Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA

PENGADAAN JASA KONSULTANSI


PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN KEGIATAN
PERENCANAAN PEDESTRIAN, JALAN DAN JEMBATAN PEKERJAAN BELANJA
JASA KERJASAMA PIHAK KETIGA/JASA KONSULTAN (KAJIAN TEKNIS JALAN
TEMBUS JABUNGAN - GEDAWANG) SUMBER DANA APBD KOTA SEMARANG
T.A. 2016

BABI
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Meningkatnya kemacetan jalan perkotaan maupun jalan luar kota yang diakibatkan
bertambahnya kepemilikan kendaraan, terbatasnya sumber daya untuk pembangunan
jalan raya, dan belum optimalnya pengoperasian fasilitas lalu lintas yang ada,
merupakan persoalan utama di Kota Semarang. Kemacetan di simpang dan di
beberapa jalur lintas kota/kabupaten sudah mencapai tahapan yang kritis dimana
hampir ruas jalan mengalami kemacetan di jam-jam sibuk pagi dan sore hari, terutama
pada ruas-ruas jalan utama (arteri dan kolektor). Kemacetan menimbulkan dampak
negatif yang besar, di mana kota yang tidak efisien transportasinya akan menyebabkan
kota tidak nyaman, produktivitas menurun, biaya hidup tinggi, investasi menurun, dan
kota tidak menarik lagi bagi pendatang. Dalam jangka panjang berkelanjutan
(sustainability) kehidupan kota sebagai pusat kegiatan (center of activites) akan
terganggu.
Alternatif solusi pemecahan masalah kemacetan ditinjau dari pertumbuhan lalu lintas,
penurunan kinerja simpang dan penurunan kinerja jaringan jalan perkotaan di Kota
Semarang banyak dimunculkan seperti diantaranya skema ekspansi kapasitas jaringan
jalan, dengan membangun jalan baru ataupun pelebaran jalan. Namun hal ini
merupakan alternatif yang paling akhir dikarenakan memerlukan biaya yang cukup
besar. Dilain pihak, teori transportasi meragukan efektifitas usaha tersebut dalam
mengatasi kemacetan, karena pengembangan jaringan jalan dalam skala besar, akan
mendorong bertambahnya intensitas kepemilikan dan penggunaan kendaraan pribadi,
dan pada akhirnya kemacetan akan muncul kembali dalam skala yang lebih besar dan
luas. Jumlah kendaraan pribadi yang lebih banyak pada saat-saat tertentu khususnya
pada jam puncak sering mengakibatkan kemacetan di beberapa ruas jalan di kota
Semarang. Kemacetan ini menyebabkan biaya operasi kendaraan (BOK) dan waktu
perjalanan bertambah dimana nilai untuk waktu perjalanan yang berlaku bagi masing-
masing orang atau pribadi berbeda-beda. Oleh karena itu penting sekali untuk
menganalisa jalur alternatif yang ditinjau dari sisi berkembangnya pertumbuhan
volume kendaraan dan nilai ekonomi sehingga dapat diketahui bahwasanya jalur baru
atau alternatif mempunyai kinerja yang baik atau buruk dan bagaimana
rekomendasinya yang paling efisien.

Guna mewujudkan rencana kajian jalan baru maka perlu disusun Belanja Jasa
Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (Kajian Teknis Jalan Tembus Jabungan -
Gedawang).

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (Kajian Teknis Jalan
Tembus Jabungan - Gedawang) adalah

Kerangka Acuan Kerja «PEKERJAAN»


Hal 1 dari 9
a. Tersedianya Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (Kajian Teknis
Jalan Tembus Jabungan - Gedawang) yang dijadikan sebagai pedoman atau
acuan atas detail desain fisik jalan baru Jl. Tembus Jabungan - Gedawang (Kel.
Jabungan).
b. Menghasilkan evaluasi fisik dan waktu siklus APILL untuk lokasi simpang yang
menggunakan sinyal
c. Melakukan evaluasi kelayakan jalan baru atau jalur alternatif dari trase usulan
beserta rekomendasi-rekomendasinya
Tujuan Penyusunan Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (Kajian
Teknis Jalan Tembus Jabungan - Gedawang) adalah sebagai berikut:
a. Melakukan kajian kelayakan jalan dari beberapa trase baru
b. Melakukan kajian kelayakan simpang jalan dan lalu lintas jalan.
c. Melakukan kajian makro kemampuan keuangan pemerintah Kota Semarang.
d. Melakukan kajian estetika bangunan jalan dan persimpangan jalan.
e. Melakukan kajian drainase yang muncul akibat trase baru yang diusulkan.
d. Melakukan kajian sosial dan ekonomi

