Anda di halaman 1dari 22

PETUNJUK BELAJAR

Modul pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Akidah) kelas XII semester gasal,
manyajikan tiga (3) pembahasan

Di awali tadarus Al Qur’an yang terkait materi PBM dilanjutkan kegiatan belajar yaitu:
Kegiatan 1 : Aqidah ”Beriman pada Qodho dan Qodar Alloh”
Kegiatan 2 : Aqidah ” Sunnatulloh”
Kegiatan 3 : Akhlak ” Etos Kerja Muslim”

Dalam mempelajari modul ini harus perhatikan hal-hal sebagai berikut :


1. Meteri pembelajaran telah diberikan kepada peserta didik tujuh hari sebelum pembelajaran.
Dengan harapan peserta didik dapat membaca terlebih dahulu agar dapat mengetahui
materi pembelajaran yang akan dipelajari, (dengan cara diskusi/ “ point counter-point”).
2. Belajar dengan modul dapat dilakukan secara mandiri, atau berkelompok, dan tingkat
keberhasilanya sangat ditentukan oleh kesungguhan peserta didik itu sendiri, oleh karena itu
dalam belajar harus sabar, tekun dan berdisiplin.
3. Baca dan hafalkan ayat, hadits yang berkaitan dengan materi pelajaran « iman kepada Qodho
dan Qodar Alloh ».
4. Baca secara teliti sekenario pembalajaran untuk memudahkan peserta didik dalam belajar
dengan cara Inquiry Learning dan dilanjutkan dengan “ point counter-point” kelas, maka
pahami dan kuasai materi pembelajaran, motivasilah dirimu untuk gemar membaca dimulai
sekarang.
5. Sebelum diskusi / debat dimulai guru menyampaikan global materi pembelajaran yang akan
didiskusikan kepada peserta didik dalam bentuk ceramah dengan waktu 10-15 menit.
6. Setalah kegiatan pembelajaran berakhir peserta didik agar mengerjakan tugas atau tes
ulangan harian gunanya untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran telah dicapai
atau dikuasai.
7. Peserta didik wajib mengerjakan LKPD dan menjawab tugas-tugas atau tes ulangan harian
dan memperoleh nilai minimal mancapai KKM,( 70 ) berarti peserta didik telah tuntas dan
berhak untuk mempe lajari mudul pembelajaran berikutnya
8. Ujian Akhir Semester, peserta didik hanya diperbolehkan mengikuti ujian akhir semester
(UAS) jika kehadiran dalam pembelajaran minimal 80%. ( dibuktikan dengan absen harian
atau buku aktifitas siswa)

PETENJUK KHUSUS
Pembelajaran dengan Inquiry Learning, “point counter-point”diskusi kelas
Langkah-langkah pembelajaran dengan cara diskusi kelas :

1. Kelas dibagi menjadi empat ( 4 ) kelompok, secara acak masing-masing kelompok diberikan
tugas sebagai berikut :
a) Satu kelompok sebagai juru bicara / penyaji.
b) Satu kelompok sebagai kelompok kontra atau penyanggah.
c) Satu kelompok sebagai pembela dan

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 1
d) Satu kelompok ditetapkan sebagai penengah
2. Pembelajaran dengan cara diskusi kelas yang harus dilakukan dan diperhatikan adalah:
a) Waktu yang digunakan untuk diskusi kelas. waktu ditentukan secara bersama
berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.
b) Masing-masing kelompok menentukan « juru bicaranya » untuk mewakili kelompoknya
yang bertugas sebagai : kelompok penyaji, kelompok kontra atau penyanggah,
kelompok pembela dan sebagai kelompok penengah
c) Setiap kelompok mendiskusikan materi pembelajaran pada kelompoknya sendiri dan
merumuskan argumen-argemen dari hasil diskusinya dalam waktu 25 menit.

3. Setelah masing-masing kelompok selesai diskusi dan telah membuat diskripsi tentang
argumenentasi untuk disampaikan, kegiatan diskusi dihentikan dan seting kelas dibuat dalam
situasi yang berbeda.

4. (a) Mulailah diskusi, guru bertindak sebagai pendamping sesekali memberi advis.
 Langkah pertama  mempersilahkan juru bicara dari kelompok penyaji untuk
menyampaikan argumen-argumennya, dari hasil pembahasan materi pembalajaran
kelompok.
 Langkah kedua meminta kelompok kontra memberi atau menyampaikan « kounter
terhadap argumentasi » yang disampaikan oleh penyaji. buat situasi debat antara
kelompok penyaji dengan kelompok kontra dan sesekali meminta argumen dari
kelompok penengah.
 Langklah ketiga mintalah kelompok pembela untuk menyampaikan argumentasi
pembelajaran dan buatlah situasi debat antara kelompok kontra dan kelompok
pembela dan sesekali meminta argumentasi dari kelompok penengah.

(b) Ketika terjadi “point counter-point” perdebatan antar kelompok, maka anggota masing-
masing kelompok mencatat baik pertanyaan, jawaban, bantahan, pembelaan bahkan
penengahan, dari peristiwa debat sebagai bahan argumen, bantahan yang disampaikan
pada juru-juru bicara diskusi mereka, atau secara langsung disampaikan setelah mendapat
kesempatan waktu untuk menyampaikan argumen bantahannya. Dan doronglah untuk
menyambut mereka dengan applaus terhadap argumen dari wakil atau juru bicara tim
mereka masing-masing. ( waktu 30 menit )

5. Jika diskusi dirasa sudah cukup, diskusi segera diakhiri dan seluruh kelompok digabungkan
kembali. Bersama-sama memberi komentar tentang apa yang telah dipelajari dari
pengalaman diskusi, kemudian membuat rumusan kesimpulkan hasil belajar

6. Sebelum menutup pembelajaran ajak semua siswa untuk memberikan applous atas
pembelajaran dengan cara debat / diskusi yang baru dilakukan.

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 2
MODUL 4
IMAN PADA QODHO dan QODAR ALLOH

PENDAHULUAN
Bismillahirohmanirrohim
Disusunya modul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang membahas iman pada Qodho
dan Qodar Alloh,

Di susun oleh : Nurhasim, M.Pd.I


Institusi : SMA Negeri 1 Metro Lampung
Kelas / Semester : XII / Gasal

kiranya dapat mempermudah pembelajaran kelas XII semester gasal SMA Negeri 1 Metro, dan
proses pembelejaran menjadi lebih efektif, materi akan disajikan dalam waktu 3 Jp. = (X 45”= 405)
dibahas dalam tiga (3) kegiatan pembelajaran, oleh karena itu gunakan waktu yang tersedia untuk
mempelajari materi ini sebaik baiknya.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalalui pembelajaran ini diharapkan pesertadidik
1. Memiliki pengetauan tentang qodho dan qodar. Serta dalil-dalilnya tentang qodho & qodar
2. Mengiman qodho dan qodar dan macam macamnya Taqdir,
3. Menjelaskan Takdir Mubrom (pasti mutlak) Takdir Mu’allaq (berubah) dan Menyebutkan
tingkatan takdir Allah.
4. Menjelaskan arti Sunnatulloh dan macam macam Sunnatulloh
5. Menampilkan sikap optimis ,ihtiyar dan tawakal dalam kehidupan sehari-hari.
6. Bekerja Keras (etos kerja muslim)

Jika menemukan kesulitan dalam belajar dengan modul ini, jangan malu untuk bertanya kepada
siapapun yang memahami materi ini, dan akan lebih baik jika anda mendiskusikan dengan teman
ataupada seseorang atau pada guru pendaping, untuk menambah wawasan peserta didik dapat
membaca buku- buku lain yang berkaitan dengan materi tersebut pada
modul ini. Dan jangan lupa memulai belajar baca dulu

SELAMAT BELAJAR

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 3
KEGIATAN SISWA

IMAN PADA QODHO dan QODAR ALLOH

KEGIATAN I MODUL 4

1. Standar Kompetensi : IMAN KEPADA QODHO dan QODAR ALLOH


2. Kompetensi Dasar : Memahami Qodho dan Qodar Allah
3. Kegiatan Pembelajaran : 3 Jp (405 mnt)

Prsiapan pembelejaran : 10 menit


1. Guru memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana siap sudah tersedia.
2. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman
3. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif
4. Siswa berdoa secara bersama-sama dilanjutkan dengan bertadarus yang terkait dengan
materi iman pada hari akhir/kiamat
5. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing-
masing dan menyampaikan apersepsi

Kegiatan Pembelajaran Inti ( 405 mnt)


Pertemuan 1 (130 mnt)
1. Membaca teks bacaan tentang Menyakini qadha dan qadar melahirkan semangat
bekerja.
2. Mengamati gambar, peristiwa, atau penomena alam terkait dengan qadha dan qadar
yang dapat memotivasi ikhtiyar/ semangat bekerja
3. Menyimak tayangan atau penjelasan tentang qada dan qadar melahirkan semangat
bekerja

Pertemuan 2 (130 mnt)


1. Mencermati dalil-dalil tentang qadha dan qadar yang dapat memotivasi semangat kerja
2. Menganalislis makna iman kepada qadha dan qadar Allah Swt.
3. Mencermati hikmah qadha dan qadar yang dapat memotivasi semangat bekerja.
4. Mengidentifikasi manfaat beriman kepada qada dan qadar.
5. Mendiskusikan tanda-tanda beriman kepada qadha dan qadar Allah Swt.
6. Menyimpulkan arti Iman pada Qodho dan qodar, hikmah iman pada qodho dan qodar,
manfaat qodho dan qodar, dan tanda tanda iamn pada qodho dan qodar.

