Anda di halaman 1dari 20

E-MODUL

SAYANGI
JANTUNGMU
BY ELVI ERA FITRI
A. JANTUNG
Jantung (bahasa Latin: cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang
memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang.
Darah menyuplai okisgen dan nutrisi pada tubuh, juga membantu menghilangkan
sisa-sisa metabolisme. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata
Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang
berperan dalam sistem peredaran darah, terletak di rongga dada agak sebelah kiri.
Jantung memiliki empat ruang yang masing-masing memiliki fungsi tertentu.
Organ ini terletak di dalam rongga dada tepatnya di bawah paru-paru sebelah kiri
(pada umumnya), dan dilindungi oleh tulang dada (sternum) dan tulang rusuk
(costae). Ukuran jantung lebih kurang sebesar kepalan tangan orang dewasa.
1. STRUKTUR JANTUNG

Jantung merupakan salah satu organ vital yang berperan penting terhadap
kesetimbangan sistem hemodinamik tubuh manusia. Secara anatomis terdapat
beberapa bagian-bagian jantung yang penting kita ketahui, diantaranya yaitu:
1) Bentuk dan Ukuran Jantung
Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskular. Jantung
dibentuk oleh organ-organ muscular (otot), apex (pucak) dan basis cordis (dasar
jantung), atrium (serambi) kanan dan kiri serta ventikel (bilik) kanan dan kiri.
Ukuran jantung masing-masing berurutan panjang, lebar, dan tebalnya ialah 12
cm, 8-9 cm, dan 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau setara dengan 200-425
gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan kanan. Setiap harinya jantung
berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon

1
darah atau setara dengan 7.571 liter darah. Posisi jantung terletak diantara kedua
paru (pulmo) dan berada ditengah rongga dada (thoraks).
2) Lapisan Jantung

Jantung memiliki tiga lapisan dan masing-masing lapisan memiliki fungsi


yang berbeda, diantaranya yaitu:
a. Perikardium, merupakan selaput-selaput yang mengitari jantung yang terdiri
atas dua lapisan, yaitu:
• Perikardium parietalis (lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan
selaput paru).
• Perikardium visceralis (lapisan permukaan dari jantung yang disebut
epikardium).
• Diantara kedua lapisan diatas, terdapat 50 cc cairan perikardium yang
berfungsi sebagai pelumas agar tidak terjadinya gesekan antara
perikardium dan epikardium yang timbul akibat gerak jantung saat
memompa
b. Miokardium, merupakan lapisan tengah (lapisan inti) dari jantung dan paling
tebal serta terdiri dari otot-otot jantung. Fungsinya ialah kontraksi jantung;
c. Endokardium, merupakan lapisan terluar yang terdiri dari jaringan endotel.

3) Ruang Jantung
Jantung terdiri atas empat ruang yaitu atrium dextra (serambi kanan), atrium
sinistra (kiri), ventrikel dextra (bilik kanan), dan ventrikel sinistra. Atrium adalah
ruangan sebelah atas jantung dan berdinding tipis, sedangkan ventrikel adalah
ruangan sebelah bawah jantung dan mempunyai dinding lebih tebal karena harus

2
memompa darah ke seluruh tubuh. Berikut ini fungsi masing-masing ruang yang
ada pada jantung:
• Serambi (atrium) kanan, berfungsi sebagai penampung darah rendah
oksigen (O2) dari seluruh tubuh.
• Serambi (atrium) kiri, berfungsi menerima darah yang kaya oksigen dari
paru-paru dan mengalirkan darah tersebut ke paru-paru.
• Bilik (ventrikel) kanan, berfungsi menerima darah dari atrium kanan dan
memompakannya ke paru-paru.
• Bilik (ventrikel) kiri, berfungsi untuk memompakan darah yang kaya
oksigen (O2) keseluruh tubuh.
Pada masing-masing bagian jantung, atrium dan ventrikel dipisahkan oleh
suatu sekat/septum. Kedua atrium dipisahkan oleh suatu sekat antar atrium
(septum interatriorum), sementara kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat antar
ventrikel (septum inter ventrikulorum).

