Anda di halaman 1dari 30

TUGAS KELOMPOK JARINGAN KOMPUTER

Disusun oleh :

1. ADE KRISTYAWAN (NIM : 30520002)


2. AWAN MEGA SAKTI (NIM : 30520009)
3. CHYNTIA FEBRI NURJANAH (NIM : 30520018)
4. ELLENA LADY OLAVIA (NIM : 30520031)
5. ERVAN ADITYA WIRAWAN (NIM : 30520035)

PROGRAM STUDI

D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN KESEHATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

KEDIRI

2022
1. Network Interface Card

a. Pengertian Network Interface Card

NIC merupakan sebuah perngkat keras jaringan, yang secara fisik

berbentuk seperti sebuah kartu ekspansi, yang memungkinkan setiap

komputer dapat terhubung dengan suatu jaringan dengan menggunakan

kabel jaringan. NIC (Network Interface Card) ini juga memiliki beberapa

istilah lainnya, seperti Kartu Jaringan (Network Card), LAN Card dan

juga Ethernet Card.

NIC dipasangkan pada sebuah slot yang tedapat di dalam

motherboard komputer. Saat ini seluruh  yang ada di dunia sudah

mendukung slot untuk ekpansi NIC ini, jadi tidak ada alasan bagi sebuah

produsen komputer untuk tidak menanamkan NIC di dalam komputer

produksinya. NIC ini menggunakan port yang dikenal sebagai port RJ –

45, yang mana berfungsi sebagai port dalam menghubungkan kabel

ataupun antenna wireless di dalam sebuah komouter, agar komputer

tersebut bisa terhubung ke dalam jaringan.

b. Jenis Network Interface Card

Network Interface Card pada dasarnya terbagi menajdi dua jenis.

Berikut ini adalah kedua jenis Network Interface Card :


1) Network Interface Fisik / Physica

Sesuai dengan namanya, Network Inteface card fisik merupakan

sebuah Network Interface yang dapat didefinisikan secara fisik,

berbentuk kartu dan ditancapkan pada slot di dalam motherboard.

NIC fisik inilah yang biasa kita gunakan sehari – hari, yang

memiliki port RJ – 45 untuk mengkoneksikan sebuah komputer

ke dalam jaringan menggunakan kabel.

2) Network Interface Logis / Logical

Berbeda degan NIC fisik, NIC logis merupakan sebuah Network

Intrface Card yang tidak dpat didefinisikan secara fisik. Itu

artinya, NIC Logis merupakan sebuah software atau sebuah

program yang dibuat untuk mendefinisikan dirinya seolah – olah

menjadi sebuah Network Interface Card.

c. Fungsi Network Interface Card

Tugas utama NIC adalah sebagai converter atau pengubah aliran

data yang berbentuk parallel menjadi aliran data yang berbentuk serial,

NIC ini juga memiliki beberapa fungsi lainnya. Secara teoritis, ada

beberapa fungsi dari NIC ini di dalam sebuah jaringan komputer. Fungsi

dari NIC atau Network Interface Card di dalam jaringan komputer secara

teoritis :

1) Sebagai media pengirim data dari satu komputer ke komputer

lainnya
Secara teoritis, Network Interface Card memilki fungsi yang

penting untuk mengirimkan data dari sebuah komputer menuju

komputer lainnya. Fungsi pengiriman data ini biasanya

merupakan tugas dan juga fungsi dari sebuah komputer server,

dimana komputer server bertugas untuk menyediakan data dan

juga berbagai permintaan akan transmisi data yang direquest oleh

klien atau user.

2) Sebagai pengontrol data flow antar komputer yang menggunakan

sistem kabel jaringan

Selain dapat melakukan pengiriman data secara teoritis Network

Interface Card juga memiliki fungsi lainnya, yaitu sebagai

pengontrol data flow atau aliran data dari sebuah jaringan

komputer, terutama yang menggunakan sistem jaringan kabel.

Hal ini merupakan fungsi yang sangat penting, dimana NIC dapat

membantu menjaga agar data yang dikeluarkan dan juga diterima

tidak berlebihan.

