Tugas
Kritik Artikel
Sumber : Greenomika, Vol. 1 No. 2 Desember 2019 P-ISSN: 2657-0114 E-ISSN: 2657-0122
PENDAHULUAN
Artikel ini yang berjudul “Implementasi manajemen budaya pondok pesantren dalam
peningkatan kecerdasan santri di pondok pesantren amanatul ummah siwalankerto surabaya”
“Implementasi manajemen budaya pondok pesantren dalam peningkatan kecerdasan
santri di pondok pesantren amanatul ummah siwalankerto surabaya” merupakan artikel hasil
penelitian dari Machfudzil Asror.
Artikel tersebut dimuat dalam jurnal penelitian, Greenomika, Vol. 1 No. 2 Desember
2019 P-ISSN: 2657-0114 E-ISSN: 2657-0122 isi artikel terdiri atas judul, nama
penuis,abstrak, kata kunci, bagian pendahuluan, tinjaun Pustaka, metode penelitian, hasil
dikusi dan pembahasan, kesimpulan, daftar Pustaka.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yakni penelitian yang
berusaha menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi untuk menuturkan pemecahan
masalah yang ada sekarang berdasarkan data. Sumber data yang digunakan yakni data primer,
seperti wawancara, hasil observasi, dan dokumen tertulis yang ada pada objek penelitian dan
data sekunder, seperti sumber buku, majalah, arsip, ataupun dokumen resmi yang terkait
dalam pembahasan penelitian ini.
Tehnik pengolahan dan analisis data yaitu dengan melakukan library research dan
field research setelah itu reduksi data, penyajian data, lalu verifikasi yaitu penarikan suatu
kesimpulan.
Kelebihan artikel ini adalah Dalam penelitian ini terdapat lima hipotesa awal yang
akan diuji kebenarannya. Kelima hipotesa ini diperoleh dari literatur, tinjauan pustaka, dan
jurnal (hasil penelitian sebelumnya). Detail cara pengumpulan data secara teknis
pelaksanaannya dijelaskan dalam artikel penelitian ini. Design dalam penelitian ini sudah
tepat dalam menjawab rumusan masalah dalam jurnal ini,
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yakni penelitian yang
berusaha menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi untuk menuturkan pemecahan
masalah yang ada sekarang berdasarkan data. Sumber data yang digunakan yakni data primer,
seperti wawancara, hasil observasi, dan dokumen tertulis yang ada pada objek penelitian dan
data sekunder, seperti sumber buku, majalah, arsip, ataupun dokumen resmi yang terkait dalam
pembahasan penelitian ini. Tehnik pengolahan dan analisis data yaitu dengan melakukan
library research dan field research setelah itu reduksi data, penyajian data, lalu verifikasi yaitu
penarikan suatu kesimpulan.
Artikel ini memiliki abstrak yang sangat bagus yaitu memiliki dua Bahasa dalam
abstrak tersebut diketik miring (italic), dalam abstrak artikel ini diketik miring,font arial 12 dan
jarak spasi 1,5. Panjang abstrak sudah benar, yaitu minimal 120 kata dan maksimal 250 kata.
Desain penelitian sudah sesuai dengan judul dan tujuan penelitian yaitu deskriptif, meliputi
keterangan populasi, sampel,variabel penelitian dan cara pengolahan data.
Kekurangan artikel ini adalah terdapat berbagai kekurangan dari penelitian ini,
yaitu penyajian data yang diperjelas. Namun jika dilihat, para pembaca/peneliti lain dapat
memperoleh manfaat dan informasi dari hasil penelitian/artikel ini karena: (1) peneliti
menulis artikel dengan cukup sistematis dan logis sehingga alur jalannya penelitian ini dapat
dimengerti oleh pembaca. (2) karena menggunakan uji validitas dan reliabilitas (dilihat dari
angka uji validitas dan reliabilitas) maka dapat disimpulkan peneliti menggunakan instrumen
yang dapat diandalkan dan dapat dilakukan penelitian ulang (dengan asumsi syarat dan
kondisi sama).
Pertama, penelitian yang baik harus sistematis (good research is systematic), ini berarti bahwa
riset mempunyai struktus yang khusus dengan langkah-langkah yang didefinisikan dengan baik
dan telah diatur oleh tatacara tertentu. Dalam hal ini pada artikel dapat ditemui teraturnya atau
sistematis pada artikel tersebut mencakup hal-hal sbb: pertanyaan masalah, tinjauan pustaka,
definisi konseptual, hipotesis, desain riset dan pengumpulan data, sampel dan populasi,
instrumen penelitian, analisis data, karakteristik data, hasil penelitian, kesimpulan.
