Anda di halaman 1dari 24

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian


PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur memiliki sembilan
penyulang dalam melayani kebutuhan listrik di Kabupaten Sikka.
Penyulang-penyulang tersebut terdiri dari Penyulang Perumnas, Penyulang
Eltari, Penyulang Teka Iku, Penyulang Nanghure, Penyulang Nita,
Penyulang Lela, Penyulang Nebe, Penyulang Geliting, dan Penyulang
Expres. Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko sendiri masuk pada
Penyulang Teka Iku. Setiap penyulang terdiri dari puluhan bahkan ratusan
gardu distribusi yang bekerja untuk menyalurkan tenaga listrik kepada
pelanggan atau konsumen.

4.1 Gambar Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko


Sumber PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur

21
4.2 Data Teknis Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko
Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko yang berada pada
Penyulang Teka Iku mendistribusikan listrik sebanyak dua jurusan yaitu
Jurusan C (Selatan) dan Jurusan A (Utara). Berdasarkan hasil observasi
yang telah dilakukan, dapat dilihat Data Teknis Gardu Distribusi KA 38
Desa Waidoko pada Tabel 4.1.
Tabel. 4.1 Data Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko
Data Gardu
Penyulang : Teka Iku
No. Gardu : KA 38
Merek : TP
Alamat/Lokasi : Desa Waidoko
Daya : 100 KVA
Tegangan Primer L-L (Kv) : 20 kV
Tegangan Sekunder L-L : 400 V
Kontruksi : Portal
Koordinat : - 8.616971. 122. 196426
Sumber PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur

4.3 Data Pengukuran Besar Arus dan Tegangan Gardu Distribusi KA 38


Desa Waidoko
Data Pengukuran Besar Arus Gardu Distribusi KA 38 Desa
Waidoko dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data Pengukuran Besar Arus Beban sebelum Pemerataan Beban
Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko, pada hari Sabtu 11 Desember
2021-13 Desember 2021, Pagi hari Pukul 09:00 WITA, Malam hari Pukul
18:30 WITA.
Hari/Tanggal Pengukuran Arus Pagi Hari
Hasil Pengukuran R S T N
Sabtu Arus Induk 86,4 A 55,77 A 53,23 A 48,3 A
11 Desember Jurusan C 21,6 A 25,3 A 23,0 A 22,9 A
2021 Jurusan A 63,2 A 26,1 A 24,3 A 23,5 A
Pengukuran Arus Malam Hari

22
Hasil Pengukuran R S T N
Arus Induk 136,5 A 137,4 A 110,1 A 100,2 A
Jurusan C 60,53 A 49,87 A 47,7 A 47,77 A
Jurusan A 70,7 A 81,2 A 51,9 A 50,0 A

Hari/Tanggal Pengukuran Arus Pagi Hari


Hasil Pengukuran R S T N
Arus Induk 55,5 A 58,2 A 55,4 A 45,0 A
Jurusan C 25,9 A 29,0 A 21,7 A 20,11 A
Jurusan A 24,2 A 20,1 A 22,0 A 21,0 A
Minggu
Pengukuran Arus Malam Hari
12 Desember
Hasil Pengukuran R S T N
2021
Arus Induk 133,5 A 132,4 A 133,3 A 100,2 A
Jurusan C 65,53 A 55,87 A 50,7 A 45,77 A
Jurusan A 50,7 A 59,2 A 60,9 A 52,0 A
Hari/Tanggal Pengukuran Arus Pagi Hari
Hasil Pengukuran R S T N
Arus Induk 85,4 A 60,77 A 65,23 A 55,3 A
Jurusan C 30,6 A 26,3 A 34,0 A 24,9 A
Senin
Jurusan A 52,2 A 31,1 A 28,3 A 28,5 A
13 Desember
Pengukuran Arus Malam Hari
2021
Hasil Pengukuran R S T N
Arus Induk 138,5 A 139,4 A 120,3 A 108,2 A
Jurusan C 48,53 A 49,87 A 48,2 A 46,77 A
Jurusan A 75,7 A 83,2 A 70,0 A 54,0 A