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 4
7. Menyajikan paparan tentang arti: Qodho dan qodar, iman pada qodho dan qodar,
hikmah iman pada qodho dan qodar, manfaat qodho dan qodar, dan tanda tanda iamn
pada qodho dan qodar.

Pertemuan 3 (130 mnt)


1. Mendiskusikan makna beriman kepada qada dan qadar.
2. Mengidentifikasi tanda-tanda iman pada qada dan qadar.
3. Mengidentifikasi dalil-dalil yang berkaitan dengan qadha dan qadar sebagai motivasi
semangat bekerja.
4. Mendiskusikan dalil-dalil yang berkaitan dengan Menyakini qada dan qadar melahirkan
semangat bekerja.
5. Mengidentifikasi hikmah dan manfaat beriman kepada qada dan qadar.
6. Mendiskusikan hikmah dan manfaat beriman kepada qada dan qadar.
7. Menyimpulkan keterkaitan antara beriman kepada qada dan qadar Allah Swt. dengan
sikap optimis, berikhtiar, dan bertawakal.
8. Menyajikan paparan keterkaitan antara beriman kepada qada dan qadar dengan sikap
optimis, berikhtiar, dan bertawakal.

Penutup Pembelajaran ( 5 menit )

 Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini, sebagai
bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian memimpin doa selesai
kegiatan.
 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.

Refleksi
Pertanyaan kunci yang membantu guru dalam merefleksikan PBM di kelas, misalnya:
1. Apakah semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran? Dan apakah menumui kesulitan
dalam belajar?
2. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
3. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada
diri siswa?
4. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang pentingnya
akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menghormati?

MATERI PEMBELAJARAN AQIDAH

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 5
I. BAB IMAN KEPADA QODHO DAN QODAR ALLOH
Sudah menjadi maklum bahwa segala perbuatan perkataan termasuk segala hal yang tidak
dilakukan manusia, telah diketahui, dituliskan, dikehendaki, dan diciptakan oleh Allah swt.
Karena Allah Maha Merajai seluruh alam, Allah swt. mengatur segala sesuatu yang ada didalam
kerajaan-Nya itu dengan kebijaksanaan dan kehendak-Nya sendiri. Maka dari itu, apa saja yang
terjadi di alam semesta, semuanya berjalan sesuai dengan kehendak yang telah direncanakan
sejak semula oleh Allah swt. dan juga mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
dalam alam yang maujud ini. Allah berfirman:

ٞ‫ب َّن َذٰكِل َ عَىَل ٱهَّلل ِ ي َِسري‬ ۚ ٍ ٰ‫ض َّن َ ٰذكِل َ يِف ِك َت‬ ۚ ِ ۡ‫َألَمۡ تَعۡمَل ۡ َأ َّن ٱهَّلل َ يَعۡمَل ُ َما يِف ٱ َّلس َمآ ِء َوٱۡلَأر‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di
langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah Kitab (Lauh
mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.” (Q.S. Al-Hajj : 70)

Dalam ayat lain Allah berfirman :

‫ٱ‬ ‫ٱ‬
َ ‫َو َرب ُّ َك خَي ۡلُ ُق َما يَشَ آ ُء َوخَي ۡ َت ُارۗ َما اَك َن لَهُ ُم ۡل ِخرَي َ ُةۚ ُسبۡ َٰح َن هَّلل ِ َوتَ َعٰىَل ٰ مَع َّا ي ُۡش ِر ُك‬
‫ون‬
“Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dia kehendaki dan memilihnya. sekali-kali tidak ada
pilihan bagi mereka, Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan ”.(Q.S.al-Qashash/28: 68)

Jadi Allah subhanahu wata’ala yang menciptakan dan oleh sebab itu, bebas pula memilih
siapapun dari makhluk-Nya sesuai dengan apa yang telah dikehendaki. Sebab hanya Dia Sang
Pengatur secara mutlak. Tidak satu makhlukpun yang memiliki hak untuk memilih yang sesuai
dengan kehendaknya sendiri itu.

A. Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar


Berikut ini disajikan beberapa definisi qadha. Menurut bahasa qadha berarti;
1. Hukum
Dalam Islam, hakim di namakan qadhi:
‫ون َحىَّت ٰ حُي َمِّك ُوكَ ِفميَا جَش ََر بَيۡهَن ُ ۡم‬
َ ُ‫فَاَل َو َرب ّ َِك اَل يُ ۡؤ ِمن‬
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan
kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, (Q.S. an-Nisa/4’: 65)

2. Perintah
ۚ‫َوقَىَض ٰ َرب ُّ َك َأاَّل تَعۡ ُبدُ وٓ ْا اَّل ٓ اَّي ُه َو ِبٱۡل َٰودِل َ يۡ ِن حۡ َٰسنًا‬
‫ِإ‬ ‫ِإ ِإ‬
dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya .(Q.S.al-Isra’/17: 23)
3. Memberitakan:
‫َوقَضَ يۡنَآ ىَل ٰ بَيِن ٓ سۡ َرٰ ٓ ِءي َل يِف ٱۡل ِكتَٰ ِب لَ ُتفۡ ِسدُ َّن يِف ٱۡلَأرۡ ِض َم َّرتَيۡ ِن‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
Dan Kami memberitakan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan
membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali”. (Q.S. al Isra’/17 : 4)

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 6
4. Menghendaki
ُ ‫َذا قَىَض ٰ ٓ َأمۡٗرا فَ ن َّ َما ي َ ُق‬
ُ ‫ول هَل ُ ۥ ُكن فَيَ ُك‬
‫ون‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, Maka Allah hanya cukup berkata
kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah Dia. (Q.S. Ali Imran/3 : 47)

5. Menjadikan
‫ ِد ُير‬gۡ‫ۚا َذٰكِل َ تَق‬g‫ َمآ َء ٱدلُّ نۡ َيا ِب َم َصٰب َِيح َو ِحفۡ ٗظ‬g‫ ٰىه َُّن َس بۡ َع مَس َ ٰ َواتٖ يِف يَوۡ َميۡ ِن َوَأوۡىَح ٰ يِف لُك ِ ّ مَس َ آ ٍء َأمۡ َرهَاۚ َو َزيَّنَّا ٱ َّلس‬g‫فَ َق َض‬
‫ٱۡل َع ِزي ِز ٱۡل َع ِل ِمي‬
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap
langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang
cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui

Sedangkan arti qadar dalam Alquran adalah suatu peraturan umum yang telah diciptakan
Allah swt. untuk menjadi dasar alam ini. Antara qada dan qadar terdapat hubungan sebab
akibat dan telah menjadi undang-undang alam (sunnatullah) yang abadi di mana manusia juga
terikat dalam sunnatullah itu. Allah berfirman:

ٖ‫اَّن لُك َّ يَش ۡ ٍء َخلَقۡنَٰ ُه ِب َقدَ ر‬


‫ِإ‬
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.(Q.S. al Qamar/54 : 49)

‫َواَك َن َأمۡ ُر ٱهَّلل ِ قَدَ رٗا َّم ۡقدُ ًورا‬


Adalah segala urusan Allah itu menurut qadar yang telah ditentukan (Q.S. al Ahzab/33 : 38)

ٗ‫َو َخلَ َق لُك َّ يَش ٖۡء فَ َق َّد َر ُهۥ تَقۡ ِديرا‬


Allah telah menciptakan segala sesuatu, lalu Dia tentukan taqdirnya (ketentuannya). (Q.S.
al Furqan/25 : 2)

Oleh karena itu iman kepada qodho qadar berarti mempercayai bahwa segala sesuatu yang
terjadi di alam ini, adalah menurut hukum, berdasarkan suatu undang-undang universal,
kepastian umum atau taqdir dari Allah subhanahu wata’ala..

