Anda di halaman 1dari 9

EDISI 9 OKTOBER 2022

Pdt. Ris Maulany

RINGKASAN KHOTBAH
& INFORMASI

GBI ROCK AMBON


OFFICE Jl. Nn. Saar Sopacua No. 85, Wainitu - Ambon 97115
Ph. +62 911 341 271 Whatsapp +62 811 4772 828 Email: rock_ambon@yahoo.com
rockambon Sound From East Rock Ambon
INFORMASI

HAPPY BIRTHDAY
OKTOBER
STANLEY JACOB LIKKO
ARIA IVAN PATTIRADJAWANE ARFAXENI KASTANJA

14 SUSANA MARIA SIMANJUNTAK


VICTOR HOFNI SOUKOTTA
18
YEHU FRANS ANNIE SATYAREKSA
LIDYA LAKPURLAWAR
CLAUDIA MASPAITELLA
RIVALDO EUGENIO LAPALELO
WELHEMINA SIAHAYA
JAKONIAS JONATHAN LEASA

15
GIAN CARLO YEDIJA TUKLY
IRWAN WONGSO MARKUS M. DA COSTA
SIANE LEWANTAUR

19
STENNY PEEA
SOEHENDRO BELEN MARIA DE YONG
GRETA VIEN TETELEPTA
ANGGRIANI LITANIATI MARCUS LEATEMIA
CORINUS TITIHALAWA
FREDERIK VAN AFFLEN
ELISABETH A. TAIHUTTU DONAL ALEXANDER TALAHATU

16
VONNYKE I. TELEHALA HATTU
OTTO BAKA PANA
OCTOVINA TUPAN/ HITIPEUW
20 LUSYE L.JOSEPH RENGRENGULU
VICTOR SALHUTERU
ERNI TANDIBUNA
SHELLY M. PATTIPEILIHU
RINA KAFROLI
NADYA EVELYN TANDJUNG

MENASE LEXIKARD ORAPLEAN


RENALDHO H. D. DE FRETES

17 GLORIA GUNAWAN
ERICK SAPULETTE
IRENE T. AHULUHELUW PAAIS

Amsal 3:16-17
UMUR PANJANG
ADA DI TANGAN KANANNYA,
DI TANGAN KIRINYA
KEKAYAAN DAN KEHORMATAN.
JALANNYA ADALAH JALAN

PENUH BAHAGIA,
SEGALA JALANNYA
SEJAHTERA SEMATA-MATA.
RINGKASAN KHOTBAH

KETAATAN

YUSUF
Suami Maria
Matius 1:18-25 “18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: pada waktu maria, ibu-
Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka
hidup sebagai suami isteri. 19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak
mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan
diam – diam. 20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak
kepadanya dalam mimpi dan berkata: “ Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut
mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari
Roh Kudus. 21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus,
karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. 22 Hal itu terjadi
supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: 23 ‘’Sesungguhnya, anak dara itu akan
mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia
Imanuel – yang berarti: Allah menyertai kita. 24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf
berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria
sebagai isterinya. 25 Tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya
laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.”

Tuhan mempunyai rencana yang besar tetapi Ia tidak memberitahukannya pada


Yusuf sebelumnya seperti yang Ia lakukan pada Maria. Yusuf diberi kesempatan
oleh Tuhan untuk mengerti. Kasih Tuhan terlihat dari cara-Nya yang tidak
memaksa walaupun Ia berdaulat penuh. Kisah Yusuf suami Maria, akan
membuat kita melihat bagaimana rencana dan kasih Tuhan yang ajaib bekerja
membawah Yusuf untuk taat tanpa ada paksaan.
Kadang kita berpikir kegagalan dalam bisnis atau pekerjaan adalah tanda bahwa
kita harus melayani Tuhan. Bahkan kita kadang berpikir, karena kita tidak taat,
hubungan kita menjadi gagal. Ada hubungan sebab akibat yang kita pakai untuk
Tuhan. Tetapi Tuhan tidak ingin memaksa dan mengontrol kita.