Sumber PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur

Dari data pengkuran besar arus sebelum dilakukan pemerataan


beban pada Tabel 4.2 pada Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko diambil
pengukuran pada hari Senin tanggal 13 Desember 2021 Pagi hari Pukul

23
09.00 WITA dan Malam hari Pukul 18.30 WITA karena pada tanggal
tersebut memiliki nilai pengukuran tertinggi.
Tabel 4.3 Data Pengukuran Arus Beban sebelum Pemerataan Beban Gardu
Distribusi KA 38 Desa Waidoko, pada hari Senin 13 Desember 2021.
Hari/Tanggal Pengukuran Arus Pagi Hari
Hasil Pengukuran R S T N
Arus Induk 85,4 A 60,77 A 65,23 A 55,3 A
Jurusan C 30,6 A 26,3 A 34,0 A 24,9 A
Senin
Jurusan A 52,2 A 31,1 A 28,3 A 28,5 A
13 Desember
Pengukuran Arus Malam Hari
2021
Hasil Pengukuran R S T N
Arus Induk 138,5 A 139,4 A 120,3 A 108,2 A
Jurusan C 48,53 A 49,87 A 48,2 A 46,77 A
Jurusan A 75,7 A 83,2 A 70,0 A 54,0 A

Sumber PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur

4.4 Perhitungan Pembebanan Trafo


Data yang digunakan dalam perhitungan pembebanan trafo diambil
pada hari Senin 13 Desember 2021 Pukul 09.00 WITA karena pada
tanggal tersebut memiliki nilai tertinggi. Dari data Pengukuran (Arus
Induk) Siang dan Malam hari diatas dapat dihitung presentase arus beban
penuh Trafo Distribusi KA 38 Desa Waidoko. Dalam melakukan evaluasi
beban pada setiap penghantar phasa perlu diketahui terlebih dahulu arus
beban penuh dengan menggunakan persamaan (2.8) :

S
IFL=
√3×V

100.000 VA 100.000 V A 100.00 0 V A


IFL¿ ¿ = =144,50 A
√ 3 × 400 V 1,73× 400 V 692V

a. Perhitungan Pembebanan Trafo Sebelum Pemerataan Beban

24
Perhitungan pembebanan trafo sebelum pemerataan beban dilakukan
pada waktu pagi hari dan malam hari, perhitungan menggunakan data
hari Senin 13 Desember 2021, karena memiliki beban tertinggi.
Perbandingan data tertinggi pembebanan Gardu Distribusi KA 38 Desa
Waidoko Hari Sabtu 11 Desember 2021, Minggu 12 Desember 2021,
Senin 13 Desember 2021 sebelum pemerataan beban.
Data pembebanan Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko Sabtu 11
Desember 2021 :
 Siang Hari
Dalam melakukan perhitungan persentase beban pada siang hari
dilakukan perhitungan rata-rata beban setiap Phasa dengan
menggunakan persamaan (2.9) dan (2.10).

I R + I S+ I T 86,4 A +55,77 A +53,23 A 195,4 A


Irata ¿ = =
3 3 3
¿ 65,13 A

I rata 65,13 A
× 100 %= × 100 %=45,0 %
IFL 144,50 A

Jadi persentase pembebanan siang hari sebesar 45,0%

 Malam Hari
Pada perhitungan malam hari dilakukan perhitungan rata-rata
beban setiap Phasa dengan menggunakan persamaan (2.9) dan
(2.11).

I R + I S+ I T 136,5 A+137,4 A+ 110,1 A 384 A


Irata ¿ 3 =
3
=
3
¿ 128 A

I rata 128 A
× 100 %= × 100 %=88,5 %
IFL 144,50 A

25
Data pembebanan Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko Minggu 12
Desember 2021 :
 Siang Hari
Dalam melakukan perhitungan persentase beban pada siang hari
dilakukan perhitungan rata-rata beban setiap Phasa dengan
menggunakan persamaan (2.9) dan (2.10).