1.3. SASARAN
Sasaran yang hendak dicapai dalam Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa
Konsultan (Kajian Teknis Jalan Tembus Jabungan - Gedawang) adalah sebagai berikut:
a. Tersusunnya Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (Kajian Teknis
Jalan Tembus Jabungan - Gedawang).
b. Tersusunnya kemampuan keuangan daerah dalam pembiayaan serta peraturan
dalam proses pembiayaan.
c. Terwujudnya kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam pengelolaan dan
rencana peningkatan fisik dan pembangunan jalan baru di Jl. Tembus Jabungan -
Gedawang (Kel. Jabungan), dari berbagai aspek meliputi: aspek teknis, estetika,
sosial, aspek budaya, aspek ekonomi, aspek drainase dan lingkungan, serta aspek
kebijakan publik.

1.4. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (Kajian Teknis
Jalan Tembus Jabungan - Gedawang) yang harus ditangani oleh konsultan adalah
trase Jl. Tembus Jabungan - Gedawang (Kel. Jabungan), yakni mulai dari Jl. Ringin
Bhakti Raya (Kel. Jabungan) melewati Perumahan Bintang Regency Gedawang
sampai dengan Pertigaan Jl. Gedawang Raya.

Jl. Tol Tembalang

Simpang Jl. Perumahan Bintang

Gedawang Raya Regency

Jl. Ringin Bhakti


Raya Jabungan

Kerangka Acuan Kerja «PEKERJAAN»


1.5. SUMBER PENDANAAN

Sumber Pendanaan Kegiatan Perencanaan Pedestrian, Jalan dan Jembatan tersebut


berasal dari APBD Kota Semarang T.A. 2016. Dengan Nilai Pagu sebesar Rp.
100.000.000,00 (Seratus Juta Rupiah) dan dengan nilai HPS Rp. 99.825.000,00
(Sembilan Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah).

1.6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Nama Pejabat Pembuat Komitmen : M. TEQI WIJAYA, ST


Satuan Kerja : SKPD Dinas Bina Marga Kota Semarang

B A B II
DATA PENUNJANG

2.1. DATA DASAR


Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan konsultasi
terlebih dahulu dengan Pengguna Jasa / Kuasa Pengguna Anggaran /Pejabat
Pembuat Komitmen / Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, yaitu untuk mendapatkan
konfirmasi mengenai informasi jalan. Adapun data-data yang diperlukan sebelum
melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :
a. Data-data dokumen FS/RTRW/Studi terdahulu
b. Data DED SORR Segmen 8 tahun 2015
c. Data lokasi untuk membantu proses selanjutnya
d. Usulan-usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat dipercaya.
e. Data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting

2.2. STANDAR TEKNIS/PEDOMAN


Dalam kegiatan seperti yang dimaksud pada KAK ini, Konsultan harus memperhatikan
persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari kegiatan Perencanaan harus dilaksanakan secara benar
dan tuntas dan memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan
baik oleh Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat
Komitmen/Pengendali Kegiatan.
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.
3. Persyaratan Fungsional
Kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme
dan tanggung-jawab yang tinggi sebagai Konsultan.
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasif sehubungan dengan pelaksanaan tugas/pekerjaan
di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur-prosedur dan
peraturan-peraturan yang berlaku.
5. Kriteria Lain-lain
Selain kriteria umum di atas, untuk berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti
standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain ketentuan yang
diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang bersangkutan, yaitu Surat
Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak), dan ketentuan-ketentuan lain
sebagai dasar perjanjiannya.

