Tugas Akhir
Tugas Akhir
21
4.2 Data Teknis Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko
Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko yang berada pada
Penyulang Teka Iku mendistribusikan listrik sebanyak dua jurusan yaitu
Jurusan C (Selatan) dan Jurusan A (Utara). Berdasarkan hasil observasi
yang telah dilakukan, dapat dilihat Data Teknis Gardu Distribusi KA 38
Desa Waidoko pada Tabel 4.1.
Tabel. 4.1 Data Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko
Data Gardu
Penyulang : Teka Iku
No. Gardu : KA 38
Merek : TP
Alamat/Lokasi : Desa Waidoko
Daya : 100 KVA
Tegangan Primer L-L (Kv) : 20 kV
Tegangan Sekunder L-L : 400 V
Kontruksi : Portal
Koordinat : - 8.616971. 122. 196426
Sumber PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur
22
Hasil Pengukuran R S T N
Arus Induk 136,5 A 137,4 A 110,1 A 100,2 A
Jurusan C 60,53 A 49,87 A 47,7 A 47,77 A
Jurusan A 70,7 A 81,2 A 51,9 A 50,0 A
23
09.00 WITA dan Malam hari Pukul 18.30 WITA karena pada tanggal
tersebut memiliki nilai pengukuran tertinggi.
Tabel 4.3 Data Pengukuran Arus Beban sebelum Pemerataan Beban Gardu
Distribusi KA 38 Desa Waidoko, pada hari Senin 13 Desember 2021.
Hari/Tanggal Pengukuran Arus Pagi Hari
Hasil Pengukuran R S T N
Arus Induk 85,4 A 60,77 A 65,23 A 55,3 A
Jurusan C 30,6 A 26,3 A 34,0 A 24,9 A
Senin
Jurusan A 52,2 A 31,1 A 28,3 A 28,5 A
13 Desember
Pengukuran Arus Malam Hari
2021
Hasil Pengukuran R S T N
Arus Induk 138,5 A 139,4 A 120,3 A 108,2 A
Jurusan C 48,53 A 49,87 A 48,2 A 46,77 A
Jurusan A 75,7 A 83,2 A 70,0 A 54,0 A
S
IFL=
√3×V
24
Perhitungan pembebanan trafo sebelum pemerataan beban dilakukan
pada waktu pagi hari dan malam hari, perhitungan menggunakan data
hari Senin 13 Desember 2021, karena memiliki beban tertinggi.
Perbandingan data tertinggi pembebanan Gardu Distribusi KA 38 Desa
Waidoko Hari Sabtu 11 Desember 2021, Minggu 12 Desember 2021,
Senin 13 Desember 2021 sebelum pemerataan beban.
Data pembebanan Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko Sabtu 11
Desember 2021 :
Siang Hari
Dalam melakukan perhitungan persentase beban pada siang hari
dilakukan perhitungan rata-rata beban setiap Phasa dengan
menggunakan persamaan (2.9) dan (2.10).
I rata 65,13 A
× 100 %= × 100 %=45,0 %
IFL 144,50 A
Malam Hari
Pada perhitungan malam hari dilakukan perhitungan rata-rata
beban setiap Phasa dengan menggunakan persamaan (2.9) dan
(2.11).
I rata 128 A
× 100 %= × 100 %=88,5 %
IFL 144,50 A
25
Data pembebanan Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko Minggu 12
Desember 2021 :
Siang Hari
Dalam melakukan perhitungan persentase beban pada siang hari
dilakukan perhitungan rata-rata beban setiap Phasa dengan
menggunakan persamaan (2.9) dan (2.10).
I rata 56,3 A
× 100 %= × 100 %=38,9 %
IFL 144,50 A
Malam Hari
Pada perhitungan malam hari dilakukan perhitungan rata-rata
beban setiap Phasa dengan menggunakan persamaan (2.9) dan
(2.11).
I rata 132,0 A
× 100 %= × 100 %=91,3 %
IFL 144,50 A
26
I R + I S+ I T 85,4 A +60,77 A +65,23 A 211,4 A
Irata ¿ = =
3 3 3
¿ 70,4 A
I rata 70,4 A
× 100 %= × 100 %=48,7 %
IFL 144,50 A
Malam Hari
Pada perhitungan malam hari dilakukan perhitungan rata-rata
beban setiap Phasa dengan menggunakan persamaan (2.9) dan
(2.11).