MENGALAMI DILEMA YANG SULIT


Yusuf belum mengerti apa yang sedang Tuhan
kerjakan untuknya sehingga dia berencana untuk
menceraikan Maria. Mungkin kita akan bertanya
kenapa harus bercerai ketika mereka belum hidup
sebagai suami dan isteri? Dalam budaya Yahudi,
pernikahan dipandang sebagai penyatuan dari dua
keluarga dan perjodohan dapat berlangsung setelah
anak perempuan melewati usia 12 tahun dan anak laki-laki melewati usia 13
tahun, sehingga usia mereka telah cukup untuk menikah. Saat mendapat restu
orang tua, mereka dapat berunding untuk membuat beberapa perjanjian yang
nantinya akan dibacakan. Pada masa itulah mereka masuk ke dalam masa
pertunangan. Dan di masa pertunangan dalam budaya Yahudi saat itu, setelah
pertemuan dan pembicaraan maka mereka sudah resmi menjadi suami dan isteri
dalam segala aspek tetapi dalam waktu tertentu (biasanya 1 tahun) mereka
harus kembali hidup dengan keluarganya masing-masing. Masa pertunangan ini
merupakan masa pengudusan dan tidak boleh ada hubungan badan sampai tiba
waktunya pernikahan secara resmi. Di masa inilah malaikat Tuhan datang
mengunjungi Maria dan Yusuf.
Bayangkan bagaimana hal ini menjadi
dilemma bagi Yusuf. Karena dirajam
dengan batu sampai mati adalah
konsekuensi bagi anak perempuan yang
sudah bertunangan dan kedapatan tidak
perawan (Ulg 22:20-21). Hal ini juga
menjadi tekanan bagi Yusuf karena
konsekuensinya bisa berupa sanksi sosial
dari orang-orang sekeliling. Bagaimana jika
keluarga tahu? Bagaimana jika teman-
temannya tahu? Bagaimana nama baik
keluarga? Apa kata masyarakat atau
tetangga?

Inilah beban bagi Yusuf. Jadi Yusuf mau


menceraikan Maria secara diam-diam
supaya tidak mencemarkan nama istrinya
dan tidak terekspose.

Apakah saudara juga pernah mengalami dilema yang berat seperti Yusuf? Suatu
saat kita akan mengalami persoalan-persoalan hidup dimana kita harus membuat
keputusan untuk berhenti atau terus berjalan maju. Satu hal yang pasti adalah
kita harus melakukan hal yang baik sama seperti Yusuf. Dia tidak ingin
mencemarkan nama isterinya di depan umum merupakan satu tindakan yang
mulia. Semua yang kita lakukan haruslah baik. Bukan baik menurut kita tetapi
baik menurut Tuhan.

Jika kita pernah mengalami pengalaman ini, artinya kita mempunyai kesempatan
untuk tahu kebenarannya. Solusi dari masalah yang kita hadapi tidak terjadi
karena kita melakukan apa yang baik, melainkan apa yang pasti. Pertanyaannya:
dari mana kita mendapatkan kepastian? Dari mana sumber kepastian?
Bagaimana kita mendapatkan solusi atau di mana kita bisa menemukan
ketenangan?

Amsal 16:1 “Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah
berasal dari pada TUHAN”

Jawaban dari setiap pertanyaan kita

hanyalah Tuhan.
Dia adalah sumber
dari segala yang kita butuhkan.
BERJUMPA DENGAN TUHAN
Ketika Yusuf sedang menimbang-nimbang perbuatan baiknya itu, malaikat Tuhan
menjumpainya melalui mimpi (Mat 1:20) Isi pesannya adalah agar Yusuf tidak
perlu takut karena itu adalah pekerjaan Tuhan. Fakta bahwa Tuhan menjumpai
Yusuf lewat mimpi adalah karena Yusuf mempunyai hubungan dengan Tuhan.
Perjumpaan dengan Tuhan membuat kita terhubung dengan firman secara aktual,
artinya Firman Tuhan memberikan kekuatan dan menjadi jawaban tepat pada
kebutuhan saat itu.