Kedua, penelitian yang baik harus logis (good research is logical), penelitian mengandung
deduksi dan induksi yang tepat sehingga dapat diambil untuk mengambil keputusan yang baik.
Pada artikel ini dijumpai deduksi dan induksi yang tepat sehingga diharapkan dapat berguna
dalam pengambilan keputusan.
Ketiga, penelitian yang baik bersifat empiris (good research is empirical), ini berarti pada
penelitian yaitu dimulai dengan fakta dan diakhiri dengan fakta pula. Dalam artikel ini dijumpai
pengujian empiris.
Keempat, penelitian yang baik dapat digunakan ulang (good research is replicable), dalam hal
ini siapapun yang melakukan penelitian asalkan proposal penelitiannya sudah baik, memenuhi
semua persyaratan, akan menghasilkan hasil penelitian yang tidak jauh berbeda atau dianggap
sama karena perbedaannya tidak signifikan, atau jika diulangi lagi penelitiannya oleh peneliti
yang sama maka hasilnya juga akan sama atau tidak jauh berbeda. Pada artikel tersebut
dicantumkannya nilai skala reliabilitas (hlm.45). Semua variabel mempunyai nilai skala
reliabilitas antara 0,821 hingga 0,864 lebih besar dari angka yang direkomendasikan yaitu 0,7
sehingga data dianggap reliabel atau handal.
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Ary Ginanjar. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual
ESQ Emotional Spiritual Quotient (Jakarta: Arga). Anhari, Masjkur. 2007. Integrasi
Sekolah ke dalam Sistem Pendidikan Pesantren Tinjauan Filosofis dalam Perspektif
Islam (Surabaya: Diantama).
Imam Suparyogo, Metodologi Penelitian Sosial-Agama (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2001) Komariah, Aan dan Triatna, Cepi. 2006.
Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif (Jakarta: PT. Bumi Aksara).
Lexy J Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997)
Muhammad, Miftahul Luthfi. 2004.
Quantum Believing (Surabaya: Duta Ikhwana Salama Ma’had TeeBee).
Mardalis. 2004. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: PT. Bumi Aksara).
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000) N.
Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta; bina aksara 1989).
Partanto, Pius A dan Al Barry Dahlan. 1994. Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola).
Purwanto, Ngalim. 2001. Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya).
Salim, Peter dan Salim Yenny. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern
English Press).
Sahlan, Asmaun, 2010. Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah (Malang: UIN-MALIKI
PRESS (Anggota IKAPI)
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta). Sutawi, “Keberhasilan Jepang Mengelola Kecerdasan Intelektual
(IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), dan Kecerdasan Spiritual (SQ)”, Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan, Vol. 15. No. 6, (November, 2009), 1099. Sujdana.
Nana, 1998. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Bandung: Sinar Baru. S. Margono,
Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004)
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta
2002) Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988)
Wahyudi. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajar (Bandung:
Alfabeta). Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif Dan Kuantitatif
(Surabaya: Unesa University Press, 2007).
http://budinuryudhis.blogspot.com/2015/10/tugas-1-metode-penelitian-kritik-jurnal.html
Greenomika, Vol. 1 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
Machfudzil Asror*
Program Studi Manajemen, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
*e-mail: machfudzil.asror1985@gmail.com
Abstract
The purpose of this study is 1.) Describe the cultural management of Islamic boarding
schools in Amanatul Islamic Boarding School Ummah Siwalankerto Surabaya. 2.)
Describe the intelligence of the students of Amanatul Islamic Boarding School Ummah
Siwalankerto Surabaya 3.) Describe the cultural management of boarding schools in
improving the intelligence of students in the Islamic Boarding School of Amanatul
Ummah Siwalankerto Surabaya. The method used in this research is to use qualitative
methods that are descriptive, the data collection techniques are using observation,
interview, documentation, and interview techniques. And the analysis of the data that
we have done has obtained the following findings: First, the management of the
Amanatul Ummah Islamic Boarding School among others creates an atmosphere of
religious learning and time discipline. Secondly, the Amanatul Ummah Islamic
Boarding School does not only emphasize the aspect of intellectual intelligence, but also
the emotional and spiritual aspects of students are also highly considered. Third, in its
implementation, the Islamic boarding school students must settle in the boarding school
of Amanatul Ummah boarding school so that for 24 hours the students receive
education and supervision from the educators of the Amanatul Ummah boarding school.
Fourth, the curriculum used is the Al-Azhar Egyptian curriculum.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah 1.) Mendeskripsikan manajemen budaya pondok
pesantren di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Siwalankerto Surabaya. 2.)
