PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) digunakan dalam pelaksanaan
suatu lembaga pendidikan, hal ini sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Kurikulum yang digunakan oleh satuan lembaga pendidikan disusun untuk dapat
diterapkan oleh seluruh aspek bagian tanpa terkecuali.
Penyusunan dokumen bertujuan menyediakan panduan yang berfungsi mengarahkan
pemangku kewenangan pelaksanaan kurikulum dengan melengkapi dokumen dengan rasional
pengembangan KTSP yang fokus kepada pemenuhan kebutuhan siswa mengembangkan
kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21; merumuskan visi, misi, dan tujuan
sekolah untuk mengembangkan keunggulan; mengelola program peminatan; menata struktur
kurikulum, memetakan beban belajar siswa, dan menyusuan pedoman penyelenggaraan
pembelajaran yang meliputi pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrkurikuler, pedoman
akademik, dan instrumen evaluasi penyelenggaraan kurikulum.
Untuk mendukung keterpenuhan dokumen, sekolah membentuk tim Pengembang
KTSP yang ditandai dengan penerbitan SK Kepala Sekolah tentang Tim Pengembang
Kurikulum. Pembentukan tim pengembang kurikulum mengacu pada beberapa aspek sebagai
berikut;
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
1
Gambar : Hasil Capture Pengisian Aplikasi Pemetaan Mutu Pendidikan tahun 2019
b. Raport Mutu
Berdasarkan Rapor Mutu 2019 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemendikbud, dapat diambil kesimpulan bahwa capaian SMK Putra Bangsa Pagak dari
tahun 2017 s.d tahun 2019 secara umum telah mengalami peningkatan dalam menerapkan
8 Standar Nasional Pendidikan
2. Kondisi ideal sesuai Permendikbud No. 34/2018 Lampiran VI tentang Sarana dan
Prasarana SMK
Standar sarana dan prasarana SMK sekurang-kurangnya mencakup:
1. Standar Lahan;
a. Luas lahan minimum dapat menampung sarana dan prasarana untuk melayani
minimum 3 (tiga) rombongan belajar.
b. Koefisien Dasar Bangunan maksimum 30% (tiga puluh persen).
c. Lokasi lahan sesuai peruntukan yang diatur dalam peraturan daerah tentang rencana
tata ruang wilayah kota/kabupaten, rencana detail tata ruang kota/kabupaten, atau
peraturan zonasi yang mengikat dan mendapatkan izin pemanfaatan tanah dari
pemerintah daerah setempat.
d. Lahan relatif datar untuk didirikan bangunan, tidak berbukit atau kontur naik turun
secara mencolok/garis kontur terlalu rapat.
e. Lahan tidak berada di dalam garis sempada sungai/danau/laut, jalur kereta api, atau
yang dapat membahayakan/berpotensi merusak sarana dan prasarana, dan
mempunyai akses memadai untuk mobilitas peralatan pemadam kebakaran.
f. Status kepemilikan/pemanfaatan hak atas tanah tidak dalam sengketa dan memiliki
sertifikat tanah atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
2
peraturan perundangundangan yang berlaku untuk jangka waktu minimum 10
(sepuluh) tahun.
2. Standar Bangunan;
a. Penentuan luas bangunan SMK/MAK mengacu pada beberapa hal sebagai:
(1)Proyeksi jumlah peserta didik, (2) Jenis ruang pembelajaran dan ruang penunjang
pembelajaran, dan (3) Luas area sirkulasi beratap termasuk lobi, koridor, dan tangga
minimum 30% (tiga puluh persen) dari total luas bangunan;
b. Bangunan memenuhi ketentuan sebagai berikut: (1)Koefisien Lantai Bangunan
maksimum, Koefisien Dasar Hijau minimum, dan ketinggian maksimum bangunan
yang ditetapkan dalam peraturan daerah. (2) Jarak bebas bangunan yang ditetapkan
dalam peraturan daerah, meliputi Garis Sempadan Bangunan dengan batas persil,
tepi sungai, tepi pantai, jalan kereta api, dan/atau saluran udara tegangan
tinggi/ekstra tinggi;
c. Bangunan memenuhi persyaratan keselamatan sebagai berikut: (1) Memiliki
konstruksi yang stabil dan kokoh, untuk daerah/zona tertentu, guna menahan gempa
dan kekuatan alam lainnya. (2) Dilengkapi penangkal petir dan peralatan untuk
mencegah dan menanggulangi bahaya tersambar petir. (3) Dilengkapi peringatan
bahaya bagi pengguna, pintu keluar dengan lebar minimum 1,2m (satu koma dua
meter) untuk memudahkan evakuasi ke tempat berkumpul jika terjadi bencana
kebakaran dan/atau bencana lainnya. (4) Akses evakuasi dapat dicapai dengan
mudah dan dilengkapi penunjuk arah yang jelas;
d. Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan sebagai berikut: (1) Tersedia fasilitas
untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai. (2) Tersedia saluran air hujan,
dan sanitasi di dalam dan di luar bangunan meliputi saluran air bersih, tempat cuci
tangan, saluran/ instalasi air kotor dan/atau air limbah, dan tempat sampah. Sumber
air bersih dapat berasal dari sumur atau dari sumber air olahan lainnya, serta dapat
menjangkau ke seluruh ruangan. (3) Bahan bangunan yang dipakai aman bagi
kesehatan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan;
e. Bangunan memenuhi persyaratan kemudahan dan kenyamanan sebagai: (1)
Menyediakan fasilitas dan aksesibilitas horizontal dan vertical antar ruang dalam
bangunan gedung yang mudah, aman, dan nyaman, termasuk fasilitas bagi
penyandang disabilitas. (2) Mampu meredam getaran dan kebisingan yang
mengganggu kegiatan pembelajaran;
f. Bangunan bertingkat memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) Dilengkapi tangga
dengan jumlah, dimensi, dan jarak yang mempertimbangkan keselamatan,
kemudahan, dan kenyamanan. (2) Bangunan dengan panjang lebih dari 30m (tiga
puluh meter) dilengkapi dengan minimum 2 (dua) buah tangga. (3) Lokasi tangga
terdekat dapat dicapai tidak lebih dari 15m (lima belas meter). (4) Bangunan 5 (lima)
lantai ke atas wajib menyediakan elevator dan tangga kebakaran. (5) Halaman
bermain di lantai atas bangunan harus dilengkapi pagar yang menjamin keselamatan
pengguna/peserta didik;
g. Bangunan dilengkapi instalasi listrik yang memenuhi Peraturan Umum Instalasi
Listrik, dengan daya listrik sesuai dengan kebutuhan;
h. Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan diawasi
dengan melibatkan tenaga professional;
i. Kualitas bangunan disesuaikan kondisi dan potensi setempat dengan mengacu pada
ketentuan tentang kualitas bangunan yang ditetapkan oleh kementerian terkait;
j. Bangunan baru SMK/MAK dapat bertahan minimum 20 (dua puluh) tahun.
k. Perawatan bangunan merujuk pada ketentuan peraturan perundangundangan tentang
pemeliharaan berkala bangunan gedung;
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
3
l. Bangunan dilengkapi Izin Mendirikan Bangunan.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
4
b. Rasio minimum luas ruang laboratorium komputer 2 m2 /peserta didik. Laboratorium
komputer harus amempunya luas ruang yang cukup untuk menampung seluruh siswa
dalam rombongan belajar. 1 siswa minimal harus dapat mempunyai ruang 2 m 2 .
c. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum
ruang laboratorium komputer 30 m2 . Luas minimal sebuah laboratorium adalah 30 m2
jika jumlah siswa dalam satu rombongan belajar kurang dari 15.
d. Lebar minimum ruang laboratorium komputer 5 m Laboratorium komputer harus
didesain untuk dapat dijadikan sebagai tempat belajar siswa dengan nyaman. Lebar
minimal dari Laboratorium komputer adalah 5 m. Walaupun luasnya mencukupi,
laboratorium komputer tidak boleh mempunyai bentuk memanjang seperti gerbong kereta
api, melainkan harus proporsional antara panjang dan lebar.
e. Ruang laboratorium adalah ruang untuk embelajaran secara praktek yang memerlukan
peralatan khusus berupa seperangkat komputer dan peralatan pendukungnya. Tata letak
komputer perlu didesain agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik
Jenis,
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
5
2. Peralatan Pendidikan
Peralatan pendidikan yang harus ada di laboratorium secara lengkap dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Selain perabot dan peralatan pendidikan, laboratorium komputer juga harus memenuhi
media pendidikan yang secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini
3. Media Pendidikan
Selain perabot dan peralatan pendidikan, laboratorium komputer juga harus memenuhi
media pendidikan yang secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini:
3. Spesifikasi Komputer
Perkembangan komputer yang sangat pesat baik di bidang software maupun hardware,
menjadikan pengaturan ini sulit untuk dilakukan. Permendiknas tidak mengatur secara
rinci masalah spesifikasi hardware dan software komputer yang digunakan di
Laboratorium Komputer. Untuk itu permasalahan hardware dan software diserahkan
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
6
sepenuhnya kepada kepala laboratorium komputer untuk berinovasi mengikuti tren
dan perkembangan komputer yang ada.
b. Kelemahan
Disadari bahwa walaupun secara kualifikasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
yang ada di SMK putra Bangsa Pagak memenuhi standar, namun kompetensi mendidik
masih kurang maksimal. Indikasinya adalah dari nilai hasil belajar peserta didik maupun
dari interview kepada para peserta didik perihal metode pembelajaran yang dilakukan
guru di kelas.
c. Tantangan
Tuntutan masyarakat dan pemerintah bahwa guru harus berwawasan, berkarya secara
professional serta tuntutan pada sekolah standar nasional (SSN). Solusinya adalah
memotivasi guru secara rutin dilakukan pembinaan-pembinaan baik melalui MGMP
kabupaten maupun dengan mengikutkan workshop.
2. Peserta Didik
a. Kekuatan
Dengan biaya pembayaran SPP yang relatif murah dibandingkan dengan sekolah SMK
sederajat bisa menjadi kekuatan SMK PB untuk mendapatkan siswa yang lebih banyak
terutama dari lingkungan sekitar.
b. Kelemahan
Peserta didik kebanyakan dari keluarga menengah, kurang mampu dan broken home,
jadi banyak siswa yang masuk sekolah SMK PB adalah siswa yang kurang mendapat
perhatian dari orang tua sehingga memerlukan penangan extra.
c. Tantangan
SMK Putra Bangsa Pagak harus memiliki ciri keunggulan tersendiri sehingga menjadi
pilihan utama di antara sekolah lain.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
7
3. Proses Pelajaran
Kurikulum SMK Putra Bangsa Pagak Tahun Pelajaran 2022/2023 dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran menggunakan 6 hari efektif alokasi per jam pembelajaran adalah 45
menit dan dalam 1 minggu pembelajaran siswa harus menempuh 46 jam tatap muka.
5. Manajemen
a. Kekuatan
Dukungan warga sekolah merupakan kekuatan untuk mewujudkan manajemen berbasis
informatika dan teknologi (IT)
b. Kelemahan
Dengan dana minimal di Sekolah tentulah masih belum cukup untuk mewujudkan
manajemen berbasis IT di SMK Putra Bangsa Pagak
c. Tantangan
Dengan tuntutan tersebut maka merupakan tantangan untuk mewujudkan manajemen
berbasis IT di SMK Putra Bangsa Pagak
d. Peluang
Dengan adanya kewajiban dari Dinas untuk mengembangkan sekolah merupakan peluang
untuk mengajukan dana dari dinas dan beberapa dari yayasan.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
8
B. DASAR HUKUM
Secara yuridis Kurikulum SMK Putra Bangsa Pagak ini dikembangkan berdasarkan:
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Presiden No. 8 thaun 2012 tentang KKNI;
3. Pemendikbud Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan
4. Permedikbud. No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
5. Pemendikbud Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstra
Kurikuler Wajib
6. Permendikbud nomor 79 tahun 2014 tentang implementasi Mulok Kurikulum 2013
7. Pemendikbud Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
8. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti sebagai
dasar pengembangan GLS
9. Permendikbud No. 34 Tahun 2018 Tentang StandarNasional Pendidikan (SNP)
10. Permendiknas No. 4 tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Sekolah dan
Penilaia Hasil Belajar oleh Pemerintah
11. Peraturan Dirjen Dikdasmen. Nomor 06/D.D5/ KK/2018 tanggal 7 Juni 2018. tentang
Spektrum Keahlian
12. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
13. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan
(B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi
Keahlian (C3).
14. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 9 tahun 2012 tentang Muatan Lokal Bahasa
Daerah
15. Pergub Jawa Timur No. 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran bahasa Daerah
Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan Madrasah.
16. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020;
Nomor 516 Tahun 2020; Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020; Nomor 440-882
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
9
Tahun 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada tahun ajaran
2021/2022dan tahun Akademik 2021/2022di Masa Pandemi Corono Virus Disease
2019 (Covid – 19).
17. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 02 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Vokasi dalam Masa Pandemi Corona Virus
Disease (Covid – 19)
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
10
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan
Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara
holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang
secara optimal. Sejalan dengan itu, KTSP SMK Putra Bangsa Pagak disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan.
