0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
116 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut berisi tentang indikator dan profil indikator mutu unit pelayanan laboratorium di RSU Muhammadiyah Surya Melati. Terdapat 5 indikator mutu yang diukur yaitu kepatuhan identifikasi pasien, pelaporan hasil kritis laboratorium tepat waktu, tidak adanya kesalahan penyerahan hasil, dan waktu tunggu hasil pemeriksaan kurang dari 2 jam. Setiap indikator memiliki definisi, rumus perhitungan, dan target pencapaian
Dokumen tersebut berisi tentang indikator dan profil indikator mutu unit pelayanan laboratorium di RSU Muhammadiyah Surya Melati. Terdapat 5 indikator mutu yang diukur yaitu kepatuhan identifikasi pasien, pelaporan hasil kritis laboratorium tepat waktu, tidak adanya kesalahan penyerahan hasil, dan waktu tunggu hasil pemeriksaan kurang dari 2 jam. Setiap indikator memiliki definisi, rumus perhitungan, dan target pencapaian
Dokumen tersebut berisi tentang indikator dan profil indikator mutu unit pelayanan laboratorium di RSU Muhammadiyah Surya Melati. Terdapat 5 indikator mutu yang diukur yaitu kepatuhan identifikasi pasien, pelaporan hasil kritis laboratorium tepat waktu, tidak adanya kesalahan penyerahan hasil, dan waktu tunggu hasil pemeriksaan kurang dari 2 jam. Setiap indikator memiliki definisi, rumus perhitungan, dan target pencapaian
2 Pelaporan hasil kritis laboratorium 100% Nasional 3 Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil 100% Unit pemeriksaan laboratorium 4 Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium ≤2 100% Unit jam 5 Kejadian reaksi transfusi < 0,01% Unit
B. PROFIL INDIKATOR MUTU UNIT PELAYANAN LABORATORIUM
1. KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN Judul Indikator Kepatuhan Identifikasi Pasien Dasar pemikiran Permenkes No 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar pelayanan minimal rumah sakit PMK nomor 11 tahun 2017 Dimensi mutu Keselamatan Tujuan Terlaksananya proses identifikasi pasien yang akan dilakukan pemeriksaan laboratorium agar keselamatan pasien terjamin Definisi Operasional 1. Identifikasi pasien secara benar adalah proses identifikasi menggunakan minimal dua dari empat identitas yang tercantum pada gelang, label, atau bentuk alat identifikasi lainnya sebelum memberikan pelayanan dan sesuai dengan regulasi yang berlaku di rumah sakit. 2. Proses identifikasi pasien oleh petugas dilakukan secara aktif dengan visual dan atau verbal 3. Peluang adalah indikasi dilakukan identifikasi pasien secara benar saat: a. Pemberian pengobatan: pemberian obat, pemberian cairan intravena, pemberian darah atau produk darah, radioterapi, dan nutrisi b. Prosedur tindakan: tindakan operasi atau tindakan invasif lainnya sesuai kebijakan yang ditetapkan RS c. Prosedur diagnostik: pengambilan sampel, pemeriksaan radiologi, dll Jenis Indikator Proses Satuan Pengukuran Prosentase Numerator Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi pasien secara benar dalam periode observasi Denominator Jumlah pemberi layanan yang diobservasi dalam periode observasi Target Pencapaian 100% Kriteria: a. Inklusi Semua pemberi pelayanan yang memberikan pelayanan kesehatan b. Eksklusi Tidak ada Formula Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi pasien secara benar dalam periode observasi / Jumlah pemberi layanan yang diobservasi dalam periode observasi x 100% Desain Pengumpulan Data Observasi Sumber data Hasil observasi Instrumen Pengambilan Data Form rekapitulasi data Besar Sampel Total sampel jika jumlah populasi ≤ 30 Rumus slovin jika jumlah populasi > 30 Non probability sampling – consecutive sampling Frekuensi Pengumpulan Data Harian Periode Pelaporan Data Bulanan Periode Analisis Data 3 bulan Penyajian Data Run chart Penanggungjawab Kepala Unit Pelayanan Laboratorium
2. PELAPORAN HASIL KRITIS LABORATORIUM
Judul Indikator Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium Dasar Pemikiran Undang-undang No 44 tahun 2009 tentang rumah sakit Dimensi Mutu Keselamatan, kesinambungan, efektifitas Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium, sehingga hasil kritis segera terlaporkan sesuai waktu yang telah ditentukan sehingga tidak menyebabkan terlambatnya diagnosa dan terapi yang dapat menyebabkan meninggalnya pasien Definisi Operasional 1. Hasil kritis adalah hasil pemeriksaan yang termasuk kategori kritis sesuai kebijakan rumah sakit dan memerlukan penataksanaan segera 2. Waktu lapor hasil kritis laboratorium adalah waktu yang dibutuhkan sejak hasil pemeriksaan keluar dan telah dibaca oleh dokter/analis yang diberi kewenangan hingga dilaporkan hasilnya kepada dokter yang meminta pemeriksaan 3. Standar waktu lapor hasil kritis laboratorium adalah waktu pelaporan < 30 menit
Jenis Indikator Proses dan outcome
