Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PEMIKIRAN R.A KARTINI TENTANG EMANSIPASI WANITA DI JAWA


Disusun untuk memenuhi tugas sejarah

Penyusun:

RISNA OLIVIA

30

X.7

SMA NEGERI 1 RANDUBLATUNG

TAHUN AJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR

i
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PEMIKIRAN R.A KARTINI TENTANG EMANSIPASI WANITA DI JAWA”.

Saya mengucapkan terimakasih kepada teman- teman dan guru mata pelajaran sejarah
yang telah memberikan tugas, dan membimbing dalam penyusunan makalah.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna karena terbatasnya
pengetahuan yang saya miliki. Karena itu saya mengharapkan berbagai bentuk saran dan
krtitik yang membangun dari berbagai pihak. Saya harap makalah ini dapat memberikan
manfaat pada perkembangan pendididikan.

Randublatung, 9 Oktober 2022

Risna Olivia

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1. Latar belakang ................................................................................................ 1


2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
3. Tujuan ............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2

1. Biografi R.A Kartini ....................................................................................... 2


2. Pemikiran R.A Kartini tentang emansipasi wanita di Jawa ........................... 3
3. Dampak pemikiran emansipasi R.A Kartini wanita di Jawa.......................... 4

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 5

1. Kesimpulan ..................................................................................................... 5
2. Saran ............................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

R.A KARTINI lahir pada 21 April tahun 1879 di Jepara dengan nama lengkap
Raden Ajeng Kartini Djojoningrat. Ayahnya bernama Raden Mas Sosroningrat yang
merupakan seorang bangsawan bupati Jepara. Ibu kartini sendiri bernama M.A
ngasirah yang merupaka anak guru agama di Telukawur Jepara dan seorang rakyat
biasa. Kartini sendiri keturunan daru Sri Sultan Hamengkubowono VI. Pada 12
Noverber 1903 R.A Kartini menikah dengan seorang bupati Rembang yakni K.R.M
Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Anak pertamanya Soesalit Djojoadhiningrat
lahir pada 13 september 1904, selang beberap hari kemudian, pada 17 september 1904
R.A kartini meningg pada usia 25 tahun.

Banyaknya masyarakat Jawa yang menganggap wanita lemah dibandingkan laki-


laki dan perempuan tidak diperbolehkan untuk memperoleh hak pendidikan. Sehingga
Kartini ingin mengubah kebiasaan feodal dan Kartini juga memiliki cita-cita ingin
menempuh pendidikan yang tinggi. Tetapi, karena banyaknya diskriminasi terhadap
wanita sulit mewujudkan. Kartini ingin mengubah kebiasaan adat masyarakat feodal
yang membatasi ruang gerak wanita agar wanita mendapatkan haknya dan juga
mempunyai derajat yang setara dengan laki-laki.

Perjuangan seorang Kartini meberikan dampat positif kenapa wanita masa kini.
Dampak-dampak tersebut antara lain yakni membebaskan perempuan dari kebodohan,
karena emansipasi wanita, perempuan bisa menerima pendidikan yang pantas dan
Perempuan juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki.

2. RUMUSAN MASALAH

a. Siapa R.A Kartini ?


b. Apa pemikiran R.A kartini dalam emansipasi wanita di Jawa ?
c. Apa saja dampak emansipasi R.A Kartini wanita di Jawa ?

3. TUJUAN

a. Untuk mengetahui biografi R.A Kartini


b. Untuk mengetahui pemikiran R.A Kartini dalam emansipasi wanita
c. Untuk mengetahui dampak dari emansipasi R.A Kartini

BAB II

PEMBAHASAN

1
1. Biografi Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat atau sering dikenal R.A Kartini lahir pada 21
april 1879 di Jepara. Lahir dikeluarga bangsawan oleh sebab itu memperoleh gelar Raden
Ajeng di depan namanya. Anak ke 4 dari 8 beraudara. Ayahnya bernama Raden Mas
Sosroningrat, putra dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV, seorang bangsawan yang
menjabat sebagai Bupati jepara. Beliau merupakan kakek R.A Kartini merupakan orang
terpandang karena posisinya sebagai Bupati Jepara.
Ibu kartini bernama M.A Ngasirah yang merupakan anak guru agama di tekulawur
Jepara. Menurut sejarah, R.A Kartini merupakan keturunan Sri Sultan hamengkubowono
VI. M.A Ngasirah bukan keturunan bangsawan, melainkan hanya rakyat biasa. Oleh
karena itu peraturan kolonial Belanda ketika itu mengharuskan seorang Bupati harus
menikah dengan bangsawan juga. Hingga akhirnya ayah R.A Kartini menikah dengan
R.A Woerjang dan memliki 3 orang anak.
Pendidikan R.A Kartini di ELS (Europese Lagere School). Disinilah ia belajar bahasa
Belanda hingga usia 12 tahun. Sebab menurut kebiasaan pada saat itu anak perempuan
harus tinggal dirumah untuk dipingit.
Meskipun berada dirumah, R.A Kartini masih aktif melakukan korespondensi atau surat-
menyurat dengan temannya yang berada di Belanda. Hingga R.A Kartini berfikir untuk
berusaha memajukan perempuan khususnya dalam pendidikan.
Tanggal 12 November 1903, R.A Kartini menikah dengan bupati Rembang, K.R.M.
Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Anak pertama dan sekaligus terakhirnya,
Soesalit Djojoadhiningrat, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari
kemudian, 17 September 1904, R.A Kartini meninggal pada usia 25 tahun. R.A Kartini
dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

