertentu. Kapasitor umumnya terbuat dari 2 buah lempeng konduktor
yang ditengah-tengahnya disisipkan lempengan isolator yang disebut dielektrika. Bila sebuah
kapasitor dihubungkan dengan sumber arus searah maka dalam beberapa saat akan ada arus
listrik yang mengalir masuk ke dalam kapasitor, kondisi ini disebut proses pengisian
kapasitor, apabila muatan listrik di dalam kapasitor sudah penuh, maka aliran arus listrik akan
berhenti. Bila hubungan ke kapasitor di tukar polaritasnya, maka muatan listrik akan kembali
mengalir keluar dari kapasitor. Tegangan listrik pada kapasitor besarnya berbanding lurus
dengan muatan listrik yang tersimpan didalam kapasitor, hubungan ini dapat dituliskan
menjadi :

Q=C.V

V : tegangan listrik (V)

Q : muatan listrik (Coulomb ( C )

C : kapasitas kapasitor (Farad (F)

Kapasitor disebut juga kondensator. Kata “kondensator” pertama kali disebut oleh
Alessandro Voltaseorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Italia “condensatore”),
yaitu kemampuanalat untuk menyimpan suatumuatan listrik. Kapasitor ditemukan
pertamakali olehMichael Faraday (1791-1861). Satuan kapasitor disebut Farad (F).Satu farad
didefinisikan kapasitansi sebuah kapasitor yangmemerlukan muatan 1 coulomb agar beda
potensial 1 volt pada kedua pelat. Satu Farad merupakan satuanyang sangat besar, dalam
praktek digunakan satuan yang lebih kecil mikro Farad (μF) dan piko Farad (pF).1 farad =
106 mikro Farad ( μF ) = 1012 pikofarad (pF ) Kapasitor merupakan komponen pasif yang
dapatmenyimpan energi listrik sesaat kemudian melepaskannya. Sifat kapasitor inilah yang
menghasilkan suatutegangan transien atau tegangan peralihan bila digunakan sumber arus
searah.

1
1.2 TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan di lakukannya percobaan ini adalah agar mahasiswa mengenal dan memahami
kapasitor dan memahami cara kerjanya, Memahami proses pengisian dan pengosongan
kapasitor, Serta Mahasiswa dapat menggunakan kapasitor dalam rangkaian elektronika.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KAPASITOR
Kapasitor banyak digunakan dalam sirkuit elektronik dan mengerjakan berbagai fungsi. Pada
dasarnya kapasitor merupakan alat penyimpan muatan listrik yang dibentuk dari dua
permukaan (piringan) yang berhubungan, tetapi dipisahkan oleh suatu penyekat. Menurut
Sinclair dan Dunton (2007:29) kapasitor merupakan komponen elektronika yang terdiri dari
dua plat konduktor yang tidak saling bersentuhan dan dipisahkan oleh bahan isolator
(dielektrik) yang ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1791-1867, sedangkan
menurut Young dan Freedman (2008) apabila ada dua buah konduktor yang terpisahkan oleh
insulator (ruang vakum) disebut dengan kapasitor (Gambar 2.1).

Gambar 2.1 Dua buah konduktor yang terpisah oleh insulator

Perhatikan dua buah konduktor yang membawa muatan yang memiliki besar yang sama,
tetapi berbeda tanda, seperti yang ditunjukkan gambar di atas. Kombinasi dari kedua
konduktor itu disebut dengan kapasitor . (Serway dan Jewett, 2010)

2
2.2 KAPASITANSI KAPASITOR
Seperti disebutkan sebelumnya bahwasannya sebuah kapasitor terdiri dari dua buah
konduktor yang berdekatan, jika kedua konduktor dipisahkan oleh isolator (bisa berupa
udara), dan antara kedua konduktor itu dihubungkan dengan kutub- kutub baterai maka beda
potensial antara kedua kutub itu senilai dengan beda potensial antara kedua konduktor.
Isolator diantara kedua konduktor itu disebut dielektrik. Diantara kedua konduktor terdapat
medan listrik, sehingga di tempat itu tersimpan tenaga potensial. Beda potensial antar
konduktor (V) sebanding dengan muatan yang tersimpan (Q) pada konduktor, dan tetapan
kesebandingannya adalah C yang bersatuan farad (=couloumb/volt). (Murdaka dan Kuntoro,
2010)