I R + I S+ I T 55,5 A+58,2 A +55,4 A 169,1 A


Irata ¿ = =
3 3 3
¿ 56,3 A

I rata 56,3 A
× 100 %= × 100 %=38,9 %
IFL 144,50 A

Jadi persentase pembebanan siang hari sebesar 38,9%

 Malam Hari
Pada perhitungan malam hari dilakukan perhitungan rata-rata
beban setiap Phasa dengan menggunakan persamaan (2.9) dan
(2.11).

I R + I S+ I T 130,5 A+132,4 A+ 133,3 A 396,2 A


Irata ¿ 3 =
3
=
3
¿ 132,0 A

I rata 132,0 A
× 100 %= × 100 %=91,3 %
IFL 144,50 A

Data pembebanan Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko Senin 13


Desember 2021 :
 Siang Hari
Dalam melakukan perhitungan persentase beban pada siang hari
dilakukan perhitungan rata-rata beban setiap Phasa dengan
menggunakan persamaan (2.9) dan (2.10).

26
I R + I S+ I T 85,4 A +60,77 A +65,23 A 211,4 A
Irata ¿ = =
3 3 3
¿ 70,4 A

I rata 70,4 A
× 100 %= × 100 %=48,7 %
IFL 144,50 A

Jadi persentase pembebanan siang hari sebesar 48,7%

 Malam Hari
Pada perhitungan malam hari dilakukan perhitungan rata-rata
beban setiap Phasa dengan menggunakan persamaan (2.9) dan
(2.11).

I R + I S+ I T 138,5 A+139,4 A+ 120,3 A 398,2 A


Irata ¿ 3 =
3
=
3
¿ 132,7 A

I rata 132,7 A
× 100 %= × 100 %=91,8 %
IFL 144,50 A

Jadi persentase pembebanan malam hari sebesar 91,8%

Tabel 4.4 Persentasi Pembebanan Gardu Distribusi KA 38 Desa


Waidoko Selama 3 Hari.

No. Hari/Tanggal Pengukuran Waktu Pembebanan


Siang 45,0%
1. Sabtu, 11 Desember 2021
Malam 88,5%
Siang 38,9%
2. Minggu, 12 Desember 2021
Malam 91,3%
Siang 48,7%
3. Senin, 13 Desember 2021
Malam 91,8%

Sumber PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur

27
Berdasarkan perhitungan persentase pembebanan sebelum
dilakukan pemerataan beban, persentase beban pada malam hari
sebesar 91,8% cukup tinggi, sedangkan pembebanan trafo
distribusi yang di izinkan oleh PLN tidak boleh melebihi 80%
(SPLN No. 1 Tahun 1995) dari kapasitasnya karena kontinuitas
penyaluran energi listrik akan terganggu karena umur trafo akan
berkurang serta kerusakan trafo akibat panas berlebihan sehingga
nantinya perlu dilakukan pemeliharaan yang akan berakibat
berhentinya supply listrik ke pelanggan.
Hal ini akan berakibat terjadinya overload (OL) atau
overblast (OB), dampaknya dilapangan terjadi drop tegangan disisi
pelanggan pada bagian ujung beban (pelanggan). Dari data
pengukuran Trafo Gardu KA 38 Desa Waidoko diatas pihak PT.
PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur melihat ada ketidak
seimbangan beban pada setiap fasa, yakni Phasa R sebesar 85,4 A,
Phasa S sebesar 60,77 A dan Phasa T sebesar 65,23 A, yang terjadi
penumpukan beban adalah pada fasa R sehingga pihak PT. PLN
(Persero) UP3 Flores Bagian Timur dan penulis melakukan
pemerataan beban setiap Phasa dengan cara melakukan
pemindahan tarikan sambungan rumah (SR) pada konsumen dari
pengambilan Phasa R dipindahkan sebagian ke pengambilan Phasa
S dan Phasa T (Jumlah SR dipidahkan) dengan langkah kerja
sesuai dengan standar PLN (SPLN 56, tahun 1984).