B. Makna Qodar atau Takdir


Makna qodar atau takdir ialah suatu peraturan yang telah dibuat oleh Allah swt. untuk
segala yang ada di dalam alam semesta yang maujud ini. Jadi peraturan-peraturan tersebut
adalah yang merupakan undang-undang umum atau kepastian-kepastian yang diikatkan di
dalamnya antara sebab dengan musabbabnya, juga antara sebab dan akibatnya.

Imam Nawawi ra memberikan definisi takdir dan berkata: “Sesungguhnya segala sesuatu
yang maujud ini oleh Allah subhanahu wata’ala sudah digariskan sejak zaman qidam dahulu.
Allah subhanahu wata’ala, mengetahui apa saja yang akan terjadi atas segala sesuatu dalam
waktu-waktu yang telah ditentukan, sesuai dengan garis yang ditetapkan oleh-Nya. Jadi

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 7
terjadinya itu nanti pasti akan cocok menurut sifat-sifat dan keadaan-Nya yang khusus, tepat
seperti yang digariskan oleh Allah subhanahu wata’ala.

C. Kewajiban Iman kepada Takdir


Beriman kepada takdir adalah sebagian dari kepercayaan atau akidah yang harus
ditanamkan benar-benar dalam hati setiap orang muslim. Dalam hal takdir, tidak ada pengertian
paksaan.
Imam al-Khaththabi berkata: “Banyak orang yang mengira bahwa arti qadha’ dan qadar
adalah pemaksaan yang dilaksanakan oleh Allah subhanahu wata’ala, kepada hamba-Nya
untuk mengikuti apa saja yang telah digariskan menurut ketentuan dan keputusan-Nya.
Padahal sebenarnya tidaklah demikian dan salah sekali apa yang mereka sangkakan itu. Yang
benar ialah bahwa arti takdir itu adalah suatu pemberitahuan mengenai telah diketahuinya
oleh Allah subhanahu wata’ala, perihal apa yang ada dalam perbuatan setiap orang yang
berupa apapun. Jadi timbulnya itupun menurut takdir yang ditentukan oleh Allah subhanahu
wata’ala, sesuai dengan asli penciptaannya yakni tentang buruk atau baiknya.Ringkasnya
bahwa takdir itu adalah sebagai nama untuk sesuatu yang timbul yang ditentukan dari
perbuatan Dzat yang Maha Menentukan”.

Dengan demikian, dapatlah kita maklumi bahwa Allah swt., Maha Mengetahui apa-apa
yang akan terjadi dan terlaksananya kejadian itu nanti pasti cocok sebagaimana yang telah
diketahui dalam ilmu Allah swt. Tetapi sama sekali pengetahuan Allah swt. tadi tidaklah akan
memberi bekas apapun pada kehendak seseorang hamba, karena mengetahui itu adalah sifat
penyingkapan sesuatu, bukannya suatu sifat yang memberikan kesan, bekas atau pengaruh.
Sebagai contoh ialah seseorang ayah yang mengetahui bahwa anaknya itu pandai, cerdik dan
cerdas otaknya, giat dalam mempelajari semua pelajarannya dan berusaha keras untuk
menghafal dan memahaminya. Pengetahuan semacam ini belum tentu akan memberi
kebahagiaan atau kelulusannya kepada anak itu dalam menempuh ujian. Demikian sebagai
misal yang mudah kita mengerti.

D. Hikmah Keimanan kepada Takdir


Hikmah beriman kepada takdir ialah supaya kekuatan dan kecakapan manusia dapat
mencapai kepada pengertian untuk menyadari adanya peraturan dan ketentuan-ketentuan Allah
swt. kemudian dilaksanakan untuk membina dan membangun dengan bersendikan itu, juga
untuk mengeluarkan harta benda yang terdapat dalam perbendaharaan bumi agar dapat
diambil manfaatnya. Selain itu agar dapat digali dari benda-benda yang terdapat di alam
semesta ini.
Beriman kepada takdir dapat memberikan pelajaran kepada manusia bahwa segala sesuatu
yang ada di alam semesta ini hanyalah berjalan sesuai dengan kebijaksanaan yang digariskan
oleh Dzat yang Maha Tinggi. Oleh sebab itu, jikalau ia tertimpa oleh kemadlaratan, ia-pun tidak
akan menyesal, tetapi sebaliknya jikalau ia dilimpahi pertolongan dan keuntungan, ia-pun tidak
bergembira, sehingga lupa daratan. Manakala seseorang itu sudah tidak bersifat kedua hal di
atas yakni tidak menyesal, lemah atau lumpuh karena timbulnya keburukan yang tidak
diharapkan, juga tidak gembira yang melampaui batas karena mendapat pertolongan dan

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 8
keuntungan, maka itulah seorang manusia yang lurus, terpuji, dapat mencapai arah keluhuran
dan ketinggian yang teratas sekali. Inilah yang dituju dalam arti firman Allah swt.:

ٞ‫ب ِّمن قَبۡلِ َأن ن َّۡب َرَأه َۚآ َّن َ ٰذكِل َ عَىَل ٱهَّلل ِ ي َِسري‬
ٖ ٰ‫اب ِمن ُّم ِصي َبةٖ يِف ٱۡلَأرۡ ِض َواَل يِف ٓ َأن ُف ِسمُك ۡ اَّل يِف ِك َت‬
َ ‫َمآ َأ َص‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami mencip
takannya.Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Q.S. al Hadid/57: 22).

Pengertian sebagaimana diatas itulah yang wajib dimengerti untuk memahamkan makna
takdir. Itulah pengertian yang dikemukakan sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah saw. ,
juga seperti itulah yang dipahami oleh para sahabatnya.

Takdir itu sama sekali tidak boleh dianggap sebagai jalan untuk bertawakkal yang tidak
sewajarnya, tidak boleh pula dijadikan sebab untuk melakukan kemaksiatan, bahkan tidak
boleh diartikan sebagai suatu paksaan Allah swt. kepada seseorang hamba-Nya. Tetapi bahkan
sebaliknya yaitu bahwa takdir haruslah dianggap sebagai jalan untuk men-tahkiq-kan tujuan-
tujuan atau cita-cita yang besar dari sekian banyak macam amal perbuatan yang besar pula.
Dari situ dapat pula diambil kenyataan bahwa takdir itu dapat ditolak dengan takdir, misalnya
adanya takdir rasa lapar, maka ini dapat dilawan dengan takdir makan, takdir rasa dahaga
dilawan dengan takdir minum sampai puas, takdir sakit dilawan dengan takdir pengobatan diri
sampai sehat kembali dan takdir kemalasan dilawan dengan takdir kegiatan serta kegairahan
bekerja.

E. Hubungan Qada dan Qadar


Dalam pembicaraan sehari-hari Qadha’ dan Qadar sering disebut Takdir. Qada dan Qadar
adalah Hak Allah Sendiri. Qada dan Qadar Allah ada yang menyenangkan dan ada pula yang
tidak menyenangkan, Qadha’ dan Qadar Allah yang baik atau yang buruk wajib diterima
dengan ikhlas. Boleh jadi sesuatu yang dianggap baik belum tentu baik dan sesuatu yang
anggap buruk, belum tentu buruk bagi makhluk. Karena itu manusia harus yakin bahwa segala
kejadian yang menimpa sudah menjadi ketetapan Allah. (Q.S. al Hadid (57) : 22).
Jadi segala sesuatu terjadi dengan Qudrat dan Iradat-Nya yang sesuai dengan Qadha’ dan
Qadar-Nya. Maka pada hakekatnya kata “kebetulan” itu tidak ada. Sebagian Ulama’ ada yang
berpendapat bahwa qadla’ dan qadar adalah dwitunggal karena pengertian qadla’ dan qadar
adalah sama. Dalam kehidupan sehari-hari kedua istilah tersebut lebih populer dengan sebutan
takdir.

Menurut ulama ahlussunnah wal jamaah, berdasarkan pelakunya di alam semesta ini, ada dua
macam perbuatan; yaitu :
1. Perbuatan Allah subhanahu wata’ala terhadap makhluk-Nya. Dalam hal ini, tidak ada
kekuasaan dan pilihan bagi semua makhluk kecuali menerimanya. Contohnya adalah
kehidupan, kematian, sehat, sakit, hujan turun, tanaman tumbuh dan lalin-lain.