Satuan Pengukuran Prosentase Numerator Jumlah hasil kritis laboratorium yang dilaporkan ≤ 30 menit Denominator Jumlah hasil kritis laboratorium yang diobservasi Target Pencapaian 100% Kriteria: a. Inklusi Semua hasil pemeriksaan laboratorium yang memenuhi kategori hasil kritis b. Eksklusi Tidak ada Formula Jumlah hasil kritis laboratorium yang dilaporkan ≤ 30 menit / Jumlah hasil kritis laboratorium yang diobservasi x 100% Desain Pengumpulan Data Retrospektif Sumber Data Data sekunder dari: 1. Catatan data laporan hasil tes kritis laboratorium 2. Rekam medis Instrumen Pengambilan Data Form rekapitulasi data Besar Sampel Total sampel jika jumlah populasi ≤ 30 Rumus slovin jika jumlah populasi > 30 Probability sampling – simple random sampling/ systematic random sampling Frekuensi pengumpulan data Harian Periode Pelaporan Data Bulanan Periode Analisis Data 3 bulan Penyajian Data Run chart Penanggungjawab Kepala Unit Pelayanan Laboratorium
3. TIDAK ADANYA KESALAHAN PENYERAHAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Judul Indikator Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium Dasar pemikiran PMK 1691/2011 ttg keselamatan pasien RS Dimensi mutu Keselamatan, kesinambungan Tujuan Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium
Definisi Operasional Kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium adalah
penyerahan hasil laboratorium kepada orang yang salah Jenis Indikator Proses Satuan Pengukuran Prosentase Numerator Jumlah penyerahan hasil laboratorium yang benar dalam satu bulan Denominator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam bulan tersebut Target Pencapaian 100% Kriteria: a. Inklusi Penyerahan hasil laboratorium rawat inap dan rawat jalan b. Eksklusi Tidak ada
Formula Jumlah penyerahan hasil laboratorium yang benar dalam satu
bulan / Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam bulan tersebut x 100% Desain Pengumpulan Data Reccurent Sumber data Laporan insiden atau laporan komplain Instrumen Pengambilan Data Form rekapitulasi data Besar Sampel Total sampling Frekuensi Pengumpulan Data Harian Periode Pelaporan Data Bulanan Periode Analisis Data 3 bulan Penyajian Data Run chart Penanggungjawab Kepala Unit Pelayanan Laboratorium
4. WAKTU TUNGGU HASIL PELAYANAN LABORATORIUM ≤2 JAM
Judul Indikator Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium ≤2 jam Dasar pemikiran Permenkes No 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar pelayanan minimal rumah sakit Dimensi mutu Efisensi, kesinambungan, efektifitas Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium Definisi Operasional Waktu tunggu hasil hasil pelayanan laboratorium adalah tenggang waktu mulai pasien diambil sample pemeriksaan sampai dengan menerima hasil Jenis Indikator Outcome Satuan Pengukuran Prosentase Numerator Jumlah pasien yang menerima hasil dalam waktu ≤2 jam dalam 1 bulan Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan pemeriksaan laboratorium dalam 1 bulan Target Pencapaian 100% Kriteria: a. Inklusi Pasien rawat jalan dan IGD b. Eksklusi Pasien rawat inap Formula Jumlah pasien yang menerima hasil dalam waktu ≤2 jam dalam 1 bulan / Jumlah seluruh pasien yang dilakukan pemeriksaan laboratorium dalam 1 bulan x 100% Desain Pengumpulan Data Reccurent Sumber data Register laboratorium Instrumen Pengambilan Data Form rekapitulasi data Besar Sampel Total sampling Frekuensi Pengumpulan Data Harian Periode Pelaporan Data Bulanan Periode Analisis Data 3 bulan Penyajian Data Run chart Penanggungjawab Kepala unit laboratorium
5. KEJADIAN REAKSI TRANSFUSI
Judul Indikator Kejadian reaksi transfusi Dasar pemikiran PMK 1691/2011 ttg keselamatan pasien RS Dimensi mutu Keselamatan Tujuan Tergambarnya manajemen risiko pada pemberian darah dan produk darah Definisi Operasional Reaksi transfusi adalah kejadian tidak diharapkan (KTD) yang terjadi akibat transfusi darah, dalam bentuk reaksi alergi, infeksi akibat transfusi, hemolisis akibat golongan darah tidak sesuai, atau gangguan sistem imun sebagai akibat pemberian transfusi darah Jenis Indikator Outcome Satuan Pengukuran Prosentase Numerator Jumlah kejadian reaksi transfusi dalam satu bulan Denominator Jumlah seluruh pasien yang mendapat transfusi dalam satu bulan Target Pencapaian < 0,01% Kriteria: a. Inklusi Pasien yang mendapatkan transfusi darah atau produk darah b. Eksklusi Tidak ada Formula Jumlah kejadian reaksi transfusi dalam satu bulan / Jumlah seluruh pasien yang mendapat transfusi dalam satu bulan x 100% Desain Pengumpulan Data Reccurent Sumber data Rekam medis, laporan insiden Instrumen Pengambilan Data Form rekapitulasi data Besar Sampel Total sampling Frekuensi Pengumpulan Data Harian Periode Pelaporan Data Bulanan Periode Analisis Data 3 bulan Penyajian Data Run chart Penanggungjawab Kepala Unit Pelayanan Laboratorium