b. Perhitungan Pembebanan Trafo Sesudah Dilakukan Pemerataan


Beban
Data pengukuran sesudah dilakukan pekerjaan pemindahaan
tarikan sambungan rumah (SR) pada hari Senin 20 Desember 2021
Pagi hari Pukul 09.00 WITA dan Malam hari Pukul 18.30 WITA dapat
di lihat pada Tabel 4.5.

28
Tabel 4.5 Data Pengukuran Besar Arus Beban Sesudah Pemerataan
Beban Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko.
Pengukuran Arus Pagi Hari
Hasil Pengukuran R S T N
Arus Induk 61,4 A 60,77 A 65,23 A 55,3 A
Jurusan C 30,6 A 29,3 A 31,0 A 24,9 A
Jurusan A 33,2 A 31,1 A 32,3 A 28,5 A
Pengukuran Arus Malam Hari
Hasil Pengukuran R S T N
Arus Induk 110,5 A 112,4 A 113,3 A 108,2 A
Jurusan C 46,53 A 45,87 A 47,2 A 46,77 A
Jurusan A 50,7 A 53,2 A 53,0 A 54,0 A
Sumber PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur

Setelah melakukan evaluasi/pekerjaan pemeratan beban pada


setiap penghantar phasa dilakukan perhitungan arus beban penuh
dengan menggunakan persamaan (2.8), persamaan (2.9), (2.10), dan
(2.11) :

S
IFL=
√3×V
Dimana :
IFL : Arus beban penuh (A)
S : 100 (kVA) = 100.000 VA
V : 400 V

100.000 VA 100.000 V A 100.00 0 A


IFL¿ ¿ = =144,50 A
√3 × 400 V 1,73× 400 V 692

 Siang Hari
I R + I S+ I T 61,4 A +60,77 A +65,23 A 187,4 A
¿ = =
Irata 3 3 3¿
¿
¿ 62,4 A

29
I rata−rata siang
Persentase pembebanan siang hari = ×100 %
IFL

62,4 A
= ×100 %
144,50 A
= 43,1%

Jadi persentase pembebanan siang hari sebesar 43,1%.

 Malam Hari

I R + I S+ I T 110,5 A+112,4 A+ 113,3 A 336,2 A


¿ = =
Irata 3 3 3¿
¿
¿ 112 A

I rata−rata malam
Persentase pembebanan malam hari = ×100 %
IFL
112 A
= ×100 %
144,50 A
= 77,5%
Jadi persentase pembebanan malam hari sebesar 77,5%

Tabel 4.6 Kondisi Pembebanan Trafo Sebelum dan Sesudah


Pemerataan
Waktu Irata-rata (A) Presentase Pembebanan
Pengukuran Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Siang hari 70,4 A 62,4 A 48,7%. 43,1%.
Malam hari 132,7 A 112 A 91,8 % 77,5 %
Sumber PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur

4.5 Perhitungan Ketidakseimbangan Beban Trafo Pada Jaringan


Tegangan Rendah Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko
Konstruksi sambungan tenaga listrik tegangan rendah di mulai dari
titik sambungan di Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sampai dengan Alat

30
Pembatas dan Pengukur (APP) pada bangunan pelanggan baik melalui
saluran udara maupun bawah tanah.

Dengan batas ketidakseimbangan beban yang di izinkan IEEE


(Institute Electrical and Electronics Engineers) maksimal 20%.
Selanjutnya menghitung ketidakseimbangan beban sebelum dan sesudah
dilakukan pemerataan beban dengan menggunakan persamaan (2.12)
(2.13), (2.14) dan (2.15) :
a. Perhitungan ketidakseimbangan beban sebelum dilakukan pemerataan
beban
 Ketidakseimbangan siang
IR = Irata-rata
IR 85,4
Jadi a = = = 1,21
I rata−rata 70,4
IS = Irata-rata
IS 60,77
Jadi b = = = 0,86
I rata−rata 70,4
IT = Irata-rata
IT 65,23
Jadi c = = = 0,92
I rata−rata 70,4