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 9
2. Perbuatan yang dilakukan oleh semua makhluk.
Semua makhluk melakukan segala perbuatan berdasarkan kehendak dan keinginan yang
diberikan Allah subhanahu wata’ala selain itu Allah subhanahu wata’ala juga memberikan
kemampuan dan potensi kepada semua makhluk untuk melaksanakan kehendak dan
keinginannya.
Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan Qada dan Qadar yaitu :
a. Ikhtiar (berusaha)
Ikhtiar secara bahasa artinya memilih. Sedangkan secara istilah ikhtiar adalah usaha
seorang hamba untuk memperoleh apa yang di kehendakinya. Orang yang berikhtiar
berarti dia memilih suatu pekerjaan kemudian dia melakukan pekerjaannya dengan
sungguh-sungguh agar dapat berhasil dan sukses. Firman Allah subhanahu wata’ala :

٤٠ ٰ‫ َوَأ َّن َسعۡ َي ُهۥ َس ۡو َف ُي َرى‬٣٩ ٰ‫َوَأن لَّيۡ َس ِللۡ َنسٰ ِن اَّل َما َس َعى‬
‫ِإ ِإ‬
Dan bahwa tiadalah bagi manusia, kecuali apa-apa yang di usahakannya. Dan bahwa
usahanya itu akan diperlihatkan kepadanya (Q.S.an-Najam/53 : 39 - 40)

b. Takdir Muallaq
Takdir Muallaq adalah Ketetapan Allah subhanahu wata’ala yang digantungkan kepada
usaha manusia dalam mencapainya. Firman Allah subhanahu wata’ala ;

ۗ ‫َّن ٱهَّلل َ اَل يُ َغرِّي ُ َما ِب َقوۡ ٍم َحىَّت ٰ يُ َغرِّي ُ و ْا َما ِبَأن ُف ِسه ِۡم‬
‫ِإ‬
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan (nasib)suatu kaum sehingga kaum itu
sendiri yang merubah apa yang ada pada diri mereka. (Q.S. ar-Radu/13 : 11)

Contoh : agar menjadi orang berilmu manusia harus belajar, agar menjadi orang baik ia
harus megerjakan perintah dan menjauhi larangan Allah.

c. Takdir Mubram
Takdir Mubram ialah ketetapan Allah terhadap makhluk-Nya dan tidak bisa diusahakan
oleh makhluk, contoh memilih hari kelahiran, memilih ibu yang melahirkan, bentuk
muka, postur tubuh dan sebagainya.

d. Tawakkal
Tawakkal ialah berserah diri kepada Allah setelah berusaha dengan cara berdo’a dan
mengabdi kepada-Nya, contoh mohon kepada Allah dengan cara berdo’a semoga bisa
belajar dengan baik dan dijadikan orang yang pandai, kaya, bahagia dunia akhirat, dan
sebagainya.
‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬
َ ُ‫قُل لَّن يُ ِصيبَنَ ٓا اَّل َما َك َت َب هَّلل ُ لَنَا ه َُو َم ۡولَىٰنَاۚ َوعَىَل هَّلل ِ فَلۡ َي َت َولَّك ِ ۡل ُمؤۡ ِمن‬
‫ون‬
‫ِإ‬
Katakanlah tiada yang akan menimpa kami kecuali apa yang telah dituliskan
(ditetapkan) Allah pada kami. Dia wali kami dan kepada Allah hendaklah orang-orang
beriman bertawakkal (Q.S. at-Taubat/9 : 51)

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 10
F. Iman kepada qodo’ dan qodar meliputi 4 prinsip yaitu:
a) Iman kepada ilmu Allah swt yang qodim ( tidak berpermulaan) dan Dia mengetahui
perbuatan manusiasebelum mereka melakukan.
b) Iman bahwa semua qodar Allah swt telah tertulis di lauh mahfuzh
c) Iman kepada adanya kehendak Allah swt yang berlaku dan kekuasaan Nya yang bersifat
menyeluruh.
d) Iman bahwa Allah swt adalah zat yang mewujudkan mahluk . Alloh swt adalah sang
pencipta dan yang lain adalah mahluk.

G. Hikmah beriman kepada qodo’ dan qodar.


a) Semakin menyakini bahwa Sesutu yang terjadi dialam ini tidak terlepas dari sunattullah.
b) Semakin termotivasi dalam berihktiyar dengan sungguh –sungguh.
c) Meningkatkan keyakinan akan pentingnya doa bagi keberhasilan usaha.
d) Meningkatkan kekebalan jiwa dalam menghadapi segala rintangan sehingga tidak
mudah putus asa.
e) Menyadarkan manusia bahwa dalam kehidupan ini dibatasi dengan peraturan Allah swt,
tujuanya untuk kebaikab manusia supaya bersikap selalu optimis, ihktiyar doa dan
tawakal sebagai implemtasi beriman kepada qodho’ dan qodarNya Allah swt.

II. SUNNATULLAH
A. Pengertian
Sunnatullah terdiri dua suku kata, yaitu sunnah dan Allah. Sunnah artinya adalah
kebiasaan. Jadi sunnatullah adalah kebiasaan-kebiasaan atau ketetapan-ketetapan Allah.
Kata sunnatullah dan yang sejenisnya seperti sunnatuna, sunnatu al-awwalin terulang
sebanyak tiga belas kali dalam al-Qur'an. secara statistik, hampir semua kata tersebut
berbicara dalam konteks kemasyarakatan.
Sunnatullah atau disebut juga dengan hukum alam, hukum kemasya rakatan, atau
ketetapan-ketetapan Allah menyangkut situasi kemasyarakatan, tidak dapat dialihkan dan
diubah oleh siapapun. Sunnatullah ini sudah berlaku pada umat-umat sebelum umat Nabi
Muhammad Saw. dan berlaku secara umum serta terus-menerus terjadi.
Firman Allah Swt.
‫ُسنَّ َة ٱهَّلل ِ يِف ٱذَّل ِ َين َخلَوۡ ْا ِمن قَ ۡب ُلۖ َولَن جَت ِدَ ِل ُسنَّ ِة ٱهَّلل ِ تَبۡ ِديلٗا‬
Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan
menemukan perubahan bagi sunnatullah itu. Sebenarnya masih banyak lagi ayat al-Qur'an
yang membahas masalah ini. Dan semua ayat tersebut berbicara dalam konteks
kemasyaratan. (Q.S. al Ahzab/33 : 62)

Al-Qur'an merupakan kitab pertama kali yang membicarakan tentang hukum alam
(sunnatullah). Uraian al-Qur'an tentang hukum kemasyarakatan, hukum alam atau
sunnatullah itu wajar, karena al-Qur'an merupakan kitab suci yang berfungsi mengeluarkan
manusia dari gelap-gulita (al-dhulumat) menuju terang benderang (al-nur).

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 11
B. Macam–macam Sunnatullah
1) Sunnatullah terdiri dari dua macam, yaitu :
a. Sunnatullah qauliyah adalah sunnatullah yang berupa wahyu yang tertulis dalam
bentuk lembaran atau dibukukan, yaitu al-Qur’an.
b. Sunnatullah kauniyyah adalah sunnatullah yang tidak tertulis dan berupa kejadian
atau fenomena alam. Contoh : matahari terbit di ufuk timur dan tenggelam di ufuk
barat.
Kedua sunatullah tersebut memiliki persamaan, yaitu;
a. Keduanya berasal dari Allah Swt.
b. Keduanya dijamin kemutlakannya.
c. Keduanya tidak dapat diubah atau diganti dengan hukum lainnya.

Selain memiliki persamaan, keduanya juga mempunyai perbedaan. Sunatullah yang


ada di alam, dapat diukur. Lain halnya dengan sunnatullah yang ada dalam al-Qur’an.
Walaupun hal itu pasti terjadi, tetapi tidak diketahui secara pasti kapan waktunya.

2) Ciri - Ciri Sunnatullah


Ciri-ciri dan wujud sunnatullah adalah;
a. Hukum yang diwahyukan/ditulis
Hukum tertulis ini adalah yang diwahyukan Allah kepada para nabi dan rasul yang
terhimpun dalam kitab suci dengan ciri ciri :
a) Melibatkan manusia dengan hak pilihnya (yang baik dan yang buruk).
b) Reaksi waktunya panjang, mungkin lebih panjang dari usia manusia, bahkan
sampai masa kehidupan akhirat, oleh karena itu perlu iman/percaya.
c) Sebagian Sunatullah ini terlihat dari perjalanan sejarah kemanusiaan (bagaimana
akibat orang yang durhaka dan bagaimana dampaknya)

b. Hukum yang tidak diwahyukan/tidak tertulis


Hukum tak tertulis ini ialah hukum yang tidak diwahyukan oleh Allah kepada Nabi atau
Rasul, ciri-cirinya adalah :
a) Tidak melibatkan manusia, dalam proses berlakunya kemerdekaan manusia tidak
mempengaruhi hukum itu.
b) Reaksi waktunya pendek, lebih pendek dari manusia.
c) Dapat dibuktikan dengan pengamatan manusia dan dengan jalan eksperimen.
Oleh karena itu, Allah merintahkan manusia untuk mengadakan penyelidikan
terhadap kejadian dan keadaan alam ini.

