Lapangan kasti berbentuk persegi panjang. Lapangan bola kasti bisa dibilang cukup
luas. Tujuannya adalah agar pemain memiliki ruang gerak yang luas, karena pemukul harus
belari dengan kencang agar tidak terkena lemparan bola oleh penjaga bola. Berikut ini adalah
bentuk lapangan bola kasti:
1. Tempat pemain melempar bola (area pelempar atau pelambung bola kasti).
2. Area pemukul bola kasti.
3. Area pemberhentian pemain atau tempat hinggap I, II, III di ujung lapangan.
4. Ruang bebas.
Setiap bagian tersebut diberikan tanda menggunakan bendera kecil atau benda-benda
lainnya, salah satunya adalah kain.
Selain itu, ada beberapa ukuran lainnya dalam lapangan kasti, seperti garis tempat
pemukul, garis pada ruang pelambung, garis ruang bebas, dan jari-jari marka. Berikut adalah
rinciannya:
Ruang pelambung: 5 x 5 meter
Ruang pemukul: 5 x 5 meter
Ruang bebas: 15 x 5 meter
Jari-jari marka: 1 meter
Alat yang diperlukan dalam permainan kasti adalah kayu pemukul, Bola,
Tiang hinggap, dan nomor dada. Teknik dasar dalam permainan bola kasti yaitu: lari,
lempar tangkap dan memukul. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai alat dan
fungsinya dalam permainan bola kasti.
1. Bola Kasti
Seperti namanya yakni permainan bola kasti, bola tentu jadi alat bermain utama yang
dibutuhkan. Biasanya, bola kasti terbuat dari kulit atau bahan karet yang diisi dengan
ijuk dan sabut kelapa. Bola kasti biasanya berwarna hijau menyerupai bola tenis dan
berwarna coklat. Ukuran bola kasti berkisar 21 cm dengan berat 70-8 gram.
2. Tongkat pemukul
Selain bola, tongkat pemukul juga jadi alat bermain kasti yang tak kalah penting.
Tongkat pemukul dikenal dengan sebutan'bat'. Ini terbuat dari kayu dengan panjang
50-60 cm. Bentuknya menyerupai tabung dengan ujung yang berbentuk oval.
3. Bendera Kecil
Bendera kecil digunakan untuk pemberhentian pemain yang berlari setelah sukses memukul
bola. Umumnya, bendera itu dipasang disetiap sudut lapangan.
4. Tiang Hinggap
Tiang hinggap berguna untuk dipegang oleh pemain ketika berhenti disetiap titik. Tiang ini
terdiri dari tiang yang sudah ditancapkan bendera di sudutnya.
Setelah memukul tongkat harus diletakkan di tempat pemukul, bila di luar garis
maka tidak sah. Selain itu, pukulan dikatakan sah bila bola tidak jatuh di area
pemukul.
Pemukul harus menghindar dari bola yang dilemparkan oleh regu penjaga.
Sementara pelambung harus melambungkan bola sesuai permintaan pemukul, tapi bila
hal itu dilakukan sampai 3 kali pemukul wajib langsung lari ke tiang pertama.