2. Pemikiran R.A Kartini dalam emansipasi wanita di Jawa


Pada tahun 1885, R.A Kartini sekolah di Europese Lagere School yang hanya
diperuntukkan khusus bagi warga Belanda dan anak pembesar pribumi, selama masa
sekolah, R.A Kartini juga merasakan diskriminasi dari pemerintah Belanda terhadap
bangsa pribumi. R.A Kartini termasuk murid yang paling maju dan paling cerdas.
Meskipun demikian, sesuai adat feodal yang masih sangat kuat, R.A Kartini tidak bisa
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tahun 1982 R.A Kartini berusia 12
tahun, akhirnya dipingit.

2
Karena R.A Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan
menulis surat kepada teman-temannya yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah
Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya.
R.A Kartini banyak membaca surat kabar di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan
ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche
Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya. Dari surat-suratnya
tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-
catatan. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah
sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi
dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas.
Ketertarikannya dalam membaca membuat beliau memiliki pengetahuan yang cukup luas.
R.A Kartini memberi perhatian khusus dalam masalah emansipasi wanita, melihat
perbandingan wanita Eropa dan pribumi. R.A Kartini menuliskan penderitaan wanita di
Jawa seperti harus dipingit, tidak bebas dalam menuntut ilmu.
Tanggal 12 November 1903, R.A Kartini menikah dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih
Djojo Adhiningrat, pernah memiliki tiga istri. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan
Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita. Sekolah pertama kali
dibuka oleh R.A. Kartini dan Roekmini pada tahun 1903. Sekolah ini dikhususkan untuk
para wanita dan diprakarsai oleh R.A. Kartini pada tahun 1903 di kota Jepara.
Setelah R.A Kartini wafat tanggal 17 september 1904. Sahabatnya lalu mengumpulkan
surat- surat yang pernah dikirimkan oleh R.A Kartini dan membukukannya dalam bahasa
Belanda ‘Dari Kegelapan Menuju Cahaya'.
Pada 1912 orang- orang yang sepemikiran dengan R.A Kartini membentuk sebuah komite
dan mendirikan yayasan Kartini. Didirikannya Sekolah Wanita di Semarang pada 1912,
kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama
sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini".

3. Dampak Perjuangan R.A kartini terhadap emantipasi wanita di Jawa


Terbentuknya sebuah komite yayasan yang mendirikan sekolah wanita Semarang pada
1912, kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya.
Sehingga wanita memiliki kesetaraan hak dan kesempatan yang sama dengan laki- laki
untuk memperoleh pendidikan. Wanita bebas berkreasi, mengutarakan mimpinya,
mewujudkan ide- ide kreatifnya, menyalurkan bakat, membuat gerakan, menyuarakan
hasil pemikiran yang bermanfaat bagi sekitarnya, sehingga memberikan ruang bagi
wanita untuk meningkatkan kualitas hidupnya

3
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Pendidikan akan kuasa mengangkat derajat dan martabat bangsa Indonesia dan
pendidikan yang beliau maksud merupakan pendidikan yang dapat diterima oleh semua
kalangan, baik laki-laki maupun kalangan perempuan. R.A. Kartini bercitacitamendirikan
sekolah atau pendidikan yang mengutamakan pendidikan budi pekerti tetapi juga tetap
menggunakan unsur pendidikan. R.A. Kartini memperjuangkan kaumnya, agar mereka
diberi kebebasan bersekolah, menuntut ilmu, dan melakukan peran-peran sosial yang luas
dan tentunya tidak hanya di dalam rumah. Perjuangan itu tidak mudah. R.A Kartini terus

4
berjuang ketika beliau harus berhadapan dengan sekelompok masyarakat yang tentunya
sudah memiliki pola pikir bahwa derajat perempuan dan laki-laki itu
berbeda. Namun, perjuangan R.A Kartini ternyata berhasil, sekalipun memerlukan waktu
lama dan menghadapi banyak sekali tantangan. Terbukti, dari apa yang terlihat sekarang
ini, wanita sedemikian bebasnya. Sudah tidak ada beda hak-hak wanita dan laki-laki.
Wanita diperbolehkan menjadi RT, RW, lurah, camat, bupati walikota, gubernur, dan
lainnya.

2. SARAN
Dengan refleksi semangat dan pemikiran R.A Kartini, kita dapat meneruskan perjuangan
kaum perempuan dengan mengembangkan potensi yang ada pada diri kita.

5
DAFTAR PUSTAKA

Ayubi, Abdul Rouf Al. Sejarah pengaruh pemikiran kh Sholeh darat Terhadap pemikiran ra
Kartini tentang emamsipasi perempuan. Diss. UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019.

Ayubi, A. R. A. (2019). Sejarab pengaruh pemikira kh Sholeh darat Terhadap pemikiran ra


Kartini tentang emansipasi perempuan (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya)

AYUBI, Abdul Rouf Al. Sejarah pengaruh pemikiran kh Sholeh darat Terhadap pemikiran ra
Kartini tentang emansipasi perempuan. 2019. PhD Thesis. UIN Sunan Ampel Surabaya

Anda mungkin juga menyukai