3) Sifat-sifat Sunnatullah
Ada tiga sifat utama sunnatullah yang dijelaskan di dalam al-Qur’an yang dapat ditemukan
oleh ahli ilmu pengetahuan dalam penelitian, yaitu;
a. Ketetapan, ketentuan, atau kepastian, sebagaimana diutarakan dalam al- Qur’an ini :
‫َو َخلَ َق لُك َّ يَش ٖۡء فَ َق َّد َر ُهۥ تَقۡ ِديرٗا‬

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 12
“Dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya
dengan serapi-rapinya.” (Q.S, al-Furqon (25): 2). dan dalam Q.S at-Thalaq (65) : 3

‫قَدۡ َج َع َل ٱهَّلل ُ ِللُك ِّ يَش ٖۡء قَدۡٗرا‬


“Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan (kepastian) bagi tiap sesuatu”

Sifat sunnatullah yang pasti, tentu akan menjamin dan memberi kemudahan
kepada manusia membuat rencana. Seseorang yang memanfaatkan sunnatullah dalam
merencanakan satu pekerjaan yang besar, tidak perlu ragu akan ketetapan perhitungannya
dan setiap orang yang mengikuti dengan cermat ketentuan-ketentuan yang sudah pasti itu
bisa melihat hasil pekerjaan yang dilakukannya.

b. Tetap, tidak berubah-ubah


Sifat ini diungkapkan dalam Al-Quran sebagai berikut:
‫ُسنَّ َة َمن قَدۡ َأ ۡر َسلۡنَا قَ ۡبكَل َ ِمن ُّر ُس ِلنَاۖ َواَل جَت ِدُ ِل ُسنَّ ِتنَا حَت ۡ ِوياًل‬
Kami menetapkan yang demikian sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kami
yang Kami utus sebelum kamu dan tidak akan kamu dapati perobahan bagi ketetapan
Kami itu. (Q.S.al-Isra/17: 77)

Sifat itu selalu terbukti dalam praktik kehidupan, sehingga seorang perencana
dapat menghindari kerugian yang mungkin terjadi kalau rencananya dilaksanankan.
Dengan sifat sunnatullah yang tidak berubah-ubah itu seorang ilmuan dapat
memperkirakan gejala alam yang terjadi dan memanfaatkan gejala alam itu. Karena itu
seorang ilmuan dengan mudah memahami gejala alam yang satu dikaitkan dengan
gejala alam yang lain yang senantiasa mempunyai hubungan yang konsisten.
c. Obyektif
Sifat ini tergambar pada firman Allah Q.S. al-Anbiya/21: 105;

ٰ َّ ‫َولَ َقدۡ َك َتبۡنَا يِف ٱ َّلزبُ ِور ِمنۢ ب َ ۡع ِد ٱ ِّذلكۡ ِر َأ َّن ٱۡلَأرۡ َض يَ ِرهُث َا ِع َبا ِد َي ٱ‬
َ ‫لص ِل ُح‬
‫ون‬
Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh,
bahwasanya bumi ini dipusakai (warisi) hamba-hamba-Ku yang saleh

firman Allah Q.S ar-Rad/13: 11:


ۗ ‫َّن ٱهَّلل َ اَل يُ َغرِّي ُ َما ِب َقوۡ ٍم َحىَّت ٰ يُ َغرِّي ُ و ْا َما ِبَأن ُف ِسه ِۡم‬
‫ِإ‬
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada oleh mereka sendiri”.

Saleh, artinya baik atau benar. Orang yang baik dan benar adalah “orang yang
bekerja menurut sunnatullah”. Jadi sunnatullah-lah yang menjadi ukuran kebaikan dan
kebenaran itu. Orang yang berkarya sesuai atau menurut sunnatullah adalah orang yang
“saleh“ atau orang yang baik dan benar.
Dengan demikian kebenaran yang terdapat dalam sunnatullah adalah kebenaran
objektif, berlaku bagi siapa saja dan dimana saja, berlaku pada semua manusia tidak

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 13
terbatas bagi kaum agamis semata sebab, bagi yang tidak berkarya sebagaimana
menurut keharusan aturan-aturan sunnatullah, seperti pemalas, tidak menempati
prinsip kerja yang efektif-efisien-produktif dan lain-lain, tidak akan mendapat
keberuntungan.

d. Kedudukan Ikhtiar Manusia Terhadap Qada dan Qadar Allah


Untuk mengetahui apakah takdir Allah itu bersifat mubram (tetap) atau muallaq
(dapat dirubah), dapat diketahui melalui seberapa jauh pengaruh usaha manusia.
Apabila usaha manusia dapat merubah keadaan manusia, maka termasuk katagori
takdir muallaq. Contoh, orang yang miskin tetapi mau bekerja keras, tanpa bermalas-
malasan, sehingga menjadi orang kaya. Maka ini termasuk katagori takdir muallaq.
Sedangkan takdir dikatakan termasuk katagori mubram (tetap dan tidak dapat dirubah),
apabila usaha manusia tidak dapat mendatangkan pengaruh. Seperti; orang yang sakit
dan berusaha berobat kemana dengan cara apapun sepanjang cara itu benar menurut
ajaran Islam dan tetap berakhir dengan kematian, maka takdir tersebut termasuk
kagori mubran. Mengapa demikian? Karena usaha maksimal yang dilakukan oleh
manusia tidak memberikan pengaruh terhadap cita-cita manusia

Bentuk Teladan Keimanan kepada Qadha dan Qadar Allah

Berikut ini ditampilkan beberapa kisah teladan yang berkaitan dengan iman kepada qada dan
qadar. Semoga dengan membaca kisah ini kita mampu mengambil hikmah dan keimanan kita
kepada qada dan qadar Allah Swt semakin meningkat.

a. Zaman Nabi Musa as.


Suatu hari Nabi Musa as. sedang berjalan-jalan melihat keadaan ummatnya. Nabi Musa
as. melihat seseorang sedang beribadah, umur orang itu lebih dari 500 tahun. Dia adalah
seorang yang ahli ibadah. Nabi Musa as. kemudian menyapa dan mendekatinya.
Setelah berbicara sejenak, ahli ibadah itu bertanya kepada Nabi Musa as, “Wahai Musa aku
telah beribadah kepada Allah Swt. selama 350 tahun tanpa melakukan perbuatan dosa. Di
manakah Allah Swt. akan meletakkanku di Sorga-Nya?. Tolong sampaikan pertanyaanku ini
kepada Allah”. Nabi Musa as. mengabulkan permintaan orang itu.
Nabi Musa as. kemudian bermunajat memohon kepada Allah Swt. agar
memberitahukan kepadanya di mana ummatnya ini akan ditempatkan di akhirat kelak. Allah
Swt. berfirman, "Wahai Musa sampaikanlah kepadanya bahwa Aku akan meletakkannya di
dasar neraka-Ku yang paling dalam". Nabi Musa kemudian mengabarkan kepada orang
tersebut apa yang telah difirmankan Allah Swt. kepadanya, Ahli ibadah itu terkejut. Dengan
perasaan sedih ia beranjak dari hadapan Nabi Musa. Malamnya ahli ibadah itu terus berfikir
mengenai keadaan dirinya. Ia juga mulai berpikir bagaimana dengan keadaan saudara-
saudaranya, temannya, dan orang lain yang mereka baru beribadah selama 200 tahun, 300
tahun, dan mereka yang belum beribadah sebanyak dirinya, di mana lagi tempat mereka
kelak di akhirat.
Keesokan harinya ia menjumpai Nabi Musa kembali. Ia kemudian berkata kepada Nabi
Musa, "Wahai Musa, aku rela Allah Swt. memasukkan aku ke dalam Neraka-Nya, akan
tetapi aku meminta satu permohonan. Aku mohon agar setelah tubuhku ini dimasukkan ke
dalam neraka maka jadikanlah tubuhku ini sebesar-besarnya sehingga seluruh pintu neraka

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 14
tertutup oleh tubuhku jadi tidak akan berfirman, "Wahai Musa sampaikanlah kepada
ummatmu itu bahwa sekarang Aku akan menempatkannya di Surga-Ku yang paling tinggi.

b. Zaman Rasulullah Saw.


Pada suatu hari, Nabi Muhammad saw. melihat seorang pengemis yang meminta
sedekah. Sebenarnya pengemis itu berhak mendapat sedekah, baik dari “baitul mal” atau
pun dari para hartawan. Namun, Nabi Saw. menginginkan agar pengemis itu mau berusaha
mengubah nasibnya dan tidak terus menerus menjadi beban orang lain. Nabi saw.
memanggil pengemis itu dan bertanya, ”Apakah kamu mempunyai sesuatu harta benda di
rumah?” pengemis itu menjawab, “Ya, saya memiliki selembar permadani dan sebuah
nampan”. Nabi Saw. bersabda kembali, ”Coba kamu ambil dan bawa kesini kedua macam
hartamu itu”!.
Kemudian Nabi Saw. menawarkan kedua barang tersebut kepada para sahabatnya,
seraya bersabda, ”Siapa diantara Anda semua yang berminat membeli kedua barang ini?”
”Saya wahai Rasulullah, saya bersedia membayarnya dengan harga lima dirham”, jawab
seorang sahabat. Kemudian Nabi saw. menawarkan kedua barang tersebut kepada para
sahabat yang lain, dan siapa diantara anda yang berani membayar lebih mahal.
Akhirya, ada sahabat yang bersedia membayar kedua barang itu dengan harta lima belas
dinar. Setelah jual beli berlangsung dan uang tersebut diserahkan kepada pengemis itu,
Nabi Saw. menyuruhnya agar mempergunakan uang itu untuk modal usaha mencari kayu
bakar untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

b. Zaman Khalifah
Suatu ketika, Khalifah Umar bin Khattab r.a. dan para sahabatnya berada dalam
perjalanan menuju suatu daerah untuk mengadakan inspeksi. Beliau mendapat laporan
bahwa di daerah yang akan dikunjunginya sedang terjangkit ta’un (sampar), yang sangat
menulir. Setelah Umar bin Khattab r.a. mendapat laporan tersebut, lalu beliau dan
rombongan memutuskan untuk kembali saja ke Madinah. Salah seorang sahabat, Abu
Ubaidillah bin Jarrah r.a. bertanya ”Wahai khalifah mengapa tuan lari dari takdir Allah?”
Khalifah Umar bin Khattab r.a. menjawab, ”Betul kita memang lari dari takdir Allah, dan
pergi menuju takdir Allah pula”.
Dari kedua peristiwa tersebut dapat disimpulkan :
1. Islam menghendaki agar setiap muslim berusaha sekuat tenaga dengan cara yang halal
untuk mengubah nasibnya agar lebih baik.
2. Islam menghendaki agar setiap muslim berusaha melakukan tindakan-tindakan
preventif (pencegahan) agar tidak tertimpa suatu bencana atau mengalami kegagalan
dalam suatu usaha.

III. ETOS KERJA (SIKAP KERJA KERAS MUSLIM)

A. Pengertian Etos Kerja

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 15
Ethos berasal dari bahasa Yunani yang  berarti sikap, kepribadian, watak, karakter serta
keyakinan atas  sesuatu. Ethos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh, budaya serta 
sistem nilai yang diyakininya.
Kerja adalah suatu aktivitas yang menghasilkan suatu karya. Karya yang dimaksud,
berupa segala yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan, dan selalu berusaha
menciptakan karya-karya lainnya. Kerja adalah usaha atau ikhtiar manusia dengan berbagai
aktivitas. Jadi Ethos Kerja adalah semangat usaha atau ikhtiar (kerja keras) manusia dengan
berbagai aktivitas secara sungguh sungguh, ulet dan produktif

B. Prinsip Kerja dan Etika Usaha dalam Islam


1. Prinsip Bekerja
1) Bekerja secara halal (thalaba ad-dunya halalan) baik dari jenis pekerjaan maupun
cara menjalankannya.
‫ل الْ َجنَّ َة لَ ْح ًم نَبَ ِت ِم َن‬g
ُ g‫دْ ُخ‬ggَ ‫ اَل ي‬: َ ‫مَّل‬g ‫ ِه َو َس‬g‫ىَّل اللهُ َعلَ ْي‬g ‫ول هللا َص‬gg‫ال رس‬gg‫ ق‬:‫ا َل‬ggَ‫ ُه ق‬g‫هللا َع ْن‬
ُ َ ‫َع ْن َجا ِب ِر َريِض‬
( ‫الس ْح ِت َواَك ن َِت النَّ ِار َا ْوىَل ِب ِه ) رواه امحد‬ ُّ ‫ُّ لَ ْح ٍم نَبَ ِت ِم َن‬ ‫الس ْح ِت َولُك‬ ُّ
Dari Jabir ra. Rosululloh saw. Bersabda tidak akan masuk surga darah dan daging
ditubuh yang diperoleh dari cara yang keji (haram). Setiap daging yang tumbuh
dibadan yang diperoleh dengani cara keji (haram), maka nerakalah tempat yang
pantas ( HR. Ahmad )

‫اَل ًة‬g ‫ َم ْن َأىَت َع َّرافًا فَ َسَأهْل ُ َع ْن يَش ْ ٍء لَ ْم تَ َقبَّ ْل هَل ُ َص‬:‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ قَا َل‬
ُ ‫َع ْن ب َ ْع ِض َأ ْز َواجِ عن النَّيِب ُّ َصىَّل‬
( ‫َا ْرب َ ِعنْي َ لَ ْيةَل ً )رواه مسمل‬
Dari sebagian istri Nabi saw. Dari Nabi saw.beliau bersabda” Barang siapa mendatangi
dukun, lalu bertanya sesuatu maka sholatnya tidak diterima selama empat puluh
malam” ( HR. Muslim )

È @ è %u r (#q è=y J ô ã $ # “uŽz |¡ s ù ª !$# ö /ä 3 n =uH x å ¼ ã &è!qß ™u‘ur t b q ãZ Ï B ÷s ßJø 9 $#ur (
šc r –ŠuŽäI y™ur 4 ’n<Î ) É O Î=»tã É=ø‹tó ø9$# Í o y‰»p k ¤¶9$#ur /ä3ã¥Î m 7 t^ã‹sù $ yJÎ/ ÷L äê Z ä.
?tbqè=yJ÷è s

Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan. ( QS. 9:105 )

2) Bekerja agar tidak menjadi beban hidup orang lain (ta’affufan an al-mas’alah).
3) Bekerja guna memenuhi kebutuhan keluarga (sa’yan ‘ala ‘iyalihi).
4) Bekerja guna meringankan beban hidup tetangga (ta’aththufan ‘ala jarihi).

2. Etika Usaha dalam Islam

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 16
Seorang pekerja atau pengusaha muslim dalam melakukan berbagai aktivitas
usaha harus selalu bersandar dan berpegang teguh pada dasar dan prinsip berikut ini:
1) Seorang muslim harus bekerja dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT. Karena
dalam kacamata syariat, bekerja hanyalah untuk menegakkan ibadah kepada Allah
SWT agar terhindar dari hal-hal yang diharamkan dan dalam rangka memelihara
diri dari sifat-sifat yang tidak baik, seperti meminta-minta atau menjadi beban
orang lain.
Bekerja juga bisa menjadi sarana untuk berbuat baik kepada orang lain dengan
cara ikut andil membangun ummat di masa sekarang dan masa yang akan datang,
serta melepaskan ummat dari belenggu ketergantungan kepada ummat lain dan
jeratan transaksi haram.

2) Seorang muslim dalam usaha harus berhias diri dengan akhlak mulia, seperti:
sikap jujur, amanah, menepati janji, menunaikan hutang dan membayar hutang
dengan baik, memberi kelonggaran orang yang sedang mengalami kesulitan
membayar hutang, menghindari sikap menangguhkan pembayaran hutang,
tamak, menipu, kolusi, melakukan pungli (pungutan liar), menyuap dan
memanipulasi atau yang sejenisnya.
3) Seorang muslim harus bekerja dalam hal-hal yang baik dan usaha yang halal.
Sehingga dalam pandangan seorang pekerja dan pengusaha muslim, tidak akan
sama antara proyek dunia dengan proyek akherat.
Baginya tidak akan sama antara yang baik dan yang buruk atau antara yang halal
dan haram, meskipun hal yang buruk itu menarik hati dan menggiurkan karena
besarnya keuntungan materi yang didapat. Ia akan selalu menghalalkan yang halal
dan mengharamkan yang haram, bahkan hanya berusaha mencari rizki sebatas
yang dibolehkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

4) Seorang muslim dalam bekerja harus menunaikan hak-hak yang harus


ditunaikan, baik yang terkait dengan hak-hak Allah SWT (seperti zakat) atau yang
terkait dengan hak-hak manusia (seperti memenuhi pembayaran hutang atau
memelihara perjanjian usaha dan sejenisnya).
Karena menunda pembayaran hutang bagi orang yang mampu merupakan suatu
bentuk kedzaliman. Menyia-nyiakan amanah dan melanggar perjanjian bukanlah
akhlak seorang muslim, hal itu merupakan kebiasaan orang-orang munafik.