Masing-masing daerah memerlukan pendidikan kejuruan yang sesuai dengan potensi,
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, KTSP SMK
Putra Bangsa Pagak perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
6. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Tuntutan dunia kerja merupakan variabel pokok pengembangan pendidikan kejuruan.
Pengembangan KTSP SMK Putra Bangsa Pagak berbasis tuntutan kompetensi dunia
kerja. Kegiatan pembelajaran di SMK Putra Bangsa Pagak harus dapat mendukung
tumbuh-kembangnya:(1) keterampilan kebekerjaan(employability skills)yakni
kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan iklim kerja di dunia kerja; (2)
keterampilan teknis (technical skills) adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai
dengan mekanisme, prosedur, cara, serta penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) sesuai bidang kerjanya; (3) bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan
komunikatif dalam melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah kompleks sesuai
dengan bidang kerja; (4) menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan tidak
langsung atasan dan atau secara mandiri berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur sesuai
standar kompetensi kerja, serta bertanggung jawab atas hasil kerja orang lain; (5) berjiwa
wirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, KTSP SMK/MAK perlu
memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja.
8. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
11
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Pendekatan sains dan
rekayasa penting dijadikan model pendekatan pembelajaran kejuruan di SMK Putra
Bangsa Pagak. Oleh karena itu, KTSP SMK Putra Bangsa Pagak harus dikembangkan
secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
9. Dinamika Perkembangan Global
KTSP SMK Putra Bangsa Pagak dikembangkan untuk menciptakan kemandirian, baik
pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar
bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri
dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
suku dan bangsa lain.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, KTSP
SMK Putra Bangsa Pagak Kurikulum 2013 harus menumbuhkembangkan wawasan dan
sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
KTSP SMK Putra Bangsa Pagak Kurikulum 2013 dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu
sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender KTSP SMK Putra Bangsa Pagak Kurikulum 2013 diarahkan kepada
pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan
jender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
KTSP SMK Putra Bangsa Pagak Kurikulum 2013 dikembangkan sesuai dengan kondisi
dan ciri khas satuan pendidikan.
14. Pandemic covid 19 saat ini, yang memerlukan sedikit perubahan dalam struktur
kurikulum Pendidikan.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
12
BAB II. VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
1. VISI SEKOLAH
UNGGUL DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI SERTA
BERAKHLAK MULIA.
Indikator:
c. Terwujudnya lulusan yang berIPTEK tinggi, beriman dan bertaqwa, serta berbudi
pekerti luhur.
d. Terwujudnya lulusan yang unggul dan berakhlak mulia.
2. MISI SEKOLAH
1. Menggalakkan budaya membaca.
2. Menjalin kerjasama yang sinergi antara pihak sekolah dengan komite sekolah.
3. Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga siswa dapat berkembang secara
optimal.
4. Selalu mengikuti perkembangan informasi.
3. TUJUAN SEKOLAH
1. Terampil di bidang teknologi dan informasi.
2. Terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
3. Tercapainya pribadi yang jujur, peka, beriman dan bertaqwa.
4. Tercapainya belajar yang tertib, nyaman, kondusif, dan disiplin di sekolah
5. Semua kelas melaksanakan pendekatan “pembelajaran aktif” pada semua mata
pelajaran (Standar Proses)
6. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis pendidikan
budaya dan karakter bangsa (SKL)
7. Menyiapkan lulusan yang mampu bersaing di Industri dan Dunia kerja, wirausaha,
dan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi (SKL).
8. Mengembangkan budaya sekolah yang bernuansa Industri dan Dunia kerja untuk
mencapai tujuan pendidikan menengah kejuruan (Standar Pengelolaan).
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
13
9. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan nyaman (Standar
Sarana)
10.Mewujudkan fasilitas sekolah yang interaktif, relevan dan berbasis IT (Standar
Sarana)
11.Memanfaatkan dan memelihara fasilitas untuk digunakan dalam proses pembelajaran
(Standar Sarana)
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
14
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
STRUKTUR KURIKULUM
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
15
STRUKTUR KURIKULUM
ALOKASI WAKTU
X XI XII
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
16
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah A dan B 24 24 17 17 17 17
2 Fisika 3 3 - - - -
3 Kimia 3 3 - - - -
2 Pemrograman Dasar 5 5 - - - -
3 Desain Grafis 3 3 - - - -
Total 46 46 48 48 48 48
Keterangan:
a. Muatan Nasional merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat.
b. Muatan Kewilayahan merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten
lokal, dalam hal ini, sesuai dengan peraturan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur, Muatan lokal yang dikembangankan adalah Bahasa Daerah Jawa.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
17
2. Era new normal
Pandemi covid-19 rupanya tak kunjung membaik hingga memasuki tahun
ajaran baru 2022/2023. Namun sudah terlihat banyak perubahan yang dilakukan di
bidang pendidikan sebagai upaya penyesuaian antara kurikulum dan pembelajaran
dengan kondisi saat ini. Kurikulum 2013 sebagai acuan pendidikan di Indonesia
selama ini dinilai sudah tidak memadai untuk masa pandemi Covid-19.
Pemerintah menerbitkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun
Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Covid-19. Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di
Masa Pandemi Covid-19 disusun untuk mempersiapkan satuan pendidikan saat
menjalani masa kebiasaan baru atau New Normal. Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Covid-
19 disusun atas kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kementerian Koordinator
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Agama
(Kemenag), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Komisi X DPR
RI..
Tahun ajaran baru bagi pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah di tahun ajaran 2022/2023 tetap dimulai pada bulan Juli 2020.
Namun demikian, Untuk daerah yang berada di zona kuning, oranye, dan merah,
dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. Satuan pendidikan
pada zona-zona tersebut tetap melanjutkan Belajar dari Rumah.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
18
dari 3 jam. Sekolah pada kondisi khusus dalam pelaksanaan pembelajaran dapat
memilih salah satu kurikulum dari tiga opsi yang ditawarkan:
Sehubungan dengan hal yang telah dijelaskan diatas, untuk SMK Putra
Bangsa Pagak, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara luring dan daring
dengan melakukan Menggunakan kurikulum darurat. Adapun teknis KBM di SMK
Putra Bangsa Pagak adalah:
1. Menggunakan kurikulum darurat dengan mengurangi KI/KD di setiap mata
pelajaran. Sebagai contoh untuk mapel Bahasa inggris dengan KI/KD 3.1 & 4.1
seharusnya 3 JP dikurangi menjadi 1 JP.
2. Melaksanakan KBM secara luring daring. Yang secara luring/tata muka (dengan
mendapat izin dari pihak desa untuk melakukan tatap muka) siswa masuk secara
bergiliran dari tiap kelas X, XI, XII. Dengan durasi waktu hanya 2 jam setiap
harinya dengan jumlah mapel antara 2 & 3 dengan menerapkan protocol
Kesehatan yang sudah ditetapkan. Untuk yang daring mapel sama dengan luring
tetapi pemberian materi dan tugas lewat googleclassroom, googleform,
whattsapp group, youtube, zoom, video conference dll.
3. Dalam kegiatan PJJ untuk guru masih tetap mengisi jurnal pembelajaran dna
untuk siswa masih tetap melakukan absensi secara online.
2. Standar Kompetensi Lulusan SMK
Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 Tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Latar belakang diterbitkannya
adalah:
1) Dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia
perlu dilakukan revitalisasi sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan melalui
penyempurnaan dan penyelarasan kurikulum dengan kompetensi sesuai kebutuhan
pengguna lulusan, peningkatan jumlah dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga
kependidikan, peningkatan kerja sama antar kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan
dunia usaha/industri, peningkatan akses sertifikasi lulusan, dan program lainnya.
2) Ketentuan yang mengatur mengenai sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah
kejuruan sebagaimana diatur dalam beberapa Peraturan Menteri dipandang sudah tidak
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
19
sesuai lagi dengan perkembangan hukum, kebutuhan masyarakat, dan tantangan global
sehingga perlu diganti dan disatukan dalam suatu Peraturan Menteri yang baru.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
20
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa
(SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) sepanjang yang mengatur
mengenai standar biaya operasi nonpersonalia SMK/MAK dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
11. Ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 954) sepanjang yang mengatur mengenai standar isi pada
SMK/MAK dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
12. Ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 955) sepanjang yang mengatur mengenai standar proses
pada SMK/MAK dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
d. dan berkomunikasi;
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
21
sebagai berikut:
a. Standar Kompetensi Lulusan SMK Program Pendidikan 3 (tiga) Tahun
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
22
5. Literasi 1. memiliki kemampuan berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai keahliannya;
2. memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Inggris dan
bahasa asing lainnya untuk menunjang pelaksanaaan tugas
sesuai keahliannya;
3. memiliki pemahaman matematika dalam
melaksanakan tugas sesuai keahliannya;
4. memiliki pemahaman konsep dan prinsip sains dalam
melaksanakan tugas sesuai keahliannya;
5. memiliki pemahaman konsep dan prinsip
pengetahuan sosial dalam melaksanakan tugas sesuai
keahliannya;
6. memiliki kemampuan menggunakan teknologi dalam
melaksanakan tugas sesuai keahliannya;
7. memiliki kemampuan mengekspresikan dan mencipta
karya seni budaya lokal dan nasional.
6. Kreativitas 1. memiliki kemampuan untuk mencari dan menghasilkan
gagasan, cara kerja, layanan, dan produk karya inovatif
sesuai keahliannya;
2. memiliki kemampuan bekerjasama menyelesaikan masalah
dalam melaksanakan tugas sesuai
keahliannya secara kreatif.
7. Estetika 1. memiliki kemampuan mengapresiasi, mengkritisi, dan menerapkan
aspek estetika dalam menciptakan
layanan dan/atau produk sesuai keahliannya.
8. Kemampuan 1. memiliki kemampuan dasar dalam bidang keahlian tertentu
Teknis sesuai dengan kebutuhan dunia kerja;
2. memiliki kemampuan spesifik dalam program keahlian
tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan
menerapkan kemampuannya sesuai prosedur/kaidah
dibawah pengawasan;
3. memiliki pengalaman dalam menerapkan keahlian spesifik
yang relevan dengan dunia kerja;
4. memiliki kemampuan menjalankan tugas keahliannya
dengan menerapkan prinsip keselamatan, kesehatan, dan
keamanan lingkungan.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
23
1. Keimanan dan 1. memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran
Ketakwaan kepada dalam mengamalkan ajaran agama yang dianut;
Tuhan Yang Maha 2. memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran
Esa dalam berperilaku yang menggambarkan akhlak
mulia;
3. memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran
dalam hidup berdasarkan nilai kasih dan saying.
2. Kebangsaan dan 1. meyakini Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan
Cinta Tanah Air Republik Indonesia;
2. memiliki kesadaran sejarah, rasa cinta, rasa
bangga, dan semangat berkorban untuk tanah air,
bangsa, dan Negara;
3. menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga
negara yang demokratis dan warga masyarakat
global;
4. bekerjasama dalam keberagaman suku, agama, ras,
antargolongan, jender, dan bahasa dengan
menjunjung hak asasi dan martabat manusia;
5. memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran
untuk patuh terhadap hukum dan norma social;
6. memiliki kebiasaan, pemahaman, dan kesadaran
untuk menjaga dan melestarikan lingkungan alam,
kepedulian sosial dalam konteks pembangunan
berkelanjutan.
3. Karakter Pribadi 1. memiliki kebiasaan, pemahaman, dan kesadaran
dan Sosial untuk bersikap dan berperilaku jujur;
2. memiliki kemandirian dan bertanggungjawab
dalam melaksanakan tugas pekerjaannya;
3. memiliki kemampuan berinteraksi dan bekerja
dalam kelompok secara santun, efektif, dan
produktif dalam melaksanakan tugas pekerjaannya;
4. memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan
situasi dan lingkungan kerja secara efektif;
5. memiliki rasa ingin tahu untuk mengembangkan
keahliannya secara berkelanjutan;
6. memiliki etos kerja yang baik dalam menjalankan
tugas keahliannya.
4. Kesehatan 1. memiliki pemahaman dan kesadaran berperilaku
Jasmani dan hidup bersih dan sehat untuk diridan lingkungan
Rohani kerja;
2. memiliki kebugaran dan ketahanan jasmani dan
rohani dalam menjalankan tugas keahliannya;
3. menyadari potensi dirinya, tangguh mengatasi
tekanan pekerjaan, dapat bekerja produktif, dan
bermanfaat bagi lingkungan kerja;
5. Literasi 1. memiliki kemampuan berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik untuk
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
24
melaksanakan pekerjaan sesuai keahliannya;
2. memiliki kemampuan menggunakan Bahasa
Inggris dan bahasa asing lainnya untuk menunjang
pelaksanaaan tugas sesuai keahliannya;
3. memiliki pemahaman matematika dalam
melaksanakan tugas sesuai keahliannya;
4. memiliki pemahaman konsep dan prinsip sains
dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya;
5. memiliki pemahaman konsep dan prinsip
pengetahuan sosial dalam melaksanakan tugas
sesuai keahliannya;
6. memiliki kemampuan menggunakan teknologi
dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya;
7. memiliki kemampuan mengekspresikan dan
mencipta karya seni budaya lokal dan nasional.