4) Katup - Katup Jantung


Diantara serambi (atrium) kanan dan bilik (ventrikel) kanan ada katup yang
memisahkan keduanya yaitu katup (valvula) trikuspidalis, sedangkan pada
serambi (atrium) kiri dan bilik (ventrikel) kiri juga mempunyai katup yang disebut
dengan katup mitral/ bikuspidalis. Kedua katup ini berfungsi sebagai pembatas
yang dapat terbuka dan tertutup pada saat darah masuk dari serambi ke bilik.

a. Katup Trikuspid
Katup trikuspid berada diantara serambi (atrium) dan bilik (ventrikel) kanan
serta terdiri atas tiga daun katup. Bila katup ini terbuka, maka darah akan

3
mengalir dari serambi kanan menuju bilik kanan. Katup trikuspid berfungsi
mencegah kembalinya darah menuju serambi kanan dengan cara menutup
pada saat kontraksi bilik (ventrikel).
b. Katup Pulmonal
Setelah katup trikuspidalis tertutup, darah akan mengalir dari dalam bilik
(ventrikel) kanan melalui trunkus pulmonalis. Pada pangkal trunkus
pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari tiga daun katup yang
akan terbuka bila bilik kanan bertkontraksi dan menutup bila bilik kanan
relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari bilik kanan menuju
arteri pulmonalis.
c. Katup Bikuspid
Katup bikuspid dikenal juga dengan sebutan katup mitral dan terdiri dari dua
daun katup. Katup ini berperan dalam pengaturan aliran darah dari serambi
kiri menuju bilik kiri. Sama halnya dengan katup trikuspidalis, katup ini akan
menutup saat bilik (ventrikel) berkontraksi.
d. Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari tiga daun katup yang terdapat pada pangkal aorta.
Ketika bilik (ventrikel) kiri berkontraksi maka katup ini akan membuka,
sehingga darah akan mengalir ke seluruh tubuh. Sebaliknya katup akan
menutup saat bilik (ventrikel) kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk
kembali kedalam bilik (ventrikel) kiri.

2. FUNGSI JANTUNG
Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen (O2) ke seluruh tubuh dan
membersihkan tubuh dari hasil metabolisme berupa karbondioksida (CO2). Jantung
melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan
oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah
akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida (disebut sirkulasi
pulmonal). Kemudian jantung mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-
paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh (disebut sirkulasi sistemik).
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung melakukan relaksasi dan pengisian
darah pada jantung (disebut periode diastol). Sebaliknya jantung berkontraksi untuk

4
mengosongkan isinya (disebut periode sistol). Kedua serambi (atrium) mengendur
dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik (ventrikel) juga mengendur
dan berkontraksi secara bersamaan pula untuk melakukan mekanisme tersebut.
Ketika melakukan kontraksi, jantung menjadi berdenyut secara “berirama”,
hal ini akibat dari adanya potensial aksi yang ditimbulkan oleh kegiatan diri
jantung itu sendiri. Kejadian tersebut diakibatkan karena jantung memiliki
sebuah mekanisme untuk mengalirkan listrik yang ditimbulkannya sendiri untuk
melakukan kontraksi atau memompa dan melakukan relaksasi atau dikenal
dengan istilah sistem listrik jantung. Mekanisme aliran listrik yang menimbulkan
aksi tersebut dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan
Ca2+. Sehingga apabila didalam tubuh terjadi gangguan pada kadar elektrolit
tersebut maka akan menimbulkan gangguan pula pada mekanisme aliran listrik
pada jantung manusia.

2. MEKANISME KERJA JANTUNG


Siklus jantung adalah urutan kerja jantung dalam satu denyut jantung. Siklus
ini terjadi dalam 2 fase, yaitu:
a. Diastole adalah periode istirahat yang mengikuti periode kontraksi. Darah vena
memasuki antrium kanan melalui vena cava superior dan inferior. Darah yang
teroksigenasi melewati atrium kiri vena pulmonalis. Kedua katup
atrioventrikular (tricuspidalis dan bikuspidalis) tertutup dan darah dicegah
untuk memasuki atrium ke dalam ventrikel. Katup pulmonalis dan aorta
tertutup, mencegah kembalinya darah dari arteri pulmonalis ke dalam ventrikel
kanan dan dari aorta ke dalam ventrikel kiri. Dengan bertambah banyaknya
darah yang memasuki kedua atrium, tekanan di dalamnya lebih besar dari
ventrikel, katup A-V terbuka dan darah mulai mengalir dari atrium ke dalam
ventrikel.
b. Sistole adalah periode kontraksi otot, berlangsung selama 0.3 detik. Dinding
atrium berkontraksi, memeras sisa darah dari atrium ke dalam ventrikel.
Ventrikel melebar untuk menerima darah dari atrium dan kemudian mulai
berkontraksi. Ketika tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan dalam atrium,
katup A-V tertutup. Ventrikel terus berkontraksi, katup pulmonalis dan aorta