Tanpa perjumpaan dengan Tuhan, Yusuf mungkin hanya akan berpikir bahwa apa
yang dia lakukan hanyalah perbuatan baik untuk Maria. Tetapi perjumpaan
dengan Tuhan membuka mata Yusuf untuk melakukan sesuatu yang melebihi apa
yang ia pikirkan.
Kualitas kepekaan rohani seseorang

dapat terlihat dari


kedalaman hubungannya dengan Tuhan.
Yusuf orang yang tulus hati dan perkepribadian yang baik. Ia bukan hanya
berjumpa dengan Tuhan dan mau melakukan yang baik bagi Maria. Yusuf tidak
tahu bagaimana hal ini terjadi pada Maria sampai hari dimana malaikat Tuhan
datang padanya. Yusuf tahu bahwa ini datang dari Roh kudus.

Dalam kitab Yesaya 7:14 telah dikatakan bahwa ini akan menjadi tanda bagimu,
yaitu seorang anak dara, anak perawan. Logika kita tidak bisa menerima bahwa
anak perawan bisa mengandung, tetapi itulah yang dinubuatkan nabi Yesaya sejak
700 tahun sebelumnya.

Hari itu lewat perjumpaan, firman itu dinyatakan kepadanya lagi. Ratusan tahun
kemudian barulah digenapi. Kisah ini bukan tentang Yusuf, namun tentang
rencana Tuhan yang ajaib dan kasih Tuhan yang luar biasa lewat perjumpaan.
Banyak hal terjadi dengan Yusuf.

SEGERA MERESPONI

FIRMAN TUHAN
Pada hari ketika Yusuf berjumpa dengan Tuhan, ada
banyak hal yang terjadi. Salah satu hal yang Yusuf
lakukan adalah dengan meresponi firman Tuhan.
Matius 1:24-25 “24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf
berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu
kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya. 25 Tetapi
tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya
laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.”
Apa yang dilakukan Yusuf menunjukkan:
Firman Tuhan TELAH menguatkan hatinya (Mat 1:20)
Firman Tuhan TELAH mengubah cara pandangnya (Mat
1:21-22)
Firman Tuhan TELAH menjawab kegelisahannya (Mat 1:20)

Bukan untuk kebaikan dirinya

Ketaatan dan bukan untuk keluarganya.


Yusuf Adalah untuk kehendak
dan rencana Tuhan.
Tadinya Yusuf berniat menceraikan Maria secara diam-diam untuk kebaikan
Maria, namun sekarang dia TETAP menikahi Maria untuk memenuhi rencana
Tuhan!

Harus diakui bahwa ketaatan kita sekarang ini nyaris selalu ada hubungannya
dengan kepentingan kita:
Taat saling menerima & mengampuni agar rumah tangga tetap harmonis
Taat memberi & menabur agar tetap diberkati
Taat melakukan firman Tuhan agar bisa sukses dalam segala hal yang
dikerjakan

Selalu ada hubungan untung rugi yang kita hitung untuk Tuhan.
Bagaimana jika proses-proses yang sedang kita alami sekarang ini
membuat kita “merasa” salah?
Salah memilih pasangan hidup,
salah punya orang tua,
salah membeli rumah dan berbagai salah yang lain.

Bagaimana kalau ternyata itu merupakan bagian yang Tuhan ijinkan agar kita
melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya?

Ketika mendengar cerita Yusuf, barulah kita mengerti bahwa ada penyertaan
Tuhan di setiap proses yang kita alami. Kita tidak bisa melakukan itu
berdasarkan apa yang kita pikirkan tetapi berdasarkan kehendak Tuhan.
Sebagian orang berpikir bahwa kita hanya cukup berbuat baik, tetapi baik saja
tidak cukup. Kita perlu mengetahui kehendak Tuhan. Tidak tahu kehendak-Nya,
membuat kita dengan mudah menyalahkan keadaan atau orang lain bahkan
menyalahkan Tuhan.