6. Kreativitas 1. memiliki kemampuan untuk mencari dan
menghasilkan gagasan, cara kerja, layanan, dan
produk karya inovatif sesuai keahliannya
2. memiliki kemampuan bekerjasama menyelesaikan
masalah dalam melaksanakan tugas sesuai
keahliannya secara kreatif
7. Estetika 1. memiliki kemampuan mengapresiasi, mengkritisi, dan
menerapkan aspek estetika dalam menciptakan
layanan dan/atau produk sesuai keahliannya.
8. Kemampuan 1. memiliki kemampuan dasar dalam bidang keahlian
Teknis tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja;
2. memiliki kemampuan spesifik dalam program
keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja dan menerapkan kemampuannya sesuai
prosedur/kaidah dibawah pengawasan;
3. memiliki pengalaman dalam menerapkan keahlian
spesifik yang relevan dengan dunia kerja dan
menerapkan kemampuannya secara mandiri;
4. memiliki kemampuan menjalankan tugas
keahliannya dengan menerapkan prinsip keselamatan,
kesehatan, dan keamanan lingkungan.
9. Kewirausahaan 4. memiliki kemampuan mengidentifikasi dan
memanfaatkan peluang usaha dengan
mendayagunakan pengetahuan dan keterampilan
dalam keahlian tertentu;
5. memiliki kemampuan memperhitungkan dan
mengambil resiko dalam mengembangkan dan
mengelola usaha;
6. memiliki keinginan kuat dan kemampuan memulai
dan mengembangkan usaha dengan
mendayagunakan pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan dalam keahlian tertentu;
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
25
4. Pengaturan Beban Mengajar
• Pemanfaatan tambahan jam per minggu
SMK Putra Bangsa Pagak menambah beban belajar 2 JP per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial,
budaya, yang terdiri dari penambahan 2 JP jam mapel bahasa jawa untuk
semua jurusan dan semua tingkatan.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
26
memang tugas itu berat boleh dikerjakan secara berkelompok. Beban belajar
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
27
Lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai yang
perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. Kelima nilai utama
karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
28
Penumbuhan karakter di sekolah menerapakan sembilan prinsip berikut;
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
29
biologis, psikologis, maupun sosial, agar tingkat kecocokan dan
keberterimaannya tinggi dan maksimal.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
30
ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
D. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam
buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
31
3. Pentahapan Kegiatan dan Penilaian
Kegaitan pengembangan literasi, sesuai panduan, sebagai gerakan berkelanjutan
dikelompokan dalam tiga tahap.
1. Kegiatan Meningkatkan Pembiasaan
Melalui kegiatan yang difasilitasi guru yang diintegrasikan dalam
pembelajaran. Contoh:
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
32
kemampuan komunikasi secara kreatif (verbal, tulisan, visual, digital) melalui
kegiatan menanggapi teks buku bacaan dan buku pelajaran.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
33
masyarak nasional,
at
Kelas X Semester 1
Kelas X Semester 2
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
34
Kelas XI Semester 1
Kelas XI Semester 2
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
35
3. Daftar Tema Muatan Lokal
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
36
XII/1 1. Teks drama yang memuat unggah-ungguh basa/ onḍhâgghâ
bhâsa, Konsep unggah- ungguh basa/ onḍhâgghâ bhâsa,
Karakteristik unggah-ungguh basa/ onḍhâgghâ bhâsa,
Penggunaan unggah-ungguh basa/ onḍhâgghâ bhâsa dalam
teks drama, Isi teks drama
2. Teks c teks cerita pendek (cerkak), Struktur teks cerita pendek
(cerkak), Karakteristik umum bahasa dalam teks fiksi,
Perbandingan karakteristik teks cerita pendek (cerkak) dengan
teks sastra lainnya, Pesan moral teks cerita pendek (cerkak),
Teknik- penerjemahan
3. Contoh teks anekdot, Karakteristik teks anekdot dibandingkan
teks lain yang sejenis, Struktur teks anekdot (cerita lucu,
dhagelan, plesetan, lelucon), Karakterisrik bahasa teks anekdot
(cerita lucu, dhagelan, plesetan, lelucon), Isi teks
3. anekdot
XII/2 1. Contoh teks drama, Struktur teks drama gubahan, Unsur
kebahasaan teks drama, Langkah- langkah konversi
(alihwahana) teks
4. naratif menjadi teks drama. Contoh Seni Pertunjukkan, Jenis-
jenis seni pertunjukkan, Struktur Seni Pertunjukan (misal:
drama tradisional), Pesan moral dalam seni
pertunjukkan, Fungsi seni pertunjukkan
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
37
1. Inhouse Training (IHT), pelatihan ini dilakukan secara internal di KKG/MGMP, pelatihan ini
dilakukan antara guru yang satu dengan yang lain, dimana guru yang mempunyai
kemampuan dapat menularkan pada guru-guru yang lain
2. Program Magang, program ini dilakukan di Institusi yang relevan. Guru ditempatkan pada
pengalaman yang nyata, mereka belajar pengalam yang langsung.
3. Kemitraan sekolah dengan DU/DI terkait jurusan. pelatihan ini dilakukan oleh sekolah yang
bermitra atau bekerja sama yang mana mereka akan bertukar pengalaman dalam dunia
pendidikan
4. Belajar Jarak Jauh. Pelatihan ini dilaksanakan tanpa menghadirkan Instruktur atau pada waktu
dan tempat tertentu, melainkan pelatihan ini melalui Internet. Pelatihan jarak jauh ini
dilakukan dengan pertimbangan untuk daerah-daerah terpencill
5. Pelatihan Berjenjang dan pelatihan kusus. Pelatihan Jenis ini dilaksanakan oleh Balai
Pendidikan dan Pelatihan atau Pusat pendidikan dan pelatihan. dimana pelatihan ini disusun
secara berjenjang mulai dari tingkat dasar, menengah, lanjut dan tinggi
6. Kursus Singkat di LPTK. kursus ini dilakukan untuk meningkatkan beberapa kemampuan
guru seperti melakukan penelitian tindakan kelas, menyusun karya ilmiah dan lain-lain
7. Pembinaan Internal Sekolah/Madrasah
8. Bimtek dan workshop tentang peenguatankompetensi guru.
Untuk mendapatkan hasil penguatan kompetensi yang maksimal kepala sekolah selaku
pemimpin dalam sebuah Lembaga harus mempunyai strategi yang jitu, Adapun beberapa
startegi yang bisa dilakukan kepala sekolah yaitu:
1. Kepsek menentukan program dan menyusunnya dalam program tahunan. Rencana Kerja
Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS), disusun melibatkan personil
sekolah terutama guru.
2. Mengadakan workshop dan bimtek di sekolah
3. Kepala sekolah kadang-kadang melakukan evaluasi secara tiba-tiba tanpa memberi tahu guru.
Hasil evaluasi tersebut dikumpulkan menjadi sebuah catatan kepala sekolah dan akan
disampaikan pada kegiatan rapat dan forum MGMP sebagai tindak lanjut evaluasi yang sudah
dilaksanakan.
4. Mencari tempat DU/DI yang relevan untuk diajak Kerjasama dan dijadikan tempat bapak ibu
guru bertukar ilmu yang terkait Pendidikan.
Kemitraan dimaknai sebagai bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih yang membentuk
suatu ikatan kerjasama atas dasar kesepakatan, saling membutuhkan dan menguntungkan kedua
belah pihak dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di suatu bidang usaha tertentu
sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik atau lebih dikenal dengan MOU. Kebutuhan
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
38
membangun dan meningkatkan kemitraan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI)
dirasakan sebagai suatu kebutuhan mutlak bagi sekolah kejuruan. Negosiasi MOU sangat
diperlukan dan merupakan langkah strategis bagi SMK untuk menjalin kerjasama secara formal
dengan Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI). Adanya MOU akan memberikan kemudahan bagi
SMK untuk merealisasikan semua programnya, diantaranya :
Keberhasilan program-program di atas sangat butuh dukungan dari Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Tentu mencapai suatu kesepakatan dibutuhkan negosiasi yang baik dari pihak sekolah. Dimana dalam
hubungan ini kedua belah pihak harus sama-sama diuntungkan. Rasa saling percaya diantara kedua
belah pihak akan menjadi sebuah komitmen dalam bentuk surat perjanjian yang ditanda tangani oleh
pimpinan perusahaan dan Kepala Sekolah. Beberapa perusahaan dan instansi yang sudah menjalin
kerjasama dengan SMK Putra Bangsa Pagak dan sudah mempunyai MOU diantaranya adalah :
1. PT Sinar Alam Gampingan
2. Kantor kecamatan Pagak
3. Puskesmas Pagak
4. STikes Kepanjen
5. PLN Kepanjen
6. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
7. Regulo advertising
8. Dinas pemuda dan olahraga
9. Dinas catatan sipil
10. Dinas Kesehatan
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
39
belajar yang baik; Kurang memahami cara belajar yang efektif; Kurang memahami cara
mengatasi kesulitan belajar, Kurang memahami cara membaca buku yang efektif,
Kurang memahami cara membagi waktu belajar, dan Kurang menyenangi pelajaran-
pelajaran tertentu.
Strategi layanan bimbingan akademik berfungsi untuk mengembangkan suasana belajar
mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar, mengembangkan cara
belajar yang efektif, membantu individu agar sukses dalam belajar dan agar mampu
menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program/ pendidikan. Dalam bimbingan
akademik, para pembimbing berupaya memfasilitasi individu dalam mencapai tujuan
akademik yang diharapkan: Memiliki sikap dan belajar positif, Memiliki motivasi dalam
belajar sepanjang hayat, Memiliki keterampilan belajar yg efektif, Memiliki
keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan belajar, Memiliki kesiapan
mental dalam menghadapi pembelajaran, dan Memiliki keterampilan membaca buku.
2. Bimbingan Pribadi Sosial
Masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang sosial dan Masalah-masalah yang
berkaitan dengan bidang pribadi
Strateginya memberikan wawasan kepada pribadi siswa bahwa pentingnya berjiwa sosial
karena manusia adalah bersifat sosial bukan individu yg membutuhkan manusia lain, dan
berfungsi sebagai pendukung terciptanya belajar yg efektif dan efisien dengan bantuan
lingkungan sekitar, jika lingkungan tidak mendukung maka akan menghambat jalannya
proses belajar dan mengganggu siwa dalam hasil belajar.
3. Bimbingan karir
Bimbingan karir pada siswa adalah agar siswa mampu mengenal aspek-aspek dirinya
(kemampuan, potensi, bakat, kepribadian, sikap dan sebagainya). Dengan mengenal
aspek-aspek dirinya, siswa diharapkan dapat menerima keadaan dirinya secara objektif.
Membantu siswa untuk dapat mengemukakan berbagai aspek yang dimilikinya.
Membantu siswa untuk dapat mengelola informasi dirinya. Membantu siswa agar dapat
mengemukakan informasi dirinya sebagai dasar perencanaan dan pembuatan keputusan
dimasa depan.
Strateginya, melihat begitu pentingnya bimbingan karir ini, sehingga diharapkan
setiap anak (siswa) terutama pada usia sekolah menengah harus mendapatkannya.
Bantuan yang diberikan akan membatu mereka menjalani hidup mereka penuh dengan
penerimaan, sesuai dengan minat dan bakatnya, dan diharapkan akan memberikan hasil
yang maksimal, karena karir yang dipilihnya merupakan potensi yang dimilikinya.
Sehingga tidak ada lagi kata- kata, “bakat yang terpendam”.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
40
4. Bimbingan keluarga
Membantu anggota keluarga untuk belajar dan secara emosional menghargai bahwa
dinamika kelurga saling bertautan di antara anggota keluarga. Membantu anggota
keluarga agar sadar akan kenyataan bila anggota keluarga mengalami problem, maka ini
mungkin merupakan dampak dari satu atau lebih persepsi, harapan, dan interaksi dari
anggota keluarga lainnya. Bertindak terus menerus dalam konseling/terapi sampai
dengan keseimbangan homeostasis dapat tercapai, yang akan menumbuhkan dan
meningkatkan keutuhan keluarga. Mengembangkan apresiasi keluarga terhadap dampak
relasi parental terhadap anggota keluarga.
Strategi memberikan wawasan tentang masalah keluarga demi mendukung proses belajar
mengajar, jika siswa mengalami masalah didalam keluarganya akan mengakibatkan
siswa terganggu dalam proses belajar sehingga mempengaruhi hasil belajar, dan disinilah
fungsi bimbingan keluarga memberikan solusi kepada siswa dalam memecahkan
masalahnya sehingga mendukung proses belajar siswa.
2. Jenis dan strategi pelaksanaan program pengembangan bakat, minat dan prestasi
peserta didik.
Berkenaan dengan strategi pelaksanaan program pengembangan bakat, minat dan
prestasi peserta didik, satuan pendidikan (kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan)
perlu secara aktif mengidentifikasi kebutuhan dan minat peserta didik yang selanjutnya
dikembangkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat positif bagi peserta
didik. Ide pengembangan suatu kegiatan ekstrakurikuler dapat pula berasal dari peserta
didik atau sekelompok peserta didik.
Satuan pendidikan selanjutnya menyusun “Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler” yang
berlaku di satuan pendidikan dan mendiseminasikannya kepada peserta didik pada setiap
awal tahun pelajaran.