5
membuka akibat peningkatan tekanan ini. Darah menyembur keluar dari
ventrikel kanan ke dalam arteri pulmonalis dan darah dari ventrikel kiri
menyembur ke dalam aorta. Kontraksi otot kemudian berhenti dan relaksasi
otot dimulai

3. SISTEM PENGHANTARAN IMPLUS


Dilihat dari kerja jantung secara elektrik, organ ini memiliki kemampuan
membentuk depolarisasi spontan & potensial aksi sendiri –> Sistem Penghantar
Khusus (sel autoritmis).
Sifat sistem penghantar khusus:
1. Otomasi : kemampuan menghasilkan impuls secara spontan
2. Ritmis : keteraturan membangkitkan impuls
3. Daya penerus : kemampuan menghantarkan impuls
4. Peka rangsang : kemampuan berespons terhadap rangsang

Susunan sistem penghantar khusus:


1. SA node atau Simpul Sinoatrial node (pace maker), di dinding atrium kanan
dekat muara vena cava superior
2. AV node atau Atrioventrikular node, di dasar atrium ka dekat sekat atrium-
ventrikel
3. Berkas HIS, berkas dari AV node masuk ke septum interventrikel. Berkas
His kemudian membagi 2 cabang kanan dan kiri. Cabang kanan berkas
mengalirkan arus turun ke sisi kanan septum interventrikular sampai ke
abgian apeks ventrikel kanan. Cabang kiri berkas terbagi 3:
• Fasikulus septal, yang akan mendepolarisasikan septum
interventrikularis dari arah kiri ke kanan.

6
• Fasikulus anterior, berjalan di sepanjang permukaan anterior (depan)
ventrikel kiri.
• Fasikulus posterior, berjalan di sepanjang permukaan posterior
(belakang) ventrikel kiri.
4. Serat purkinje, serat yang menyebar ke miokard ventrikel. Merupakan ujung
dari perjalanan cabang berkas kanan dan kiri beserta fasikulus-fasikulusnya.
Berupa serat yang menyerupai ranting-ranting kecil pada cabang-cabang
pohon. Fungsinya mengalirkan arus listrik menuju ke miokardium ventrikel.
Mekanisme Penghataran Impuls
1. Depolarisasi Atrium: SA node (nodus sinus) akan terangsang secara spontan
(tak terlihat dalam rekaman EKG) gelombang depolarisasi menyebar ke arah
luar menuju ke miokardium atrium (kiri dan kanan) sel-sel miokardium atrium
terdepolarisasi kedua atrium (kiri dan kanan) berkontraksi.
2. Masa Jeda Memisahkan Atrium Dari Ventrikel: Gelombang depolarisasi
telah menyelesaikan perjalanannya melalui atrium menemui suatu
sawar/barrier yang disana terdapat AV node, AV node memperlambat
konduksi sampai menjadi lambat sekali (istirahat, berlangsung selama + 1/10
detik). Gunanya supaya atrium menyelesaikan kontraksinya sebelum ventrikel
mulai berkontraksi sehingga memungkinkan atrium mengosongkan seluruh
volume darahnya ke dalam ventrikel sebelum ventrikel berkontraksi.
3. Depolarisasi Ventrikel: Setelah + 1/10 detik, gelombang pendepolarisasi
lepas dari AV node dg cepat menjalar turun di ventrikel sepanjang berkas HIS
sampai ke serabut purkinje miokardium ventrikel kiri dan kanan terdepolarisasi
ventrikel berkontraksi.
4. Repolarisasi: Setelah miokardium berdepolarisasi, sel-sel tersebut mengalami
periode refrakter yang singkat dan selama periode ini sel-sel tersebut kebal
terhadap rangsangan berikutnya sel-sel menjalani repolarisasi

