Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH MESIN PRODUKSI

Mesin Frais (Milling)

Disusun Oleh :

Sigit Sumantri

7119091025

FAKULTAS TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin…

Puji syukur penyusun panjatkan kepada allah SWT kerena rahmat dan

pertolongan – Nya. Tugas pembuatan makalah tentang Mesin frais ini telah selesai,

penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan makalahini.

Makalah ini berisi mulai dari definisi Mesin Frais, klasifikasi beserta contoh dan

bagaimana cara mengoperasikannya. Penyusun berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi parapembaca.

Amin

Medan, 2 Oktober 2022

Sigit Sumantri

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTARISI.............................................................................................................iii

DAFTARGAMBAR.................................................................................................v

BABI PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1. Latar Belakang...........................................................................................1

1.2. Tujuan........................................................................................................2

BABII PEMBAHASAN...........................................................................................3

2.1 Dasar Teori Mesin Frais(millingmachine)..................................................3

2.2 Jenis-JenisMesin Frais................................................................................4

2.3 Bagian-Bagian Dari MesinFrais.................................................................7

2.4 Bagian- bagian utama mesin fraisdanfungsinya.........................................9

2.5 FungsiMesin Frais.....................................................................................12

2.6 PerlengkapanMesin Frais..........................................................................13

2.7 Macam – MacamPahat Frais.....................................................................16

2.8 Cara Kerja Mesin Frais(MillingMachine).................................................17

2.9 Jenis – Jenis PengerjaanMesin Frais.........................................................18

2.10 Teknikpengefraisan.................................................................................18

iii
2.11 Perencanaan Perhitungan padamesin frais..............................................19

BABIII PENUTUP................................................................................................26

3.1. Kesimpulan........................................................................................26

3.2. Saran..................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................28

iv
DAFTAR GAMBAR

- Gambar 2.7 Knee/lutut............................................................................................

- Gambar 2.8 Alas Mesin..........................................................................................

- Gambar 2.9 Arbor...............................................................................................

- Gambar 2.10 Stub arbor.....................................................................................

- Gambar 2.11 Collet chuck..................................................................................

- Gambar 2.12 Ragum/Catok................................................................................

- Gambar 2.13 Meja putar (Rotary Table)............................................................

- Gambar 2.14 Kepala pembagi............................................................................

- Gambar 2.15 Macam-macam klem....................................................................

- Gambar 2.16 Pelat/piring pembagi dengan alur V.............................................

- Gambar 2.17 Kepala pembagi universal............................................................

- Gambar 2.18 Pelat/piring pembagi.....................................................................

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mesin Milling ditemukan oleh Eli Whitney sekitar tahun 1818. Mesin Milling ini
melakukan operasi produksi suku cadang duplikat yang pertama dengan pengendali
secara mekanik arah dan gerakan potong dari perkakas mata potong jamak yang
berputar. Mesin Milling melemparkan logam ketika benda kerja dihantarkan terhadap
suatu pemotong yang berputar. Pemotong Milling memiliki satu deretan mata potong
pada kelilingnya yang masing-masing berlaku sebagai pemotong tersendiri pada daur
putaran. Benda kerja dipegang pada meja yang mengendalikannya, antaranya terdapat
pemotong mesin Millingtersebut.

Mesin Milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas dari
segala mesin perkakas. Permukaan yang datar maupun berlekuk dapat dimesin dengan
penyelesaian dan ketelitian istimewa. Pemotong sudut, celah, roda gigi,dan ceruk dapat
dapat digunakan dengan menggunakan berbagai pemotong. Pahat gurdi, peluas lubang,
dan bor dapat dipegang dalam soket arbor dengan melepaskan pemotong dan arbor.
Karena semua gerakan meja mempunyai penyetelan mikrometer, maka lubang dan
pemotongan yang lain dapat diberi jarak secara cepat.

Operasi pada umumnya dilakukan oleh ketam, gurdi, mesin pemotong roda gigi,
dan mesin peluas lubang dapat dilakukan pada mesin milling. Mesin ini membuat
penyelesaian dan lubang yang lebih baik sampai pada batas ketelitian dengan jauh lebih
baik daripada mesin sekrap. Pemotong berat dapat diambil tanpa banyak merugikan
pada penyelesaian atauketepatannya.