Panduan kegiatan ekstrakurikuler yang diberlakukan pada satuan pendidikan paling
sedikit memuat.
a. Kebijakan mengenai program ekstrakurikuler
b. Rasional dan tujuan kebijakan program ekstrakurikuler;
c. Deskripsi program ekstrakurikuler meliputi:
ragam kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan;
tujuan dan kegunaan kegiatan ekstrakurikuler;
keanggotaan/kepesertaan dan persyaratan;
jadwal kegiatan; dan
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
41
level supervisi yang diperlukan dari orang tua peserta didik.
d. Manajemen program ekstrakurikuler meliputi:
Struktur organisasi pengelolaan program ekstrakurikuler pada satuan pendidikan;
Level supervisi yang disiapkan/disediakan oleh satuan pendidikan untuk masing-
masing kegiatan ekstrakurikuler; dan
Level asuransi yang disiapkan/disediakan oleh satuan pendidikan untuk masing-
masing kegiatan ekstrakurikuler
Pendanaan dan mekanisme pendanaan program ekstrakurikuler
3. Ekstrakurikuler Wajib
Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh
peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Dalam Kurikulum 2013, Kepramukaan ditetapkan
sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD/MI) hingga sekolah menengah atas
(SMA/SMK), dalam pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.
Pelaksananannya dapat bekerja sama dengan organisasi Kepramukaan setempat/terdekat.
Pramuka adalah sebutan bagi para anggota gerakan pramuka yang meliputi pramuka siaga,
penggalang, penega dan pandega. Kelompok anggota yang lain ialah pembina pramuka, andalana,
pelatih, pamong saka, staf kwartir dan majelis pembimbing. Seorang pramuka harus telah dilantik
menjadi anggota pramuka dengan mengucapkan janji (satya) pramuka. Dengan landasan uraian di
atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda.
Kegiatan menarik berarti kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena
itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, bukan kegiatan yang hanya
bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.
Pengabdian bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa, kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan
keikhlasan, kerelaan dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara
sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
Alat bagi masyarakat dan organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatn
kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka merupakan
sekedar alat untuk mencapai tujuan.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
42
Strategi pelaksanaan program Ekstrakurikuler, sebagai berikut:
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di
kurikulum dan umumnya pihak sekolah menyediakan waktu satu hari untuk pelaksanaan kegiatan
ini. Kegiatan ekstrakurikuler sangat berguna untuk pengembangan hobi, minat dan bakat siswa
pada hal tertentu. Di sisi lain, pelaksanaan kegiatan ini merupakan suatu bentuk perhatian sekolah
pada siswanya agar melakukan kegiatan yang lebih positif.
Ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler adalah berupa kegiatan kegiatan yang menunjang
dan dapat mendukung program intrakurikuler yaitu mengembangkan pengetahuan dan
kemempuan penalaran siswa membina membentuk karakter siswa, ketrampilan melalui hobi dan
minatnya serta mengembangkan sikap yang ada pada program intrakurikuler dan program
kokurikuler.
Atas dasar inilah SMK Putra Bangsa Pagak, menyusun program ekstrakurikuler sebagai
acuan dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga mampu mernghasilkan peserta didik yang
berkarakter, memilik keterampilan dan daya saing siswa serta memiliki kemampuan intelektual
tinggi, cerdas dan pintar, namun juga memiliki nilai nilai social dan spiritual yang baik sehingga
mampu bersaing sesuai dengan Visi dan Misi sekolah.
Ekstrakurikuler pilihan, merupakan program pilihan ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh
peserta didik sesuai dengan minat bakat dan minatnya masing-masing. Ekstrakurikuler Pilihan
merupakan kegiatan yang antara lain OSIS, UKS, dan PMR. Selain itu, kegiatan ini dapat juga
dalam bentuk antara lain kelompok atau klub yang kegiatan ekstrakurikulernya dikembangkan
atau berkenaan dengan konten suatu mata pelajaran, misalnya klub olahraga seperti klub sepak
bola atau klub bola voli. Adapun Tujuan dari pelaksanaan ekstrakurikuler menurut Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan (1987:9) adalah;
a) Meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, efektif dan psikomotor.
b) Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju
pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
c) Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan
mata pelajaran lainnya.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
43
JENIS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PILIHAN
Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk;
1. Krida, meliputi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja
(PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA).
2. Karya ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan
kemampuan akademik, penelitian.
3. latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga, seni dan
budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan
4. Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara lain karir, pendidikan,
kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni budaya.
Peserta didik harus mengikuti program ekstrakurikuler wajib (kecuali bagi yang
terkendala),dan dapat mengikuti suatu program ekstrakurikuler pilihan baik yang terkait maupun
yang tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di satuan pendidikan tempatnya belajar.
Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang pada awal tahun atau
semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah bidang
kurikulum dan peserta didik. Jadwal waktu kegiatan ekstrakurikuler diatur sedemikian rupa
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
44
sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat menyebabkan
gangguan bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler.
2. Uraian materi tatap muka dengan siswa sebanyak 1 jam pelajaran per
minggu
Beban kerja guru BK mencakup kegiatan pokok yang terdiri dari merencanakan
pembimbingan, melaksanakan pembimbingan, menilai hasil pembimbingan, membimbing dan
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
45
melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru BK. Beban kerja tersebut kemudian
diwujudkan dalam bentuk kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler pada
satuan pendidikan dan/atau di luar lingkungan satuan pendidikan.
Tugas pokok
Seorang guru memiliki beban kerja sebanyak 40 jam per minggu. Ini terdiri atas 37,5 jam kerja
efektif, dan 2,5 jam istirahat. Dalam praktiknya, pelaksanaan pembelajaran dipenuhi paling
sedikit 24 jam tatap muka per minggu, dan paling banyak 40 jam. Untuk tugas melakukan
pembimbingan, seorang guru BK harus melakukan pembimbingan paling sedikit lima
rombongan belajar per tahun.
Tugas tambahan
Bagi guru BK yang melaksanakan tugas pada sekolah , membimbing paling banyak 40
peserta didik. Jika ketentuan tersebut dipenuhi, baru dapat dikatakan seorang guru memenuhi
ketentuan tentang beban kerja. Ekuivalen dengan pelaksanaan pembelajaran atau
pembimbingan dan merupakan bagian dari pemenuhan beban kerja selama 40 jam dalam 1
minggu pada Satminkal, termasuk waktu istirahat 2,5 jam. Untuk guru BK sendiri minimal
dalam 1 minggu melakukan jam tatap muka dengan masuk ke kelas setiap rombel dengan
durasi maksimal 60 menit.
Dalam perbuatan belajar dapat timbul berbagai masalah baik bagi pelajar itu
sendiri maupun bagi pengajar. Beberapa masalah belajar mengajar, misalnya
bagaimana menciptakan kondisi yang baik agar perbuatan belajar berhasil memilih
metode dan alat-alat yang tepat sesuai dengan jenis dan situasi belajar dan sebagainya.
Bagi murid sendiri sering mengalami berbagai kesulitan dalam menghadapi kegiatan
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
46
pelajaran misalnya, dalam cara membagi waktu belajar, memilih materi yang sesuai,
belajar bekelompok, menyusun catatan, mengerjakan tugas-tugas, cara menggunakan
buku-buku pelajaran dan sebagainya.
b. Masalah pendidikan
dirinya. Misalnya kesulitan dalam mencari teman belajar, teman bermain, merasa
terasing dalam pekerjaan-pekerjaan kelompok dan sebagainya. Kita sering
menjumpai murid-murid yang sebetulnya pandai dalam pelajaran, tetapi kurang
mampu untuk berhubungan dengan teman-temannya. Ia kurang disenangi dalam
pergaulan. Masalah-masalah tersebut disebut masalah sosial dan merupakan salah
satu jenis masalah yang sering dihadapi murid-murid.
c. Masalah pribadi
Dalam situasi tertentu murid dihadapkan pada suatu kesulitan yang bersumber
dari dalam dirinya. Masalah-masalah itu timbul karena individu merasa kurang
berhasil dalam menghadapi dan menyesuaikan diri dengan hal-hal dari dalam dirinya
sendiri. Misalnya konflik berlarut-larut dan gejala- gejala frustasi merupakan sumber
timbulnya masalah-masalh pribadi lain. Masalah-masalah ini sering dialami para
pemuda pada waktu menjelang masa adolesensi yang ditandai dengan perubahan-
perubahan yang cepat baik fisik maupun mental. Pada umumnya masalah pribadi ini
timbul karena individu tidak berhasil dalam mempertemukan antara aspek-aspek
pribadi di satu pihak dan keadaan lingkungan di pihak lain.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
48
jurusan/konsentrasi, cara belajar, penyelesaian tugas-tugasdan latihan, pencarian dan
penggunaan sumber belajar, perencanaan pendidikan lanjutan, dan lain-lain.
2) Bimbingan Pribadi Sosial
Bimbingan sosial merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam
memecahkan masalah-masalah social pribadi. Yang tergolong dalam masalah-
masalah social pribadi adalah masalah hubungan dengan sesama teman, dengan
dosen, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan
lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, dan penyelesaian
konflik.
3) Bimbingan karir
Pengertian Bimbingan karir yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam
perencanaan,pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir seperti :
pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan
kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan
karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan masalah- masalah karir yang
dihadapi.Bimbingan karir juga merupakan layanan pemenuhan kebutuhan
perkembangan individu sebagai bagian integral dari program pendidikan. Bimbingan
karir terkait dengan perkembangan kemampuan kognitif, afektif maupun keterampilan
individu dalam mewujudkan konsep diri yang positif, memahami proses pengambilan
keputusan, maupun perolehan pengetahuan dalam keterampilan yang akan membantu
dirinya memasuki system kehidupan social budaya yang terus menerus berubah.
Bimbingan karir merupakan upaya bantuan terhadap individu agar dapat
mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa
depannya yang sesuai dengan bentuk kehidupannya yang diharapkan. Dengan layanan
bimbingan karir, individu mampu menentukan dan mengembil keputusan secara tepat
dan bertanggung jawab keputusan yang diambilnya sehingga mereka
mampumewujudkan dirinya secara bermakna.Bimbingan karir adalah sebuah hal yang
paling penting untuk mengarahkan siswa-siswa sesuai dengan minat dan potensi yang
dimilikinya. Pemilihan karir yang tepat pada siswa, akan memberikan kepuasan dan
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
49
akan meraih hasil yang maksimal.
Bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat
mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa
depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan
mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.
Kekeliruan pada pemilihan karir, akan berdampak secara luas pada kehidupan
seseorang selanjutnya, yang kemungkinan akan menurunkan prestasi bahkan frustasi
dan gangguan psikologis, karena ketidakmampuan beradaptasi, hasil yang diperoleh
tidak maksimal, tertutupinya bakat-bakat bawaan yang sebenarnya lebih dominan dan
lain-lain. Salah satu tempat yang paling tepat dalam pengarahan dan pencerahan
pemilihan minat dan bakat (bimbingan karir) adalah pada saat usia remaja, sekitar
usia sekolah menengah atas. Bahkan dirasakan, pemilihan karir pada usia ini adalah
sebuah kewajiban untuk membantu siswa-siswa menentukan karirnya kedepan. Usia
ini, merupakan pangkal dari masalah seseorang yang akan dijalaninya pada usia
perkembangan selanjutnya.
Salah satu cara untuk mengarahkan dan membantu siswa memberikan
bimbingan ini adalah dengan menggunakan tes psikologi. Tes psikologi untuk
bimbingan karir, biasanya tidak hanya satu alat tes, tetapi beberapa tes yang akan di
compare, untuk menentukan dan mengarahkan langkah apa yang seharusnya diambil
oleh siswa dengan karirnya kedepan. Diharapkan dengan bimbingan karir ini, siswa
lebih terfokus pada sesuatu yang memang diminatinya, berbakat dibidangnya dan
mempunyai kemampuan tentangnya.
4) Bimbingan keluarga
Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga
adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti
dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan
berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-
masing anggotanya.
Family Counseling (konseling keluarga) didefinisikan sebagai suatu proses
interaktif yang berupaya membantu keluarga memperoleh keseimbangan homeostasis,
sehingga setiap anggota keluarga dapat merasa nyaman (comfortable).
Bimbingan keluarga, merupakan upaya pemberian bantuan kepada para
individu sebagai pemimpin atau anggota keluarga agar mereka mampu menciptakan
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
50
keluarga yang utuh dan harmonis, memberdaya diri secara produktif, dapat
menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma keluarga, serta berperan serta
berpartisipasi aktif dalam mencapai kehidupan keluarga yang bahagia.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
51
dalam pengadaan, gratifikasi, dan tindakan lain yang mendukung terjadinya tindak atau
perilaku korupsi”.
