Anda di halaman 1dari 8

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR

Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang

Pertemuan 3.
1. PELUANG
1.6 Peluang Bersyarat

Peluang terjadinya suatu kejadian B bila diketahui bahwa kejadian A telah


terjadi disebut peluang bersyarat dan dinyatakan dengan P (B|A)
Pandanglah kejadian B mendapatkan suatu kuadrat murni bila sebuah dadu
dilantunkan. Jadi B = {1, 4}.
Dadu dibuat sedemikian rupa sehingga bilangan genap dua kali lebih besar dari
peluang munculnya bilangan ganjil. Jadi P (B) = 39 = 13 .
Sekarang misalkan diketahui bahwa lantunan dadu menghasilkan bilangan lebih
besar dari 3. Jadi ruang sampel yang dihadapi telah mengecil menjadi A =
{4, 5, 6}.
Maka B|A = {4}
P (B|A) = 25 , atau
2
2 P (A∩B)
P (B|A) = 5 = 9
5 = P (A)
9

Defenisi 1.5
Peluang bersyarat B bila A diketahui, dinyatakan dengan P (B|A), ditentukan
oleh
P (A∩B)
P (B|A) = P (A) , bila P (A) > 0.

Kejadian Bebas
Defenisi 1.5
Dua kejadian A dan B bebas jika dan hanya jika P (B|A) = P (B) dan P (A|B) =
P (A).
Jika tidak demikian A dan B tak bebas.

1.7 Aturan perkalian

Teorema 1.10
Bila kejadian A dan B dapat terjadi pada suatu percobaan, maka
P (A ∩ B) = P (A)P (B|A)
Contoh 1.15
Misalkan kita mempunyai kotak berisi 20 sekering, lima diantaranya cacat.
Bila dua sekering dikeluarkan dari kotak satu demi satu secara acak (tam,pa
memgembalikan yang pertama kedalam kotak), berpakah peluang kedua seker-
ing itu cacat ?
Jawab
Misalakan A kejadian bahwa sekering pertama cacat dan B kejadian bahwa

1
yang kedua cacat.
Tafsirkan A ∩ B sebagai kejadian bahwa A terjadi dan kemudian B terjadi sete-
lah A terjadi.
5 4
Jadi P (A ∩ B) = P (A)P (B|A) = 20 . 19 = 14 . 19
4 1
= 19
Contoh 1.16
Suatu kantong berisi 4 bola merah dan 3 bola hitam, dann kantong kedua berisi
3 bola merah dan 5 bola hitam. satu bola diambil dari kantong pertama dan
dimasukkan tampa melihatnya ke kantong kedua. Berapa peluangnya sekarang
mengambil bola hitam dari kantong kedua ?.

Teorema 1.11
dua kejadian A dan B bebas jika dan hanya jika
P (A ∩ B) = P (A)P (B)
Contoh 1.17
Dua dadu dilantukan dua kali. Berapa peluangnya mendapat jumlah 7 dan 11
dalam dua kali lantunan?.

Teorema 1.12
Bila dalam suatu percobaan, kejadian A1 , A2 , ...., Ak dapat terjadi, maka
P (A1 ∩ A2 ... ∩ Ak ) = P (A1 )P (A2 |A1 )P (A3 |(A1 ∩ A2 )...P (Ak |A1 ∩ A2 ... ∩ AK )
Bila kejadian A1 , A2 , ...., Ak bebas, maka
P (A1 ∩ A2 ... ∩ Ak ) = P (A1 )P (A2 )P (A3 )...P (Ak )
Tugas 2c
1.6 dan 1.7
No. 3, 5, 6, 14, 19
1. Sampel acak 200 orang dewasa dikelompokkan menurut jenis kelamin dan
pendidikan

Pendidikan Pria wanita

SD 38 45

SM 28 50

PT 22 17

Bila seorang diambil secara acak dari kelompok ini, cari peluangnya dia
seorang
a. pria, bila diketahui pendidikannya SM;
b. yang tidak berpendidikan PT, bila diketahui dia wanita.
2. Dari 100 mahasiswa diketahui, 42 ikut kuliah matematika, 68 ikut kuliah
psikologi, 54 ikut kuliah sejarah, 22 ikut kuliah matematika dan sejarah,

2
25 ikut kuliah matematika dan psikologi, 10 ikut ketiga kuliah, dan 8 tidak
ikut satu pun dari ketiganya. Bila seorang mahasiswa dipilih secara acak,
cari peluangnya bahwa
a. seseorang yang ikut psikologi mengambil ketiga kuliah
b. seseorang yang tidak ikut psikologi mengikuti sejarah dan matematika

