Anda di halaman 1dari 3

Nama: Roro Saskia Hertianti

No absen: 28

Kelas: 9B

Tema: pergaulan bebas

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahi Robbil alamin, washolatu


wassalamu’ala asrofil anbiya’i wal mursalin wa’ala alihi wasohbihi ajma’in amma ba’du.

Yang terhormat Kepala SMP Negeri 3 Sokaraja.

Yang saya hormati bapak ibu guru dan karyawan SMP Negeri 3 Sokaraja.

Serta anak anakku yang saya cintai dan saya banggakan.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat
taufik dan hidayahnya kita bisa berkumpul di ruangan ini. Sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada Junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW yang kelak di akhirat
nanti, kita semua diberi syafaat oleh beliau, Aamiin.

Bapak ibu guru yang saya hormati dan anak-anakku yang saya cintai, izinkan saya
memperkenalkan diri. Nama saya Roro Saskia Hertianti, saya bekerja sebagai dokter
kandungan di Rumah Sakit Wiradadi. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pidato
persuasif tentang pergaulan bebas, karena hal ini sangat marak terjadi.

Anak-anakku yang saya banggakan, apa itu pergaulan bebas? Pergaulan bebas adalah
pergaulan yang luas antara pemuda dan pemudi, tidak hanya mengelompokkan antara dua
orang saja, tetapi meliputi banyak orang. Ada beberapa dampak negatif dari pergaulan bebas
di antara nya:

- Mendapat murka dari Allah SWT

- Dijauhi dan dikucilkan oleh masyarakat

- Nasab menjadi tidak jelas

- Pendidikan terhambat

- Renggangnya hubungan anak dan orang tua, dll.


Bapak ibu guru yang saya hormati dan anak-anakku yang saya cintai, sebagian remaja
dan generasi muda sekarang seolah-olah sudah tidak peduli lagi dengan pandangan keluarga,
lingkungan, dan lainnya. Mereka asyik hidup dengan komunitas yang menjerumuskan
pergaulan bebas dalam bentuk mabuk-mabukan, mengonsumsi narkoba, campur baur dengan
lawan jenis tanpa malu lagi. Seolah-olah pergaulan bebas anak muda zaman sekarang sudah
mengadopsi budaya barat secara bulat-bulat, tidak ada lagi budaya malu yang melekat seperti
khasnya orang timur. Apakah sudah sedemikian mengkhawatirkannya kondisi sebagian
generasi bangsa ini? Pendidikan agama, moral, dan karakter, sangat diperlukan untuk
memperbaiki mereka agar tak lagi terlibat dalam pergaulan bebas yang menjerumuskan dan
kemungkinan besar nantinya membuat masa depan mereka rusak bahkan hancur.

Akibat dari pergaulan bebas ini pula sangat memberatkan bagi yang melakukan di
antaranya:

- Memungkinkan untuk hamil

- Dikeluarkan dari sekolah

- Stress, depresi

- Tidak menjamin masa depan bagus

Anak-anakku yang berbahagia, fakta dari pergaulan bebas sungguh ada yaitu salah
satunya di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Kamis, 11 Agustus 2016 pukul 21:05 WIB. Pada
tahun 2015 hingga sekarang ada 147 pasangan yang menikah. Lebih dari 90% pernikahan
disini tersebut disebabkan karena pasangan wanita hamil duluan. Wakil Panitera Pengadilan
Agama Pacitan, Nasrudin, mengatakan pengajuan dispensasi nikah ini karena kedua pasangan
masih di bawah umur dan saat ingin menikah mereka ditolak Kantor Urusan Agama (KUA).
Mereka ditolak di KUA karena belum cukup usianya. Sesuai UU Nomor 1 tahun1974 tentang
Perkawinan, batasan minimal usia nikah bagi laki-laki yaitu 19 tahun dan perempuan berusia
16 tahun.

Maka dari itu, marilah kita mulai melakukan hal positif daripada tercebur ke dalam
pergaulan bebas. Hidup cuma sekali, jangan sampai menyesal di kemudian hari. Untuk
mengantisipasi pergaulan bebas pada remaja, peran orang tua, guru, dan semua elemen
termasuk diri kita sendiri sangat diperlukan. Rupanya pidato persuasif dari saya tentang
pergaulan bebas dicukupkan sekian, semoga bermanfaat. Mohon maaf jika ada salah kata
yang disengaja ataupun tidak disengaja, terimakasih.
Wabilahitaufik walhidayah, wassalamualaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai