Anda di halaman 1dari 10

BAB V

MODAL KERJA

1. Pengertian Modal Kerja

Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya


sehari-hari, misalkan untuk memberikan persekot pembelian bahan baku, membayar upah gaji
pegawai dan lain sebagainya. Di mana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan
dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan
produksinya.

Modal kerja ialah analisis saling berhubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban
lancar. Modal kerja juga disebut manajemen keuangan jangka pendek. Dalam persektif yang
luas, manajemen jangka pendek merupakan upaya perusahaan untuk mengadakan penyesuaian
keuangan terhadap perubahan jangka pendek, perusahaan harus memberi tanggapan cepat dan
efektif. Bidang keputusan ini sangat penting karena sebagian besar waktu manajer keuangan
digunakan untuk menganalisis setiap perubahan aktiva lancar dan hutang lancar.

Mengenai pengertian modal kerja ini dapat dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu :

a. Konsep Kuantitatif

Berdasarkan konsep kuantitatif bahwa modal kerja ini adalah dana yang tertanam
dalam keseluruhan aktiva lancar. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut dengan
Modal Kerja Kotor (Gross Working Capital).

Contoh :

Kas....................................... Rp. 75.000


Efek...................................... Rp. 180.000
Piutang Dagang.................... Rp. 150.000
Persediaan Barang................ Rp. 120.000
Jumlah.................................. Rp. 525.000

Dari contoh tersebut maka besarnya modal kerja menurut konsep kuantitatif adalah
sebesar Rp. 525.000,-
a. Konsep Kualitatif

Berdasarkan konsep kualitatif bahwa modal kerja adalah dana yang merupakan
sebagian dari aktiva lancarnya yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai
operasinya perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, atau dana yang merupakan
kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancarnya.

Contoh :

Aktiva Lancar : Hutang Lancar :


Kas....................................... Rp. 75.000 Hutang Dagang................ Rp. 100.000,-
Efek...................................... Rp. 180.000 Hutang Gaji...................... Rp. 50.000,-
Piutang Dagang.................... Rp. 150.000 Hutang Pajak.................... Rp. 50.000,-
Persediaan Barang................ Rp. 120.000
Jumlah.................................. Rp. 525.000 Jumlah.............................. Rp.200.000,-
Dari contoh tersebut maka besarnya modal kerja menurut konsep kualitatif adalah
sebesar Rp. 325.000,- ( 525.000 - 200.000).

c. Konsep Fungsional

Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dana dalam menghasilkan penghasilan
langsung atau current income yang menjadi tujuan didirikannya perusahaan pada satu
periode tertentu. Setiap dana yang dikerjakan atau digunakan dalam perusahaan adalah
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada sebagian dana yang digunakan dalam
suatu periode accounting tertentu yang seluruhnya langsung menghasilkan pendapatan bagi
periode tersebut tetapi tidak seluruhnya digunakan untuk menghasilkan current income.
Menurut konsep fungsional modal kerja adalah dana yang digunakan selama periode
akutansi untuk menghasilkan penghasilan utama pada saat sekarang ini sesuai dengan
maksud utama didirikannya perusahaan.

Sebagian dari dana itu dimaksudkan juga untuk menghasilkan pendapatan untuk
periode-periode berikutnya (future income). Berdasarkan definisi itu maka pengertian “non
working capital” adalah dana yang tidak menghasilkan current income, atau kalau
menghasilkan current income adalah tidak sesuai dengan maksud utama didirikannya
perusahaan tersebut. Misalnya suatu perusahaan dagang tekstil yang menanamkan sebagian
dananya dalam surat obligasi pemerintah. Dana yang ditanamkan dalam obligasi tersebut
menghasilkan current income yaitu dalam bentuknya bunga obligasi (coupon).
Contoh :

Aktiva Lancar
Kas....................................... Rp. 75.000
Efek...................................... Rp. 180.000
Piutang Dagang.................... Rp. 150.000
Persediaan Barang................ Rp. 120.000
Jumlah.................................. Rp. 525.000
Aktiva Tetap
Tanah.................................... Rp. 150.000
Bangunan & Gedung............ Rp. 300.000
Mesin.................................... Rp. 250.000
Jumlah................................... Rp. 700.000
Keterangan :

1) Penyusutan setiap tahunnya :

Bangunan & Gedung................ Rp. 50.000

Mesin-mesin............................. Rp. 40.000

2) Penjualan kredit dengan profit margin sebesar 30 %

Atas dasar keterangan di atas besarnya modal kerja fungsional adalah :

Kas....................................... Rp. 15.000

Efek...................................... Rp. 50.000

Piutang Dagang.................... Rp. 52.500

Persediaan Barang................ Rp. 120.000

Bangunan & Gedung............ Rp. 50.000


Mesin-mesin.......................... Rp. 40.000,-
Rp. 277.500
2. Jenis Modal Kerja

Menurut W.B Taylor Modal kerja dapat digolongkan ke dalam :

a. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)

Modal kerja permanen merupakan modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan
untuk dapat menjalankan fungsinya. Jenis ini dapat dibedakan dalam :

1) Modal Kerja Primer yaitu jumlah modal kerja minimun yang harus ada pada
perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.