1
1.2 Tujuan

- Mengetahui apa itu mesinmilling


- Mengetahui prinsip kerja mesinMilling.
- Mengetahui bagian-bagian dari mesin milling beserta fungsinyamasing-masing.
- Mengetahui jenis dan macam-macam mesinMilling.
- Mengetahui jenis alat bantu yangdigunakan.
- Dapat merencanakan perhitungan pada mesinmilling

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori Mesin Frais (millingmachine)

Mesin frais merupakan salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan
suatu benda kerja dalam permukaan sisi datar, tegak, miring, bahkan alur roda gigi.
Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan
menggunakan pisau milling (cutter) pemasukan media dikembangkan, computer
processing power dan kapasitas memori terus meningkat, dan mesin-mesin NC dan CNC
berangsur-angsur dirubah dari level perusahaan yang besar ke level perusahaan yang
medium (menengah).
Pengerjaan logam dalam dunia manufacturing ada beberapa macam, mulai dari
pengerjaan panas, pengerjaan dingin, hingga pengerjaan secara mekanis. Pengerjaan
mesin mekanis loagam biasanya digunakan untuk pengerjaan lanjutan maupun
pengerjaan finishing, sehingga dalam pengerjaan mekanis dikenal beberapa prinsip
pengerjaan, salah satunya adalah pengerjaan perataan permukaan dengan menggunakan
mesin frais atau biasa juga disebut mesin milling.

Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila
dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabakan karena selain
mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian
yang istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai
dengan dimensi yang dikehendaki.

Mesin frais adalah salah satu jenis mesin perkakas yang mampu melakukan bebagaimacam
tugas dibandingkan dengan mesin perkakas lainya. Permukaan yang datarmaupun yang belekuk,
dapat diproses dengan mesin ini dengan ketelitian yang tinggi,termasuk pemotongan
sudut, celah, roda gigi, dan ceruk juga dapat diproses dengan baik menggunakan mesin
ini. Bila alat pemotong dan bornya dilepas maka dapatdigunakan untuk pahat gurdi, alat
pembesar lubang,dan bor. Karena mesin inidilengkapi mesin penyetel micrometer untuk

3
mengatur gerakan dari mejanya, maka lubang dan pemotongan yang lain dapat diberi
jarak secara tepat.

Mengefrais adalah mengerjakan logam dengan mesin yang menggunakan


pemotong yang berputar yang mempnyai sejumlah mata poting.Ada dua jenis pahat frais
yang paling banyak digunakan yaitu : horizontal, pahat frais dipasang pada sumbu utama
horizontal.Yang kedua vertikal pahat frais dipasang pada ujung spindel vertikal.Frais
atau milling horizontal merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang
pengerjaannya atau kenyataannya dilakukan dengan menggunakan pahat yang berputar
oleh poros spindel mesin.Pahat frais (milling cutter)termasuk jenis pahat bersisi potong
banyak(multiple point tool).

2.2 Jenis-Jenis Mesin Frais

1) Mesin frais tegak (vertikal)


Mesin frais tegak adalah suatu mesin frais yang arbornya tegak (vertikal)
seperti gambar , sedang mejanya dapat bergerak kearah
a. memanjang/longitudinal
b. melintang /cross slide dan naikturun

Gambar 2.1 Mesin frais tegak

4
Bagian-bagian mesin frais tegak:
a. Spindel e. Engkol ke arah memanjang
b. Kepala f. Engkol ke arah naik dan turun
c. Tuas otomatis g. Alas mesin
d. Kolom h. Handel ke arah melintang

2) Mesin frais mendatar(horizontal)


Mesin frais horisontal, dibedakan lagi menurut fungsinya yaitu:
a. Mesin frais sederhana (Plain millingmachine)
b. Mesin frais universal (Universal millingmachine)

Mesin frais mendatar/horisontal adalah suatu mesin frais yang arbornya


mendatar seperti gambar , sedang mejanya dapat bergerak kearah
a. memanjang/longitudinal
b. melintang /cross slide dan naikturun

Gambar 2.2 Mesin frais horisontal (sederhana)

5
Bagian-bagian mesin frais horizontal diantaranya:
a. Lengan penahan arbor l. Ulir pendukung
b. Tuas otomatis meja memanjang m. Alas bodi
c. Meja/bedmachine n. Tuas pengunci sadel
d. Handel penggerak meja o. Tuas kecepatan arah otomatis
meja melintang
memanjang
e. Tuas pengunci meja mesin p. Dudukan meja/bede machine
f. Handel penggerak meja melintang q. Body Machine
g. Tuas pengatur feeding r. Tiang (colom)
h. Tuas pengatur feeding s. Spindel mesin
i. Engkol untuk ke arah naik/turun t. Lengan msin
j. Engkol untuk ke arah naikturun u. Lengan penahan arbor
k. Lutut v. Tombol ON/OF
3) Mesin fraisuniversal
Mesin frais universal adalah suatu mesin frais dengan kedudukan
arbornya mendatar dan gerakan mejanya dapat kearah
memanjang/longitudinal, melintang/ cross slide, naik turun dan dapat
diputar membuat sudut tertentu terhadap body mesin. (gambar 2.3)