5) Seorang muslim harus menghindari transaksi riba atau berbagai bentuk usaha
haram lainnya yang menggiring ke arahnya. Karena dosa riba sangat berat dan
harta riba tidak berkah, bahkan hanya akan mendatangkan kutukan dari Allah
SWT dan Rasul-Nya, baik di dunia maupun akherat.

6) Seorang pekerja muslim tidak memakan harta orang lain dengan cara haram dan
bathil, karena kehormatan harta seseorang seperti kehormatan darahnya.
Harta seorang muslim haram untuk diambil kecuali dengan kerelaan hatinya dan
adanya sebab syar’i untuk mengambilnya, seperti upah kerja, laba usaha, jual beli,
hibbah, warisan, hadiah dan yang semisalnya.

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 17
7) Seorang pengusaha atau pekerja muslim harus menghindari segala bentuk sikap
maupun tindakan yang bisa merugikan orang lain.
Ia juga harus bisa menjadi mitra yang handal sekaligus kompetitor yang bermoral,
yang selalu mengedepankan kaidah “Segala bahaya dan yang membahayakan
adalah haram hukumnya”.

8) Seorang pengusaha dan pekerja muslim harus berpegang teguh pada aturan
syari’at dan bimbingan Islam agar terhindar dari pelanggaran dan penyimpangan
yang mendatangkan saksi hukum dan cacat moral.

9) Seorang muslim dalam bekerja dan berusaha harus bersikap loyal kepada kaum
mukminin dan menjadikan ukhuwah di atas kepentingan bisnis, sehingga bisnis
tidak menjadi sarana untuk menciptakan ketegangan dan permusuhan sesama
kaum muslimin. Dan ketika berbisnis jangan berbicara sosial, sementara ketika
bersosial jangan berbicara bisnis, karena berakibat munculnya sikap tidak ikhlas
dalam beramal dan berinfak.

3. Etos Kerja Peserta Didik


Berikut ini contoh etos kerja yang harus dimiliki oleh peserta didik antara lain adalah :
1. Dalam bekerja dan belajar tidak meninggalkan shalat.
2. Datang tepat waktu masuk sekolah.
3. Mau mendengarkan saran atau masukan dari orang lain.
4. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan.
5. Bersaing dalam meraih prestasi dengan sehat
6. Jujur dalam bersikap.
7. Giat dalam belajar.
8. Bersyukur dengan apa yang telah dimiliki
9. Belajar dengan tekun dan teliti
10.Belajar dengan hati yang senang
11.Menghindarkan diri dari lingkungan negative

Harapan besar kepada generasi muda sebagai generasi penerus, dengan kualitas
SDM siap menerima estafeta yang amanah yakni pemuda yang memiliki Aqidah yang
benar, Akhlak mulia, bisa menjadi tauladan bagi pelajar lain, berilmu amaliyah dan
beramal ilmiyah, sehingga produktif, hal ini dikarenakan:

1. Sumber Daya Manusia


Salah satu kelemahan yang masih dialami bangsa Indonesia dewasa ini adalah
lemahnya sumber daya manusia. Kekayaan negara melimpah belum dapat dimanfaatkan
secara maksimal karena sumberdaya manusia yang belum memadai. Kewajiban untuk
meningkatkan sumber daya manusia tersebut menjadi tanggung jawab kita bersama.
Peningkatan sumber daya manusia tiada lain adalah peningkatan etos kerjanya.

2. Sumber Daya Alam Indonesia


Sumber Daya Alam Negara Indonesia melimpah belum dimanfaatkan secara maksimal
 Daratan yang luas…

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 18
 Lautan yang luas…
 Hutan yang luas…
 Gunung dan pegunungan yang dpt menghasilkan tambang-tambang…
 Dll di Indonesia Diciptakan Allah untuk manusia.

Salah satu kelemahan yang masih dialami bangsa Indonesia adalah Sumber Daya
Manusia.

4. Produktifitas Kerja
Islam mengajarkan budaya kerja keras pruduktif, menghargai waktu dan
meningkatkan kwaliatas diri berorentasi masa depan. Islam senantiasa menganjurkan
umatnya untuk terus meningkatkan etos kerja sehingga dapat mencapai kemajuan dalam
berbagai bidang.
Sebaliknya, Islam sangat mencela kepada umatnya bila tidak memiliki etos kerja
yang baik, tidak memiliki semangat serta gairah hidup. tidak memilki visi masa depan.
Memiliki etos kerja yang baik berarti telah memiliki beberapa sifat terpuji, antara lain :

a. Semangat dan gairah hidup yang tinggi


b. Kemauan keras dalam mencapai suatu cita
c. Sabar, ulet, pantang menyerah dalam menghadapi masalah
d. Berani menghadapi resiko dalam suatu tugas
e. Bekerja dengan hari ikhlas dan senang
sŒÎ*sù |M øî tsù ó =|Á R $$sù#
Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan yang lain) (QS. Alam Nasroh : 7)

5. Perintah Bekerja
Zaman semakin maju, persaingan hidup kian ketat dan terkadang menjurus
kepada persaingan yang tidak sehat. Kemajuan zaman menuntut sikap kerja keras, aktif
dan dinamis. Hanya dengan etos kerja yang baik seseorang akan dapat mencapai hasil
maksimal dalam suatu usaha. Kewajiban untuk memiliki etos kerja yang baik antara lain
terungkap dalam Firman Allah sebagai berikut :
sŒÎ*sù ÏM uŠÅ Ò è% äo4qn=¢Á9$# (#rãÏ±tF R$$sù ’Îû Ç Ú ö‘F {$# (#qäótG ö/$#ur `ÏB È@ôÒsù «!$##
?(#rãä.øŒ$#ur © !$# #Z ŽÏW x. ö/ä3¯=yè© 9 tbqßs Î=øÿ è
“Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu, dimuka bumi dan carilah
karunia Allah dan banyak-banyaklah ingat Allah supaya kamu beruntung”. (QS. Al
Jumuah : 10)
uZù =yèy_ ur Ÿ@ø‹©9$# $U ™$t7Ï9 # $uZù=yèy_ur u‘$pk¨]9$# $V © $ yètB$
“Dan kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan kami jadikan siang untuk
mencari penghidupan” QS: An Naba’ : 10-11.

:Rasulullah SAW bersabda


‫ َوامْع َ ْل َآِل ِخ َرِت َك َأَكن ََّك تَ ُم ْو ُت غَدً ا‬، ‫ِامْع َ ْل دِل ُ نْ َياكَ َأَكن ََّك تَ ِعي ُْش َأبَدً ا‬

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 19
“Bekerjalah untuk (urusan) duniamu seakan-akan engkau akan hidup selama- lamanya dan
bekerjalan untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok”

6. Kerja Berkwalitas
 Bekerja secara baik dan benar
Setiap muslim dituntut untuk memiliki produktivitas kerja secara maksimal sesuai
dengan bidang dan keahliannya masing-masing. Kuantitas yang tinggi harus diimbangi
dengan kualitas yang memadai agar tidak tertinggal dari umat yang lain.
Kenyataannya yang ada sekarang bahwa umat Islam belum mampu untuk
mencapai produktivitas kerja yang dapat diandalkan sehingga masih menjadi konsumen
bagi produk-produk Negara Barat. Dengan kata lain, ketergantungan umat Islam terhadap
Negara-negara Barat masih sangat besar, baik dalam bidang ekonomi, politik, ilmu
pengetahuan dan teknologi maupun bidang-bidang lainnya.