2) Modal Kerja Normal yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk
menyelenggarakan luas produksi yang normal. Pengertian “normal” di sini adalah
dalam artian yang dinamis. Apabila suatu perusahaan misalnya selama 4 atau 5
bulan rata-rata per bulannya mempunyai produksi 1000 unit maka dapat di
katakana luas produksi normalnya adalah 1000 unit. Apabila kemudian ternyata
bahwa selama 4 atau 5 bulan berikutnya luas produksi rata-rata bulannya 2.000 unit,
maka luas produksi normalnya di sinipun berubah menjadi 2.000 unit.

b. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)

Modal kerja variabel merupakan modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai
dengan perubahan keadaan dan modal kerja ini dapat dibedakan menjadi :

1) Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital) merupakan modal kerja yang
jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim atau pengaruh
musiman. Contohnya yaitu modal kerja yang dipergunakan untuk dapat
menjalankan pabrik gula. Pada saat panen tebu maka dibutuhkan modal kerja yang
cukup besar, sedangkan pada saat tidak ada tebu modal kerja yang dibutuhkan
hanya untuk biaya-biaya tetap saja seperti untuk gaji karyawan, biaya listrik karena
tidak ada produksi.

2) Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital) merupakan modal kerja yang
jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konjungtor. Jumlah modal
kerja berubah-ubah sesuai dengan keadaan perekonomian. Pada keadaan
perekonomian baik maka kebutuhan modal kerja akan meningkat, sebaliknya pada
keadaan perekonomian buruk kebutuhan modal kerja akan menurun.
1) Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital) merupakan modal kerja
yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui
sebelumnya atau yang tidak dapat diduga sebelumnya. Misalnya, adanya
pemogokan buruh, adanya banjir, adanya perubahan peraturan ekonomi yang
mendadak antara lain devaluasi.

3. Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja

Besarnya kebutuhan modal kerja terutama tergantung kepada 2 faktor yaitu :

a. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja : yaitu merupakan keseluruhan
atau jumlah dari periode-periode yang meliputi jangka waktu pemberian kredit beli, lama
penyimpanan bahan mentah di gudang, lamanya proses produksi, lamanya barang
disimpan di gudang dan jangka wkatu penerimaan piutang.

b. Pengeluaran kas rata-rata setiap harinya : yaitu merupakan jumlah pengeluaran kas rata-
rata setiap harinya untuk keperluan pembelian bahan mentah, bahan pembantu,
pembayaran upah buruh dan biaya-biaya lainnya.

Dengan jumlah pengeluaran setiap harinya yang tetap, tetapi dengan makin
lamanya periode perputarannya, maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan adalah
makin besar. Demikian pula halnya dengan periode perputaran yang tetap, dengan
semakin besarnya jumlah pengeluaran kas setiap harinya, maka kebutuhan modal kerja
pun makin besar.

4. Perputaran Modal Kerja

Perputaran modal kerja pada perusahaan dagang alur transaksinya lebih pendek
bila dibandingkan dengan perusahaan industri.

a. Pada perusahaan dagang :

Penjualan tunai : Dana tunai dibelikan barang dagangan dijual kembali untuk
menerima dana tunai kembali.

Kas ₁ Barang Dagangan Kas ₂

Pembelian Penjualan Penerimaan uang


Penjualan kredit : Dana tunai dibelikan barang dagangan kemudian dijual secara

kredit sehingga timbul piutang. Kemudian piutang ditagih untuk menjadi dana tunai
kembali.

Penjualan kredit :

Kas ₁ Barang Dagangan piutang Kas ₂

Pembelian Penjualan kredit Penerimaan uang

a. Pada perusahaan industri :

Jalur transaksinya makin panjang karena adanya proses produksi, dimulai dari dana
tunai dibelikan bahan baku dan membayar upah buruh bagian produksi, membayar
biaya-biaya produksi tidak langsung melalui proses produksi menjadi barang jadi.
Kemudian dijual secara kredit menjadi piutang yang kemudian setelah tertagih
menjadi dana tunai kembali.

Proses Produksi Penjualan Penerimaan Uang

Bahan Baku

Kas Upah Buruh Barang Jadi Piutang Kas ₂

Biaya produksi
Tidak Langsung
Contoh :

Perusahaan SATRIA memproduksi produk XX yang setiap harinya sebanyak 20 unit. Dalam
satu bulan perusahaan bekerja selama 25 hari kerja. Unsur-unsur biaya yang dibebankan untuk
setiap unit produk tersebut adalah sebagai berikut :

a. Bahan Baku................. Rp. 100


b. Bahan Penolong.......... Rp. 25
c. Tenaga Kerja............... Rp. 75
Biaya administrasi setiap bulannya sebanyak Rp. 12.500. Gaji pimpinan perusahaan setiap
bulannya Rp. 25.000,- sedangkan untuk membeli bahan baku perusahaan memberikan uang

muka kepada supplier tersebut rata-rata 5 hari sebelum bahan baku diterima. Waktu yang
diperlukan untuk membuat barang tersebut adalah 3 hari, selanjutnya atas pertimbangan
kualitas barang harus disimpan dulu selama 2 hari sebelum dipasarkan. Penjualan produk
dilakukan dengan kredit yang syarat pembayarannya 5 hari sesudah barang diambil. Untuk
menghadapi pengeluaran-pengeluaran yang tidak terduga pimpinan perusahaan menetapkan
adanya persediaan kas minimal yang besarnya Rp. 25.000,-

Berapakah besarnya modal kerja yang diperlukan oleh perusahaan tersebut untuk dapat
membiayai operasinya secara kontinyu?

