Ada dua macam bela negara, yaitu bela negara secara fisik dan nonfisik
dimana menurut undang-undang No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan
negara, warga negara dalam bela negara dapat dilakukan dengan menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia dan pelatihan dasar militer melalui program Rakyat Terlaiti (Ratih). Dan bentuk bela negara secara nonfisik dapat dilakukan melalui pendidikan kewarganegaraandan pengabdian sesuai profesi. Pendidikan kewarganegaran diberikan dengan tujuan menanamkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Pendidikan kewarganegaraan dapat dilakukakan dengan menempuh jalur sekolah dan perguruan tinggi serta denga melalakukan sosialisasi kemsyarakatan.
Sebagai generasi muda Indonesia, sebagai mahasiswa dan di kalangan
terpelajar, bela negara dapat dilakukan dengan belajar yang rajin. Dalam upaya bela negara, mahasiswa diharapkan dapat ikut ambil bagian dalam memerangi korupsi di lingkungan kampus maupun di lingkungan masyarakat,menolak keterlibatan dalam paham-paham radikalisme, serta tidak menyebarkan berita hoax dan ujaran kebencian, kita dapat hidup rukun dan bertoleransi, berperan dalam melestarikan budaya dan warisan bangsa, ikut mendukung dan dengan bangga memakai produk lokal, dan juga terus menggali potensi diri agar dapat menjadi mahasiswa berprestasi dalam mengharumkan nama bangsa di dunia internasional,
Mahasiswa harus menjadi generasi yang cerdas dalam menyikapi polemik dan permasalahan yang terjadi di lingkungan kampus maupun di masyarakat.
Sebagai mahasiswa juga kita harus memikirkan bagaimana caranya untuk
menjadikan bangsa dan negara yang mampu berkontribusi untuk dapat bersaing dengan negara maju tanpa menghilangkan jati diri sebagai mahasiswa dan Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang sopan, ramah, bermoral dan memiliki akhlak mulia, sehingga kita dapat saling menjaga nama baik bangsa dan negara.
Mahasiswa harus menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas sehingga
dapat memperjuangkan bangsa dan negara. Ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, bersosialisasi dengan masyarakat dalam hal positif serta tidak membedakan agama, suku, ras, dan golongan.