3) Menerima data dari komputer lain

Apabila fungsi nomor 1 mengacu kepada fungsi yang dimiliki

oleh sebuah server di dalam jaringan komputer, maka pada point

ini, fungsi dari sebuah Network Interface Card berada pada

komputer client atau user. Ketika bertindak dan bekerja di dalam

komputer yang merupakan komputer client atau server, maka NIC

berfungsi untuk menerima data dan informasi yang sudah


ditransmisikan oleh server di dalam jaringan. Dengan begitu,

setiap data yang mengalir dan juga ditransmisikan akan bisa

diterima oleh komputer user atau klien.

4) Menterjemahkan data menjadi bentuk bit, sehingga dapat

dimengerti oleh komputer penerima

Fungsi lainnya dari NIC secara teoritis adalah melakukan

konversi. Konversi ini meruapakan sebuah proses perubahan,

yang dilakukan oleh NIC untuk mengubah aliran data di dalam

sebuah jaringan menjadi bentuk bit. Bit merupakan bentuk atau

formata yang bisa dibaca dan juga diolah oleh sebuah komputer,

sehingga data yang ditransmisikan tersebut menjadi berguna dan

akhirnya bisa diolah dan juga dibaca baik oleh computer

penerima ataupun komputer pengirim.

d. Harga Network Interface Card

Harga dari unit Network Interface Card berada di kisaran harga Rp

650.000 hingga Rp 2.000.000 pada suatu E-commerce.

2. Transmission Media
a. Pengertian Transmission Media

Media transmisi adalah media yang mentransmisikan gelombang

elektromagnetik (data) dengan menggunakan konduktor fisik. Media

transmisi juga menyalurkan jalur transmisi sinyal yang meliputi twisted

pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel

seratoptik).

b. Jenis Transmission Media

1) Media Transmisi menggunakan Kabel (Wired Network)

Hampir semua jaringan komputer yang ada saat ini

menggunakan kabel sebagai media transmisinya. Media transmisi ini

memiliki keterbatasan jangkauan dan tidak efisien karena banyak

memakai tempat untuk jaringan kabel. Jaringan kabel ini biasanya

digunakan dalam area lokal, misalnya untuk membangun jaringan di

laboratorium komputer, membuat jaringan komputer di kampus dan

membuat jaringan lan di kantor.

Bila sumber data dan penerima memiliki jarak yang tidak terlalu

jauh, kabel memang dapat digunakan sebagai media transmisi yang


sangat bagus karena dengan menggunakan kabel koneksi dalam

jaringan lebih stabil. Kabel yang sering digunakan sebagai media

transmisi antara lain sebagai berikut.

 Kabel Twisted Pair

 Kabel Coaxial

 Kabel Fiber optic (FO)

2) Media Transmisi tanpa Kabel (Wireless Network)

Media transmisi tanpa kabel atau biasa disebut dengan wireless

network merupakan komunikasi data dalam jaringan komputer yang

tidak memanfaatkan kabel sebagai media transmisinya, melainkan

berupa gelombang elektromagnetik. Jaringan tanpa kabel ini

memberikan keunggulan kepada pemakai untuk dapat mengakses

setiap saat di manapun berada. Sedangkan kekurangan media

transmisi ini adalah kemampuan transfer data lebih kecil

dibandingkan dengan jaringan kabel. Biasanya perangkat yang

digunakan dalam jaringan ini adalah access point, antena grid, dll.

Pada media transmisi ini, masih sering terjadi gangguan

sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan data. Jika sumber

data dan penerima data jaraknya cukup jauh atau medannya sulit,

maka dapat digunakan media transmisi radiasi elektromagnetik yang

dipancarkan melalui udara terbuka berupa:

 Gelombang Mikro
 Gelombang radio

c. Fungsi Transmission Media

Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika

untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat

melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon,

komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat

menerima data.

d. Harga Transmission Media

Harga dari tiap unit dari Transmission Media berada di kisaran

harga yang berbeda-beda tergantung dengan kebutuhan

1) Kabel RJ45 berada di kisaran harga Rp 12.000 hingga Rp 96.260,

harga dapat berubah tergantung Panjang dan jenis kabel yang

digunakan.

2) Twisted Pair Cable berada di kisaran harga Rp 20.000 hingga Rp

2.000.000, harga dapat berbeda tergantung pada Panjang dan kualitas

kabel yang diinginkan.

