Anda di halaman 1dari 7

Prinsip Stratigrafi

Irmasari (H1C021023)
Definisi Stratigrafi

Stratigrafi didefinisikan sebagai ilmu


yang mempelajari tentang aturan,
hubungan, dan pembentukan (genesa)
macam-macam batuan di alam dalam
ruang dan waktu geologi.
Sejarah Stratigrafi
Ilmu Stratigrafi muncul untuk pertama kalinya di Britania Raya pada abad ke-19.
perintisnya adalah William Smith, ketika itu dia mengamati beberapa perlapisan
batuan yang tersingkap yang memiliki urutan perlapisan yang sama (superposisi).
dari hasil pengamatannya, kemudian ditarik kesimpulan bahwa lapisan batuan yang
terbawah merupakan lapisan yang tertua, dengan beberapa pengecualian.
karena banyak lapisan batuan merupakan kesinambungan yang utuh ke tempat
yang berbeda-beda maka dapat dibuat perbandingan antara satu tempat ke
tempat lainnya pada suatu wilayah yang sangat luas. berdasarkan hasil
pengamatan ini maka kemudian William Smith membuat suatu sistem yang berlaku
umum untuk periode-periode geologi tertentu walaupun pada waktu itu belum ada
penamaan waktunya
Moore (1941, h. 179) menyatakan bahwa “stratigrafi adalah cabang ilmu
geologi yang membahas tentang makna dan pemerian kelompok-kelompok
batuan, terutama batuan sedimen, serta penafsiran kebenaannya dalam
sejarah geologi.” Menurut Schindewolf (1954, h. 24), stratigrafi bukan
“Schichtbeschreibung”, melainkan sebuah cabang geologi sejarah yang
membahas tentang susunan batuan menurut umurnya serta tentang skala
waktu dari berbagai peristiwa geologi (Schindewolf, 1960, h. 8). Teichert
(1958, h. 99) menyajikan sebuah ungkapan yang bertambah kurang sama
dalam mendefinisikan stratigrafi sebagai “cabang ilmu geologi yang
membahas tentang strata batuan untuk menetapkan urut-urutan
kronologinya serta penyebaran geografisnya.” Sebagian luhur pakar
stratigrafi Perancis juga tidak terlalu menekankan komposisi batuan
sebagai sebuah domain dari stratigrafi (Sigal, 1961, h. 3).
Definisi istilah stratigrafi telah dibahas pada pertemuan International Geological Congress di
Copenhagen pada 1960. Salah satu kelompok, yang sebagian besar merupakan ahli-ahli geologi
perminyakan, tidak menyetujui adanya pembatasan pengertian dan tujuan stratigrafi seperti yang telah
dicontohkan di atas. Bagi para ahli geologi itu, “stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari strata dan
berbagai hubungan strata (bukan hanya hubungan umur) serta tujuannya adalah bukan hanya untuk
memperoleh pengetahuan mengenai sejarah geologi yang terkandung didalamnya, melainkan juga
untuk memperoleh jenis-jenis pengetahuan lain, termasuk didalamnya pengetahuan mengenai nilai
ekonomisnya” (International Subcommission on Stratigraphy and Terminology, 1961, h. 9). Konsep
stratigrafi yang luas itu dipertahankan oleh subkomisi tersebut yang, sewaktu memberikan komentar
terhadap berbagai definisi stratigrafi yang ada saat itu, menyatakan bahwa stratigrafi mencakup asal-
usul, komposisi, umur, sejarah, hubungannya dengan evolusi organik, dan fenomena strata batuan
lainnya (International Subcommission on Stratigraphy and Terminology, 1961, h. 18).
Hukum Stratigrafi
Superposisi (Steno,1669) Cross Cutting Relationship

Horizontality (Steno, 1669) Strata Identified By Fossil (Smith, 1816)


Original Continuity (Steno, 1669)
Thank you

Anda mungkin juga menyukai