3. Dua dadu dilantunkan. bila diketahui bahwa satu dadu memunculkan 4,


berapkah peluang bahwa
a. yang kedua muncul 5?
b. jumlah keduanya lebih besar dari 7?
4. Suatu kantong berisi 4 bola putih dan 3 bola hitam, sedangkan kantong
kedua berisi 3 bola putih dan 5 bola hitam. satu bola diambil dari kantong
kedua tampa melihatnya dan dimasukkan ke kantong pertama. Berapakah
sekarang peluang mengambil sebuah bola dari kantong pertama bewarna
putih?
5. Satu tas berisi 2 botol (kecil) aspirin dan 3 botol obat masuk angin. Tas
kedua berisi 3 botol aspirin, 2 botol obat masuk angin dan 1 botol obat
rematik. Bila 1 botol diambil secara acak dari setiap tas, cari peluangnya
bahwa
a. kedua botol berisi obat masuk angin
b. tidak ada botol yang berisi obat masuk angin
c. kedua botol berisi obat yang berlainan

1.8 Aturan Bayes


Diperhatikan peluang bersyarat berikut, misalkan ruang sampel menyatakan
populasi orang dewasa yang telah tamat SMA disuatu kota kecil. Mereka
dikelompokkan menurut jenis kelamin dan status pekerjaan berikut

Bekerja Tak Bekerja Jumlah

Lelaki 460 40 500

Wanita 140 260 400

Jumlah 600 300 900


Misalkan ada keterangan tambahan bahwa dari 36 dari satatus yang bekerja
dan 12 dari yang menganggur adalah anggota koperasi.
Misalkan kejadian A adalah kejadian bahwa yang terpilih adalah anggota kop-
erasi.
Dapat dibuat diagram venn

3
A : orang yang terpilih dalam status anggota koperasi
E : orang yang tepilih dalam status bekerja
Jadi : A = (E ∩ A) ∪ (E 0 ∩ A)
Kita bisa menghitung ;
P (E) = 600 2 36 3
900 = 3 , P (A|E) = 600 = 50 ,
dan
P (E 0 ) = 300 1 0 12 1
900 = 3 , P (A|E ) = 300 = 25

P (A) =P [(E ∩ A) ∪ (E 0 ∩ A)]


=P (E ∩ A) + P (E 0 ∩ A)
=P (E)P (A|E) + P (E)P (A|E 0 )
= 23 50
3
+ 1 1
3 25
4
= 75

Teorema 1.13
Misalkan kejadian B1 , B2 , ..., Bk merupakan suatu sekatan (partisi) dari ruang
sampel T dengan P (Bi ) 6= 0 untuk i = 1, 2, ..., k, maka untuk setiap kejadian A
anggota T
Pk Pk
P (A) = i=1 P (Bi ∩ A) = i=1 P (Bi )P (A|Bi )

Contoh 1.18
Tiga anggota koperasi dicalonkan menjadi ketua. Peluang pak Ali terpilih 0,3,
peluang pak Badu terpilih 0,5, sedangkan peluang pak Cokro 0,2. Kalau pak
Ali terpilih maka peluang kenaikan iuran koperasi adalah 0,8. Bila pak Badu
atau pak Cokro yang terpilih maka peluang kenaikan iuran masing-masing 0,1
dan 0,4. Berapa peluang iuran akan naik ?
Jawab
A : orang yang terpilih manaikkan iuran
B1 : pak Ali yang terpilih
B1 : pak Badu yang terpilih
B3 : pak Cokro yang terpilih

4
P (A) = P (B1 )P (A|B1 ) + P (B2 )P (A|B2 ) + P (B3 )P (A|B3 )
= 0,3.0,8+0,5.0,1+0,2.0,4
= 0,24+0,05+0,08
= 0,37

Teorema 1.14
( Aturan Bayes ).Misalkan kejadian B1 , B2 , ..., Bk merupakan suatu sekatan
(partisi) dari ruang sampel T dengan P (Bi ) 6= 0 untuk i = 1, 2, ..., k. Misalkan
A suatu kejadian sembarang dalam T dengan P (A) 6= 0 maka
r ∩A)
P (Br |A) = P (B
P (A) = P (B )P (A|Br )
Pk r = Pk
P (Br )P (A|Br )
i=1 P (Bi ∩A) i=1 P (Bi )P (A|Bi )
untuk r = 1, 2, ..., k

Contoh 1.19
Pada contoh 1.18, bila seorang merencanakan untuk jadi anggota koperasi terse-
but tapi menundanya beberapa minggu dan kemudian mengetahui bahwa iuran
telah naik, berapakah pak Cokro terpilih jadi ketua ?
Jawab
P (B3 |A) = P3P (BP3(B)P (A|B3 )
)P (A|B )
i=1 i i
P (B3 )P (A|B3 )
= P (B1 )P (A|B1 )+P (B2 )P (A|B2 )+P (B3 )P (A|B3 )
0,2.0,4
= 0,3.0,8+0,5.0,1+0,2.0,4
0,08
= 0,24+0,05
0,08
= 0,37
8
= 37
Tugas 3
1.8
No. 2,4
Soal Ulangan
No. 2, 8, 12

1. Polisi merencanakan memantau batas kecepatan dengan menggunakan


perangkap radar di 4 tempat yang berlainan di suatu kota. radar di se-
tiap tempat T1 , T2 , T3 , dan T4 dipasang 40%, 30%, 20%, dan 30% dari
waktu sehari dan bila seseorang yang ngebut ke kantor berpeluang masing-
masing 0,2, 0,1, 0,5, dan 0,2 melalui tiap tempat, berapa peluang dia akan
kena tilang ?.

