Anda di halaman 1dari 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA BEBAS

MELALUI PENDEKATAN DIAGNOSTIK KESULITAN


BELAJAR

Oleh
Noprian Tri Handoko

Pembimbing
Drs. Frans Nurseto, M.Psi
Drs. Ade Jubaedi, M.Pd

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar
renang gaya bebas melalui pendekatan diagnostik kesulitan belajar bagi siswa.Hasil
penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru dan siswa dalam pembelajaran renang
gaya bebas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ptk .
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas x SMK KARTIKA TAMA
METRO. Sampel berjumlah 23 siswa di SMK KARTIKA TAMA dengan sampek
kelas X TKJ 1. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan
pendekatan diagnostik kesulitan belajar dapat membantu siswa dalam memecahkan
kesulitan belajar terutama untuk pelajaran renang gaya bebas

Kata kunci : kesulitan belajar, pendekatan diagnostik, renang gaya bebas.

1
IMPROVEMENT OF LEARNING STYLE POOL INDEPENDENT
APPROACH THROUGH DIAGNOSTIC DIFFICULTIES
LEARNING

By
Noprian Tri Handoko

Preceptor
Drs. Frans Nurseto, M.Psi
Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or

This study aimed to determine how much the learning outcomes of freestyle
swimming through the diagnostic approach of learning difficulties for students. The
result of this study would be useful to teachers and students in learning freestyle
swimming. The method used in this research was the method of PTK. The population
in this study were students of class X SMK Kartika TAMA METRO. Samples were
23 students in SMK Kartika TAMA with the sampel was Class X TKJ 1. From these
results it can be concluded that the diagnostic approach can help students in solving
the learning difficulties especially for freestyle swimming lessons.

Keywords : learning difficulties , diagnostic approach , freestyle swimming .

2
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah sesuai dengan prinsip belajar tuntas


(mastery learning). Oleh sebab itu
Berdasarkan studi awal yang akan peneliti melakukan penelitian dengan
dilakukan peneliti di SMK KARTIKA melakukan pendekatan diagnostik
TAMA kelas X pada saat kegiatan kesulitan belajar siswa kelas X SMK
pembelajaran penjaskes tahun KARTIKA TAMA METRO
pelajaran 2014/2015, serta hasil
wawancara dengan guru penjaskes Identifikasi Masalah
kelas X ditemukan beberapa masalah
dalam pembelajaran renang. Masalah Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut antara lain pada beberapa maka identifikasi masalah dalam
materi keterampilan renang yang penelitian ini adalah Adanya beragam
memerlukan koordinasi gerakan, masalah yang dimiliki siswa dalam
kekuatan, kelenturan serta keberanian. pembelajaran renang gaya bebas
Sebagai contoh pada gerakan renang seperti pada gerakan tangan, kaki serta
gaya bebas, pada materi renang koordinasi yang kurang.
tersebut tidak semua siswa dapat
melakukan gerak renang gaya bebas Pembatasan Masalah
dengan sempurna dengan tujuan yang
ingi dicapai dari kegiatan Agar pembahasan menjadi lebih fokus
pembelajaran tersebut. Apa bila dan dengan mempertimbangkan
kesulitan belajar siswa tidak segera segala keterbatasan penulis, masalah
diatasi, maka bukan tidak mungkin dalam penelitian ini dibatasi pada
akan menghambat pula pada upaya peningkatan hasil belajar
pencapaian tujuan instruksional renang gaya bebas melalui pendekatan
(pembelajaran), sehingga pencapaian diagnostik kesulitan belajar pada
ketuntasan belajar secara klasikal yang siswa kelas X SMK Kartika Tama
dipersyaratkan tidak dapat tercapai Metro tahun ajaran 2014/2015.

3
Hasil penelitian ini diharapkan
Rumusan Masalah
meningkatkan kemampuan renang
Seberapa besar peningkatan hasil
gaya bebas dan lebih memotivasi
belajar renang gaya bebas melalui
siswa untuk meningkatkan hasil
pendekatan diagnostik kesulitan
belajarnya pada mata pelajaran
belajar bagi siswa kelas X SMK
penjaskes.
KARTIKA TAMA?

TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan Penelitian
Pengertian Belajar

Sesuai dengan rumusan masalah maka Menurut pengertian secara psikologis,


tujuan dari penelitian ini adalah untuk belajar merupakan suatu proses
mengetahui seberapa besar perubahan yaitu perubahan tingkah
peningkatan hasil belajar renang gaya laku sebagai hasil dari interaksi
bebas melalui pendekatan diagnostik dengan lingkungannya dalam
kesulitan belajar bagi siswa kelas X memenuhi kebutuhan hidupnya.
SMK KARTIKA TAMA. perubahan-perubahan tersebut akan
nyata dalam seluruh aspek tingkah
Manfaat Penelitian laku. pengertian belajar dapat
didefinisikan sebagai berikut :
Hasil yang peneliti harapkan dari “Belajar adalah suatu proses usaha
penelitian ini adalah sebagai berikut : yang dilakukan seseorang untuk
1. Bagi Guru memperoleh suatu perubahan tingkah
Sebagai masukan bagi guru dalam laku yang baru secara keseluruhan,
meningkatkan mutu pendidikan sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam proses pembelajaran dalam interaksi dengan
renang di bidang pendidikan lingkungannya.”
jasmani kesehatan dan olahraga.
Faktor-Faktor Yang
2. Bagi Siswa Mempengaruhi Hasil Belajar