3) Kabel Fiber Optic berada di kisaran harga Rp 15.000 hingga Rp

2.500.000 tergantung Panjang kabel yang diperlukan

4) Dan lain sebagainya


3. Repeaters and Hubs

a. Pengertian Repeaters and Hubs

Repeater adalah sebuah alat atau perangkat khusus yang berfungsi

untuk menerima dan memperluas jangkauan sinyal WiFi. Agar dapat

menggunakan alat ini setidaknya kamu harus berada di area jangkauan

WiFi utama terlebih dahulu. Kemudian barulah sinyal bisa diperkuat

dengan bantuan repeater. Menariknya, penggunaan repeater sama sekali

tidak mempengaruhi kualitas pengiriman data antar node.

Selain WiFi, repeater jenis lain juga sering digunakan untuk kabel.

Repeater kabel berfungsi untuk memperkuat sinyal yang ditransmisikan

via kabel jaringan. Biasanya, dalam rentang jarak tertentu kamu perlu

memasang alat ini guna menjaga kekuatan sinyal data. Penggunaan

repeater kabel memungkinkan dua lokasi yang sedikit jauh dapat

dihubungkan secara efektif.

Terlepas dari itu repeater memiliki beberapa sebutan lain

berdasarkan fungsi dan kegunaannya. Sebagai penguat sinyal,

kebanyakan orang menyebut repeater dengan nama WiFi booster.

Adapun sebagian orang menyebut repeater dengan sebutan WiFi


extender karena fungsinya sebagai alat memperluas jangkauan sinyal

WiFi.

b. Jenis Repeaters and Hubs

Repeater memiliki beberapa jenis dengan fungsi spesifik dan

kelebihannya masing-masing. Berikut ini adalah jenis-jenis repeater:

1) Radio repeater

Sesuai namanya, radio repeater merupakan perangkat yang berfungsi

untuk memperkuat sinyal radio. Repeater jenis ini umumnya

memiliki beberapa antena yang berperan sebagai receiver dan

transmitter. Radio repeater mampu memancarkan ulang sinyal secara

lebih kuat, bahkan menembus berbagai objek penghalang.

2) Telephone repeater

Telephone repeater merupakan jenis yang sering digunakan pada

saluran telepon. Repeater jenis ini berfungsi untuk memperkuat

sinyal telepon yang terdegradasi akibat dari jauhnya jarak tempuh.

Keberadaan telephone repeater memungkinkan setiap pengguna

selalu menerima sinyal dengan baik.

3) Optical communication repeater

Jenis yang terakhir yaitu optical communication repeater, dimana

repeater jenis ini berfungsi untuk memperkuat sinyal dalam kabel

serat optik. Fototransistor yang ada di dalam kabel akan mengubah

light pulses menjadi sinyal berbentuk elektrik yang kemudian

diperkuat dengan bantuan amplifier. Selanjutnya, sinar laser akan


mengubah kembali sinyal elektrik tersebut ke dalam bentuk light

pulses sehingga menghasilkan sinyal yang kuat dan berkualitas.

c. Fungsi Repeaters and Hubs

Repeater memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya sebagai

berikut:

1) Memperluas jangkauan

Seperti yang telah Dewaweb singgung sebelumnya bahwa fungsi

utama repeater adalah untuk memperluas jangkauan sinyal WiFi.

Alat ini mampu meningkatkan dan memperluas daya transfer data

jaringan sekaligus menghasilkan koneksi yang maksimal. Tanpa

repeater, sebuah jaringan WiFi hanya dapat diakses di area tertentu

saja dan tidak dapat disebarkan secara menyeluruh.

2) Mempercepat penerimaan dan pengiriman data

Fungsi repeater selanjutnya yaitu untuk mempercepat penerimaan

dan pengiriman data. Fungsi ini dapat dirasakan secara langsung

oleh pengguna ketika berselancar internet. Berbagai aktivitas

browsing dapat dilakukan dengan kecepatan lancar sesuai

bandwidth, termasuk saat proses download maupun upload.

3) Memperkuat sinyal WiFi

Metode pengulangan transfer data pada repeater berfungsi untuk

memperkuat dan mengoptimalkan sinyal WiFi. Alat ini mampu

menangkap serta menambahkan sinyal ke akses jaringan internet.


Dengan begitu, pengguna tetap dapat mengakses jaringan WiFi

secara optimal meski berada sedikit jauh dari pemancar.

4) Mengurangi penggunaan kabel

Penggunaan kabel jaringan umumnya memakan biaya cukup mahal.