Persentase ketidakseimbangan siang


( la−1l+lb−1 l+ lc−1 l )
= ×100 %
3
( l1,21−1 l+l0,86−1 l+ l0,92−1l )
= ×100 %
3
(0,21 A +0,14 A+ 0,08 A)
= ×100 %
3
0,43
= ×100 %
3
= 0,14 × 100%
= 14%
Jadi persentase ketidakseimbangan siang hari sebesar 14%

31
 Ketidakseimbangan malam
IR = Irata-rata
IR 138,5
Jadi a = = = 1,04
I rata−rata 132,7
IS = Irata-rata
IS 139,4
Jadi b = = = 1.05
I rata−rata 132,7
IT = Irata-rata
IT 120,3
Jadi c = = = 0,90
I rata−rata 132,7

Persentase ketidakseimbangan malam


( la−1l+lb−1 l+ lc−1 l )
= ×100 %
3
( l1,04−1l +l 1.05−1 l +l0.90−1 l )
= ×100 %
3
(0,04 A+ 0,05 A +0,1 A)
= ×100 %
3
0,19
= ×100 %
3
= 0,06 × 100%
= 6%
Jadi persentase ketidakseimbangan malam hari sebesar 6%

Dari hasil diatas, sesuai standar IEEE (Institute Electrical and


Electronics Engineers) ketidakseimbangan beban yang di izinkan sebesar
20% maka persentase ketidakseimbangan sebelum pemerataan pada
waktu siang hari masih dalam batas aman dan persentase

32
ketidakseimbangan pada waktu malam hari melebihi batas aman.
Walaupun persentase ketidakseimbangan pada waktu siang hari masih
dalam batas aman tetapi ketidakseimbangan ini berpengaruh pada jatuh
tegangan sehingga harus dilakukan penyeimbangan beban pada Gardu KA
38 Desa Waidoko.

b. Perhitungan ketidakseimbangan beban sesudah dilakukan pemerataan


beban
 Ketidakseimbangan siang
IR = Irata-rata
IR 61,4
Jadi a = = = 0,98
I rata−rata 62,4
IS = Irata-rata
IS 60,77
Jadi b = = = 0,97
I rata−rata 62,4
IT = Irata-rata
IT 65,23
Jadi c = = = 1.04
I rata−rata 62,4

Persentase ketidakseimbangan siang


( la−1l+lb−1 l+ lc−1 l )
= ×100 %
3
( l0,98−1l +l 0,97−1l +l 1.04−1 l )
= ×100 %
3
(0,98 A+0,97 A+ 1.04 A )
= ×100 %
3
2.99
= ×100 %
3
= 0,99 × 100%
= 9%
Jadi persentase ketidakseimbangan siang hari sebesar 9%

 Ketidakseimbangan malam

33
IR = Irata-rata
IR 110,5
Jadi a = = = 0,98
I rata−rata 112
IS = Irata-rata
IS 112,4
Jadi b = = =1,00
I rata−rata 112

IT = Irata-rata
IT 113,3
Jadi c = = = 1,01
I rata−rata 112

Persentase ketidakseimbangan malam


( la−1l+lb−1 l+ lc−1 l )
= ×100 %
3
( l0,98−1l +l 1,00−1 l +l0,10−1l )
= ×100 %
3
(0,02 A +0 A+0,9 A)
= ×100 %
3
0,92
= ×100 %
3
= 0,30 × 100%
= 3%
Jadi persentase ketidakseimbangan malam hari sebesar 3%

Tabel 4.7 Persentase Ketidakseimbangan Beban Sebelum dan Sesudah


Pemerataan Beban

Persentase Ketidakseimbangan
Waktu Pengukuran Tetap Sebelum Sesudah
Siang Hari 14 % 9%
Malam Hari 6% 3%
Sumber PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur

34
Dari hasil pada tabel 4.7 diatas, sesuai standar IEEE (Institute
Electrical and Electronics Engineers) ketidakseimbangan beban yang
diizinkan sebesar 20% maka persentase ketidakseimbangan sesudah
pemerataan beban pada Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko PT.
PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur sudah sesuai standar dan
tidak melebihi batas aman.