7
Potensial Aksi Sel Kontraktil Otot Jantung
• Pembentukan potensial aksi pada otot jantung kontraktil hampir sama
dengan pada otot rangka. Pada otot jantung, masa refrakter memanjang
untuk mencegah terjadinya kontraksi tetanik.
• Potensial aksi yang direkam dalam sebuah serabut otot ventrikel, rata-rata
adalah 105 milivolt, maksudnya potensial intrasel tersebut meningkat dari
suatu nilai yang sangat negative, sekitar -85 mV menjadi sedikit positif kira-
kira +20 mV, sepanjang tiap denyut jantung.
• Setelah terjadi gelombang spike (gelombang naik) yang pertama, membrane
tetap dalam keadaan depolarisasi selama kira-kira 0.2 detik,
memperlihatkan suatu pendataran/plato yang diikuti dengan keadaan
repolarisasi yang terjadi dengan tiba-tiba pada bagian akhir dari plato
tersebut. Adanya plato ini dalam potensial aksi menyebabkan kontraksi
ventrikel berlangsung sampai 15 kali lebih lama daripada kontraksi otot
rangka.
• Mekanismenya adalah sebagai berikut :

8
Diwaktu istirahat, potensial aksi membrane sel kontraktil adalah sekitar -85
mV. Sewaktu kanal fast Sodium Channel terbuka, Na+ masuk ke dalam sel dan
menyebabkan terjadinya depolarisasi pada sel kontraktil sehingga dalam waktu
singkat potensial aksi sel kontraktil meningkat mencapai +20 mV. Pada kondisi
demikian, fast sodium channel menutup dan slow sodium calcium
channel terbuka. Hal ini menyebabkan potensial aksi sel sempat menurun namun
diikuti pendataran secara perlahan. Pada saat ini kalsium masuk ke dalam sel
kontraktil dan menyebabkan sel berkontraksi. Setelah sel kontraktil berkontraksi,
maka slow sodium calcium channel menutup dan slow potassium channel terbuka
dan mengakibatkan Kalium keluar dari sel sehingga mengembalikan kondisi
potensial aksi sel menjadi negatif. Pada waktu ini terjadi proses repolarisasi.
Kalsium yang digunakan pasca kontraksi akan disimpan di bagian reticulum
sarkoplasmik dan tubulus T pada sel otot jantung untuk digunakan kembali.

Potensial Aksi Sel Otoritmik Otot Jantung


• Perbedaan sel otoritmik dengan kontraktil adalah fast sodium channelnya
akan selalu inaktif atau sudah dihambat sehingga tidak dapat terbuka.
• Dalam keadaan istirahat, sel serabut nodus mempunyai potensial aksi sekitar
-55 mV. Ketika itu, terjadi kebocoran ion-ion natrium secara alami dari luar
ke dalam sel, hal ini disebabkan karena konsentrasi ion natrium di luar sel
lebih tinggi daripada di dalam, sehingga ada kecendrungan bagi ion-ion
Natrium berdifusi ke dalam sel. Hal ini menyebabkan potensial aksi di sel
otot jantung mengalami kenaikan secara perlahan. Diwaktu telah mencapai

