JURNAL ILMIAH
STOK BINA GUNA MEDAN
Volume 7 Nomor 1; Maret 2019
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar renang gaya bebas dalam mata
kuliah Teori dan Praktek Renang I dengan menggunakan penerapan gaya mengajar resiprokal
pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Sekolah Tinggi
Olahraga dan Kesehatan (STOK) Bina Guna sebanyak 30 mahasiswa. Penelitian ini
menggunakan metode Penelitian Tindakan (Action Research). Subyek dalam penelitian ini
adalah mahasiswa Program Studi PendidikanJasmani Kesehatan dan Rekreasi Sekolah Tinggi
Olahraga dan Kesehatan (STOK) Bina Guna kelas B Tahun 2018/2019. Penelitian ini
dilakukan dengan tujuh kali pertemuan terdiri dari dua siklus, siklus pertama yang
direalisasikan melalui tindakan sesuai rencana dan metode pembelajaran, hasilnya nilai rata-
rata mahasiswa dalam pembelajaran renang gaya bebas pada tes awal 60 atau 36.67%
mahasiswa yang tuntas, dan 63.34% mahasiswa yang tidak tuntas. Pada siklus I hasil rata-rata
mahasiswa 70 atau 60% mahasiswa tuntas, dan 40% mahasiswa yang tidak tuntas. Pada
siklus ke dua yang direalisasikan melalui tindakan hasil refleksi dari siklus I, hasilnya rata-
rata 80 atau 90% mahasiswa tuntas dan 10% mahasiswa yang tidak tuntas. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) dengan penerapan gaya mengajar resiprokal hasil
belajar renang gaya bebas meningkat, (2) dengan penerapan gaya mengajar resiprokal yang
diterapkan melalui alat bantu pelampung dalam meningkatkan hasil belajar renang gaya
bebas.
Kata Kunci: Gaya Mengajar Resiprokal, Renang Gaya Bebas.
sikap permulaan kedua lengan lurus terlalu naik ke atas permukaan air. Kepala
kedepan, tubuh dan kedua kaki lurus ke segera dimasukkan kedalam air lagi dan
belakang rata dengan permukaan air, kepala keluarkan udara dari mulut, hal ini untuk
atau muka menghadap ke dasar menghindari masuknya air ke dalam
kolam/kebawah dan gerakannya dimulai hidung.
dari pinggul dan berakhir dengan kibasan Koordinasi renang gaya bebas
pergelangan kaki, gerakan kaki yang ke Sikap tubuh yang hampir sejajar
bawah di lakukan agak kuat, terutama dengan permukaan air, irama kaki yang
pergelangan kaki. Kedalaman tungkai kaki telah kotinue naik turun, lengan kanan
bagian bawah atau telapak kaki dari berada lurus di depan, sedangkan lengan
permukaan air ketika pemukulan dan kiri melakukan tarikan dengan sikap
lecutan sekitar 30-35 cm. menyudut hingga tarikan ini di bawah
Gerakan Rotasi Tangan (Hand pusat, ingat pandangan di dalam air tetap
Rotation) lurus kedepan. Setelah tarikan tangan kiri
Di dalam gerakan tangan berakhir di bawah pusar kemudian
mempunyai beberapa fase gerakan yaitu disambung dengan dorongan tangan dari
fase masuk permukaan air (Entry Phase), bawah pusar membelok ke samping bagian
fase menangkap (Catch Phase), fase tubuh dan berakhir disamping paha.Tangan
menarik (Pull Phase), fase mendorong kiri hampir berakhir melakukan dorongan,
(Push Phase), dan fase Istirahat (Recovery tangan kanan bersiap untuk membuka
Phase). selebar bahu bertepatan dengan tangan kiri
Gerakan Pengambilan Nafas berakhir di paha, maka tangan kanan mulai
(Breathing) bergerak meraih air yang selanjutnya
Pengambilan napas dalam renang membentuk sudut dibawah paha, kemudian
gaya bebas dilakukan pada saat salah satu tangan kiri melakukan recovery dengan
tangan berada di belakang atau sejajar mengankat siku, serentak tangan kanan
dengan badan dan disaat itu bersamaan mengakhiri tarikan hingga dibawah pusar.