I rata 132,7 A
× 100 %= × 100 %=91,8 %
IFL 144,50 A
27
Berdasarkan perhitungan persentase pembebanan sebelum
dilakukan pemerataan beban, persentase beban pada malam hari
sebesar 91,8% cukup tinggi, sedangkan pembebanan trafo
distribusi yang di izinkan oleh PLN tidak boleh melebihi 80%
(SPLN No. 1 Tahun 1995) dari kapasitasnya karena kontinuitas
penyaluran energi listrik akan terganggu karena umur trafo akan
berkurang serta kerusakan trafo akibat panas berlebihan sehingga
nantinya perlu dilakukan pemeliharaan yang akan berakibat
berhentinya supply listrik ke pelanggan.
Hal ini akan berakibat terjadinya overload (OL) atau
overblast (OB), dampaknya dilapangan terjadi drop tegangan disisi
pelanggan pada bagian ujung beban (pelanggan). Dari data
pengukuran Trafo Gardu KA 38 Desa Waidoko diatas pihak PT.
PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur melihat ada ketidak
seimbangan beban pada setiap fasa, yakni Phasa R sebesar 85,4 A,
Phasa S sebesar 60,77 A dan Phasa T sebesar 65,23 A, yang terjadi
penumpukan beban adalah pada fasa R sehingga pihak PT. PLN
(Persero) UP3 Flores Bagian Timur dan penulis melakukan
pemerataan beban setiap Phasa dengan cara melakukan
pemindahan tarikan sambungan rumah (SR) pada konsumen dari
pengambilan Phasa R dipindahkan sebagian ke pengambilan Phasa
S dan Phasa T (Jumlah SR dipidahkan) dengan langkah kerja
sesuai dengan standar PLN (SPLN 56, tahun 1984).
28
Tabel 4.5 Data Pengukuran Besar Arus Beban Sesudah Pemerataan
Beban Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko.
Pengukuran Arus Pagi Hari
Hasil Pengukuran R S T N
Arus Induk 61,4 A 60,77 A 65,23 A 55,3 A
Jurusan C 30,6 A 29,3 A 31,0 A 24,9 A
Jurusan A 33,2 A 31,1 A 32,3 A 28,5 A
Pengukuran Arus Malam Hari
Hasil Pengukuran R S T N
Arus Induk 110,5 A 112,4 A 113,3 A 108,2 A
Jurusan C 46,53 A 45,87 A 47,2 A 46,77 A
Jurusan A 50,7 A 53,2 A 53,0 A 54,0 A
Sumber PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur
S
IFL=
√3×V
Dimana :
IFL : Arus beban penuh (A)
S : 100 (kVA) = 100.000 VA
V : 400 V
Siang Hari
I R + I S+ I T 61,4 A +60,77 A +65,23 A 187,4 A
¿ = =
Irata 3 3 3¿
¿
¿ 62,4 A
29
I rata−rata siang
Persentase pembebanan siang hari = ×100 %
IFL
62,4 A
= ×100 %
144,50 A
= 43,1%
Malam Hari
I rata−rata malam
Persentase pembebanan malam hari = ×100 %
IFL
112 A
= ×100 %
144,50 A
= 77,5%
Jadi persentase pembebanan malam hari sebesar 77,5%
30
Pembatas dan Pengukur (APP) pada bangunan pelanggan baik melalui
saluran udara maupun bawah tanah.
31
Ketidakseimbangan malam
IR = Irata-rata
IR 138,5
Jadi a = = = 1,04
I rata−rata 132,7
IS = Irata-rata
IS 139,4
Jadi b = = = 1.05
I rata−rata 132,7
IT = Irata-rata
IT 120,3
Jadi c = = = 0,90
I rata−rata 132,7
32
ketidakseimbangan pada waktu malam hari melebihi batas aman.
Walaupun persentase ketidakseimbangan pada waktu siang hari masih
dalam batas aman tetapi ketidakseimbangan ini berpengaruh pada jatuh
tegangan sehingga harus dilakukan penyeimbangan beban pada Gardu KA
38 Desa Waidoko.
Ketidakseimbangan malam
33
IR = Irata-rata
IR 110,5
Jadi a = = = 0,98
I rata−rata 112
IS = Irata-rata
IS 112,4
Jadi b = = =1,00
I rata−rata 112
IT = Irata-rata
IT 113,3
Jadi c = = = 1,01
I rata−rata 112
Persentase Ketidakseimbangan
Waktu Pengukuran Tetap Sebelum Sesudah
Siang Hari 14 % 9%
Malam Hari 6% 3%
Sumber PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur
34
Dari hasil pada tabel 4.7 diatas, sesuai standar IEEE (Institute
Electrical and Electronics Engineers) ketidakseimbangan beban yang
diizinkan sebesar 20% maka persentase ketidakseimbangan sesudah
pemerataan beban pada Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko PT.
PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur sudah sesuai standar dan
tidak melebihi batas aman.
35
Phasa-Netral (Sisi Penerima Pada Titik Terjauh Pada Setiap Phasa)
Senin 13 Desember 2021.
Tegangan (Volt)
Tegangan Phasa-Netral
V s−V r
∆V = ×100 %
Vs
Dimana :
∆V = Tegangan jatuh (Volt)
Vs = Tegangan pada pangkal pengiriman
Vr = Tegangan pada ujung penerimaan
36
= 14,0%
Jadi besar drop tegangan Jurusan C pada Phasa R sebesar 14,0%.
= 10,9%
Jadi besar drop tegangan Jurusan C pada Phasa S sebesar 10,9%.
= 11,0%
Jadi besar drop tegangan Jurusan C pada Phasa T sebesar 11,0%.
37
Desa Waidoko PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur, sehingga
dilakukan perhitungan drop tegangan pada setiap Phasa antara lain :
Tabel 4.10 Data Pengukuran Tegangan Fasa-Fasa
Tegangan (Volt)
Tegangan Phasa-Netral
= 2,7,%
Jadi besar drop tegangan Jurusan C pada Phasa S sebesar 0,02%.
38
Besar Drop Tegangan Jurusan C pada Phasa T dapat ditentukan
sebagai berikut :
219−217
∆V = ×100 %
219
= 0,9%
Jadi besar drop tegangan Jurusan C pada Phasa T sebesar 0,09%.
39
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan hasil penelitian diatas mengenai Evaluasi
Pembebanan Gardu Distribusi KA 38 Desa Waidoko pada PT. PLN
(Persero) UP3 Flores Bagian Timur maka penulis dapat menyimpulkan
beberapa hal yaitu :
Besarnya beban Senin 13 Desember 2021 siang hari sebelum
pemerataan beban dan sesudah pemerataan beban pada Phasa R 85,4 A
mejadi 61,4 A, Phasa S 60,77 A menjadi 60,77 A dan Phasa T 65,23 A
menjadi 65,23 A. Sedangkan beban untuk malam hari pada Phasa R
138,5 A menjadi 110,5 A, Phasa S 139,4 A menjadi 112,4 A dan
Phasa T 120,3 A menjadi 113,3 A.
Besarnya persentasi ketidakseimbangan beban pada Gardu Distribusi
KA 38 Desa Waidoko siang hari sebelum pemerataan beban sebesar
14%, sesudah pemerataan beban menjadi 9%. Sedangkan untuk malam
hari sebelum pemerataan beban sebesar 6% sesudah pemerataan beban
menjadi 3%.
Setelah dilakukan pemerataan beban, persentase drop tegangan pada
Phasa R sebesar 14,0% turun menjadi 0,13%, persentase drop
tegangan pada Phasa S sebesar 10,9% turun menjadi 0,02% dan
persentase drop tegangan pada Phasa T sebesar 11,0% turun menjadi
0,09%, sehingga persentase drop tegangan pada Gardu Distribusi KA
40
38 Desa Waidoko saat ini dinyatakan tidak melewati batas toleransi
drop tegangan yang diizinkan.
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan dari penulis tentang hasil penelitian
ini untuk pimpinan PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur, para
pembaca dan para penulis selanjutnya sebagai sumber referensi yaitu :
Pengukuran beban harus dilakukan secara rutin pada saat beban
puncak dan perlu data evaluasi untuk melakukan penyeimbangan
beban.
Dapat mempertahankan persentase pembebanan tiap phasa pada Gardu
Distribusi KA 38 Desa Waidoko PT. PLN (Persero) UP3 Flores
Bagian Timur dengan cara selalu melakukan pemerataan beban apabila
terjadi beben lebih, tegangan drop pada rumah pelanggan.
41
DAFTAR PUSTAKA
Adi Ashari, Anang Widiantoro, Eddo Mahardika, 2018, Jurnal Teknik Elektro
Universitas Muhammadiyah Surabaya: Sistem Penempatan Transformator
Distribusi.
Endi Sopyandi, 2009, Proses Penyaluran Tenaga Listrik Pada Konsumen dan
Distribusi Primer.
I Ketut Ta, I Gede Nyoman Sangka, dkk, 2017, Jurnal Teknik Elektro Politeknik
Negeri Bali: Analisis Persentase Pembebanan dan Drop Tegangan JTR
Pada Gardu Distribusi.
42
LAMPIRAN
43
3. Pekerjaan Pemindahan Tarikan SR Pada Konsumen Gardu KA 38 Desa
Waidoko Di PT. PLN (Persero) UP3 Flores Bagian Timur.
44