Kerangka Acuan Kerja «PEKERJAAN»


B A B III
RUANG LINGKUP

3.1. LINGKUP KEGIATAN.


Lingkup kegiatan yang harus dilakukan dalam Belanja Jasa Kerjasama Pihak
Ketiga/Jasa Konsultan (Kajian Teknis Jalan Tembus Jabungan - Gedawang), meliputi:

1. Survey, Pengumpulan Data dan Identifikasi Permasalahan Kegiatan.


Tahap persiapan meliputi Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja dan metoda
pendekatan studi yang digunakan.
a. Survey Primer
Identifikasi permasalah kondisi eksisting jalan dan trase alternatif.
- Identifikasi elemen produk, baik itu sarana dan prasarana jalan
dan utilitasnya
- Wawancara secara langsung dan penyebaran angket-angket
daftar pertanyaan atau kuesioner pada masyarakat sekitar trase
jalan dan lokasi intersection jalan seperti yang tercantum dalam
lokasi pekerjaan Jl. Tembus Jabungan - Gedawang (Kel.
Jabungan).
- Survey lalu lintas
- Survey waktu sinyal alat APILL
- Survey drainase setempat
- Survey Geoteknik (bila perlu)
b. Survey Sekunder
- Dicari dari kajian-kajian literatur atau pustaka.
- Data dari dinas terkait dan instansi terkait.
2. Analisa dan Methodologi
a. Analisa kemampuan keuangan daerah. Yaitu analisis tentang
kemampuan keuangan Kota Semarang dalam pembiayaan
infrastruktur.
b. Kajian Investasi/keuangan
Perlu diadakan kajian investasi serta analisis pembiayaan dan sumber
dana pembiayaannya dengan menggunakan metode analisa yang
sesuai dan tepat berdasarkan rencana konstruksi dan jaringan-jaringan
jalan yang akan diterapkan dalam rencana pembangunan jalan baru
Kota Semarang.
c. Kajian Teknis Transportasi
Perlu diadakan kajian teknis transportasi serta analisis lalu lintas
dengan menggunakan metode analisa yang sesuai dan tepat untuk
dampak lalu lintas jalan.
d. Kajian Sosial
Perlu diadakan kajian dampak sosial kemasyarakatan bila akan
dibangunnya trase jalan baru.

3.2. KELUARAN/OUTPUT
1. Draft Laporan Pendahuluan
Berisi penentuan trase jalan
2. Laporan Pendahuluan
Berisi Laporan awal, pembahasan awal dari kajian trase jalan dan data survey
3. Laporan Antara
Berisi hasil evaluasi dan analisis data survey
4. Laporan Akhir
Berisi analisis keseluruhan dari kajian jalan dari berbagai bidang sampai
dengan kesimpulan akhir dan rekomendasi disertai visualisasi lokasi eksisting
5. Eksekutif Summary
Ringkasan dari Laporan akhir analisis kajian jalan
6. Laporan KAK dan BQ
Berisi Kerangka acuan kerja untuk rencana kegiatan detail engineering design
berikutnya serta nilai RAB pekerjaan konsultansi

Kerangka Acuan Kerja «PEKERJAAN»


3.3 PERALATAN, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PPK
Pengguna Jasa akan menugaskan juga personil Tim Teknis dari instansi untuk
melengkapi pekerjaan dari konsultan. Untuk fasilitas dari PPK hanya menyediakan
ruang untuk rapat-rapat rutin beserta perlengkapannya. Data dan fasilitas yang
disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
penyedia jasa. Pengguna Jasa menyediakan kumpulan laporan dan data sebagai
hasil studi terdahulu serta photografi.
Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai Staf
Teknik dan Staff Administrasi dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.

3.4 PERALATAN DARI PENYEDIA JASA KONSULTAN


Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan dan peralatan
yang berkaitan dengan tugas konsultansi.
Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa atas
nama Pengguna Jasa :
Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa:
a). Akomodasi dan ruangan kantor
b). Kendaraan roda empat dan roda dua
c). Alat-alat kantor dan peralatan kerja lapangan
d). Computer dan printer dan peralatan elektronik penunjang perencanaan

Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus
mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi
pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf Dinas Bina
Marga Kota Semarang yang ditunjuk.