Keberadaan repeater bisa menggantikan peran kabel jaringan sebagai

penghubung jaringan di suatu daerah. Selain lebih praktis,

penggunaan repeater juga relatif lebih murah dibandingkan

penggunaan kabel jaringan.

d. Harga Repeaters and Hubs

Harga dari tiap unit dari Transmission Media berada di kisaran

harga Rp 66.500 hingga Rp 1.030.000 harga tergantung kualitas dari hub

yang digunakan.

4. Bridges

a. Pengertian Bridges

Bridge connection merupakan perangkat yang dapat

menghubungkan jaringan komputer LAN (Local Area Connection)

dengan jaringan lokal yang lain. Bridge mempunyai kelebihan yaitu


dapat mengbungkan tipe jaringan komputer yang berbeda seperti

Ethernet dengan Fast Ethernet.

Bridge berjalan pada Data Link Layer pada network model OSI

(Open System Interconnection). Oleh karena itu Bridge dapat

menghubungkan jaringan komputer dengan metode transmisi atau

medium access control yang berbeda. Selain itu Bridge juga dapat

mempelajari alamat link yang ada pada setiap perangkat yang terhubung

dengannya.

b. Jenis Bridges

Terdapat beberapa jenis Bridge yang digunakan. Tentunya Bridge

ini memiliki fungsinya masing-masing. Ada tiga jenis Bridge yang paling

umum digunakan untuk membantu, membagi, dan menghubungkan satu

jaringan ke jaringan yang lainnya. Berikut macam Bridge yang biasa

digunakan:

1) Bridge Lokal

Yang dimaksud dengan Bridge lokal adalah sebuah Bridge yang

menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain yang

lingkupnya masih lokal. Lokal dalam hal ini berarti masih dalam satu

sistem jaringan. Bridge lokal lebih pendek dan sederhana.

2) Bridge Remote

Bridge remote jangkauannya lebih luas ketimbang Bridge lokal.

Bridge remote menghubungkan LAN satu dengan LAN yang lain.


Dari hubungan ini terbentuklah sebuah sistem jaringan yang disebut

dengan WAN atau Wide Area Network.

3) Bridge Nirkabel

Bridge nirkabel memiliki fungsi yang lebih rumit dan berat

ketimbang dua jenis Bridge yang sebelumnya. Bridge nirkabel ini

bertugas menghubungkan jaringan LAN kabel dengan LAN nirkabel

atau beberapa media yang koneksinya menggunakan sistem wireless.

c. Fungsi Bridges

Bridge yang merupakan alat untuk menghubungkan dua buah

jaringan komputer LAN yang saling terpisah. Melalui Bridge ini, tiap

user di kedua jaringan komputer LAN tersebut bisa saling berkomunikasi

dan bertukar data. Selain fungsi dasar tersebut, Bridge juga memiliki

fungsi lainnya seperti:

1) Menghubungkan 2 Jaringan LAN yang Terpisah Jarak

Pada fungsi Bridge bagian ini dapat diartikan semisal, sekolah yang

terdiri dari beberapa bangunan yang saling terpisah satu sama lain.

Nah, jika setiap gedung memiliki jaringan LAN sendiri dan saling

terhubung dengan Bridge, maka Bridge pastinya akan lebih

ekonomis, daripada harus menyambungkan semua tempat dengan

kabel.

2) Memudahkan Mengelola Jaringan Sendiri

Jika setiap departemen di dalam sekolah memiliki kepentingan dan

perangkat, server, atau workstation berbeda, maka akan lebih efisien


jika memiliki jaringan LAN sendiri-sendiri. Kepentingan atau tujuan

departemen yang berbeda akan lebih nyaman bekerja, jika memiliki

jaringan komputer otonom sendiri. Jika ingin terhubung ke

departemen lain, maka bisa dengan menggunakan bantuan dari

Bridge ini.

3) Mengurangi Beban Jaringan

Fungsi Bridge dalam hal ini misalnya ada banyak user yang

mengakses data berukuran besar dalam server dalam waktu

bersamaan. Jika hanya mengandalkan satu LAN tunggal saja, maka

akan menghambat performa jaringan dalam memenuhi permintaan

setiap user. Oleh karena itu, alangkah lebih baik menggunakan

banyak LAN namun saling terhubung ke server melalui Bridge.

d. Harga Bridges

Harga dari tiap unit dari Bridges berada di kisaran harga Rp

693.500 hingga Rp 4.356.000 harga tergantung kualitas dari Bridges

yang digunakan.
5. Switches

a. Pengertian Switches

Switch merupakan sebuah komponen jaringan komputer yang

berfungsi menghubungkan beberapa perangkat komputer supaya bisa

melakukan pertukaran paket baik itu menerima, memproses serta

meneruskan data menuju perangkat lainnya.