Korupsi sering kali berawal dari kebiasaan yang tidak disadari, misalnya penerimaan
hadiah oleh pejabat penyelenggara negara/Pegawai Negeri Sipil dan keluarganya dalam suatu
acara pribadi, atau pemberian suatu fasilitas tertentu yang tidak wajar. Hal semacam ini
semakin lama akan menjadi kebiasaan, cepat atau lambat akan mempengaruhi pengambilan
keputusan oleh Pejabat Penyelenggara/Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan. Pada tingkat
tertentu, pemberian itu dianggap sah-sah saja, namun perlu disadari bahwa pemberian tersebut
selalu terkait dengan kepentingan si pemberi sehubungan dengan jabatan yang dipangku oleh
sipenerima. “Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (diskon),
komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya digolongkan sebagai gratifikasi”. Berikut
beberapa contoh pemberian yang dapat digolongkan dalam gratifikasi yang sangat dekat
dengan perilaku atau tindak korupsi:
Pemberian hadiah atau uang sebagai ucapan terima kasih karena telah dibantu;
Hadiah atau sumbangan pada saat perkawinan anak dari pejabat oleh rekan kantor
pejabat tersebut;
Pemberian tiket perjalanan kepada pejabat atau keluarganya untuk keperluan pribadi
secara cuma-Cuma
Pemberian potongan harga khusus bagi pejabat untuk pembelian barang atau jasa
khusus dari rekanan;
Pemberian pinjaman tanpa bunga kepada pejabat dari rekanan;
Pemberian biaya atau ongkos naik haji dari rekanan kepada pejabat;
Pemberian hadiah ulang tahun atau pada acara-acara pribadi lainnya dari rekanan;
Pemberian hadiah atau souvenir kepada pejabat pada saat kunjungan kerja;
Pemberian hadiah atau parsel kepada pejabat pada saat hari raya keagamaan, oleh
rekanan atau bawahannya.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
52
dalam dalam Mata tentang materi terlaksana pada saat
Mata Pelajaran ancaman sepenuhnya pembelajaran
Pelajaran PPKn ipoleksosbuhan karena masih kombinasi daring
Yang kam. dalam masa dan luring.
Relevan pembelajran
daring.
Insersi PAK Mendiskusikan Belum dapat Dapat dilaksanakan
dalam Mata materi tentang terlaksana pada saat
Pelajaran orang jujur dan sepenuhnya pembelajaran
Pendidikan berwatak karena masih kombinasi daring
Agama dan positif. dalam masa dan luring.
Budi Pekerti pembelajran
daring.
...
3 Pembuda Penyampaian Bimbingan Belum dapat Dapat dilaksanakan
yaan, komitemen konseling terlaksana pada saat
Pembiasa secara klasikal. sepenuhnya pembelajaran
an Nilai karena masih kombinasi daring
dalam dalam masa dan luring.
Aktivitas pembelajran
dan daring.
Suasana Pengadaan Sumbangan Belum dapat Dapat dilaksanakan
Sekolah Kas Sosial sukarela pada terlaksana pada saat
Kelas saat ada warga sepenuhnya pembelajaran
SMK yang karena masih kombinasi daring
terkena dalam masa dan luring.
musibah ataub pembelajran
kehilangan daring.
orang tua.
Pengadaan Menyehakan Dapat dilaksanakan
Pos dan pada saat
Kehilangan melaporkan pembelajaran
dan Benda benda tak kombinasi daring
Tak Bertuan bertuan kepada dan luring.
TU dan akan
diumumkan
kepada warga
SMK tanpa
mintak
imbalan.
Salam dan
Yel-yel
Antikorupsi
Pemasangan
Poster atau
Karikatur
Pembent
ukan
kader
penegak
antikoru
psi
Penyelen
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
53
ggaraan
kantin
kejujuran
Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.
Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan melalui
tahapan sebagai berikut.
a. Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan
mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan dan turunannya.
b. Penyusunan instrumen penilaian disesuaikan dengan perencanaan metode dan
teknik penilaian serta ditelaah/divalidasi oleh tim yang ditunjuk oleh satuan
pendidikan.
c. Pelaksanaan kegiatan penilaian bersifat fleksibel, menggunakan strategi,
bentuk, dan teknik yang sesuai.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
54
d. Analisis hasil penilaian untuk mengetahui daya serap materi pembelajaran
pada tingkat peserta didik maupun tingkat kelas.
e. Pemanfaatan hasil analisis untuk meningkatkan mutu satuan pendidikan.
b. Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan pendidikan yang berupa angka
dan/atau deskripsi
Prosedur Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah Pusat dilakukan melalui tahapan
berikut.
a. Perencanaan metode dan teknik penilaian oleh Pemerintah Pusat mengacu
kepada Standar Kompetensi Lulusan dan turunannya serta harus memenuhi
prinsip penilaian.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
55
Bentuk Administrasi Penilaian
Jenis Ruang lingkup
Unsur yang
No
terlibat Normatif
Penilaian materi Produktif
Penilai dan Adaptif
2 Guru
Ulangan Tengah Semester
(Internal/QA) Beberapa KD KHS/Skill
(Penilaian akhir beberapa KHS
atau SK Passport
KD atau akhir sebuah SK) dan Unsur
Eksternal/ QC
Belajar
Leger
Pendidik 4 Ulangan Kenaikan Kelas/ Guru dan Unsur SKL yang dipelajari KHS/Skill Raport
(Satuan akhir semester genap Eksternal pada tahun yang Passport Leger
Pendidikan) bersangkutan
Laporan
Hasil
Belajar
Transkrip
Leger
Pemerintah
dan jazah
pendidik KHS/ Skills Transkrip
Mata pelajaran Passport
satuan Leger
Sekolah, yang tidak Laporan
pendidikan Pemerintah diujikan dalam Hasil
5 (Internal/QA
Ujian Sekolah UN untuk
dan atau
seluruh SKL Belajar
Eksternal/QC)
yang sudah
diajarkan Translrip
Ijazah
Leger
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
56
Bentuk Administrasi Penilaian
Jenis Ruang lingkup
Unsur yang
No
terlibat Normatif
Penilaian materi Produktif
Penilai dan Adaptif
2. Instrument penilaian. Secara umum instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik pada
SMK dapat diuraikan sebagai berikut :
Instrumen penilaian yang digunakan dalam bentuk tes dan nontes.
Instrumen penilaian dalam bentuk tes berupa isian, uraian, pilihan, dan
pengamatan menggunakan daftar centang (checklist).
Instrumen penilaian dalam bentuk nontes berupa penilaian sikap dan kinerja
melalui pengamatan dengan menggunakan jurnal, pedoman, dan/atau rubrik.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan
bahasa, serta memiliki bukti validitas isi sesuai dengan materi pelajaran.
Instrumen penilaian aspek sikap mencakup penerimaan, penanggapan,
penghargaan, penghayatan dan pengamalan.
Instrumen penilaian aspek pengetahuan mencakup pengingatan, pemahaman,
penerapan, analisis, evaluasi, dan kreasi.
Instrumen penilaian aspek keterampilan mencakup imitasi, manipulasi, presisi,
artikulasi, dan naturalisasi.
Instrumen penilaian memberikan hasil yang dapat diperbandingkan
antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.
Instrumen penilaian yang digunakan secara luas harus melalui uji coba untuk
mengetahui karakteristik dan kualitas instrumen.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
57
13. Kriteria Ketuntasan Belajar
1. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada standar
kompetensi lulusan. Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus merumuskannya
secara bersama antara kepala sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya. KKM
dirumuskan setidaknya dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek: karakteristik peserta didik
(intake), karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi
satuan pendidikan (daya dukung) pada proses pencapaian kompetensi. Secara teknis
prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada satuan pendidikan dapat dilakukan antara
lain dengan cara berikut.
a. Menghitung jumlah KD setiap mata pelajaran pada masing-masing tingkat kelas dalam
satu tahun pelajaran.
b. Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata pelajaran
(kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung) dengan
memperhatikan komponen-komponen berikut :
1) Karakteristik Peserta Didik (Intake)
Karakteristik peserta didik (intake) bagi peserta didik baru (kelas VII) antara lain
memperhatikan rata-rata nilai rapor SD, nilai ujian sekolah SD, nilai hasil seleksi masuk
peserta didik baru di jenjang SMP. Bagi peserta didik kelas VIII dan IX antara lain
diperhatikan rata-rata nilai rapor semester-semester sebelumnya.
2) Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)
Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas) adalah tingkat kesulitan dari masing-masing
mata pelajaran, yang dapat ditetapkan antara lain melalui expert judgment guru mata
pelajaran melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah, dengan
memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan KD, dan perlu tidaknya
pengetahuan prasyarat.
Untuk memudahkan analisis setiap KD, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata
pelajaran.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
58
c. Menentukan KKM setiap KD dengan rumus berikut
Misalkan:
aspek daya dukung mendapat nilai 90
aspek kompleksitas mendapat nilai 70
aspek intake mendapat skor 65
Jika bobot setiap aspek sama, nilai KKM untuk KD tersebut adalah sebagai berikut:
Dalam menetapkan nilai KKM KD, pendidik/satuan pendidikan dapat juga memberikan bobot berbeda
untuk masing-masing aspek. Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan.
Jika KD memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan in-take peserta didik sedang,
maka nilai KKM-nya adalah:
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
59
sistem penilaian
Model KKM terdiri atas lebih dari satu KKM dan satu KKM. Satuan pendidikan dapat memilih salah
satu dari model penetapan KKM tersebut. Penjelasan rinci kedua model tersebut dipaparan sebagai
berikut.
Satuan pendidikan dapat memilih setiap mata pelajaran memiliki KKM yang berbeda. Misalnya, KKM
IPA (64), Matematika (60), Bahasa Indonesia (75), dan seterusnya. Di samping itu, KKM juga dapat
ditentukan berdasarkan rumpun mata pelajaran (kelompok mata pelajaran). Misalnya, rumpun MIPA
(Matematika dan IPA) memiliki KKM 70, rumpun bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
memiliki KKM 75, rumpun sosial (IPS dan PPKn) memiliki KKM 80, dan seterusnya.
Satuan pendidikan yang memilih KKM berbeda untuk setiap mata pelajaran, memiliki konsekuensi
munculnya interval nilai dan predikat yang berbeda-beda, diilustrasikan berikut:
1) KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia 75.
Nilai C (cukup) dimulai dari 75. Predikat di atas Cukup adalah Baik dan Sangat Baik. Panjang interval
nilai untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat ditentukan dengan cara:
(Nilai maksimum – Nilai KKM) : 3 = (100 – 75) : 3 = 8,3
sehingga panjang interval untuk setiap predikat 8 atau 9.
Karena panjang interval nilainya 8 atau 9, dan terdapat 4 macam predikat, yaitu A (Sangat Baik), B
(Baik), C (Cukup), dan D (Kurang), untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia interval nilai dan
predikatnya adalah sebagai berikut.
Pada contoh di atas, panjang interval untuk predikat C dan B yaitu 9, sedangkan predikat A panjang
intervalnya 8.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
60
Pada contoh di atas, panjang interval untuk predikat C dan B yaitu 14, sedangkan predikat A panjang
intervalnya 13.
Berdasarkan ilustrasi di atas, jika peserta didik mendapatkan nilai sama, misalnya 74, pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA, predikatnya bisa menjadi berbeda-beda seperti
berikut.
b. Satu KKM
Satuan pendidikan dapat memilih satu KKM untuk semua mata pelajaran. Setelah KKM setiap mata
pelajaran ditentukan, KKM satuan pendidikan dapat ditetapkan dengan memilih KKM yang terendah,
rata-rata, atau modus dari seluruh KKM mata pelajaran. Misalnya, SMP Indonesia Pintar berdasarkan
hasil analisis menentukan satu KKM untuk seluruh mata pelajaran (KKM 78).
Untuk satuan pendidikan yang menetapkan hanya satu KKM untuk semua mata pelajaran, interval nilai
dan predikat dapat menggunakan satu ukuran. Misalnya, KKM menggunakan ukuran yang sudah lazim,
yaitu 60, berarti predikat Cukup dimulai dari nilai 60. Interval nilai dan predikat untuk semua mata
pelajaran menggunakan tabel yang sama, misalnya ditunjukkan di bawah ini.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
61
3. Remedial dan Pengayaan
Setelah KKM ditentukan, capaian pembelajaran peserta didik dapat dievaluasi ketuntasannya. Peserta
didik yang belum mencapai KKM berarti belum tuntas, wajib mengikuti program remedial, sedangkan
peserta didik yang sudah mencapai KKM dinyatakan tuntas dan dapat diberikan pengayaan.
a. Remedial
Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik yang belum
mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Pembelajaran remedial diberikan segera setelah peserta didik
diketahui belum mencapai KKM. Pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak
peserta didik. Dalam pembelajaran remedial, pendidik membantu peserta didik untuk memahami
kesulitan belajar yang dihadapi secara mandiri, mengatasi kesulitan dengan memperbaiki sendiri cara
belajar dan sikap belajarnya yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal. Dalam hal
ini, penilaian merupakan assessment as learning.
Metode yang digunakan pendidik dalam pembelajaran remedial juga dapat bervariasi sesuai dengan
sifat, jenis, dan latar belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Tujuan pembelajaran juga
dirumuskan sesuai dengan kesulitan yang dialami peserta didik. Pada pelaksanaan pembelajaran
remedial, media pembelajaran juga harus betul-betul disiapkan pendidik agar dapat mempermudah
peserta didik dalam memahami KD yang dirasa sulit itu. Dalam hal ini, penilaian tersebut merupakan
assessment for learning.
Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan peserta didik yang
dapat dilakukan dengan cara:
1. Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang
mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual.
Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
2. Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran klasikal
ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
3. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang
dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan
dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
4. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai
KKM, baik secara individu maupun kelompok.
Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian peserta didik pada KD yang
diremedial. Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat
diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
62
hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai KKM,
pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan. Pendidik tidak dianjurkan
memaksakan untuk memberi nilai tuntas (sesuai KKM) kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM. Pemberian nilai KD bagi peserta didik yang mengikuti pembelajaran remedial yang dimasukkan
sebagai hasil penilaian harian (PH), dapat dipilih beberapa alternatif berikut.
a) Alternatif 1
Peserta didik diberi nilai sesuai capaian yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti remedial.
Misalkan, suatu matapelajaran (IPA) memiliki KKM sebesar 64. Seorang peserta didik, Andi
memperoleh nilai PH-1 (KD 3.1) sebesar50. Karena Andi belum mencapai KKM, maka Andi mengikuti
remedial untuk KD 3.1. Setelah Andi mengikuti remedial dan diakhiri dengan penilaian, Andi
memperoleh hasil penilaian sebesar 80. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka nilai PH-1 (KD 3.1) yang
diperoleh Andi adalah sebesar 80.
b) Alternatif 2
Peserta didik diberi nilai dengan cara merata-rata antara nilai capaian awal (sebelum mengikuti
remedial) dan capaian akhir (setelah mengikuti remedial), dengan ketentuan:
1. Jika capaian akhir telah melebihi KKM (misalnya, Badar memperoleh nilai 90) dan setelah
dirata-rata dengan capaian awal (misalnya, capaian awal Badar adalah 60) ternyata hasil rata-rata
telah melebihi KKM (nilai 64), maka hasil rata-rata (nilai 75) sebagai nilai perolehan peserta
didik tersebut (Badar).
2. Jika capaian akhir telah melebihi KKM (misalnya, Andi memperoleh nilai 70) dan setelah
dirata-rata dengan capaian awal (misalnya, capaian awal Andi adalah 50) ternyata hasil rata-rata
belum mencapai KKM (nilai 64), maka Andi diberi nilai sebesar nilai KKM, yaitu 70.
Alternatif 2 ini sebagai upaya untuk mengatasi kelemahan Alternatif 1, meskipun Alternatif 2 ini tidak
memiliki dasar teori, namun lebih mengedepankan faktor kebijakan pendidik. Upaya lain, untuk
mengatasi kelemahan Alternatif 1, yaitu dengan memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta
didik untuk mengikuti tes, namun dengan catatan perlu diinformasikan kepada peserta didik bahwa
konsekuensi nilai yang akan diambil adalah nilai hasil tes tersebut atau nilai terakhir.
c) Alternatif 3
Peserta didik diberi nilai sama dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk suatu mata pelajaran,
berapapun nilai yang dicapai peserta didik tersebut telah melampaui nilai KKM.
b. Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah
melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari.
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan
hasil PH. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana
pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.
1. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan tugas
untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan KD yang dipelajari
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
63
pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah. Pemecahan masalah yang
diberikan kepada peserta didik berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara kelompok
peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
2. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati,
menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah nyata, tugas
proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik secara mandiri jika
kegiatan tersebut diminati secara individu.
10. Rendahnya soft skill sebagian peserta didik SMK khususnya motivasi, komunikasi,
kemandirian, kerja keras dan kepercayaan diri yang menjadi penyebab tidak bisa
dan tidak biasa menghadapi tantangan yang ada di dunia kerja.
Melalui PKL peserta didik diharapkan dapat (1) merasakan langsung iklim
kerja di dunia kerja, (2) memperoleh pengalaman kerja meliputi pengetahuan,
keterampilan, sikap kerja dan nilai-nilai karakter berbasis yang tumbuh dari budaya
industri, (3) mengetahui lingkungan kerja yang sebenarnya di dunia kerja, (4)
mengetahui proses-proses kerja yang terdapat di perusahaan (produk, tenaga kerja,
kedisiplinan, nilai-nilai karakter budaya industri dan keselamatan kerja), (5)
membandingkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh di sekolah dengan ilmu dan
keterampilan yang diperoleh selama pelaksanaan PKL di industri, (6) memperoleh
pengetahuan terkini dari tempat PKL, (7) mengaplikasikan sikap dan nilai-nilai karakter,
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari sekolah di tempat PKL, dan (8)
memiliki soft skill yang lebih baik dalam hal motivasi, komunikasi, kemandirian, kerja
keras dan kepercayaan diri.
Pelaksanaan PKL memiliki kesamaan karakteristik dengan program magang
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Rebublik Indonesia
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
65
Nomor 36 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri, yang
menyebutkan bahwa permagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja
yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan
bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja
yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan,
dalam rangka menguasai ketrampilan atau keahlian tertentu.
Proses pembelajaran dalam bentuk PKL dapat dilakukan melalui berbagai pola yang
mendukung terhadap pelaksanaan proses dan keberhasilannya. Secara konseptual
berdasarkan fungsinya, pelaksanaan PKL dapat dilakukan dengan pola sebagai berikut.
a. Pola harian (120-200 hari efektif).
Penyelenggaraan PKL dilakukan selama 6-10 bulan setara dengan 5 hari x 4 minggu x 6
bulan (120 hari) sampai dengan 5 hari x 4 minggu x 10 bulan (200 hari).
Penyelenggaraan PKL pola harian ini dilakukan dengan cara mendistribusikan 120– 200
hari peserta didik mengikuti PKL ke dalam hari efektif pembelajaran. Dengan demikian
dalam satu minggu efektif, ada beberapa hari peserta didik berada di sekolah dan
beberapa hari lainnya peserta didik berada di DUDI. Pola ini sesuai bagi SMK yang
sudah melakukan akad kerja sama (MoU) untuk pelaksanaan Pendidikan Sistim Ganda.
Penyelenggaraan PKL dilakukan selama 6-10 bulan setara dengan 4 minggu x 6 bulan
(24 minggu) sampai dengan 4 minggu x 10 bulan (40 minggu). Penyelenggaraan PKL
pola mingguan ini dilakukan dengan cara mendistribusikan
24 – 40 minggu peserta didik mengikuti PKL ke dalam minggu efektif pembelajaran.
Dengan demikian dalam satu bulan, ada beberapa minggu peserta didik berada di
sekolah dan beberapa minggu lainnya peserta didik berada di industri. Pola ini sesuai
bagi SMK yang sudah melakukan MoU pelaksanaan PSG.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
66
bulanan ini dapat dilakukan dengan sistim blok (6-10 bulan) atau dapat dipecah diselingi
dengan pembelajaran di sekolah. PKL selama 6 bulan dapat dilakukan pola 3-3 (3 bulan
di DUDI, 3 bulan di sekolah, dan 3 bulan di DUDI kembali), sehingga memenuhi PKL di
DUDI selama 6 bulan. PKL selama 10 bulan dapat dilakukan dalam 3 semester dengan
pola 4-3-3 (4 bulan di DUDI, 2 bulan di sekolah, 3 bulan di DUDI, 3 bulan di sekolah, 3
bulan di DUDI dan 3 bulan di sekolah) atau pola 5-5 (5 bulan di DUDI, 1 bulan di
sekolah, 5 bulan di DUDI, dan 1 bulan di sekolah) sehingga memenuhi lama PKL 10
bulan. Pola ini sesuai bagi SMK yang sudah melakukan MoU dengan DUDI untuk
pemantapan kompetensi peserta didik. Pola lain dapat dikembangkan oleh satuan
pendidikan.
1. Mengusahakan kesesuaian antara isi program dengan berbagai macam keterampilan berproduksi
yang diperlukan oleh DU/DI;
2. Kemungkinan untuk membuka kesempatan berpraktik bagi para peserta didik, sehingga para
peserta didik secara nyata telah melakukan latihan berbagai macam keterampilan berproduksi
yang diperlukan oleh DU/DI setelah belajar;
3. Lebih memantapkan penyaluran dan pemupukan para lulusan atau alumni sekolah sesuai dengan
keterampilan berproduksi yang milikinya.
4. Sekolah menyesuaikan diri terhadap tuntutan DU/DI
5. Memperhatikan tuntutan lingkungan dimana SMK itu berada
6. SMK Putra Bangsa harus mampu melakukan berbagai terobasan dalam pengembangan program,
pengadaan anggaran dan pengembangan prosedur.
7. Mekanisme kerjasama SMK Putra Bangsa dengan DU/DI adalah membuat MOU dengan waktu
yang tidak terbatas sehingga pihak DU/DI selalu siap menerima siswa yang melaksanakan
magang di DU/DI.
8. SMK Putra Bangsa mengundang DU/DI ke sekolah untuk memberi materi tentang
perkembangan ilmu di pasar kerja sehingga siswa dapat menyesuaikan diri ketika terjun ke dunia
kerja.
9. Mengajak DU/DI dalam mengikuti seminar, audiensi dan melibatkannya dalam pelaksanaan uji
kompetensi siswa.
10. Program kerjasama antara SMK Putra Bangsa dengan DU/DI perlu adanya keterlibatan seluruh
komponen dan stakeholder agar keterkaitan dan kesepadanan dalam menghasilkan lulusan yang
berkompeten dapat terealisasi sesuai dengan tujuan SMK.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
67
11. SMK Putra Bangsa harus lebih proaktif dalam membina hubungan kerjasama dengan para
stakeholder dalam rangka meningkatkan strategi kerjasama SMK dengan Dunia Usaha dan
Dunia Industri (DU/DI) untuk meningkatkan kompetensi lulusan.
Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh peserta didik baik
sikap, pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan dianalisis akan
menentukan apakah peserta didik tersebut berhak naik kelas atau tidak.
Secara umum peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
68
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa standar penilaian pada kurikulum 2013
lebih menekankan pada pada prinsif-prisif kejujuran, yang mengedepankan aspek-aspek
berupa knowledge, skill dan attitude. Salah satu bentuk dari penilaian itu adalah penilaian
otentik. Penilaian otentik disebutkan dalam kurikulum 2013 adalah model penilaian yang
dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung berdasarkan tiga komponen di atas. Diantara
teknik dan instrumen penilaian dalam kurikulum 2013 sebagai berikut.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
69
ditetapkan. Kompetensi yang ditetapkan merupakan ketuntasan belajar minimal yang
disebut juga dengan Kriteria KetuntasanMinimal (KKM).
4. KKM ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran
dan kondisi satuan pendidikan.
5. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan,artinya semua indikator
diukur, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dan yang belum
dikuasai peserta didik, serta untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik.
6. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program remedial
bagi peserta didik dengan pencapaian kompetensi di bawah ketuntasan dan program
pengayaan Panduan Penilaian untuk Satuan pendidikan Menengah Atas © 2015, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 2 bagi peserta didik yang telah memenuhi
ketuntasan. Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan balik bagi pendidik untuk
memperbaiki proses pembelajaran.
3. Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil
Adapun mekanisme dan prosedur pelaporan hasil penilaian k13 adalah:
a. Ulangan Harian, hasil ulangan harian diinformasikan sebelum diadakan ulangan harian
berikutnya. Hasil belajar peserta didik setelah menyelesaikan ulangan harian (menyelesaikan
beberapa KD) dilaporkan kepada peserta didik / orang tua peserta didik dalam bentuk lembar
jawaban yang sudah diperiksa dan diberi nilai harus di tanda tangani oleh orang tua.
b. Ulangan Tengah Semester, Hasil belajar peserta didik setelah menyelesaikan ulangan tengah
semester (menyelesaikan beberapa KD) dilaporkan kepada peserta didik / orang tua peserta
didik dalam buku laporan pendidikan yang dikelaurkan / dibuat oleh sekolah yang berisi nilai
kognitif,afektif dan praktek dan harus di tanda tangani oleh wali kelas, wakasek kurikulum
dan orang tua.
c. Ulangan Akhir Semester / Ulangan Kenaikan Kelas, Hasil belajar peserta didik setelah
menyelesaikan ulangan akhir semester (menyelesaikan semua KD dalam satu semester )
dilaporkan kepada peserta didik / orang tua peserta didik dalam buku laporan pendidikan
yang dikelaurkan oleh Dinas Pendidikan yang berisi nilai kognitif,afektif dan praktek dan
ketercapaian kompetensi dan harus di tanda tangani oleh wali kelas, kepala sekolah dan
orang tua.
15. Kelulusan
1. Kriteria kelulusan berdasar pada ketentuan yang berlaku.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
70
Melalui Permendikbud Nomor 43 tahun 2019 tentang Ujian Sekolah dan Ujian
Nasional, Mendikbud Nadiem Makarim menetapkan beberapa hal penting terkait syarat
kelulusan siswa di jenjang akhir. Setelah menetapkan 4 arah kebijakan nasional pendidikan
"Merdeka Belajar", Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bergerak cepat
menetapkan USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) dan UN (Ujian Nasional) 2020
melalui Peraturan Menteri (Permendikbud). Permendikbud Nomor 43 tahun 2019 yang
khusus mengatur tentang Ujian diselenggarakan sekolah dan Ujian Nasional (UN) ini
ditandatangani Mendikbud Nadiem Makarim pada 10 Desember 2019.