4
Pengertian Gaya Bebas
Hasil belajar merupakan hasil
interaksi berbagai factor, baik internal Gaya ini menyerupai gaya berenang
maupun eksternal. Faktor-faktor yang seekor binatang, oleh sebab itu disebut
memperngaruhi proses dan hasil juga gaya crawl yang berarti
belajar menurut Mulyasa (2004:190) merangkak. Dalam istilah olahraga
dapat digolongkan menjadi empat, renang disebut juga gaya bebas
yaitu: 1). Bahan atau materri yang (Muhammad Murni, 2000:8).
akan dipelajari; 2). Lingkungan; 3). Pengertian gaya bebas (Free Style)
Factor instrumental; dan 4). Kondisi dalam olahraga renang adalah bebas
peserta didik. gaya, dengan pengertian sebagai
berikut : bila dalam perlombaan
Diagnostik Kesulitan Belajar renang gaya bebas, artinya si perenang
boleh melakukan gaya apapun.
Menurut Syah (1995:179), diagnosis Sedangkan bila dalam gaya renang
adalah upaya identifikasi fenomena gaya ganti, baik gaya ganti perorangan
yang menunjukkan adanya kesulitan maupun gaya ganti estafet, maka si
belajar siswa, sedangkan diagnostik perenang gaya bebas adalah gaya-gaya
berarti langkah-langkah procedural selain gaya punggung dan gaya kupu-
dalam rangka diagnostis (penentuan kupu.
jenis kesulitan belajar).
Hipotesis

Pengertian Kesulitan Belajar Hipotesis pada penelitian ini yaitu


“jika pendekatan diagnostik kesulitan

Burton (1952:64) mengidentifikasikan belajar diterapkan dipembelajaran

bahwa seorang siswa dapat dianggapa renang pada siswa kelas X di SMK

mengalami kesulitan belajar jika yang KARTIKA TAMA maka kemampuan

bersangkutan mengalami kegagalan siswa akan mengalami peningkatan”.

(failure) tertentu dalam mencapai


tujuan – tujuan belajarnya.

5
METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto


Metode Penelitian
(2002:94) mengatakan bahwa variabel
Adapun metode penelitian yang
adalah obyek penelitian. Mengacu
digunakan dalam penelitian ini adalah
pada pendapat tersebut, yang menjadi
penelitian tindakan kelas (Classroom
variabel penelitian adalah sebagai
Action Research) yaitu suatu
berikut :
penelitian kelas oleh guru dapat
1. Variabel input, yaitu: siswa kelas
merupakan kegiatan reflektif dalam
X SMK KARTIKA TAMA
berpikir dan bertindak dari guru.
Variabel proses, yaitu:
pendekatan diagnostik kesulitan
Populasi dan Sampel
belajar.
Populasi Penelitian
2. Variabel output, yaitu: hasil
Adapun yang menjadi populasi dalam
belajar kemampuan gerak
penelitian ini adalah siswa-siswi kelas
pendidikan jasmani.
X SMK KARTIKA TAMA

Instrumen Penelitian
Sampel Penelitian
Adapun yang menjadi sampel dalam
1. Sumber data : sumber data
penelitian ini adalah siswa-siswi kelas
penelitian ini adalah siswa kelas
X TKJ 1.
X SMK SMK KARTIKA TAMA
Pengambilan sampel dalam penelitian Instrumen yang digunakan dalam
ini dilakukan dengan metode “cluster penelitian ini adalah :
random sampling”. Yang mana a) Observasi terhadap
metode cluster random sampling/area pelaksanaan pembelajaran
adalah teknik pengambilan sampel guna untuk mengetahui
yang dipilih berdasarkan area-area peristiwa atau kegiatan
tertentu (Sugiyono, 2013:83). penelitian selama dalam proses
tindakan dan perbaikan.