Switch dapat diartikan sebagai jenis komponen pada jaringan

komputer yang dipergunakan untuk menghubungkan beberapa HUB

untuk membentuk jaringan komputer lebih besar serta memerlukan

bandwidth yang cukup besar pula.

Namun berbeda dengan HUB, switch biasanya bekerja secara lebih

terarah, efisien dan langsung menyasar pada alamat yang dituju untuk

pertukaran data, memproses maupun mengirim data. Selain itu, switch

juga mampu mendeteksi tujuan data untuk mencegah adanya tabrakan

ketika data dikirim.


b. Jenis Switches

Adapun jenis-jenis switch yang secara umum digunakan diantara

lain sebagai berikut:

1) Unmanaged Switch

Jenis switch satu ini termasuk dalam kategori yang paling murah

diantara jenis lainnya di pasaran. Biasanya jenis ini juga sering

dipakai di kantor atau di rumah dengan skala kecil. Unmanaged

switch mempunyai fungsi utama sebagai pengelola aliran data antara

printer dan beberapa komputer serta antar perangkat lain. Selain itu,

jenis switch ini juga dapat dipakai secara langsung tanpa

membutuhkan pengaturan yang rumit, Unmanaged switch memiliki

kelebihan dari segi instalasinya yang mudah serta harganya yang

relatif lebih murah.

2) Managed Switch

Managed switch mempunyai kelebihan adanya user interface

dibandingkan jenis switch lainnya. Dengan kelebihan tersebut maka

dapat memudahkan penggunanya ketika mengkonfigurasi switch.

Anda bisa melakukan beberapa metode konfigurasi seperti

menggunakan console, interface dan yang paling canggih melalui

internet.

3) Smart Switch

Jenis switch ini sudah mengalami modifikasi karakteristik yaitu

berada diantara jenis unmanaged switch dan managed switch.


Namun untuk smart switch ini pengaturan dan konfigurasinya

memanfaatkan teknologi berupa web base. Jenis switch ini memiliki

kelebihan berupa kemampuan pengaturan otomatis dan bisa diubah

sesuai kebutuhan jaringan komputer.

4) Enterprise-Managed Swicth

Enterprise-managed switch adalah switch yang dipakai oleh

perusahaan besar sehingga membutuhkan jaringan sebagai

pemonitor sekaligus mengkonfigurasi. Hal ini disebabkan konsep

topologi jaringan yang lebih komplek dibandingkan jenis lain. Selain

itu, jenis switch ini juga berbeda dengan jenis switch lainnya dari

segi jumlah pengelola dan kemampuan pendukung perangkat.

Biasanya hanya sekitar 4-8 port khusus untuk perangkat ethernet.

c. Fungsi Switches

Secara umum fungsi switch yaitu menjadi concentrator yang dapat

menerima serta membagikan data antar perangkat komputer. Berikut

beberapa fungsi switch :

1) Looping Avoidance

Looping merupakan perputaran data yang terjadi di port switch saja.

Dimana switch bisa dipakai untuk mencegah terjadinya looping

ketika menerima data yang tidak diketahui tujuannya. Kemudian

data yang diterima akan diteruskan ke IP Address tujuan melalui

pemblokan di salah satu port yang terhubung dengan perangkat

lainnya.
2) Meneruskan Data Frame

Switch juga dipergunakan untuk menyaring dan meneruskan data

frame ke alamat yang sedang dituju. Selain mengirimkan data ke

alamat tujuan, penerusan data frame juga akan dilanjutkan ke alamat

MAC dan port tertentu. Hal ini dapat mengurangi adanya peristiwa

tabrakan saat proses pengiriman data.

3) Address Learning

Address learning pada switch berfungsi mencatat alamat MAC antar

perangkat jaringan yang sedang terhubung. Saat switch sedang

proses menerima data, maka switch juga melakukan pencatatan

MAC address dari pengirim sekaligus mempelajari kemana arah data

tersebut akan dikirim.

d. Harga Switches

Harga dari tiap unit dari Switches berada di kisaran harga Rp

80.500 hingga Rp 2.930.000 harga tergantung kualitas dari switch yang

digunakan.
6. Router

a. Pengertian Router

Router adalah perangkat yang berfungsi untuk mentransmisikan

paket data dari jaringan internet ke perangkat lain melalui proses routing.