4.6 Perhitungan Besar Drop Tegangan Pada Jaringan Tegangan Rendah


(JTR) Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko PT. PLN (Persero) UP3
Flores Bagian Timur.
Pembebanan trafo distribusi yang di izinkan oleh PLN tidak boleh
melebihi 80% (SPLN No. 1 tahun 1995) dari kapasitasnya karena
kontinuitas penyaluran energi listrik akan terganggu karena umur trafo akan
berkurang serta kerusakan trafo akibat panas berlebihan sehingga nantinya
perlu di lakukan pemeliharaan yang akan berakibat berhentinya supply
listrik ke pelanggan. Hal ini akan berakibat terjadinya overload (OL) atau
overblast (OB). Dampaknya di lapangan terjadi drop tegangan di sisi
pelanggan pada bagian ujung beban (pelanggan).
Perhitungan persentase drop tegangan pada Jaringan Tegangan Rendah
(JTR) Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko PT. PLN (Persero) UP3
Flores Bagian Timur adalah sebagai berikut :
a. Perhitungan Persentase Drop Tegangan Sebelum Pemerataan Beban.
Data pengukuran tegangan phasa-phasa pada Gardu Distribusi KA 38
Desa Waidoko pada hari Senin 13 Desember 2021 dapat dilihat pada
tabel 4.8.
Tabel 4.8 Data Pengukuran Antar Phasa Gardu Distribusi KA 38 Desa
Waidoko Senin 13 Desember 2021.
Tegangan Phasa-Phasa R-S R-T S-T
Tegangan (Volt) 401 398 401
Sumber PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur

Data Pengukuran Tegangan Pangkal Phasa-Netral (Sisi Sekunder


Gardu) dan Pengukuran Tegangan Jurusan C dan Tegangan Jurusan A

35
Phasa-Netral (Sisi Penerima Pada Titik Terjauh Pada Setiap Phasa)
Senin 13 Desember 2021.

Tabel 4.9 Data Pengukuran Tegangan Pangkal Phasa-Netral dan


Tegangan Jurusan Phasa-Netral.

Tegangan (Volt)
Tegangan Phasa-Netral

R-N S-N T-N

Tegangan Pangkal 221 V 219 V 217 V


Tegangan Jurusan C 190 V 195 V 193 V
Sumber PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur

Standarisasi tegangan yang ditentukan oleh PLN (SPLN), drop


tegangan di ujung Jaringan Tegangan Rendah (JTR) adalah 10%. Drop
Tegangan pada Jaringan Tegangan Rendah Gardu Distribusi KA 38 Desa
Waidoko Jurusan C dan A dapat dihitung menggunakan persamaan (2.6).

V s−V r
∆V = ×100 %
Vs

Dimana :
∆V  = Tegangan jatuh (Volt)
Vs = Tegangan pada pangkal pengiriman
Vr = Tegangan pada ujung penerimaan

 Perhitungan Presentase Drop Tegangan Jurusan C Pada Phasa R.


Besar Drop Tegangan Jurusan C pada Phasa R dapat ditentukan
sebagai berikut :
221−190
∆V = ×100 %
221

36
= 14,0%
Jadi besar drop tegangan Jurusan C pada Phasa R sebesar 14,0%.

 Perhitungan Presentase Drop Tegangan Jurusan C Pada Phasa S.


Besar Drop Tegangan Jurusan C pada Phasa S dapat ditentukan
sebagai berikut :
219−195
∆V = × 100 %
219

= 10,9%
Jadi besar drop tegangan Jurusan C pada Phasa S sebesar 10,9%.