Gambar 2.3 Mesin frais universal

6
Bagian-bagian mesin frais universal:
a. Lengan k. Tuas penguncimeja
b. Penyokongarbor l. Tabungpendukung
c. Tuasotomatis m. Lutut (knee)
d. Nokpembatas n. Tuas penguncisadel
e. Mejamesin o. Alasmeja
f. Engkol ke arah memanjang p. Tuas perubah kecepatan motor listrik
g. Tuaspengunci S. Tuas penunjuk kecepatanputaran
h. Bautpenyetel T. Tiang(colom)
i. Engkol ke arah melintang U. Spindel mesin
j. Engkol untuk ke arah naikturun V. Tuas untuk menjalankan spindel

2.3 Bagian-Bagian Dari Mesin Frais

Berdasarkan pada mesin sekrap terdapat bagian-bagian yang ada pada mesin frais.
Adapun bagian-bagian dari mesin sekrap antara lain yang terdiri dari beberapa
bagiankomponen (lihat gambar) sebagai berikut:

Gambar 2.4 bagian-bagian mesin frais

7
A. Lengan, untuk memindahkanarbor.

B. Penyokongarbor.

C. Tuas, untuk menggerakan meja secaraotomatis.

D. Nok pembatas, untuk membatasi jarak gerakanotomatis.

E. Meja mesin, tempat untuk memasang benda kerja dan perlengkapanmesin.

F. Engkol, untuk menggerakan meja dalam arahmemanjang.

G. Tuas penguncimeja.

H. Baut penyetel, untuk menghilangkan getaranmeja.

I. Engkol, untuk menggerakan meja dalam arahmelintang.

J. Engkol, untuk menggerakan lutut dalam arahtegak.

K. Tuas untuk menguncimeja.

L. Tabung pendukung dengan bang berulir, untuk mengatur tingginyameja.

M. Lutut, tempat untuk kedudukan alasmeja.

N. Tuas, untuk menguncisadel.

O. Alas meja, tempat kedudukan untuk alasmeja.

P. Tuas untuk merubah kecepata motorlistrik.

Q. Engkolmeja

R. Tuas untuk mengatur angka kecepatan spindle dan pisaufrais.

S. Tiang untuk mengatur turun-naiknyameja.

T. Spindle untuk memutar arbor dan pisaufrais.

U. Tuas untuk menjalankanmesin.

8
2.4 Bagian- bagian utama mesin frais danfungsinya
Mesin frais kontruksinya berbeda-beda, tetapi pada prinsipnya mesin ini
mempunyaibeberapa komponen utama, yaitu:
a. Kolom mesin/badanmesin
Badan mesin ini adalah berdiri tegak dan kokoh karena ia dipakai sebagai
patokan dan merupakan dudukan dan rumah dari roda gigi. Selain dari itu juga akan
jadi dudukan dari sumbu utama, bahkan untuk jadi dudukan motor dan puli-pulinya
itulah ditempatkan.Bagian depan yang dikerjakan secara masinal, adalah bebentuk
ekor burung tegak yaitu untuk gerak turun naiknya knee yang membawa sadel dan
meja. Pada bagian sebelah atas kolom inidipasang
sumbu utama/spindel untuk dudukan dan membawa arbor sebagai pemegang dari
pisau frais itu sendiri, sehingga dapat berputar. Pada bagian atas juga dibuat alur ekor
burung mendatar yaitu untuk dudukan lengan, dan arm ini dapat didorong maju
ataupun mundur untuk mencapai kedudukan tertentu.
b. Arm/lenganmesin
Seperti dikatakan di atas bahwa lengan itu letaknya di bagian paling atas dari
badan mesin dan bawahnya mempunyai bentuk ekor burung yang pas kepada alur ekor
burung pada badan mesin, lengan ini dapat dikunci dan dilepas untuk kebutuhan
tertentu. Pada lengan ini dapat dipasang dukungan arbor (suport arbor) yang
mempunyai alur ekor burung pas kepada lengan tadi dan ia dapat dikunci pada posisi
tertentu, sehingga cocok untuk kebutuhan pekerjaan tertentu.Pada beberapa jenis mesin,
pendukung arbor ini jumlahnya ada yang satu ada yang dua buah untuk lebih kokohnya
dukungan terhadap arbor.
c. Table/mejamesin
Meja ini letaknya adalah di atas sadel, bentuknya segiempat panjang dan
mempunyai alur-alur T yang berfungsi untuk penempatan baut dan mur T yang
berfungsi sebagai pengikat.Untuk jenis mesin tetentu meja ini dapat diatur 0 samapai
45 derajat, miring ke kiri atau kekanan.

