Materi
Nama Kelompok:
1. Nadya Nurazizah
2. Nurcayuni
Kelas 1B
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat SWT, yang mana atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya adapun judul materi
pada makahlah ini adalah “ TEORI – TEORI DALAM ALIRAN BARU” .
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada
dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan yang telah memberikan tugas terhadap kami.
Kami jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari study yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
saya khusunya dari pihak lain yang berkepentingan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................... 11
B. Saran ......................................................................................... 11
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai
berikut:
4
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
A. Pengajaran Proyek
1. Menurut kamus proyek berasal dari bahasa latin yangn berarti : maksud, rencana.
Membuat atau menentukan suatu masalah yang berarti guru dan murid membuat
rencana seputar masalah itu, yakni apa yang akan dilaksanakan : dipelajari, dibuat,
diamati, diselidiki, ditinjau, dikumpulkan, didramatisir, dan akhirnya dipamerkan
kepada orangtua murid
2. Sesuai dengan arti diatas proyek dapat dituturkan sebagai penjadian suatu kesulitan,
atau problem, sebab menghadapkan suatu masalah kepada murid, mengakibatkan
timbulnya berbagai soal diantaranya:
a. Mengenai apakah masalah itu?
b. Apa yang harus kita mengerti dengan masalah itu?
c. Apa yang penting dan apa yang kurang penting?
d. Bagaimana kita akan melaksanakan rencana itu?
e. Alat apakah yang kita miliki?
f. Buku apakah yang kita pakai sebagai sumber?
3. Proyek adalah suatu pengajaran atau suatu cara guru menjadikan pengajaran agar
murid megolahnya sendiri, yakni murid di bangkitkan semangatnya untuk aktif,
bekerja sendri, dan berkelompok, menyelidiki, mwmikirkan dan sebagainya.
Macam-macam Proyek
5
1. Proyek Total
Cara mengajar yang sama sekali berlainan dengan yang tersebut diatas ialah hilangnya
mata pelajaran pengajaran yang berdiri sendri-sendiri dan seluruhnya diberikan secara
proyek. Artinya setiap masalah mata pelajaran bersangkut paut satu sama lain
Mata pelajaran yang berdiri sendiri tidak ada. Pengajaran semacam ini dinamakan
Gesamtunterricht, totalitett, dan pengajaran pusat perhatian.
Cara ini memiliki berbagai kekurangan:
Karena pengajaran selalu diberikan secara itu saja, minat anak lambat laun
menjadi kendur, dan akhirnya hilang sama sekali.
Pengajaran proyek membutuhkan keaktifan anak yang sungguh-sungguh
sehingga anak menjadi lesuh.
Bebrapa mata pelajarankurang mendapat perhatian, misalnya, berhitung dan
sebagainya.
2. Proyek okasionil
Karena kedua cara itu memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka dipadukan, dalam
pengajaran proyek okasionil pengajaran bahasa, menghitung, menjaji, dan gerak badan
selaludiberikan secara lama. Mata pengajaran lainnya diberikan dalam bentukproyek
pada waktu-waktu tertentu, misalnya sekali dalam tiap triwulan. Jika tidak
adapengajaran proyek segala sesuatu berjalan seperti biasa secara lama. Perhatian dan
keaktifan akan selalu ada, karena pengajran proyek okasionil merupakan suatu uang
keluar dari kebiasaan sehari-hari dan menjadi suatu selingan yang menyenangkan
6
B. Taman Siswa dan INS
7
2. Perguruan pendidikan INS
Asas dan tujuan ruang lingkup perguruan pendidikan INS antara lain:
Berfikir logis dan rasional
Keaktifan atau kegiatan
Pendidikan masyarakat
Memperhatikan pembawaan anak
Mentang intelektualisme
C. Neuro Education/Neurosince
1. Neuro Education
Dampak post-modernism yang adalah wawasan tentang peta kompleksitas
pemikiran dan praktik intelektual yang kebenarannya bertolak dari rasio dan
pengetahuan melalui pengalaman menuntut kita memahami esensi pendidikan yang
adalah pengembangan penalaran tentang apa yang diketahui dan tidak diketahui
Penggunaan fungsi otak yang efektif dan efisien merupakan hasil dan proses
interaktif yang dinamis dengan lingkungan yang mencakup ciri-ciri fisik, mental, dan
emosional yang mengakibatkan integrasi yang terakselerasikan dari fuugsi otak dan
berakibat terhadap pemekaran kemampuan manusia secara optional
Paradigma baru kependidikan sebagai buah penelitian neuroscience didasarkan
pada asumsi bahwa manusia memiliki kemampuan tidak terbatas untuk belajar
sehingga memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menciptakan hal-hal yang
sifatnya baru.
8
2. Neurosience
Beribu kali pembedahan terhadap hemisplurectomies telah membuktikan
betapa kelenturan otak memiliki kemampuan untuk berubah dan menyesuaikan diri
secara dahsyat dalam perkembangannya. Ini adalah satu diantara banyak kemungkinan
dari janji penelitian neurosince terhadap masa depan perkembangan otak. Dengan
menjelajahi lebih lanjut konsep kelenturan otak, diharapkan akan ada temuan
bagaimana mewujudkan otak matang, dan juga sebaliknya apa yang menjadi efek
terhadap perkembangannya apabila terjadi kecelakaan yang menyebabkan trauma
tertentu. Para peneliti juga mengkaji sensor-sensor khusus yang mendeteksi, monitor,
dan analisis impuls-impuls, lain unutk berkomunikasi dengan cara-cara elektronik
yang lain.
Dalan berbagai temuan yang mengejutkan, telah dikemukakan berbagai ospek
yang mengembangkan otak, antara lain nutrisi yng baik, yang pada gilirannya
memengaruhi kegiatan belajar.