 Perhitungan Presentase Drop Tegangan Jurusan C Pada Phasa T.


Besar Drop Tegangan Jurusan C pada Phasa T dapat ditentukan
sebagai berikut :
217−193
∆V = × 100 %
217

= 11,0%
Jadi besar drop tegangan Jurusan C pada Phasa T sebesar 11,0%.

Berdasarkan hasil perhitungan persentase drop tegangan ∆ V


pada Jurusan C dari tiap-tiap phasa, maka pada Gardu Distribusi KA
38 Desa Waidoko dengan standarisasi tegangan yang ditentukan oleh
PLN (SPLN), drop tegangan diujung Jaringan Tegangan Rendah
adalah 10%, sehingga persentase drop tegangan pada Gardu
Distribusi KA 38 Desa Waidoko telah melewati batas yang ditentukan
oleh PLN.

b. Perhitungan Persentase Drop Tegangan Sesudah Pemerataan Beban


Setelah dilakukan pemerataan beban dilakukan pengukuran
kembali pada hari Senin 20 Desember 2021 di Gardu Distribusi KA 38

37
Desa Waidoko PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur, sehingga
dilakukan perhitungan drop tegangan pada setiap Phasa antara lain :
Tabel 4.10 Data Pengukuran Tegangan Fasa-Fasa

Tegangan Phasa-Phasa R-S R-T S-T


Tegangan (Volt) 401 398 401
Sumber PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur

Tabel 4.11 Data Pengukuran Tegangan Pangkal Phasa-Netral dan


Tegangan Jurusan Phasa-Netral.

Tegangan (Volt)
Tegangan Phasa-Netral

R-N S-N T-N

Tegangan Pangkal 221 V 222 V 219 V


Tegangan Jurusan C 218 V 216 V 217 V
Sumber PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur

 Perhitungan Presentase Drop Tegangan Jurusan C Pada Phasa R.


Besar Drop Tegangan Jurusan C pada Phasa R dapat ditentukan
sebagai berikut :
221−218
∆V = × 100 %
221

= 0,0135 × 100% = 1,35%


Jadi besar drop tegangan Jurusan C pada Phasa R sebesar 0,13%.
 Perhitungan Presentase Drop Tegangan Jurusan C Pada Phasa S.
Besar Drop Tegangan Jurusan C pada Phasa S dapat ditentukan
sebagai berikut :
222−216
∆V = × 100 %
222

= 2,7,%
Jadi besar drop tegangan Jurusan C pada Phasa S sebesar 0,02%.

 Perhitungan Presentase Drop Tegangan Jurusan C Pada Phasa T.

38
Besar Drop Tegangan Jurusan C pada Phasa T dapat ditentukan
sebagai berikut :
219−217
∆V = ×100 %
219

= 0,9%
Jadi besar drop tegangan Jurusan C pada Phasa T sebesar 0,09%.

Tabel 4.12 Persentase Drop Tegangan Sebelum dan Sesudah Pemerataan


Beban

Presentasi Drop Tegangan


Waktu Pengukuran
Phasa R Phasa S Phasa T

Sebelum Pemerataan 14,0% 10,9% 11,0%

Sesudah Pemerataan 0,13% 0,02% 0,09%

Sumber PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur

Berdasarkan hasil perhitungan persentase drop tegangan ∆ V


pada Jurusan C dari masing-masing phasa setelah dilakukan
pemerataan beban pada Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko PT.
PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur Jurusan C sesuai dengan
standarisasi tegangan yang ditentukan oleh PLN (SPLN), drop
tegangan diujung Jaringan Tegangan Rendah (JTR) adalah 10% .