9
Pergerakan ke kiri atau ke kanan dari meja ini dengan bantuan memutar sumbu
transportir yang mempunyai kisar tertentu, yaitu ada yang 5 atau 6 mm ada juga yang
berukuran inchi. Apabilaperlu meja ini dapat dikunci kepada sadel dan untuk
pengefraisan dengan pemakanan menurun/Climb milling, maka pada meja mesin ini
dipasang backlash eliminator untuk menahan loncatan dari meja karena pemakanan.

Gambar 2.5 Meja mesin Frais


d. Sadel/dudukanmeja
Sadel ini bentuknya persegi artinya mempunyai ukuran lebar sama dengan ukuran
panjangnya, dan sadel ini mempunyai alur ekor burung yang pas kepada lutut ,
sehingga sadel ini dapat bergerak mundur maju searah dan sejajar dengan
gerakanlengan tadi, jadi sadel ini gerakannya tidak bisa kearah kiri atau kearah kanan,
artinyahanya dua arah saja yaitu mundur maju dan sadel ini dapat dikunci kepada lutut
apabiladiperlukan.
Di bagian atas dari sadel ini dibuat alur T melingkar 360 derajat, dengan
tujuanuntuk membautkan meja kepada sadel agar kokoh, dan alur bentuk melingkar ini
yang memungkinkan meja diputarbeberapaderajat menurut kebutuhantertentu. Dan
penunjukan besarnya derajat terdapat pada permukaan sadel itu sendiri.Di
ataspermukaan sadel itu juga dipasang handel pembalik arah gerakan otomatis dari
meja.

10
Gambar 2.6 Sadel Mesin Frais sadel

e. Knee/Lutut
Lutut ini adalah mempunyai dua alur ekor burung yang saling tegak lurus, yaitu
satu alur dipaskan kepada kolom dan satunya lagi dipaskan kepada sadel itu tadi.Lutut
ini berbentuk rongga, dan dalam rongga itulah dipasang roda-roda gigi untuk gerakan
otomatis, mundur maju, naik turun dan kiri kanan. Gerakan dari lutut ini hanya dua
arah yaitu turun dan naik saja, lutut ini juga dapat dikuncikan kepada kolom, agar
kukuh pada waktupengefraisan.

Knee/lutut
Gambar 2.7 Knee/lutut
f. Alas mesin
Alas mesin ini letaknya sama dengan namanya yaitu alas, artinya bagian paling
bawah dari mesin, alas ini berfungsi untuk menumpu seluruh beban yang ada pada

11
mesin, seperti berat mesin ditambah berat bahan yang dikerjakan dan berat
perlengkapan yang dipakai serta berat dari alas itu sendiri.Pada alas mesin ini
dibuatrongga sebagai bak penampung, yaitu untuk menampung cairan pendingin.
Pompa air untuk mengalirkan cairan pendingin kepada cutter dan benda kerja, juga
dipasang pada alas ini untuk membuat sirkulasi air pendingin itu tadi.

Gambar 2.8 Alas Mesin


2.5 Fungsi MesinFrais
Dengan berbagai kemungkinan gerakan meja mesin frais, dapat digunakan untuk
membentuk bidang-bidang pada benda kerja diantaranya:
a. Bidang ratadatar
b. Bidang rata miringmenyudut
c. Bidangsiku
d. Bidangsejajar
e. Alur lurus atau melingkar
f.Segi banyak beraturan atautidak
Selain benda kerja tersebut diatas, ada beberapa bentuk lain dari benda-benda yang lebih
banyak dipakai, bentuk benda ini bergantung kepada bentuk pisaunya dan gerakan-gerakan
yang diberikan kepada benda tersebutdan juga peralatan yang dipergunakan untuk
mengerjakan pekerjaan tersebut, di antaranya yaitu:
a. Roda gigilurus
b. Roda gigihelik
c. Roda gigipayung

12
d. Roda gigi cacing
e. Nok/eksentrik
f. Ulir scolor (ulir pada bidangdatar)
g. Ulir cacing yang mempunyai kisar besar dan tidak mampu dikerjakan di mesinbubut.

