Anda di halaman 1dari 3

Diskusi 3

Silahkan amati terlebih dahulu wacana berikut ini :

Secara umum konsep Ketuhanan yang diyakini oleh umat Hindu dan tertuang
dalam ajaran Hindu yaitu Weda adalah konsep Tuhan yang transenden dan
imannen.

Pertanyaan untuk didiskusikan :

Silahkan diskusikan, terkait konsep Ketuhanan yang diyakini oleh umat Hindu.
Apakah ajaran Brahmawidya harus diimpletasikan oleh umat Hindu dalam
kehidupan sehari-hari?  Apakah pura dan pelinggih diperlukan dalam memuja
Tuhan ? berikan contoh konkrit dalam kehidupan/pekerjaan anda sehari-
hari !.  Lalu, dari wacana diatas, silahkan diskusikan!

Petunjuk : untuk dapat menjawab diskusi ini, anda diharuskan untuk


mengemukakan konsep ketuhanan yang diyakini oleh umat Hindu . Silahkan
gunakan Modul 3 KB 2  MKWU Pendidikan Agama Hindu pada
Ajaran Brahmavidya (Teologi) dalam membangun Sraddha dan Bhakti.
sebelum anda menambahkan dari sumber buku atau jurnal yang lain.

Indikator penilaian :

Mengemukakan pendapat dengan berdasar pada teori, terdapat jawaban


yang bersumber dari BMP. Jika ada sumber lain, yang diperkenankan hanya
buku dan jurnal. Memberikan contoh konkrit dalam kehidupan/pekerjaan
sehari-hari, lalu menganalisis dengan menggunakan kalimat sendiri.
Mencantumkan sumber referensi
Ilmu yang mempelajari Tuhan dikenal dengan teologi. Dalam ajaran agama Hindu, konsep
mengenai Tuhan telah lama berkembang dan ajaran ketuhanan dalam ajaran agama Hindu
dikenal sebagai brahmawidya. Brahmawidya terdiri dari kata brahma dan widya. Tuhan dalam
ajaran Upanisad disebut Brahman. Brahman dari bahasa Sansekerta dengan akar brh yang
artinya berkembang, timbul kemana-mana. Menurut Sankara, Brahman berasal dari kata brhati,
yang artinya melampui, atisanaya yang artinya keabadian, murni. Menurut Madva, Brahman
adalah oknum, yaitu seluruh sifatnya berada dalam kesempurnaan. Dalam kamus bahasa
Sansekerta kata widya berarti pengetahuan. Jadi kesimpulannya brahmawidya artinya
pengetahuan mengenai sumber yang menyebabkan berkembang, yang melampui, keabadian,
oknum yang memiliki sifat yang sempurna, dan sumber penyebab yang terjadi alam semesta
beserta isinya. Pengetahuan mengenai ketuhanan atau brahmawidya dalam ajaran Hindu
bersumber pada Weda, baik Weda Sruti maupun Weda Smerti. Konsep ketuhanan agama Hindu
menyebutkan bahwa Tuhan itu satu tetapi orang bijak menyebutnya dengan banyak nama. Secara
umum, konsep ketuhanan yang diyakini oleh umat Hindu adalah konsep Tuhan yang transenden
dan imanen. Konsep transenden yang artinya konsep Tuhan yang merupakan sumber dari segala
sumber kehidupan ang tidak dapat dipahami oleh umat manusia karena Tuhan tidak dapat
digambarkan dalam bebagai wujud. Sedangkan konsep imanen atau sagunam Brahman artinya
konsep Tuhan yang dapat dipahami oleh umat manusia karena Tuhan dapat dipersonifikasikan
dan dapat dimanifestasikan dengan wujud arca para dewa.

Konsep ajaran brahmavidya harus dipahami oleh umat Hindu kareana keterikatannya dalam
membangun sraddha dan bhakti . Sraddha dan bhakti merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan dalam pelaksanaan ajaran agama Hindu. Sraddha merupakan suatu keyakinan tentang
tujuan hidup sebagai manusia, yaitu suatu disiplin yang harus dipraktikkan untuk mencapai
tujuan hidup itu sendiri. Umat Hindu memiiki 5 dasar keyakinan yang disebut pacna sraddha
yaitu percaya pada tuhan, percaya adanya atma, percaya adanya karmaphala, percaya adanya
punarbhawa/reinkarnasi, percaya adanya moksa. Melihat lima dasar keyakinan Hindu, bahwa
panca sraddalah yang membangun teologi Hindu, yaitu semua berpusat pada Tuhan dan
ketuhanan. Apabila umat memahami konsep ajaran brahmavidya, maka umat pun akan dapat
meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan serta dapat menumbuhkan rasa bhakti kepada Tuhan.
Oleh sebab itu, ajaran brahmavidya memang harus diimplementasikan oleh umat Hindu dalam
kehidupan sehari-hari agar dapat menambah keyakinan terhadap ajaran agama Hindu dan
menumbuhkan rasa bakti kepada Tuhan.

Pura dan pelinggih diperlukan dalam memuja Tuhan apabila umat memuja Tuhan yang
berwujud. Memuja Tuhan yang berwujud (sagunam brahma) berarti umat menganggap Tuhan
memiliki fisik sehingga membutuhkan tempat tinggal, tempat duduk, pakaian dan makanan.

Contoh konkrit/nyata dalam kehidupan sehari-hari:

- Melakukan Puja Tri Sandya.


- Membangun pelinggih dan pura dimana itu merupakan tempat kita memuja Tuhan.
- Membersihkan area pelinggih dan selalu menjaga kebersihan area pura.
- Menghaturkan sesajen/banten sehari-hari bisa berupa menghaturkan canang sari, daksina,
dan banten lainnya.
- Apabila umat merayakan hari raya atau hari suci lainnya, sanggah atau pura dihias dan
kita sebagai umat menghaturkan banten dan melakukan persembahyangan sebagai wujud
rasa syukur dan memohon keselamatan.
- Malaksanakan yadnya atau beryadnya dengan dilandasi dengan keikhlasan yang disertai
kesucian hati.

Anda mungkin juga menyukai