3.5 LINGKUP KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA

LINGKUP KEWENANGAN
Lingkup kewenangan bagi Konsultan adalah pelaksanaan kajian trase jalan Jl.
Tembus Jabungan - Gedawang (Kel. Jabungan) seperti di gambar lokasi.

TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA


a) Melakukan konsultasi dengan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pengendali Kegiatan untuk membahas
segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan
perencanaan/analisis.
b) Mengadakan rapat secara berkala sedikitnya 1 (satu) kali sebulan, dengan
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen/Pelaksana Kegiatan/Tim Teknis, Konsultan Perencana Teknis dengan
tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam
perencanaan lapangan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan
kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima masing-masing
pihak paling lambat satu minggu kemudian.
c) Mengadakan rapat di luar jadual rutin tersebut apabila dianggap perlu dan karena
ada permasalahan mendesak yang perlu dipecahkan.
d) Kinerja Perencana yang harus memenuhi standar hasil kerja Perencana yang
berlaku dan disyaratkan.
e) Hasil evaluasi kajian dan dampak yang ditimbulkan
f) Ketepatan waktu pelaksanaan

MOBILISASI TENAGA PELAKSANA


Untuk melaksanakan pekerjaan ini, konsultan akan menyiapkan tenaga-tenaga ahli
yang berpengalaman di bidang penyusunan Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa
Konsultan (Kajian Teknis Jalan Tembus Jabungan - Gedawang).

3.6 JANGKA WAKTU


Kegiatan Perencana dilaksanakan sejak diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai
Kerja). Dalam hal ini waktu yang disediakan untuk melaksanakan tugas kajian yang

Kerangka Acuan Kerja «PEKERJAAN»


diberikan kepada Konsultan adalah selama 90 (Sembilan puluh) hari kalender
atau 3 (tiga) bulan

3.7 KEBUTUHAN PERSONIL


Keterlibatan tenaga-tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman sesuai dengan
bidang pekerjaan yang dilaksanakan merupakan faktor utama optimalnya
pelaksanaan Kegiatan. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan harus menyediakan
tenaga ahli yang memenuhi kebutuhan kegiatan, yaitu minimal terdiri dari :

1 orang Tenaga Team Leader sebagai Ahli Transportasi/Lalulintas


1 orang Tenaga Ahli Perencana Wilayah Kota /Planologi
1 orang Tenaga Ahli Drainase / Sumber Daya Air/ Mekanika Tanah
1 orang Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan
1 orang Tenaga Ahli Kebijakan Publik
.
3.8 TUGAS DAN KUALIFIKASI PERSONIL TENAGA AHLI

Personil-personil yang tercantum di bawah ini harus bekerja secara penuh untuk
pekerjaan ini, yaitu terdiri dari :

A. TENAGA AHLI

a) Ketua Tim (Team Leader)


Ketua Tim (Team Leader) adalah Ahli Transportasi Jalan atau Ahli Lalu Lintas
disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil/ Transportasi yang bersertifikasi keahlian
dibidang perencanaan transportasi jalan, berpengalaman dalam bidang
transportasi/lalu lintas jalan dengan pendidikan S1 pengalaman 5 tahun atau S2
pengalaman 1 tahun, mengetahui dengan baik proses perencanaan dengan
permasalahannya. Memiliki SKA Ahli Teknik Jalan (202) – Kualifikasi Ahli Muda
atau SKA Ahli Teknik Jembatan (203) – Kualifikasi Ahli Muda
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama masa pelaksanaan
penuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

b) Tenaga Ahli Perencana Wilayah Kota/Planologi


Tenaga ahli perencana wilayah kota adalah seorang sarjana PWK atau Planologi
yang bersertifikat yang sesuai dengan bidangnya dengan memiliki SKA Ahli
Perencanaan Wilayah dan Kota (502) – Kualifikasi Ahli Muda dengan lulusan
universitas negeri atau swasta yang telah disamakan yang disyaratkan S1
pengalaman 3 tahun.

c) Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan


Tenaga ahli ekonomi adalah seorang sarjana ekonomi yang telah bersertifikat sesuai
bidangnya dan lulusan universitas negeri atau swasta yang telah disamakan yang
disyaratkan S1 pengalaman 2 tahun.
d) Tenaga Ahli Kebijakan Publik
Tenaga ahli kebijakan publik adalah seorang sarjana sosial atau hukum yang telah
bersertifikat sesuai bidangnya dan lulusan universitas negeri atau swasta yang telah
disamakan yang disyaratkan S1 pengalaman 2 Tahun .

e) Tenaga Ahli Drainase / Sumber Daya Air


Tenaga ahli drainase/SDA/Mektan adalah seorang sarjana Teknik Sipil/Pengairan
yang telah memiliki SKA Ahli Sumber Daya Air (kode 211) – Kualifikasi Ahli Muda
sesuai bidangnya dan lulusan universitas negeri atau swasta yang telah disamakan
yang disyaratkan S1 pengalaman 2 Tahun .

Kerangka Acuan Kerja «PEKERJAAN»


B. TENAGA PENDUKUNG

- Surveyor sebanyak 2 orang


- Administrator
- Operator komputer
- Drafter / Juru Gambar
Tenaga pendukung surveyor adalah seorang lulusan minimal SMK dengan disiplin
ilmu yang sama pengalaman minimal 8 tahun.
Tenaga pendukung administrator dan operator komputer adalah seorang lulusan
minimal SMK/SLTA dengan disiplin ilmu yang sama pengalaman minimal 3 tahun.

3.9. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Pekerjaan Perencana ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu :
a. Tahap Persiapan.
b. Tahap Pelaksanaan.
c. Tahap Penyerahan Laporan

Konsultan harus memerinci sendiri kegiatannya dan dalam menjalankan tugasnya


akan mendapatkan pula arahan dari Pengelola Kegiatan secara tertulis agar fungsi
dan tanggung jawab dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran
(produk) sebagaimana yang diharapkan.

B A B IV
LAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN

4.1. UMUM

Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi
tugas dengan ukuran kertas format A4 atau format Folio serta A3 untuk Gambar dan
diserahkan kepada Pengguna Jasa, Laporan yang dimaksud meliputi : Laporan Final :

1. Draft Laporan
2. Laporan Pendahuluan
3. Laporan Antara
4. Laporan Akhir
5. KAK dan BQ
6. CD Soft Copy Laporan Final
7. Dokumentasi/Visualisasi
8. Eksecutive Summary

Kerangka Acuan Kerja «PEKERJAAN»


BAB V
HAL – HAL LAIN

5.1. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuai
persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di bidang/layanan
pekerjaan Perencanaan

5.2. ALIH PENGETAHUAN


Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen

SCHEDULE MOBILISASI PERSONIL


KEGIATAN KONSULTAN TAHUN ANGGARAN 2016
MM
NO POSISI
1 2 3

1 TEAM LEADER 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 3

2 AHLI PWK/PLANOLOGI 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 3

3 AHLI EKONOMI PEMBANGUNAN 0,5 0,5 0,5 1,5

4 AHLI KEBIJAKAN PUBLIK 0,5 0,5 0,5 1,5

5 AHLI DRAINASE/MEKTAN 0,5 0,5 0,5 1,5

6 SURVEYOR ( 2 ORANG) 0,5 0,5 1

7 ADMINISTRATOR 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 3

8 OPERATOR KOMPUTER 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 3

9 DRAFTER 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 3

Kerangka Acuan Kerja «PEKERJAAN»


B A B VI
PENUTUP

Setelah Pengarahan Penugasan ini diterima Konsultan hendaknya memeriksa semua bahan
masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. Setelah
mempelajari dan mendapat penjelasan Konsultan agar segera membuat Usulan Teknis/
Proposal Teknis agar dimasukkan mengikuti ketentuan terlampir mengenai syarat-syarat
mengikuti Pengadaan Jasa Konsultan sesuai peraturan yang berlaku.

Ditetapkan,

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


KEGIATAN PERENCANAAN
PEDESTRIAN, JALAN DAN
JEMBATAN

M. TEQI WIJAYA, ST
NIP 197907072009011006

Kerangka Acuan Kerja «PEKERJAAN»


Hal 9 dari 9

Anda mungkin juga menyukai