9
kondisi ambang batas, yakni sekitar -40 mV, slow sodium calcium
channel terbuka dan menyebabkan potensial sel nodus meningkat sampai
angka sekitar 0 mV. Pada saat ini terjadi peristiwa depolarisasi, prosesnya
disebut self-excitation.
• Mengapa bocornya ion natirum dan kalsium tidak menyebabkan serabut
nodus sinus tetap dalam keadaan depolarisasi sepanjang waktu? Jawab :
Setelah kira-kira 100 sampai 150 milidetik kemudian,pottasium
channel (kanal kalium) terbuka disertai dengan penutupanslow sodium
calcium channel. Oleh karena itu, masuknya ion kalsium dan natrium yang
bermuatan positif akan terhenti, sementara pada saat yang sama sejumlah
besar ion kalium yang bermuatan positif akan berdifusi keluar dari serabut.
Kedua hal tersebut mengurangi potensial intrasel sehingga kembali ke tingkat
istirahat yang negative dan karena itu mengakhiri potensial aksi.
• Lebih lanjut, kanal kalium akan tetap terbuka selama seperbeberapa puluh
detik, menyebabkan berlanjutnya pergerakan muatan positif ke luar dari sel
untuk sementara waktu, sehingga terjadi kenegatifan yang berlebihan di
dalam serabut; keadaan ini disebut sebagaihiperpolarisasi. Pada awalnya,
keadaan hiperpolarisasi akan menyebabkan potensial membrane “istirahat”
turun sampai kira-kira -55 hingga -60 milivolt pada akhir potensial aksi.
• Mengapa keadaan hiperpolarisasi tidak berlangsung terus menerus?
Alasannya adalah selama seperbeberapa puluh detik sesudah potensial aksi
berakhir, secara bertahap makin lama makin banyak kanal kalium yang
menutup.
• Selanjutnya, kebocoran natrium kembali mengulang ritmisitas (keteraturan)
pada siklus sel nodus ini.

10
B. PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah adalah salah satu bagian dari sistem sirkulasi pada tubuh untuk
membawa darah dari jantung yang terikat dengan oksigen ke organ tubuh, serta
mengembalikan kembali darah yang telah dipakai dan terikat dengan karbon
dioksida ke jantung untuk diambil lagi oksigen di paru-paru.
Bagi orang awam, pembuluh darah sering disebut dengan sebutan “urat”. Ada
beberapa jenis pembuluh darah di tubuh manusia, seperti arteri, arteriol (arteri
kecil), kapiler (pembuluh draha kecil di jaringan dan sel), venula (vena kecil), dan
vena. Kesemua jenis pembuluh darah ini merupakan satu kesatuan dalam
menjalankan fungsi sistem sirkulasi. Ibarat selang air yang mendistribusikan air
keluar, maka pembuluh draah juga seperti itu, tetapi yang didistribusikan adalah
darah.

1. STRUKTUR DAN FUNGSI PEMBULUH DARAH


• Struktur Pembuluh Darah

1) Tunika Intima adalah lapisan paling dalam dari pembuluh darah yang terdiri
dari selapis sel endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh.

11
Terdapat lapisan subendotel yang berada dibawah lapisan endotel. Lapisan
ini berperan dalam kontraksi pembuluh darah.
2) Tunika Media. Lapisan ini berada di atas tunika intima dan merupakan
lapisan tengah dari pembuluh darah. Tunika media tersusun atas serat otot
polos yang melingkar. Tunika media dipisahkan oleh membrane lamina
elastik interna yang mengandung serat elastik dan berpori, sehingga zat-zat
dapat masuk melalui pori tersebut. Sedangkan yang membatasi tunika media
dengan tunika adventitia adalah lamina elastik eksterna.
3) Tunika Adventitia merupakan lapisan terluar daripada pembuluh darah dan
mengandung banyak jaringan ikat kolagen terutama kolagen tipe 1 dan
jaringan elastik.
4) Anastomosis Arteriovenosa merupakan penyambungan langsung antara
arteri dengan vena. Anastomosis arteriovenosa tersebar di seluruh tubuh dan
biasanya terdapat di pembuluh-pembuluh kecil, seperti di kuku, jari, dan
telinga. Anastomosis ini dipersarafi oleh sistem saraf otonom (simpatis dan
parasimpatis). Anastomosis arteriovenosa juga perperan dalam sistem
pengaturan suhu (termoregulator).
5) Vasa Vasorum merupakan pembuluh darah kecil yang memberikan suplai
metabolit untuk sel-sel di tunika media dan tunika adventitia pembuluh darah
besar, baik arteri maupun vena.
• FUNGSI PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah bertugas untuk mengalirkan darah ke organ-organ di seluruh
tubuh. Fungsi pembuluh darah juga dapat dibedakan berdasarkan jenis-jenis dari
pembuluh arteri dan vena, yaitu:
• Arteri berfungsi untuk mengangkut atau mengalirkan darah dari jantung ke
seluruh tubuh, serta mengangkut oksigen ke organ-organ tubuh
• Arteriola berfungsi untuk mengangkut darah dari arteri ke kapiler, dan juga
sebagai regulator (pengaturan) utama aliran darah dan tekanan darah.
• Kapiler berfungsi untuk memasok darah dari arteriola ke organ-organ tubuh,
dan membuang sampah hasil metabolism organ tubuh
• Venula berfungsi sebagai mengalirkan darah yang kembali dari organ tubuh
kembali ke jantung

12
• Vena berfungsi untuk mengangkut darah ke jantung dari venula serta
mengangkut darah yang kaya akan karbon dioksida.

