Anda di halaman 1dari 4

Pada lukisan ini Manet sengaja menambahkan sosok pria di bagian cermin Bar.

Karakter tersebut
seharusnya tidak tersorot jika menggunakan perspektif yang akurat. Namun dengan menambahkan
sosok tersebut karyanya menjadi enigmatik dan memberikan pertanyaan “apakah sebetulnya sosok
tersebut sebetulnya tidak ada dan hanya ada dipikiran model wanitanya saja?” – A Bar at the Folies
Bergere oleh Edouard Manet, gambar asli diperoleh melalui wikipedia.com

Sikap Manet adalah salah satu contoh yang bagus untuk memperlihatkan karya seperti apa yang
dianggap karya modern. Bagaimana eksperimennya membawa perubahan positif yang dapat
mengembangkan dunia seni rupa ke tingkat yang lebih baik. Sikapnya dalam berkarya adalah salah satu
ciri dari seni rupa modern.

Manet menggunakan teknik baru, subjek baru dan mencari cara lain untuk mengungkapkan
pernyataannya lewat cara yang khas (berani mengurangi keakuratan perspektif). Selain periodisasi
waktu yang jelas, sikap yang dimiliki manet dapat dijadikan salah satu ciri dari karya seni rupa modern.
Dengan demikian, banyak ahli yang berpendapat bahwa Manet adalah bapak seni rupa modern
Contoh karya seni rupa modern. Impression, Sunrise oleh Claude Monet

Pada akhirnya karya para impressionis diterima oleh publik seni. Karya mereka
menarik banyak perhatian kritikus seni yang menganggap mereka memberikan
kontribusi terhadap perkembangan seni lukis, utamanya dalam menyaingi
fotografi.

Seniman dari berbagai dunia lain juga berdatangan ke Paris untuk mempelajari
bentuk seni rupa modern tersebut. Impresionisme membuka jalan bagi aliran seni
rupa modern lain untuk turut bermunculan.
Jack Plane

Ichwan Noor

29 x 22 x 23 cm

Wood, Planer, Blade

2006

Dalam karya ini secara unik memperagakan kapasitas model-model rekayasa dalam mempengaruhi dan
menentukan persepsi tentang realitas. hiperealitas dunia kontemporer memungkinkan hadirnya masa
silam, masa kini dan masa depan secara serempak. Karya ini merangkum yang primitif dan yang canggih,
yang intens dan yang instan, spiritualisme dan materialisme, dalam satu kehadiran lahiriah yang
kompak. Di zaman ini, manusia hidup dalam situasi hiperrealitas. Inilah era ketika apa yang disebut
“realitas” telah goyah bahkan runtuh oleh invasi model-model rekayasa yang lebih meyakinkan, lebih
“nyata”, daripada kenyataan itu sendiri. Citra, halusinasi dan simulasi kini sanggup menyaingi dan
mengalahkan realitas.
" Parameswara "

(karya : Rita Widagdo)

Kekuatan garis merupakan ciri khas karya Rita Widagdo. Karya ini tidak terlepas dari garapan garis,
lipatan dan gerak. Pada karya ini memunculkan kesan gerak dengan cara malakukan repetisi /
pengulangan bentuk garis, lipatan, atau juga perbedaan cekung-cembung permukaan bidang karya
dalam jumlah tertentu sehingga menghasilkan ‘sesuatu’ yang unik/sin sign. Terdapat penciptaan garis
melalui bahan yang digunakan, seperti kawat atau batang tembaga, kuningan, dan juga stainles steel,
yang ditempel dengan teknik solder, maupun garis yang terjadi akibat dari pertemuan antar bidang,
seperti pada relief “Pressing to the Surface” (1994), atau pada karya patungnya; “JeanneD’arc” (1999),
“Family IV” (2004), dan termasuk karya-karya patung publik yang dihasilkannya.

Anda mungkin juga menyukai