HARI KARTINI
DISUSUN OLEH
AMELIA INAYATUL MAULA (7)
BANGKALAN 2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
sehingga kami dapat menyelesaikan kliping Hari Kartini ini dengan baik.
Karena dengan izin-Nya kami dapat membuat dan menyelesaikan kliping ini,
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak guru yang telah
kekurangan, maka dari itu dengan kerendahan hati, kami mengharap kritik
dan saran dari semua pihak untuk/memperbaiki kliping ini sehingga menjadi
lebih baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
5
BAB 1
Mengenai Biografi dan Profil R.A Kartini, beliau lahir pada tanggal 21
April tahun 1879 di Kota Jepara, Hari kelahirannya itu kemudian diperingati
Adhiningrat.
tengah keluarga bangsawan oleh sebab itu ia memperoleh gelar R.A (Raden
Ajeng) di depan namanya, gelar itu sendiri (Raden Ajeng) dipergunakan oleh
1
Kartini sebelum ia menikah, jika sudah menikah maka gelar kebangsawanan
beliau ini merupakan kakek dari R.A Kartini. Ayahnya R.M. Sosroningrat
merupakan orang yang terpandang sebab posisinya kala itu sebagai bupati
Ibu kartini yang bernama M.A. Ngasirah, beliau ini merupakan anak
seorang kiai atau guru agama di Telukawur, Kota Jepara. Menurut sejarah,
ada yang mengatakan bahwa garis keturunan ayahnya berasal dari kerajaan
Majapahit.
bangsawan, melainkan hanya rakyat biasa saja, oleh karena itu peraturan
itu.
dari saudara kandung dan saudara tiri. Beliau sendiri merupakan anak kelima,
2
BAB II
Saat itu beliau ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi
RA. Kartini yang lulusan dari Europese Lagere School (ELS) sangat
RA.Kartini untuk mengejar cita-cita bersekolah. Alasannya tidak lain dan tidak
bukan karena usia beliau yang sudah 12 tahun menandakan bahwa saatnya
Saat itu beliau tidak punya pilihan lain selain ikut apa kata orang
tuanya yang artinya RA. Kartini harus menjalani pingit. Selama dipingit itulah
dan surat kabar dari Eropa pada RA. Kartini kecil sehingga pemikirannya
3
Pada saat RA. Kartini berusia 20 tahun beliau sudah menyelesaikan
buku-buku seperti De Stille Kraacht milik Louis Coperus, Max Havelaar dan
juga Surat-Surat Cinta yang ditulis Multatuli dan Van Eeden, Roman-feminis
dari Goekoop de-Jong Van Beek dan Die Waffen Nieder mengenai Roman
beliau harus menikah dengan bupati Rembang bernama K.R.M. Adipati Ario
Singgih Djojo Adhiningrat atas pilihan orang tuanya. Saat itu RA. Kartini
berstatus istri kedua bupati Rembang tersebut. Meski begitu suaminya sangat
terakhirnya empat hari setelah melahirkan. Beliau wafat pada usia 25 tahun.
Door Duisternis tot Licht yang artinya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”.
4
BAB IV
Belanda sebab beliau juga fasih dalam berbahasa Belanda. Dari sinilah
kemudian, Kartini mulai tertarik dengan pola pikir perempuan Eropa yang ia
tertinggal jauh atau memiliki status sosial yang cukup rendah kala itu.
Coperus yang berjudul De Stille Kraacht, karya Van Eeden, Augusta de Witt
belanda, selain itu ia juga membaca buku karya Multatuli yang berjudul Max
Buku Door Duisternis tot Licht buah pikiran RA. Kartini tersebut
5
BAB V
KESIMPULAN
mengemukakan pendapat.
Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat atau dikenal sebagai R.A Kartini, beliau
6
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kartini
https://www.gramedia.com/literasi/biografi-ra-kartini/
https://ejurnalunsam.id/index.php/jsnbl/article/download/559/413/