tolehkan kepala ke arah tangan yang lagi Saat tangan kiri melakukan entry selesai
melakukan gerakan push sehingga kepala maka dorongan tangan kananpun selesai
keluara dari permukaan air dan pada saat di dengan berakhir di samping paha, serentak
atas permukaan air mulut atau hidung melakukan dorongan pada saat itu
menghirup udara sebanyak mungkin, lakukanlah gerakan mengambil napas
usahakan pada saat melakukan gerakan kesamping kanan. Setelah berakhir
pengambilan napas daun telinga yang dorongan tangan ke kanan serta
sebelahnya kena dengan lengan yang lagi berakhirnya pengambilan udara di
melakukan gerakan entry agar kepala tidak permukaan air, siku mulai diangkat
33
Jurnal Ilmiah STOK Bina Guna Medan
Volume 7 Nomor 1; Maret 2019
serta menyiapkan umpan balik, selanjutnya tingkah lakunya jika dibandingkan pada
berganti peran. Adapun dosen bertanggung keadaan sebelumnya. Tentu saja hal ini
jawab dalam membuat keputusan tentang dapat dengan usaha latihan yang harus
tugas apa yang harus dilakukan, mendesain dilakukan dengan sungguh-sungguh dan
kriteria sebagai petunjuk (guide) bagi semangat yang tinggi serta dilakukan
pengamat dalammemberikan umpan balik, dengan sadar sehingga menjadi terbiasa.
memberikan tugas kepada mahasiswa dan Dari pendapat di atas dapat disimpulkan
membantu pengamat meningkatkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi
kemampuannya untuk berkomunikasi hasil belajar mahasiswa adalah faktor
dengan pasangannya.Landasan teori dari internal mahasiswa antara lain kemampuan
gaya pembelajaran resiprokal, pada yang dimiliki mahasiswa tentang materi
dasarnya menerapkan teori umpan balik. yang akan disampaikan.
Teori ini beranggapan bahwa informasi
METODE PENELITIAN
tentang keterampilan akan memantapkan
atau memperbaiki hasil belajarnya di Penelitian tindakan merupakan
kemudian hari. Informasi yang suatu penelitian yang penting untuk
menyebabkan perbaikan disebut umpan dilaksanakan dalam pendidikan dengan
balik negatif sedangkan informasi yang maksud untuk meningkatkan praktik yang
justru memantapkan keterampilannya diselenggarakan, dalam pembelajaran.
disebut umpan balik positif. Kemmis dan Mc Taggart menyatakan
Proses pendidikan kegiatan belajar bahwa penelitian tindakan adalah suatu
dan pembelajaran merupakan suatu usaha bentuk reflektif diri yang dilakukan dengan
yang amat strategis untuk mencapai tujuan partisipan dalam situasi sosial atau praktek
yang diharapkan. Pergaulan yang bersifat pendidikan.
mendidik itu terjadi melalui interaksi aktif Penelitian tindakan diawali oleh
antara mahasiswa sebagai peserta didik dan suatu kajian terhadap suatu masalah secara
guru sebagai pendidik. Kegiatan belajar sistematis.Hasil kajian ini dijadikan dasar
dilakukan oleh mahasiswa dan melalui untuk menyusun suatu rencana kerja
kegiatan ituakan ada perubahan perilakunya (tindakan) sebagai upaya untuk mengatasi
sementara kegiatan pembelajaran dilakukan masalah tersebut. Kegiatan berikutnya
oleh guru untuk memfasilitasi proses adalah pelaksanaan tindakan dilanjutkan
belajar kedua peranan itu tidak terlepas dari dengan observasi dan evaluasi. Hasil
situasi saling mempengaruhi dalam pola observasi dan evaluasi digunakan sebagai
hubungan antara dua subjek. masukkan melakukan refleksi atas apa yang
Seseorang yang telah berhasil dalam terjadi pada saat pelaksanaan tindakan.
belajar adalah bila ia mengalami perubahan Hasil refleksi kemudian dijadikan landasan
35
Jurnal Ilmiah STOK Bina Guna Medan
Volume 7 Nomor 1; Maret 2019
untuk menentukan perbaikan serta dapat diaskes oleh orang lain. Selain itu
penyempurnaan tindakan selanjutnya. kelas adalah tempat para guru melakukan
Menurut Carr dan Kemmis seperti penelitian, dengan dimungkinkan mereka
yang dikutip Siswojo Harjodipuro bahwa tetap bekerja sebagai guru di tempat
penelitian tindakan adalah suatu bentuk kerjanya.
refleksi diri yang dilakukan oleh para Dari penjelasan tersebut di atas
partisipasi guru, mahasiswa atau kepala dapat disimpulkan bahwa, penelitian
sekolah dalam situasi-situasi sosial tindakan adalah cara suatu kelompok atau
termasuk pendidikan untuk memberiakan seseorang dalam mengorganisasi suatu
rasionalitas kebenaran (a) praktik-praktik kondisi sehingga mereka dapat mempelajari
sosial atau pendidikan yang dilakukan pengalaman mereka dan membuat
sendiri. (b) pengertian mengenai praktik- pengalaman mereka dapat diakses oleh
praktik ini, dan (c) situasi-situasi tempat orang lain.