2.6 Perlengkapan Mesin Frais


Untuk menunjang berbagai macam jenis pekerjaan pada mesin frais, mesin ini
dilengkapi beberapa perlengkapan diantaranya:
- Arbor
Arbor digunakan sebagai dudukan alat potong/pisau (mantel, side and face,
slitting saw dll) yang dipasang pada spindel utama pada posisi mendatar
(horisontal). Gambar 2.9

Gambar 2.9 Arbor

- Stub Arbor
Stub arbor digunakan sebagai dudukan alat potong/pisau (Face mill, Shell
endmill dll), yang dipasang pada spindel utama atau tegak. Jadi posisinya dapat
dipasang dalam posisi mendatar (horisontal) atau tegak vertikal. Gambar 2.10

Gambar 2.10 Stub arbor

13
- ColletChuck
Collet chuck digunakan sebagai pengikat alat potong/pisau (End mill, Slot drill
dll), yang dipasang pada spindel utama atau tegak. Jadi posisinya dapat dipasang
dalam posisi mendatar (horisontal) atau tegak vertikal. Gambar 2.11

Gambar 2.11 Collet chuck


- Ragum/Catok (Vice)agum digunakan untuk mengikat benda kerja pada saat pengefraisan.
Pemasangan ragum diikatkan pada meja/bed mesin. Jenis ragum ini ada beberapa
jenis,diantaranya: Ragum rata (Vice plate) (Gambar 2.12), Ragum putar (Swivel Vice)(dan

Gambar 2.12 Ragum/Catok


- Meja Putar (RotaryTable)
Meja putar (Rotary Table) digunakan untuk membagi jarak-jarak lubang, alur,
radius (melingkar) dan bentuk-bentuk segi banyak. (Gambar 2.13).

Gambar 2.13 Meja putar (Rotary Table).

14
- Kepala Pembagi (DividingHead)
Kepala pembagi (dividing head) adalah peralatan mesin frais yang
digunakan untuk membentuk segi-segi yang beraturan pada poros benda kerja .
Peralatan ini biasanya dilengkapi dengan plat pembagi yang berfungsi untuk
membantu pembagian yang tidak dapat dilakukan dengan pembagian langsung.
(Gambar2.14).

Gambar 2.14 Kepala pembagi.

- Penjepit/KlemMesin
Klem Mesin ini digunakan untuk memegang/menjepit benda kerja yang tidak dapat
dijepit pada ragum, yang umumnya benda panjang atau lebar.Penjepitan langsung
benda kerja itu ditaruh di meja mesin frais bila slindris ditaruh pada alur meja,
bilalebih ditempatkan sesuaidengankemampuan langkahkerja sehubungandengan
jangkauan pisau frais (cutter).Berbagai bentuk klem mesin dapat dilihat pada gambar
2.15 berikut ini.

Gambar 2.15 Macam-macam klem

15
2.7 Macam – Macam PahatFrais

Ada bermacam – macam pahat pada mesin frais. Berikut ini jenis pahat frais adalah:

- Pahat Silindris

Pahat ini digunakan untuk menghasilkan permukaan horizontal dan dapat


mengerjakan permukaan yang lebar dan pekerjaan berat

- Pahat Muka danSisi

Pahat ini memiliki gigi potong di kedua sisinya digunakan untuk menghasilkan
celah dan ketika digunakan dalam pemsangan untuk menghasilkan permukaan
rata, kotak, hexadiagonal, dan lain-lain. Untuk ukuran yang besar, gigi dibuat
terpisah dan dimasukkan kedalam badan pahat. Keuntungan ini memungkinkan
cutter dapat dicabut dan dipasang jika mengalami kerusakan.

- SlottingCutter

Pahat ini hanya memiliki gigi di bagian kelilingnya dan pahat ini digunakan
untuk pemotongan celah dan alur pasak

- Metal SlittingSaw

Pahat ini memiliki gigi hanya di bagian keliling saja, atau memiliki gigi
keduanya di bagian keliiling dan sisinya saja. Digunakan untuk memotong
kedalaman celah dan untuk pemotongan panjang dari material. Ketipisan pahat
bermacam macam, dari 1mm – 5mm, dan ketipisan pada bagian tengah lebih
tipis dari bagian tepinya, hal ini untuk mencegah pahat untuk terjepit dicelah.

- FraisUjung

Biasanya berukuran dari diameter 4mm – 40 mm

16
- Shell andMill

Kelopak ujung frais dibuat untuk disesuaikan di bar pendek yang dipasang di
bagian poros. Kelopak frais ujung lebih mudah untuk diganti dari pada frais
ujung padat atausolid.

- FraisMuka

Pahat ini dibuat untuk mengerjakan pemotongan berat dan juga digunakan untuk
menghasilkan permukaan yang datar. Ini lebih akurat dari pada Sylindrical Slab
Mill atau Frais Slab Silindris. Frais muka memiliki gigi diujung muka dan
kelilingnya. panjang dari gigi dikelilingnya selalu kurang dari separuh diameter
dari pisaunya.

