Anda di halaman 1dari 1

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan ekstrak etanol buah kecubung sebagai bahan

pembunuh hewan percobaan (euthanasia) pada Jamgkrik, kecoa dan katak, mengetahui
berapa volume ekstrak yang efektif mematikan hewan percobaan serta mengetahui adakah
pengaruh konsentrasi terhadap mortalitas hewan percobaan. Metode yang digunakan adalah
metode dekstiktif dan eksperimen dimana di mulai dari studi literature, dan pembuatan
ekstrak buah kecubung, uji verifikasi tanaman di sub laboratorium Tumbuhan FMIPA
Universitas Bengkulu, dilakukan uji Alkaloid, setelah itu ekstrak buah kecubungnnya di
ujikan ke hewan percobaan. Untuk melihat kemampuan ekstrak tersebut untuk mematikan
jangkrik kecoa dan katak .lalu di bandingan dengan euthanasia menggunakan kloroform.
Dan di analia dengan menghitung mortalitas hewan percobaan dan Letal Consentrate 50
(LC 50) menggunakan analisa probit. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji euthanasia
hewan coba Kecoa l setelah 30 menit didapatakan hasil pada vol 10 ml kecoa semuanya
mati, dan LC50 nya di dapatkan pada volume 5,44 ml dengan interval 4,59 hingga 6,24 ml.
Pada hewan coba jangkrik setelah 20 menit di dapatkan hasil yaitu pada pada 10 ml hampr
semua jangkrik mati dan LC 50 nya didapatkan pada volume 5,57 ml dengan interval 3.83
hingga 6,69 ml.Pada hewan coba katak setelah 20 menit didapatkan hasil semua katak mati
dari volume ektrak terkecil yaitu 2 ml. Simpulan Ekstrak buah kecubung dapat digunakan
sebagai alternative pengganti chloroform sebagai bahan euthanasia hewan percobaan pada
praktikum, hanya volume penggunaan ekstrak lebih banyak dari meggunakan chloroform.
hal ini dilihat dari pengujian motalitas pada hewan kecoa, jangkrik dan katak dan hasil
analisa probit LC 50 pada kecoa dan jangkrik
Kata Kunci : Buah Kecubung, Eutansia, Kecoa, Jangkrik, Katak.

ABSTRACT

This research aimed to use the ethanol extract of Datura Metel fruit as an experimental models
assassin (euthanasia) on crickets, cockroaches, and frogs to evaluate how much volume of extract was
capable of killing experimental animals and whether there was a concentration-related effect on
mortality rates. Beginning with a literature review and the preparation of Datura Metel fruit extract,
accompanied by plant verification tests at the Plants sub-laboratory of the Faculty of Mathematics and
Natural Sciences at Bengkulu University, this investigation employs a descriptive and experimental
methodology, there are alkaloid testing conducted. The Datura metel extract was then tested on
experimental animals to determine its ability to kill cockroaches, crickets, and frogs, and the results
were compared to those of chloroform-induced euthanasia. Calculating the mortality of experimental
animals and letting down 50 (LC 50) using probit analysis is then performed. After 30 minutes, a
volume of 10 ml was taken from the cockroach euthanasia test. All of the cockroaches perished, and
the LC50 was determined to be 5.44 ml with intervals of 4.59 to 6.20 ml. After 20 minutes, the
following results were observed in crickets: at a volume of 10 ml, nearly all insects perished, and the
LC 50 was attained at a volume of 5.57 ml with intervals ranging from 3.83 to 6.67 ml. In studies with
frogs, the smallest volume of extract, which was 2 mL, killed all frogs after 20 minutes. Conclusion:
Datura metel fruit extract can be employed as a euthanasia agent on experimental animals (crickets,
cockroaches, and frogs). And the animal will perish in proportion to the concentration.

Keywords:, cockroach, cricket, datura metel fruit, euthanasia, frog.

Anda mungkin juga menyukai