2. bila di soal 2 orang tersebut kena tilang dalam perjalanan ke kantor, be-
rapa peluang dia melewati perangkap radar di tempat T2
3. Seorang ahli alergi mengemukakan bahwa 50% dari penderita yang dia uji
alergi terhadap sejenis rumput. Berapa peluangnya bahwa
a. tepat dari 3 penderita yang akan datang berobat alergi terhadap
rumput ?

5
b. tidak ada dari ke 4 penderita berikut yang alergi terhadap rumput?.
4. Dari kelompok yang terdiri atas 4 pria dan 5 wanita, berapa banyak pani-
tia yang beranggotakan 3 orang dapat dibuat
a. tampa pembatasan
b. dengan 1 pria dan 2 wanita?
c. dengan 2 pria dan 1 wanita bila pria tertentu harus termasuk dalam
panitia?.
5. Sebuah kotak berisi 6 bola hitam dan 4 bola hijau. tiga bola diambil se-
cara berturutan, tiap bola dikembalikan ke kotak sebelum bola berikutnya
diambil.
berapakah peluang bahwa
a. ketiga bola bewarna sama
b. tiap warna terwakili?

2. PEUBAH ACAK DAN DISTRIBUSI PELUANG

2.1 Pengertian Peubah Acak


Defenisi 2.1
Peubah acak ialah suatu fungsi yang mengaitkan suatu bilangan real pada se-
tiap unsur dalam ruang sampel
Contoh 2.1
Tiga orang petani ; pak Ali, Badu , dan Cokro menitipan pecinya di pagi hari
pada seorang anak. Sore harinya si anak mengembalikan peci tersebut secara
acak pada ketiga petani. Bila pak Ali, Badu, dan Cokro dalam urutan seperti
itu menerima peci dari si anak maka tuliskanlah titik sampel untuk semua uru-
tan yang mungkin mendapatkan peci tersebut dan kemudian cari nilai c dari
peubah acak C yang menyatakan jumlah urutan yang cocok.
Jawab

Ruang Sampel c

ABC 3
ACB 1
BAC 1
BCA 0
CAB 0
CBA 1

2.2 Distribusi peluang diskret


Bila kejadian pada contoh 2.1 diberi bobot sama maka peluang bahwa tidak ada
petani yang menerima topinya yang benar, yaitu peluang bahwa C mendapat
nilai 0 adalah 1/3. Kemungkinan nilai c dari C dan peluangnya, diberikan oleh

6
c 0 1 3

1 1 1
P (C = c) 3 2 6

Defenisi 2.2
Himpunan pasangan terurut (x, f (x)) merupakan suatu fungsi peluang, fungsi
massa peluang, atau distribusi peluang peubah acak diskret X bila, untuk se-
tiap kemungkinan hasil X
f (x) ≥ 0
1. P
2. x f (x) = 1
3. P 0 (X = x) = f (x)
Contoh 2.2
Suatu pengiriman 8 komputer pc yang sama ke suatu toko mengandung 3 yang
cacat. Bila suatu sekolah membeli 2 komputer ini secara acak, cari distribusi
peluang banyaknya yang cacat.
Contoh 2.3
Bila 50 persen mobil yang dijual oleh suatu agen bermesin diesel, cari rumus
distribusi peluang banyaknya mobil bermesin diesel bagi ke-4 mobil berikutnya
yang dijual agen tersebut.

Defenisi 2.3
Distribusi kumulatif F (x) suatu peubah acak diskret X dengan distribusi
peluang f (x) dinyatakan
P
F (x) = P (X ≤ x) = t≤x f (t) untuk −∞ < x < ∞
Contoh 2.4
Hitunglah distribusi kumulatif peubah acak X dalam contoh 2.3. Dengan meng-
gunakan F (x), perlihatkan bahwa f (2) = 2/8

2.3 Distribusi peluang kontinu


Defenisi 2.4
Fungsi f (x) adalah fungsi padat peluang peubah acak kontinu X, yang dide-
fenisikan di atas himpunan semua bialgan real R, bila
1. f (x) ≥ 0 untuk semua x ∈ R
R∞
2. −∞ f (x)dx = 1
Rb
3. P (a < x < b) = a f (x)dx.
Contoh 2.5
Misalkan bahwa galat suhu reaksi, dalam o C, pada percobaan laboratorium
yang dikontrol merupakan peubah acak X yang mempunyai fungsi padat pelu-
ang
x2
,−1<x<2
f (x) = {0,untukxlainnya
3

7
a. Tunjukkan bahwa syarat 2 defenisi 2.4 dipenuhi,
b. hitunglah P (0 < x ≤ 2)
Tugas 3b
2.1, 2.2, dan 2.3
No. 2,6,7,17,21


Anda mungkin juga menyukai