Syarat kelulusan menjadi poin penting dalam Permendikbud tersebut adalah syarat
kelulusan siswa jenjang akhir yang dituangkan dalam Bagian Keempat pasal enam. Dalam
pasal tersebut dinyatakan peserta didik atau siswa dinyatakan lulus dari sekolah atau satuan
pendidikan setelah:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
3. Mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan.
Dalam pasal yang sama di ayat kedua disampaikan kelulusan peserta didik
ditetapkan oleh satuan/program pendidikan atau sekolah bersangkutan. Perilaku atau
karakter menjadi indikator penting dalam penilaian karena dibagian awal Permendikbud
ditegaskan bahwa tujuan sistem pendidikan harus mendorong tumbuhnya praktik belajar-
mengajar yang menumbuhkan daya nalar dan karakter peserta didik secara utuh.
1. Aturan yang melandasi pelaksanaan ujian sekolah adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ujian yang Diselenggarakan Satuan
Pendidikan dan Ujian Nasional; Surat Edaran Nomor I Tahun 2021 Tentang Peniadaan Ujian
Nasional dan Ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan Ujian Sekolah Dalam Masa Darurat
Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19); serta peraturan lain yang relevan.
2. Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan (ujian sekolah) bertujuan menilai
pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Ujian dilakukan sesuai
kurikulum yang digunakan satuan pendidikan, dan dapat dilaksanakan pada semester genap
dan/atau ganjil oleh satuan pendidikan masing-masing.
3. Ujian sekolah dapat berbentuk:
a. portofolio;
b. penugasan;
c. tes tertulis; dan/atau
d. bentuk kegiatan lain yang ditetapkan Satuan Pendidikan sesuai dengan kompetensi
yangdiukur berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
4. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:
a. menyelesaikan program pembelajaran di masa pandemi СOVID-19 yang dibuktikan
dengan rapor tiap semester;
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
71
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. mengikuti ujian sekolah.
5. Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dapat dilakukan dalam bentuk:
a. portofolio berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku, dan prestasi yang
diperoleh sebelumnya (penghargaan, hasil perlombaan, dan sebagainya);
b. penugasan;
c. tes secara luring atau daring; dan/atau
d. bentuk kegiatan penilaian lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
6. Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang
bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh.
7. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dapat berperan:
a. mengembangkan kapasitas guru dan sekolah guna meningkatkan mutu pembelajaran dan
penilaian;
b. memfasilitasi penggandaan soal ujian sekolah;
c. melakukan tes terstandar kabupaten/kota untuk kepentingan tertentu, dan bukan syarat
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan; pelaksanaan tes tidak mengikat, dan
keikutsertaan peserta didik adalah sukarela; dan
d. kegiatan lain sesuai dengan tugas dan fungsi dinas pendidikan kabupaten/kota.
1. Melakukan pembinaan dan mengikutkan guru dengan berbagai bimtek atau seminar agar
menambah pengetahun dan kemampuan yang akan disalurkan ke siswa
2. Meningkatan kerjasama dengan dunia usaha terkait praktek kerja, dan pamagangan,
termasuk pemagangan untuk tenaga pendidik/kependidikan SMK
3. Mendorong industri untuk mendukung pengembangan teaching factory dan infrastruktur
4. Kerjasama praktek kerja di BKK
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
72
5. Siswa dan orang tua dimotivasi untuk mengambil berbagai macam kesempatan karir yang
ada. Seperti melanjutkan pendidikan ikatan dinas (TNI, POLRI dll) atau segera melamar
kerja di perusahaan perusahaan terkait.
6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan berbagai kegiatan baik kegiatan
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
7. Memperbanyak jam pembelajaran dengan lebih memfokuskan pada praktik kejuruan
daripada teori.
8. Melakukan program perluasan pemeratan pelatihan Guru
9. Penyediaan Pusat Sumberbelajar dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
khususnya komputer secara optimal.
10. Memberikan pelayan yang lebih intensif kepada siswa yang berkualifikasi kurang.
11. Mencarikan dan melakukan Kerjasama dengan beberapa DU/DI yng relevan dan bisa
menambah ketrampilan siswa.
e. Program pasca ujian nasional sebagai antisipasi bagi siswa yang belum lulus ujian akhir.
Manganalisis hasil ujian nasional semua peserta ujian nasional untuk pengelompokan
nilai kategori diatas cukup dan kurang.
Peserta didik yang memperoleh nilai dengan kategori kurang dikumpulkan untuk diberi
sosialisasi tentang ujian nasional perbaikan, satu hari setelah pengumuman kelulusan.
Sekolah mendaftar peserta didik yang mengikuti ujian nasional perbaikan.
Sekolah mendaftarkan peserta didik yang mengikuti ujian nasional perbaikan ke dinas
Pendidikan Kabupaten Malang.
SMK Putra Bangsa menentukan persyaratan mutasi dari sekolah luar ke SMK PUTRA BANGSA, peserta didik
sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu mekanisme yang objektif dan
transparan, mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang divalidasi oleh dinas pendidikan yang
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
73
ditinggalkan maupun yang dituju, dilampiri daftar Induk Siswa Nasional (ISN).
b. Memiliki Laporan Hasil Belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari sekolah asal.
d. Memiliki surat tanda lulus dengan Nilai Ujian Nasional minimal sama dengan nilai
minimal UN peserta didik yang diterima di SMK Bangun Negeri pada tahun yang
sama
e. Mengikuti seleksi masuk melalui tes dan hasilnya diumumkan secara terbuka.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
74
BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran selama
satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun
dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. Minggu efektif belajar adalah jumlah
minggu kegiatan pembelajaran setiap tahun pelajaran, sedangkan waktu pembelajaran efektif
adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran seluruh
mata pelajaran, muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri. Hari libur adalah waktu yang
ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.
A. Alokasi Waktu
No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Permulaan Tahun 1 minggu Kelas X : MPLS dilaksanakan
Pelajaran secara daring, Kelas XI & XII:
Orientasi program di jenjang
kelas baru secara daring
2. Minggu Efektif Belajar 34-38 minggu Kegiatan pembelajaran untuk semester
gasal secara daring dan
luring.
3. Waktu Pembelajaran 48-52 jam Pada semester gasal (new normal
Efektif pembelajaran dilakukan secara daring,
perhari 2 atau 3 mapel.
Pada semester genap (normal)
perminggu untuk seluruh mata
pelajaran, muatan lokal dan
kegiatan pengembangan diri,
tambahan maksimal 4 jam
45 menit Waktu pembelajaran tiap jam
(kondisi normal)
4. Hari Libur :
a. Jeda tengah semester 1 minggu Untuk semester I dan II
b. Ulangan semester 2 minggu
c. Libur semester 1 minggu Antara semester I dan II
d. Hari libur Nasional dan 4 minggu a. Libur nasional & keagamaan : 2
keagamaan minggu (berada dalam minggu
efektif)
b. Libur sekitar bulan Ramadhan 2
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
75
minggu
e. Hari libur khusus 3 minggu Kegiatan kesiswaan semester I, II
f. Ujian Sekolah 2 minggu Bagi siswa kelas XII
g. Libur Akhir tahun 2 minggu Penyiapan kegiatan &
administrasi akhir dan awal
tahun pelajaran
HARI
BULAN JML TANGGAL KETERANGAN
MG SN SL RB KM JM SB
1 2 1 1 Pembagian Tugas Mengajar
JULI 3 4 5 6 7 8 9 2 2-10 Penyusunan Program
2022 10 11 12 13 14 15 16 3 11-16 MPLS
17 18 19 20 21 22 23 4 18 Awal KBM Semester Ganjil
24 25 26 27 28 29 30 5 30 Hari Raya Idul Adha 1444 H
31 1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
AGUSTUS 14 15 16 17 18 19 20 6 17 HUT Republik Indonesia
2022 21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
76
1 2 3
SEPTEMBER 4 5 6 7 8 9 10
2022 11 12 13 14 15 16 17 7 19-23 Penilaian Tengah Semester
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30
1
OKTOBER 2 3 4 5 6 7 8
2022 9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29 8 08 Maulid Nabi muhammad
SAW
30 31
1 2 3 4 5
NOVEMBER 6 7 8 9 10 11 12
2022 13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 9 5-9 Ujian Semester Ganjil
DESEMBER 11 12 13 14 15 16 17 10 16 Penerimaan Rapor Sem.
2022 Ganjil
18 19 20 21 22 23 24 11 24-25 Libur Hari Natal
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2022/2023
77
HARI
BULAN JML TANGGAL KETERANGAN
MG SN SL RB KM JM SB
1 2 3 4 5 6 7 1 1 Tahun Baru Masehi 2023
8 9 10 11 12 13 14 2 2 Awal KBM Sem. Genap
JANUARI 15 16 17 18 19 20 21
2023 22 23 24 25 26 27 28
29 30 31
1 2 3 4
PEBRUARI 5 6 7 8 9 10 11 3 18 Isro' Miroj 1444 H
2023 12 13 14 15 16 17 18 4 20-24 Penilaian Tengah semester
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28
1 2 3 4
MARET 5 6 7 8 9 10 11 5 13-17 Ujian Sekolah
2023 12 13 14 15 16 17 18 6 22 Hari Raya Nyepi
19 20 21 22 23 24 25 7 23-24 Libur awal puasa
26 27 28 29 30 31 8 27-31 PTS
1
2 3 4 5 6 7 8 9 7 Hari Wafat Isa Almasih
APRIL 9 10 11 12 13 14 15 10 10-14 PTS
2023 16 17 18 19 20 21 22 11 21-28 Libur Hari Raya
23 24 25 26 27 28 29
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
78
PERHITUNGAN PEKAN DAN JAM EFEKTIF SEMESTER 1
Banyaknya Pekan Smtr 1 Banyaknya Pekan tdk Efektif Jumlah Pekan Efektif
1 tdk
2.Pekan 2
Juliefektif = 5 Jml pekan efektif = 18 1
MPLS
2 Agustus 5 1
PTS Jumlah jam efektif
3 September 4 2
PAS
5 Pekan efektif = 18
4 Oktober Cadangan 1
5 Nopember 4
Jam pelajaran = 48 jam
Banyaknya Pekan Semester-2 Banyaknya Pekan Tidak Efektif Jumlah Pekan Efektif
Banyaknya Pekan Semester-2 Banyaknya Pekan Tidak Efektif Jumlah Pekan Efektif
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
79
BAB V
SUPERVISI PEMBELAJARAN
Menurut keputusan Menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977, termasuk kategori
supervisor dalam pendidikan adalah kepala sekolah, penilik sekolah, dan para pengawas ditingkat
kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap provinsi.
Salah satu tugas pengawas dengan perincian sebagai berikut:
”Mengendalikan pelaksanaan kurikulum meliputi isi, metode penyajian, penggunaan alat perlengkapan
dan penilaian agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.”
Pada rambu-rambu penilaian kinerja kepala sekolah (SD), Dirjen Dikdasmen Tahun 2000
sebagai berikut:
1) Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan
2) Kemampuan melaksanakan program supervisi pendidikan
3) Kemampuan memanfaatkan hasil supervise
Pada dasarnya tugas pokok kepala sekolah adalah menilai dan membina penyelenggaraan
pembelajaran di sekolah. Dengan kata lain salah satu tugas kepala sekolah sebagai pembinaan yang
dilakukan memberikan arahan, bimbingan, contoh dalam proses pembelajaran di sekolah. Berarti bahwa
kepala sekolah merupakan supervisor yang bertugas melaksanakan supervisi pembelajaran.
Willes (1975), mengatakan di atas bertujuan untuk memelihara atau mengadakan perubahan
operasional sekolah, dengan cara mempengaruhi tenaga pengajar secara langsung demi mempertinggi
kegiatan belajar siswa. Supervisi hanya berhubungan langsung dengan guru, tetapi berkaitan dengan
siswa dalam proses belajar.
Ross L.(1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kepada guru-guru yang bertujuan
menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.
Purwanto (1987), supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para
guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Sesuai dengan rumusan di atas maka kegiatan yang dapat disimpulkan dalam supervisi pembelajaran
sebagai berikut:
1). Membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru menjalankan tugasnya terutama dalam
pembelajaran.
2). Mengembangkan kegiatan belajar mengajar.
3). Upaya pembinaan dalam pembelajaran.
B. Prinsip Supervisi
1) Supervisi harus konstruktif.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
80
2) Supervisi harus menolong guru agar senantiasa tumbuh sendiri tidak tergantung pada kepala
sekolah. .
3) Supervisi harus realistis.
4) Supervisi tidak usah muluk-muluk dan didasarkan pada kenyataan yang sebenarnya pada guru-guru.
5) Supervisi harus demokrat.
6) Hakikat pengembangan mutu sekolah adalah usaha bersama berdasarkan musyawarah.
7) Supervisi harus obyektif.
8) Kegiatan tidak boleh diwarnai oleh prasangka kepala sekolah, diperlukan data konkret tentang
keadaan sebenarnya dan kepala sekolah juga harus mengakui keterbatasannya.
C. Jenis-Jenis Supervisi
Beberapa jenis supervisi antara lain observasi kelas, saling kunjung, demonstrasi mengajar, supervisi
klinis, kaji tindak (action research).