2.3 ENERGI TERSIMPAN DI KAPASITOR

Pemilihan kapasitor dalam suatu rangkaian tergantung dari kemampuan kapasitor tersebut
untuk menyimpan energi. Energi yang tersimpan pada kapasitor sama dengan usaha yang di
gunakan saat pengisian kapasitor berlangsung. Ketika kapasitor tersebut mengalami
pengosongan, energi yang tersimpan tersebut meng- cover usaha yang sudah dilakukan oleh
gaya listrik. Kita dapat menghitung energi potensial U dari sebuah kapasitor dengan cara
menghitung usaha W yang dibutuhkan untuk pengisian kapasitor tersebut. Kita anggap
bahwasannya ketika pengisian sudah selesai, pengisian terakhir (muatan) adalah Q dan beda
potensial terakhir adalah V. Sehingga berlaku :

Q
V= (2.1)
C

Biarkan q dan v yang m asing-masing sebagai muatan dan beda potensial selama

q
tahap pengisian, kemudian v= . Pada tahap ini usaha dW yang dibutuhkan untuk
c

𝐶 proses pengisian dq adalah

3
qdq
dW =vdq= (2.2)
C

Sehingga usaha total yang dibutuhkan untuk pengisian q dari nol sampai akhir nilai Q adalah

W Q 2
1 q
W =∫ dW =¿ ∫ q dq= ¿ (2.3)
0 C 0 2C

Jika kita definisikan energi potensial pada saat pengosongan kapasitor adalah nol, kemudian
usaha pada persamaan (2.4) adalah sama dengan energi potensial U dari pengisian kapasitor.
Muatan akhir Q = CV, maka kita dapat menyebutkan bahwa U (sama dengan W) sebagai

2
Q 1 2 1
U = cv = QV (2.4)
2C 2 2

Persamaan tersebut merupakan total energi potensial yang tersimpan pada kapasitor. (Young
dan Freedman, 2008)

Seringkali, sebuah kapasitor elektrolit digunakan untuk menyimpan sejumlah besar muatan
pada tegangan yang relatif rendah. Perangkat ini terdiri dari lembaran timah yang terhubung
dengan elektrolit yang menghantarkan listrik karena bergeraknya ion-ion yang dikandung
dalam larutan. Ketika terdapat tegangan antara lembaran timah dan elektrolit, lapisan tipis
oksida logam (sebuah isolator) akan terbentuk jadi lembaran timah dan lapisan tipis ini
berfungsi sebagai dielektrik. Nilai kapasitansi yang sangat besar dapat diperoleh dalam
kapasitor dielektrik karena lapisan dielektriknya sangat tipis dan dengan demikian jarak antar
kepingnya sangat kecil. (Serwey dan Jewett, 2010)

4
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Adapun waktu yang di butuhkan untuk melakukan praktikum dua jam, yaitu mulai pukul
08:00 sampai dengan 10:00 WIB, Tempat praktikum dilakukan di Laboratorium ELINS
(Elektronika dan Instrumentasi) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Syiah Kuala.

3.2 ALAT DAN BAHAN


Tabel 3.2 Alat dan Bahan

No Nama Alat dan Bahan Jumlah


1 Multimeter 2 buah
2 Kapasitor 4,7 F, 47 F, 100 F, 470 F 1 buah
3 Resistor 4,7 k, 150 k, 47 k, dan 470 k 1 buah
4 Catu daya 1 buah
5 Stopclock 1 buah
6 Sebuah Saklar 1 buah
7 Papan rangkaian 1 buah
8 Kabel penghubung secukupnya