39
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan hasil penelitian diatas mengenai Evaluasi
Pembebanan Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko pada PT. PLN
(Persero) UP3 Flores Bagian Timur maka penulis dapat menyimpulkan
beberapa hal yaitu :
 Besarnya beban Senin 13 Desember 2021 siang hari sebelum
pemerataan beban dan sesudah pemerataan beban pada Phasa R 85,4 A
mejadi 61,4 A, Phasa S 60,77 A menjadi 60,77 A dan Phasa T 65,23 A
menjadi 65,23 A. Sedangkan beban untuk malam hari pada Phasa R
138,5 A menjadi 110,5 A, Phasa S 139,4 A menjadi 112,4 A dan
Phasa T 120,3 A menjadi 113,3 A.
 Besarnya persentasi ketidakseimbangan beban pada Gardu Distribusi
KA 38 Desa Waidoko siang hari sebelum pemerataan beban sebesar
14%, sesudah pemerataan beban menjadi 9%. Sedangkan untuk malam
hari sebelum pemerataan beban sebesar 6% sesudah pemerataan beban
menjadi 3%.
 Setelah dilakukan pemerataan beban, persentase drop tegangan pada
Phasa R sebesar 14,0% turun menjadi 0,13%, persentase drop
tegangan pada Phasa S sebesar 10,9% turun menjadi 0,02% dan
persentase drop tegangan pada Phasa T sebesar 11,0% turun menjadi
0,09%, sehingga persentase drop tegangan pada Gardu Distribusi KA

40
38 Desa Waidoko saat ini dinyatakan tidak melewati batas toleransi
drop tegangan yang diizinkan.

5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan dari penulis tentang hasil penelitian
ini untuk pimpinan PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur, para
pembaca dan para penulis selanjutnya sebagai sumber referensi yaitu :
 Pengukuran beban harus dilakukan secara rutin pada saat beban
puncak dan perlu data evaluasi untuk melakukan penyeimbangan
beban.
 Dapat mempertahankan persentase pembebanan tiap phasa pada Gardu
Distribusi KA 38 Desa Waidoko PT. PLN (Persero) UP3 Flores
Bagian Timur dengan cara selalu melakukan pemerataan beban apabila
terjadi beben lebih, tegangan drop pada rumah pelanggan.

41
DAFTAR PUSTAKA

Adi Ashari, Anang Widiantoro, Eddo Mahardika, 2018, Jurnal Teknik Elektro
Universitas Muhammadiyah Surabaya: Sistem Penempatan Transformator
Distribusi.

Asia M, Bastana, E. B 2013, Jenis-Jenis Gardu Distribusi dan Distribusi


Sekunder.

Endi Sopyandi, 2009, Proses Penyaluran Tenaga Listrik Pada Konsumen dan
Distribusi Primer.

I Ketut Ta, I Gede Nyoman Sangka, dkk, 2017, Jurnal Teknik Elektro Politeknik
Negeri Bali: Analisis Persentase Pembebanan dan Drop Tegangan JTR
Pada Gardu Distribusi.

Julius Sentosa Setiadji, dkk, 2006, Jurnal Teknik Elektro: Pengaruh


Ketidakseimbangan Beban dan Losses Pada Trafo Distribusi.

Keputusan Direksi PT.PLN (Persero) No.605.K/DIR/2010. SPLN, 2010, :


“Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik”
Purwanto, Rizky, 2019, Analisa Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap
Rugi-Rugi Daya Pada Saluran Tegangan Rendah (PT. PLN Rayon Belanti
Padang) Universitas Andalas.

42
LAMPIRAN

Dokumentasi Pekerjaan Pada Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko Di PT. PLN


(Persero) UP3 Flores Bagian Timur Antara Lain :
1. Gambar Trafo Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko dan Jurusan Yang
Beroperasi.

2. Pengukuran Beban Beban Pada Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko Di PT.


PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur.

43
3. Pekerjaan Pemindahan Tarikan SR Pada Konsumen Gardu KA 38 Desa
Waidoko Di PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur.

4. Drop Tegangan Sebelum dan Sesudah Pemerataan Beban Pasa Fasa S

44

Anda mungkin juga menyukai