Jawab :

Pertama-tama perlulah ketahui periode perputaran atau waktu terikatnya dana dalam masing-
masing unsur modal kerja tersebut yaitu :

a. Bahan Baku :

Dana terikat dalam persekot bahan ……………………….. = 5 hari


Proses produksi …………………………………………… = 3 hari
Barang jadi ……………………………………………….. = 2 hari
Piutang dagang …………………………………………… = 5 hari
15 hari

b. Bahan Penolong, tenaga kerja langsung, biaya administrasi dan gaji pimpinan

Proses produksi …………………………………………… = 3 hari


Barang jadi ……………………………………………….. = 2 hari
Piutang dagang …………………………………………… = 5 hari
10 hari
Kebutuhan dana yang akan ditanamkan dalam masing-masing unsur modal kerja tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Bahan Baku = 20(unit) x Rp. 100 (biaya bahan mentah per unit)
x 15 (periode perputaran) = …………………………...……….. Rp. 30.000
b. Bahan Penolong = 20 x Rp. 25 x 10 = ………………………. Rp. 5.000
c. Tenaga kerja langsung = 20 x Rp. 75 x 10 = ……………….… Rp. 15.000
d. Biaya administrasi dan gaji pemimpin :
Jumlah biaya selama satu bulan Rp. 37.500
Jumlah produksi selama satu bulan (25 hari) = 25 x 20 = 500 unit
Biaya per unitnya = Rp. 37.500 : 500 = Rp. 75
Biaya seharinya = 20 x Rp.75 ……… Rp. 1.500
Dana yang diperlukan untuk biaya ini selama periode perputaran
= Rp. 1.500 x 10 = ……………………………….................. Rp. 15.000
e. Persediaan kas minimal ………………………………... Rp. 25.000

Jumlah modal kerja yang diperlukan ………………………... Rp. 90.000


Tugas 1 :

Suatu perusahaan setiap bulannya memproduksi barang sebanyak 78.000 unit. Dalam satu
bulan perusahaan bekerja selama 26 hari kerja. Biaya dibebankan untuk setiap unit produk
tersebut adalah sebagai berikut :

a. Bahan Baku......................... 0,5 kg. @Rp. 2.500


b. Bahan Penolong................... 0,25kg. @Rp. 800
c. Tenaga Kerja........................ 0,5 jam. @Rp. 2.000

Biaya administrasi selama satu tahun sebanyak Rp. 2.500.000. Gaji pimpinan perusahaan setiap
bulannya Rp. 300.000,-. Sedangkan untuk membeli bahan baku perusahaan memberikan uang
muka kepada supplier tersebut rata-rata 10 hari sebelum bahan baku diterima. Waktu yang
diperlukan untuk membuat barang tersebut adalah 5 hari, selanjutnya atas pertimbangan
kualitas barang harus disimpan dulu selama 4 hari sebelum dipasarkan. Penjualan produk
dilakukan dengan kredit yang syarat pembayarannya 10 hari sesudah barang diambil. Untuk
menghadapi pengeluaran-pengeluaran yang tidak terduga pimpinan perusahaan menetapkan
adanya persediaan kas minimal yang besarnya Rp. 500.000,-

Berapakah besarnya modal kerja yang diperlukan oleh perusahaan tersebut untuk dapat
membiayai operasinya secara continyu?
Tugas 3 :

Perusahaan Hero memproduksi produk J dengan jumlah produksi pertahun 468.000 unit,
perusahaan tersebut beroperasi dalam satu bulan 26 hari kerja. Dalam proses produksi untuk
setiap produk membutuhkan waktu 3 hari, sebelum melakukan proses produksi bahan baku
harus dipesan dengan memberikan uang muka 3 hari sebelum barang dikirim, setelah barang
jadi membutuhkan waktu untuk pendistribusian barang kepada pembeli selama 5 hari, dan
penjualan barang dilakukan secara kredit dengan ketentuan barang dibayar 2 hari setelah barang
diterima, biaya administrasi satu bulan Rp. 150.000,- dan biaya gaji pimpinan Rp. 1.500.000.-
Biaya yang dibebankan untuk setiap unit produk tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bahan baku 1.5 kg @ Rp. 1.000,-
b. Bahan Penolong 0.25 Kg @ Rp. 500,-
c. Tenaga kerja Langsung 1 jam @ Rp. 1.000,-
Kas minimal yang harus ada setiap hari adalah Rp. 400.000,-

Berapakah besarnya modal kerja yang diperlukan oleh perusahaan tersebut untuk dapat
membiayai operasinya secara kontinyu?

Anda mungkin juga menyukai