B. Saling Mengunjungi
Dalam kegiatan belajar mengajar sudah ada wadah dari kegiatan untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan kemampuan pembelajaran guru-guru antara lain:
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
81
1. Untuk tingkat SMP dan SMA adalah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
2. Untuk tingkat Sekolah Dasar adalah Pusat Kegiatan Guru (PKG).
C. Demonstrasi Mengajar
Dalam kegiatan pembelajaran sangat sukar menentukan mana yang benar dalam praktek
mengajar karena mengajar menurut Siswoyo(1997), sebagai seni dan filsuf. Menurut pendapat di atas
mengajar dalam pekerjaan di sekolah bukan pekerjaan yang mudah, sehingga kepala sekolah dalam
demonstrasi pembelajaran tidak perlu mengakui kelemahan dan perlu mencarikan ahli yang dapat
memberikan gambaran tentang pembelajaran yang baik.
Selain itu dapat juga menggunakan kamera yang sederhana dan hasilnya dapat dilihat dengan
TV Multi media. Yang perlu dipersiapkan:
1. Guru yang mengajar harus memberikan persiapan.
2. Kamera diletakkan di tempat strategis sehingga aktivitas guru siswa terlihat dan tanpa mengganggu
kegiatan pembelajaran.
3. Kepala sekolah dan guru melihat proses pembelajaran.
4. Hasil rekaman dapat dilihat dengan TV Multi media dan ditonton bersama kepala sekolah maupun
guru-guru yang lain.
5. Guru-guru dan kepala sekolah memberikan komentar.
6. Hasil diskusi-diskusi tersebut untuk perbaikan mengajar guru ysng bersangkutan.
D. Supervisi Klinis
Supervisi klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran. Perbedaannya dengan supervisi
yang lain adalah prosedur pelaksanaannya ditekankan kepada mencari sebab-sebab atau kelemahan
yang terjadi dalam proses pembelajaran dan kemudian langsung diusahan perbaikan kekurangan dan
kelemahan tersebut.
Menurut Made Pidarta(1992),supervisi klinis diberlakukan bagi guru-guru yang sangat lemah
dalam melaksanakan tugasnya. Untuk memperbaikinya tidak cukup dilakukan satu atau dua kali
supervisi, melainkan dibutuhkan serentetan supervisi untuk memperbaiki satu persatu kelemahannya.
Pelaksanaan supervisi klinis menurut La Sulo (1987), mengemukakan ciri-ciri supervisi sebagai berikut:
1. Bimbingan supervisor kepada guru bersifat bantuan, bukan perintah atau instruksi.
2. Kesepakatan antara guru dan supervisor tentang apa yang dikaji dan jenis
ketrampilan yang paling penting (diskusi guru dengan supervisor).
3. Instrumen dikembangkan dan disepakati bersama antara guru dengan supervisor.
4. Guru melakukan persiapan dengan aspek kelemahan-kelemahan yang akan
diperbaiki. Bila perlu berlatih di luar sekolah.
5. Pelaksanaannya seperti dalam teknik observasi kelas.
6. Balikan diberikan dengan segera dan bersifat obyektif.
7. Guru hendaknya dapat menganalisa penampilannya.
8. Supervisor lebih banyak bertanya dan mendengarkan daripada memerintah atau
mengarahkan.
9. Supervisor dan guru dalam keadaan suasana intim dan terbuka.
10. Supervisi dapat digunakan untuk membentuk atau peningkatan dan perbaikan
ketrampilan pembelajaran.
E. Kaji Tindak
Sebagaimana namanya, penelitian aksi atau action research, merupakan paduan antara aksi
(tindakan, action) dan penelitian (research). Aksi yang sekaligus penelitian yang mengandung aksi.
Jenis metode penelitian ini dapat dilaksanakan di sekolah untuk memecahkan permasalahan pendidikan
antara lain bagaimana siswa rajin mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Fokus utama kaji tindak adalah mendorong para praktisi untuk meneliti dan terlibat dalam praktek
penelitiannya sendiri. Hasil penelitiannya dipakai sendiri oleh peneliti dan orang lain yang
membutuhkan.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
82
Kaji tindak bersifat partisipatif, karena melibatkan guru dalam penelitiannya sendiri dan
kolaborator, karena kaji tindak melibatkan orang-orang lain sebagai bagian dari suatu penelitian dan
hasilnya dapat dinikmati bersama. Sehingga peran kepala sekolah dapat mendorong guru-guru dalam
memperbaiki pembelajaran.
Menurut Sungkowo (2004), kaji tindak (action research) dapat digunakan untuk guru-guru
dalam membantu pembelajaran dan menolong membantu dalam penulisan karya ilmiah. Pada umumnya
pelaksanaan Kaji tindak ditujukan untuk :
1. Meningkatkan kualitas, seperti kualitas pembelajaran, kualitas siswa, kualitas
kerjasama, kualitas bertanya.
2. Meningkatkan efektivitas, seperti siswa memahami apa yang diterangkan guru, siswa
malaksanakan tugas-tugas yang telah ditetapkan.
3. Meningkatkan efisiensi guru, seperti dapat memanfaatkan metode, stategi dan penilaian
pembelajaran.
Menurut Kemmi (1995), Kaji tindak dirumuskan dalam empat tahap yaitu: tahap perencanaan,
tahap aksi atau pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, tahap evaluasi dan refleksi/umpan balik.
a. Tahap Perencanaan:
Yang dimaksud tahap perencanaan adalah penelitian rencana kegiatan yang akan dilakukan. Untuk
dapat menyusun rencana tersebut, ada beberapa kegiatan yang harus dilalui:
1). Menemukan problem.
2). Rencana pertemuan selama satu semester (32 pertemuan).
3). Kegiatan yang belum dilaksanakan sebelumnya.
4). Mengembangkan hipotesis.
Untuk menemukan dan merumuskan problem kegiatan yang perlu dilaksanakan, antara lain :
1). Meningkatkan kemampuan siswa bertanya.
2). Meningkatkan gemar membaca.
3). Meningkatkan nilai rapor dalam pembelajaran tertentu.
4). Memanfaatkan buku-buku perpustakaan.
Kegiatan hipotesis dirumuskan antara lain :
1). Pokok bahasan yang akan dilakukan.
2). Rencana bagaimana aksi akan dilakukan ( urutan kegiatan, waktu pelaksanaan, bahan yang
diperlukan).
Syarat Kolaborator dirumuskan antara lain :
1). Teman guru-guru (kalau bisa sejenis).
2). Yang sudah memiliki pengalaman mengajar.
b. Tahap Pelaksanaan
Peneliti memulai melaksanakan apa yang direncanakan sebelumnya dan kolabulator yang
duduk di bangku belakang mengamati dan mencatat dengan sikap netral. Hasil catatan tersebut berupa
catatan lapangan dan sebaiknya dengan dokumen tape recorder atau yang lainnya.
c. Tahap Refleksi
Hasil dari diskusi bersama kolabulator untuk mengadakan refleksi tindakan-tindakan yang telah
dilakukan guru tentang upaya kesungguhan guru atau kelemahan-kelemahan selama pelaksanaan
tindakan akan dijadikan dasar dalam membuat perbaikan perencanaan siklus kedua. Kemungkinan
siklus kedua muncul permasalahan yang harus dipecahkan. Permasalahan pertama diperbaiki bersama
sehingga fokus penelitian akan bertambah
d. Laporan Penelitian
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
83
Agar hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh pihak lain baik guru, pejabat pendidikan dan
yang lain, maka hasil penelitian harus dikomunikasikan lewat pelaporan. Laporan hasil penelitian kaji
tindak terdiri dari :
1). Gagasan umum.
2). Perumusan masalah.
3). Perencanaan penelitian kaji tindak
4). Pelaksanaan penelitian kaji tindak.
5). Monitoring.
6). Evaluasi dan refleksi.
7). Saran dan rekomendasi.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
84
JADWAL SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS
TUKAD,S.Ag.,M.P
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
85
JADWAL SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS
TUKAD,S.Ag.,M.P
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
86
SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kompetensi Dasar :
Indikator :
SKALA PENILAIAN
Ket.
No Komponen Yang Dinilai
A PERSIAPAN MENGAJAR 1 2 3 4 5
Tersedianya Analisis Minggu Efektif, Prota,
1 Prosem
Tersedianya
2 Silabus
Tersedianya RPP (Rencana Pelaksanaan
3 Pembelajaran)
Tersedianya alat peraga / media pembelajaran
4 yang relevan
Tersedianya daftar nilai siswa dan diisi sesuai
5 dengan aspek
Tersedianya daftar hadir siswa dan diisi bukti
6 kehadirannya
B KEGIATAN PENDAHULUAN
Memeriksa kehadiran, kebersihan, dan kesiapan
7 siswa
8 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
9 dan
pengembangannya
10 Melakukan apersepsi dan motivasi
11 Melakukan pretes
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
87
KEGIATAN
C INTI
Menyampaikan materi secara
12 kontekstual
Menggunakan media peraga sesuai
13 materi
Menguasai materi pelajaran dan
14 pengembangannya
15 Memberi contoh-contoh secara kontekstual
Menggunakan media peraga sesuai
16 materi
Menggunakan strategi / metodologi secara
17 kontekstual
Catatan :
.........................,............
Guru Mata Pelajaran Supervisor,
NIP/NRK: NIP/NRK:
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
88
TUKAD,S.Ag.,M.Pd
Keterangan:
1. Kurang Sekali
2.Kurang
3. Cukup
4. Baik
5. Baik Sekali
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
89
f. Notula Rapat
5 Struktur Organisasi
6 Pembagian Tugas dan
Uraiannya
Papan Data Ketenagaan
7
dan Kesiswaan
Program
8 Pengembangan dan
PKG/ SPKG
9 Rapat Kerja Awal Tahun
Ajaran
Laporan Bulanan,
10 Tengah Tahunan, dan
Tahunan
Pagak, ………………………………….........…
Mengetahui
Kepala Sekolah, Petugas,
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
90
TUKAD,S.Ag.,M.Pd ………………………………………………
NIP. NIP.
KESIMPULAN :……………………………………………………………………………………………………………………………………….
SARAN :……………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
Pagak, ………………………………….........…
Mengetahui
Kepala Sekolah, Petugas,
TUKAD,S.Ag.,M.Pd ………………………………………………
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
92
NIP. NIP.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
93
11 Nomor Inventaris
12 Barang Inventaris
a. Dipakai Sendiri
b. Dipakai Bersama
13 Laporan
Jumlah/ Rata-rata
KESIMPULAN :……………………………………………………………………………………………………………………………………….
SARAN :……………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
Pagak, ………………………………….........…
Mengetahui
Kepala Sekolah, Petugas,
TUKAD,S.Ag.,M.Pd ………………………………………………
NIP. NIP.
JAWABAN
NO KEGIATAN NILAI KETERANGAN
YA/ADA TIDAK
1 Ruang Perpustakaan
2 Pengelola
3 Program Kerja
4 Perlengkapan
a. Buku Induk Perpustakaan
b. Klasifikasi Buku
c. Katalog
d. Kartu Peminjam
e. Buku Peminjam
f. Daftar Pengunjung
g. Kartu Buku
5 Tempat Penyimpanan
a. Lemari
b. Rak
c. Meja Baca + Kursi
6 Pemeliharaan
a. Ruang
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
94
b. Buku
c. Kebersihan
7 Tata Tertib
8 Laporan
Jumlah/ Rata-rata
KESIMPULAN :……………………………………………………………………………………………………………………………………….
SARAN :……………………………………………………………………………………………………………………………………….
Pagak, ………………………………….........…
Mengetahui
Kepala Sekolah, Petugas,
TUKAD,S.Ag.,M.Pd ………………………………………………
3 Jadwal Penggunaan
4 Tata Tertib
5 Daftar Bahan
6 Daftar Alat
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
95
9 Pemeliharaan Lab dan alat
JUMLAH/ Rata-rata
KESIMPULAN :……………………………………………………………………………………………………………………………………….
SARAN :……………………………………………………………………………………………………………………………………….
Pagak, ………………………………….........…
Mengetahui
Kepala Sekolah, Petugas,
TUKAD,S.Ag.,M ………………………………………
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
96
b. Bidang Studi/ O.R/ Seni Budaya/
Lain-lain
11 Daftar 8355 (Daftar Peserta UN)
12 Dokumen Penyerahan STTB
Jumlah/ Rata-rata
KESIMPULAN :……………………………………………………………………………………………………………………………………….
SARAN :……………………………………………………………………………………………………………………………………….
Pagak, ………………………………….........…
Mengetahui
Kepala Sekolah, Petugas,
TUKAD,S.Ag.,M ………………………………………
SUPERVISI EKSTRAKURIKULER
1. Nama Kegiatan Ekstrakurikuler :
............................................................................................................................
Konstruktivisme
Inquiry
Bertanya
INDIK
3 ATOR Permodelan
CTL Masyarakat Belajar
Refleksi
Penilaian Otentik
4 CATAT
AN
*KETERANGAN B = BAIK ; C = CUKUP ; K = KURANG ; T = TIDAK ADA/ TIDAK MELAKUKAN
Pagak,
……………………………………
Mengetahui Pembina/
Kepala Sekolah, Supervisor, Pembimbing
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
98
Ekstra,
TUKAD,S.Ag.,M.Pd .........................................
NIP. .......
195905151979121003 NIP. ……………………………
………
NIP.
DOKUMEN I KTSP_SMKPB_2021/2022
99