Proses routing sendiri merupakan proses meneruskan paket jaringan satu

dengan yang lainnya.

Router adalah perangkat yang menghubungkan dua atau lebih

jaringan atau sub-jaringan. Dalam arti lain, router mengelola lalu lintas

antar jaringan dengan meneruskan paket data ke alamat IP yang dituju.

Nantinya, router memungkinkan beberapa perangkat untuk menggunakan

koneksi internet yang sama

b. Jenis Router

Router terdiri dari berbagai jenis yang dibedakan berdasarkan dua

hal, yaitu mekanisme dan pengaplikasiannya. Berikut adalah berbagai

jenis router:

1) Berdasarkan Mekanismenya

Perangkat router dibagi menjadi dua jenis berdasarkan mekanismenya,

yaitu:
 Router Statis

Router statis adalah router yang memiliki tabel routing dengan

kondisi statis atau tetap. Pengaturannya bersifat manual pada pihak

administrator jaringan.

 Router Dinamis

Router dinamis adalah router yang memiliki tabel routing dengan

kondisi dinamis atau berubah-ubah. Jenis router ini membaca lalu

lintas jaringan dan bisa saling berhubungan dengan beberapa router

lainnya.

2) Berdasarkan Pengaplikasiannya

Terdapat tiga jenis router yang dibedakan berdasarkan

pengaplikasiannya menurut Ridwan Fatriawan, yaitu:

 Router Aplikasi

Router aplikasi adalah aplikasi yang bisa diinstal pada sistem

operasi komputer sehingga sistem operasi komputer dapat bekerja

layaknya router, misalnya aplikasi WinGate, WinProxy, Winroute,

dan SpyGate.

 Router Hardware

Jenis router satu ini merupakan hardware yang berkemampuan

seperti router sehingga dapat membagi IP Address. Router ini dapat

digunakan untuk membagi jaringan internet dalam satu wilayah.

Mislanya, bila router ini adalah access point, wilayah yang

mendapat IP Address dan koneksi internet disebut HotSpot Area.


 Router PC

Router PC adalah sebuah komputer yang dimodifikasi agar

berfungsi layaknya router. Komputer yang digunakan tidak harus

berspesifikasi tinggi, tetapi sebelumnya perlu diinstal dengan

sistem operasi khusus router terlebih dahulu. Contoh sistem operasi

populer untuk router PC adalah Mikrotik.

c. Fungsi Router

Router memiliki dua fungsi utama, yaitu mengelola lalu lintas antar

jaringan dan membagikan koneksi internet ke beberapa perangkat lain.

Selain dua fungsi tersebut, ada beberapa fungsi lain yang dimilikinya,

antara lain:

1) Menghubungkan jaringan ke DSL

Fungsi lain router adalah menghubungkan jaringan lokal ke koneksi

DSL (digital subscriber line). Biasanya, DSL router juga berguna

sebagai firewall atau melindungi data untuk meningkatkan cyber

security agar jaringan internet lebih aman. Dengan begitu, router bisa

berfungsi memblokir lalu lintas data yang mencurigakan dan

mencegah adanya broadcast storm yang membuat kinerja jaringan

lambat.

2) Mentransmisikan informasi

Router juga memiliki fungsi mentransmisikan informasi dari ke

jaringan lain. Router menjembatani akses internet dengan sistem

kerja networking bridge agar data dari suatu jaringan bisa dipakai
oleh jaringan lain. Hal ini memungkinkan komputer bisa saling

berkomunikasi, sehingga dapat terjadi pertukaran data antar node

dalam sebuah jaringan.

3) Membaca alamat IP

Router dapat membaca sumber dan tujuan alamat IP. Pembacaan

alamat ini yang nantinya dapat menentukan routing dari satu node ke

node lainnya dalam sebuah jaringan.

4) Menyaring paket data

Selain mentransmisikan informasi, router juga dapat berfungsi untuk

memfilterisasi paket data yang beroperasi pada suatu jaringan.

Proses filtrasi akan mendukung kinerja jaringan internet dan

mencegah perlambatan koneksi internet akibat trafik yang besar.

Penyaringan paket data dilakukan berdasarkan aturan melalui alamat

IP, port TCP dan UDP.