- Tee SlotCutter

Pahat ini digunakan untuk frais celah awal, suatu celah atau alur harus dibuat
pada benda kerja sebelum pahat digunakan.
2.8 Cara Kerja Mesin Frais (MillingMachine)

Pengerjaan yang terjadi dimesin frais horizontal. Benda kerja dijepit di suatu ragum
mesin atau peralatan khusus atau dijepit di meeja mesin frais. Pemotongan dikerjakan
oleh pemakanan benda kerja di bawah suatu pahat yang berputar.Tenaga untuk
pemotongan berasal dari energy listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah
motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu
transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.

Adapun langkah – langkah sebelum melakukan pengefraisan, yaitu:

A. Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan dan benda kerja


B. Mengukur benda kerja dengan menggunakan caliper dan menghaluskansedikit
C. permukaanya dengan menggunakan kikir.
D. Mengatur putaran spindel yang sesuai untuk jenis bendakerja

17
E. Menempatkaan benda kerja yang akan di frais pada mejakerja
F. Mencari titik permukaan/titik nol dan kemudian melakukan pemakananuntuk
G. masing – masingsisi.
H. Mengatur ketebalanpemakanan
I. Mencatat waktu yang diperlukan untuk satupemakanan
J. Mencatat keadaan akhir bendakerja

2.9 Jenis – Jenis Pengerjaan MesinFrais

- Menfrais Datar : Pengerjaan yang dilakukan untuk membuat datar permukaan


bendakerja
- Menfrais Sudut : Pengerjaan yang dilakukan untuk membentuk sudutdengan
kemiringan tertentu pada bendakerja
- MenfraisAlur Bentuk atau ukuran pahat frais yang digunakanuntuk
menfrais alur adalah tergantuk dari bentuk aluritu.

- Menfrais AlurT

Menfrais alur T adalah pengerjaan dasar menfrais untuk membentuk alur T


atau langkah pertamanya yaitu benda kerja dijalankan dengan alur kemudian
alur T nya digunakan frais Alur T

- Menfrais Ekor Burung

Pengerjaan datar menfrais untuk membentuk alur atau celah ekor burung
2.10 Teknikpengefraisan

Teknik pengefraisan tergantung dari jenis mesin frais dan posisi alat potong. Ada 2

macam teknik pengefraisan, yaitu:

- PengefraisanSisi

Sisi mata potong sejajar dengan permukaan bidang benda kerja. Teknik ini

18
menggunakan mesin frais datar.

- PengefraisanMuka

Isi mata potong tegak lurus terhadap bidang permukaan benda kerja. Pahat
frais mempunyai mata potong sisi dan muka yang keduanya dapat melakukan
pemotongan secara bersamaan. Pengefraisan ini menggunakan mesin frais tegak.
2.11 Perencanaan Perhitungan pada mesinfrais

- Kecepatan potong (Cutting speed) – Cs


Pada saat proses pengefraisan berlangsung, cutter berputar memotong benda
kerja yang diam dan menghasilkan potongan atau sayatan yang menyerupai chip,
serpihan-serpihan tersebut dapat juga berbentuk seperti serbuk (tergantung dari
bahan). Kemampuan mesin menghasilkan panjang sayatan tiap menit disebut
kecepatan potong (sayat), yang diberi symbol Cs(Cutting Speed). Apabila ukuran
diameter alat potong dan kecepatan putaran mesin diketahui, maka untuk mencari
kecepatan pemotong rumusnyaadalah:
Cs = π. d . n ( m/menit )
Keterangan:
Cs =Cutting Speed ( m/menit )
d = Diameter Cutter ( mm )
n = Putaran Spindle ( Rpm )
π = Konstanta ( 3,14 )

Pada prinsipnya kecepatan pemotongan suatu material tidak dapat dihitung


secara matematis. Karena setiap material memiliki kecepatan potong sendiri-
sendiri berdasarkan karakteristiknya dan harga kecepatan potong dari tiap
material ini dapat dilihat didalam table yang terdapat didalam buku atau
referensi.Untuk lebih jelasnya mengenai harga kecepatan potong dari tiap
material dapat dilihat pada table dibawah ini.