6
Lembar observasi ini mencapai target ketuntasan. Hal ini
merupakan panduan observasi disebabkan pada siklus I siswa
yang telah dibuat dan memperoleh stimulan pembelajaran
ditentukan terlebih dahulu sehingga peningkatan hasil belajar
sebelum melakukan tindakan. belum optimal. Melihat hasil belajar
Lembar observasi yang belum optimal maka penulis
pertama adalah lembar merencanakan tindakan pada siklus ke
observasi guru terhadap siswa, II. Setelah memberikan tindakan pada
yang kedua lembar guru penjas siklus II serta memotivasi dan latihan
terhadap peneliti. yang rutin terjadi peningkatan renang
b) Catatan lapangan yaitu catatan gaya bebas dari siklus I hasil yang
otentik dari hasil observasi diperoleh pada siklus II diketahui
yang menggambarkan bahwa hasil belajar siswa meningkat
kejadian-kejadian siswa pada dan mencapai target yang diinginkan.
saat pelaksanaan tindakan. Pencapaian target hasil belajar yang
c) Tes penguasaan keterampilan diperoleh siswa disebabkan karena
siswa. pemberian stimulan pada setiap siklus
yang optimal sehingga para siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN
dapat menguasai renang gaya bebas.
Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil penulisan yang
Penilaian pada penelitian ini dilakukan
dilakukan di kelas X SMK KARTIKA
dengan tiga tahapan, yaitu tes tahap
TAMA, penulis memperoleh data-data
awal, tes siklus 1 dan tes siklus 2.
yang berkaitan dengan keterampilan
Pada tes tahap awal ini, terlihat respon
renang gaya bebas pada siklus I
siswa yang masih kurang memahami
dengan mememberikan motivasi yang
bagaimana gerakan renang gaya bebas
baik diketahui bahwa terjadi
yang baik dan benar. Akibatnya siswa
peningkatan hasil belajar renang gaya
yang dapat mencapai nilai ketuntasan
bebas dari awal tes siklus I namun
yaitu 70, adalah sebanyak 3 orang
peningkatan yang diperoleh belum
siswa dari jumlah keseluruhan 23

7
siswa. Setelah mengetahui hasil pada siswa dalam belajar renang gaya
tes tahap awal, dilakukan tahap bebas. Pada tes siklus II, diperoleh
berikutnya yaitu siklus I. Pada siklus peningkatan nilai yang sangat baik
I, diberikan perlakuan berupa dari siklus sebelumnya. Sebanyak 20
pembelajaran dengan melakukan siswa dari keseluruhan 23 siswa
pendekatan diagnostik kesulitan mencapai ketuntasan belajar dengan
belajar. Dengan mengetahui kesulitan nilai 70 keatas.
siswa, dapat diberikan pembelajaran
yang lebih spesifik. Terlihat dari Berdasarkan hasil penelitian dari tes
jumlah siswa yang mencapai tahap awal sampai siklus II, terjadi
ketuntasan terjadi peningkatan, yaitu peningkatan yang signifikan.
12 siswa dari 23 siswa secara Peningkatan tersebut terlihat dari
keseluruhan. Peningkatan ini terjadi persentase yang diperoleh, yaitu
karena guru memberikan pengajaran 13,04% meningkat menjadi 86,96%.
yang lebihspesifik berdasarkan Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kesulitan siswa dalam mempraktekkan pembelajaran renang gaya bebas
renang gaya bebas. Sehingga siswa dengan menggunakan pendekatan
dapat memahami pembelajaran diagnostik kesulitan belajar dapat
dengan baik dan mempraktikannya meningkatkan hasil belajar dan
dengan baik. keterampilan renang gaya bebas.

Peningkatan nilai pada siklus I ini


belum cukup untuk mencapai KESIMPULAN DAN SARAN
keefektifan pembelajaran gerak
lempar lembing dengan alat yang Kesimpulan
sudah dimodifikasi, sehingga Dari hasil penelitian yang dilakukan di
diperlukan tes yang terakhir, yaitu SMK KARTIKA TAMA dapat
siklus II. Pada tes siklus II ini diambil kesimpulan bahwa dengan
pembelajaran renang gaya dada tetap melakukan pendekatan dignostik
mengedepankan kesulitan belajar kesulitan belajar dapat membantu

8
siswa dalam memecahkan kesulitan DAFTAR PUSTAKA
belajar terutama untuk pelajaran
Arikunto, S. 2002. Prosedur
renang gaya bebas.
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek Edisi Revisi. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Saran
1. Bagi guru diharapkan untuk dapat
Burton. 1952. Setrategi Belajar
mempergunakan pendekatan Mengajar. Medan: FIP Unimed.
diagnostik kesulitan belajar dalam
Murni, M. 2008. Renang. Jakarta:
pembelajaran penjaskes terutama Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral
untuk materi renang gaya bebas
Pendidikan Dasar dan
karena berdasarkan penelitian Menengah.
dengan menggunakan pendekatan
Mulyasa. 2004. Latihan Kondisi Fisik.
tersebut dapat meningkatkan Bandung: UPI.
pemahaman dan skill siswa dalam
Syah. 1995. Operasional Konsep
berenang. Renang. Bandung: IKIP

2. Bagi siswa diharapkan untuk Sugiyono. Sugiyono. Metode


Penelitian Tindakan Kelas.
dapat mengemukakan secara Bandung: PT Remaja
terbuka mengenai kesulitan- Rosdakarya
kesulitan belajar penjaskes
terutama dalam pembelajaran
renang.

3. Bagi peneliti yang lain untuk


dapat mencari pendekatan-
pendekatan yang lebih efektif lagi
dalam pemecahan masalah yang
sering dialami dalam
pembelajaran penjas.

Anda mungkin juga menyukai