• JENIS – JENIS PEMBULUH DARAH


Seperti yang telah disebutkan di atas, terdapat beberap amacam jenis pembuluh
darah di dalam tubuh manusia. Pembuluh darah dibagi ke dalam tiga bagian besar,
yaitu :

1. Arteri
Arteri adalah pembuluh darah yang meninggalkan jantung. Fungsi dari arteri
adalah mendistribusikan darah yang kaya oksigen ke kapiler sehingga dapat
memperdarahi organ-organ tubuh. Darah meninggalkan jantung dari aorta menuju
ke arteri. Pembuluh darah arteri memiliki dinding yang kuat. Selain itu,
dindingnya juga bersifat elastis, sehingga mampu menahan tekanan yang kuat dari
jantung, sehingga pembuluh darah arteri tidak mudah robek. Letak pembuluh
arteri agak ke dalam tubuh bila dibandingkan dengan jenis pembuluh darah vena.
Hanya di beberapa bagian tertentu yang letaknya agak ke tepi, seperti di leher,
pergelangan tangan, dan pelipis.
Pembuluh arteri ikut berdenyut mengikuti denyutan jantung. Aliran darah
yang berada di dalam arteri pun sangat cepat, karena berasal langsung dari
jantung. Terdapat perbedaan mendasar antara pembuluh arteri dan vena, yaitu jika
pembuluh darah vena memiliki banyak katup, maka lain halnya dengan arteri.
Pembuluh darah arteri hanya memiliki satu katup di pangkal berbatasan dengan
bilik kiri jantung, atau biasa disbeut dengan valvula semilunar. Pembuluh darah

13
arteri dibedakan lagi menjadi 3 bagian yang memiliki perbedaan pada letak dan
ukurannya. Akan tetapi, fungsinya tetap sama. Ke-3 arteri tersebut adalah:
a) Arteri Elastik
Arteri elastik merupakan pembuluh darah arteri yang memiliki ukuran
yang besar di tubuh. Contoh arteri-arteri elastik seperti aorta (arteri yang
berada di dekat jantung dan menyambut darah langsug dari jantung) dan
trunkus pulmonalis (pembuluh arteri yang mengalirkan darah dari bilik
kanan jantung), serta cabang-cabang utamanya seperti aorta abdominalis,
dan lain-lain.
Arteri jenis ini memiliki dinding yang tersusun dari jaringan ikat elastik
yang banyak, sehingga ketika arteri ini mampu menahan tekanan yang tinggi
dari darah saat dipompa oleh jantung. Sifat elastik yang dimiliki juga sangat
membantu dalam melebarkan dan mengerutkan diameter pembuluh di saat-
saat tertentu.
b) Arteri Muskular
Sesuai dengan namanya, arteri jenis ini terletak di dekat otot-otot tubuh
ataupun dekat dengan organ-organ tubuh. Contohnya adalah arteri radialis,
arteri komunis, arteri brachialis, dan lain-lain. Penyusun arteri ini adalah
jaringan otot polos.
c) Arteriol
Arteri ini merupakan pipa terakhir dari arteri yang menghubungkan
langsung dengan kapiler-kapiler dalam tubuh. Arteri jenis ini memiliki satu
sampai dengan lima lapis jaringan otot polos.