19
Tabel 4.1 Kecepatan Potong Untuk Beberapa Jenis Bahan.

No Bahan Benda Kerja Cs ( m/ menit )

1 Kuningan, Perunggu keras 30 – 45

2 Besi tuang 14 – 21

3 Baja >70 10 – 14

4 Baja 50-70 14 – 21

5 Baja 34-50 20 – 30

6 Tembaga, Perunggu lunak 40 – 70

7 Allumunium murni 300 – 500

8 Plastik 40 - 60
- Kecepatan Putaran Mesin (Spindle Machine)
Sebagaimana telah dijelaskan pada materi mesin bubu, yang dimaksud kecepatan
Putaran Mesin adalah, kemampuan kecepatan putaran mesin dalam satu menit.
Dalam hal ini mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah
ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa diatur dalam proses
penyayatan adalah putaran mesin/benda kerja. Dengan demikian rumus untuk
menghitung putaran adalah:

Rpm

Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda


kerja dalam millimeter, maka rumus menjadi:
1000Cs
n Rpm
.d
Keterangan:
n = Putaran Spindle (rpm )
Cc = Kecepatan potong ( m/menit )

20
D = Diameter cutter ( mm )
π = Konstanta ( 3,14)
n = 119,42 ≈ 119rpm
Hasil perhitungan di atas pada dasarnya sebagai acuan dalam menyetel putaran
mesin agar sesuai dengan putaran mesin yang tertulis pada tabel yang ditempel di
mesin tersebut.Artinya, putaran mesin aktualnya dipilih dalam tabel pada mesin
yang nilainya paling dekat dengan hasil perhitungan di atas.
- KecepatanPemakanan (Feeding)
Pada umumnya mesin frais, dipasang tabel kecepatan pemakanan atau feeding
dalam satuan mm/menit. Jadi misalnya pada mesin disetel besar kecepatan
pemakannya 28; artinya kecepatan pemakanan pisau frais sebesar 28 mm/menit.
Makin kecil kecepatan pemakanan pisau frais, kekasarannya makin rendah atau
lebih halus. Tabel besar pemakanan pada mesin baru berlaku jika mesin frais
tersebut dijalankan dengan cara/ mode otomatis.
Menghitung kecepatan pemakanan/feeding= F (mm/menit)
F (mm/men) = f (mm/putaran) x n ( put/menit)
Dimana, f adalah bergesernya pisau frais (mm) dalam satu putaran.
- Sistem Pembagian (Devider Head)
Di dalam mesin frais atau milling machine, selain mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan pengefraisan rata, menyudut, membelok, mengatur dsb, dapat pula
mengerjakan benda kerja yang berbidang-bidang atau bersudut-sudut.Yang
dimaksud benda kerja yang berbidang-bidang ialah benda kerja yang
mempunyai beberapa bidang atau sudut atau alur beraturan misalnya segi
banyak beraturan, batang beralur, roda gigi, roda gigi cacing, dan sebagainya.
Untuk dapat mengerjakan benda-benda kerja tersebut di atas, mesin frais
dileng-kapi dengan kepala pembagi dan kelengkapannya. Kepala pembagi ini
berfungsi untuk membuat pembagian atau mengerjakan benda kerja yang
berbidang-bidang tadi dalam sekali pencekaman.

21
Dalam pelaksanaannya, operasi tersebut di atas ada lima (lima) cara, yang
merupakan tingkatan cara pengerjaan, yaitu:
a. Pembagian langsung (direct indexing)
Yang dimaksud dengan pembagian langsung adalah, cara mengerjakan benda
kerja dibagi menjadi berbidang-bidang dengan cara pembagian langsung, yang
dilakukan dengan memutar spindel kepala pembagi yang mengacu pada alur-
alur/lubang-lubang pelat pembagi.
Kepala pembagi langsung, pada umumnya dilengkapi beberapa pelat/piring
pembagi yang beralur V atau berlubang-lubang yang dapat diganti dan
dipasang langsung pada spindel.Dibawah diperlihatkan kepala pembagi
langsung denganalur
Pelat/piring pembagi dengan alur V pada umumnya memilki jumlah alur yang
genap, diantaranya ada yang beralur 24 dan 60 (Gambar 2.16).

Gambar 2.16 Pelat/piring pembagi dengan alur V

Untuk pelat pembagi beralur 24 dapat dipergunakan untuk pembagian: 2, 3, 4,


6, 12,dan 24. Untuk mempermudah menempatkan posisi yang baru, pada
umumnya pelat pembagi mempunyai angka jumlah pembagian yang dapat
dibuat. Rumus untuk pembagian langsung adalah:
Jumlah alur V pada pelat pembagi
Jumlah alur = Jumlah bidang yang akan dibuat

22
Sedangakan pelat pembagi dengan lubang-lubang, mempunyai satu lingkaran
lubang dan terdapat pula angka-angka yang menyatakan nomor lubang itu.
Cara kerjanya sama dengan plat pembagi beralur V, hanya saja fungsi
pengunci indeks diganti dengan pen indeks.