Ingat bahwa perjumpaan dengan Tuhan bisa mengubahkan kita.


3 HAL PENTING:

01 DENGAR FIRMAN TUHAN


BUKAN PENDAPAT ORANG
Mendengar perkataan/pendapat orang kadang membuat
bingung namun mendengar firman Tuhan membawa
penguatan & kepastian.
Ibrani 4:12 “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata
dua mana pun, ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi
dan sumsum, ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”

Yusuf sudah melakukan hal yang baik tetapi ketika dia mendengar
firman Tuhan, firman itu dapat membedakan pertimbangan dan
pikirannya. Dan pada akhirnya dia memilih untuk taat kepada kehendak
Tuhan. Kehendak Tuhan akan selalu lebih kuat dari perasaan kita.

02 BANGUN HUBUNGAN PRIBADI

DENGAN TUHAN
Supaya kita bisa mendengar apa yang menjadi kehendak-Nya pada saat
ini, bukan pengetahuan dan pemahaman kita akan firman Tuhan secara
umum! Membangun hubungan pribadi dengan Tuhan membuat kita
terhubung dengan firma-Nya secara aktual karena kita tahu apa yang
harus kita lakukan sekarang.
Mulailah berdoa dan merenungkan Firman Tuhan.
Jangan hanya tunggu mendapat mimpi!
Yesaya 40:31 Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat
kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi
lelah.

03 LAKUKAN FIRMAN
BUKAN MEMBICARAKANNYA
Sering kali kita mendengar bahwa orang diberkati ketika mendengar
firman yang disampaikan, atau mungkin kita juga mengatakan hal yang
sama. Tetapi jangan hanya berhenti sampai disitu. Pertobatan bukan
tentang rasa penyesalan atau rasa bersalah tetapi bertobat adalah ketika
kita berubah dan tidak lagi melakukan apa yg dulunya kita lakukan. Itu
artinya kita melakukan firman Tuhan, bukan hanya sekedar mengatakan
bahwa kita diberkati.
Yakobus 1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya
pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Yusuf tidak hanya sekali mendapat mimpi. Yusuf tidak menunggu lama untuk
meresponi firman Tuhan Yusuf tidak mengambil waktu lama untuk berpikir atau
menanyakan pendapat orang lain, tetapi Yusuf langsung melakukan apa yang
dikatakan Tuhan (Mat 2:13,14). Hal yang sama Yusuf lakukan ketika dia
bersama dengan Maria (Mat 2:19-22)

Sudah waktunya “kita bangun dari tidur”

dan melakukan apa yang Tuhan firmankan.


Kenyamanan, rutinitas dan bahkan pelayanan bisa membuat kita tidur seolah-
olah bahwa kita sudah mempunyai kualifikasi tersendiri. Sudah saatnya kita
bangun hubungan lebih intim dengan Tuhan, karena dengan hubungan, kita bisa
melakukan kehendak Tuhan.

Solusi dari semua masalah kita bukan karena kita bisa melakukan apa yang baik
tetapi apa yang pasti dan hanya di dalam Tuhan, kita beroleh kepastian.
Semakin kita melakukannya, semakin kita tahu bahwa Dia adalah Allah yang
setia yang tidak pernah meninggalkan kita. Kita akan melihat bahwa sekalipun
sepertinya keadaan tidak semakin baik dan tidak ada yang pasti di masa depan,
tetapi kita mempunyai Tuhan yang memegang hari esok. Hanya itu jaminan
yang kita punya.

Tuhan Yesus memberkati.

BIBLEEVERYDAY
#BIBLEEVERYDAY

(TIM OKT 2022: MT/GB/JAI)

Anda mungkin juga menyukai