5) Menghubungkan jaringan

Dalam menjalankan fungsi utamanya, router menghubungkan

jaringan ke beberapa perangkat agar tersedia pembagian paket data

antar jaringan. Proses ini berlangsung dengan adanya distribusi

alamat IP ke setiap perangkat dalam jaringan tertentu.

d. Harga Router

Harga dari tiap unit dari Router berada di kisaran harga Rp 95.000

hingga Rp 350.000 harga tergantung kualitas dari router yang digunakan.


7. Firewalls

a. Pengertian Firewalls

Firewall merupakan alat untuk mengimplementasikan kebijakan

security (security policy). Sedangkan kebijakan security, dibuat

berdasarkan perimbangan antara fasilitas yang disediakan dengan

implikasi security-nya. Semakin ketat kebijakan security,

semakin kompleks konfigurasi layanan informasi atau semakin

sedikit fasilitas yang tersedia di jaringan(Angela). Jenis Firewalls

b. Jenis firewall terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

1) Firewall Perangkat Lunak

Sama seperti namanya, Firewall jenis ini diinstal pada perangkat. Ini

adalah opsi yang bagus jika Anda ingin mengisolasi endpoints

jaringan individu karena Firewall jenis ini hanya melindungi

perangkat individu, bukan jaringan secara keseluruhan. Kelebihan ini

membuat Firewall perangkat lunak unggul untuk perangkat personal


tetapi tidak untuk jaringan perusahaan. Meski begitu, tidak semua

perangkat kompatibel dengan perangkat Firewall pilihan Anda.

2) Firewall Perangkat Keras

Firewall perangkat keras adalah alat fisik yang berbentuk seperti ruter.

Alat ini adalah pilihan yang lebih baik untuk bisnis karena dapat

memeriksa sekelompok paket sebelum mencapai jaringan. Namun,

Firewall ini memiliki kelemahan yaitu rentan terhadap serangan dalam

sistem dan beberapa jenisnya mungkin tidak dapat menangani

beberapa koneksi secara bersamaan.

3) Firewall Berbasis Cloud

Firewall Cloud menggunakan server Cloud dalam pengerjaannya.

Sering kali, Firewall jenis ini berbentuk sebagai server proxy (disebut

pula Firewall proxy). Firewall jenis ini merupakan solusi yang sangat

bagus karena berbasis Cloud sehingga cocok untuk perusahaan yang

berencana memperluas skala bisnis. Firewall proxy adalah pilihan

yang tepat karena mempermudah dalam pengelolaan beban lalu lintas

ketimpang jenis perangkat lunak atau keras.

Ada pula Jenis Firewall berdasarkan metode penyaringan diantara

lain :

1) Firewall yang memfilter paket

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pada umumnya Firewall

berfungsi untuk menyaring paket yang ditransfer. Meski memeriksa

setiap paket, namun Firewall tidak membaca atau membuka isi paket
tersebut. Jenis data yang diperiksa oleh Firewall hanya alamat IP

pengirim dan penerima, jenis paket, nomor port, dan informasi dasar

lainnya.

2) Gateway level sirkuit

Sama dengan tipe pemfilteran paket, Gateway level sirkuit juga cukup

sederhana. Jenis penyaringan ini tidak memerlukan banyak data dan

komputasi. Gateway tidak memeriksa isi paket, hanya sumber asal

paket tersebut. Paket harus berasal dari sumber sah yang disetujui oleh

jabat tangan TCP (Transmission Control Protocol) agar dapat lewat.

Sayangnya, filter jenis ini tidak mampu memastikan keamanan paket.

Paket mungkin saja menyembunyikan Malware meski berasal dari

koneksi TCP.

3) Firewall Inspeksi Stateful

Firewall inspeksi Stateful adalah teknologi Firewall yang memfilter

dengan cara memantau koneksi yang aktif kemudian menggunakan

informasi ini untuk menentukan paket mana yang diizinkan. Firewall

jenis ini adalah hasil persilangan dari dua filterisasi yang disebutkan

sebelumnya. Metode ini melacak status sesi jaringan dan menghalangi

paket yang bukan bagian dari sesi yang diizinkan oleh kebijakan

keamanan. Filter inspeksi Stateful juga sering disebut perlindungan

tingkat sesi karena menyimpan informasi status untuk setiap sesi


jaringan dan membuat keputusan yang diizinkan atau ditolak berdasar

tabel status.