Jadi untuk mengerjakan setiap bidang, maka spindel kepala pembagi


(benda kerja) diputar sebanyak 3 alur, dan pengunci indeks dimasukkan pada
alur keempat bila dihitung dari tempat semula.Atau sebaiknya, pengunci indeks
ditempatkan pada angka yang sesuai dengan pembagian yang dikehendaki.

b. Pembagian sederhana (simple indexing)


Melakukan pembagian dengan kepala pembagi langsung, jumlah pembagian
dan sudut putarnya sangat terbatas. Untuk jumlah pembagian dan sudut putar
banyak, digunakan kepala pembagi universal (Gambar 2.17).

Gambar 2.17 Kepala pembagi universal

Kepala pembagi jenis ini terdiri dari dua bagian utama yaitu, roda gigi cacing
dan ulir cacing.Perbandingan antara jumlah gigi cacing dengan ulir cacing
disebut ratio.Ratio kepala pembagi pada umumnya 1:40 dan 1:60, akan tetapi
yang paling banyak digunakan adalah yang rationya 1: 40. Artinya, satu
putaran roda gigi cacing memerlukan 40 putaran ulir cacing.Dalam
pelaksanaannya untuk membuat segi-segi nberaturan, kepala pembagi universal
dapat digunakan untuk pembagian langsung.Namun apabila pembagian tidak
dapat dilakukan dengan system pembagian langsung, pembagiannyadapat

23
dilakukan menggunakan bantuan pelat/piring pembagi (Indexsing plate), yang
diputar dengan engkol kepala pembagi(Indexs Crank) dan dibatasi dengan
lengan/gunting penepat.

Gambar 2.18 Pelat/piring pembagi

Fungsi dari indexing plate ini adalah untuk menempatkan pemu-


taran/pembagian benda kerja yang diinginkan. Dengan lubang-lubang yang
ada pada indeksing plate itulah dapat menempatkan pembagian benda kerja
sesuai dengan yang diinginkan. Dengan demikian, semakin banyak lingkaran
lubang yang ada, makin banyak pula kemungkinan benda kerja dapat
membuat segi nberaturan lebih banyak. Pembuatan/pembagian benda kerja
yang dapat dilaksanakan dengan lubang-lubang yang ada, inilah yang disebut
pembagian sederhana. Sedangkan engkol pembagi (Indexs Crank) berfungsi
untuk memutar batang ulir cacing. Lengan penempat gunanya untuk
menempatkan pen indeks. Pada beberapa kepala pembagi, ulir cacing dapat
diputar lepas dari roda gigi cacing.
Kepala pembagi universal biasanya dilengkapi dengan 3 buah pelat pembagi,
tetapi ada juga yang hanya mempunyai 2 buah. Jumlah lubang setiap
lingkaran harus dipilih untuk pembagian yang mungkin dibuat dalam
hubungannya dengan ulir cacing pada kepalapembagi.

24
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Mesin frais adalah salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan suatu benda
kerja dalam permukaan sisi datar, tegak, miring, bahkan alur roda gigi. Mesin perkakas
ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan pahat
milling (cutter) pemasukan media dikembangkan, computer processing power dan
kapasitas memori terus meningkat, dan mesin-mesin NC dan CNC berangsur-angsur
cara kerja dari mesin frais adalah Benda kerja dijepit di suatu ragum mesin atau
peralatan khusus atau dijepit di meeja mesin frais. Pemotongan dikerjakan oleh
pemakanan benda kerja di bawah suatu pahat yang berputar.Tenaga untuk pemotongan
berasal dari energy listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik,
selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk
menghasilkan gerakan putar pada spindel mesinmilling

3.2 SARAN

Sebaiknya sebelum membuat makalah ini akan lebih baik melakukan praktikum
terlebih dahulu,supaya kami lebih mengerti fungsi dan cara kerja alat ini secara nyata.
Dengan adanya pembuatan makalah tentang mesin frais ini pengetahuan yang didapat
hanya sebatas materi saja, akan tetapi secara prakteknya kami belum terlalu mengerti
karena belum pernah menggunakan mesin frais ini.

25
DAFTAR PUSTAKA

Rachman Abdul (1984). Penambatan Frais, Jakarta: Bratasa Karya Aksara.

Daryanto (1987).Mesin Pengerjaan Logam, Bandung: Tarsito.

Gain Jhon, (1996). Engenering Whorkshop Practice.An International Thomson


Publishing Company. National Library of Australia

Daryanto (1987).Mesin Pengerjaan Logam, Bandung: Tarsito.

Sumbodo Wirawan dkk, (2008).Teknik Produksi Mesin Industrii.Direktorat


Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktirat Jendral Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen PendidikanNasional.

Fitting and Machining Volume 2:Education Department Victoria

26

Anda mungkin juga menyukai