Ringkasan Khotbah Edisi Jumat Agung & Paskah
Ringkasan Khotbah Edisi Jumat Agung & Paskah
& Paskah
MEMBERS' BIRTHDAY
HETMIN FERDINANDUS SEKEWAEL SURYA KUISNO
SARLOTA SAPIA BERTHA S. LUTURMAS LANI
IVANNE BEATRIX PATTIAPON ALFONSINA EIRUMKUY ISTIA
DOUGLAS MAITIMU YEHUDA SAMUEL TAIHUTTU
18
JUNUS LATUMETEN TENNY ANTONIA THENU MAATITA
14 VENSCA WALAIYA
NANCY JODIA SIPAHELUT
BARRY IRVING POCERATU
ANNEKE D. SIAILA KOLELSY
LIENSYA FARIDA TUTUHATUNEWA L. NOVALINDA MASBAIT
CORNELES BULOHLABNA ELISABETH S. DE QUELJOE
HELENA KIRIWENO SAPIA JOSUA RAFLES RAPRAP
ANDREAS A. IWAMONY ELVIRA UNOLA
APRILIANA M. SALAMENA MASOLEH GLORIA C. A. INDEY
JOHANNA L. THENU WENNO CECILIA ANNA SEUMAHU
RIONA LEONORA KESAULYA BERTY ABSALOM RUMTILY
19
AUDRIE LAWALATA LINDA SALEH
ERMY SARIYOWAN MELLY LEASIWAL
ADELEIN HEHANUSSA MARLA VIVIAN LOHY
LIDIA GOSAL BOBBY RISAKOTA
MARLON ROMODAR
ANISTYA LUDFIANTY SELANNO
JOSEF ABRAHAMS
MARGARETHA JOHANA LUHUKAY
DEBBY L. TITIHALAWA MAHUDIN
ELSYE PARERUNG
EDDY TEHUAYO
16 DELTA TERESIA ETTE
SUHARTINI FERDINANDUS SURIA
PATRICK MASPAITELLA
DJONI PAAIS
IVANA KWELJU
ABETHSINA RUMALEAN LAISINA
ELFRIANE N. PATTIASINA LALALA 20 GLEN APRINO UMPENAWANY
OREL IGNATIUS WATTIMENA
CHRISENIA NADIA CARELSZ FRANSSICA TANATE
IRENE BETRIX LOUPATY
IVANDO RIJOLY
ERVIN SUROSO
17
MARSYA SAHURILLA
SALOMINA A. DELLY RAHAMETWAUW Amsal 3:16-17
CHRISTINE EMHA SALY SALAMENA UMUR PANJANG
JACOBUS TELUSSA ADA DI TANGAN KANANNYA,
JECQUELINE HEHAHIA LATUPEIRISA
JOY IMANUELA SOUKOTTA
DI TANGAN KIRINYA
KEKAYAAN DAN
KEHORMATAN.
JALANNYA ADALAH
JALAN PENUH BAHAGIA,
SEGALA JALANNYA
SEJAHTERA SEMATA-MATA.
RINGKASAN KHOTBAH
JUMAT AGUNG
AMAZING
LOVE
Yohanes 3:16 (TB) Karena Hari-hari raya yang Tuhan perintahkan untuk
begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia telah
dirayakan mempunyai maksud dan bukan
mengaruniakan Anak-Nya hanya untuk berpesta karena ada sesuatu.
yang tunggal, supaya setiap Tuhan mau dirayakan supaya kita mengingat
orang yang percaya kepada- perbuatan Tuhan yang sudah, akan, dan
Nya tidak binasa, melainkan sedang dilakukan.
beroleh hidup yang kekal.
Yesaya 53:1-7 (TB) 1 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan
kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? 2 Sebagai taruk ia tumbuh di
hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya
pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita
menginginkannya. 3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan
dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya
terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. 4 Tetapi sesungguhnya,
penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal
kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. 5 Tetapi dia tertikam oleh karena
pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang
mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya
kita menjadi sembuh. 6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita
mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita
sekalian. 7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka
mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang
kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Nabi Yesaya menggambarkan dengan begitu rinci apa yang terjadi pada
Mesias, bahkan ada yang mengatakan bahwa seolah-olah nabi Yesaya
sedang duduk di bawah kaki salib dan melihat penderitaan Yesus dan
menuliskannya bagi kita, lebih dari 700 tahun sebelum Kristus lahir dan
kemudian nubuatan itu tergenapi.
NUBUATAN YESAYA:
SIAPAKAH YANG PERCAYA? (YER 53:1; YOH 12:37-38)
“Tangan kekuasaan Tuhan” yang dimaksud adalah Mesias, yakni
pemerintahan diberikan kepada Kristus. Akan tetapi, ketidakpercayaan
Israel sudah dinubuatkan Yesaya jauh ratusan tahun sebelumnya.
Bahkan sampai hari ini, pertanyaan ini masih relevan “siapakah yang
percaya?” (Yes 53:1). Banyak tanda-tanda dan mujizat sudah
dilakukan tetapi hal itu tidak membuat orang menjadi percaya,
sehingga mujizat bukanlah jaminan bagi orang percaya.
Konsep Mesias secara eskatologis, dari orang Yahudi, mereka harus melihat
Mesias yang memenuhi kriteria secara fisik. Di dalam Daniel 9:25, dikatakan
bahwa Mesias akan memulihkan Yerusalem. Jadi, mereka mencari
seseorang yang berpenampilan anggun dan berwibawa namun ini anak
tukang kayu dari kampung kecil sedangkan Mesias dikatakan akan
memulihkan Yerusalem.
Ibrani 10:5 (TPT) Jadi, ketika Yesus Sang Mesias datang ke dunia, Dia berkata, “Karena
kerinduan-Mu yang utama bukan persembahan binatang lagi, Engkau mengenakan
kepada-Ku satu tubuh supaya Aku dapat mempersembahkan diri-Ku sendiri!
Sekarang kita hidup di dalam perjanjian baru, kita tidak perlu lagi penumpangan
tangan di atas kepala hewan korban karena Yesus sudah mengambil semuanya
dan menimpakan bagi diri-Nya sendiri, Allah menimpakan kepada Dia kejahatan
kita sekalian, itulah yang dinubuatkan.
Roma 5:6-8 (TB) 6 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-
orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. 7 Sebab tidak mudah seorang mau
mati untuk orang yang benar – tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang
berani mati–. 8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena
Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
1 Yohanes 4:18-19 (TB) 18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang
sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan
barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. 19 Kita mengasihi, karena
Allah lebih dahulu mengasihi kita.
Kiranya kita bisa mengasihi satu dengan yang lain, bisa membuka diri bahwa
kita bisa berubah karena Raja kita mati untuk kita, dan kita akan berhenti
menghakimi diri sendiri dengan mengatakan kita orang yang tidak berguna,
karena Kristus tidak mati untuk orang yang tidak berguna, kita berharga karena
kita ditebus dengan darah yang mahal.
RINGKASAN KHOTBAH
PASKAH
DISALIBKAN
BERSAMA KRISTUS
MEMBAWA KAMU
KEPADA IDENTITASMU
YANG BARU
Bangsa Yahudi atau bangsa Israel merupakan bangsa pilihan Tuhan,
tetapi Alkitab mengatakan bahwa terdapat selubung yang menutupi
mata mereka sehingga ketika juru selamat datang kepada mereka,
mereka menolak Dia. Kita seharusnya bersyukur karena tidak melihat Ia
secara fisik namun kita tahu bahwa Ia hidup di dalam kita sebab roh
yang membangkitkan Dia dari kematian telah hidup di dalam kita hingga
pada hari ini. Ketika Dia memikul salib maka kita perlu mengalami apa
yang telah Dia lakukan, tentu kita tidak mampu melakukannya tetapi
perlu ada sesuatu yang bangkit dari dalam diri kita yaitu bagaimana roh
kita dapat menyatu dalam sebuah momen penyembahan dengan
Tuhan, itu adalah iman kita.
Ketika pewahyuan mengenai peristiwa
saat Yesus mati kemudian dikuburkan
dan bangkit mulai dibukakan kepada
kita, maka selaput atau selubung ini akan
terangkat dari mata kita dan dari saat
itulah kita akan menyadari identitas kita.
Ketika kita mengalami kematian dan
kebangkitan bersama Kristus maka
sesungguhnya itulah identitas kita yang
sebenarnya.