2. Vena

14
Pembuluh vena merupakan pembuluh darah yang bertugas membawa darah
yang berasal dari kapiler menuju ke jantung. Pembuluh vena memiliki dinding
yang tipis bila dibandingkan dengan arteri, namun tetap memiliki sifat elastis.
Vena yang paling besar yang terletak di dekat jantung disebut dengan vena
kafa. Vena kafa sendiri dibagi menjadi dua berdasarkan letak dan fungsinya yang
berbeda, yaitu:
a) Vena Kafa Superior, yaitu vena kafa yang membawa darah ke jantung dari
bagian tubuh atas
b) Vena Kafa Inferior, yang bertugas membawa darah ke jantung dari bagian
tubuh bawah.
Vena terletak di bagian tubuh agak ke tepi. Pembuluh vena tidak memiliki
aliran darah secepat arteri, karena vena tidak membawa darah yang berasal
langsung dari jantung. Karena tidak mempunyai tekanan yang besar, maka
pembuluh vena memiliki banyak katup yang berfungsi mencegah agara aliran
darah tidak kembali lagi ke kapiler.
Selain vena kafa, pembuluh vena juga terbagi lagi menjadi :
a) Vena Pulmonalis merupakan pembuluh vena yang bertugas untuk
emmbawa darah segar yang telah terikat dengan oksigen ke dalam jantung.
Terdapat dua vena pulmonalis, yaitu vena pulmonalis dextra yang
membawa darah dari paru-paru kanan ke jantung, serta vena pulmonalis
sinistra yang membawa darah dari paru-paru kiri ke jantung.
b) Vena Cutanea. Cutanea berarti kulit. Sesuai dengan namanya, vena jenis
ini berada di bawah kulit, yang biasanya ditusuk saat seseorang diambil
darah untuk melakukan cek gula darah, kolesterol dan lain-lain.
c) Deep Vein. Vena ini terletak berdekatan dengan arteri dan tidak tampak
dengan mata telanjang jika dilihat dari luar.
d) Venula. Sama halnya seperti arteriol, venula merupakan vena dengan
ukuran terkecil dan bertanggung jawab terhadap distribusi darah ke kapiler.

3. Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan kelanjutan dari pembuluh arteri yang bertugas
untuk mendistribusikan dan memberi makanan berupa darah yang kaya oksigen

15
ke organ-organ tubuh tempat kapiler tersebut berada. Setelah kapiler memberi
darah yang kaya oksigen tersebut, maka kapiler juga akan mengambil dan
menyerap sampah-sampah sisa metabolism seperti karbon dioksida sehingga
dapat dialirkan melalui vena kembali ke jantung.
Terdapat beberapa jenis kapiler di dalam tubuh manusia, yaitu:
a) Vas Capillare Continuum: Jenis kapiler ini adalah kapiler terbanyak yang
ada dalam tubuh. Dinding kapiler ini tersusun atas banyak jaringan endotel
b) Vas Capillare Fenestratum: Perbedaan dengan vas capillare continuum
terletak pada adanya pori-pori (fenestra) dalam kapiler jenis ini. Biasanya
kapiler ini terletak di kelenjar endokrin, usus halus, dan glomerulus ginjal.
c) Vas Capillare Sinusoideum: Biasanya kapiler ini terletak di hati, limpa, dan
sumsum tulang. Membrane basalis kapiler ini tidak terbentuk secara
sempurna, dan mempunyai diameter yang lebar serta terdapat celah di antara
sel endotelnya.

• Perbedaan Arteri dan Vena


• Letak arteri lebih dalam (tidak tampak dari luar tubuh) daripada pembuluh
vena
• Dinding pembuluh arteri lebih tebal dan elastis daripada pembuluh vena
• Aliran darah pada arteri bergerak meinggalkan jantung, sedangkan vena
mendekati jantung
• Denyut arteri dapat kita raba dan terasa pada bagian-bagian tertentu Karena
memiliki tekanan yang kuat, daripada pembuluh vena
• Hanya terdapat satu katup di pembuluh arteri, sedangkan di vena banyak
• Jika terjadi luka dan pembuluh darah robek, maka darah di arteri akan
memancar dengan kuat, tidak begitu dengan vena
• Darah yang dibawa oleh arteri berisi darah bersih dengan kandungan oksigen,
sedangkan vena berisi darah kotor yang mengandung karbon dioksida

2. SIRKULASI DARAH
Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia

16
Sistem peredaran darah manusia dapat terbagi menjadi tiga, yakni sirkulasi
sistemik, sirkulasi pulmonal, dan sirkulasi koroner. Ketiga sirkulasi ini saling
bekerja sama untuk memastikan kelangsungan hidup manusia.

