Anda di halaman 1dari 6

Aliran Atau Gaya Dalam Seni Rupa

Aliran atau gaya dalam seni rupa dibedakan berdasarkan prinsip pembuatannya. Kemunculan
suatu gaya atau kreativitas dalam rangka mendapatkan keunikan bisa relatif bersamaan atau
meneruskan gaya sebelumnya secara selaras atau bertentangan. Seorang seniman seni rupa dalam
proses perkembangannya bisa saja berkreasi lebih dari satu gaya.

Aliran atau gaya dalam seni rupa yaitu:


Realisme (1800-an)
Aliran ini memandang dunia sebagai sesuatu yang nyata. Lukisan adalah sejarah bagi zamannya.
Pelukis/pembuat karya seni bekerja berdasarkan kemampuan teknis dan realitas yang diserap
oleh indera penglihatannya. Fantasi dan imajinasi harus dihindari.
Namun, pada perkembangannya terjadi dua kecenderungan. Ada yang memilih objek yang
bagus/enak dilihat, ada pula yang memilih objek yang jelek/tidak enak dilihat (kumuh,
mengerikan). Dari aliran ini berkembang aliran:
 Realisme Cahaya: Impresionisme.
 Realisme Baru/Sosial: Menggunakan objek dampak industri di perkotaan.
 Realisme Fotografis: Dikaitkan dengan keberadaan dan kekuatan untuk menyamai hasil
fotografi yang sangat detail dalam menangkap objek.
Tokohnya: Annibale Carracci, Gustave Courbert, Theodore Chasseriau, Thomas Couture.

Thomas Couture "A Realist"


Annibale Carracci "Butchers Shop"
GUSTAVE COURBET

Self Portrait

Gustave Courbet merupakan pelukis pertama yang menerima istilah sebagai


pelukis realisme (1819-1877). Gustave Courbet merupakan orang yang sangat sederhana dari
Ornans di perancis begian timur. Courbet beranggapan bahwa romantisme seni hanya pelarian
dari kenyataan keras waktu itu, dan bahwa seniman harus melukis pengalamannya sendiri.
“ tunjukan bidadari padaku “ , “ biar nanti aku lukis “. Karena tak seorang pun dapat menunjukan
bidadari bidadari padanya, Courbet melukis kanvas yang besar dengan kehidupan sehari hari dai
perancis. Salah satu lukisan pertamanya yang bergaya realisme adalah “ Penguburan di Ornans “.
Lukisan ini memperlihatkan sekelompok petani berduka di sekeliling makam.

Ia menggambarkan petani yang nampak haru dan situasi yang membosankan. Courbet
menyajikan lukisan tersebut dengan kanvas berukuran 300 X 660 sentimeter. Ukuran seperti ini
biasanya di sediakan untuk menggambarkan peristiwa bersejarah. Courbet mengingatkan bahwa
kehidupan petani juga berhak mendapat perhatian manusia. Kejujuran dalam detail objek terlihat
pula dari karya karyanya.
“The Sleeping Spinner “
koleksi Metropolitan Museum Of Art New York

“ The Reflection of Ornans “

GAYA dan ALIRAN SENI RUPA


SENI RUPA MANCANEGARA
Gaya atau Aliran Seni Rupa Mancanegara
Aliran atau gaya dalam seni rupa dibedakan berdasarkan prinsip pembuatannya. Kemunculan
suatu gaya atau kreativitas dalam rangka mendapatkan keunikan bisa relatif bersamaan atau
meneruskan gaya sebelumnya secara selaras atau bertentangan.
Aliran ataupun gaya dalam seni rupa merupakan sebuah pijakan bagi kita untuk mempelajari dan
memahami seni rupa itu sendiri, tetapi bagaimana dengan lukisan Monalisa…apakah dengan
berbagai warna dalam lukisannya mampu menguak senyumnya yang penuh misteri..….??
Senyum misteri Monalisa….
Agar tidak terlalu jauh, apresiasi tentang aliran seni rupa ini dimulai dari periode Klasikisme di
mancanegara yang lebih dikenal dengan Modern Art.
A. Realisme (1800-an)

Aliran ini memandang dunia sebagai sesuatu yang


nyata. Lukisan adalah sejarah bagi zamannya. Pelukis/pembuat karya seni bekerja berdasarkan
kemampuan teknis dan realitas yang diserap oleh indra penglihatannya. Fantasi dan imajinasi
harus dihindari.
Namun, pada perkembangannya terjadi dua kecenderungan. Ada yang memilih objek yang
bagus/enak dilihat, ada pula yang memilih objek yang jelek/tidak enak dilihat (kumuh,
mengerikan). Dari aliran ini berkembang aliran ;
 Realisme Cahaya : Impresionisme
 Realisme Baru/Sosial : Menggunakan objek dampak industri di perkotaan
 Realisme Fotografis : Dikaitkan dengan keberadaan dan kekuatan untuk menyamai hasil
fotografi yang sangat detail dalam menangkap objek.
Tokohnya : Annibale Carracci, Gustave Courbert, Theodore Chasseriau, Thomas Coutre
Link yang bisa kunjungi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Realism_%28arts%29
B. Naturalisme
Aliran ini dianggap bagian dari realisme yang
memilih objek yang indah dan membuai saja, secara visual persis seperti objek aslinya
(fotografis). Dalam perkembangannya cenderung memperindah objek secara berlebihan.
Tokohnya : Rembradt, George Cole, john Constable, Luis Alvares Catalia, William Callow
Link yang bisa kunjungi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Naturalism_%28art%29
http://en.wikipedia.org/wiki/Landscape_art

C. Romantisme (1818)

Aliran ini mengembalikan seni pada emosi yang


lebih bersifat imajiner. Awalnya melukiskan kisah atau kejadian yang dramatis ataupun
dhasyat. dalam melukiskannya, baik dari pengaturan estetika maupun aktualitas piktorialnya
selalu melebihi kenyataan. Warna lebih meriah, gerakan lebih lincah, emosi lebih tegas.
Tokohnya : Theodore Gericault, Eugene Delacroix
Link yang bisa kunjungi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Romanticism

D. Impresionisme/Realisme Cahaya/Light Painting (1874)


E. Ekspresionisme (1900-an)
F. Fauvisme (1900-an)
G. Kubisme (1907)
H. Futurisme
I. Dadaisme (1916)
J. Surealisme (1937)

Aliran ini dipengaruhi oleh teori psikoanalisis Sigmund Freud


yang menyatakan bahwa alam pikiran manusia terdiri dari alam sadar (dalam kontrol
kesadaran/ingatan) dan bawah sadar (tidak dalam kontrol kesadaran/terlupakan).
Dalam karya aliran ini, alam nyata dan keserbabisaan mimpi terpadu, sehingga menampakkan
kesan aneh atau fantastik. Selanjutnya terdapat dua kcenderungan, yaitu :
Surealisme Figuratif
Penampakannya masih realistik, meskipun tidak wajar, sehingga penguasaan teknik tetap
diperlukan.
Tokohnya : Carlo Carra, Gino Severini, Giorgio de Chirico, Marc Chagall, Salvador Dali

Surealisme Abstraktif
Sudah digayakan mendekati abstrak
Tokohnya : Joan Miro, Paul Klee, Wilfredo Lam

Anda mungkin juga menyukai