Galatia 2:19b-20 (TB) 19b Aku telah disalibkan dengan Kristus; 20 namun aku hidup,
tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan
hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak
Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku
Ketika Paulus menulis: “Aku telah disalibkan bersama dengan Kristus” ini
merupakan identitas dia di dalam Kristus. Paulus merupakan contoh
orang yang selubungnya telah dibukakan. Kata mati yang Paulus
maksudkan adalah mati dari kepentingannya sendiri, yaitu tentang
bagaimana kepentingan-kepentingan kita selaras dengan
kepentingannya Tuhan. Sebab pada umumnya kita semua selalu
mementingkan kepentingan diri sendiri, yaitu selalu ingin dilayani.
Arti disalibkan bersama dengan
Kristus adalah tentang bagaimana
rencana kita diselaraskan
dengan rencana Kristus.
Seharusnya kita sebagai orang Kristen perlu bertanya kepada diri kita
sendiri, “apakah saat ini kita hanya sekedar beragama Kristen dan
menjalani gaya hidup kekristenan? Apakah dalam mengejar sesuatu kita
telah selaras dengan kehendak Tuhan?”. Konsep Tuhan tidak sama
seperti konsep kita. Hanya Yesus satu-satunya Tuhan yang selalu ingin
memberi kepada kita.
Tidak ada nasib bagi orang Kristen karena nasib adalah sebuah
fatalisme. Kita perlu untuk selalu bertanya kepada Tuhan, “Tuhan apakah
ini selaras dengan tujuan-Mu?” Jika kita selaras dengan Tuhan kita tidak
akan gagal karena Dia Tuhan yang berjalan bersama dengan kita.
Kiranya cita-cita dan karir kita selaras dengan kehendak Tuhan karena
dengan begitu Tuhan akan dimuliakan.
Efesus 1:4 (TB) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan,
supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Arti dari ayat ini adalah Tuhan telah membuat segala sesuatu bagi kita
dan bukan akan nanti, tidak menunggu hal baik apa yang telah kita
lakukan namun sebelum dunia dijadikan Tuhan telah memilih masing-
masing kita secara pribadi. Kita tidak bisa menjadi orang yang kudus
tanpa kita tahu bahwa kita telah dipilih oleh-Nya. Ketika kita telah dipilih
oleh Dia, Dia tidak akan membiarkan hidup kita berantakan. Dia yang
sempurna telah membuat kita kudus.
Arti kata according pada ayat ini adalah kita selaras dengan Tuhan. Kita
tidak bisa menggunakan kekuatan kita sendiri untuk dapat selaras
dengan Tuhan. Kita tidak berdoa untuk menang namun kita berdoa dari
sebuah titik kemenangan kepada kemenangan lainnya. Kita hanya perlu
mendeklarasikan apa yang telah Yesus perbuat bagi kita 2000 tahun
yang lalu di atas kayu salib.
Pesan Tuhan di tahun ini untuk kita adalah “Biarlah kita berubah menjadi
tanda yang ajaib”. Kiranya kita selalu ingat untuk bertanya kepada Tuhan
sebelum kita mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup kita,
sebab Tuhan adalah pribadi kasih yang mengubah kehidupan kita untuk
menjadi selaras dengan dia. Dia ingin untuk kita sehati dengan Dia dalam
perjalanan kehidupan kita.
Mazmur 25:14 (TB) TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan
perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka
Tahapan pengenalan kita dengan Allah dimulai dari anak, sahabat, dan
kekasih. Puncak peradaban manusia adalah suatu saat nanti kita sebagai
gereja-Nya akan menikah dengan Kristus sebagai mempelai pria. Kita
yang telah rusak, diubahNya menjadi kekasih-kekasih Kristus. Arti kata
duduk dekat pada Mazmur 25:14 adalah selaras.
1 Petrus 1:3-4 (TB) 3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena
rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus
dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, 4 untuk
menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang
tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
Iman adalah hal yang menyenangkan bagi Tuhan karena kita tidak melihat
Dia secara fisik namun tetap mempercayai-Nya. Dalam iman kekristenan,
salib membuktikan bahwa Allah tidak memberikan kasih-Nya dengan
sebuah persyaratan tetapi sejauh mana kesalahan kita disitulah kasih-Nya
akan lebih jauh lagi datang menjangkau kita.
Pengharapan terbesar kita adalah di dalam Dia bukan kepada yang lain.
Tidak ada kuasa di alam semesta ini yang dapat mengampuni dosa selain
di dalam nama Yesus Kristus, oleh karena itu kita adalah orang-orang
benar yang akan tersenyum melihat hari esok.