Selanjutnya, penelitian-penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar
mengubah bukan saja fungsi otak, tetapi juga struktur fungsi kognitif. Kejadian belajar
menjadikan hubbungan-hubungan cellular baru dan memperkuat hubungan yang
sudah ada menjadikan informasi terintegrasi dengan kemampuan yang ada. Kelenturan
otak menambah pengertian dari pertumbuhannya dalam menjelaskan fungsinya.
Sebagaimna diuraikan diatas, ternyata hasil penelitian neurosince memiliki
implikasi jamak, bukan saja terhadap praktik pendidikan untuk masyarakat, melainkan
juga terhadap perkembangan ilmunnya sendiri, dan menjadikan suatu orientasi baru
dalam pedagogikk (ilmu pendidikan) sehingga kni muncul istilah neuro education.
Perkembangan tersebut terjadi berawal dari berbagai hasil kajian neurosince yang
memiliki implikasi terhadap perkembangan ilmu. Menurut kajian neurosince, otak dan
kelenturannya berdampak luar biasa terhadap kehidupan sehariphari manusia.
Ternyata, huubungan antara riset dilabolatorium dan sekolah tidaklah searah.
Pemahaman tentang kelenturan otak telah membentuk cara baru dalam pembelajaran
dan hasil belajar. Kerja sama antara pendidikan dan ilmuwan kognitif akan
memperkaya bidang ini. Apabila pihak ahli pendidikan mengembangkan metode
intruksional atas dasar hasil riset, para peneliti pada gilirannya harus menilai apakah
cara-cara baru benar meningkatkan upaya belajar. Timbulnya wawasan baru yang
disebut neuro pendidikan (neuro education) adalah arena bagaimana penelitian
neurosince bisa memberikan masukan pada praktik pendidikan dan meningkatkan
9
ilmu yang disebut balajar ( the science of learning) inilah yang disebut temuan
berdasarkan kenyataan belajar mengajar guru ( evidence based findings to teaching
and learning). Guru dan pendidik harus bahwa otak berubah terus dengan adanya
pengalaman belajar bahwa dengan terbentuknya hubungan dari neuron otak
(connection) yang disebut synapse juga memperkuat dan merupakanbentuk hubungan
baru didaerah lain otak. Jadi, para ilmuwan neuro kognitif terus menerus
menghasilkan pemahaman baru dalam fungsi oksekutif otak.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Menurut kamus proyek berasal dari bahasa latin yangn berarti : maksud, rencana.
Membuat atau menentukan suatu masalah yang berarti guru dan murid membuat
rencana seputar masalah itu, yakni apa yang akan dilaksanakan : dipelajari, dibuat,
diamati, diselidiki, ditinjau, dikumpulkan, didramatisir, dan akhirnya dipamerkan
kepada orangtua murid
2. Sesuai dengan arti diatas proyek dapat dituturkan sebagai penjadian suatu kesulitan,
atau problem, sebab menghadapkan suatu masalah kepada murid,
3. Proyek adalah suatu pengajaran atau suatu cara guru menjadikan pengajaran agar
murid megolahnya sendiri, yakni murid di bangkitkan semangatnya untuk aktif,
bekerja sendri, dan berkelompok, menyelidiki, mwmikirkan dan sebagainya.
4. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
Perguruan taman siswa didirikan oleh KI Hadjar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1932
di Yogyakarta selanjutnya didirikan Taman indria (Taman Kanak- Kanak) dan kursus
guru, selanjutnya taman muda (taman SD) disusul taman dewasa merangkap taman
guru ( Mulo kweek school). Sekarang ini telah dikembangkan sehingga meliputi
taman madya, prasarjan, dan sarjana wiyata. Dengan demikian Taman siswa telah
meliputi semua jenjang persekolahan, dari pendidikan prasekolah, pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
5. Setelah kemerdekaan Indonesia, Moh syafei mengembangkan asas-asas pendidikan
INS menjadi dasar-dasar pendidikan Republik Indonesia. Dasar-dasar tersebut di
kembangkan dengan mengintegrasikan asas-asas ruang pendidikan INS, sila-sila daari
pancasila..
6. Neuro Education
Dampak post-modernism yang adalah wawasan tentang peta kompleksitas
pemikiran dan praktik intelektual yang kebenarannya bertolak dari rasio dan
pengetahuan melalui pengalaman menuntut kita memahami esensi pendidikan yang
adalah pengembangan penalaran tentang apa yang diketahui dan tidak diketahui
11
7. Neurosience
B. SARAN
12
Daftar Pustaka
https://www.google.com/search?q=contoh+latar+belakang+makalah+YANG+BERJUDUL+T
EORI+TEORI+DALAM+ALIRAN+BARU&ei=tkYoY4iYGLWLseMPlcqP4AM&ved=0ah
UKEwiIy_KH1aD6AhW1RWwGHRXlAzwQ4dUDCA0&oq=contoh+latar+belakang+makal
ah+YANG+BERJUDUL+TEORI+TEORI+DALAM+ALIRAN+BARU&gs_lcp=Cgxnd3Mtd
2l6LXNlcnAQDDoKCAAQRxDWBBCwAzoHCAAQsAMQQzoFCAAQgAQ6BggAEB4Q
FjoFCCEQoAE6CAghEB4QFhAdOgcIIRCgARAKOgQIIRAVSgQIQRgASgQIRhgAULAQ
WI-
DAWCwlgFoAXAAeAKAAakEiAHQTpIBDTAuMjMuMTIuNy4xLjGYAQCgAQHIAQrA
AQE&sclient=gws-wiz-serp
13