Mesdeskripsikan kecerdasan santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah
Siwalankerto Surabaya 3.) Mendeskripsikan manajemen budaya pondok pesantren
dalam peningkatan kecerdasan santri di Pondok Pesantren Amanatul Ummah
Siwalankerto Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif, teknik pengumpulan datanya
menggunakan teknik observasi, interview, dokumentasi, dan wawancara. Dan
analisis datanya yang telah kami lakukan telah diperoleh temuan-temuan sebagai
berikut: Pertama, manajemen budaya Pondok Pesantren Amanatul Ummah ini di
antaranya menciptakan suasana pembelajaran yang agamis dan disiplin waktu.
Kedua, Pondok Pesantren Amanatul Ummah tidak hanya mementingkan aspek
127
Greenomika, Vol. 1 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
kecerdasan intelektual saja, akan tetapi aspek emosional dan spiritual peserta didik
juga sangat diperhatikan. Ketiga, Dalam pelaksanaannya, santri pondok pesantren ini
harus menetap di asrama pondok pesantren Amanatul Ummah sehingga selama 24
jam peserta didik mendapat pendidikan dan pengawasan dari para pendidik lembaga
pondok pesantren Amanatul Ummah. Keempat, kurikulum yang dipakai adalah
kurikulum Al-Azhar Mesir.
128
Greenomika, Vol. 1 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
129
Greenomika, Vol. 1 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
130
Greenomika, Vol. 1 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
131
Greenomika, Vol. 1 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
keberbakatan santri dilihat dari aspek sebetulnya alat ukur tersebut masih
kecerdasan, kreativitas dan komitmen terbatas untuk mengukur intelegensi
terhadap tugas (Akhmad Sudrajat, atau bakat persekolahan belum dapat
2008): mengukur aspek-aspek intelegensi
1. Lancar berbahasa (mampu secara keseluruhan. Selain itu, ada juga
mengutarakan pikirannya) tes intelegensi yang bersifat lintas
2. Memiliki rasa ingin tahu yang budaya yaitu Tes Progressive Metrices
besar terhadap ilmu pengetahuan (PM) yang dikembangkan oleh Raven
3. Memiliki kemampuan yang tinggi (Akhmad Sudrajat, 2008).
dalam berfikir logis dan kritis 2. Kecerdasan Emosional
4. Mampu belajar / bekerja secara Banyak contoh di sekitar kita
mandiri membuktikan bahwa orang yang
5. Ulet menghadapi kesulitan (tidak memiliki kecerdasan otak (intelektual)
lekas putus asa) saja, atau banyak memiliki gelar yang
6. Mempunyai tujuan yang jelas tinggi belum tentu sukses berkiprah di
dalam tiap kegiatan dan dunia pekerjaan. Bahkan seringkali
perbuatannya yang berpendidikan formal lebih
7. Cermat atau teliti dalam rendah ternyata banyak yang lebih
mengamati berhasil. Pondok pesantren mengatur
8. Memiliki kemampuan memikirkan jadwal kegiatan santri sekualitas
beberapa macam pemecahan mungkin, di antara kegiatan-kegiatan
masalah tersebut adalah ro’an (kerja bakti), dari
9. Mempunyai minat luas kegiatan ini santri diajari dan dilatih
10. Mempunyai daya imajinasi yang untuk peduli terhadap kebersihan
tinggi lingkungan tempat tinggalnya. Akan
11. Belajar dengan tepat dan cepat tetapi, kebanyakan program pendidikan
12. Mampu mengemukakan dan di luar pondok pesantren hanya
mempertahankan pendapat berpusat pada kecerdasan akal (IQ),
13. Mampu berkonsentrasi padahal yang diperlukan sebenarnya
14. Tidak memerlukan dorongan adalah bagaimana mengembangkan
(motivasi) dari luar kecerdasan hati, seperti ketangguhan,
inisiatif, optimisme, kemampuan
Indikator-indikator dari beradaptasi yang kini telah menjadi
kecerdasan intelektual ini dapat dasar penilaian baru (Ary Ginanjar
dikerucutkan menjadi tiga aspek, yaitu: Agustian, 2001).
kecepatan (waktu yang singkat), Kecerdasan emosi adalah
ketepatan (hasilnya sesuai dengan yang kemampuan merasakan, memahami,
diharapkan) dan kemudahan (tanpa dan secara efektif menerapkan daya
menghadapi hambatan dan kesulitan dan kepekaan emosi sebagai sumber
yang berarti) dalam bertindak. Alat energi, informasi, koneksi dan
ukur intelegensi yang paling dikenal pengaruh manusia. Emosi adalah
dan banyak digunakan di Indonesia bahan bakar yang tidak tergantikan
ialah Tes Binet Simon walaupun bagi otak agar mampu melakukan
132
Greenomika, Vol. 1 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
133
Greenomika, Vol. 1 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
135