4) Gateway level aplikasi atau Firewall proxy

Metode ini bekerja pada lapisan aplikasi. Firewall memeriksa lalu

lintas antara jaringan internet dengan sumber lalu lintas. Ini dilakukan

dengan melewatkan lalu lintas melalui server proxy terlebih dahulu.

Firewall proxy agak mirip dengan inspeksi Stateful karena keduanya

memeriksa paket data dan jabat tangan TCP. Perbedaannya adalah

Firewall proxy menanyakan tujuan paket, memeriksa konten paket

dan menginspeksi lapisan dalam paket sedangkan Stateful tidak.

5) Firewall generasi lanjut

Firewall generasi lanjut merupakan istilah dari Firewall yang baru-

baru ini diciptakan. Belum ada deskripsi yang jelas mengenai fitur apa

yang dimiliki jenis FIrewall ini.

c. Fungsi Firewalls

umum, firewall memang memberikan perlindungan bagi komputer

Anda terhadap risiko yang mungkin terjadi akibat lalu lintas jaringan

internet yang tidak aman. Namun, Anda juga perlu mengetahui lebih

rinci tentang apa saja manfaat firewall bagi para pengguna internet.

Berikut ini beberapa manfaat firewall:

1) Mengatur dan mencatat lalu lintas jaringan


Fungsi pertama dari adanya firewall ini adalah untuk mengatur serta

mencatat lalu lintas jaringan. Dengan begitu, user bisa memonitor

jaringan internet dan mengetahui apabila akses yang mengancam

keamanan data serta privasi user.

2) Data-data pribadi terlindungi

Memberikan perlindungan pada data pribadi. Perlu Anda ketahui

bahwa hacker yang senang mencuri data pribadi bisa dengan mudah

mengambil informasi tersebut hanya melalui IP address yang

digunakan saat mengakses internet di tempat umum. Jadi, Anda

harus berhati-hati ketika menggunakan WiFi publik.

3) Mengatur akses konten masuk

Membantu mengatur setiap konten yang masuk. Apabila user ingin

membatasi konten yang akan ditampilkan pada perangkat, user bisa

memblokir beberapa konten yang memang tidak diinginkan dengan

cara manual.

4) Memantau penggunaan bandwidth

Firewall juga bisa membantu memantau penggunaan bandwidth.

User bisa melihat apa saja yang menyebabkan kuota internet cepat

habis. Selanjutnya, apabila ingin membatasi penggunaan data

internet, Anda bisa memblokir konten-konten streaming film atau

bahkan musik yang sering kali menghabiskan banyak kuota.

5) Menjamin keamanan menjelajahi internet


Adanya firewall juga sangat efektif untuk membantu menjamin

keamanan pengguna internet. Di zaman seperti sekarang ini, koneksi

internet semakin diandalkan oleh banyak masyarakat yang bekerja.

Risiko adanya hacker yang menanamkan virus pada perangkat dapat

diminimalkan dengan menggunakan teknologi firewall. Tanpa

adanya teknologi ini, data Anda akan sangat mudah diakses oleh

orang yang tidak bertanggung jawab.

d. Harga Firewalls

Harga dari tiap unit dari Firewall berada di kisaran harga Rp

250.000 hingga Rp 130.500.000 harga tergantung kualitas dari firewall

yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

ARDIANTO, Feby; ELIZA, Eliza. Penggunaan mikrotik router sebagai jaringan

server. Jurnal Surya Energy, 2016, 1.1: 24-29.

KOMPUTER, Wahana. Cara Mudah Membangun Jaringan Komputer & Internet.

MediaKita, 2010.

PURWANINGRUM, Fajar Adhi; DARMADI, Eko Agus; PURWANTO, Agus. Optimalisasi

jaringan menggunakan firewall. ikraith-informatika, 2018, 2.3: 17-23.

PRAMONO, Irsyad Wahhabi; ANWAR, Aria Syaiful; RIZKY, Ardelia Astriany.

Perancangan Sistem Transceiver Sebagai Repeater Berbasis NodeMCU. JURNAL

PETIK, 2022, 8.1: 11-18.

SUKARIDHOTO, Sritrusta; ST PH, D. Buku Jaringan Komputer I. Surabaya: Politeknik

Elektronika Negeri Surabaya, 2014.

SUSANTO, Eko. Automatic transfer switch (suatu tinjauan). Jurnal Teknik Elektro, 2013,

5.1.

Anda mungkin juga menyukai