Gambar 3.1 Alat dan Bahan

5
3.3 PROSEDUR PERCOBAAN

3.3.1 Pengisian Kapasitor

1. Persetujuan asisten didapatkan, dua buah multimeter, catu daya, hambatan dan
kapasitor sesuai dalam tabel alat dan bahan diambil
2. Moda pengukuran kedua multimeter untuk moda pengukuran tegangan listrik
DC, voltmeter DC diatur
3. Catu daya dan komponen-komponen serta alat ukur dihubungkan mengikuti
gambar 3.1. pada modul
4. Kutub positif dan kutub negative keluaran catu daya dan kapasitor pada saat
pemasangan diperhatikan
5. Asisten diminta untuk memeriksa rangkaian sebelum memulai pengukuran
6. Pertama kapasitor dari rangkaiannya dicabut, kemudian kaasitor tersebut
dikosongkan dengan cara kedua kaki kapasitor dihubung singkatkan
menggunakan kabel penghubung
7. Kapasitor tersebut dipasang kembali ke dalam rangkaian, tegangan catu daya
diatur untuk mendapatkan tegangan-tegangan tertentu.
8. Stopwatch disiapkan untuk mengukur waktu pencapaian tegangan tertentu pada
kaki kapasitor tersebut
9. Jumper dihubungkan untuk mensuplai tegangan pada kapasitor dan pada saat
yang bersamaan stopwatch dihidupkan
10. Besar tegangan pada kapsitor dan resistor dalam rangkaian dibaca dan pada saat
yang bersamaan waktu pada stopwatch dbaca
11. Besarnya tegangan-tegangan tersebut dan waktu yang diperlukan untuk mencapai
tegangan-tegangan tersebut dicatat
12. Kurva pengisian yakni hubungan antara tegangan kapasitor dan waktu capainya
dibuat
13. Besar RC ditentukan dan hasilnya didiskusikan
14. Langkah-langkah 5-12 diatas diulangi untuk R diganti sesuai dengan resistor
yang digunakan, sementara kapasitor tetap
15. Langkah-langkah 5-12 diulangi untuk nilai kapasitor yang berbeda sesuai dengan
kapasitor yang digunakan, sementara resistor tetap
16. Semua hasil pengamatan dan pengukuran dipresentasikan, analisa dan diskusi
dalam laporan dilakukan.

6
3.3.2. Pengosongan Kapasitor

1. Kapasitor yang sama pada saat pengukuran pengisian kapasitor digunakan


2. Dengan tegangan dari sumber catu daya disuplai kapasitor sehingga kapasitor terisi
penuh, ditandai dengan tegangan pada kapasitor persis sama dengan tegangan DC
masukkan
3. Suplai catu daya ke rangkaian diputuskan dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
kapasitor dipasang parallel dengan sebuah resistor seperti gambar 3.2. pada modul
4. Tegangan kapsitor diukur pada saat yang sama stopwatch dihidupkan dan waktu yang
diperlukan untuk kapasitor mencapai tegangan dicatat
5. Besar tegangan pada resistor dan kapasitor dalam rangkaian dibaca dan pada saat
yang bersamaan waktu pada stopwatch dibaca
6. Pengamatan dilakukan sampai tegangan pada kapasitor menjadi nol
7. Besarnya tegangan-tegangan dan waktu yang diperlukan untuk mencapai tegangan-
tegangan tersebut dicatat dalam bentuk tabel
8. Kurva pengosongan kapasitor dibuat, yaitu hubungan antara tegangan kpasitor dan
waktu penurunannya
9. Besarnya RC ditentukan dan didiskusikan hasilnya
10. Langkah-langkah 2 sampai 9 diulangi untuk R diganti dengan resistor yang sudah
tersedia , sementara kapasitor tetap bernlai sama
11. Langkah-langkah 2 sampai 9 diulangi untuk nilai kapasitor yang berbeda sesuai
dengan yang tersedia, sementara resistor tetap bernilai sama hasil pengamatan dan
pengukuran dipersentasikan dan dilakukan analisa serta diskusi dalam laporan

7
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 ANALISA STATISTIK DATA

8
9
10
11
4.2 PEMBAHASAN
Sifat pengisian
Sifat pengosongan
Kalo hasil praktikum ga sesuai sama teori kenapa

12
13
BAB V
KESIMPULAN

14
DAFTAR PUSTAKA

Murdaka, B. dan T. Kuntoro. 2010. Fisika Dasar : Listrik-Magnet, Optika, Fisika Modern
untuk Mahasiswa ilmu-ilmu Eksakta & Teknik. Yogyakarta : Andi
Serway, R. A. dan J. W. Jewett. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Salemba
Teknika
Young, H. D. dan R. A. Freedman. 2008. University Physics : With Modern Physics. 12th
Edition. San Fransisco : Pearson Education

iv

Anda mungkin juga menyukai