1) Sirkulasi sistemik (sistem peredaran darah besar)


Sirkulasi sistemik merupakan sirlukasi darah yang mencakup seluruh tubuh.
Sirkulasi ini berlangsung ketika darah yang mengandung oksigen mengisi
serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis, usai melakukan pelepasan karbon
dioksida di paru-paru. Kemudian, darah yang sudah berada di serambi kiri
diteruskan ke bilik kiri, untuk selanjutnya disalurkan ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah utama (aorta). Darah yang dipompa melewati aorta akan terus
mengalir hingga ke bagian paling tepi di seluruh area tubuh. Setelah
menyalurkan berbagai zat yang dibawanya ke sel-sel tubuh, darah akan mengalir
kembali menuju serambi kanan jantung untuk mengalami proses pembersihan
darah.
2) Sirkulasi pulmonal
Sirkulasi pulmonal (paru), ini merupakan sirkulasi darah dari jantung menuju
paru-paru, dan sebaliknya. Sirkulasi ini berlangsung saat darah yang
mengandung karbon dioksida dari sisa metabolisme tubuh kembali ke jantung
melalui pembuluh vena besar (vena cava). Lalu, memasuki serambi kanan dan
diteruskan ke bilik kanan jantung. Selanjutnya, darah yang sudah berada di bilik

17
kanan akan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, untuk melakukan
pertukaran gas karbon dioksida dengan oksigen. Setelah itu, darah bersih yang
kaya oksigen akan memasuki serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Secara ringkas aliran darah manusia sebagai berikut:
• Sistem sirkulasi sistemik : Jantung (bilik/ventrikel kiri) → Aorta → Arteri →
Capillary bed atau A-V Anastomose → Venule → Vena → Vena Cava (Vena
Cava Inferior dan Vena Cava Superior) → Jantung (Atrium dexter).
• Sistem sirkulasi paru-paru : Jantung (bilik/ventrikel kanan) →Arteri
Pulmonalis → Paru → Kapilaria Paru → Vena Pulmonalis → Jantung (Atrium
Kiri/ serambi).

18
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Pengertian, Fungsi, Jenis, Ciri Sel Darah Putih.
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-fungsi-jenis-ciri-sel-darah-
putih.html# Diakses 12 April 2019.
Anonim. 2015. Pengertian Sel Darah, Struktur, dan Fungsinya.
https://www.kakakpintar.id/pengertian-sel-darah-struktur-dan-fungsinya/
Diakses 12 April 2019.
Anonim. 2016. Pengertian, Jenis, Struktur, Fungsi Pembuluh Darah.
https://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-Jenis-Struktur-Fungsi-
Pembuluh-Darah-adalah.html Diakses 12 April 2019.
Anonim. 2016. Pengertian, Struktur, Fungsi, Bagian Jantung.
https://www.ilmudasar.com/2016/10/Pengertian-Struktur-Fungsi-Bagian-
Jantung-adalah.html Diakses 12 April 2019.
Anonim. 2018. Macam-Macam Penggolongan Darah.
http://www.generasibiologi.com/2018/02/macam-macam-penggolongan-
darah.html Diakses 12 April 2019.
Anonim. 2018. Memahami Sistem Peredaran Darah Pada Manusia.
https://www.alodokter.com/memahami-sistem-peredaran-darah-pada-manusia
Diakses 12 April 2019.
Clenovio. 2016. Mekanisme Kerja Jantung.
https://www.clenovio.com/pages/mekanisme-kerja-jantung-od82vxlx Diakses
12 April 2019.
Sandurezu. 2010. Aktifitas Elektrik Jantung.
https://sandurezu.wordpress.com/2010/01/01/aktifitas-elektrik-jantung/
Diakses 12 April 2019.
Swari, R. 2019. Sistem Peredaran Darah Manusia. https://hellosehat.com/hidup-
sehat/fakta-unik/sistem-peredaran-darah-manusia/ Diakses 12 April 2019.
Warianto, C. 2011. Sistem Sirkulasi Darah. http://skp.unair.ac.id/repository/Guru-
Indonesia/sistemsirkulasidar_ChaidarWarianto_43.pdf
Wiki. Golongan Darah (online). https://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah
Diakses 12 April 2019.
Yatim, Wildan. 1996. Genetika. Bandung: Tarsito.

20

Anda mungkin juga menyukai