Anda di halaman 1dari 2

R. Fakhri Aditya R.

120310210028

An exploration in Leadership

Setiap tahun, Dr. Cook, seorang profesor perguruan tinggi, memimpin sekelompok 25
mahasiswa ke Timur Tengah dalam penggalian arkeologi yang biasanya berlangsung sekitar 8
minggu. Para peserta, yang berasal dari perguruan tinggi besar dan kecil di seluruh negeri,
biasanya memiliki sedikit pengetahuan atau latar belakang tentang apa yang terjadi selama
penggalian. Dr. Cook senang memimpin ekspedisi ini karena dia suka mengajar siswa tentang
arkeologi dan karena hasil penggaliannya benar-benar memajukan karya ilmiahnya sendiri.

Saat merencanakan ekskavasi musim panas tahunannya, Dr. Cook menceritakan kisah
berikut:
Musim panas ini akan menarik karena saya memiliki 10 orang yang kembali dari
tahun lalu. Tahun lalu cukup menguras tenaga. selama beberapa minggu pertama semuanya
sangat terputus-putus. Anggota tim tampak tidak termotivasi dan lelah. Bahkan, ada satu
waktu sejak awal ketika hampir separuh siswa sakit secara fisik atau kelelahan mental. Siswa
tampak tersesat dan tidak yakin tentang makna keseluruhan proyek.
Misalnya, sudah menjadi tradisi kami untuk bangun setiap pagi pada pukul 4:30 pagi
untuk berangkat ke lokasi penggalian pada pukul 5:00 pagi. Namun, selama minggu-minggu
pertama penggalian, hanya sedikit orang yang siap pada pukul 5, bahkan setelah beberapa
kali diingatkan.
Setiap tahun, dibutuhkan beberapa waktu bagi orang untuk belajar di mana mereka
cocok satu sama lain dan dengan tujuan penggalian. Para siswa semua berasal dari latar
belakang yang berbeda. Ada yang dari sekolah kecil, swasta, agama, dan lainnya dari
universitas negeri besar. <asing-masing hadir dengan agenda yang berbeda, keterampilan
yang berbeda, dan kebiasaan kerja yang berbeda. Satu orang mungkin seorang fotografer
yang baik, yang lain seorang seniman yang baik, dan yang lain seorang surveyor yang baik.
Itu merupakan tugas saya untuk menyelesaikan penggalian dengan sumber daya yang kami
miliki.
Pada akhir Minggu 2, saya mengadakan pertemuan untuk menilai bagaimana
keadaannya. Kami berbicara tentang banyak hal termasuk hal-hal pribadi, bagaimana
kemajuan pekerjaan kami, dan apa yang perlu kami ubah. Para siswa tampak menghargai
kesempatan untuk berbicara pada pertemuan ini. masing-masing menggambarkan keadaan
khusus dan harapannya untuk musim panas.
Saya memberi tahu siswa beberapa cerita tentang penggalian masa lalu; beberapa
cerita lucu, dan yang lain cerita tentang pencapaian untuk penyemangat. Saya berbagi minat
khusus saya dalam proyek ini dan bagaimana saya pikir kami sebagai sebuah kelompok dapat
menyelesaikan pekerjaan yang perlu dilakukan di situs bersejarah yang penting ini. Secara
khusus, saya menekankan dua poin: (a) bahwa mereka berbagi tanggung jawab untuk
keberhasilan hasil usaha, dan (b) bahwa mereka memiliki otoritas independen untuk
merancang, menjadwalkan, dan melaksanakan rincian tugas masing-masing. dengan direktur
dan staf senior lainnya yang tersedia setiap saat sebagai penasihat dan narasumber.
Mengenai masalah waktu keberangkatan, saya memberi tahu para peserta bahwa standar
waktu keberangkatan di penggalian adalah pukul 5:00 pagi.
Nah, tak lama setelah pertemuan kami, saya mengamati perubahan nyata dalam
sikap dan suasana kelompok. Orang-orang tampaknya menjadi lebih terlibat dalam
pekerjaan, kelelahan fisik dan mental berkurang, dan muncul persahabatan-persahabatan
baru. Semua tugas diselesaikan tanpa dorongan terus-menerus dan dalam semangat saling
mendukung. setiap pagi pukul 5:00 semua orang sudah siap untuk pergi.
Saya menemukan bahwa setiap tahun kelompok saya berbeda. hampir seolah-olah
masing-masing dari mereka memiliki kepribadian yang unik. mungkin itu sebabnya saya
merasa begitu tertantang. Saya mencoba untuk mendengarkan siswa dan menggunakan
kekuatan unik masing-masing dari mereka. Sungguh menakjubkan bagaimana para siswa ini
dapat berkembang dalam 8 minggu. Mereka benar-benar menjadi ahli arkeologi, dan
mereka mencapai banyak hal.
Tahun yang akan datang ini akan berbeda lagi karena 10 “veteran” akan kembali
mengikuti proyek ini.

Pertanyaan

1. Apakah ini contoh kepemimpinan transformasional? Jika ya, jelaskan alasannya!


Menurut saya, gaya kepemimpinan Dr. cook merupakan contoh gaya kepemimpinan
transformasional. Sesuai dengan definisinya, gaya kepemimpinan transformasional
merupakan sebuah gaya kepemimpinan yang dapat mengidentifikasikan perubahan yang
perlu dilakukan. Seorang pemimpin bergaya transformasional dapat memotivasi dan
menggerakkan setiap individu, kelompok maupun organisasi, agar dapat menjadi
mandiri dan bertanggung jawab secara independen. H al ini dapat dilihat dari
pengalaman ekspedisi Dr. cook. Sebelumnya mahasiswa yang mengikuti kegiatan tampak
lelah secara fisik dan mental. Mereka tampak tidak termotivasi dan dan mengalami sakit.
Melihat situasi ini Dr. cook tidak tinggal diam, ia lalu mengambil tindakan yang sangat
transformasional. Ia mengadakan pertemuan untuk membahas progress dan hal-hal
yang harus dievaluasi oleh anggotanya. Tak hanya itu, ia mengingatkan kewajiban dan
tanggung jawab dari masing-masing siswa. Hasilnya, para siswa tersebut dapat langsung
terlihat perubahannya, semua kewajiban dan tanggung jawabnya bisa dipenuhi, serta
terjalin persahabatan-persahabatan baru.

2. Apa kelebihan dan kekuatan yang dimiliki Dr. Cook dalam segi kepemimpinan?
Kelebihan Dr. cook sebagai pemimpin terdapat dalam kemampuannya dalam
menganalisa dan melakukan perubahan dalam timnya,sesuai dengan kondisi yang
dibutuhkan. Sesuai dengan tindakannya pada ekspedisi, ia melakukan diskusi dan
menganalisis serta mengevaluasi semua hal dari siswanya, sehingga dapat melakukan
perubahan menjadi lebih baik.
3. Apa visi yang dimiliki Dr. Cook untuk penggalian arkeologi tersebut?
Visinya adalah menyiapkan calon arkeolog masa depan. Dengan ekspedisi ini, ia ingin
mengajarkan kepada siswanya untuk menggali informasi secara ilmiah melalui penelitian
langsung. Para siswa alumni ekspedisi ini, dapat menjadi ahli arkeologi dan mencapai
banyak hal.

Anda mungkin juga menyukai