ö@è% ÉQ öqs)»tƒ (#qè=yJôã$# 4’n? tã öN à 6 ÏGtR%s3tB ’Î o T Î) ×@ÏB$tã ( t$ öq|¡sù šcqßJn=÷ès? `tB Ü cqä3s?
¼ç m s9 èp t7É)»tã ͑#¤$ !$# 3
çm¯RÎ) Ÿw ßx Î=øÿムšcqßJÎ=»©à 9$#¼
Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, Sesungguhnya akupun
berbuat (pula). kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan
memperoleh hasil yang baik di dunia ini, Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak
akan mendapatkan keberuntungan. ( QS. 6 : 135 )

 Memacu diri untuk memilki etos kerja ( motifasi )

Dalam memberi motivasi kepada manusia agar terus maju, Allah SWT berfirman :
žcÎ) ©!$# Ÿw çŽÉ i tóム$tB B Qöqs)Î/ 4Ó ® L ym (#rçŽÉitóム$tB öNÍkŦ àÿRr ' Î/ 3
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS. Ar-Ra’d : 10)
Rasulullah SAW bersabda :
‫ك َو ْاس َت ِع ُن‬gَ ‫ا ي َ ْن َف ُع‬gg‫ ِر ْص عَىل َم‬g‫ َوىِف لُك ِ ّ َخرْي ٍ َا ْح‬.‫ ِع ْي ِف‬g‫ؤ ِم ِن َّاض‬gُ ‫هللا ِم َن ْامل‬
ِ ‫ ِو ُّى َخرْي ٌ َوا َح ُّب َىل‬g‫ؤ ِم ُن ْال َق‬ggُ ‫َامل‬
َ ‫ِإ‬
‫ َل‬g‫ َاء فَ َع‬g‫ا َش‬gg‫هللا َو َم‬ ُ َ ‫ر‬ َّ‫د‬g
g َ ‫ق‬ ْ
‫ل‬ggُ ‫ق‬ ‫ن‬ ِ
‫ك‬
ْ َ ‫ل‬‫و‬ ‫ا‬ َ
‫ذ‬ ِ‫ك‬ ‫ن‬
َ ‫اَك‬ ِ
‫ل‬ ‫ا‬ َ
‫ذ‬ َ
‫ك‬ ُ
‫ت‬ ْ ‫ل‬‫ع‬ َ ‫ف‬ ‫و‬َ
َ ‫اِب ِهلل َو َالتَ ْع ُج ْز َوا ِْن َأ َصا ب َ َك ٌئ َ ْ ىِّن‬
‫ل‬ ‫ل‬ْ ُ
‫ق‬ ‫ت‬ َ
‫ال‬ َ ‫ف‬ َ
‫ش‬
‫ِإ‬
) ‫ تُ ْف ِت ُح مَع َ َل ا َّلش ْي َط ِان ( رواه ابوادود‬، ‫ لَ ْو‬، ‫فَ َّن‬
‫ِإ‬
“Mukmin yang kuat itu lebih baik dan dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah,
sedangkan pada masing-masing ada kelebihan. Oleh karena itu, berambisilah terhadap
apa-apa yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah
merasa lemah. Jika ada sesuatu yang menimpa diramu, janganlah kamu berkata
“Sesungguhnya (aku lakukan) begini maka akan begini”, melainkan katakan “Allah
menakdirkan demikian sedangkan apa yang ia kehendaki itulah yang ia perbuat”.
Sesungguhnya berandai-andai itu akan membuka jalan bagi gangguan setan” (HR
Muslim).

Sahabat Ali R.A. berkata “Hampir-Hampir Kemiskinan Itu Menjadi Kekafiran”


  ‫اكَ َد الْ َف ْق ُر أ ْن يَ ُك ْو َن ُك ْف ًرا‬

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 20
Renungkanlah firman Allah !
öÏ j .sŒur ¨bÎ*sù 3 “tø.Ï e %!$# ßì xÿZs? šú ü ÏZÏB÷sßJø9$#
“Dan tetaplah memberi peringatan, Karena Sesungguhnya peringatan itu bermanfaat
bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. Az-Dzariyat : 55)

RANGKUMAN
Qodho adalah ketentuan Allah yang masih menunggu (belum terjadi) untuk dilaksanakan.
Qodar adalah ketentuan Allah yang telah berlaku didunia dan dapat diidentifikasi oleh
manusia. Qadha’ dan qadar adalah dua perkara yang beriringan, salah satunya tidak terpisah dari
yang lainnya, karena salah satunya berkedudukan sebagai pondasi, yaitu qadar, dan yang lainnya
berkedudukan sebagai bangunannya, yaitu qadha’. Barangsiapa berhendak untuk memisahkan di
antara keduanya, maka dia bermaksud menghancurkan dan merobohkan bangunan tersebut.
Ketentuan Allah yang telah pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan lagi oleh manusia. Misalnya
matinya makhluk hidup, datangnya hari kiamat, hari esok kan tiba, ketentuan adanya balasan baik
dan buruk di akherat dll. Ketentuan yang telah pasti ini disebut takdir Mubrom. Ketentuan Allah
yang dapat berubah atau dapat disiasati oleh manusia. Misalnya bila ingin kaya maka harus bekerja
lebih giat, bila ingin pintar dan lulus ujian harus rajin belajar, dan bila ingin masuk syurga maka
harus menjaga ketagwaan dan keimananya serta giat beribadah dan amal sholeh. Ketentuan Allah
yang masih bisa diupayakan ini disebut takdir Mu’allaq.

LATIHAN!
1. Sebutkan bagaimanakah penjelasan tentang Qodho dan Qodar menurut Syaikh Muhammad
bin Ibrahim Al-Hamid ?.… (scor : 15)
2. Sebutkan takdir atau qadar mempunyai empat tingkatan sebutkanlah!…. (scor : 10)
3. Jelaskan maksudnya takdir Mu’allaq dan Mubrom?…. ( scpr : 10)
4. Beriman terhadap qadar (takdir) bukan berarti dapat dijadikan alasan untuk meniggalkan
kewajiban atau mengerjakan kemaksiatan. Apa maksudnya jelaskan!.... (scor ;20)
5. Jelaskan apakah sunnatulloh itu?.... (scor : 10
6. Sebutkan macam–macam Sunnatullah!.... (scor : 5)
7. Apasajakah Ciri - Ciri Sunnatullah?.... (scor : 5)
8. Jelaskan tentang adil dan bijaksana…. ( scor : 10)
9. Jelaskan arti harga diri ? dan sebutkan sikap harga diri yang harus dikembangkan !.... (scor:10)
10. Sebutkan apakah keutamaan berbuat adil?.... ( scor : 5)

BALIKAN DAN TINDAK LANJUT


Supaya mengetahui hasil belajarmu maka cocokanlah hasil tes yang telah kamu kerjakan
dengan kunci jawaban tes formatif yang ada dibagian akhir pada bahan belajar atau model ini.

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 21
Hitunglah jawabanmu yang benar, kemudian gunakanlah rumus dibawah untuk mengetahui
seberapakah anda menguasai materi pembelajaran ini. Contoh Budi mengerjakan soal/tugas
memperoleh nilai sebesar 85, dengan Bobot Soal 100. Maka rumusnya sebagai berikut: ....

jumlah nilai persoal 85

Rumus = X 100 % = X 100 = 85


Jumlah bobot soal 100

Penguasaan materi pembelajaran yang anda capai jika dinilai dengan nilai kwalitatif adalah:
90 % - 100 % = A = Baik sekali
80 % - 89 % = B = Baik
70 % - 79 % = C = Cukup
< 70 % = D = Kurang

Jika hasil ulanganmu mencapai angka 70 berarti telah mencapai KKM telah tuntas. Tetapi
apabila nilai masih dibawah angka 70 anda belum berhasil dan harus mempelajari materi-materi
yang belum anda kuasai. Terimaksih dan Al Hamdulillah.

GLOSARIUM

Etimologi : cabang ilmu bahasa yang menyelidiki asal usul kata serta perubahan-
perubahanya.
Etimologis : dipandang dari sudut bahasa.
Famili : keluarga, kerabat, sanak saudara
Inspeksi : kunjungan resmi untuk memeriksa,meneliti pelaksanaan peraturan atau
perundangan
Jumud : bodoh. tertinggal dalam kenodohan
Khasanah : perbendaharaan, barang-barang milik, kumpulan barang.
Kufur : kafir, tidak percaya pada adanya Tuhan, ingkar
Mukhasabah : perhitungan, hitung, instropeksi, mawas diri
Pesimis : sikap atau pandangan yg tidak ada harapan (khawatir), tipis harapan
Optimis : orang yang selalu berpengharapan, berpandangan baik terhadap segala hal
Subhat : hal yang meragukan, ragu-ragu
Sunatulloh : hukum-hukum Allah, ketentuan Allah yang berjalan secara otomatis
Sopan : hormat dgn takzim (akan, kepada) tertib menurut adat yang baik
Sopak : penyakit kulit belang-belang putih pada badan
Terminologi : peristilahan : ilmu yang mengenai batasan-batasan, definisi, istilah.
To’un : wabah,epedemi penyakit…yang berjangkit dan menular

Modul Pendidikan Agama islam ( PAI ) Qodho Qodar Alloh xii SMA . oleh Nurhasim 22

Anda mungkin juga menyukai