Asra, Abuzar. "Esensi Statistik Bagi Kebijakan Publik." Jakarta: IN MEDIA (2014).
b). Interaksi antara pejamu (manusia) dan lingkungan Suatu keadaan terpengaruhnya
manusia secara langsung oleh lingkungannya dan terjadi pada saat prapatogenesis
suatu penyakit, misalnya udara dingin, hujan dan kebiasaan membuat dan
menyediakan makanan.
c). Interaksi antara pejamu (manusia) dan agent penyakit Suatu keadaan agen penyakit
yang menetap, berkembang biak dan dapat merangsang manusia untuk menimbulkan
respons berupa tanda-tanda dan gejala penyakit, misalnya demam, perubahan
fisiologis jaringan tubuh dan pembentukan kekebalan atau mekanisme pertahanan
tubuh lainnya. Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna, kecacatan atau
kematian.
d) Interaksi agent penyakit, pejamu (manusia) dan lingkungan Suatu keadaan saling
mempengaruhi antara agen penyakit, manusia dan lingkungan secara bersama-sama
dan keadaan tersebut memperberat satu sama lain sehingga memudahkan agen
penyakit baik secara tidak langsung maupun langsung masuk ke dalam tubuh
manusia, misalnya pencemaran air sumur oleh kotoran manusia akan dapat
menimbulkan penyakit muntaber (water borne diseases).
Menurut John Gordon dan La Richt (1950), model ini menggambarkan interaksi tiga
komponen penyebab penyakit, yaitu manusia (host), penyebab (Agent), dan
lingkungan (environment).
Gordon berpendapat bahwa :
1) Penyakit timbul karena ketidakseimbangan antara agent (penyebab) dan manusia
(host).
2) Keadaan keseimbangan bergantung pada sifat alami dan karakteristik agent dan
host (baik individu/kelompok).
3) Karakteristik agent dan host akan mengadakan interaksi, dalam interaksi tersebut
akan berhubungan langsung pada keadaan alami dari lingkungan (lingkungan fisik,
sosial, ekonomi, dan biologis).
Untuk memprediksi pola penyakit, model ini menekankan perlunya analisis
dan pemahaman masing-masing komponen. Penyakit dapat terjadi karena adanya
ketidakseimbangan antara ketiga komponen tersebut. Model ini lebih di kenal dengan
model triangle epidemiologi atau triad epidemologi, dan cocok unutk menerangka
penyebab penyakit infeksi. Sebab peran Agent (mikroba) mudah diisolasi dengan
jelas dari lingkungannya.
Menurut model ini perubahan salah satu komponen akan mengubah
keseimbangan interaksi ketiga komponen yang akhirnya berakibat bertambah atau
berkurangnya penyakit. Hubungan antara ketiga komponen tersebut digambarkan
seperti tuas pada timbangan. Host dan Agent berada di ujung masing-masing tuas,
sedangkan environment sebagai penumpunya.
Di dalam usaha para ahli untuk mengumpulkan pengetahuan mengenai
timbulnya penyakit, mereka telah membuat model-model timbulnya penyakit dan atas
dasar model-model tersebut dilakukanlah eksperimen terkendali untuk menguji
sampai dimana kebenaran dari model-model tersebut. Penyakit menular timbul akibat
dari beroperasinya berbagai faktor baik dari agen, induk semang atau lingkungan.
Pendapat ini tergambar dalam istilah penyebab majemuk (“multiple causation of
disease) sebagai lawan dari penyebab tunggal (single causation). Hubungan kausal
adalah hubungan antara dua atau lebih variabel, dimana salah satu atau lebih variable
tersebut merupakan variabel penyebab kausal (primer dan sekunder) terhadap
terjadinya variabel lainnya sebagai hasil akhir dari suatu proses terjadinya penyakit.
Penyebab penyakit dapat dikategorikan menjadi model kausa tunggal dan kausal
majemuk. Model Kausal Majemuk (multikausal) adalah konsep penyebab penyakit
dengan penyakit memiliki lebih dari satu penyebab.
Irwan. 2017. Epidemiologi Penyakit Menular. Yogyakarta. CV. Absolute
Media.