praktik-praktik tersebut dilaksanakan. Berdasarkan latar belakang
Berdasarkan pendapat di atas, maka penelitian yang telah diuraikan, maka
dapat disimpulkan bahwa penelitian penelitian ini bertujuan untuk
tindakan merupakan penerapan penemuan meningkatkan hasil belajar renang gaya
fakta untuk pemecahan masalah dalam bebas pada mahasiswa Program Studi
situasi sosial dengan tujuan meningkatkan PendidikanJasmani Kesehatan dan Rekreasi
kulalitas tindkan yang dilakukan, penelitian Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan
tindakan dapat dilakukan sendiri maupun (STOK) Bina Guna kelas B Tahun
berkolaborasi antara peneliti dan praktisi, 2018/2019 melalui penerapan gaya
penelitian tindakan merupakan perpaduan mengajar resiprokal dengan menggunakan
antara penelitian kualitatif dan kuantitatif, alat bantu pull boy dan pelampung.
sehingga memiliki kedua jenis data Penelitian ini dilaksanakan dikolam
tersebut, dalam prosesnya, penelitian renang Tirta Kartika Medan pada
tindakan menyerupai eksperimen, hanya mahasiswa yang mengambil mata kuliah
tanpa sampling dan tanpa kontrol ketat Teori dan Praktek Renang I. Waktu
sebagaimana dalam eksperimen, sehingga pelaksanaan penelitian pada awal bulan
dapat dikategorikan sebagai eksperimen Februari sampai April 2019 dengan
lemah. Sedangkan menurut Sukardi frekuensi penelitian adalah tujuh kali
penelitian tindakan adalah cara suatu pertemuan satu minggu sekali dengan bulan
kelompok atau seseorang dalam pertama sebagai pelaksanaan penelitian di
mengorganisasi sebuah kondisi dimana lapangan dilanjutkan dengan pengolahan
mereka dapat mempelajari pengalaman data dan analisis data pada bulan
mereka dan membuat pengalaman mereka berikutnya.
36
Jurnal Ilmiah STOK Bina Guna Medan
Volume 7 Nomor 1; Maret 2019
Sementara data kuantitatif yang yang tidak tuntas sekitar 3 mahasiswa atau
diperoleh pada siklus I bahwa mahasiswa sekitar 10%.
yang tuntas sekitar 11 mahasiswa atau Dipertemuan yang terakhir ini
sekitar 36.67% dengan batas minimal 70 mahasiswa tampaknya sudah banyak
KKM dari 30 mahasiswa.Sedangkan perubahan dan kemajuan dimana
mahasiswa yang tidak tuntas sekitar 19 mahasiswa telah mengaplikasikan gaya
mahasiswa atau sekitar 63.4%. pada siklus mengajar resiprokal dalam pembelajaran
yang pertama ini belum dikatakan berhasil renang gaya bebas. Bentuk pengamatan
karena jumlah mahasiswa yang tuntas tidak dalam interaksi timbal balik dan mahasiswa
mencapai 80% dari keseluruhannya, tidak lagi ragu-ragu untuk melakukan
dilanjut kesiklus II dimana telah diberi gerakan kaki, pengambilan nafas serta
tindakan dengan hasil mahasiswa yang gerakan koordinasi renang gaya bebas,
tuntas sekitar 90% sebanyak 27 orang terlihat banyak kemajuan yang telah
mahasiswa dan sekitar 10% mahasiswa dialami mahasiswa.
yang tidak tuntas sebanyak 3 orang. Dan secara keseluruhan mahasiswa
Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan dosen melakukan pembelajaran dengan
dengan menggunakan camera. Dari baik dan benar terbukti mahasiswa dapat
pengamatan dihasilkan catatan lapangan mengaplikasikan gerakan koordinasi
(CL). Hasil pengamatan catatan lapangan tersebut di praktek renang gaya bebas 50
tentang penerapan gaya mengajar meter dengan hasil belajar yang
resiprokal untuk meningkatkan hasil belajar memuaskan dimana secara klasikal 90%
renang gaya bebasdengan membentuk telah tuntas melebihi target yang dicapai.
kelompok kecil yang masing-masing
kelompok berjumlah 3 orang. 1) masing- KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA